Anda di halaman 1dari 65

ANALISIS REVOLUSI INDUSTRI 4.

0 TERHADAP KEWIRAUSAHAAN
DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Mememenuhi Syarat - Syarat Guna


Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh:

YUMSAKHATUL JANNAH
NPM: 1651010505

Program Studi: Ekonomi Islam

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1441H / 2020M
ANALISIS REVOLUSI INDUSTRI 4.0 TERHADAP KEWIRAUSAHAAN

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Mememenuhi Syarat - Syarat Guna


Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh:

YUMSAKHATUL JANNAH
NPM: 1651010505

Program Studi: Ekonomi Islam

Pembimbing I : Dr. Erike Anggraini, S.E., M.E.Sy

Pembimbing II : Nur Wahyu Ningsih, S.E., M.S.Ak.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1441 H / 2020 M
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi revolusi industri


4.0 kewirausahaan pada pelaku usaha keripik pisang yang memanfaatkan
kemasifan internet dalam mempromosikan jualannya melalui media sosial di
Gang PU yang berasal dari Kota Bandar Lampung. Penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan pendekatan lapangan, dalam hal ini mengamati pelaku usaha
keripik pisang di Gang PU Kecamatan Segala Mider Kota Bandar Lampung dan
pengimplementasi dari revolusi industri 4.0, bagaimana pandangan ekonomi islam
melihat hal ini. Penelitian ini menggunakan tekhnik pengumpulan data wawancara
dan pengamatan. Data primer diperoleh langsung dari responden mengenai pelaku
usaha yang mmempromosikan melalui media sosial, sedangkan data sekunder
berupa teori-teori dan data penunjang lainnya diperoleh dari kepustakaan,
dokumentasi, dan monografi desa. Semua data tersebut merupakan bahan-bahan
untuk mendeskripsikan promosi melalui media sosial pada pelaku usaha di Gang
PU Kecamatan Segala Mider Kota Bandar Lampung. Berdasarkan implementasi
Revolusi Industri 4.0 yang dilakukan oleh UMKM keripik pisang berdasarkan
Perspektif Ekonomi Islam dinilai kurang baik. Hal ini karena dari 32 UMKM
secara keseluruhan hampir sebagian mempromosikan dagangannya melalui media
sosial namun tidak bertransaksi secara online. Hanya 2 UMKM yang melakukan
pelatihan khusus terutama dalam bidang marketing yaitu e-commerce,
meningkatkan pelayanan dan mengutamakan branding.

Kata kunci : revolusi industri 4.0, kewirausahaan, ekonomi islam

ii
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Alamat : Jl. Letkol. H. Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung 35131, Telp. (0721) 703260

PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Analisis Revolusi Industri 4.0 Terhadap Kewirausahaan Dalam


Perspektif Ekonomi Islam
Nama : Yumsakhatul Jannah
NPM : 1651010505
Program Studi : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

MENYETUJUI

Untuk dimunaqosyahkan dan dipertahankan dalam Sidang Munaqosah Fakultas


Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Erike Anggraini, S.E., M.E.Sy Nur Wahyu Ningsih, S.E., M.S.Ak.
NIP. 198208082011012009 NIP. -

Mengetahui
Ketua Jurusan Ekonomi Syariah

Madnasir, S.E., M.Si


NIP.197504242002121001

iii
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Alamat : Jl. Letkol. H. Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung
35131, Telp. (0721) 703260

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Analisis Revolusi Industri 4.0 Terhadap


Kewirausahaan Dalam Perspektif Ekonomi Islam” disusun oleh
Yumsakhatul Jannah, NPM. 1651010505 Program Studi Ekonomi Syariah
telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Raden Intan Lampung pada Hari/Tanggal:

TIM PENGUJI

Ketua : (….…………………)
Sekretaris : (…………………….)
Penguji I : (…………………….)
Penguji II : (…………………….)

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Dr. Ruslan Abdul Ghofur, M.S.I.


NIP. 198 008012003121001

iv
MOTTO

           

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum

sehingga mereka merubah keadaan yang ada

pada diri mereka sendiri”

(Qs. Ar-Rad : 11)

v
PERSEMBAHAN

Dengan penuh syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah

memberikan kesempatan serta kekuatan kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini saya persembahkan dan saya dedikasikan sebagai bentuk

ungkapan rasa syukur dan terimakasih yang mendalam kepada: kedua orang tuaku

tercinta, Ayah Purwanto dan Bunda Nurhayati, yang sangat aku hormati dan aku

sayangi. Selalu menguatkanku dengan sepenuh hati, merawatku, memotivasiku

dengan segala nasehat-nasehatnya yang luar biasa, dan selalu mendo’akanku agar

terus berada dalam jalanNya dan menjadi orang yang sukses dan tetap rendah hati.

Semoga mereka selalu diberikan kesehatan wal afiat, dilindungi Allah, diberikan

keberkahan, dan semoga masuk ke syurga nya Allah, aamiin.

vi
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Yumsakhatul Jannah, lahir pada tanggal 28 April

1999 di Gisting, Tanggamus anak pertama dari dua bersaudara, pasangan Ibu

Nurhayati dan Bapak Purwanto

Penulis mempunyai riwayat pendidikan:

1. TK. Roudlotul Athfal Mathla’ul Anwar Landbaw Gisting Tanggamus

selesai pada tahun 2004

2. Madrasah Ibtidaiyah Mathla’ul Anwar Landbaw Gisting Tanggamus

selesai pada tahun 2010

3. Madrasah Tsanawiyyah Al-Ma’ruf Margodadi Sumberejo Tanngamus

selesai pada tahun 2013

4. Madrasah Aliyyah Al-Ma’ruf Margodadi Sumberejo Tanggamus selesai

pada tahun 2016

5. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Jurusan Ekonomi

Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam angkatan tahun 2016.

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Waramatullahi Wabarakatuh

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesabaran, serta tak lupa

dihaturkan sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad

SAW, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Revolusi

Industri 4.0 Terhadap Kewirausahaan Dalam Perspektif Ekonomi Islam”.

Adapun maksud dari skripsi ini adalah untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi di jurusan Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Skripsi ini tidak dapat selesai

tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu melalui kesempatan ini

saya menyampaikan perasaan terdalam kepada semua pihak yang telah banyak

membantu dalam menyusun skripsi ini. Kepada mereka, dengan segenap

kerendahan hati ingin menghaturkan rasa bangga dan terima kasih tak terhingga:

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Mukri, M. Ag, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

(UIN) Raden Intan Lampung.

2. Bapak Dr. Ruslan Abdul Ghofur, M.S.I, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam (UIN) Raden Intan Lampung yang telah memberikan izin kepada

peneliti pada proses penelitian skripsi.

3. Bapak Madnasir, S.E., M.Si. .Selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.

viii
4. Ibu Dr. Erike Anggraini, S.E., M.E.Sy selaku pembimbing I dan Ibu Nur

Wahyu Ningsih, S.E., M.S.Ak. selaku pembimbing II yang dengan tulus telah

meluangkan waktu dalam membimbing, mengarahkan dan memotivasi,

sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak dan ibu dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN

Raden Intan Lampung yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama

menjadi mahasiswa.

6. Kepada rekan-rekan satu angkatan tahun 2016 Program Studi Ekonomi

Syariah, yang tak dapat kusebutkan satu persatu yang selalu memberikan

motivasi guna untuk menyelesaikan karya tulis ini.

Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik

yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan dimasa mendatang.

Semoga Allah SWT. Menjadikannya sebagai amal ibadah yang akan mendapat

ganjaran disisi-Nya, dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Amin.

