Anda di halaman 1dari 96

ANALISIS DETERMINAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI

INDONESIA

Oleh :
ADE TRY KHOFIFAH
NIM. 0501172177

Program Studi :
EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2021
ANALISIS DETERMINAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI
INDONESIA

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas


Dan Memenuhi Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E)
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Oleh

ADE TRY KHOFIFAH


NIM.0501172177

Program Studi
EKONOMI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
MEDAN

2021
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi Berjudul “ANALISIS DETERMINAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
(IPM) DI INDONESIA “ an. Ade Try Khofifah, NIM 0501172177 Prodi Ekonomi Islam telah
dimunaqasyahkan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara Medan pada tanggal 1 November 2021, Skripsi ini telah diterima
untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E) pada Prodi Ekonomi
Islam.
Medan, 23 November 2021
Panitia Sidang Munaqasyah Skripsi
Prodi Ekonomi Islam
UIN-SU
Ketua, Sekretaris,

Nurbaiti, M.Kom Muhammad Ikhsan Harahap,M.E.I


NIDN.0108087908 NIDN.0105018901
Anggota:

Khairina Tambunan,M.E.I
Yusrizal,M.Si
NIDN.011201851
NIDN.2022057501

Dr..Isnaini Harahap,M.Ag
Nurul Jannah,M.E
NIDN.2020077503
NIDN.2117029201
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sumatera Utara

Dr. Muhammad Yafiz,M.Ag


NIDN. 2023047602
ABSTRAK

Ade Try Khofifah, 2021 dengan judul “Analisis Determinan Indeks


Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia” dibawah bimbingan pembimbing
skripsi I Bapak Yusrizal,M.Si, dan pembimbing skripsi II Ibu Khairina
Tambunan,MEI.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator untuk mengukur kualitas


hidup manusia yang bertujuan untuk mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat.
IPM memiliki tiga unsur yaitu kesehatan, pendidikan yang dicapai, dan standar
kehidupan yang layak dalam sisi ekonomi. Dalam meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) dapat dicapai dengan meningkatkan pendidikan,
kesehatan, dan pendapatan.Pendapatan yang dimaksud adalah pendapatan perkapita,
dan untuk menunjang pendidikan dan kesehatan agar tetap mengalami peningkatan
maka diperlukan anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Perkapita (X1),
Anggaran Pendidikan (X2) dan Anggaran Kesehatan (X3) terhadap Indeks
Pembangunan Manusia (Y) di Indonesia (periode 2010-2020). Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data sekunder melalui
Badan Pusat Statistik dan Kementerian Keuangan. Jumlah sampel penelitian ini
adalah data time series tahun 2010-2020 dan di interpolasi ke kuartalan menjadi 44.
Data diproses dengan menggunakan Eviews 10 dengan teknis analisis data
menggunakan analisis Vector Error Correction Model (VECM).Hasil penelitian ini
menunjukkan variabel Pendapatan Perkapita (X1) dalam jangka panjang berpengaruh
negatif signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (Y) dan besar pengaruhnya
yaitu sebesar 27,1%. Variabel Anggaran Pendidikan (X2) dalam jangka panjang
berpengaruh positif signifikan terhadap variabel Indeks Pembangunan Manusia (Y)
dan besar pengaruhnya sebesar 12,4%. Dan variabel Anggaran Kesehatan (X3) dalam
jangka pendek berpengaruh positif signifikan terhadap variabel Indeks Pembangunan
Manusia (Y) dan besar pengaruh terhadap variabel Y sebesar 1,6%.

Kata Kunci : Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pendapatan Perkapita, Anggaran


Pendidikan, Anggaran Kesehatan dan VECM.
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
karunia serta keridhaan-Nya sehingga penulis diberikan kemampuan, baik secara fisik
maupun psikis untuk menyelesaikan penulisan ilmiah Skripsi S1 yang berjudul :
“Analisis Determinan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Di Indonesia”
dengan sebaik-baiknya. Serta Shalawat dan Salam penulis ucapkan kepada Nabi
Muhammad SAW, teladan terbaik bagi manusia sepanjang Zaman.
Dalam penyusunan skripsi ini, pertama sekali penulis mengucapkan terima
kasih kepada kedua orang tua Ayahanda tercinta Suhardiman dan Ibunda tersayang
Dasminar yang telah merawat hingga dewasa, mendidik, dan menyekolahkan serta
tiada henti memberikan cinta , kasih sayang kepada saya. Dan kakak penulis Sri
Ratna Sari, S.Fil.I dan adik Novi Wulandari serta keluarga yang telah banyak
memberikan doa dan dukungan semangat kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan proses perkuliahan dengan baik. Selanjutnya dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA sebagai Rektor Universitas Islam


Negeri Submatera Utara Medan.
2. Bapak Dr. Muhammad Yafiz, M.Ag sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Marliyah, M.A sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan
Kelembagaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara.
4. Bapak Imsar, M.Si sebagai Ketua Jurusan Ekonomi Islam Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara.

i
5. Bapak Dr. Muhammad Yafiz, M.Ag sebagai Pembimbing Akademik
Penulis.
6. Bapak Yusrizal, M.Si dan Ibu Khairina Tambunan, MEI sebagai dosen
pembimbing I dan pembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga
dan pikiran untuk membimbing dan memudahkan penulis dalam
penyelesaian skripsi.
7. Seluruh Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara Medan yang telah memberikan dedikasinya
kepada penulis sehingga penulis memperoleh banyak ilmu pengetahuan,
pengalaman, dan pengamalan selama menjadi mahasiswa Ekonomi Islam
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara Medan.
8. Sahabat perjuangan selama perkuliahan yang telah memberikan warna,
cerita di masa kuliah dan menyemangati dalam menyelesaikan skripsi
(Dara Puspita ,Ranti Silviani, Dian Islamiati Siagian dan Widya
Pangestika).
9. Keluarga Ekonomi Islam A 2017 yang telah berjuang bersama – sama dan
memberikan warna berbeda selama masa perkuliahan.
10. Teman – teman Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam FEBI
UINSU yang telah memberikan wadah untuk pembelajaran organisasi.
11. Sahabat – sahabat saya Aliza Salim,A.Md, Cut Dyah Ayu, Elita Mardiana,
Rizky Annisa Triani A.Md , dan Yuyunda Hanum Nst, A.Md yang selalu
memberikan semangat dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang telah
memberikan semangat serta bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan skripsi
ini. Dan menyadari terdapat banyak kekurangan pada penulisan skripsi ini. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan sangat berguna demi

ii
kesempurnaan penelitian ini dan penelitian selanjutnya dapat menghasilkan karya
yang lebih baik. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Medan, 11 Oktober 2021


Penulis,

Ade Try Khofifah

iii
DAFTAR ISI

PERNYATAAN ...................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN ...............................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................
ABSTRAKSI........................................................................................................
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 8
C. Batasan Masalah ....................................................................................... 8
D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 9
BAB II KAJIAN TEORITIS .............................................................................. 10
A. Landasan Teoritis ..................................................................................... 10
1. Human Capital Investment ................................................................. 10
2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ................................................. 11
a. Pengertian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ......................... 11
b. Komponen – Komponen Indeks Pembangunan Manusia ............. 12
c. Pengukuran Indeks Pembangunan Manusia.................................. 13
3. Indeks Pembangunan Manusia Dalam Perspektif Islam .................... 14
4. Pendapatan Perkapita ......................................................................... 16
a. Pengertian Pendapatan Perkapita ................................................. 16
5. Anggaran Pendidikan ......................................................................... 17

iv
a. Pengertian Anggaran Pendidikan ................................................. 17
6. Anggaran Kesehatan .......................................................................... 21
a. Pengertian Anggaran Kesehatan .................................................. 21
B. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 23
C. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 29
D. Hipotesa .................................................................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 32
A. Pendekatan Penelitian .............................................................................. 32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 32
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 33
D. Populasi dan Sampel ................................................................................ 33
E. Definisi Operasional.................................................................................. 34
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................................................ 35
G. Analisis Data ............................................................................................ 36
BAB IV TEMUAN PENELITIAN .................................................................... 41
A. Deskripsi Data Penelitian .......................................................................... 41
1. Indeks Pembangunan Manusia ............................................................. 41
2. Pendapatan Perkapita ............................................................................ 42
3. Anggaran Pendidikan ........................................................................... 43
4. Anggaran Kesehatan ............................................................................. 45
B. Analisis Data ............................................................................................. 46
1. Uji Stationer (Unit Root Test) .............................................................. 46
2. Penentuan Lag Optimum ...................................................................... 47
3. Uji Kointegrasi ..................................................................................... 48
4. Uji Kausalitas (Granger Causality)....................................................... 49
5. VECM................................................................................................... 53
6. Impulse Response Function .................................................................. 56
7. Variance Decomposition ...................................................................... 60
C. Pembahasan Penelitian .............................................................................. 62

v
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 65
A. Kesimpulan ............................................................................................... 65
B. Saran .......................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 67
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

vi
DAFTAR TABEL
1.1 Anggaran Pendidikan Indonesia ..................................................................... 5
1.2 Anggaran Kesehatan Indonesia ...................................................................... 6
2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 23
3.1 Jadwal kegiatan Penelitian .............................................................................. 32
3.2 Definisi Operasional........................................................................................ 34
4. 1 Anggaran Pendidikan .................................................................................... 43
4.2 Anggaran Kesehatan ....................................................................................... 45
4.3 Hasil Uji Augmented Dickey Fuller (ADF) ..................................................... 47
4.4 Hasil Uji Penentuan Panjang Lag ................................................................... 48
4.5 Hasil Uji Kointegrasi....................................................................................... 49
4.6 Hasil Uji Granger Causality ........................................................................... 50
4.7 Hasil Uji Model VECM ................................................................................. 53
4.8 Hasil Uji Impulse Response Function (IRF) ................................................... 56
4.9 Hasil Variance Decomposition ....................................................................... 60

vii
DAFTAR GAMBAR
1.1 Perkembangan IPM 2010 -2020...................................................................... 2
1.2 Pendapatan Perkapita Indonesia tahun 2010 - 2020 ....................................... 4
2.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 30
4.1 Indeks Pembangunan Manusia ........................................................................ 41
4.2 Pendapatan Perkapita ..................................................................................... 42
4.3 Uji Impluse Respons Terhadap IPM ............................................................... 58
4.4 Impulse Response Pendapatan Perkapita Terhadap IPM ................................ 58
4.5 Impulse Response Anggaran Pendidikan Terhadap IPM ................................ 58
4.6 Impulse Response Anggaran Kesehatan Terhadap IPM ................................. 60

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Penelitian ................................................................................... 71


Lampiran 2 Data Interpolasi.................................................................................. 71
Lampiran 3 Uji Stationer (Unit Root Test) .......................................................... 73
Lampiran 4 Uji Penentuan Panjang Lag Optimum ............................................... 74
Lampiran 5 Uji Kointegrasi .................................................................................. 75
Lampiran 6 Uji Kausalitas (Granger Causality).................................................... 75
Lampiran 7 Uji Model VECM .............................................................................. 76
Lampiran 8 Impulse Response Function ............................................................... 79
Lampiran 9 Variance Decomposition ................................................................... 80

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kesejahteraan masyarakat adalah hal utama dalam majunya suatu
negara. Tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu negara ditentukan dari
mutu kualitas dan kondisi negara tersebut. Sebagaimana sesuai dalam tujuan
Indonesia yang tercantum didalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat
yaitu,, untuk membentuk pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial. Maka untuk mencapai tujuan negara Indonesia
dibentuklah pembangunan sebagai alat yang memberikan keseimbangan
pembangunan negara baik pembangunan ekonomi maupun pembangunan
manusianya. Dalam hal ini Indonesia merupakan negara yang tumbuh dan
memiliki jumlah penduduk yang banyak. Salah satu indikator untuk mengukur
kualitas hidup manusia yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator untuk
mengukur kualitas hidup manusia yang bertujuan untuk mencapai tingkat
kesejahteraan masyarakat. IPM diperkenalkan oleh United Nations
Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara
berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).
IPM memiliki tiga unsur yaitu, kesehatan, pendidikan yang dicapai,
dan standar kehidupan yang layak dalam sisi ekonomi. Jadi ketiga unsur ini
sangat penting dalam menentukan tingkat kemampuan suatu provinsi atau
daerah untuk meningkatkan IPM daerahnya. Ketiga unsur tersebut tidak
berdiri sendiri, melainkan saling mempengaruhi satu sama dengan yang

1
lainnya. Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti
ketersediaan kesempatan kerja, yang pada gilirannya ditentukan oleh
pertumbuhan ekonomi, infrastruktur dan kebijakan pemerintah. Jadi IPM di
suatu daerah akan meningkat apabila ketiga unsur tersebut dapat ditingkatkan.
Nilai IPM yang tinggi menunjukkan keberhasilan pembangunan ekonomi di
daerah tersebut. Dalam perkataan lain, terdapat suatu korelasi positif antara
nilai IPM dengan derajat keberhasilan pembangunan ekonomi.1
Gambar 1.1
Perkembangan IPM Indonesia 2010 - 2020

Perkembangan IPM Indonesia 2010 - 2020

73
72
71 71.92 71.94
71.39
70 70.81
70.18
69 69.55
68 68.9 IPM
68.31
67 67.7
67.09
66 66.53
65
64
63
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Sumber : bps.go.id
Berdasarkan gambar 1.1, dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2020
relatif angka Indeks Pembangunan Manusia Indonesia mengalami
peningkatan meskipun tidak signifikan. Namun Indeks Pembangunan Manusia
pada tahun 2020 mengalami perlambatan peningkatan dibandingkan tahun –
tahun sebelumnya, hanya mengalami peningkatan sebesar 0,02%.

1
Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian Indonesia (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003).h. 137.

2
Kesejahteraan masyarakat dilihat dengan meningkatnya Indeks
Pembangunan Manusia yang meningkat yang dapat tercapai jika pertumbuhan
ekonomi juga meningkat. Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan
kegiatan dalam perekonomian dimana barang dan jasa yang diproduksi
masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran
masyarakatnya. Dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
dapat dicapai dengan meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan pendapatan.
Jika pendapatan masyarakat lebih besar maka akan dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya selain hanya untuk memenuhi kebutuhan primernya
tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan lain seperti kesehatan dan pendidikan.
Pendapatan yang dimaksud adalah pendapatan perkapita yaitu,, besarnya
pendapatan rata-rata suatu negara dibandingkan dengan jumlah penduduknya.
Pendapatan perkapita juga mencerminkan tingkat daya beli penduduk di suatu
daerah, dengan semakin besarnya pendapatan maka semakin besar juga
pengeluarannya artinya semakin meningkatnya kemampuan masyarakat dalam
membelanjakan uangnya maka ekonomi masyarakat membaik dan
kesejahteraan masyarakat meningkat dan menunjukkan keberhasilan
pembangunan manusia nya yang dilihat dari IPM.
Indonesia memiliki pendapatan perkapita sebagai berikut :

3
Gambar 1.2
Pendapatan Perkapita Indonesia Tahun 2010 - 2020

Pendapatan Per Kapita Indonesia Tahun 2010 - 2020


70

60
59.1
50 56 56.9
51.89
40 46.33
43.65
40.5
30 36.5
33.53
30.65
20 27.02

10

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Pendapatan Per Kapita (Juta Rupiah)

Sumber : bps.go.id

Berdasarkan gambar 1.2 menunjukkan pendapatan perkapita dari


tahun 2010 – 2020. Pendapatan perkapita dari tahun 2010 sampai dengan
tahun 2019 mengalami kenaikan yang cukup fluktuatif. Namun pada tahun
2020 pendapatan perkapita mengalami penurunan sebesar 2,2 juta rupiah.
Padahal nilai IPM indonesia masih meningkat walaupun bergerak lambat. Hal
ini bertentangan dengan teori yang menyatakan bahwa jika pendapatan
meningkat maka IPM juga meningkat.
Selain pendapatan perkapita, faktor lain yang mempengaruhi IPM
ialah pendidikan. Pendidikan merupakan hal mendasar dari pembangunan
manusia. Harkat dan martabat masyarakat akan meningkat apabila memiliki
tingkat pengetahuan yang memadai. Tingkat pengetahuan yang tinggi akan
membawa dampak pada peningkatan kesejahteraan karena masyarakat bisa
memanfaatkan sumber daya alam secara signifikan.

4
Untuk menunjang peningkatan pendidikan di Indonesia diperlukan
anggaran pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Berdasarkan
Undang-Undang No 20 tahun 2003 Pasal 49 tentang pendidikan pemerintah
harus mengalokasikan 20% untuk sektor pendidikan. Berikut anggaran
pendidikan Indonesia pada tahun 2010 – 2020 :
Tabel 1.1
Anggaran Pendidikan Indonesia

Anggaran Pendidikan Pertumbuhan


Tahun
(Milyar Rupiah) Anggaran Pendidikan
2010 216.721,9 -
2011 258.347,2 19%
2012 297.365,1 15%
2013 332.184,1 12%
2014 353.388,1 6%
2015 390.279,0 10%
2016 370.810,2 -5%
2017 406.102,0 10%
2018 431.733,4 6%
2019 492.455,1 14%
2020 508.084,5 3%
Sumber : kemenkeu.go.id
Berdasarkan tabel 1.1 menunjukkan bahwa anggaran pendidikan
mengalami peningkatan dari tahun 2010 – 2015 meskipun tidak signifikan.
Namun pada tahun 2016 mengalami perlambatan atau penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan pada tahun 2016 menurun
sebesar 5% atau 19.468,8 milyar rupiah. Tetapi Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) terus mengalami peningkatan sedangkan anggaran pendidikan yang
merupakan penunjang pendidikan di Indonesia mengalami penurunan.

5
Selain pendapatan perkapita dan pendidikan, faktor lain yang
mempengaruhi IPM yaitu,, kesehatan. Masyarakat dapat bertahan hidup lebih
lama jika dalam kondisi sehat, apabila sakit maka harus mengatur untuk
mempercepat kesembuhannya dengan datang ke fasilitas kesehatan agar dapat
bertahan hidup. Oleh karena itu, pembangunan manusia belum berhasil
apabila pemanfaatan sumber daya masyarakatnya tidak diarahkan kepada
pembinaan kesehatan agar mencegah masyarakat meninggal lebih awal dari
yang seharusnya.
Berdasarkan pada Undang – Undang No 9 Tahun 2009 tentang
kesehatan alokasi anggaran kesehatan sebesar 5% dari total APBN maupun
APBD. Alokasi anggaran belanja pemerintah untuk kesehatan merupakan
wujud nyata dari investasi untuk meningkatkan produktivitas dan
kesejahteraan masyarakat. Pengeluaran pembangunan pada sektor
pembangunan dapat dialokasikan untuk penyediaan infrastruktur kesehatan
serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada seluruh penduduk
Indonesia secara merata.
Adapun anggaran kesehatan Indonesia tahun 2010-2020 yaitu, sebagai
berikut :
Tabel 1. 2
Anggaran Kesehatan Indonesia

Anggaran Kesehatan Pertumbuhan


Tahun
(Milyar Rupiah) Anggaran Kesehatan
2010 29.893,5 -
2011 36.094,0 21%
2012 40.618,9 13%
2013 46.308,4 14%
2014 59.585,0 29%

6
2015 69.331,6 16%
2016 92.758,6 34%
2017 92.166,0 -1%
2018 109.037,2 18%
2019 113.619,6 4%
2020 132.179,5 16%
Sumber : kemenkeu.go.id
Berdasarkan tabel 1.2 anggaran kesehatan dari tahun 2010- 2016 terus
mengalami peningkatan , dan peningkatan tertinggi pada tahun 2016. Namun
mengalami penurunan di tahun 2017 sebesar 1% hal ini menyebabkan
anggaran kesehatan di tahun 2017 menurun menjadi 92.166 Milyar Rupiah.
Tetapi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terus mengalami peningkatan
setiap tahunnya , dimana anggaran kesehatan merupakan penunjang dari
kesehatan yang merupakan indikator pengukuran IPM.
Dengan pendapatan yang cukup tinggi, masyarakat dan pemerintah
mampu mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk pendidikan dan
kesehatan. Dan pendidikan dan kesehatan, produktivitas dan pendapatan yang
tinggi akan semakin mudah dicapai. Maka kebijakan pembangunan haruslah
lebih difokuskan pada upaya untuk meningkatkan pendapatan, kesehatan dan
pendidikan secara bersama-sama.
Pendidikan merupakan hal penting dalam meningkatkan kemampuan
sebuah negara berkembang untuk menyerap teknologi modern dan untuk
mengembangkan kapasitas agar tercipta pembangunan yang berkelanjutan.
Serta kesehatan merupakan prasyarat bagi peningkatan produktivitas, dan
keberhasilan pendidikan juga bertumpu pada kesehatan yang baik.2
Berdasarkan uraian tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ,
pendapatan perkapita, anggaran pendidikan dan anggaran kesehatan saya
2
Michael P.Todaro Stephen C.Smith, Pembangunan Ekonomi (Jakarta: Erlangga, 2016).h.
434.

7
tertarik melakukan penelitian tentang “Analisis Determinan Indeks
Pembangunan Manusia di Indonesia”.
B. Identifikasi Masalah
1. Adanya penurunan anggaran pendidikan di tahun 2016.
2. Adanya penurunan anggaran kesehatan di tahun 2017.
3. Pada tahun 2020 IPM mengalami peningkatan namun pendapatan
perkapita mengalami penurunan.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah ,
peneliti akan membatasi masalah yang menjadi ruang lingkup dalam
penelitian ini ,sehingga masalah yang akan diteliti menjadi lebih fokus.
Penelitian ini difokuskan pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di
Indonesia tahun 2010 – 2020. Dengan hanya meneliti beberapa faktor yang
mempengaruhi IPM yaitu, pendapatan perkapita, anggaran pendidikan, dan
anggaran kesehatan tahun 2010 - 2020.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh pendapatan perkapita terhadap Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia pada tahun 2010-2020?
2. Seberapa besar pengaruh anggaran pendidikan terhadap Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia pada tahun 2010 – 2020?
3. Seberapa besar pengaruh anggaran kesehatan terhadap Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia pada tahun 2010-2020?
4. Seberapa besar pengaruh pendapatan perkapita, anggaran pendidikan, dan
anggaran kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di
Indonesia pada tahun 2010-2020 secara simultan?