Bandar Lampung, 27 April 2020

Penulis

Yumsakhatul Jannah
NPM: 1651010505

ix
DAFTAR ISI

Halaman

COVER JUDUL LUAR ................................................................................. i


COVER JUDUL DALAM ............................................................................. i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
PERSETUJUAN ............................................................................................. iii
PENGESAHAN .............................................................................................. iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ............................................................................ 1
B. Alasan Memilih Judul ................................................................... 2
1. Alasan Subjektif ........................................................................ 2
2. Alasan Objektif ......................................................................... 3
C. Latar Belakang Masalah ................................................................ 4
D. Fokus Penelitian. ........................................................................... 11
E. Rumusan Masalah ......................................................................... 11
F. Tujuan Penelitian........................................................................... 12
G. Signifikansi Penelitian................................................................... 12
1. Manfaat secara teoritis. ............................................................. 12
2. Manfaat secara praktis. ............................................................. 12
H. Metode Penelitian.......................................................................... 13
1. Jenis dan Sifat Penelitian. ......................................................... 13
2. Variabel Penelitian. .................................................................. 14
3. Sumber Data. ............................................................................ 16
4. Populasi dan Sampel................................................................. 17
5. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 18
6. Teknik Pengolahan Data........................................................... 18
7. Metode Data. ............................................................................ 18

BAB II LANDASAN TEORI


A. Kajian Teori................................................................................... 20
1. Teori Media Baru. .................................................................... 21
2. Revolusi Industri 4.0. ............................................................... 22
3. Kewirausahaan ......................................................................... 29
4. Usaha Mikro Kecil dan Menengah ........................................... 33
5. Wirausaha dalam Islam ............................................................ 35
6. Etika bisnis dalam promosi pemasaran .................................... 37

x
7. Revolusi Indutri 4.0 dalam Perspektif Ekonomi Islam ............ 41
8. Kewirausahaan dalam Perspektif Ekonomi Islam .................... 42
B. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 44
C. Kerangka Berfikir .......................................................................... 47

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN


A. Gambaran Umum Objek49
1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Bandar Lampung ..... 49
2. Produk Unggulan Kota Bandar Lampung ................................ 51
3. Sebaran Industri Kecil Menengah di Kota Bandar
Lampung .................................................................................. 52
B. Deskripsi Data Penelitian .............................................................. 53
C. Pelatihan Program Kampung UKM Digital .................................. 63
D. Hasil Wawancara........................................................................... 66

BAB IV ANALISIS DATA


A. Analisis Implementasi Revolusi Industri 4.0 Terhadap
Pola Kewirausahaan Oleh Pelaku UsahasSentrasKeripiks
Pisang ............................................................................................ 73
B. PandangansEkonomisIslamsTentangsPolasKewirausahaans
PelakusUsaha yangsMemanfaatkansKeasifansInternet ................ 83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................... 90
B. Saran .............................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara
Lampiran 2 Dokumentasi (Foto Pendukung)

xi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah UMKM di Kota Bandar Lampung Tahun 2015-2019 .................... 4

2. Definisi Operasional .................................................................................... 15

3. Jumlah sUMKM sKota sBandar sLampung sPada sTahun s2018 ....................... 51

4. Jumlah sProduk sUnggulan sKota sBandar sLampung sPada sTahun s2019 ....... 51

5. Jenis sUsaha sIndustri di sKota sBandar sLampung sTahun s2017-2019 ........... 53

6. Pelaku sUsaha sKeripik sdi sJln sPagar sAlam sKota sBandar sLampung ............ 54

7. Pelaku sUsaha sKeripik sPisang syang sMenggunakan sKemasifan sInternet .... 59

xii
13
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Sebagai pijakan awal penulis akan menguraikan istilah-istilah dalam

judul yang sudah disebutkan. Agar tidak ada kesalah pahaman bagi pihak

pembaca, penulis akan mempermudah definisi kata per kata. Oleh karena itu,

ada hal-hal yang dirasa perlu untuk menegaskan judul ini. Penegasan yang

dimaksud untuk membatasi dan menghindari kesalahan dalam menafsirkan.

Artinya, dengan adanya penegasan pada setiap kata maka semuanya akan

menjadi jelas, terarah, dan mudah dipahami oleh pihak pembaca. Adapun

istilah-istilah dalam judul adalah sebagai berikut :

1. Revolusi Industri 4.0, adalah perubahan cara hidup manusia, bekerja, dan

behubungan dengan yang lain. Teknologi yang masif dapat menggantikan

kerja manusia yang kurang produktif dengan kecanggihan robot.1

2. Kewirausahaan, adalah karakteristik manusia dalam menjalankan suatu

bisnis yang memiliki jiwa kewirausahaan dan dianggap mempunyai sifat

pembaharu yang inovatif, energik dan adaptif terhadap kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi.2

3. Ekonomi Islam, adalah suatu bagian ilmu yang mempelajari metode

untuk memafhumi dan menyelesaikan masalah ekonomi sesuai dengan

1
Klaus Schwab, “Revolusi Industri Keempat” (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2019),
h. 1-2.
2
Ernani Hadiyati, “Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha
Kecil”. JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.13, NO. 1, MARET 2011, h. 9
2

prinsip-prinsip Al-qur’an dan Sunnah dengan tujuan mencapai

kebahagiaan.3

Dalam penjelasan diatas, maka yang dimaksud dari skripsi ini adalah

menganalisis pada pelaku usaha yang mengimplementasikan revolusi industri

4.0 dengan mempromosikan jualannya yang dilakukan oleh UMKM keripik

pisang dan melihat apakah dalam menjalankan usahanya sudah menggunakan

prinsip islam, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian

lapangan.

B. Alasan Memilih Judul

Adapun yang menjadi alasan penulis dalam memilih judul ini adalah

sebagai berikut:

1. Secara Objektif

Menanamkan jiwa kewirausahaan para mahasiswa perguruan tinggi

dipercaya merupakan alternatif untuk menekan tingkat pengangguran,

karena para sarjana diharapkan bisa menjadi wirausahawan muda terdidik

yang cakapmeretas usahanya sendiri sebab dunia bisnis masa kini dan masa

depan lebih mengandalkan knowledge dan intelectual capital, maka agar

dapat menjadi daya saing bangsa, pengembangan wirausaha muda penting

diarahkan pada kelompok muda terdidik (intelektual).4

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Keripik Pisang Jl.

Pagar Alam Gang PU Kelurahan Segala Mider Kota Bandar Lampung

3
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, “Ekonomi Islam” (Jakarta :
Rajagrafindo Persada, 2011), h. 1.
4
Azwar, Budi. 2013. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Niat Kewirausahaan
(Entrepreneurial Intention). Studi Terhadap Mahasiswa Universitas Islam Negeri SUSKA Riau.
Menara, 12(1): 12-22.
3

merupakan Sentra Keripik Pisang yang didalamnya sudah berdiri 32

UMKM keripik pisang. Dalam mempertahankan persaingan di sentra

keripik pisang masing-masing pemilik usaha berusaha mempertahankan

kualitas barang serta berlomba-lomba untuk saling mempromosikan melalui

media sosial yang sudah merambah di kalangan manapun. Kemasifan

internet tidak bisa dihindari lagi dikarenakan kita sudah mulai memasuki era

revolusi industri 4.0 sejak tahun 2016.

Saat ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat. Persaingan bisnis

yang ketat seperti ini membuat pelaku usaha untuk mempertahankan

usahanya dan bersaing untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Namun hal

ini tidak dibersamai dengan adanya kecanggihan internet yang sudah berada

di revolusi industri 4.0. UMKM bekerjasama dengan PT. Telekomunikasi

Indonesia dengan memberikan fasilitas koneksi internet dan ICT, namun

para pelaku usaha belum begitu peduli akan manfaat yang diperoleh dalam

penera[an teknologi informasi agar bisa mempermudah akses.

2. Secara Subjektif

a. Berdasarkan dari objek penelitian yang di bahas oleh penulis, studi ini

sesuai dengan berdasarkan keilmuan yang penulis tempuh di Universitas

Islam Negeri Raden Intan Lampung pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Islam yaitu Prodi Ekonomi Islam.

b. Peneliti ingin mengetahui bagaimana Pengaruh Revolusi Industri 4.0

Terhadap Kewirausahaan sehingga mampu memberikan ide-ide pada

peneliti setelahnya.
4

C. Latar Belakang Masalah

UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan

ekonomi nasional maupun daerah. Peluang besar yang dimiliki oleh sektor

UMKM ini terbilang sangat besar dan UMKM mampu lebih bertahan dari

terpaan krisis. UMKM kurang mendapatkan perhatian di Indonesia telah

meruntuhkan banyak usaha besar, namun sebagian besar UMKM tetap

bertahan, bahkan jumlahnya meningkat sangat pesat. 5 UMKM pun menjadi

tulang punggung ekonomi kerakyatan yang mampu merentas kemiskinan dan

penyerapan tenaga kerja.

UMKM juga menciptakan lapangan pekerjaan lebih cepat dibandingkan

sector usaha lainnya, dan UMKM juga memberikan kontribusi penting dalam

ekspor dan perdagangan.6 Berikut jumlah UMKM di Kota Bandar Lampung

dari Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung:

Tabel 1
Jumlah UMKM di Kota Bandar Lampung Tahun 2015-2019
TAHUN / Year
URAIAN / Discription
2015 2016 2017 2018 2019
%
1 2 3 4 5 6

Industri Menengah 171 175 175 184 192 4.35


IKAH 136 139 139 146 151 2.72
ILMEA 35 36 36 38 41 1.63

Industri Kecil 2 653 2 822 2 987 3 092 3,216 4.01


IKAH 1 501 1 593 1 680 1 733 1,820 2.81
ILMEA 1 152 1 229 1 307 1 359 1,396 1.20

Industri Rumah 7 336 7 447 7 630 7 742 7,943 2.60


5
Yusuf Hamali Ali, Pemahaman Stategi Bisnis dan Kewirausahaan,
(Jakarta:Prenadamedia Group,2016), h.119.
6
Ibid, h.119
5

Tangga
IKAH 4 029 4 090 4 176 4 242 4,348 2.50
ILMEA 3 307 3 357 3 454 3 500 3,595 2.71

Jumlah / Total 10 160 10 444 10 792 11 018 11,351


Sumber: Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat kemajuan UMKM di Kota

Bandar Lampung dari tahun ke tahun meningkat signifikan. Dengan kemajuan

teknologi yang ditawarkan maka banyak orang yang mampu memunculkan ide

dan gagasan yang kemudian diwujudkan dalam bentuk usaha baru.