8
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pendapatan perkapita
terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia pada tahun
2010-2020.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh anggaran pendidikan
terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia pada tahun
2010 – 2020.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh anggaran kesehatan
terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia pada tahun
2015 – 2019.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pendapatan, anggaran
pendidikan, dan anggaran kesehatan terhadap Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) di Indonesia pada tahun 2010 – 2020 secara simultan.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis , penelitian ini diharapkan dapat memberikan pembelajaran
sekaligus sebagai penambah wawasan ilmu pengetahuan. (menambah
khasanah keilmuan terutama berkaitan dengan topik , sebagai gelar sarjana
2. Bagi peneliti selanjutnya , penelitian ini dapat menjadi referensi dan
menjadi masukan untuk penelitian selanjutnya dengan variabel penelitian
lainnya.

9
BAB II

KAJIAN TEORITIS
A. Landasan Teoritis
1. Human Capital Investment ( Investasi Modal Manusia)
Human Capital Investment atau investasi modal manusia sama halnya
dengan istilah modal insani. Menurut Todaro modal insani/modal manusia
merupakan investasi produktif terhadap orang-orang; mencakup
pengetahuan, keterampilan, kemampuan, gagasan, kesehatan dan lokasi
seringkali dihasilkan dari pengeluaran di bidang pendidikan, program
training dalam pekerjaan, dan perawatan kesehatan.3
Menurut Todaro investasi dalam pembinaan sumber daya manusia
dapat meningkatkan kualitas modal manusia, sehingga pada akhirnya akan
membawa dampak yang positif bagi kegiatan ekonomi.4
Menurut Rustian Kamaludin , sumber daya manusia bisa menjadi
faktor pendukung serta penghambat pembangunan nasional. Hal ini karena
sumber daya manusia yang tercermin dari jumlah penduduk di suatu
daerah selalu mengalami kenaikan tiap tahunnya , sehingga jika
peningkatan penduduk tidak dikelola dengan baik maka berakibat pada
tingginya beban ketergantungan penduduk. Sumber Daya Manusia
merupakan unsur penting dari investasi modal manusia. Bila suatu bangsa
memiliki SDM yang berkualitas yang mampu mengolah seluruh potensi
SDA yang dimiliki, maka dipastikan perekonomian negara tersebut akan
lebih baik dibandingkan dengan negara yang tidak memiliki SDM
berkualitas meskipun memiliki SDA yang melimpah.5

3
Michael P. Todaro. Stephen C. Smith, Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga:Edisi
Kedelapan (Jakarta: Erlangga, 2003).h. 404.
4
Ibid.h.93.
5
Hj Titiek Herwanti dan Muhammad Irwan, “Kualitas Sumberdaya Manusia Dalam
Perspektif Ekonomi Islam Di Nusa Tenggara Barat,” Ekuitas (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan) 17, No.
2 (September 7, 2013).h.132

10
Modal manusia juga memainkan peran utama dalam pembangunan
ekonomi untuk memberikan efek bagi pembangunan ekonomi itu sendiri.
Modal manusia di sisi lain cenderung akan memberikan efek yang
akumulatif serta jangka panjang jika dibandingkan dengan modal fisik.
Akumulasi modal manusia diharapkan mampu untuk menjadi salah satu
sumber awal dalam pembangunan berkelanjutan. 6
Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur
kualitas Human Capital Investment, yaitu: IPM, Indeks Pendidikan,
Indeks Kesehatan dan lain-lain.7
2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
a. Pengertian Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
The United Nations Development Program (UNDP) membuat
indikator lain sebagai indikator pembangunan yaitu, Human
Development Indeks (Indeks Pembangunan Manusia). Indeks ini
dibuat karena dalam pembangunan perlu memperhatikan kualitas
sumber daya manusia. Menurut UNDP , pembangunan harus ditujukan
untuk pengembangan sumber daya manusia. Peningkatan kualitas
sumber daya manusia akan membuka berbagai pilihan untuk
menentukan jalan hidup secara bebas.8
Menurut Mudrajad bahwa IPM bermanfaat untuk
membandingkan kinerja pembangunan manusia baik antar negara
maupun antar daerah. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah
indikator yang menjelaskan bagaimana penduduk suatu wilayah
memilki kesempatan untuk mengakses hasil dari suatu pembangunan

6
Anwar Aminuddin , ‘Peran Modal Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Regional Di
Jawa’, Universitas Islam Indonesia, Vol.13 No.1 (2017), h.79.
7
Laila Fatmala Sari, ‘Pengaruh Investasi, Angkatan Kerja Dan Human Capital Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Bandar Lampung Tahun 2010-2017 dalam Perspektif Ekonomi Islam‟, 2019,
h.62.
8
Isnaini Harahap, Ekonomi Pembangunan Pendekatan Transdisiplinear (Medan: Perdana
Publishing, 2018), h.16.

11
yang menjadi bagian dari haknya dalam memperoleh pendapatan,
kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.9
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), juga disebut sebagai
Human Development Indeks (HDI) merupakan indikator yang
digunakan untuk mengukur salah satu aspek penting yang berkaitan
dengan kualitas dari hasil pembangunan ekonomi, yaitu derajat
pembangunan manusia. IPM merupakan suatu indeks komposisi yang
didasarkan pada tiga indikator, yaitu (a) kesehatan, (b) pendidikan
yang diselesaikan dan (c) standar kehidupan. Dengan demikian, jelas
bahwa ketiga unsur ini sangat penting dalam menentukan kapasitas
suatu provinsi untuk meningkatkan IPMnya. Ketiga unsur tersebut
tidak berdiri sendiri-sendiri, tetapi saling mempengaruhi satu dengan
yang lainnya, selain juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti
ketersediaan lapangan kerja, yang pada gilirannya ditentukan oleh
pertumbuhan ekonomi, infrastruktur dan kebijakan pemerintah. Jadi,
IPM di suatu provinsi akan meningkat jika ketiga unsur tersebut dapat
ditingkatkan, dan nilai IPM yang tinggi menunjukkan keberhasilan
pembangunan ekonomi di provinsi tersebut. Dalam kata lain, terdapat
suatu korelasi positif antara nilai IPM dengan derajat keberhasilan
pembangunan ekonomi.10
b. Komponen – Komponen Indeks Pembangunan Manusia
Adapun komponen-komponen yang terdapat dalam Indeks
Pembangunan Manusia sebagai berikut:
1) Umur Harapan Hidup saat Lahir
Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) merupakan
rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh
9
Mudrajat Kuncoro, Ekonomika Pembangunan,Teori Masalah Dan Kebijakan (Yogyakarta:
UPP AMP YKPN, 2006), h.67.
10
Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian Indonesia Beberapa Masalah Penting (Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2003), h.167.

12
seseorang selama hidup. Penghitungan angka harapan hidup
melalui pendekatan tak langsung (indirect estimation). Jenis
data yang digunakan adalah Anak Lahir Hidup (ALH) dan
Anak Masih Hidup (AMH). Indeks harapan hidup dihitung
dengan menghitung nilai harapan hidup maksimum dan nilai
minimum sesuai standar UNDP, yaitu angka tertinggi sebagai
batas atas perhitungan indeks adalah 85 tahun dan terendah 20
tahun.11
2) Tingkat Pendidikan
Salah satu komponen pembentuk IPM adalah dari
dimensi pengetahuan yang diukur dari tingkat pendidikan.
Dalam hal ini, indikator yang digunakan adalah rata-rata lama
sekolah (mean years of schooling) dan harapan lama sekolah
(expected years of schooling).
3) Standar Hidup Layak
Dimensi lain dari pengukuran kualitas hidup manusia
adalah standar hidup layak. Dalam konteks yang lebih luas,
standar hidup layak menggambarkan tingkat kesejahteraan
yang dinikmati oleh penduduk melalui peningkatan ekonomi.12
c. Pengukuran Indeks Pembangunan Manusia
Rumus umum yang digunakan untuk menghitung Indeks
Pembangunan Manusia adalah sebagai berikut :
IPM = 1/3 (Indeks X1 + Indeks X2 + Indeks X3)
Dimana :
X1 = Indeks harapan hidup
X2 = Indeks pendidikan

11
Badan Pusat Statistik, Indeks Pembangunan Manusia 2017 (Jakarta: Badan Pusat Statistik,
2017), h.139.
12
Ibid, h.140.

13
X3 = Indeks standar hidup layak
3. Indeks Pembangunan Manusia Dalam Perspektif Ekonomi Islam
Konsep manusia menurut Al Ghazali , manusia tersusun dari unsur
jasmani dan rohani, namun dalam uraiannya Al Ghazali lebih menekankan
pada unsur rohani. Hakikat manusia adalah jiwanya (aspek rohani), unsur
rohanilah yang membedakan manusia dengan makhluk-makhluk Allah
lainnya. Oleh karena itu dibebankan kepada manusia amanah atau al-
taklif dan juga memberinya kebebasan dan tanggung jawab untuk
memiliki dan memelihara nilai – nilai ilahiyah. 13
Imam al – Ghazali juga menuliskan bahwa kebutuhan utama manusia
mencakup tiga hal yaitu, dharury, hajy, dan tahsiny. Yang pertama adalah
pemenuhan kebutuhan pokok yang mencakup lima hal penting , hifdz ad –
din , hifdz an – nafs , hifdz aql, hifdz an- nasl dan hifdz al – mal yang biasa
disebut dengan maqasid syari‟ah.
a. Hifdz ad-Din (Perlindungan Agama)
Dalam Islam kebebasan dan hak sangat dilindungi, kebebasan
dinyatakan sebagai kebebasan berkeyakinan dan beribadah, setiap
pemeluk agama berhak menganut agama dan mazhab yang
diyakininya, ia tidak boleh dipaksa untuk meninggalkannya
menuju agama atau mazhab lain, juga tidak boleh dipaksa untuk
berpindah dari keyakinan asalnya untuk memeluk Islam.
b. Hifdz an-Nafs (Perlindungan Jiwa)
Menjaga jiwa dalam bentuk menopang kehidupan dalam Islam
sangat dianjurkan. Hal ini dapat dilihat pada firman Allah dalam
beberapa ayat di dalam al-Qur„an yang sangaat mengecam
sesorang yang tidak menjagadirinya dengan baik atau menyia-
nyiakan kehidupan yang dijalaninya.Segala sesuatu yang dapat

13
Hasanah, ‘Manusia Dalam Pandangan Imam Al Ghazali’, Universitas Abulyatama, Vol 7
No.2 (2016), h.106.

14
membantu eksistensi kehidupan otomatis merupakan kebutuhan,
dan sebaiknya segala sesuatu yang mengancam kehidupan
(menyebabkan kematian atau menghancurkan kehidupan) pada
prinsipnya harus dihindari.
c. Hifdz al-Aql (Perlindungan akal)
Akal adalah karakteristik yang membedakan setiap manusia
dan perlu untuk dikembangkan secara berkesinambungan untuk
meningkatkan kesejahteraan pribadi dan masyarakat.14 Dalam
penafsiran kontemporer melindungi aql lebih diartikan kepada
upaya-upaya menghindari diri dari taklid. Sehingga upaya mencari
ilmu pengetahuan dan mengembangkannya merupakan salah satu
upaya menjaga aql sesuai dengan yang diinginkan maqashid
syariah dalam menjaga akal sebagian besar kebutuhan manusia.
d. Hifdz an-Nasl (Perlindungan Keluarga/keturunan)
Menjaga keturunan dalam Islam juga menjadi hal urgensi yang
dianjurkan.Untuk menjaga kontinuitas kehidupan tersebut, maka
Islam mengharuskan manusia memelihara keturunan dan
keluarganya (nasl).
e. Hifdz al-Mal (Perlindungan harta)
Kehidupan manusia tidak pernah jauh dari yang berkaitan
dengan harta, karena harta menjadi salah satu kebutuhan inti dalam
kehidupan manusia.15
Pembangunan dalam islam juga harus mengacu pada tujuan syari‟at
(maqashid syariah) yang memelihara iman (faith), hidup (life), nalar

14
Muhammad Yafiz, „Internalisasi Maqashid Al Syariah Dalam Ekonomi Menurut M. Umer
Chapra‟, (Jurnal Ahkam, Januari 2015, Volume XV No.1) , h.108.
15
Alif Nafilah, „Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pengngguran, Dan Islamic Human
Development Index Terhadap Kemiskinan Di Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan‟,
(Surabaya : Universitas Airlangga, 2016), h.24.

15
(intellect), keturunan (posterity) dan kekayaan (wealth), sehingga tercapai
falah atau kesejahteraan dunia dan akhirat. 16
Dalam Islam, pembangunan ekonomi (tanmiyah al-iqtishadiyah)
lazimnya dihubungkan dengan konsep ‘imarah al-ard (memakmurkan
bumi) dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Ekonomi
Islam memiliki misi yang jauh lebih luas dan komprehensif yang mana
ekonomi pembangunan tidak sekedar membangun perekonomian rakyat
melainkan yang lebih penting adalah membangun sikap mental yang
berarti pula membangun manusia secara utuh. Bukan saja sisi jasmani ,
namun juga kebutuhan spiritual transendental.17
Islam memandang bahwa manusia memiliki dua tugas utama, yaitu,
sebagai ‘abdullah (hamba Allah) dan Khalifatullahu fil ard yaitu, wakil
Allah di muka bumi yang tugas untuk memakmurkan. Manusia merupakan
unsur penting di bumi ini. Manusia diciptakan Allah SWT adalah sebagai
khalifah (pemimpin) di muka bumi, oleh sebab itu maka manusia tidak
terlepas dari perannya sebagai pemimpin.18
Tujuan pembangunan manusia pada hakikatnya adalah untuk
tercapainya kesejahteraan bagi manusia. Mencapai kesejahteraan manusia
yang hakiki adalah dasar dan tujuan utama bagi islam, dan juga
merupakan tujuan ekonomi Islam sekaligus pembangunan syari‟ah.19
4. Pendapatan perkapita
a. Pengertian Pendapatan perkapita
Untuk mengukur keberhasilan suatu perekonomian hal yang
yang sering digunakan sebagai tolak ukur antara lain pendapatan
nasional, produk nasional, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga,
16
Khairina Tambunan, Diktat Ekonomi Pembangunan (Medan : FEBI UINSU, 2020), h.9.
17
Almizan, „Jurnal Pembangunan Ekonomi Dalam Perspektif Ekonomi Islam‟, Jurnal Kajian
Ekonomi Islam, Vol 1 No.2 (2016), h.204.
18
Irfan Syauqi Beik dan laily Dwi Arsyinta, Ekonomi Pembangunan Syari’ah Edisi Revisi
(Jakarta : Rajawali Pers, 2016),h.15.
19
P3EI Yogyakarta, Ekonomi Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2014),h.54.

16
dan posisi neraca pembayaran luar negeri. Besarnya nilai output
nasional dapat menunjukkan suatu hal yang penting dalam suatu
perekonomian, nilai output nasional merupakan gambaran awal
seberapa efisiensi sumber daya yang di dalam perekonomian yaitu
tenaga kerja, barang modal, uang dan kemampuan kewirausahaan
serta produktivitas, tingkat kemakmuran suatu negara yang
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Semakin tinggi
pendapatan nasional suatu negara, semakin baik efisiensi alokasi
sumber daya ekonominya. 20
Pendapatan perkapita adalah ukuran standar hidup suatu negara
yang diperoleh dengan cara membagi pendapatan nasional dengan
jumlah penduduknya.21
Pendapatan perkapita dapat digunakan untuk melihat tingkat
kesejahteraan atau taraf hidup suatu negara dari tahun ke tahun.
Pendapatan perkapita juga menunjukkan apakah kemajuan
pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah telah
berhasil, seberapa berhasil, dan dampak peningkatan tersebut.22
5. Anggaran Pendidikan
a. Pengertian Anggaran Pendidikan
Da la m Perspektif ekonomi, pendidika n merupa ka n sa la h sa tu
l l l l l l l l

bentuk investa si sumber da ya ma nusia ya ng a ka n memberi


l l l l l l l l

20
A. Mahendra, Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan PerKapita, Inflasi dan
Pengangguran terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Provinsi Sumatera Utara, JRAK – Vol 2 No. 2,
September 2016, ISSN : 2443 – 1079, h. 132
21
Dr. Isnaini Harahap ,MA , Ekonomi Pembangunan Pendekatan Transdisiplinear, ( Medan :
Perdana Publishing, 2018), h.87
22
Hijri Juliansyaha, Nurbayan, Pengaruh Pendapatan Perkapita, PDRB, dan Jumlah
Penduduk terhadap Tingkat Konsumsi Masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2003-2016,
(Jurnal Ekonomika Indonesia Volume VII,Nomor 2, 2018), h.14

17
keuntunga n dima sa depa n, ba ik kepa da ma sya ra ka t a ta u nega ra ,
l l l l l l l l l l l l l l l

23
ma upun ora ng-ora ng ya ng mengikuti pendidika n itu sendiri.
l l l l l

Da la m a ja ra n Isla m, pendidika n memiliki keduduka n ya ng


l l l l l l l l l

sa nga t penting ka rena ma nusia seba ga i wa kil A lla h SWT di muka


l l l l l l l l l l l l

bumi memikul tuga s da n ta nggung ja wa b ya ng cukup bera t.Oleh l l l l l l l

ka rena itu, a ga r ma nusia ma mpu menja la nka n ta nggung ja wa bnya


l l l l l l l l l l l l l l

denga n ba ik diperluka n sika p persona lita s ya ng berkua lita s da n ilmu


l l l l l l l l l l

pengeta hua n ya ng sesua i denga n kehenda k A lla h. Ha l itu ha nya


l l l l l l l l l l l

da pa t dipenuhi mela lui proses pendidika n. 24


l l l l

A da pun da lil A l Qur‟a n tenta ng pentingnya pendidika n sa la h


l l l l l l l l l l

sa tunya a da la h pa da Qs A l Muja dila h a ya t 11 seba ga i berikut :


l l l l l l l l l l l l l l

A rtinya : Wa ha i ora ng – ora ng ya ng berima n. A pa bila


l l l l l l l l l l l

dika ta ka n kepa da mu, ‟Berila h kela pa nga n dida la m ma jelis –


l l l l l l l l l l l l

ma jelis”, ma ka
l l l la pa ngka nla h nisca ya
l l l l l l A lla h a ka n memberi
l l l l

kela pa nga n untukmu. Da n a pa bila dika ta ka n “ Berdirila h ka mu” ,


l l l l l l l l l l l l

ma ka berdirila h, nisca ya A lla h a ka n menga ngka t (dera ja t) ora ng-


l l l l l l l l l l l l l l

ora ng ya ng diberi ilmu bebera pa dera ja t. Da n A lla h Ma ha


l l l l l l l l l l l

Mengeta hui terha da p a pa ya ng ka mu kerja ka n. l l l l l l l l l

A ya t dia ta s menjela ska n ba hwa ma nusia ya ng menuntut ilmu


l l l l l l l l l l l

a ka n ditinggika n dera ja tnya di ma ta A lla h. Pendidika n da n


l l l l l l l l l l l l

23
Astri Winarti,Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Bisang Pendidikan, Kemiskinan
Dan PDB Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Indonesia Periode 1992-2012.( Semarang:
Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Dipenogoro, 2014), h. 18.
24
Anisa Syahrani, Skripsi Analisis Pengaruh Kemiskinan, Kesehatan Dan Pendidikan
Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Di Kabupaten
Pesawaran Tahun 2014-2016), (Lampung : Universitas Islam Negeri Raden Intan, 2018 ), H. 51.