Dalam perekonomian yang semakin sulit dan persaingan ekonomi dunia

yang semakin ketat, Usaha Kecil Menengah (UKM) memeiliki kontribusi

signifikan pada pembangunan ekonomi, baik di Negara-negara industri

maupun Negara berkembang. Di Indonesia peranan usaha kecil dalam

mengembangkan perekonomian nasional ditunjukkan dengan ditetapkannya

Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan

menengah.7 UKM merupakan bagian penting dari perekonomian nasional yang

memunyai kedudukan, potensi dan peranan yang penting dan strategis dalam

mewujudkan pembangunan ekonomi nasional yang kokoh. Peningkatan peran

UKM diharapkan dapat menjadi motor penggerak kehidupan ekonomi

Indonesia dan dapat menjadi usaha besar. Serta merupakan salah satu solusi

dari permasalahan ekonomi di Indonesia, karena mampu menciptakan lapangan

pekerjaan sendiri dengan cara membuka usaha.

7
UU RI No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)
(Jakarta:Sinar Grafika, 2009), Cet. Ke-2, h.3.
6

Saat ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat. Hal ini dapat dilihat

dengan munculnya pengusaha-pengusaha atau pelaku bisnis yang baru.

Persaingan bisnis yang ketat seperti saat ini membuat pelaku bisnis selalu

berusaha untuk mempertahankan usahanya dan bersaing untuk mencapai tujuan

yang diharapkan. Pertumbuhan yang selalu meningkat dari waktu ke waktu

selalu diharapkan oleh pelaku bisnis.

Berbagai cara dilakukan oleh pelaku bisnis agar usaha yang dijalankan

tetap bertahan di tengah-tengah persaingan yang ada. Suatu usaha didirikan dan

dikelola untuk menghasilkan suatu produk, baik berupa barang maupun jasa.

Produk itu dipasarkan dan dijual kepada pihak lain, baik individu, maupun

kelompok yang memerlukan produk itu untuk memenuhi sebagian

kebutuhannya. Dengan demikian, diperlukan pemasaran yang baik karena

pemasaran merupakan salah satu bidang fungsional yang peranannya sangat

strategi dalam kehidupan suatu usaha. Penjualan bukan hanya sebagai fungsi

atau departemen dalam perusahaan, tetapi bagaimana pasar bisa berjalan

dengan kreatif dan inovatif.

Kota Bandar Lampung mempunyai potensi yang cukup besar dalam

perkembangan UMKM. Beberapa potensi unggulan yang dimiliki Kota Bandar

Lampung menurut Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung tentang UMKM

tahun 2018 yaitu ikan olahan, aneka keripik, emping melinjo, kain tapis, sulam

usus, dan batik atau kaos lampung. Pada tahu 2008 Dinas Perindustrian Kota

Bandar Lampug telah bekerjasama mendirikan Gapura sebagai simbolis

berdirinya kawasan sentra industri kripik pisang di Kota Bandar Lampung.Hal


7

inilah yang mendorong para orang-orang untuk membuka usaha UMKM kripik

pisang, dan menjadikan jumlah UMKM dalam industri ini terus

meningkat.Selain itu keripik pisang merupakan komoditas utama yang menjadi

andalan ekspor provinsi lampung selain pisang buang dan tepung pisang.

Ekspor kripik pisang yang dilakukan tersebut dapat mengangkat citra Kota

Bandar Lampung sebagai produsen kripik nasional.

Revolusi Industri Pertama pada abad 18 adalah perubahan produksi

yang pertama kali ketika manusia menemukan mesin-mesin bertenaga uap.Kini

Revolusi Industri Keempat ditandai dengan hadirnya integrasi dunia online

dengan produksi industri.Industri 4.0 tidak hanya menjadikan produksi secara

otomatis, tetapi juga menghubungkan berbagai sektor produksi secara

bersamaan dengan operasi dunia maya yang dibuat tersambung secara online

(internet).

Indonesia sudah menapaki era Industri 4.0, yang ditandai dengan bisnis

yang kesehariannya mulai menerapkan digitalisasi dan otomasi. Namun, belum

semua elemen masyarakat menyadari konsekuensi logis atau dampak dari

perubahan-perubahan yang ditimbulkan. Bahkan, fakta-fakta perubahan itu

masih sering diperdebatkan. Misalnya, banyaknya toko konvensional di pusat

perbelanjaan (mall) yang tutup sering dipolitisasi dengan argumen bahwa

kecenderungan itu disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat.

Padahal, toko-toko konvensional memang mulai menghadapi masalah serius

atau minim pengunjung karena sebagian masyarakat perkotaan lebih memilih


8

sistem belanja online. Mulai dari membeli baju, sepatu, dan buku hingga

membeli makanan semuanya dengan pola belanja online.

Masih ada beberapa contoh tentang dampak dari adaptasi era Industri

4.0. Misalnya, karena faktor e-banking dan pesatnya perkembangan sistem

pembayaran, 30 persen pos pekerjaan pada setiap bank diprediksi akan hilang

dalam beberapa tahun mendatang. Maka, akhir-akhir ini pemutusan hubungan

kerja (PHK) di sektor perbankan pun tak terhindarkan. Lalu, berlakunya

ketentuan e-money untuk bayar tol pun punya dampak terhadap pekerja yang

selama ini melayani pembayaran tunai di semua pintu jalan tol.8

Dewasa ini, kalangan manapun telah mampu mengambil keputusan

sendiri untuk memilih jalan hidupnya. Saat ini entrepreneurship telah menjadi

trend ajang pembuktian dir (aktualisasi diri) bagi kalangan manapun.9

Contohnya Youtube, Instagram, Facebook, WhatsApp maupun media sosial

lain yang menjadi ladang untuk memperluas jaringan pemasaran dengan

promosi melalui jaringan internet, dan bisa bekerja sama dengan ojek online

untuk mengantar pesanan yang telah dipesan secara online.

Media massa merupakan sumber informasi, ide bahkan peluang yang

besar. Surat kabar, majalah, televisi, dan dewasa ini internet, adalah contoh dari

media massa. Misalnya, pada iklan komersial pada surat kabar atau majalah

terdapat mengenai bisnis yang dijual. Satu cara untuk menjadi pengusaha

adalah merespon tawaran seperti itu. Artikel yang terdapat di media cetak atau

8
Indonesia Dalam Pusaran Revolusi Industri 4.0” (On-line), tersedia di:
https://pqm.co.id/indonesia-dalam-pusaran-revolusi-industri-4-0/( 7 November 2019)
9
Made Dharmawati, KEWIRAUSAHAAN (Depok : Rajawali Pers, 2007), h. 4.
9

internet, atau film dokumenter di TV banyak melaporkan perubahan dalam

gaya hidup atau kebutuhan konsumen. 10

Pertumbuhan pengguna internet, mobile user, dan pengguna sosial

media, mendorong pergeseran perilaku belanja konsumen digital Indonesia

menuju online shopping. Tren penjualan malalui internet semakin naik, dengan

demikian tampaknya, perilaku konsumen Indonesia mulai terbiasa dengan

belanja online. Tren belanja online di Indonesia akan semakin cerah di masa

mendatang.Biaya promosi secara tradisional (offline) lebih mahal

dibandingkan biaya promosi yang harus dikeluarkan melalui media digital.

Beberapa macam media promosi tradisional, yaitu print media (koran, majalah,

brosur), broadcast media, direct mail, dan telemarketing. Sementara itu

promosi secara digital dapat dilakukan melalui website, social networking,

video marketing, dan digital advertising.11

Berdasarkan hal diatas para usahawan dituntut untuk berpikir secara

kreatif, inovatif dengan mencari cara bagaimana mereka bisa bersaing dengan

usahawan lain untuk meningkatkan kualitas produknya dan berlomba untuk

saling mempromosikan barangnya.

Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:

‫صلَى اهللُ َعلَْي ِو‬ ِ‫ال رسو ُل هلل‬ ‫ق‬ ‫ال‬ ‫ق‬ ِ ‫اِل عن أَبِي‬
‫و‬ ِ ‫اصم ب ِن عب ي ِد اهلل عن س‬ ِ
َ ُْ َ َ َ َ َ ْ ْ ْ َ َْ
َ ْ َُ ْ ْ ‫َع ْن َع‬
(‫ف )أخرجو البيهقى‬ َ ‫ب الْ ُم ْؤِم َن الْ ُم ْح ََِت‬ُّ ‫َو َسلَّ َم إِ َّن اهللَ ُِي‬

10
Ibid. 205
11
Rachmat Slamet dkk. “Strategi Pengembangan Ukm Digital Dalam Menghadapi Era
Pasar Bebas”. Jurnal Manajemen Indonesia, Vol.16 - No.2 APRIL 2016, h. 139.
10

Artinya: Dari „Ashim Ibn „Ubaidillah dari Salim dari ayahnya, Ia berkata

bahwa Rasulullah Saw. Bersabda: “Sesungguhnya Allah menykai

orang mukmin yang berkarya.”(H. R. Al-Baihaqi)

Berdasarkan hadits di atas dapat disebutkan bahwa berwirausaha

merupakan kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan

menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi. Kreatifitas

merupakan skill yang penting dalam menciptakan peluang-peluang bisnis dan

mengembangkannya. Seorang wirausaha tetap mampu menemukan dan

menciptakan peluang baru untuk berbisnis, sehingga ia tidak pernah khawatir

kehabisan lahan walaupun bergelut dengan persaingan yang sangat ketat.

Sedangkan inovasi merupakan kemampuan melakukan pembaruan-pembaruan

dalam bisnis yang digelutinya, sehingga bisnis yang dilakukannya selalu dapat

mengikuti perkembangan zaman. Sifat inovatif. Ini akan mendorong

bangkitnya kembali kegairahan untuk meraih kemajuan dalam berbisnis.

Dari penjelasan diatas bisa dilihat, revolusi industri 4.0 mempengaruhi

kewirausahaan pada pelaku usaha yang memanfaatkan kemasifan internet.

Promosi melalui internet namun juga membuka kedai juga, agar jika pembeli

tidak mau membeli secara on-line bisa datang langsung ke tempat. Karena

kadang belanja secara online pembeli belum merasa puas.

Menelaah pentingnya dan Ekonomi islam serta jaman yang semakin

berkembang baik sosial, budaya, maupun teknologi yakni kewirausahaan

adalah sebuah jalan untuk menjawab tantangan di era revolusi industri 4.0 yang

kemudian diharapkan masih akan sejalan atau tidak bertentangan dengan


11

Ekonomi Islam. Oleh karenanya, calon peneliti tertarik untuk mengangkat

sebuah penelitian dengan judul “Analisis Revolusi Industri 4.0 Terhadap

Kewirausahaan dalam Persepektif Ekonomi Islam”.

D. Fokus Penelitian

Dari uraian latar belakang diatas, penulis menetapkan batasan masalah

pada Revolusi Indutri 4.0 mengenai Kewirausahaan dalam perspektif Ekonomi

Islam. Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang akan diteliti, dan agar

penelitian ini dapat dilaksanakan secara fokus, maka fokus masalah dalam

penelitian ini adalah tentang Revolusi Industri 4.0 yang dalam hal ini mengenai

UMKM keripik pisang yang memanfaatkan kemasifan internet dalam

perspektif Ekonomi Islam.

Batasan tempat: Penelitian ini dilakukan pada beberapa pelaku usaha

keripik pisang yang ada di Jalan Pagar Alam, Segala Mider, Kota Bandar

Lampung.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah yang menjadi

pusat perhatian dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi revolusi industri 4.0 terhadap pola kewirausahaan

oleh UMKM keripik pisang?

2. Bagaimana pandangan ekonomi islam tentang pola kewirausahaan pelaku

usaha yang memanfaatkan kemasifan internet?


12

F. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan melakukan penelitian skripsi ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan revolusi industri 4.0 pola

kewirausahaan oleh pelaku usaha sentra oleh-oleh khas lampung.

2. Untuk mengetahui bagaimana pandangan ekonomi islam tentang pola

kewirausahaan pelaku usaha yang memanfaatkan kemasifan internet .

G. Signifikasi Penelitian

1. Manfaat Secara Teoritis

Manfaat secara teoritis dari hasil penelitian ini dapat memberikan

wawasan dan digunakan sebagai acuan atau landasan dalam memahami

Revolusi Industri 4.0 Terhadap Kewirausahaan.Selain itu, penelitian ini

memberikan sumbangsih pengetahuan dan pemikiran dalam khasanah ilmu

ekonomi khususnya Ekonomi Islam.

2. Manfaat Secara Praktis

a. Bagi pelaku usaha, penelitian ini dapat diharapkan untuk memajukan

UMKM yang sedang dirintis. Jika pelaku usaha masih belum

memanfaatkan kemasifan internet, maka beranjaklah untuk

mempromosikan melalui media sosial. Karena sangat akan membantu

bagi perkembangan UMKM ini.

b. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan serta dapat digunakan

sebagai pembanding bagi pembaca yang ingin melaksanakan penelitian .


13

c. Bagi peneliti, penelitian ini untuk menerapkan dan menggunakan teori

yang didapat dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan.

d. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai acuan untuk mengembangkan revolusi industri 4.0 terhadap

kewirausahaan. selain itu penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

mahasiswa dan masyarakat pada umumnya terkait dengan pengetahuan

dan pemahaman mengenai kewirausahaan kemasifan internet yang

dimanfaatkan oleh pelaku usaha oleh-oleh khas lampung.

H. Metode Penelitian

Mengingat pentingnya metode dalam penelitian, maka dalam usaha

menyusun skripsi ini digunakan cara berfikir dalam rangka membahas pokok-

pokok permasalahan yang dirumuskan agar penelitian ini dapat terlaksana

secara obyektif ilmiah dan mencapai hasil yang optimal. Untuk itu dapat

diperhatikan beberapa hal berikut:

1. Jenis dan sifat penelitian

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan, yaitu

penelitian yang bertujuan untuk mempelajari intensif tentang latar

belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial

baik individu, kelompok, dan lembaga masyarakat. 12 Penelitian lapangan

dilakukan dengan menggali data yang bersumber dari lokasi atau

12
Soeranto, Lincolin Arsyad, Metode Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis, (Yogyakarta:
sekolah tinggi ilmu menejemen YKPN,2008), h. 76
14

lapangan yang berkenaan dengan UMKM pelaku usaha keripik pisang di

Gang PU yang memanfaatkan kemasifan internet yang didapatkan secara

online maupun offline.

Selain penelitian lapangan, peneliti juga menggunakan penelitian

kepustakaan (library research) sebagai pendukung literature untuk

mendapatkan data-data dan informasi secara relevan terhadap buku yang

berkaitan dengan kewirausahaan yang dijalani para pelaku usaha untuk

menciptakan keberhasilan usaha agar terus berkembang melalui media

social yang sudah menjamur.

b. Sifat Penelitian

Sifat penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, yang

dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan uraian dari

orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.

Dengan demikian penelitian ini akan mendeskripsikan secara

detail mengenai UMKM pelaku usaha keripik pisang Gang PU yang

memanfaatkan kemasifan internet.

2. Variabel Penelitian

Kerlinger menyatakan variabel merupakan kostruk (construk) atau

sifat yang akan di pelajari. Diberikan contoh misalnya, tingkat aspirasi,

penghasilan, status sosial, jenis kelamin dan lain-lain. Dibagian lain


15

kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat di

ambil dari suatu nilai yang berbeda.13

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

a. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahanya variabel dependen (terikat). Dalam

penelitian ini terdapat 1 variabel bebas yakni revolusi industri 4.0 (X).

b. Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini

terdapat variabel terikat yakni Kewirausahaan (Y).