18
pembela ja ra n juga merupa ka n upa ya membentuk ma nusia ya ng
l l l l l l l l l l l

berilmu pengeta hua n. Sehingga ma nusia berlomba – lomba untuk l l l l l l l

menda pa tka n ridha A lla h denga n menuntut ilmu ya ng berma nfa a t.


l l l l l l l l l l l

Ha l ini menunjukka n ba hwa sa nya pentingnya pendidika n. Untuk


l l l l l l l l

berja la nnya pendidika n di Indonesia diperluka n sa ra na pra sa ra na


l l l l l l l l l l l l l

pendidika n , tena ga pendidik da n kebutuha n la innya untuk l l l l l l l

mendorong pendidika n. Untuk menunja ng ha l itu diperluka n l l l l

a ngga ra n pendidika n.
l l l l

A ngga ra n pendidika n (educa tion budget) da la m Unda ng-


l l l l l l l l

unda ng Nomor 8 Ta hun 2016 tenta ng A ngga ra n Penda pa ta n da n


l l l l l l l l l l

Bela nja Nega ra Pa sa l 1 a ya t (39) mendefinisika n A ngga ra n


l l l l l l l l l l l l

Pendidika n seba ga i a loka si a ngga ra n pa da fungsi pendidika n ya ng


l l l l l l l l l l l l

dia ngga rka n mela lui kementeria n nega ra /lemba ga , a loka si a ngga ra n
l l l l l l l l l l l l l l

pendidika n mela lui tra nsfer ke da era h da n da na desa , da n a loka si


l l l l l l l l l l l l

a ngga ra n pendidika n mela lui pengelua ra n pembia ya a n, terma suk ga ji


l l l l l l l l l l l l

pendidik, teta pi tida k terma suk a ngga ra n pendidika n kedina sa n, untuk l l l l l l l l l

membia ya i penyelengga ra a n pendidika n ya ng menja di ta nggung


l l l l l l l l l

ja wa b Pemerinta h. Ura ia n lebih deta il tenta ng a ngga ra n pendidika n


l l l l l l l l l l l

25
a ka n diba ha s da la m sa tu pokok ba ha sa n tersendiri.
l l l l l l l l l l

Pengelua ra n pa da sektor pemba nguna n da pa t dia loka sika n l l l l l l l l l l l

untuk penyedia a n infra struktur pendidika n da n menyelengga ra ka n l l l l l l l l

pela ya na n pendidika n kepa da seluruh penduduk Indonesia seca ra


l l l l l l l l l

mera ta . A ngga ra n pendidika n sebesa r 20% da ri A PBN merupa ka n


l l l l l l l l l l l

wujud rea lisa si pemerinta h untuk meningka tka n pendidika n.26 l l l l l l

25
Arwildayanto,dkk. Manajemen Keuangan Dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung : Widya
Padjadjaran Anggota IKAPI JABAR,2017) , h.34.
26
Adi Widodo, dkk, Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah di Sektor Pendidikan dan
Sektor Kesehatan Terhadap Pengentasan Kemiskinan Melalui Peningkatan Pembangunan Manusia di
Provinsi Jawa Tengah, (Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan, Volume 1, Nomor 1, , Juli 2011) ,
h. 28

19
A ngga ra n pendidika n memiliki ba nya k fungsi, a nta ra la in
l l l l l l l l l l

seba ga i a la t untuk perenca na a n, pengenda lia n da n juga a la t ba ntu


l l l l l l l l l l l l l l

ba gi ma na jemen da la m menga ra hka n sua tu lemba ga pendidika n


l l l l l l l l l l l l

da la m posisi ya ng kua t a ta u lema h. Di sa mping a ngga ra n pendidika n


l l l l l l l l l l l l

berfungsi seba ga i: l l

1. Perenca na a n, fungsi ini bisa memba ntu unit kerja mengeta hui l l l l l l l

a ra h kebija ka n ya ng a ka n dila ksa na ka n kedepa nnya sesua i


l l l l l l l l l l l l l l

denga n ketersedia a n a ngga ra n. l l l l l l

2. Pengenda lia n, fungsi da pa t menghinda ri pengelua ra n ya ng l l l l l l l l

berlebiha n (pemborosa n) serta da pa t menghinda ri pengguna a n l l l l l l l l

a ngga ra n ya ng tida k proporsiona l, ya kni tida k tepa t guna , tida k


l l l l l l l l l l l

efisien da n tida k efektif seba ga ima na mestinya da pa t merugika n l l l l l l l l l l

proses la ya na n pendidika n l l l l

3. A la t koordina si da n komunika si, dokumen a ngga ra n ya ng


l l l l l l l l l

komprehensif bisa mendeteksi da n mengkoordinir tuga s a pa sa ja l l l l l l l

ya ng ha rus dija la nka n oleh unit-unit kerja a ta u ba gia n-ba gia n


l l l l l l l l l l l l

la innya . Sehingga tida k a da tupoksi ya ng ga nda a ta u tida k a da


l l l l l l l l l l l l l l

urusa n ya ng tida k terdistribusi denga n ba ik ke semua lini da la m


l l l l l l l l

orga nisa si. l l

4. A la t penila ia n kinerja , bisa dija dika n ba rometer setia p unit


l l l l l l l l l l

a pa ka h suda h bekerja sesua i ta rget da n sa sa ra n kerja a ta u tida k.


l l l l l l l l l l l l l l l

Ha l ini diseba bka n da la m penyusuna n renca na kerja tela h


l l l l l l l l l l

disesua ika n denga n a ngga ra n ya ng dibutuhka n, sehingga efektif


l l l l l l l l l

a ta u tida knya pela ksa na a n progra m terliha t da ri penyera pa n a ta u


l l l l l l l l l l l l l l l

bela nja l l a ngga ra n l l l a ta u l l pema nfa a ta n l l l l a ngga ra n l l l da la m l l

menunta ska n kegia ta n/progra m. l l l l l

5. A la t efisien a ta u motiva si, a ngga ra n pendidika n da pa t mena nta ng


l l l l l l l l l l l l l

ha l- ha l ya ng rea listis (ma suk a ka l) untuk dikerja ka n seca ra


l l l l l l l l l l l

efisien. Sua tu a ngga ra n henda knya tida k terla lu tinggi sehingga l l l l l l l l l

20
sulit untuk dibia ya i a ta u dibela nja ka n, a ka n teta pi juga ja nga n l l l l l l l l l l l l l

terla lu renda h sehingga sulit dila ksa na ka n. Denga n demikia n


l l l l l l l l l

ketepa ta n a ngga ra n bisa menja di motiva si ba gi pega wa i untuk


l l l l l l l l l l l

bekerja ka rena didukung denga n a ngga ra n ya ng mema da i


l l l l l l l l l l

(proporsiona l). l

6. A la t otorisa si. 27
l l l

6. Keseha ta n l l

a. Pengertia n A ngga ra n Keseha ta n l l l l l l

Keseha ta n a da la h kea da a n seja htera da ri ba da n, jiwa , da n


l l l l l l l l l l l l l l l

sosia l ya ng memungkinka n seseora ng hidup produktif ba ik seca ra


l l l l l l l

ekonomi ma upun sosia l.Keseha ta n tida k ha nya mempunya i dimensi l l l l l l l l

fisik, menta l da n sosia l sa ja , teta pi juga menca kup dimensi l l l l l l l l

ekonomi.Denga n demikia n, seseora ng seca ra fisik, menta l, da n sosia l l l l l l l l l

dinya ta ka n seha t, teta pi tida k produktif seca ra ekonomi a ta u sosia l,


l l l l l l l l l l l

ora ng tersebut tida k da pa t dinya ta ka n seha t. Seca ra ekonomi,


l l l l l l l l l l

produktivita s diukur da ri pekerja a n, seca ra sosia l diukur da ri berba ga i


l l l l l l l l l l

kegia ta n ya ng berhubunga n denga n peningka ta n kua lita s hidup diri,


l l l l l l l l l

ora ng la in a ta upun ma sya ra ka t.28


l l l l l l l l

Isla m sa nga t memperha tika n soa l keseha ta n denga n ca ra a nta ra


l l l l l l l l l l l l l l

la in
l menga ja k l l da n l menga njurka n l l untuk menja ga l l da n l

memperta ha nka n keseha ta n ya ng tela h l l l l l l l dimiliki setia p ora ng. l l

A njura n menja ga keseha ta n itu bisa dila kuka n denga n tinda ka n


l l l l l l l l l l l l

preventif (pencega ha n) da n represif (pelenya pa n penya kit a ta u l l l l l l l l

pengoba ta n).Seca ra preventif, perha tia n Isla m terha da p keseha ta n ini


l l l l l l l l l l l

bisa diliha t da ri a njura n sungguh-sungguh terha da p pemeliha ra a n


l l l l l l l l l l

27
Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2006),h.49.
28
Soekidjo Notoamodjo,Kesehatan dan sumberdaya manusia. (Jurnal kesehatan masyarakat
nasional vol. 2, no. 5,April 2008),h. 197

21
29
kebersiha n. l Setia p ora ng ha rus mema stika n tubuhnya teta p da la m
l l l l l l l l l

kondisi da n kea da a n ya ng seha t da n terbeba s da ri bera ga m penya kit


l l l l l l l l l l l l

untuk menda pa tka n kondisi fa la h.30 l l l l l

Pengelua ra n pemerinta h da la m sektor keseha ta n a ta u a ngga ra n


l l l l l l l l l l l l

keseha ta n merupa ka n upa ya da la m memenuhi sa la h sa tu ha k da sa r


l l l l l l l l l l l l l l

ra kya t, ya kni ha k untuk memperoleh pela ya na n keseha ta n sesua i


l l l l l l l l l l

denga n Unda ng-Unda ng Da sa r 1945 Pa sa l 28 H a ya t (1) da n


l l l l l l l l l l

Unda ng-Unda ng Nomor 23 Ta hun 1992 tenta ng Keseha ta n. Toda ro


l l l l l l l

da n Smith menya ta ka n ba hwa Pengelua ra n pemerinta h pa da sektor


l l l l l l l l l l l

keseha ta n ya ng dikelua rka n untuk memenuhi sa la h sa tu ha k da sa r


l l l l l l l l l l l

untuk memperoleh pela ya na n keseha ta n berupa fa silita s da n l l l l l l l l l

pela ya na n keseha ta n merupa ka n persya ra ta n ba gi peningka ta n


l l l l l l l l l l l l l

31
produktivita s ma sya ra ka t. l l l l l

Berda sa rka n Unda ng – Unda ng Nomor 36 ta hun 2009 tenta ng


l l l l l l l

Pengelua ra n Pemerinta h Pa da Sektor Keseha ta n, menyebutka n


l l l l l l l l

ba hwa besa r a ngga ra n pemerinta h pusa t dia loka sika n untuk


l l l l l l l l l l l

keseha ta n minima l 5 persen da ri A PBN di lua r ga ji, sementa ra besa r


l l l l l l l l l l

a ngga ra n keseha ta n pemerinta h da era h provinsi da n Ka bupa ten/Kota


l l l l l l l l l l l l

32
dia loka sika n minima l 10 persen da ri A PBD di lua r ga ji.
l l l l l l l l

29
Suparno H, Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan, Kesehatan Dan
Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Peningkatan Pembangunan Manusia Di Provinsi
Kalimantan Timur, (Jurnal Ekonomika-Bisnis Vol, 5.No. 1, Januari 2014),h.22
30
Azhari Akmal Tarigan, Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi, ( Medan : FEBI UINSU Press , 2016),h.
79
31
Alison Jeackline Lawrence Heka, Agnes Lapian, Imelda Lajuck, Pengaruh Pengeluaran
Pemerintah Bidang Kesehatan Dan Pendidikan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Provinsi
Sulawesi Utara.(Jurnal Jurusan Ekonomi Pembangunan, Manado, Volume 17 No. 01, 2017), h. 20
32
Ibid

22
B. Penelitia n Terda hulu l l

Da la m mela kuka n penelitia n ini penulis memiliki bebera pa referensi


l l l l l l l

da ri penelitia n terda hulu ya ng tela h a da . Untuk penelitia n terda hulu da pa t


l l l l l l l l l l l

diliha t pa da ta bel 2.1 seba ga i berikut:


l l l l l l

Ta bel 2.1 l

Penelitia n Terda hulu l l

Na ma l l Model
No Judul Ha sil l Perbeda a n l l

Peneliti A na lisis
l l

1 Ka rina Ga ma A na lisis
l l l l l l Vector Pertumbuha n l Perbeda a n l l

Soleha l da n Penga ruh l l Error Pengelua ra n l l va ria bel l l

A yief
l Pengelua ra n l l Correction Pemerinta h l independen
Fa thurra hma n
l l l Pemerinta h l Model Bida ngl pa da l l

(2017) Bida ng l (VECM) Keseha ta n l l penelitia n l

Keseha ta n, l l (PPBK) sa ya denga n


l l l

Pengelua ra n l l berpenga ruh l mena mba hk l l

Pemerinta h l positif da n l a n va ria bel


l l l

Bida ng l signifika n l Penda pa ta n l l l

Pendidika n, l terha da p l l Perka pita . l l

Pena na ma n l l l pertumbuha n l

Moda l l A sing l Indeks


(PMA ) l da n l Pemba nguna n l l

Pena na ma n l l l Ma nusia
l l

Moda l Da la m l l l (IPM) di
Negeri Indonesia , l

(PMDN) denga n nila i l l

Terha da p l l koefisien
Pertumbuha n l sebesa r 0.0014 l

23
Indeks < 0.05.
Pemba nguna n
l l Pertumbuha n l

Ma nusia (IPM)
l l Pengelua ra n l l

Pemerinta h l

Bida ng
l

Pendidika n l

(PPBP)
berpenga ruh l

nega tif da n
l l

signifika n l

denga n l

koefisien
sebesa r - l

0.001660 <
0.05. Va ria bel l l

pertumbuha n l

Pena na ma n
l l l

Moda l A singl l

(PMA ) l

berpenga ruh l

signifika n da n l l

nega tif
l

terha da p IPM,
l l

denga n nila i
l l

koefisien
sebesa r l

0.000676 <
0.05, Va ria bel l l

24
pertumbuha n l

Pena na ma n l l l

Moda l Da la m l l l

Negeri
(PMDN)
memiliki
hubunga n l

nega tif l

signifika n l

terha da p l l

Indeks
Pemba nguna n l l

Ma nusia
l l

(IPM) denga n l

koefisien
sebesa r l

0.002500.

2 Neng Sinta A na lisis


l l l Metode Ha sil l Perbeda a n l l

Lela
l Sa ri Penga ruh
l l a na lisis
l l penelitia n l metode
(2017) Penda pa ta n l l l regresi menunjuka n l a na lisis
l l

Perka pita , l l da ta pa nel


l l l ba hwa ,
l l da ta ya ng
l l l

Pengelua ra n l l Fixed penda pa ta n l l l diguna ka n l l

Pemerinta h l Effect perka pita da n l l l pa da l l

Da era h,
l l Model pengelua ra n l l penelitia n l

Ketimpa nga n l l (FEM) pemerinta h l sa ya ya itu


l l l

Penda pa ta n l l l da era h
l l VECM.
(Gini Ra tio) l berpenga ruh l

Da n l positif da n l

25
Kema ndiria n l l signifika n l

Keua nga n l l terha da p l l

Da era h l l indeks
Terha da p l l pemba nguna n l l

Indeks ma nusia di l l

Pemba nguna n l l Ka bupa ten/Kol l

Ma nusia (IPM) l l ta Provinsi


l

Di Ja wa ba ra t
l l l l

Ka bupa ten/Kot
l l ta hun 2009-
l

a Provinsi
l 2015
Ja wa Ba ra t
l l l l seda ngka n l l

Ta hun 2009-
l gini ra tio l

2015 berpenga ruh l

nega tif da n l l

signifika n l

serta l

kema ndiria n l l

keua nga n l l

da era h l l

berpenga ruh l

positif teta pi l

tida k l

signifika n l

terha da p l l

indeks
pemba nguna n l l

ma nusia di l l

Ka bupa ten/Kol l

26
ta Provinsi
l

Ja wa ba ra t
l l l l

ta hun 2009-
l

2015.

3 Febri A na lisis
l l Metode Ha sil l Perbeda a n l l

A qua ria nsya h


l l l l Penga ruh l A na lisis
l l penelitia n l metode
(2018) Bela nja l l Regresi menunjukka n l a na lisis
l l

Pemerinta h l Linier ba hwa Seca ra


l l l l da ta ya ng
l l l

Bida ng l Berga nda l l pa rsia l,


l l diguna ka n l l

Pendidika n l pendidika n l pa da l l

Da n Keseha ta n
l l l (X1) penelitia n l

Terha da p l l berpenga ruh l sa ya ya itu


l l l

Indeks signifika n l VECM.


Pemba nguna n l l terha da p l l

Ma nusia Di l l Indeks
Kota Ba nda r l l l Pemba nguna n l l

La mpung
l Ma nusia l l da n l

Ta hun 2010-
l keseha ta n l l

2016 Da la m l l (X2) tida k l

Perspektif berpenga ruh l

Ekonomi Isla m l signifika n l

terha da p l l

Indeks
Pemba nguna n l l

Ma nusia . l l

4 Tofa n Wa hyu
l l Penga ruh l Metode Ha sil a na lisis
l l l Perbeda a n l l

Dwi Pra setiol Pengelua ra n l l a na lisis


l l da ri penelitia n
l l metode

27
(2018) Pemerinta h l regresi ini a na lisis
l l

Sektor linea r l menunjuka n l da ta ya ng


l l l

Pendidika n l berga nda l l ba hwa


l l diguna ka n l l

Da n Keseha ta n
l l l va ria bel
l l pa da l l

Terha da p l l pengelua ra n l l penelitia n l

Indeks pemerinta h l sa ya ya itu


l l l

Pemba nguna n l l sektor VECM.


Ma nusia l l pendidika n, l

Provinsi da n va ria bel


l l l

La mpung
l pengelua ra n l l

Da la m
l l pemerinta h l

Perspektif sektor
Ekonomi Isla m l keseha ta n l l

berpenga ruh l

positif da n l

signifika n l

terha da p l l

Indeks
Pemba nguna n l l

Ma nusia di l l

Provinsi
La mpung.
l

5 Ha di
l Sa sa na Penga ruh
l l l l Metode Ha sil l Perbeda a n l l

(2012) Pengelua ra n l l a na lisis


l l penelitia n ini l metode
Per Ka pita regresi l l menunjukka n l a na lisis
l l

Terha da p l l da ta pa nel ba hwa ,


l l l l l da ta ya ng
l l l

Indeks Fixed pengelua ra n l l diguna ka n l l

Pemba nguna n l l Effect pemerinta h l pa da l l

28
Ma nusia l l di Model memiliki efek penelitia n l

Provinsi (FEM) positif da n l sa ya ya itu


l l l

Ba nten Periode
l signifika n l VECM.
2012 – 2016 terha da p l l

Indeks
Pemba nguna n l l

Ma nusia di l l

ka bupa ten/kot
l l

a tingka t
l l

Provinsi Ja wa l l

Tenga h. Da n l l

penda pa ta n l l l

perka pita l l

belum
berpenga ruh l

signifika n l

terha da p l l

Indeks
Pemba nguna n l l

Ma nusia di l l

ka bupa ten/kot
l l

a tingka t
l l

Provinsi Ja wa l l

Tenga h. l

C. Kera ngka Pemikira n


l l l

Kera ngka pemikira n ya ng terga mba r merupa ka n konsep untuk


l l l l l l l l

mengungka p da n menentuka n persepsi keterka ita n hubunga n a nta ra va ria bel


l l l l l l l l l l l

29
ya ng diteliti da n diura ika n denga n teori ya ng ditulis. Berda sa rka n teori ya ng
l l l l l l l l l l

tela h dipa pa rka n mengena i hubunga n va ria bel dependen (Y) ya itu, Indeks
l l l l l l l l l

Pemba nguna n Ma nusia (IPM) denga n va ria bel independen (X) ya itu,
l l l l l l l l

penda pa ta n perka pita ,a ngga ra n pendidika n da n a ngga ra n keseha ta n


l l l l l l l l l l l l l l l

kemudia n dikemba ngka n menja di kera ngka pemikira n ya ng teoritis


l l l l l l l l

ditunjukka n seba ga i berikut : l l l

Ga mba r 2.1 l l

Kera ngka Pemikira n l l l

Pendapatan Perkapita
(X1)

Anggaran Pendidikan IPM


(X2) (Y)
Anggaran Kesehatan
(X3)

D. Hipotesa l

Hipotesa a da la h ja wa ba n sementa ra terha da p rumusa n ma sa la h


l l l l l l l l l l l l l l l

penelitia n, dika ta ka n sementa ra ka rena ja wa ba n ya ng diberika n ba ru


l l l l l l l l l l l l l l

dida sa rka n pa da teori ya ng releva n, belum dida sa rka n pa da fa kta -fa kta
l l l l l l l l l l l l l l l l

empiris ya ng diperoleh mela lui pengumpula n da ta . Sela njutnya hipotesis


l l l l l l l

a ka n diuji oleh peneliti denga n mengguna ka n pendeka ta n kua ntita tif.33


l l l l l l l l l

Berda sa rka n la nda sa n teori da n kera ngka pikir ya ng tela h dibentuk,


l l l l l l l l l l l

ma ka hipotesa da la m penelitia n ini seba ga i berikut:


l l l l l l l l

1. H01 : Penda pa ta n perka pita tida k berpenga ruh signifika n l l l l l l l l

33
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2017), h. 96.

30
terha da p Indeks Pemba nguna n Ma nusia (IPM) di Indonesia pa da
l l l l l l l l l

ta hun 2010 – 2020.


l

Ha 1 : Penda pa ta n perka pita berpenga ruh signifika n terha da p


l l l l l l l l l l

Indeks Pemba nguna n Ma nusia (IPM) di Indonesia pa da ta hun l l l l l l l l

2010 – 2020.
2. H02 : A ngga ra n pendidika n tida k berpenga ruh signifika n
l l l l l l l

terha da p Indeks Pemba nguna n Ma nusia (IPM) di Indonesia pa da


l l l l l l l l l

ta hun 2010 – 2020.


l

Ha 2 : A ngga ra n pendidika n berpenga ruh signifika n terha da p


l l l l l l l l l

Indeks Pemba nguna n Ma nusia (IPM) di Indonesia pa da ta hun l l l l l l l l

2010 – 2020.
3. H03 : A ngga ra n keseha ta n tida k berpenga ruh signifika n Indeks
l l l l l l l l

Pemba nguna n Ma nusia (IPM) di Indonesia pa da ta hun 2010 –


l l l l l l l l

2020.
Ha 3 : A ngga ra n keseha ta n berpenga ruh signifika n terha da p
l l l l l l l l l l

Indeks Pemba nguna n Ma nusia (IPM) di Indonesia pa da ta hun l l l l l l l l

2010 – 2020.
4. H04 : Penda pa ta n perka pita , a ngga ra n pendidika n , da n a ngga ra n
l l l l l l l l l l l l l

keseha ta n l l tida k l berpenga ruh l signifika n l terha da p l l Indeks


Pemba nguna n Ma nusia (IPM) di Indonesia pa da ta hun 2010 –
l l l l l l l l

2020.
Ha 4 : Penda pa ta n perka pita , a ngga ra n pendidika n , da n a ngga ra n
l l l l l l l l l l l l l l

keseha ta n berpenga ruh signifika n terha da p Indeks Pemba nguna n


l l l l l l l l

Ma nusia (IPM) di Indonesia pa da ta hun 2010 – 2020.


l l l l l l

31
BA B III l

METODE PENELITIA N l

A. Pendeka ta n Penelitia n l l l

Jenis penelitia n ya ng diguna ka n da la m penelitia n ini a da la h l l l l l l l l l l

penelitia n kua ntita tif . Metode Penelitia n kua ntita tif a da la h sua tu proses
l l l l l l l l l l

menemuka n pengeta hua n ya ng mengguna ka n da ta berupa ketera nga n l l l l l l l l l l l

mengena i a pa ya ng ingin kita keta hui.1 Penelitia n ini mengguna ka n metode


l l l l l l l l l

kua ntita tif ka rena meneka nka n a na lisis pa da da ta -da ta numerika l (a ngka -
l l l l l l l l l l l l l l l l l

a ngka ) ya ng diola h denga n metode sta tistik untuk menga na lisis determina n
l l l l l l l l l

Indeks Pemba nguna n Ma nusia (IPM). l l l l

B. Loka si da n Wa ktu Penelitia n


l l l l

Loka si penelitia n merupa ka n tempa t dima na peneliti mela kuka n


l l l l l l l l l

penelitia n untuk memperoleh da ta -da ta ya ng diperluka n. A da pun loka si


l l l l l l l l l l

penelitia n ini dila kuka n di Indonesia . Penelitia n ini dila ksa na ka n pa da


l l l l l l l l l l l

ta ngga l November 2020 sa mpa i denga n Juni 2021.


l l l l l

Ta bel 3.1 Ja dwa l kegia ta n Penelitia n


l l l l l l

No Kegia ta n l l Ta hun l

2020 2021
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Penga jua n l l

Penelitia n l Da n l

Proposa l l

Penelitia n l

2 Semina r Proposa l l l

3 Pengumpula n l

Da ta l l

1
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h.105.

32
4 A na lisis Da ta
l l l l

5 Verifika si Da ta l l l

6 Penyusuna n l

La pora n l l

Penelitia n l

7 Ujia n Muna qosa h l l l

8 Revisi

C. Jenis da n Sumber Da ta l l l

Jenis da ta ya ng diguna ka n da la m penelitia n ini a da la h da ta sekunder, l l l l l l l l l l l l l

ya itu, da ta ya ng tela h a ta u lebih da hulu dikumpulka n da n dila porka n oleh


l l l l l l l l l l l l

ora ng la in,wa la upun ya ng dikumpulka n itu sesungguhnya da ta ya ng a sli


l l l l l l l l l l l

a ta u denga n ka ta la in, da ta sekunder a da la h da ta ya ng da ta ng da ri ta nga n


l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

kedua (da ri ta nga n ya ng ke sekia n) ya ng tida k sea sli da ta primernya .2


l l l l l l l l l l l l

A da pun da ta sekunder ya ng dipa ka i da la m penelitia n da la m bentuk


l l l l l l l l l l l l

time series denga n periode 2010 – 2020 ya ng bersifa t kua ntita tif ya itu, da ta l l l l l l l l

ya ng berbentuk a ngka – a ngka da n sumber da ta nya diperoleh da ri da ta ya ng


l l l l l l l l l l l l l

tela h dipublika sika n oleh Ba da n Pusa t Sta tistik (BPS) ya itu, da ta Indeks
l l l l l l l l l l

Pemba nguna n Ma nusia (IPM), penda pa ta n perka pita da ri Ba da n Pusa t


l l l l l l l l l l l l l

Sta tistik mela lui website resmi www.bps.go.id, a ngga ra n pendidika n da n


l l l l l l l

a ngga ra n keseha ta n mela lui website resmi www.kemenkeu.go.id, serta da ta


l l l l l l l l l

pendukung la innya ya ng diperoleh da ri jurna l, buku da n penelitia n l l l l l l l

sebelumnya . l

D. Popula si da n Sa mpel l l l

Popula si l merupa ka n l l wila ya h l l genera lisa si l l ya ng l terdiri da ri l

obyek/subyek ya ng memiliki kua ntita s da n ka ra kteristik tertentu ya ng l l l l l l l

diteta pka n l l oleh peneliti untuk dipela ja ri l l da n l kemudia n l dita rik l

2
Abdul Halim Hanafi, Metodologi Penelitian Bahasa: Untuk Penelitian, Tesis, & Disertasi
(Jakarta: Diadit Media Press, 2011), h. 128.

33
kesimpula nnya .3 Seda ngka n sa mpel a da la h seba gia n da ri jumla h da n
l l l l l l l l l l l l l

ka ra kteristik ya ng dimiliki oleh popula si tersebut, a ta upun ba gia n kecil da ri


l l l l l l l l l

a nggota popula si ya ng dia mbil menurut prosedur tertentu sehingga da pa t


l l l l l l l l

mewa kili popula sinya . Sa mpel ya ng a ka n dia mbil da ri popula si tersebut


l l l l l l l l l l

ha rus betul – betul representa tif a ta u da pa t mewa kili.4


l l l l l l l

Popula si pa da penelitia n ini a da la h penda pa ta n perka pita , a ngga ra n


l l l l l l l l l l l l l l l

pendidika n,a ngga ra n keseha ta n da n IPM Indonesia sela ma 11 ta hun da ri


l l l l l l l l l l l l

ta hun 2010 sa mpa i denga n 2020.


l l l l

Seda ngka n sa mpelnya ya ng diguna ka n da la m penelitia n ini a da la h


l l l l l l l l l l l l l

IPM, penda pa ta n perka pita , a ngga ra n pendidika n, da n a ngga ra n keseha ta n


l l l l l l l l l l l l l l l

Indonesia sela ma periode 2010 sa mpa i 2020, ya ng ma sing – ma sing


l l l l l l l l

seba nya k 11 sa mpel ya ng dia mbil da ri ta huna n. Kemudia n da ta


l l l l l l l l l l l

diinterpola sika n menja di da ta kua rta la n , dima na 10 dika li 4 sehingga


l l l l l l l l l l l l

menja di 44 sa mpel. l l

E. Definisi Opera siona l l l

Definisi opera siona l va ria bel-va ria bel ya ng diguna ka n da la m l l l l l l l l l l l

penelitia n ini seba ga i berikut: l l l

Ta bel 3.2 Definisi Opera siona l


l l l

Va ria bell l Definisi Indika tor l Sa tua n l l

Penda pa ta n l l l ukura n sta nda r l l l PDB Perka pita l l Rupia h l

perka pita l l hidup sua tu l

(X1) nega ra ya ng l l l

diperoleh denga n l

ca ra memba gi l l l

penda pa ta n l l l

3
Nur Ahmadi Bi Rahmani, Metodologi Penelitian Ekonomi, (Medan: FEBI UINSU
Press,2016), h.31
4
Ibid, h.34

34
na siona l denga n
l l l

jumla h l

penduduknya . l

A ngga ra n
l l l A loka si da na
l l l l A ngga ra n A PBN Rupia h
l l l l l

Pendidika n l A PBN/A PBD di


l l bida ng l

(X2) bida ng l pendidika n l

pendidika n. l

A ngga ra n
l l l A loka si da na
l l l l A ngga ra n A PBN Rupia h
l l l l l

Keseha ta n l l A PBN/A PBD di


l l bida ng keseha ta n
l l l

(X3) bida ng l

keseha ta n. l l

Indeks Indika tor l ya ng Nila i IPMl l Persen


Pemba nguna n
l l diguna ka n untuk l l

Ma nusia (Y)
l l mengukur sa la h l l

sa tu l a spek l

penting ya ng l

berka ita n denga n l l l

kua lita s da ri ha sil


l l l l

pemba nguna n l l

ekonomi, ya kni l

dera ja t l l

perkemba nga n l l

ma nusia . l l

F. Teknik da n Instrumen Pengumpula n Da ta


l l l l

Teknik pengumpula n da ta a da la h ca ra ya ng dila kuka n untuk l l l l l l l l l l l

mengumpulka n da ta . Berda sa rka n teknik pengumpula n da ta ma ka penelitia n


l l l l l l l l l l l l

ini merupa ka n penelitia n kua ntita tif denga n da ta dokumenta si. Da ta


l l l l l l l l l l l

35
dokumenta si ya itu, berupa pengumpula n da ta dila kuka n denga n ka tegori da n l l l l l l l l l l l

kla sifika si da ta -da ta tertulis ya ng berhubunga n denga n ma sa la h penelitia n


l l l l l l l l l l l l l

da ri berba ga i sumber a nta ra la in buku-buku, a rtikel, da n la in-la in. A da pun


l l l l l l l l l l l l l

da ta Indeks Pemba nguna n Ma nusia (IPM), penda pa ta n perka pita da ri Ba da n


l l l l l l l l l l l l l l

Pusa t Sta tistik mela lui website resmi www.bps.go.id. A ngga ra n pendidika n
l l l l l l l

da n a ngga ra n keseha ta n mela lui website www.kemenkeu.go.id .


l l l l l l l

G. A na lisis Da ta
l l l l

Metode a na lisis ya ng diguna ka n pa da penelitia n ini a da la h metode l l l l l l l l l l l

a na lisis kua ntita tif. A la t a na lisis ya ng diguna ka n pa da penelitia n ini a da la h


l l l l l l l l l l l l l l l l l

pendeka ta n Vector Error Correction Model (VECM) ya ng bertujua n untuk


l l l l

meliha t hubunga n ja ngka wa ktu pendek da n mema nfa a tka n uji Kointegra si
l l l l l l l l l l l

untuk meliha t geja la hubunga n ja ngka wa ktu ya ng la ma .VECM a da la h l l l l l l l l l l l l l

bentuk Vector A utoregressive (VA R) ya ng teretriksi. Retriksi diberika n l l l l

5
ka rena da ta tida k sta sioner na mun terkointegra si. Untuk memuda hka n
l l l l l l l l l l

mela kuka n l l perhitunga n terha da p setia p va ria bel pengujia n ma ka penelitia n l l l l l l l l l l

ini mengguna ka n a la t ba ntu ya itu softwa re Eviews versi 10 ya ng kemudia n l l l l l l l l l

ha silnya diinterpresta sika n.


l l l l

A da pun la ngka h-la ngka h untuk mela kuka n pengujia n pa da a na lisis


l l l l l l l l l l l l l

VA R a ta u VECM a da la h uji sta sionerita s, penentua n la g optima l, uji


l l l l l l l l l l l

kointegra si, uji ka usa lita s gra nger, da n estima si VECM. .


l l l l l l l

1. Uji Sta sioner (Unit Root Test) l

La ngka h perta ma ya ng dila kuka n untuk menguji da ta time


l l l l l l l l l

series ya itu denga n uji a ka r unit (unit root test). Uji a ka r unit l l l l l l

a da la h uji ya ng dila kuka n untuk meliha t a pa ka h da ta ya ng


l l l l l l l l l l l l l

dia ma ti sta sioner a ta u tida k. Da ta ya ng sta sioner cenderung


l l l l l l l l l l

mendeka ti nila i ra ta -ra ta da n berfluktua si di sekita r nila i ra ta - l l l l l l l l l l l l

ra ta nya . Da ta ya ng tida k sta sioner da pa t mengha silka n regresi


l l l l l l l l l l l l

5
Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu, (Bogor: PT Penerbit IPB Press.
2012),h.165

36
semu (spurious regression), ya itu, regresi ya ng mengga mba rka n l l l l l

hubunga n dua va ria bel a ta u lebih ya ng terliha t signifika n seca ra


l l l l l l l l l l l

sta tistik pa da ha l kenya ta a nnya tida k.


l l l l l l l l l

Pa da penelitia n ini, uji sta sionerita s dila kuka n denga n


l l l l l l l l

mengguna ka n metode A ugmented Dickey Fuller Test (A DF). Uji l l l l

sta sioner dida sa rka n a ta s hipotesis nol va ria bel stoka stik
l l l l l l l l l

memiliki unit root. Denga n mengguna ka n uji A DF test, hipotesis l l l l

nol da n da sa r penga mbila n keputusa n la innya ya ng diguna ka n


l l l l l l l l l l l

da la m uji ini dida sa rka n pa da Ma c Kinnon Critica l Va lue


l l l l l l l l l l

seba ga i pengga nti uji-t. Sela njutnya nila i t diba ndingka n denga n
l l l l l l l l l

nila i kritis sta tistik pa da t-ta bel A DF ka rena tida k sta sioner ma ka
l l l l l l l l l l l l

perlu dila kuka n pengeceka n dera ja t integra si. Pengujia n integra si l l l l l l l l

bertujua n untuk menguji dera ja t a ta u orde perbeda a n da ri


l l l l l l l l

kesta bila n da ta ya ng dia ma ti.


l l l l l l l

2. Penentua n Pa nja ng La g Optimum l l l l

Sa la h sa tu perma sa la ha n ya ng muncul da la m pengujia n


l l l l l l l l l l l

sta sionerita s a da la h penentua n la g optima l. Ha l ini dila kuka n


l l l l l l l l l l l

ka rena seringka li sa tu va ria bel merespons va ria bel la in da la m


l l l l l l l l l l l

6
sua tu sela ng wa ktu (la g).
l l l l

Seca ra umum terda pa t bebera pa pa ra meter ya ng da pa t


l l l l l l l l l l l

diguna ka n untuk menentuka n pa nja ng la g ya ng optima l, a nta ra


l l l l l l l l l l l

la in
l A IC l (A ka ike l l Informa tion l Criterion), SIC (Schwa rz l

Informa tion Criterion) da n LR (Likelihood Ra tio). Penentua n


l l l l

pa nja ng la g ya ng optima l dida pa t da ri persa ma a n VA R denga n


l l l l l l l l l l l l l

nila i A IC, SC, a ta u LR ya ng terkecil.


l l l l l

6
Dea Rizki Kusmana, Efektivitas Kebijakan Moneter dalam Struktur Pasar Industri
Perbankan Indonesia yang Oligopoli, (Skripsi Institut Pertanian Bogor. 2013), h. 20.

37
3. Uji Kointegra si l

Kointegra si a da la h sua tu hubunga n ja ngka pa nja ng a ta u l l l l l l l l l l l l

ekuilibrium a nta ra va ria bel – va ria bel ya ng tida k sta tioner , l l l l l l l l l l

denga n ka ta la in wa la upun seca ra individua l va ria bel-va ria bel


l l l l l l l l l l l l l

tersebut tida k sta tioner , na mun kombina si linier a nta ra va ria bel l l l l l l l l l

tersebut da pa t l l menja di l sta tioner. l Va ria bel-va ria bel l l l l ya ng l

terintegra si l a ka n l l menunjukka n l ba hwa l l va ria bel l l tersebut


mempunya i l tren stokha stik l ya ng l sa ma l l da n l sela njutnya l l

mempunya i a ra h pergera ka n ya ng sa ma da la m ja ngka pa nja ng. l l l l l l l l l l l l l l

Pengujia n kointegra si merupa ka n kela njuta n da ri pengujia n unit


l l l l l l l l

root da n pengujia n tingka t integra si. Pa da penelitia n ini dila kuka n


l l l l l l l l l

uji kointegra si mengguna ka n metode uji kointegra si Joha nsen l l l l l

(Joha nsen’s Cointegra tion Test).


l l

4. Uji Ka usa lita s Gra nger (Gra nger's Ca usa lity Test)
l l l l l l l

Uji ka usa lita s dila kuka n untuk menentuka n a pa ka h sua tu


l l l l l l l l l l

va ria bel endogen da pa t diperla kuka n seba ga i va ria bel eksogen.


l l l l l l l l l l

Ha l ini diseba bka n ka rena ketida kta hua n a ka n penga ruh a nta r
l l l l l l l l l l l l l

va ria bel.
l l

Uji ka usa lita s


l l l da pa t l l dila kuka n l l denga n l mengguna ka n l l

berba ga i metode, terma suk metode ka usa lita s Gra nger da n


l l l l l l l l

ka usa lita s model koreksi kesa la ha n (Error Correction Model


l l l l l l

Ca usa lity). Da la m penelitia n ini diguna ka n metode ka usa lita s


l l l l l l l l l l

Gra nger. Ka usa lita s Gra nger diguna ka n untuk membuktika n


l l l l l l l l

a da nya hubunga n seba b a kiba t a nta ra dua va ria bel. Kekua ta n


l l l l l l l l l l l l l l l

prediksi (predictive power) da ri informa si sebelumnya da pa t l l l l l

menunjukka n hubunga n seba b a kiba t ja ngka pa nja ng a nta ra y l l l l l l l l l l l l

da n z. Disa ra nka n untuk mengguna ka n jumla h la g (efek tunda )


l l l l l l l l l

38
untuk ja ngka wa ktu ya ng lebih la ma sesua i denga n duga a n
l l l l l l l l l l

7
terja dinya ka usa lita s.
l l l l l

5. VECM (Vector Error Correction Model)


Jika sua tu da ta time series model VA R tela h terbukti terda pa t
l l l l l l l l

hubunga n l kointegra si, l VECM da pa t l l diguna ka n l l untuk


menentuka n perila ku ja ngka pendek sua tu va ria bel rela tif l l l l l l l l

terha da p nila i ja ngka pa nja ngnya . VECM juga diguna ka n untuk


l l l l l l l l l l l

menghitung hubunga n ja ngka pendek a nta r va ria bel mela lui l l l l l l l l

koefisien sta nda r da n untuk memperkira ka n hubunga n ja ngka l l l l l l l l

pa nja ng mengguna ka n la g residua l da n regresi terkointegra si.


l l l l l l l l

6. Impulse Response Function (IRF)


A na lisis Impulse Response Function ini diguna ka n untuk
l l l l

mengga mba rka n shock va ria bel sa tu terha da p va ria bel la in pa da


l l l l l l l l l l l l l

renta ng periode tertentu, sehingga da pa t va ria bel independen


l l l l l l

nya . A rtinya ba hwa uji Impulse Response Function difungsika n


l l l l l l

untuk mengeta hui ba nya knya jumla h ya ng dibutuhka n produksi l l l l l l l

da la m merespon shock a ta u peruba ha n ya ng terja di pa da


l l l l l l l l l l

va ria bel kehila nga n ma upun va ria bel pengguna a n.


l l l l l l l l l

7. Va ria nce Decomposition


l l

A na lisis Va ria nce Decomposition (VD) a ta u sering dikena l


l l l l l l l

seba ga i foreca st error va ria nce decomposition a da la h a la t


l l l l l l l l l l

a na lisis da la m model VA R ya ng memberika n informa si tenta ng


l l l l l l l l l

proporsi pergera ka n efek gunca nga n (shock) pa da sua tu va ria bel l l l l l l l l l

denga n terha da p va ria bel la in sa a t ini da n pa da periode ya ng


l l l l l l l l l l l l

a ka n da ta ng. Va ria nce Decomposition (VD) menunjukka n rela tif


l l l l l l l l

pentingnya setia p va ria bel da la m model VA R ka rena a da nya l l l l l l l l l l l l

7
Isnaini Harahap, “Analisis Dampak Penerapan Perbankan Syariah Terhadap Sektor UMKM
Sumatera Utara“ (Disertasi, Program Doktor Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara, 2016) h.141.