Tabel 2
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Dimensi Panduan Butir
Wawancara wawancara
1 Revolusi Revolusi industry akan 1. Penggunaan 1. Lamp
Industri 4.0 merevolusi internet dalam Q1,
(Variabel X) pengorganisasian rantai transaksi Q2,
(Klaus Schwab, nilai global. Dengan 2. Pemasaran lewat Q3, Q4
2019) dimungkinkannya “pabrik media sosial 2. Lamp
pintar”, menciptakan 3. Ketertarikan Q1,
dimana system manufaktur pembeli melihat Q2,
virtual dan fisik bekerja toko ataupun Q3, Q4
satu sama lain dengan cara media sosial 3. Lamp
yang fleksibel. 4. Menjalin Q1,
hubungan/ Q2, Q3
jejaring 4. Lamp
Q1
2 Kewirausahaan Menurut kewirausahaan 1. Percaya diri 1. Lamp
(Variabel Y) adalah proses menciptakan 2. Berorientasi pada Q1
(Buchari Alma, sesuatu yang baru dan tugas dan hasil 2. Lamp
2016) memiliki nilai dengan 3. Berani mengambil Q1
mengorbankan waktu dan resiko 3. Lamp
tenaga, melakukan 4. Berorientasi pada Q1
pengambilan risiko masa depan 4. Lamp
finansial, fisik, mapun Q1
sosial, serta menerima

13
Ibid, h. 80.
16

imbalan moneter dan


kepuasan serta kebebasan
pribadi.
Sumber: data diolah, 2020

3. Sumber data

Dalam penelitian proposal ini menggunakan 2 jenis data yaitu data

primer dan data sekunder.

a. Data primer

Data primer data yang di peroleh langsung dari reponden atau

objek yang di teliti. Data tersebut di peroleh langsung dari personal yang

diteliti dan berasal dari lapangan.14 Dalam hal ini, data primer bersumber

dari data lapangan yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari UMKM

pelaku usaha yaitu pelaku usaha keripik pisang di Jln Pagar Alam Gang

PU yang diwawancarai secara langsung maupun via on-line.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah lebih dahulu

dikumpulkan dan di laporkan oleh pihak instansi di luar dari peneliti

sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data asli.15

Dalam hal ini, data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari literatur-literatur dan berbagai macam sumber

lainya.Sumber data yang terdapat didaerah lokasi penelitian, jurnal,

internet, serta sumber-sumber lain yang mendukung dan berhubungan

dengan penelitian ini.

14
Ibid,h. 85.
15
Ibid, h. 89
17

4. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana

elemen adalah unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang

diperlukan.16 Populasi dalam penelitian disini adalah Mitra UKM di

Sentra Industri Keripik Pisang kota Bandar Lampung dengan berjumlah

10 Produsen Keripik Pisang.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi itu. Sampel merupakan

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.17

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling adalah

pengambilan sampel yang bersifat tidak acak, dimana sampel dipilih

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Sebagai perkiraan

apabila subjeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika subjeknya

besar maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.18

Berdasarkan data populasi yang ada, total keseluruhan Mitra UKM di

Sentra Industri Keripik Pisang kota Bandar Lampung berjumlah 10

Produsen Keripik Pisang, karena sampelnya kurang dari 100 maka

penulis mengambil seluruh populasi yang hanya berjumlah 10 Produsen

saja.

16
Mudrajat Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta, 2009, h.
82.
17
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2006, h. 56.
18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ; Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
(Bandung : Alfabeta, 2013) h. 15.
18

5. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang utama

adalah wawancara dan dokumentasi.

a. Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan

makna dalam suatu topik tertentu.19 Dalam pengumpulan data dengan

wawancara terssebut, informasi yang didapatkan lebih jelas dan menalam

dengan penelitian wawancara disini dilakukan dengan pelaku usaha

keripik pisang di Jln Pagar Alam Gang PU.

b. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang.20 Dalam hal ini data-data yang penulis

peroleh dalam penelitian lapangan tersebut di peroleh dari buku-buku

yang berkaitan dengan penelitian penulis.

6. Teknik pengolahan data

a. Reduksi data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk

itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci.21 Semakin lama peneliti

kelapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompeks dan rumit.

Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.
19
Ibid, h. 410.
20
Ibid, h. 422.
21
Ibid, h, 431
19

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal penting.

Data yang diperoleh merupakan data terkait prospek

kewirausahaan pada pelaku usaha makanan ringan yang memanfaatkan

kemasifan internet, kemudian di sederhanakan dan disajikan dengan

memilih data yang relevan, selanjutnya mengarahkan data pada

pemecahan masalah dan memilih data yang dapat menjawab

permasalahan penelitian.

b. Penyajian data

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data ini dapat dilakukan

dalam bentuk tabel, grafik, pie chart, poctogram dan sejenisnya. Dengan

menyajikan data, maka akan mudah untuk memahami apa yang terjadi. 22

c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Kesimpulan yang dikemukakan pada awal di dukung oleh bukti-

bukti yang valid dan konsisten saat penulisan kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang kredibel, karena seperi telah

dikemukakan bahwa rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih

bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di

lapangan. 23

7. Metode analisis data

Analisis data adalah sebuah proses untuk memeriksa, membersihkan,

mengubah, dan membuat pemodelan data dengan maksud untuk

22
Ibid, h. 434.
23
Ibid, h. 438.
20

menemukan informasi yang bermanfaat sehingga dapat memberikan

petunjuk bagi peneliti untuk mengambil keputusan terhadap pertanyaan-

pertanyaan penelitian.24Data dalam penelitian kualitatif diperoleh dengan

menggunakan berbagai teknik pengumpulan data (wawancara, kuesioner,

rekaman video/audio, data dari buku, data dari web), dan dilakukan secara

terus-menerus sampai datanya jenuh.25

Metode analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan

pendekatan Deskriptif Kualitatif. Deskriptif Kualitatif adalah memberikan

predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi yang

sebenarnya, yaitu dengan cara memaparkan informasi-informasi yang akurat

yang diperolah dari pelaku usaha oleh-oleh khas lampung yang

berhubungan dengan permasalahan yang ada, yaitu tentang persaingan

dagang yang mengharuskan bisa memanfaatkan kemasifan internet.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

berdasarkan metode analisis yang menggunakan cara berfikir induktif yakni

cara berfikir yang berlandaskan pada pengetahuan-pengetahuan yang khusus

fakta-fakta yang unik dan merangkai fakta-fakta yang khusus itu terjadi

menjadi suatu pemecahan masalah yang bersifat umum.

24
Anwar Hidayat “Penjelasan Analisis Data dan Rancangan Analisis Data” (On-line),
tersedia di: https://www.statistikian.com/2012/10/rancangan-analisa-data.html (15 Oktober 2012)
25
“Teknik Analisis Data” (On-line), tersedia di:
https://jalinankata.wordpress.com/2015/11/18/tehnik-analisis-data-kualitatif/ (18 November 2015)
21

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Teori Media baru

Merupakan sebuah terminologi untuk menjelaskan konvergensi

antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi serta terhubung

ke dalam jaringan. Contoh dari media yang sangat merepresentasikan media

baru adalah internet. Program televisi, film, majalah, buku, suratkabar, dan

jenis media cetak lain tidak termasuk media baru. Media baru berguna untuk

menjelaskan kemunculan media yang bersifat digital, berjaringan, dan

terkomputerisasi yang merupakan efek dari perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi.

Istilah media baru dapat digunakan untuk menjelaskan penjelasan

terkait kondisi teknologi dan internet teraktual serta dampaknya terhadap

budaya. Jaringan dari media baru pun mampu memungkinkan penggunanya

untuk mengakses informasi kapan saja dan di mana saja. Para pengguna pun

dapat berinteraksi dengan media ataupun pengguna lain dengan umpan balik

(feedback) yang diberikan.

Konten-konten informasi yang dapat dibuat tidak hanya oleh media,

tetapi para penggunanya pun dapat dijelaskan dengan media baru, di mana

media baru bersifat bebas. Tidak lagi hanya media yang memegang kendali
22

penuh atas informasi yang tersebar, tetapi khalayak pun turut memegang

kendali atas distribusi dan konsumsi konten dalam media baru.26

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada

saat ini kita sudah lebih sering menggunakan media baru dengan istilah

dunia dalam genggaman. Apapun yang akan kita bagikan ke pengguna lain,

maka akan ada dampak yang terjadi. Jadi berhati-hatilah kita dalam

menggunakan media baru. Namun disisi lain kita juga dapat

memanfaatkannya untuk sesuatu yang bermanfaat. Contohnya membagikan

suatu ilmu yang baru kita dapatkan di sekolah, memberitahukan tatacara

mencegah virus corona, mempromosikan barang yang hendak dijual, dan

lain-lain.