39
shock a ta u sebera pa kua t komposisi da ri pera na n va ria bel
l l l l l l l l l l

tertentu terha da p va ria bel la innya . Berbeda denga n IRF, VD


l l l l l l l l

berguna untuk memprediksi persenta se kontribusi va ria ns untuk


l l l l

setia p va ria bel a kiba t peruba ha n va ria bel tertentu, seda ngka n
l l l l l l l l l l l

IRF diguna ka n untuk mela ca k efek shock pa da va ria bel endogen


l l l l l l l l

terha da p va ria bel la in da la m model VA R.


l l l l l l l l

40
BA B IV l

TEMUA N PENELITIA N l l

A. Deskripsi Da ta Penelitia n l l l

1. Indeks Pemba nguna n Ma nusia l l l l

Indeks Pemba nguna n Ma nusia merupa ka n indeks pengukura n l l l l l l l

ca pa ia n pemba nguna n sua tu da era h ma upun nega ra , ya ng dihitung


l l l l l l l l l l l l

berda sa rka n l l l penca pa ia n l l l di bida ng


l pendidika n, l keseha ta n, l l da n
l

penda pa ta n riil perka pita ya ng disesua ika n.


l l l l l l l l

Da la m penelitia n ini Indeks Pemba nguna n Ma nusia di Indonesia


l l l l l l l l

dita mpilka n da la m bentuk persen a ga r ta mpa k kena ika n ma upun


l l l l l l l l l l l

penuruna n pertumbuha n ekonomi Indonesia .


l l l

Ga mba r 4.1 Indeks Pemba nguna n Ma nusia


l l l l l l

Perkembangan IPM Indonesia 2010 - 2020


73
72
71 71.92 71.94
71.39
70 70.81
70.18
69 69.55
68 68.9
68.31 IPM
67 67.7
67.09
66 66.53
65
64
63
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS Da ta diola h l l l

Peningka ta n da n penuruna n Indeks Pemba nguna n Ma nusia diperoleh


l l l l l l l l

da ri perhitunga n indika tor pengukura nnya ya itu pengelua ra n rill


l l l l l l l l

perka pita ya ng disesua ika n da ri sisi ekonomi ,ha ra pa n la ma sekola h da n


l l l l l l l l l l l l l

41
ra ta – ra ta la ma sekola h da ri sisi pendidika n serta umur ha ra pa n hidup
l l l l l l l l l l l l l

sa a t la hir da ri sisi keseha ta n. Perla mba ta n peningka ta n Indeks


l l l l l l l l l l l

Pemba nguna n Ma nusia (IPM) di ta hun 2020 diseba bka n penuruna n


l l l l l l l l

pengelua ra n rill per ka pita ya ng disesua ika n menga la mi penuruna n


l l l l l l l l l l

sebesa r 0,28 Juta Rupia h. Ha l ini dika rena ka n pa ndemi covid-19 ya ng


l l l l l l l l l

mela nda Indonesia . Pa ndemi COVID-19 menyeba bka n menurunnya


l l l l l l l

a ktivita s ekonomi ya ng menga kiba tka n menurunnya penyera pa n tena ga


l l l l l l l l l l l

kerja da n peningka ta n Tingka t Penga nggura n Terbuka (TPT). Ya ng


l l l l l l l l l

menyeba bka n l l ma sya ra ka t l l l l lebih berha ti-ha ti l l untuk mela kuka n l l

pengelua ra n sehingga ha l itu berda mpa k pa da penuruna n IPM di ta hun


l l l l l l l l l l

2020.
2. Penda pa ta n Perka pita l l l l l

Penda pa ta n perka pita a da la h jumla h penda pa ta n na siona l diba gi


l l l l l l l l l l l l l l l

denga n jumla h penduduk di sua tu wila ya h nega ra da la m sua tu periode


l l l l l l l l l l

tertentu. Penda pa ta n perka pita da pa t diguna ka n untuk mengeta hui l l l l l l l l l l

tingka t keseja htera a n a ta u sta nda r hidup ma sya ra ka t di sua tu nega ra da ri


l l l l l l l l l l l l l l l l

ta hun ke ta hun.
l l

Ga mba r 4.2 Penda pa ta n Perka pita Ta hun 2010-2020


l l l l l l l l

Pendapatan Per Kapita Indonesia Tahun 2010 - 2020


70

60

50 59.1 56.9
56
51.89
40 46.33
43.65
40.5
30 36.5
33.53
30.65
20 27.02

10

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Pendapatan Per Kapita (Juta Rupiah)

42
Sumber : bps.go.id
Pa ndemi COVID-19 menyeba bka n penuruna n a ktivita s ekonomi
l l l l l l

ya ng menga kiba tka n penuruna n produksi ba ra ng da n ja sa di sepa nja ng


l l l l l l l l l l l l

ta hun a kiba t da ri bera ga m kebija ka n untuk menga ta si kena ika n jumla h


l l l l l l l l l l l l l

ka sus covid-19 di Indonesia terma suk sa la h sa tu ya ng sa nga t sering


l l l l l l l l l

didenga r ya itu, PSBB (Pemba ta sa n Sosia l Berska la Besa r). Penuruna n


l l l l l l l l l l

produksi da n ja sa menyeba bka n penda pa ta n perka pita menga la mi l l l l l l l l l l l l

penuruna n diimba ngi denga n peningka ta n jumla h penduduk da ri 268,5 l l l l l l l

pa da ta hun 2019 meningka t di ta hun 2020 sebesa r 270,1. Peningka ta n


l l l l l l l l

jumla h penduduk juga merupa ka n penyeba b penuruna n penda pa ta n


l l l l l l l l l

perka pita ka rena jumla h penda pa ta n na siona l diba gi denga n jumla h


l l l l l l l l l l l l l

penduduk.
3. A ngga ra n Pendidika n
l l l l

A ngga ra n pendidika n merupa ka n a loka si A ngga ra n Penda pa ta n


l l l l l l l l l l l l l l

Bela nja Nega ra (A PBN) di bida ng pendidika n. Berda sa rka n Unda ng –


l l l l l l l l l l l

Unda ng No.20 ta hun 2003 pa sa l 49 ya itu, da na pendidika n sela in ga ji


l l l l l l l l l l

pendidik da n bia ya pendidika n kedina sa n dia loka sika n minima l 20% l l l l l l l l l l

da ri A PBN pa da sektor pendidika n da n minima l 20% da ri A PBD.


l l l l l l l l l

Ba hwa pemerinta h wa jib mempriorita ska n a ngga ra n pendidika n da la m


l l l l l l l l l l l l

A PBN da n A PBD sekura ng – kura ngnya 20% da ri A PBN da n A PBD.


l l l l l l l l l l

A da pun a ngga ra n pendidika n Indonesia da ri ta hun 2010 – 2020


l l l l l l l l l

seba ga i berikut : l l

Ta bel 4. 1 l

A ngga ra n Pendidika n Indonesia Ta hun 2010-2020


l l l l l l

A ngga ra n l l l

Ta hun l Pendidika n (Milya r l l Pertumbuha n l

Rupia h) l

2010 216.721,9 -

43
2011 258.347,2 19%

2012 297.365,1 15%

2013 332.184,1 12%

2014 353.388,1 6%

2015 390.279,0 10%

2016 370.810,2 -5%

2017 406.102,0 10%

2018 431.733,4 6%

2019 492.455,1 14%

2020 508.084,5 3%

Sumber : kemenkeu.go.id
Besa r a ta u kecilnya a ngga ra n pendidika n berda sa rka n a ngga ra n
l l l l l l l l l l l l l l

ya ng dikelua rka n oleh pemerinta h da ri A ngga ra n Penda pa ta n Bela nja


l l l l l l l l l l l l l

Nega ra (A PBN). Seca ra otoma tis ketika A PBN meningka t ma ka


l l l l l l l l l l l

a ngga ra n pendidika n ya ng ha rus dikelua rka n pemerinta h denga n


l l l l l l l l l l

minima l 20% da ri A PBN juga a ka n meningka t. Di ta hun 2016 a ngga ra n


l l l l l l l l l l l

pendidika n Indonesia menurun seba nya k 5% a ta u 19,4 milya r rupia h.


l l l l l l l l

Na mun berda sa rka n da ta Kementeria n Keua nga n Indonesia da na A PBN


l l l l l l l l l l l l l

Indonesia da ri ta hun 2015 ke 2016 menga la mi peningka ta n, di ta hun


l l l l l l l l

2016 A PBN Indonesia sebesa r 1.864.275,1 milya r rupia h da n pa da ta hun


l l l l l l l l l

2015 sebesa r 1.796.618,4. Ha l ini menunjukka n a ngga ra n pendidika n di


l l l l l l l

ta hun 2016 ketika A PBN meningka t da na ya ng dikelua rka n pemerinta h


l l l l l l l l l l

untuk pendidika n kura ng ma ksima l. A ngga ra n pendidika n ini diguna ka n l l l l l l l l l l

untuk menunja ng kegia ta n pendidika n di Indonesia ya ng merupa ka n l l l l l l l l

sa la h sa tu indika tor da ri IPM.


l l l l l

44
4. A ngga ra n Keseha ta n
l l l l l

A ngga ra n keseha ta n merupa ka n a loka si da na ya ng dikelua rka n


l l l l l l l l l l l l l l

untuk bida ng keseha ta n mela lui A PBN a ta u A PBD. Berda sa rka n


l l l l l l l l l l l

Unda ng-Unda ng No. 9 Ta hun 2009 tenta ng keseha ta n ba hwa a loka si


l l l l l l l l l l

a ngga ra n sebesa r 5% da ri bela nja nega ra . Ini menunjukka n ba hwa sa nya


l l l l l l l l l l l l l l

seminima lnya a loka si a ngga ra n bida ng keseha ta n ya ng dikelua rka n


l l l l l l l l l l l l l

pemerinta h mela lui A PBN ya itu, sebesa r 5%.


l l l l l

A da pun a ngga ra n keseha ta n Indonesia da ri ta hun 2010 sa mpa i


l l l l l l l l l l l l

denga n 2020 seba ga i berikut :


l l l

Ta bel 4.2 l

A ngga ra n Keseha ta n Indonesia Ta hun 2010-2020


l l l l l l l

A ngga ra n
l l l

Pertumbuha n l

Ta hun l
Keseha ta n l l
A ngga ra nl l l

(Milya r Rupia h) l l
Keseha ta n l l

2010 29.893,5 -

2011 36.094,0 21%

2012 40.618,9 13%

2013 46.308,4 14%

2014 59.585,0 29%

2015 69.331,6 16%

2016 92.758,6 34%

2017 92.166,0 -1%

2018 109.037,2 18%

2019 113.619,6 4%

2020 132.179,5 16%

Sumber : kemenkeu.go.id

45
Sa ma ha lnya denga n a ngga ra n pendidika n, besa r da n kecilnya
l l l l l l l l l l l l

a ngga ra n keseha ta n berda sa rka n a ngga ra n ya ng dikelua rka n pemerinta h


l l l l l l l l l l l l l l l

untuk keseha ta n l l da ri l da na l l A ngga ra n l l l Penda pa ta n l l l Bela nja l l

Nega ra (A PBN), dima na 5% da na A PBN dikelua rka n untuk keseha ta n.


l l l l l l l l l l l l

Ketika A PBN meningka t ma ka a ngga ra n ya ng dikelua rka n seba nya k


l l l l l l l l l l l l l

5% da ri A PBN juga a ka n menga la mi peningka ta n. Pa da ta hun 2017


l l l l l l l l l l l l

a ngga ra n keseha ta n menurun sebesa r 592,6 milya r rupia h, seda ngka n


l l l l l l l l l l

berda sa rka n da ta A PBN Kementeria n Keua nga n Nega ra Indonesia


l l l l l l l l l l l l

A PBN di Indonesia , A PBN Indonesia di ta hun 2017 meningka t


l l l l l l

diba ndingka n ta hun sebelumnya ya itu 2,004,076.0 milya r rupia h. Ha l ini


l l l l l l l l

menunjukka n ba hwa da na A PBN di ta hun 2017 ya ng dikelua rka n untuk l l l l l l l l l l

a ngga ra n keseha ta n belum ma ksima l. A ngga ra n keseha ta n ini


l l l l l l l l l l l l

diguna ka n untuk menunja ng keseha ta n Indonesia ya ng merupa ka n sa la h


l l l l l l l l l l l

sa tu indika tor da ri Indeks Pemba nguna n Ma nusia (IPM).


l l l l l l l

B. A na lisis Da ta
l l l l

1. Uji Sta sioner (Unit Root Test) l

Uji sta sionerita s a da la h pengujia n ya ng dila kuka n untuk meliha t


l l l l l l l l l l

a pa ka h terda pa t a ka r-a ka r unit sa tua n a nta r va ria bel sehingga hubunga n


l l l l l l l l l l l l l l l l l

a nta r va ria bel da la m persa ma a n tersebut va lid.


l l l l l l l l l l

Uji sta sioner pa da penelitia n ini mengguna ka n uji unit root l l l l l l

A ugmented Dickey-Fuller test (A DF test). Jika ha sil ya ng diperoleh tida k


l l l l l l

sta sioner pa da tingka t level, ma ka a ka n dila njutka n denga n first


l l l l l l l l l l l

different,jika belum sta sioner dila njut denga n second different ya itu, l l l l l

mengura ngi da ta tersebut denga n da ta periode sebelumnya . Ha l tersebut


l l l l l l l l

dila kuka n hingga semua va ria bel sta sioner pa da tingka t ya ng sa ma .


l l l l l l l l l l l l l

Untuk meliha t da ta ya ng sta sioner, da pa t diliha t pa da nila i t sta tistik l l l l l l l l l l l l

ya ng lebih besa r da ri nila i kritisnya .Kriteria pengujia n denga n


l l l l l l l l

mengguna ka n nila i proba bilita s seba ga i berikut : l l l l l l l

46
a. H0 : Jika nila i proba bilita s lebih besa r da ri nila i α = 0,05 ma ka l l l l l l l l l

da ta tida k sta sioner.


l l l l

b. Ha : Jika nila i proba bilita s lebih kecil da ri nila i α = 0,05 ma ka


l l l l l l l l l

da ta sta sioner. l l l

Ta bel 4.3 l

Ha sil Uji A ugmented Dickey Fuller (A DF)


l l l

Va ria bel l l Uji A ka r Unit l l A DF l Proba bilita l l

s
IPM 2nd Difference -6.245038 0.0000
PDB 2nd Difference -7.510723 0.0000
nd
PENDIDIKA N 2 Difference -6.654351 l 0.0000
KESEHA TA N 2nd Difference -8.309156 l l 0.0000
Sumber : Diola h denga n Eviews 10 l l

Ha sil uji sta sioner tida k a da ya ng lulus pa da tingka t level da n first


l l l l l l l l l l

different. Semua va ria bel lulus uji sta sioner pa da tingka t second different l l l l l l l

ya itu, diliha t da ri nila i proba bilita s va ria bel IPM, penda pa ta n per ka pita ,
l l l l l l l l l l l l l

a ngga ra n pendidika n da n a ngga ra n keseha ta n lebih kecil da ri nila i α,=


l l l l l l l l l l l l

0,05 sehingga da ta da pa t dika ta ka n sta sioner. l l l l l l l l l

2. Penentua n Pa nja ng La g Optimum l l l l

La ngka h sela njutnya ya itu, menentuka n pa nja ng la g optimum.


l l l l l l l l l

Menentuka n pa nja ng la g optimum merupa ka n ha l ya ng penting da la m


l l l l l l l l l l

pengujia n model VA R. Jika la g optimum ya ng dima sukka n terla lu


l l l l l l l l

pendek ma ka dikha wa tirka n tida k da pa t menjela ska n kedina misa n model


l l l l l l l l l l l l

seca ra menyeluruh. Na mun, jika la g optimum ya ng terla lu pa nja ng a ka n


l l l l l l l l l l l

mengha silka n ha sil estima si ya ng tida k efisien ka rena berkura ngnya


l l l l l l l l l l

degree of freedom (teruta ma model denga n sa mpel kecil). Oleh ka rena l l l l l l

itu perlu mengeta hui la g optima l sebelum mela kuka n estima si VA R. l l l l l l l

47
Ta bel 4.4 l

Ha sil Uji Penentua n Pa nja ng La g


l l l l l

La l

LogL LR FPE A IC l SC HQ
g
0 299.5346 NA l 1.36e-12 -15.97484 -15.80069 -15.91344
1 594.3057 509.8743 3.90e-19 -31.04355 -30.17278 -30.73656
2 635.7358 62.70508 1.02e-19 -32.41815 -30.85077 -31.86558
3 644.8247 11.79106 1.61e-19 -32.04458 -29.78059 -31.24642
4 653.2775 9.138141 2.88e-19 -31.63662 -28.67602 -30.59287
2.52e- - -
5 762.7894 94.71298* 21* -36.69132 33.03410* 35.40198*
6 780.5503 11.52056 3.97e-21 -36.78650 -32.43267 -35.25157
-
7 799.1773 8.054930 9.44e-21 36.92850* -31.87806 -35.14798
Sumber : Diola h denga n Eviews 10 l l

Da ri ha sil pengola ha n da ta pa da ta bel 4.4 diketa hui ba hwa da la m


l l l l l l l l l l l l l l

pengujia n Pa nja ng La g pa da seluruh va ria bel terda pa t ta nda binta ng


l l l l l l l l l l l l l

pa ling ba nya k bera da pa da La g 5 denga n nila i LR 94.71298, 2.52e-21,


l l l l l l l l l l

da nl nila i l SC 33.03410. Ma ka , l l pa nja ng l l La g l optima l l ya ng l

direkomenda sika n a da la h La g 5. l l l l l l

3. Uji Kointegra si l

Uji kointegra si dila kuka n untuk menda pa tka n hubunga n ja ngka l l l l l l l l l

pa nja ng a nta r va ria bel ya ng memenuhi sya ra t sela ma proses integra si,
l l l l l l l l l l l l

ya itu ketika semua va ria bel sta sioner pa da dera ja t ya ng sa ma ya itu


l l l l l l l l l l l l l l

dera ja t kedua (2nd difference). Jika kointegra si ditemuka n, ma ka


l l l l l l l l

sela njutnya uji model VECM dila kuka n. Seba liknya , jika tida k
l l l l l l l l

ditemuka n kointegra si, ma ka VA R in difference ya ng a ka n dila kuka n.


l l l l l l l l l l

Uji kointegra si ya ng dila kuka n da la m penelitia n ini a da la h uji l l l l l l l l l l

Joha nsen denga n memba ndingka n nila i tra ce sta tistic lebih besa r da ri
l l l l l l l l l

nila i kritis 0,05 ma ka da ta terkointegra si da n seba liknya . Berikut ha sil


l l l l l l l l l l

uji kointegra si pa da penelitia n ini mengguna ka n uji kointegra si l l l l l l l

Joha nsen Test. l

48
Ta bel 4.5 l

Ha sil Uji Kointegra si


l l

Unrestricted Cointegra tion Ra nk Test (Tra ce) l l l

Hypothesized Tra ce 0.05 Proba bili l l

Eigenva lue l

No. of CE(s) Sta tistic Critica l Va lue ta s.** l l l l

None * 0.584492 106.2579 47.85613 0.0000


A t most 1 *
l 0.545710 72.88430 29.79707 0.0000
A t most 2 *
l 0.475580 42.90154 15.49471 0.0000
A t most 3 *
l 0.383394 18.37397 3.841466 0.0000
Tra ce test indica tes 4 cointegra ting eqn(s) a t the 0.05 level
l l l l

* denotes rejection of the hypothesis a t the 0.05 level l

**Ma cKinnon-Ha ug-Michelis (1999) p-va lues


l l l

Sumber : Diola h denga n Eviews 10 l l

Da pa t diliha t ba hwa da ri ta bel 4.5 di a ta s ba hwa nila i Tra ce


l l l l l l l l l l l l l

Sta tistic besa r da ri Critica l Va lue denga n tingka t signifika n 0,05. Ha l ini
l l l l l l l l l

menunjukka n ba hwa a da nya kointegra si pa da va ria bel. l l l l l l l l l l l

Ha l ini membuktika n a da hubunga n ja ngka pa nja ng pa da setia p


l l l l l l l l l l l l

ba risnya . Sehingga metode ya ng a ka n diguna ka n sela njutnya a da la h


l l l l l l l l l l l l l

metode a na lisis VECM. Seperti ya ng da pa t kita liha t pa da ta bel 4.5,


l l l l l l l l l l

nila i Tra ce Sta tistic setia p ba ris lebih besa r da ripa da Critica l Va lue,
l l l l l l l l l l l

seperti nila i Tra ce Sta tistic ba ris perta ma 106.2579 lebih besa r da ri l l l l l l l l

Critica l Va lue 47.85613, begitu juga denga n ba ris kedua ya ng memiliki


l l l l l l l

nila i Tra ce Sta tistic 72.88430 lebih besa r da ripa da Critica l Va lue
l l l l l l l l l

ya itu, 29.79707, ba ris ketiga juga menunjukka n a ngka Tra ce Sta tistic
l l l l l l l l l

lebih besa r da ripa da Critica l Va lue ya itu, 42.90154 da n 15.49471,


l l l l l l l l

kea da a n sa ma juga da pa t diliha t pa da ba ris keempa t ya ng menunjukka n


l l l l l l l l l l l l l l l

nila i Tra ce Sta tistic lebih besa r da ri Critica l Va lue ya itu, 18.37397
l l l l l l l l

da n 3.841466.
l

4. Uji Ka usa lita s gra nger l l l l

Pa da ta ha p ini dila kuka n uji ka usa lita s Gra nger (Gra nger Ca usa lity
l l l l l l l l l l l l l

Test) untuk meliha t a pa ka h setia p va ria bel memiliki hubunga n timba l l l l l l l l l l

ba lik a ta u tida k. Denga n ka ta la in, a pa ka h a da va ria bel ya ng memiliki


l l l l l l l l l l l l l l l l

49
hubunga n seba b a kiba t ya ng signifika n denga n va ria bel la in, ka rena
l l l l l l l l l l l l

setia p va ria bel da la m penelitia n berpotensi menja di va ria bel endogen


l l l l l l l l l

a ta u eksogen. Uji ka usa lita s pa da penelitia n ini mengguna ka n VA R


l l l l l l l l l l l

Pa irwise Gra nger Ca usa lity Test da n mengguna ka n ta ra f nya ta 5%


l l l l l l l l l l l

denga n hipotesis penelitia n. Kriteria pengujia n seba ga i berikut :


l l l l l l

a. H0 = Tida k memiliki hubunga n ka usa lita s, nila i proba bilita s α > 0,05 l l l l l l l l

b. H1 = memiliki hubunga n ka usa lita s, nila i proba bilita s α < 0,05 l l l l l l l

Ta bel 4.6 l

Ha sil Uji Gra nger Ca usa lity


l l l l

Pa irwise Gra nger Ca usa lity Tests


l l l l

Da te: 09/11/21 Time: 17:28


l

Sa mple: 2010Q1 2020Q4


l

La gs: 2
l

Null Hypothesis: Obs F- Prob.


Sta tistic l

LNPDB does not Gra nger Ca use LNIPM l l 42 1.13706 0.3317


LNIPM does not Gra nger Ca use LNPDB l l 4.73297 0.0148

LNPENDIDIKA N does not Gra nger Ca use LNIPM l l l 42 3.22597 0.0511


LNIPM does not Gra nger Ca use LNPENDIDIKA N l l l 2.40185 0.1045

LNKESEHA TA N does not Gra nger Ca use


l l l l 42 3.26713 0.0494
LNIPM
LNIPM does not Gra nger Ca use LNKESEHA TA N l l l l 2.22067 0.1228

LNPENDIDIKA N does not Gra nger Ca use 42 l l l 5.04083 0.0116


LNPDB
LNPDB does not Gra nger Ca use LNPENDIDIKA N l l l 3.47842 0.0413

LNKESEHA TA N does not Gra nger Ca use LNPDB


l l l l 42 2.95766 0.0643
LNPDB does not Gra nger Ca use LNKESEHA TA N l l l l 1.95835 0.1554

LNKESEHA TA N does not Gra nger Ca use


l l l l 42 2.70093 0.0804
LNPENDIDIKA N l

50
LNPENDIDIKA N does not Gra nger Ca use
l l l 3.41718 0.0435
LNKESEHA TA N
l l

Sumber : Diola h denga n Eviews 10 l l

Berda sa rka n ha sil Ta bel 4.6 dia ta s uji Ka usa lita s Gra nger
l l l l l l l l l l l

menunjukka n ba hwa memiliki hubunga n ka usa lita s a da la h ya ngl l l l l l l l l l l

memiliki nila i proba bilita s ya ng lebih kecil da ripa da a lpha 0,05 Ha sil
l l l l l l l l l l

setia p kriteria da pa t dijela ska n seba ga i berikut :


l l l l l l l l

a. Va ria bel Penda pa ta n perka pita (LNPDB) seca ra sta tistik tida k
l l l l l l l l l l l

signifika n mempenga ruhi va ria bel Indeks Pemba nguna n Ma nusia


l l l l l l l l

(LNIPM) denga n nila i proba bilita s lebih besa r da ri 0,05 ya itu,


l l l l l l l

0.3317. Da n va ria bel IPM seca ra sta tistik signifika n mempenga ruhi l l l l l l l l

va ria bel Penda pa ta n perka pita (LNPDB) ya ng dibuktika n denga n


l l l l l l l l l l

nila i proba bilita s lebih kecil da ri 0,05 ya itu, 0.0148 (ha sil a da la h
l l l l l l l l l

hipotesis nol diterima ) Disimpulka n ba hwa terja di ka usa lita s sea ra h l l l l l l l l l l

a nta ra
l l l va ria bel Penda pa ta n Perka pita
l l l l l l l (LNPDB) da n Indeks l

Pemba nguna n Ma nusia (LNIPM) ya itu, ha nya IPM ya ng signifika n


l l l l l l l l l

mempenga ruhi PDB. l

b. Va ria bel A ngga ra n Pendidika n (LNPENDIDIKA N) seca ra sta tistik


l l l l l l l l l l

tida k signifika n mempenga ruhi va ria bel Indeks Pemba nguna n


l l l l l l l

Ma nusia (LNIPM) da n begitu pula seba liknya va ria bel Indeks


l l l l l l l l

Pemba nguna n Ma nusia (LNIPM) seca ra sta tistik tida k signifika n


l l l l l l l l l

mempenga ruhi va ria bel A ngga ra n Pendidika n (LNPENDIDIKA N) l l l l l l l l

ya ng dibuktika n denga n nila i Proba bilita s ma sing-ma sing lebih besa r


l l l l l l l l l

da ri 0,05 ya itu, 0.0511 da n 0.1045 (ha sil kedua nya a da la h terima


l l l l l l l l l l

hipotesis nol) sehingga disimpulka n tida k terja di ka usa lita s a pa pun l l l l l l l l l

untuk kedua va ria bel A ngga ra n Pendidika n (LNPENDIDIKA N) da n l l l l l l l l l

Indeks Pemba nguna n Ma nusia (LNIPM). l l l l

c. Va ria bel A ngga ra n Keseha ta n (LNKESEHA TA N) seca ra sta tistik


l l l l l l l l l l l l

signifika n mempenga ruhi va ria bel Indeks Pemba nguna n Ma nusia


l l l l l l l l

51
(LNIPM) ya ng dibuktika n denga n nila i proba bilita s lebih kecil da ri l l l l l l l

0,05 ya itu, 0.0494 da n tida k berla ku seba liknya va ria bel Indeks
l l l l l l l l

Pemba nguna n Ma nusia (LNIPM) seca ra sta tistik tida k signifika n


l l l l l l l l l

mempenga ruhi va ria bel A ngga ra n Keseha ta n (KESEHA TA N) ya ng


l l l l l l l l l l l

dibuktika n denga n nila i proba bilita s lebih besa r da ri 0,05 ya itu,


l l l l l l l l

0.1228 sehingga hipotesis nol diterima . Disimpulka n ba hwa terja di l l l l l l

ka usa lita s
l l l sea ra h l l a nta ral l l va ria bel l l A ngga ra n l l l Keseha ta n l l

(LNKESEHA TA N) da n Indeks Pemba nguna n Ma nusia (LNIPM) l l l l l l l

ya itu,
l ha nya l l A ngga ra n l l l Keseha ta n l l (LNKESEHA TA N) l l ya ng l

signifika n mempenga ruhi Indeks Pemba nguna n Ma nusia (LNIPM).


l l l l l l

d. Va ria bel A ngga ra n Pendidika n (LNPENDIDIKA N) seca ra sta tistik


l l l l l l l l l l

signifika n mempenga ruhi va ria bel Penda pa ta n perka pita (LNPDB)


l l l l l l l l l

da n l begitu pula l seba liknya l l va ria bel l l A ngga ra n l l l Pendidika n l

(LNPENDIDIKA N) l seca ra l l sta tistik l signifika n l mempenga ruhi l

va ria bel Penda pa ta n perka pita (LNPDB) ya ng dibuktika n denga n


l l l l l l l l l l

nila i proba bilita s ma sing-ma sing lebih kecil da ri 0,05 ya itu, 0,0413
l l l l l l l

da n 0.0116 (ha sil kedua nya a da la h hipotesis nol ditola k) sehingga


l l l l l l l l l

disimpulka n terja di ka usa lita s untuk kedua va ria bel a ngga ra n


l l l l l l l l l l l

pendidika n (LNPENDIDIKA N) da n Penda pa ta n perka pita (LNPDB).


l l l l l l l l

e. Va ria bel A ngga ra n Keseha ta n (LNKESEHA TA N) seca ra sta tistik


l l l l l l l l l l l l

tida k signifika n mempenga ruhi va ria bel Penda pa ta n perka pita


l l l l l l l l l l

(LNPDB) da n begitu pula seba liknya va ria bel Penda pa ta n perka pita l l l l l l l l l l l

(LNPDB) seca ra sta tistik tida k signifika n mempenga ruhi va ria bel l l l l l l l l

A ngga ra n Keseha ta n (LNKESEHA TA N) ya ng dibuktika n denga n


l l l l l l l l l l

nila i Proba bilita s ma sing-ma sing lebih besa r da ri 0,05 ya itu, 0.0643
l l l l l l l l

da n 0.1554 (ha sil kedua nya a da la h terima hipotesis nol) sehingga


l l l l l l l l l

disimpulka n tida k terja di ka usa lita s a pa pun untuk kedua va ria bel
l l l l l l l l l l l

52
A ngga ra n Keseha ta n (LNKESEHA TA N) da n Penda pa ta n perka pita
l l l l l l l l l l l l l

(LNPDB).
f. Va ria bel A ngga ra n Keseha ta n (LNKESEHA TA N) seca ra sta tistik
l l l l l l l l l l l l

tida k signifika n mempenga ruhi va ria bel A ngga ra n Pendidika n


l l l l l l l l l

(LNPENDIDIKA N) ya ng dibuktika n denga n proba bilita s lebih besa r l l l l l l l

da ri 0,05 ya itu, 0.0804. Da n va ria bel A ngga ra n Pendidika n


l l l l l l l l l

(LNPENDIDIKA N) l seca ra l l sta tistik l tsignifika n l mempenga ruhi l

va ria bel A ngga ra n Keseha ta n (LNKESEHA TA N) ya ng dibuktika n


l l l l l l l l l l l

denga n nila i Proba bilita s ma sing-ma sing lebih kecil da ri 0,05 ya itu,
l l l l l l l l

0.0435 (ha sil a da la h terima hipotesis nol) sehingga disimpulka n l l l l l l l

ba hwa terja di ka usa lita s sea ra h a nta ra va ria bel A ngga ra n Keseha ta n
l l l l l l l l l l l l l l l l l l

(LNKESEHA TA N) da n A ngga ra n Pendidika n (LNPENDIDIKA N) l l l l l l l l

ya itu, ha nya A ngga ra n Pendidika n (LNPENDIDIKA N)


l l l l l l l l ya ng l

signifika n mempenga ruhi A ngga ra n Keseha ta n (LNKESEHA TA N).


l l l l l l l l l

5. Estima si Model VECM l

Uji kointegra si menunjukka n a da nya kointegra si pa da va ria bel l l l l l l l l l l

penelitia n ini. A rtinya a da hubunga n ja ngka pa nja ng denga n va ria bel


l l l l l l l l l l l l l

penelitia n model. Sehingga model VECM da pa t dila kuka n da n


l l l l l l l

pengujia n sela njutnya ya itu, model VECM. Untuk menga na lisis


l l l l l l

penga ruh va ria bel a ka n mengguna ka n uji signifika n meliha t nil t-


l l l l l l l l l

sta tistik, uji t dila kuka n denga n tingka t signifika nsi 0,05 denga n nila i t
l l l l l l l l

ta belnya ya itu, 1,68385. A pa bila t sta tistiknya lebih besa r da ri nila i t


l l l l l l l l l l l

ta bel ma ka ha silnya signifika nsi. Berikut ha sil uji model VECM :


l l l l l l l

Ta bel 4.7 l

Ha sil Uji Model VECM l

KoefisienVa ria bel l l t-sta tistik l

Ja ngka Pa nja ng l l l l

LNIPM(-1) 1.000000
LNPDB(-1) -0.185238 [-4.64540]
LNPENDIDIKA N(-1) 0.115254 l [ 4.29456]

53
LNKESEHA TA N(-1) l l 0.002455 [ 0.15885]
Ja ngka Pendek l l

D(LNIPM(-1)) 0.661646 [ 2.90092]


D(LNPDB(-1)) -0.063869 [-1.61194]
D(LNPENDIDIKA N(- l

0.039594 [ 1.49922]
1))
D(LNKESEHA TA N(-1)) 0.030661 l l [ 1.74200]
R-squa red l 0.957107
A dj. R-squa red
l 0.900810 l

Sumber : Diola h denga n Eviews 10 l l

Berda sa rka n ta bel 4.7


l l l l menunjukka n ba hwa terda pa t hubunga n l l l l l l

ja ngka pa nja ng denga n persa ma a n seba ga i berikut :


l l l l l l l l l l

D(LNIPM) = - 0.185237955384 LNPDB(-1) + 0.115254304124


LNPENDIDIKA N(-1) + 0.00245510669853 LNKESEHA TA N(-1) - l l l

4.92939357177
Da ri persa ma a n dia ta s ma ka da pa t diinterpreta sika n bebera pa ha l
l l l l l l l l l l l l l l l

ya itu seba ga i berikut :


l l l

a. Koefisien va ria bel Penda pa ta n Perka pita (LNPDB) sebesa r - l l l l l l l l

0.185238 denga n t-sta tistik lebih besa r da ri t –ta bel ya itu, 4.64540 l l l l l l

denga n ta nda nega tif ya itu, ya ng a rtinya jika Penda pa ta n


l l l l l l l l l l l l

Perka pita menga la mi kena ika n sebesa r sa tu persen (1%) ma ka


l l l l l l l l l l

IPM a ka n menga la mi penuruna n sebesa r -0.185238%. Koefisien


l l l l l l

bernila i nega tif sehingga hubunga n ya ng ditimbulka n nega tif.


l l l l l l l

b. Koefisien va ria bel A ngga ra n Pendidika n (LNPENDIDIKA N) l l l l l l l

sebesa r 0.115254 denga n nila i t-sta tistik lebih besa r da ri t-ta bel
l l l l l l l

ya itu,
l 4.29456 ya ng l a rtinyal l jika l A ngga ra n l l l Pendidika n l

menga la mi kena ika n sebesa r sa tu persen (1%) ma ka Indeks


l l l l l l l l

Pemba nguna n Ma nusia (IPM) a ka n menga la mi kena ika n sebesa r


l l l l l l l l l l l

0.115254. Sema kin meningka t A ngga ra n Pendidika n ma ka a ka n l l l l l l l l l l

sema kin meningka t pula IPM.


l l l

54
c. Koefisien va ria bel A ngga ra n Keseha ta n (LNKESEHA TA N) l l l l l l l l l

sebesa r 0.002455 denga n t-sta tistik lebih kecil da ri t-ta bel ya itu,
l l l l l l

0.15885 a rtinya tida k terda pa t hubunga n ja ngka pa nja ng l l l l l l l l l l

A ngga ra n Keseha ta n terha da p Indeks Pemba nguna n Ma nusia


l l l l l l l l l l l

(IPM)
A da pun ha sil estima si ja ngka pendek pa da model VECM pa da ta bel
l l l l l l l l l l l

4.7 ya itu denga n persa ma a n, seba ga i berikut :


l l l l l l l

D(LNIPM) = - 0.06386937 D(LNPDB(-1) + 0.0395941


D(LNPENDIDIKA N(-1)+ l 0.0306605 D(LNKESEHA TA N(-1) l l -
0.0018820632
a. Koefisien va ria bel Penda pa ta n Perka pita (LNPDB) sebesa r - l l l l l l l l

0.063869 denga n t-sta tistik lebih kecil da ri t-ta bel ya itu, 1.61194 l l l l l

a rtinya Penda pa ta n Perka pita (LNPDB) tida k terda pa t hubunga n


l l l l l l l l l l l

ja ngka pendek terha da p Indeks Pemba nguna n Ma nusia (IPM).


l l l l l l l l

b. Koefisien va ria bel A ngga ra n Pendidika n (LNPENDIDIKA N) l l l l l l l

sebesa r 0.039594 denga n t-sta tistik lebih kecil da ri t-ta bel ya itu,
l l l l l l

1.49922 a rtinya l l tida k terda pa t hubunga n ja ngka l l l l l l pendek


A ngga ra n Pendidika n (LNPENDIDIKA N) terha da p Indeks
l l l l l l l

Pemba nguna n Ma nusia (IPM). l l l l

c. Koefisien va ria bel A ngga ra n Keseha ta n (LNKESEHA TA N) l l l l l l l l l

sebesa r 0.030661 denga n t-sta tistik lebih besa r denga n t-ta bel
l l l l l l

ya itu, 1.74200 a rtinya terda pa t hubunga n ja ngka pendek


l l l l l l l l

a ngga ra n keseha ta n terha da p Indeks Pemba nguna n Ma nusia


l l l l l l l l l l l

(IPM). Ya ng a rtinya jika A ngga ra n Keseha ta n l l l l l l l l l menga la mi l l

kena ika n sebesa r sa tu persen (1%) ma ka Indeks Pemba nguna n


l l l l l l l l

Ma nusia (IPM) a ka n menga la mi kena ika n sebesa r 0.030661.


l l l l l l l l l

Sema kin meningka t A ngga ra n Keseha ta n ma ka a ka n sema kin


l l l l l l l l l l l l

meningka t pula IPM l l

55
Berda sa rka n nila i goodness of fit (A djusted R Squa re) da pa t
l l l l l l l l

diketa hui ba hwa kema mpua n va ria bel Penda pa ta n Perka pita ,
l l l l l l l l l l l l

A ngga ra n Pendidika n, da n A ngga ra n Keseha ta n da pa t menjela ska n


l l l l l l l l l l l l l l

va ria bel Indeks Pemba nguna n Ma nusia sebesa r 90%, seda ngka n
l l l l l l l l l

sisa nya dijela ska n oleh fa ktor-fa ktor la in.


l l l l l l l

6. Impulse Response Function (IRF)


A na lisis IRF a ka n menjela ska n penga ruh shock pa da sa tu va ria bel
l l l l l l l l l l l l

terha da p va ria bel la innya , ya ng da la m a na lisis ini tida k ha nya bersifa t


l l l l l l l l l l l l l l l

ja ngka pendek teta pi da pa t dia na lisis seba ga i informa si ja ngka pa nja ng


l l l l l l l l l l l l l l

untuk berba ga i horizon ma sa depa n. Da la m a na lisis ini, da pa t meliha t


l l l l l l l l l l l l

respons dina mika ja ngka pa nja ng da ri setia p va ria bel ketika a da shock
l l l l l l l l l l l l l

tertentu da ri sta nda r error di setia p persa ma a n. A na lisis Impulse


l l l l l l l l l

Response Function juga diguna ka n untuk meliha t bera pa la ma penga ruh l l l l l l l l l

berla ngsung. Sumbu horizonta l mewa kili periode wa ktu da la m ta hun,


l l l l l l l

seda ngka n sumbu vertika l mewa kili nila i respons da la m persen.


l l l l l l l

Ta bel 4.8 l

Ha sil Uji Impulse Response Function (IRF)


l

Response of IPM:
Period LNIPM LNPDB LNPENDIDIKA l LNKESEHA TA l l

N N
1 0.000297 0.000000 0.000000 0.000000
2 0.000484 6.78E-05 -3.49E-05 0.000108
3 0.000696 0.000170 -0.000135 0.000171
4 0.000928 0.000308 -0.000282 0.000221
5 0.001310 0.000621 -0.000472 0.000298
6 0.001721 0.000899 -0.000692 0.000349
7 0.002193 0.001235 -0.000956 0.000414
8 0.002740 0.001624 -0.001260 0.000486
9 0.003322 0.002064 -0.001558 0.000570
10 0.004018 0.002565 -0.001892 0.000666
11 0.004825 0.003110 -0.002271 0.000785
12 0.005758 0.003738 -0.002704 0.000936

56
13 0.006893 0.004516 -0.003265 0.001112
14 0.008195 0.005412 -0.003898 0.001318
15 0.009703 0.006451 -0.004605 0.001559
16 0.011448 0.007654 -0.005411 0.001839
17 0.013415 0.008958 -0.006292 0.002159
18 0.015699 0.010505 -0.007316 0.002545
19 0.018342 0.012308 -0.008508 0.002985
20 0.021395 0.014386 -0.009889 0.003487
21 0.024957 0.016853 -0.011506 0.004075
22 0.029061 0.019668 -0.013375 0.004736
23 0.033797 0.022912 -0.015537 0.005503
24 0.039267 0.026661 -0.018038 0.006391
25 0.045560 0.030955 -0.020920 0.007410
26 0.052836 0.035927 -0.024257 0.008594
27 0.061241 0.041666 -0.028118 0.009961
28 0.070953 0.048299 -0.032583 0.011540
29 0.082191 0.055984 -0.037759 0.013365
30 0.095171 0.064862 -0.043735 0.015471
Sumber : Diola h denga n Eviews 10 l l

Da ri ta bel di a ta s da pa t diliha t ba hwa va ria bel Indeks Pemba nguna n


l l l l l l l l l l l l l

Ma nusia (IPM) merespon shock ya ng diberika n va ria bel Penda pa ta n


l l l l l l l l l

Perka pita (LNPDB) da n A ngga ra n Keseha ta n (KESEHA TA N) a da la h


l l l l l l l l l l l l l

positif di a wa l hingga a khir periode a ta u da pa t dika ta ka n positif


l l l l l l l l l l l

perma nen.Seda ngka n shock ya ng diberika n oleh va ria bel a ngga ra n


l l l l l l l l l l

pendidika n (LNPENDIDIKA N) a da la h nega tif perma nen a ta u nega tif


l l l l l l l l l l

di a wa l periode sa mpa i a khir periode.


l l l l l

57
Ga mba r 4.3 l l

Uji Impulse Response Terha da p IPM l l

Sumber : Diola h denga n Eviews 10 l l

Mela lui ga mba r 4.3 Menunjuka n ba hwa kecenderunga n va ria bel


l l l l l l l l l

Indeks Pemba nguna n Ma nusia (LNIPM) di a ta s ga ris horizonta l ya ng


l l l l l l l l l

menunjuka n ba hwa va ria bel tersebut a da la h berda mpa k positif. Ha l ini


l l l l l l l l l l l

dika rena ka n IPM mempenga ruhi dirinya


l l l l l sendiri sehingga l bisa l

mengontrol da mpa k ya ng diberika nnya sendiri.


l l l l l

Ga mba r 4.4 l l

Impulse Response Penda pa ta n Perka pita Terha da p IPM l l l l l l l

Sumber : Diola h denga n Eviews 10 l l

Berda sa rka n ga mba r 4.4 menunjuka n ba hwa kecenderunga n va ria bel


l l l l l l l l l l l

Penda pa ta n Perka pita (LNPDB) di a ta s ga ris horizonta l ya ng


l l l l l l l l l l

menunjuka n ba hwa va ria bel tersebut a da la h berda mpa k positif. Pa da


l l l l l l l l l l l l

58
periode ke-10 shock ya ng diberika n terha da p IPM a da la h sebesa r l l l l l l l l

0.002565 terus menga la mi peningka ta n la lu pa da periode ke-20 l l l l l l l

memberika n shock sebesa r 0.014386 da n terus meningka t hingga periode


l l l l l

ke-30 sebesa r 0.064862 ya ng bera rti jika terja di kena ika n pa da l l l l l l l l l

penda pa ta n perka pita sebesa r sa tu sa tua n menga kiba tka n kena ika n pa da
l l l l l l l l l l l l l l l l

IPM sebesa r 0.064862. l

Ga mba r 4.5 l l

Impulse Response A ngga ra n Pendidika n Terha da p IPM l l l l l l

Sumber : Diola h denga n Eviews 10 l l

Berda sa rka n ga mba r 4.5 menunjuka n ba hwa kecenderunga n va ria bel


l l l l l l l l l l l

a ngga ra n pendidika n (PENDIDIKA N) di ba wa h ga ris horizonta l ya ng


l l l l l l l l l l

menunjuka n ba hwa va ria bel tersebut a da la h berda mpa k nega tif. Begitu
l l l l l l l l l l l

pula denga n respon terha da p a ngga ra n pendidika n (PENDIDIKA N),


l l l l l l l l l

shock ya ng diberika n pa da periode ke-10 sebesa r -0.001892 da n terus


l l l l l l

menga la mi penuruna n shock pa da periode ke-20 sebesa r -0.009889


l l l l l l

hingga sebesa r -0.043735 pa da periode ke-30 ya ng a rtinya jika terja di


l l l l l l l l l

kena ika n pa da a ngga ra n pendidika n (PENDIDIKA N) ma ka a ka n


l l l l l l l l l l l l l

menurunka n IPM sebesa r -0.043735. l l

59
Ga mba r 4.6l l

Impulse Response A ngga ra n Keseha ta n Terha da p IPM l l l l l l l

Sumber : Diola h denga n Eviews 10 l l

Berda sa rka n ga mba r 4.6 menunjuka n ba hwa kecenderunga n va ria bel


l l l l l l l l l l l

A ngga ra n Keseha ta n (LNKESEHA TA N) di a ta s ga ris horizonta l ya ng


l l l l l l l l l l l l

menunjuka n ba hwa va ria bel tersebut a da la h berda mpa k positif. Pa da


l l l l l l l l l l l l

periode ke-10 shock ya ng diberika n a da la h sebesa r 0.000666 da n l l l l l l l

meningka t hingga pa da periode ke-20 sebesa r 0.003487 hingga pa da


l l l l l l l l

periode ke-30 sebesa r 0.015471 ya ng bera rti jika terja di kena ika n pa da l l l l l l l l l