2. Revolusi sIndustri s4.0

Era sRevolusi sIndustri skeempat sini sdiwarnai soleh skecerdasan sbuatan

(Artificial sIntelligence), ssuper skomputer, srekayasa sgenetika, steknologi


s

nano, smobil sotomatis, sdan sinovasi. sPerubahan stersebut sterjadi sdalam


s

kecepatan seksponensial syang sakan sberdampak sterhadap sekonomi, sindustri,


s

pemerintahan, sdan spolitik. sPada sera sini ssemakin sterlihat swujud sdunia syang
s

telah smenjadi skampung sglobal.


s

Industri s4.0 sadalah ssebuah sistilah syang sdiciptakan spertama skali sdi

Jerman spada stahun s2011 syang sditandai sdengan srevolusi sdigital. sIndustri sini
s

merupakan ssuatu sproses sindustri syang sterhubung ssecara sdigital syang


s

mencakup sberbagai sjenis steknologi, smulai sdari s3D sprinting shingga srobotik
s

26
“Media Baru” (On-line) tersedia di: https://id.wikipedia.org/wiki/Media_baru (23 Juni
2019).
23

s yang sdiyakini smampu smeningkatkan sproduktivitas. sSebelum sini stelah

sterjadi stiga srevolusi sindustri syang sditandai sdengan:

a. Ditemukannya smesin suap sdan skereta sapi stahun s1750-1930;

b. Penemuan slistrik, salat skomunikasi, skimia, sdan sminyak stahun s1870-1900;

c. Penemuan skomputer, sinternet, sdan stelepon sgenggam stahun s1960-

sekarang.27

d. Lompatan sbesar sterjadi sdalam ssektor sindustri sdi sera srevolusi sindustri

s keempat, sdi smana steknologi sinformasi sdan skomunikasi sdimanfaatkan

s sepenuhnya. sPada sera sini smodel sbisnis smengalami sperubahan sbesar,

s tidak shanya sdalam sproses sproduksi, smelainkan sjuga sdi sseluruh srantai

s nilai sindustri.

a. Karakteristik sIndustri s4.0

Karakteristik sindustri s4.0 sadalah skombinasi sdari sbeberapa

s perkembangan steknologi-teknologi sterbaru, syaitu:

a. Sistem ssiber-fisik s(Cyber-Physical sSystems).

Sistem ssiber-fisik smeningkatkan skemampuan suntuk smengontrol

sdan smemonitor sproses sfisik, sdengan sbantuan ssensor, srobot scerdas,

sdrone, sprinter s3D sdan slain ssebagainya.

b. Teknologi Informasi
s dan
s komunikasi
s s(Information s and

s Communication sTechnology).

Digitalisasi sdan smenyebarluasnya saplikasi sICT smemungkinkan

suntuk smengintegrasikan ssemua ssistem sdiseluruh spasokan sdan srantai


27
sVenti sEka sSatya, sStrategi sIndonesia sMenghadapi sIndustri s4.0, s sJurnal sPusat
sPenelitian sBadan sKeahlian sDPR sRI, sVol. sX, sNo. s09/I/Puslit/Mei/2018 sDiakses sPada s25
sSeptember s2019 sPada sPukul s08.26 sWIB.
24

snilai ssehingga sdapat smengagregasikan sdata sdi ssemua slevel. Seluruh

sinformasi sterdigitalisasi sdan skesesuaian ssistem sdi sdalam sdan santar

sperusahaan sterintegrasi sdalam ssetiap stahapan santar spembuatan sdan

spenggunaan ssiklus shidup sproduk.

c. Jaringan skomunikasi s(Network sCommunications).

Jaringan skomunikasi sdengan skualitas stinggi syang sterpercaya

smenjadi skebutuhan spaling spenting sbagi sindustri s4.0 sdan skarenannya

ssangat spenting suntuk smengembangkan sinfrastruktur sjaringan sinternet

sdi smana sdibutuhkan.Jaringan sdengan skemampuan sinternet syang

stinggi smampu smenghubungkan santar skomponen sini ssehingga sdapat

smelakukan sdesentralisasi sdan spengaturan smandiri sdari spengoperasian

ssistem ssiber-fisik s(Cyber-Physical sSystems).

d. Big sData sdan sCloud sComputing.

Dengan spenggunaan sbig sdata sdan skomputasi sawan s(Cloud

s Computing), sinformasi syang sdiambil smelalui sjaringan sini sdapat

sdigunakan suntuk smemodelkan, smemvirtualisasi sdan smensimulasi

sproduk sdan sproses smanufakturnya. sModel sini sdisebut ssebagai

skembar sdigital s(Digital sTwins), satau speralatan sbayangan s(Device

s Shadows).Digital stwins sadalah pendamping


s komputerisasi
s

s(Computerized sCompanion) sdari saset sfisik syang smampu smelakukan

smonitoring, sdiagnosis, sdan sprognosis saset ssecara slangsung s(Real

s Time).
25

e. Peningkatan skemampuan speralatan suntuk sinteraksi sdan skooperasi

manusia-komputer s(Human-Computer) sdan spemodelan s(Modeling),


s

s virtualisasi s sdan ssimulasi.

b. Peluang sdan sTantangan sdi sEra sIndustri s4.0

Industri s4.0 smemiliki spotensi speluang suntuk sdapat smemenuhi

skebutuhan konsumen
s s secara individual,
s fleksibilitas
s produksi,
s

soptimalisasi spengambilan skeputusan, sefisiensi sdan sproduktivitas ssumber

sdaya, sperubahan stempat skerja ssecara sdemografik, stenaga skerja sdan

sdunia skerja syang sseimbang, sdan sekonomi skompetitif sdengan supah syang

stinggi. s

Pada ssaat spemerintah smemutuskan suntuk sberadaptasi sdengan

ssistem sIndustri s4.0, smaka spemerintah sjuga sharus smemikirkan

skeberlangsungannya. sJangan ssampai spenerapan ssistem sindustri sdigital

sini shanya smenjadi sbeban skarena stidak sdapat sdimanfaatkan ssecara

soptimal. sBanyak shal syang sharus sdipersiapkan sseperti: speran spara

spengambil skeputusan, stata skelola, smanajemen srisiko simplementasi

ssistem, sakses spublik spada steknologi, sdan sfaktor skeamanan ssistem syang

sdiimplementasikan. sSelain situ spemerintah sjuga sharus smempersiapkan

ssistem spendataan syang sberintegritas, smenetapkan stotal sharga/biaya

skepemilikan ssistem, smempersiapkan spayung shukum sdan smekanisme

sperlindungan sterhadap sdata spribadi, smenetapkan sstandar stingkat

spelayanan, smenyusun speta sjalan sstrategis syang sbersifat saplikatif sdan


26

s antisipatif, s serta
s smemiliki design
s s thinking untuk
s menjamin
s

s keberlangsungan sindustri.

Pemerintah sIndonesia sharus smenyiapkan sdukungan sdalam sskala

s penuh, sdimulai sdari: sPercepatan spembangunan sinfrastruktur sfisik

s (koneksi dan
s jaringan,
s ssarana pendukung,
s kemanan
s s jaringan),

s penyiapan sSDM s(Up-skilling s& sRe-skilling, spenyusunan skurikulum

s pendidikan, speningkatan sliterasi sdigital); sdan smemberikan sdukungan

s kebijakan syang ssesuai skebutuhan s(jaringan spengamanan smasyarakat,

s perizinan, soperasional, skualitas saparatur snegara, sdsb)

Selain smampu smengakselerasi spertumbuhan sekonomi, sindustri

s 4.0 sjuga smemiliki sdampak snegatif. sIndustri s4.0 sini sakan smengacaukan

s bisnis skonvensional sdan smengurangi spermintaan sterhadap stenaga skerja.

s Untuk situ spemerintah sharus smempersiapkan sstrategi santisipatif sterhadap

s berbagai skemungkinan s yang sakan s berdampak snegatif sterhadap

s perekonomian snasional. sTransformasi sindustri s4.0 smemberikan sdampak

s positif, sdimana speran sdunia susaha sdan sorganisasi ssosial sdinilai ssangat

s strategis sdalam smemperkuat skemandirian sekonomi sbangsa, ssehingga

s pertumbuhan sekonomi s smendorong spertumbuhan slebih skuat suntuk

s mencapai spertumbuhan sekonomi s5%. sMeningkatnya skemandirian

s ekonomi smendorong sdapat smemperkuat sorientasi skewirausahaan sguna

s pertumbuhan slebih sbaik ssehingga sdapat smencapai stingkat skesejahteraan

s masyarakat ssecara smerata.28

28
Ibid. sh. s20-22.
27

Hecklau smenjelaskan stantangan sindustri s4.0 ssebagai sberikut.

Tantangan 1. Globalisasisyangsterussberlanjut:

sEkonomi Keterampilan antar budaya, Kemampuan

berbahasa, Fleksibilitas waktu, Keterampilan

jaringan,sPemahaman proses.

2. Meningkatnyaskebutuhansakansinovasi: s

Pemikiran swirausaha, sKreativitas, Pemecahan

masalah, sBekerja sdi sbawah stekanan,

Pengetahuan smutakhir, sKeterampilan teknis,

Keterampilan spenelitian, sPemahaman proses.