A ngga ra n Keseha ta n sebesa r sa tu sa tua n menga kiba tka n kena ika n pa da


l l l l l l l l l l l l l l l l

IPM sebesa r 0.015471. l

7. Va ria nce Decomposition (VD)


l l

Va ria nce Decomposition bertujua n untuk mengukur besa rnya


l l l l l

kontribusi a ta u komposisi penga ruh ma sing-ma sing va ria bel independen


l l l l l l l

terha da p va ria bel dependennya .


l l l l l

Ta bel 4.9 l

Va ria nce Decomposition IPM


l l

Va ria nce Decomposition of LNIPM:


l l

LNPENDIDIKA l LNKESEHA TA l l

Period S.E.
LNIPM LNPDB N N
1 0.000297 100.0000 0.000000 0.000000 0.000000
2 0.000583 94.86857 1.352311 0.359266 3.419849
3 0.000949 89.60632 3.706497 2.166457 4.520728
4 0.001409 84.04041 6.475409 4.983635 4.500542

60
5 0.002097 76.93555 11.68797 7.321886 4.054597
6 0.002961 72.35219 15.08716 9.136246 3.424403
7 0.004023 68.90059 17.59383 10.59405 2.911534
8 0.005306 66.27031 19.48245 11.73304 2.514201
9 0.006797 64.26834 21.09137 12.40460 2.235682
10 0.008541 62.83777 22.37650 12.76227 2.023457
11 0.010568 61.89261 23.27852 12.95550 1.873374
12 0.012923 61.24345 23.93531 13.04359 1.777646
13 0.015710 60.69087 24.45993 13.14534 1.703860
14 0.018978 60.23368 24.89156 13.22506 1.649706
15 0.022794 59.87483 25.26431 13.24926 1.611598
16 0.027237 59.59922 25.59051 13.22564 1.584638
17 0.032347 59.45655 25.81335 13.16095 1.569139
18 0.038251 59.36332 26.00179 13.06993 1.564955
19 0.045082 59.29076 26.17285 12.97131 1.565083
20 0.052981 59.23546 26.32258 12.87559 1.566367
21 0.062152 59.16789 26.48056 12.78351 1.568045
22 0.072771 59.10828 26.62136 12.70294 1.567412
23 0.085056 59.05577 26.74316 12.63511 1.565958
24 0.099264 59.00771 26.84909 12.57889 1.564311
25 0.115672 58.96894 26.93415 12.53448 1.562431
26 0.134627 58.93458 27.00481 12.49966 1.560954
27 0.156527 58.90449 27.06240 12.47343 1.559677
28 0.181832 58.87707 27.10998 12.45441 1.558544
29 0.211085 58.85027 27.15092 12.44144 1.557366
30 0.244895 58.82491 27.18641 12.43258 1.556104
A na lisis va ria nce
l l l l decomposition menunjukka n ba hwa l l l foreca st error l

va ria nce da ri Indeks Pemba nguna n Ma nusia (IPM) itu sendiri sebesa r
l l l l l l l l

100%. Sela njutnya pa da periode kedua da n seterusnya penga ruh


l l l l l l l l

different Indeks Pemba nguna n Ma nusia (IPM) suda h menurun menja di l l l l l l

94%. Pa da periode ke-30 penga ruh different persenta se Indeks


l l l l

Pemba nguna n Ma nusia (IPM) turun menja di 58,8%. Va ria bel ya ng


l l l l l l l l

memberika n kontribusi terbesa r pa da Indeks Pemba nguna n Ma nusia


l l l l l l l l

(IPM) a da la h va ria bel Penda pa ta n Perka pita sebesa r 27,1%, pa da


l l l l l l l l l l l l l

periode a khir ma sing-ma sing va ria bel memberika n kontribusi sebesa r


l l l l l l l

Persenta se IPM 58%, Penda pa ta n Perka pita


l l l l l l 27,1%, A ngga ra n l l l

Pendidika n 12,43%, da n A ngga ra n Keseha ta n sebesa r 1,6%.


l l l l l l l l

61
C. Pemba ha sa n Penelitia n
l l l l

Berda sa rka n ha sil uji ya ng dila kuka n denga n mengguna ka n progra m


l l l l l l l l l l l

eviews 10 ha sil va ria nce decomposition menunjukka n ba hwa semua l l l l l l l

va ria bel independen ya itu, Penda pa ta n Perka pita , A ngga ra n Pendidika n,


l l l l l l l l l l l l

da n A ngga ra n Keseha ta n memiliki va ria n da la m mempenga ruhi va ria bel


l l l l l l l l l l l l l

Indeks Pemba nguna n Ma nusia , denga n demikia n da pa t disimpulka n l l l l l l l l l

seba ga i berikut :
l l

1. Kema mpua n l l Penda pa ta n l l l Perka pita l l Mempenga ruhi l Indeks


Pemba nguna n Ma nusia (IPM) l l l l

Berda sa rka n pengujia n ya ng dila kuka n denga n a la t uji l l l l l l l l l l

va ria nce
l l decomposition menunjukka n l ba hwa l l Penda pa ta n l l l

Perka pita berpenga ruh terha da p va ria bel Indeks Pemba nguna n
l l l l l l l l l

Ma nusia (IPM) da n memberika n kontribusi terbesa r terha da p


l l l l l l l

IPM ya itu, sebesa r 27,1% pa da a khir periode. Ha l ini seja la n l l l l l l l l

denga n denga n ha sil da ri uji impulse response function ya ng


l l l l l

membuktika n ba hwa Penda pa ta n Perka pita memiliki respon l l l l l l l l

positif terha da p Indeks Pemba nguna n Ma nusia denga n shock da ri l l l l l l l l

a wa l hingga a khir bernila i positif (periode ke-30). Da n


l l l l l l

berda sa rka n ha sil estima si model VECM menunjukka n ba hwa


l l l l l l l l

Penda pa ta n Perka pita da la m ja ngka pa nja ng memiliki hubunga n


l l l l l l l l l l l l

nega tif l signifika n l dima na l l ketika l Penda pa ta n l l l Perka pita l l

menga la mi kena ika n sebesa r sa tu persen (1%) ma ka IPM a ka n


l l l l l l l l l l

menga la mi penuruna n sebesa r -0.185238%. l l l l

Ha l ini menunjukka n ba hwa penda pa ta n perka pita belum


l l l l l l l l l

ma mpu meningka tka n IPM , penda pa ta n ha nya dia loka sika n


l l l l l l l l l l l

untuk memenuhi kebutuha n primer konsumsi ya ng lebih besa r, l l l

sehingga kebutuha n primer la innya belum terpenuhi seperti l l l l

pengelua ra n untuk pendidika n da n keseha ta n ma sih terba ta s. l l l l l l l l l

62
Sehingga l penda pa ta n l l l belum mencerminka n l keseja htera a n l l l

ma sya ra ka t a ta u penda pa ta n belum meningka tka n IPM.


l l l l l l l l l l l

2. Kema mpua n l l A ngga ra n l l l Pendidika n l mempenga ruhi l Indeks


Pemba nguna n Ma nusia (IPM) l l l l

Berda sa rka n pengujia n ya ng dila kuka n denga n a la t uji


l l l l l l l l l l

va ria nce
l l decomposition va ria bel l l A ngga ra n l l l Pendidika n l

memberika n kontribusi 12,4% di a khir periode, ha sil da ri uji l l l l

impulse response function membuktika n ba hwa A ngga ra n l l l l l l

Pendidika n da ri a wa l hingga a khir merespon nega tif ha l ini


l l l l l l l l

seja la n denga n ha sil uji va ria nce decomposition da ri periode ke-


l l l l l l l

18 menga la mi penuruna n hingga a khir periode (periode ke-30). l l l l l

Da n da ri ha sil estima si model VECM menunjukka n ba hwa


l l l l l l l

A ngga ra n Pendidika n memiliki hubunga n ja ngka pa nja ng positif


l l l l l l l l l

signifika n terha da p Indeks Pemba nguna n Ma nusia (IPM) jika


l l l l l l l l

A ngga ra n Pendidika n menga la mi kena ika n sebesa r sa tu persen


l l l l l l l l l l

(1%) ma ka l l Indeks Pemba nguna n l l Ma nusia l l (IPM) a ka n l l

menga la mi kena ika n sebesa r 0.115254. Sema kin meningka t


l l l l l l l

A ngga ra n Pendidika n ma ka a ka n sema kin meningka t pula IPM.


l l l l l l l l l l l

Ha l ini menunjukka n ba hwa a ngga ra n ya ng dikelua rka n


l l l l l l l l l l

pemerinta h untuk pendidika n mempenga ruhi peningka ta n IPM di


l l l l l

Indonesia . Sema kin meningka t a ngga ra n ya ng dikelua rka n


l l l l l l l l l

pemerinta h a ka n meningka tka n pendidika n sehingga kua lita s


l l l l l l l l l

sumber da ya ma nusia ya ng diwa kilka n IPM a ka n meningka t. l l l l l l l l l l

3. Kema mpua n l l A ngga ra n l l l Keseha ta n l l Mempenga ruhi l Indeks


Pemba nguna n Ma nusia (IPM) l l l l

Berda sa rka n pengujia n ya ng dila kuka n denga n a la t uji


l l l l l l l l l l

va ria nce
l l decomposition va ria bel l l A ngga ra n l l l Keseha ta n l l

memberika n kontribusi sebesa r 1,6% di a khir periode, ha sil da ri l l l l l

uji impulse response function menunjukka n ha sil positif da ri a wa l l l l l l

63
hingga a khir periode ini menunjukka n ba hwa va ria bel A ngga ra n
l l l l l l l l l l

Keseha ta n merespon seca ra positif terha da p Indeks Pemba nguna n


l l l l l l l l

Ma nusia (IPM). Da n berda sa rka n ha sil estima si model VECM


l l l l l l l l

menunjukka n da la m ja ngka pendek va ria bel A ngga ra n Keseha ta n


l l l l l l l l l l l l

berpenga ruh positif signifika n terha da p IPM sebesa r 0.030661


l l l l l

denga n t-sta tistik lebih besa r denga n t-ta bel ya itu, 1.74200 ,
l l l l l l

ketika A ngga ra n Keseha ta n menga la mi kena ika n 1% ma ka


l l l l l l l l l l l l

Indeks Pemba nguna n Ma nusia a ka n menga la mi kena ika n sebesa r l l l l l l l l l l l

0.030661. Sema kin meningka t A ngga ra n Keseha ta n ma ka a ka n l l l l l l l l l l l

sema kin meningka t pula IPM.


l l l

Ha l ini menunjukka n ba hwa a ngga ra n ya ng dikelua rka n


l l l l l l l l l l

pemerinta h untuk keseha ta n mempenga ruhi peningka ta n IPM di


l l l l l l

Indonesia . Sema kin meningka t a ngga ra n pemerinta h ya ng


l l l l l l l l

dikelua rka n untuk keseha ta n a ka n meningka tka n keseha ta n


l l l l l l l l l l

sehingga kua lita s sumber da ya ma nusia ya ng diwa kilka n IPM


l l l l l l l l l l

a ka n meningka t.
l l l

4. Penda pa ta n Perka pita , A ngga ra n Pendidika n, da n A ngga ra n


l l l l l l l l l l l l l

Keseha ta n berpenga ruh seca ra bersa ma -sa ma terha da p va ria bel


l l l l l l l l l l l l l

Indeks Pemba nguna n Ma nusia denga n F-sta tistik lebih besa r da ri l l l l l l l l

F-ta bel (17.00097 > 2,84 ) da n va ria bel X ma mpu menjela ska n
l l l l l l l

va ria bel Y sebesa r 90%.


l l l

64
BA B V l

PENUTUP
A. Kesimpula n l

Berda sa rka n l l l pengujia n l ya ng l tela h l dila kuka n, l l da pa t l l dita rik l

kesimpula n da ri ha sil estima si penelitia n ya ng dida pa t ya itu,:


l l l l l l l l l

1. Penda pa ta n Perka pita memberika n kontribusi penga ruh pa ling


l l l l l l l l

besa r terha da p IPM sebesa r 27,1% berda sa rka n uji va ria nce
l l l l l l l l l

decomposition. Da n da la m ja ngka pa nja ng berda sa rka n uji model l l l l l l l l l l

VECM va ria bel Penda pa ta n Perka pita menunjukka n penga ruh l l l l l l l l l

nega tif signifika n , ketika Penda pa ta n Perka pita menga la mi


l l l l l l l l l l

kena ika n ma ka IPM a ka n menga la mi penuruna n.


l l l l l l l l l

2. A ngga ra n Pendidika n memberika n kontribusi penga ruh terha da p


l l l l l l l l

IPM sebesa r 12,4% berda sa rka n uji va ria nce decomposition. Da n l l l l l l l

da la m ja ngka pa nja ng berda sa rka n uji model VECM va ria bel


l l l l l l l l l l l

A ngga ra n Pendidika n menunjukka n penga ruh positif signifika n,


l l l l l l l

ketika A ngga ra n Pendidika n meningka t ma ka


l l l l l l l l IPM juga l

meningka t. l

3. A ngga ra n Keseha ta n memberika n kontribusi penga ruh sebesa r


l l l l l l l l

1,6% berda sa rka n uji va ria nce decomposition. Na mun da la m l l l l l l l l

ja ngka pa nja ng va ria bel A ngga ra n Keseha ta n tida k berpenga ruh


l l l l l l l l l l l l l

terha da p IPM, teta pi da la m ja ngka pendek berda sa rka n uji model


l l l l l l l l l l

VECM A ngga ra n Keseha ta n menunjukka n penga ruh positif l l l l l l l

signifika n terha da p IPM, ja di ketika A ngga ra n Keseha ta n da la m


l l l l l l l l l l l l

ja ngka pendek meningka t ma ka IPM juga meningka t.


l l l l l l l

4. Penda pa ta n Perka pita , A ngga ra n Pendidika n, da n A ngga ra n


l l l l l l l l l l l l l

Keseha ta n berpenga ruh seca ra bersa ma -sa ma terha da p va ria bel


l l l l l l l l l l l l l

Indeks Pemba nguna n Ma nusia denga n da n va ria bel X ma mpu l l l l l l l l l

menjela ska n va ria bel Y sebesa r 90%. l l l l l

65
B. Sa ra n
l l

Berda sa rka n da ri ha sil penelitia n ya ng tela h dila kuka n oleh penulis


l l l l l l l l l l

memberika n bebera pa sa ra n seba ga i berikut :


l l l l l l l

1. Ba gi Peneliti Sela njutnya


l l l

Penelitia n ini da pa t dija dika n jemba ta n a ta u referensi untuk


l l l l l l l l l

mela kuka n penelitia n sela njutnya . Denga n lebih mengemba ngka n


l l l l l l l l

model penelitia n ini da n mengguna ka n fa ktor – fa ktor la in ya ng l l l l l l l l

sekira nya da pa t mempenga ruhi Indeks Pemba nguna n Ma nusia di


l l l l l l l l l

Indonesia sehingga menja dika n penelitia n ya ng lebih ba ik la gi.


l l l l l l l l

2. Ba gi A ka demisi
l l l

Penelitia n ini da pa t dija dika n seba ga i ba ha n referensi ba gi


l l l l l l l l l l

piha k fa kulta s da n da pa t memberika n kontribusi pengeta hua n


l l l l l l l l l

ba ru mengena i Indeks Pemba nguna n Ma nusia di Indonesia .


l l l l l l l

66
DAFTAR PUSTAKA
Almizan. 2016. Pembangunan Ekonomi dalam Perspektif Ekonomi Islam Vol 1
No.2.Maqdis : Jurnal Kajian Ekonomi Islam.
Arwildayanto,dkk. 2017. Manajemen Keuangan Dan Pembiayaan Pendidikan.
Bandung : Widya Padjadjaran Anggota IKAPI JABAR.2017.
Badan Pusat Statistik. 2017. Analisis Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten
Pesawaran 2016/2017. Pesawaran: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2017. Indeks Pembangunan Manusia. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2020. Indeks Pembangunan Manusia 2020. Jakarta: Badan
Pusat Statistik.
Beik, Irfan Syauqi dan laily Dwi Arsyinta. 2016. Ekonomi Pembangunan Syari’ah
Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.
Fattah, Anang. 2006. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2006.
H, Suparno. 2014. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan, Kesehatan
Dan Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Peningkatan
Pembangunan Manusia Di Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Ekonomika-
Bisnis Vol. 5.No.1.
Hair. 2006. Multivariate Data Analysis. Prentice Hall: Pearson Education
Internasional.
Hanafi, Abdul Halim. 2002. Metodologi Penelitian Bahasa: Untuk Penelitian, Tesis,
& Disertasi. Jakarta: Diadit Media Press.
Harahap, Isnaini. 2016. Analisis Dampak Penerapan Perbankan Syariah Terhadap
Sektor UMKM Sumatera Utara. Disertasi Program Doktor Ekonomi Syariah:
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Harahap, Isnaini. 2018. Ekonomi Pembangunan Pendekatan Transdisiplinea. Medan
: Perdana Publishing.

67
Hasanah. 2016. Manusia dalam Pandangan Imam Al Ghazali Vol 7 No.2. Universitas
Abulyatama.
Heka, Alison Jeackline Lawrence, dkk. 2017. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah
Bidang Kesehatan Dan Pendidikan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia
Di Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Manado, Volume 17 No. 01.
Herwanti, Titiek dan Muhammad Irawan. Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam
Perspektif Ekonomi Islam Di Nusa tenggara Barat, Jurnal Ekonomi dan
Keuangan, ISSN 14110393 Vol. 17 No. 2. Juni 2013.
Juanda, Bambang dan Junaidi. 2012. Ekonometrika Deret Waktu. Bogor: PT Penerbit
IPB Press.
Juliansyaha,Hijri dan Nurbayan. 2018. Pengaruh Pendapatan Perkapita, PDRB, dan
Jumlah Penduduk terhadap Tingkat Konsumsi Masyarakat Kabupaten Aceh
Tamiang Tahun 2003-2016, Jurnal Ekonomika Indonesia Volume
VII,Nomor 2.
Khairina Tambunan, Diktat Ekonomi Pembangunan , Medan : FEBI UINSU , 2020)
Kuncoro, Mudjarat. 2006. Ekonomika Pembangunan,Teori Masalah dan Kebijakan.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Kusmana, Dea Rizki.2013. Efektivitas Kebijakan Moneter dalam Struktur Pasar
Industri Perbankan Indonesia yang Oligopoli, Skripsi Institut Pertanian
Bogor.
Mahendra, A. 2016. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan
PerKapita, Inflasi dan Pengangguran terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di
Provinsi Sumatera Utara. JRAK – Vol 2 No. 2, ISSN : 2443 – 1079.
Margono, S. 2004.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nafilah, Alif. 2016. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, Dan Islamic
Human Development Index Terhadap Kemiskinan Di Kabupaten Jeneponto
Provinsi Sulawesi Selatan. Surabaya: Universitas Airlangga.

68
Notoamodjo,Soekidjo. 2008. Kesehatan dan sumberdaya manusia. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional Vol. 2. No.2.
Otoamodjo, Soekidjo N. ,Kesehatan dan sumbe rdaya manusia. Jurnal kesehatan
masyarakat nasional vol. 2, No. 5 april 2008.
P3EI Yogyakarta. 2014.Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Rahmani, Nur Ahmadi Bi. 2016. Metodologi Penelitian Ekonomi. Medan: FEBI
UINSU Press.
Sari, Laila Fatmala. 2019. Pengaruh Investasi, Angkatan Kerja Dan Human Capital
Investment Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Bandar Lampung Tahun
2010-2017 Perspektif Ekonomi Islam. Lampung : UIN Raden Intan
Lampung.
Sugiono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suparno H. 2014. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan, Kesehatan
Dan Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Peningkatan
Pembangunan Manusia Di Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Ekonomika
Bisnis Vol 5.No. 1.
Syahrani, Anisa. 2018. Skripsi Analisis Pengaruh Kemiskinan, Kesehatan Dan
Pendidikan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Dalam Perspektif
Ekonomi Islam (Studi Kasus Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2014-2016),
Lampung : Universitas Islam Negeri Raden Intan.
Tambunan ,Tulus T.H.2003. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Tambunan, Khairina. 2020. Diktat Ekonomi Pembangunan. Medan : FEBI UINSU.
Tambunan, Tulus T.H. 2003.Perekonomian Indonesia Beberapa Masalah Penting.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Tarigan, Azhari Akmal. 2016. Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi. Medan : FEBI UINSU
Press .
Todaro, Michael P. dan Stephen C.Smith. 2003. Pembangunan Ekonomi Di Dunia
Ketiga:Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga.

69
Todaro, Michael P. dan Stephen C.Smith. 2016.Pembangunan Ekonomi. Jakarta:
Erlangga.
Undang-Undang Kesehatan dan Rumah Sakit. 2010. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
Widodo, Adi ,dkk. 2011. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah di Sektor
Pendidikan dan Kesehatan terhadap Pengentasan Kemiskinan melalui
Peningkatan Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal
Dinamika EkonomI Pembangunan, Vol. 1, No. 1.
Winarti,Astri. 2014. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Bisang Pendidikan,
Kemiskinan Dan PDB Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di
Indonesia Periode 1992-2012.Semarang: Fakultas Ekonomika Dan Bisnis
Universitas Diponegoro.
Yafiz, Muhammad.2015. Internalisasi Maqashid Al Syariah Dalam Ekonomi
Menurut M. Umer Chapra. Jurnal Ahkam, Januari 2015, Volume XV No.1.

70
LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Penelitian


Anggaran Anggaran
PDB Per Kapita Pendidikan Kesehatan
Tahun IPM
(Juta Rupiah) (Milyar (Milyar
Rupiah) Rupiah)
2010 66,53 27.03 216,721.9 29,893.5
2011 67,09 30.66 258,347.2 36,094.0
2012 67,7 33.53 297,365.1 40,618.9
2013 68,31 36.51 332,184.1 46,308.4
2014 68,9 40.51 353,388.1 59,585.0
2015 69,55 43.66 390,279.0 69,331.6
2016 70,18 46.33 370,810.2 92,758.6
2017 70,81 51.89 406,102.0 92,166.0
2018 71,39 56.00 431,733.4 109,037.2
2019 71,92 59.10 492,455.1 113,619.6
2020 71,94 56.90 508,084.5 132,179.5

Lampiran 2 Data Interpolasi

LNIPM LNPDB LNPENDIDIKAN LNKESEHATAN


2010Q1 4.19466 17.05717 32.93609 30.94258
2010Q2 4.19663 17.09552 32.98658 31.00290
2010Q3 4.19864 17.13158 33.03488 31.05882
2010Q4 4.20069 17.16537 33.08099 31.11034
2011Q1 4.20279 17.19687 33.12492 31.15746
2011Q2 4.20492 17.22610 33.16665 31.20019
2011Q3 4.20710 17.25305 33.20619 31.23851
2011Q4 4.20932 17.27772 33.24355 31.27243
2012Q1 4.21170 17.29511 33.27791 31.28894
2012Q2 4.21396 17.31722 33.31121 31.31927
2012Q3 4.21622 17.33905 33.34263 31.35042
2012Q4 4.21846 17.36059 33.37218 31.38238
2013Q1 4.22075 17.37820 33.40282 31.39828
2013Q2 4.22297 17.40065 33.42745 31.43862
2013Q3 4.22517 17.42428 33.44902 31.48651

71
2013Q4 4.22734 17.44910 33.46755 31.54197
2014Q1 4.22931 17.48262 33.46954 31.63961
2014Q2 4.23151 17.50680 33.48735 31.69634
2014Q3 4.23376 17.52916 33.50749 31.74679
2014Q4 4.23605 17.54970 33.52998 31.79095
2015Q1 4.23858 17.56627 33.58416 31.79130
2015Q2 4.24091 17.58403 33.59958 31.83790
2015Q3 4.24321 17.60081 33.60559 31.89322
2015Q4 4.24549 17.61664 33.60220 31.95727
2016Q1 4.24769 17.62068 33.54370 32.09834
2016Q2 4.24994 17.63890 33.53979 32.15253
2016Q3 4.25219 17.66049 33.54476 32.18811
2016Q4 4.25443 17.68544 33.55860 32.20510
2017Q1 4.25677 17.72795 33.60817 32.12975
2017Q2 4.25896 17.75395 33.62905 32.13905
2017Q3 4.26109 17.77764 33.64806 32.15926
2017Q4 4.26318 17.79901 33.66522 32.19038
2018Q1 4.26522 17.81577 33.66488 32.27951
2018Q2 4.26721 17.83343 33.68458 32.31360
2018Q3 4.26915 17.84969 33.70868 32.33976
2018Q4 4.27105 17.86456 33.73718 32.35798
2019Q1 4.27389 17.88888 33.79676 32.33123
2019Q2 4.27530 17.89661 33.82338 32.34841
2019Q3 4.27626 17.89861 33.84374 32.37246
2019Q4 4.27677 17.89486 33.85782 32.40341
2020Q1 4.27684 17.88538 33.86563 32.44123
2020Q2 4.27647 17.87016 33.86717 32.48594
2020Q3 4.27564 17.84919 33.86244 32.53754
2020Q4 4.27438 17.82250 33.85143 32.59601

72
Lampiran 3 Uji Stationer (Unit Root Test)
Hasil Uji Akar Unit Pada Tingkat 2nd Difference (First Difference)

Null Hypothesis: D(LNIPM,2) has a unit root


Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.245038 0.0000


Test critical values: 1% level -3.600987
5% level -2.935001
10% level -2.605836

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(LNPDB,2) has a unit root


Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.510723 0.0000


Test critical values: 1% level -3.600987
5% level -2.935001
10% level -2.605836

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(LNPENDIDIKAN,2) has a unit root


Exogenous: Constant
Lag Length: 3 (Automatic - based on SIC, maxlag=9)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.654351 0.0000


Test critical values: 1% level -3.615588
5% level -2.941145
10% level -2.609066

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

73
Null Hypothesis: D(LNKESEHATAN,2) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 3 (Automatic - based on SIC, maxlag=9)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.309156 0.0000


Test critical values: 1% level -3.615588
5% level -2.941145
10% level -2.609066

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Lampiran 4 Penentuan Panjang Lag Optimum

VAR Lag Order Selection Criteria


Endogenous variables: LNIPM LNPDB LNPENDIDIKAN
LNKESEHATAN
Exogenous variables: C
Date: 09/11/21 Time: 18:02
Sample: 2010Q1 2020Q4
Included observations: 37

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 299.5346 NA 1.36e-12 -15.97484 -15.80069 -15.91344


1 594.3057 509.8743 3.90e-19 -31.04355 -30.17278 -30.73656
2 635.7358 62.70508 1.02e-19 -32.41815 -30.85077 -31.86558
3 644.8247 11.79106 1.61e-19 -32.04458 -29.78059 -31.24642
4 653.2775 9.138141 2.88e-19 -31.63662 -28.67602 -30.59287
5 762.7894 94.71298* 2.52e-21* -36.69132 -33.03410* -35.40198*
6 780.5503 11.52056 3.97e-21 -36.78650 -32.43267 -35.25157
7 799.1773 8.054930 9.44e-21 -36.92850* -31.87806 -35.14798

* indicates lag order selected by the criterion


LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5% level)
FPE: Final prediction error
AIC: Akaike information criterion
SC: Schwarz information criterion
HQ: Hannan-Quinn information criterion

74
Lampiran 5 Uji Kointegrasi

Date: 09/11/21 Time: 18:04


Sample (adjusted): 2011Q3 2020Q4
Included observations: 38 after adjustments
Trend assumption: Linear deterministic trend
Series: LNIPM LNPDB LNPENDIDIKAN LNKESEHATAN
Lags interval (in first differences): 1 to 5

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05


No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.584492 106.2579 47.85613 0.0000


At most 1 * 0.545710 72.88430 29.79707 0.0000
At most 2 * 0.475580 42.90154 15.49471 0.0000
At most 3 * 0.383394 18.37397 3.841466 0.0000

Trace test indicates 4 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level


* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level
**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Lampiran 6 Uji Kausalitas (Granger Causality)

Pairwise Granger Causality Tests


Date: 09/11/21 Time: 17:28
Sample: 2010Q1 2020Q4
Lags: 2

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob.

LNPDB does not Granger Cause LNIPM 42 1.13706 0.3317


LNIPM does not Granger Cause LNPDB 4.73297 0.0148

LNPENDIDIKAN does not Granger Cause LNIPM 42 3.22597 0.0511


LNIPM does not Granger Cause LNPENDIDIKAN 2.40185 0.1045

LNKESEHATAN does not Granger Cause LNIPM 42 3.26713 0.0494


LNIPM does not Granger Cause LNKESEHATAN 2.22067 0.1228

LNPENDIDIKAN does not Granger Cause LNPDB 42 5.04083 0.0116


LNPDB does not Granger Cause LNPENDIDIKAN 3.47842 0.0413

LNKESEHATAN does not Granger Cause LNPDB 42 2.95766 0.0643


LNPDB does not Granger Cause LNKESEHATAN 1.95835 0.1554

LNKESEHATAN does not Granger Cause LNPENDIDIKAN 42 2.70093 0.0804


LNPENDIDIKAN does not Granger Cause LNKESEHATAN 3.41718 0.0435

75
Lampiran 7 Uji Model VECM

Vector Error Correction Estimates


Date: 09/11/21 Time: 18:06
Sample (adjusted): 2011Q3 2020Q4
Included observations: 38 after adjustments
Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]

Cointegrating Eq: CointEq1

LNIPM(-1) 1.000000

LNPDB(-1) -0.185238
(0.03988)
[-4.64540]

LNPENDIDIKAN(-1) 0.115254
(0.02684)
[ 4.29456]

LNKESEHATAN(-1) 0.002455
(0.01546)
[ 0.15885]

C -4.929394

D(LNPENDIDI D(LNKESEHA
Error Correction: D(LNIPM) D(LNPDB) KAN) TAN)

CointEq1 -0.119393 -0.286269 -2.277816 4.689383


(0.05793) (1.09594) (1.46210) (2.71178)
[-2.06097] [-0.26121] [-1.55791] [ 1.72926]

D(LNIPM(-1)) 0.661646 1.704816 -3.905068 10.82523


(0.22808) (4.31488) (5.75650) (10.6767)
[ 2.90092] [ 0.39510] [-0.67838] [ 1.01391]

D(LNIPM(-2)) 0.148758 1.246210 -0.467513 2.130944


(0.25713) (4.86444) (6.48966) (12.0365)
[ 0.57853] [ 0.25619] [-0.07204] [ 0.17704]

D(LNIPM(-3)) 0.051956 0.277028 0.358771 -0.426275


(0.26049) (4.92796) (6.57441) (12.1937)
[ 0.19946] [ 0.05622] [ 0.05457] [-0.03496]

D(LNIPM(-4)) 0.127581 9.537784 13.62497 -42.70501


(0.26344) (4.98378) (6.64888) (12.3318)
[ 0.48429] [ 1.91376] [ 2.04921] [-3.46299]

76
D(LNIPM(-5)) 1.336306 -6.427663 7.709420 -13.05838
(0.79181) (14.9796) (19.9843) (37.0654)
[ 1.68766] [-0.42909] [ 0.38577] [-0.35231]

D(LNPDB(-1)) -0.063869 0.623426 -1.113135 2.389870


(0.03962) (0.74959) (1.00003) (1.85477)
[-1.61194] [ 0.83169] [-1.11310] [ 1.28850]

D(LNPDB(-2)) -0.014600 0.095265 -0.423969 1.034971


(0.01512) (0.28597) (0.38152) (0.70761)
[-0.96587] [ 0.33312] [-1.11127] [ 1.46263]

D(LNPDB(-3)) -0.017925 -0.011798 -0.369274 0.794241


(0.01548) (0.29283) (0.39067) (0.72458)
[-1.15804] [-0.04029] [-0.94524] [ 1.09615]

D(LNPDB(-4)) -0.007909 -0.026059 1.443022 -0.913308


(0.01592) (0.30112) (0.40172) (0.74509)
[-0.49688] [-0.08654] [ 3.59207] [-1.22577]

D(LNPDB(-5)) -0.024768 -0.106856 -1.877215 1.992773


(0.02054) (0.38853) (0.51833) (0.96137)
[-1.20600] [-0.27503] [-3.62163] [ 2.07286]

D(LNPENDIDIKAN(-1)) 0.039594 -0.017801 1.458691 -1.647382


(0.02641) (0.49963) (0.66655) (1.23627)
[ 1.49922] [-0.03563] [ 2.18841] [-1.33254]

D(LNPENDIDIKAN(-2)) 0.004401 0.017000 0.182606 -0.259983


(0.01036) (0.19606) (0.26156) (0.48513)
[ 0.42467] [ 0.08671] [ 0.69813] [-0.53591]

D(LNPENDIDIKAN(-3)) 0.004876 0.012162 0.117157 -0.217808


(0.01042) (0.19707) (0.26291) (0.48763)
[ 0.46805] [ 0.06171] [ 0.44561] [-0.44667]

D(LNPENDIDIKAN(-4)) 0.015544 -0.432900 -0.862643 1.645374


(0.01043) (0.19741) (0.26336) (0.48847)
[ 1.48958] [-2.19291] [-3.27548] [ 3.36845]

D(LNPENDIDIKAN(-5)) -0.047874 0.352550 0.167395 -0.028574


(0.02237) (0.42314) (0.56451) (1.04700)
[-2.14042] [ 0.83318] [ 0.29653] [-0.02729]

D(LNKESEHATAN(-1)) 0.030661 -0.031543 0.375582 -0.300527


(0.01760) (0.33297) (0.44422) (0.82391)
[ 1.74200] [-0.09473] [ 0.84548] [-0.36476]

D(LNKESEHATAN(-2)) -0.000642 0.024789 -0.001265 0.087546


(0.00504) (0.09529) (0.12713) (0.23579)

77
[-0.12741] [ 0.26013] [-0.00995] [ 0.37128]

D(LNKESEHATAN(-3)) -0.001300 0.002287 -0.021227 0.059562


(0.00506) (0.09572) (0.12770) (0.23684)
[-0.25700] [ 0.02390] [-0.16623] [ 0.25149]

D(LNKESEHATAN(-4)) 0.009250 -0.077086 0.160717 -0.218479


(0.00498) (0.09419) (0.12566) (0.23307)
[ 1.85787] [-0.81839] [ 1.27895] [-0.93739]

D(LNKESEHATAN(-5)) -0.006013 0.044832 -0.227623 0.222357


(0.00423) (0.08000) (0.10673) (0.19796)
[-1.42188] [ 0.56037] [-2.13261] [ 1.12323]

C -0.001882 -0.003712 -0.003130 0.040160


(0.00101) (0.01906) (0.02543) (0.04716)
[-1.86809] [-0.19473] [-0.12311] [ 0.85155]

R-squared 0.957107 0.933424 0.942365 0.926311


Adj. R-squared 0.900810 0.846042 0.866719 0.829594
Sum sq. resids 1.42E-06 0.000506 0.000901 0.003101
S.E. equation 0.000297 0.005626 0.007506 0.013921
F-statistic 17.00097 10.68216 12.45758 9.577569
Log likelihood 271.0935 159.3689 148.4151 124.9411
Akaike AIC -13.11019 -7.229942 -6.653424 -5.417955
Schwarz SC -12.16211 -6.281865 -5.705348 -4.469879
Mean dependent 0.001828 0.015695 0.018021 0.036732
S.D. dependent 0.000944 0.014338 0.020559 0.033723

Determinant resid covariance (dof adj.) 1.28E-21


Determinant resid covariance 4.03E-23
Log likelihood 764.0787
Akaike information criterion -35.37256
Schwarz criterion -31.40788
Number of coefficients 92

78
Lampiran 8 Impulse Response Function

Response
of LNIPM:
Period LNIPM LNPDB LNPENDIDIKAN LNKESEHATAN

1 0.000297 0.000000 0.000000 0.000000


2 0.000484 6.78E-05 -3.49E-05 0.000108
3 0.000696 0.000170 -0.000135 0.000171
4 0.000928 0.000308 -0.000282 0.000221
5 0.001310 0.000621 -0.000472 0.000298
6 0.001721 0.000899 -0.000692 0.000349
7 0.002193 0.001235 -0.000956 0.000414
8 0.002740 0.001624 -0.001260 0.000486
9 0.003322 0.002064 -0.001558 0.000570
10 0.004018 0.002565 -0.001892 0.000666
11 0.004825 0.003110 -0.002271 0.000785
12 0.005758 0.003738 -0.002704 0.000936
13 0.006893 0.004516 -0.003265 0.001112
14 0.008195 0.005412 -0.003898 0.001318
15 0.009703 0.006451 -0.004605 0.001559
16 0.011448 0.007654 -0.005411 0.001839
17 0.013415 0.008958 -0.006292 0.002159
18 0.015699 0.010505 -0.007316 0.002545
19 0.018342 0.012308 -0.008508 0.002985
20 0.021395 0.014386 -0.009889 0.003487
21 0.024957 0.016853 -0.011506 0.004075
22 0.029061 0.019668 -0.013375 0.004736
23 0.033797 0.022912 -0.015537 0.005503
24 0.039267 0.026661 -0.018038 0.006391
25 0.045560 0.030955 -0.020920 0.007410
26 0.052836 0.035927 -0.024257 0.008594
27 0.061241 0.041666 -0.028118 0.009961
28 0.070953 0.048299 -0.032583 0.011540
29 0.082191 0.055984 -0.037759 0.013365
30 0.095171 0.064862 -0.043735 0.015471
Response to Cholesky One S.D. (d.f . adjusted)

Res pons e of LNIPM to LNIPM Response of LNIPM to LNPDB Response of LN

.075 .075 .075

.050 .050 .050

.025 .025 .025

.000 .000 .000

-.025 -.025 -.025

5 10 15 20 25 30 5 10 15 20 25 30 5 10

Response of LNPDB to LNIPM Response of LNPDB to LNPDB Response of LN

79
1.0 1.0 1.0

0.5 0.5 0.5


onse to Cholesky One S.D. (d.f . adjusted) Innov ations

of LNIPM to LNPDB Response of LNIPM to LNPENDIDIKAN Response of LNIPM to LNKESEHAT AN

.075 .075

.050 .050

.025 .025

.000 .000

-.025 -.025

15 20 25 30 5 10 15 20 25 30 5 10 15 20 25 30

of LNPDB to LNPDB Lampiran


Response of LNPDB to 9 Variance
LNPENDIDIKAN Decomposition
Response of LNPDB to LNKESEHAT AN

1.0 1.0
Variance
Decomposit
0.5 0.5
ion of
LNIPM:
0.0
Period S.E. LNIPM LNPDB0.0 LNPENDIDIKAN LNKESEHATAN

-0.5 1 0.000297 100.0000 0.000000


-0.5 0.000000 0.000000
15 20 25 30 2 5 0.000583
10 15 94.86857
20 25 1.352311
30 0.359266
5 10 15 3.419849
20 25 30
3 0.000949 89.60632 3.706497 2.166457 4.520728
4 0.001409 84.04041 6.475409 4.983635 4.500542
NPENDIDIKAN to LNPDB Response
5 of0.002097
LNPENDIDIKAN76.93555
to LNPENDIDIKAN
11.68797Response of LNPENDIDIKAN4.054597
7.321886 to LNKESEHATAN

.4 6 0.002961 72.35219 15.08716.4 9.136246 3.424403


7 0.004023 68.90059 17.59383 10.59405 2.911534
.3 .3
8 0.005306 66.27031 19.48245 11.73304 2.514201
.2 9 0.006797 64.26834 21.09137.2 12.40460 2.235682
.1 10 0.008541 62.83777 22.37650 .1 12.76227 2.023457
.0
11 0.010568 61.89261 23.27852 .0
12.95550 1.873374
12 0.012923 61.24345 23.93531 13.04359 1.777646
-.1 -.1
13 0.015710 60.69087 24.45993 13.14534 1.703860
-.2 14 0.018978 60.23368 24.89156-.2 13.22506 1.649706
15 20 25 30 15 5 0.02279410 15 59.87483
20 25 25.26431
30 13.24926
5 10 15 1.611598
20 25 30
16 0.027237 59.59922 25.59051 13.22564 1.584638
KESEHATAN to LNPDB
17 0.032347 59.45655 25.81335Response
Response of LNKESEHAT AN to LNPENDIDIKAN
13.16095 1.569139
of LNKESEHATAN to LNKESEHATAN
18 0.038251 59.36332 26.00179 13.06993 1.564955
19 0.045082 59.29076 26.17285 12.97131 1.565083
.02
20 0.052981 59.23546 26.32258
.02
12.87559 1.566367
21 0.062152 59.16789 26.48056 12.78351 1.568045
22 0.072771 59.10828 26.62136 12.70294 1.567412
.00 .00
23 0.085056 59.05577 26.74316 12.63511 1.565958
24 0.099264 59.00771 26.84909 12.57889 1.564311
-.02 25 0.115672 58.96894 26.93415
-.02 12.53448 1.562431
26 0.134627 58.93458 27.00481 12.49966 1.560954
27 0.156527 58.90449 27.06240 12.47343 1.559677
15 20 25 30
28 5 0.18183210 15 20
58.8770725 30
27.10998 5
12.4544110 15 20
1.55854425 30

80
29 0.211085 58.85027 27.15092 12.44144 1.557366
30 0.244895 58.82491 27.18641 12.43258 1.556104

81
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Ade Try Khofifah
2. NIM : 0501172177
3. Tempat /Tanggal Lahir : Kisaran, 13 Oktober 1999
4. Pekerjaan : Mahasiswi
5. Alamat : Jalan Mesjid, Kel.Sentang, Kec.Kisaran Timur
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tamatan TK Kutilang Perk.Sei Dadap I/II Berijazah tahun 2005
2. Tamatan SD Negeri 010036 Perk. Sei Dadap I/II Berijazah tahun 2011
3. Tamatan SMP Negeri 6 Kisaran Berijazah tahun 2014
4. Tamatan SMA Negeri 2 Kisaran Berijazah tahun 2017
III. RIWAYAT ORGANISASI
1. Anggota HMJ EKI FEBI UINSU (2017-2019)
2. Anggota LDK AL IZZAH UINSU (2018-2019)
3. Sekretaris Bidang HUMAS HMJ EKI FEBI UINSU (2019-2021)

82

Anda mungkin juga menyukai