3. Permintaan suntuk sorientasi slayanan syang slebih

tinggi:

Pemecahan skonflik, sKemampuan skomunikasi,

Kemampuan berkompromi,
s Keterampilan
s

berjejaring s.
s

4. Tumbuh skebutuhan suntuk skerja ssama sdan

kolaboratif: s
s

Mampu berkompromi
s dan
s skooperatif,

Kemampuan sbekerja sdalam stim, sKemampuan

komunikasi.
s

Tantangan 1. Perubahan sdemografi sdan snilai ssosial:

sSosial Kemampuan mentransfer


s s pengetahuan,

Penerimaan srotasi stugas skerja sdan sperubahan


s
28

pekerjaan syang sterkait s(toleransi sambiguitas),


s

s Fleksibilitas swaktu sdan stempat, sKeterampilan

memimpin.
s

2. Peningkatan skerja svirtual: s

Fleksibilitas swaktu sdan stempat, sKeterampilan

teknologi, sKeterampilan smedia, sPemahaman

keamanan sTI.

3. Pertumbuhan skompleksitas sproses: s

Keterampilan steknis, sPemahaman proses,


s

Motivasi belajar,
s s Toleransi ambiguitas,
s

Pengambilan keputusan,
s Penyelesaian
s

masalah, sKeterampilan sanalisis.

Tantangan sPolitik 1. Standarisasi:

sdan sAturan Keterampilan steknis, sKeterampilan skoding,

Pemahaman sproses.

2. Keamanan sdata sdan sprivasi:

Pemahaman skeamanan steknologi sinformasi

dan skepatuhan29

Sumber: sHecklau set sal

Indikator syang sdapat sdilihat sdari sKlaus sSchwab s syaitu: s

1. Penggunaan sinternet sdalam stransaksi

2. Pemasaran slewat smedia s ssosial

29
Hecklau set sal, sPendekatan sHolistik suntuk sManajemen sSumber sDaya sManusia sdi
s Industri s4.0, sElsevier sBV, sProcedia sCIRP54(2016) s1 s- s6
29

3. Ketertarikan spembeli smelihat stoko sataupun smedia ssosial

4. Menjalin shubungan s/ s sjejaring30

3. Kewirausahaan s

a. Pengertian swirausahaan

Wirausaha merupakanskata yang tidak asing lagi untuk didengar.

Wirausaha identik dengan pendirian usaha baru. Banyak para ahli yang

mendifinisikan tewntang wirausaha diantaranya ialah:

1) Menurut sGeoffrey sG. sMendith, skewirausahaan smerupakan sgambaran

dari sorang syang smemiliki skemampuan smelihat sdan smenilai


s

kesempatan-kesempatan sbisnis, smengumpulkan ssumber sdaya syang


s

dibutuhkan
s suntuk smengambil keuntungan daripadanya,
s sserta

mengambil stindakan syang stepat sguna smemastikan skesuksesan.31


s

2) Menurut s sSchumpeter, swirausaha s sadalah s sorang s syang s smendobrak s

system sekonomi s syang s sada s sdengan s smemperkenalkan s sbarang s sdan s


s

jasa s syang s sbaru sdengan mengombinasikan s s scara-cara s s sbaru s s suntuk


s

menciptakan s s sbentuk sorganisasi sbaru satau smengolah sbahan sbaku


s s s

baru.32
s

3) Menurut sJoko sUntoro sbahwa skewirausahaan sadalah ssuatu skeberanian

untuk smelakukan supaya supaya smemenuhi skebutuhan shidup syang


s

dilakukan soleh sseseorang, satas sdasar skemampuan sdengan scara


s

30
Klaus sSchwab, s“Revolusi sIndustri sKeempat” s(Jakarta s: sGramedia sPustaka sUtama,
2019)
s
31
Panji sAnorga sdan sJoko sSudantoko, sKoperasi: sKewirausahaan sDan sPengusaha
s Kecil,(Jakarta s: sRineka sCipta, s2002 s), sh. s137.
32
Edy sDwi sKurniati, sKewirausahaan sIndustri s(Yogyakarta: sDeepublish, s2015), s131.
30

smanfaatkan ssegala spotensi syang sdimiliki suntuk smenghasilkan

ssesuatu syang sbermanfaat sbagi sdirinya sdan sorang slain.33

4) Menurut sKasmir, swirausaha sadalah sorang syang sberjiwa sberani

smengambil srisiko untuk


s s membuka
s s usaha
s s s s dalam s s berbagai s

skesempatan. s Wirausaha sadalah


s s pelaku
s s utama
s s sdalam s

spembangunan s sekonomi s sdengan s sfungsinya ssebagai spelaku sinovasi

satau spencipta skreasi-kreasi sbaru.34

Wirausahawan s sadalah s sseseorang s syang s smenciptakan s ssebuah s

s usaha satau s s sbisnis s s syang s s sdihadapkan s s sdengan s s sresiko s s sdan s s

s ketidakpastian s s suntuk smemperoleh s skentungan s sdan s smengembangkan s

s bisnis dengan
s s s s cara s s mengenali kesempatan dan
s s memanfaatkan
s s s

s sumber s s daya s s yang s s diperlukan.35 sSeorang swirausahawan s s adalah s

s seorang s sinovator, s ssebagai s sindividu s syang s smempunyai snaluri s suntuk s

s melihat-lihat s s peluang, mempunyai


s s s s semangat, s s kemampuan dan
s s

s pikiran suntuk smenaklukkan scara sberpikiran smalas sdan slamban.36

Kewirausahaan sadalah spadanan skata sdari sentrepreneurship dalam

s bahasa singgris, sunternehmer sdalam sbahasa sjerman, sondernemen sdalam

s bahasa sbelanda. sSedangkan sdi sIndonesia sdiberi snama skewirausahaan.

s Kata sentrepreneur sberasal sdari sbahasa sperancis, syaitu sentreprende yang

s berarti spetualang, spengambil sresiko, skontraktor, spengusaha s(orang syang

33
Aris sKurniawan, s“Pengertian sKewirausahaan” s(On-line), stersedia sdi:
shttps://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kewirausahaan/(23/11/2019).
34
Harmaizar sZ, sMenagkap sPeluang sUsaha(Bekasi: sCV sDian sAnugrah sPerkasa, s2009),
s12.
35
Suharyadi sdkk, sKewirausahaan: sMembangun sUsaha sSukses sSejak sUsia sMuda
s(Jakarta: sSalemba sEmpat, s2007), sh. s7.
36
Buchari sAlma, sKewirausahaan(Bandung: sAlpabeta, s2007), s5.
31

s mengusahakan ssuatu spekerjaan stertentu) sdan spencipta syang smenjual

s hasil sciptaannya.37

b. Ciri-ciri sdan swatak swirausaha

Seorang s swirausaha s sharus s smemiliki s spotensi s sdan s ssenantiasa s

s memiliki smotivasi s s syang s s sbesar s s suntuk s s smaju s s sdalam s s skondisi s s sdan

s ss situasi s s sapapun. sWirausaha smampu smenolong sdirinya ssendiri sdalam

s mengatasi spermasalahan-permasalahan s s sdengan s s skekuatan s s syang s s

s ada s s s pada dirinya


s s s s s s serta s s s berusaha sbertahan s s s dari s s s tekanan-

tekanan. Menurut s s sGeofry s s sG. s s sMeredith s s sciri-ciri swirausaha sadalah

s sebagai sberikut

1) Percaya sdiri

2) Berorientasi spada stugas sdan shasil

3) Berani smengambil srisiko

4) Kepemimpinan

5) Keorisinilan

6) Berorientasi spada smasa sdepan38

Berdasarkan ciri-ciri
s s s s s yang dikemukakan
s s oleh sMeredith
s s s

s tersebut, smaka s dapat


s s di
s s identifikasikan
s s sikap
s s sseorang s

s wirausahawan. s sSikap s syang sdimiliki s sseorang s swirausahawan sdapat s

s dilihat s sdari s skegiatannya s ssehari-hari. sSikap s stersebut s stercermin s spada s

s diri s sseseorang s s dan menjadi


s s s s kebiasaan atau skarakternya. sSikap
s s

s tersebut smeliputi:

37
D. sMade sDharmawati, sS.Pd., sM.M., sKewirausahaan s(Jakarta: sRajawali, s2016), sh. s4.
38
Buchari sAlma, sKewirausahaan(Bandung: sAlpabeta, s2007), s10.
32

a) Disiplin, sseorang s swirausahawan memiliki s sketepatan


s s komitmen
s s

s yang stinggi sterhadap stugas sdan spekerjaannya. sKetepatan stersebut

smeliputi s sketepatan s swaktu, s skualitas s spekerjaan, s ssystem s skerja s sdan

ssebagainya

b) Komitmen s s stinggi, s s skomitmen s s sadalah s s skesepakatan s s smengenai

ssesuatu s shal s syang s sdibuat s soleh s sseseorang s sbaik s sterhadap s sdirinya

ssendiri smaupun sorang slain

c) Jujur, skejujuran smerupakan slandasan smoral s s yang dimiliki


s s s s oleh

swirausahawan. s sKejujuran s syang s sdimiliki s smeliputi s ssegala s skegiatan

s yang sterkait sdengan sproduk satau susaha syang sdimiliki

d) Kreatif s sdan s sinovatif, s suntuk s sdapat s sbersaing s sdan s smemenangkan

spersaingan s smaka s sseorang s swirausahawan s sharus s smemiliki s sdaya

skreatifitas syang stinggi

e) Mandiri, s sseorang s sdikatakan s smandiri s sapabila s sdapat s smelakukan

skeinginan dengan
s s baik
s s tanpa
s s s s adanya ketergantungan
s s pada
s s s

spihak slain sdalam smengambil skeputusan satau sbertindak

f) Realistis, s sseseorang s syang s srealistis s sialah s sseseorang s syang s smampu

smenggunakan s sfakta s satau s srealita s ssebagai s slandasan s sberfikir s syang

srasional s sdalam s ssetiap s spengambilan s skeputusan s smaupun s stindakan

satau sperbuatannya39

39
Ibid. s11
33

4. Usaha sMikro sKecil sdan sMenengah

Usaha sMikro sKecil sMenengah s(UMKM), susaha smikro, susaha

pemula, sbertebaran sdi sseluruh sIndonesia sdengan sperkiraan sjumlahnya


s

sekitar s40 sjuta sunit s(99% sdari ssekuluh sunit susaha sdi sIndonesia).
s

s Keberadaan smereka sharus skita sakui ssebagai ssalah ssatu spenopang sekonomi

s Indonesia syang sbelum sberanjak smaju, sterutama sdi spedesaan syang sjauh sdari

sentuhan sfasilitas-fasilitas syang slayak suntuk sberkembangnya sbisnis, sseperti


s

system
s stelekomunikasi sdan sinformasi, sarana
s pendidikan,
s slistrik,

transportasi, spelabuhan, sbank, sdan slain-lain sdari s40 sjuta sunit sUMKM, s43%
s

pelakunya sadalah sperempuan. s40


s

Data sdari sKementrian sNegara sKoperasi sdan sUMKM smenunjukkan

99,85% susaha syang sada sdi sIndonesia sberupa sUMKM s(Usaha sMikro, sKecil,
s

dan sMenengah). sJadi shanya s0,15% sberupa sperusahaan syang sberstatus


s

korporasi. sDampaknya, s99,5% skesempatan skerja sdisediakan sUMKM sdan


s

sebanyak s19% snilai sekspor sIndonesia smerupakan ssumbangan sUMKM.41


s

Keberadaan sUMKM syang sberdampak sdengan sbesarnya stenaga skerja

s yang sdapat sdiserap smerupakan shal syang spositif sbagi sperekonomian

s Indonesia.Perguruan stinggi sdapat smemberikan spemikiran sinovasi-inovasi

terutama sinovasi steknologi suntuk sUMKM, ssedangkan spengusaha sbesar


s

memberikan sbantua spelatihan sdan steknologi suntuk sUMKM sterutama


s

UMKM syang smerupakan shulu s(pemasok) sbagi sindustri smereka.42


s

40
Hj. sD. sMade sDharmawati, sS.Pd., sM.M., sKewirausahaan s(Jakarta: sRajawali, s2016), sh.
105.
s
41
Ibid. s106.
42
Ibid. s108.
34

Sejumlah spengusaha skecil berproduksi


s stanpa memerhatikan
s

kebutuhan spasar. Mereka smengandalkan skebiasaan sdan spengelolaan spasar


s

atas sdasar skira-kira. Dahulu, slangkah spemasaran sseperti situ smasih sbisa
s

diterapkan, skarena sjumlah spesaing smasih ssedikit. sNamun ssekarang, scara


s

seperti situsudah stidak sdapat sditerapkan slagi. sPengelola sharus ssenantiasa


s

memantau spasar, stanpa sbatas swaktu. sHarus sdipantau sdan sdievaluasi ssecara
s

ilmiah ssemua shal syang sberkaitan sdengan spasar, syaitu ssystem spemasaran,
s

distribusi, spenentuan sharga, skemasan sproduk, scara spenawaran sdan


s

pembayaran, sserta spromosi.


s

Dikenal ssejumlah scara suntuk smeneliti spasar, smisalnya swwancara

langsung sdengan sresponden, skuesioner sberhadiah smelalui spos, satau sdengan


s

cara sobservasi. sCara sobservasi slebih sefektif skarena sdilakukan sdengan


s

mengamati ssendiri ske slapangan, ssehingga smampu smemberi skesan syang


s

sukar sdilupakan. Informasi syang sberasal sdari sobservasi spasar situ sdiberikan
s

ke sbagian sproduksi. Tentunya, sbagian sproduksi sberusaha smemenuhi


s

kebutuhan spasar, sbaik suntuk sjangka spendek satau spanjang.43


s

Promosi syang sdilakukan ssecara sgetol, sterarah, sdan sintensif sdapat

membuat spenjualan sproduk sbertambah, smampu sbersaing, sdan sberkembang.


s

Tidak ssedikit sproduk syang ssebenarnya sbaik sdan sdiminati skonsumen,

namun skurang spromosi ssehingga sproduk situ stak slaku sdan spada sakhirnya
s

hilang sdari speredaran. Jika sanda smendengar satau smelihat siklan ssebuah
s

produk sdan sberulang ssebanyak s33 skali, smaka sproduk situ ssecara sotomatis
s

43
Bambang sMurdaka sEka sJati, sTri sKuntoro sPriyambodo, sKewirausahaan s(Yogyakarta:
s Andi sOffset, s2015), sh. s352.
35

sterekam sdi sotak sanda.Itulah sbukti sbetapa sbesar spengaruh spromosi ssehingga

sdapat sdikenal satau sditerima soleh scalon skonsumen. sPromosi sdi smedia

selektronika sawalnya sdisajikan ssecara slengkap sdan ssete;ah sberlangsung

ssekian skali skemudian ssebagian sdipotong. sWalaupun sdipotong, snamun

spemirsa stetap smengerti smakna siklan situ ssebab stelah sdirekam sdiotaknya.44

5. Wirausaha sdalam sIslam

Berwirausaha s sberarti s smelakukan s saktifitas s skerja s skeras, s sdalam s

skonsep sIslam s s s skerja s s s skeras s s s sharuslah s s s sdilandasi s s s sdengan s s s siman. s s s

s Bekerja s s dengan sberlandaskan iman


s s s s mengandung makna
s s bahwa
s s s

sbekerja s suntuk s smencukupi skebutuhan shidup sdengan ssenantiasa smengingat

sdan smengharap sridha sAllah sdan sdinilai s ssebagai s sibadah. sSeorang s smuslim s

smemang s sdiperintahkan s sAllah s sbekerja suntuk s smemenuhi s skebutuhan s

shidupnya. s sSebagaimana s sfirman s sAllah s sdalam s sQ.S sAl-Jumu’ah s: s10 s

s s s s s s s s s 

s s s s s s s s s

Artinya: s“apabila s sshalat s stelah s sditunaikan, s smaka s sbertebaranlah s skamu s

s di smuka sbumi, sdan scarilah skarunia sAllah, singatlah sAllah sbanyak-

banyak ssupaya skamu sberuntung”

Rasulullah s s sjuga s s smenganjurkan s s sseorang s s smuslim s s suntuk s s

smenjadi swirausahawan. sSebagaimana sRasulullah smerupakan sseorang

swirausaha syaitu spedagang. sMenjadi s wirausaha


s s sukses
s s haruslah
s s

smempunyai s s syarat-syarat sseperti s s semangat kerja,


s s pengetahuan,
s s s

44
Ibid. s357.
36

skemampuan s sdan keahlian,


s s disiplin, sberani,
s s inovatif,
s s s s kreatif dan
s s s

sbertaqwa s skepada s stuhan s syang s smaha s sesa.45Dalam skonsep sIslam kegiatan

s yang sberkaitan sdengan skewirausahaan sharus smemiliki sbeberapa spoint

spenting syaitu

1) Mencapai starget shasil sberupa sprofit smateri sdan sbenefit snon smateri

s Seorang s spengusaha s smuslim s smembentuk s susaha sbaru s sdengan s stujuan s

s yang stidak s s shanya s s smencari s s sprofit s s ssetinggi-tingginya, s s stetapi s s

s harus sjuga smemperoleh s sdan s smemberikan sbenefit s(manfaat). s sManfaat s

s ini s smeliputi stiga s s sorientasi s s sselain s s sorientasi s s sprofit s s syaitu sqimah

s insaniyah, s s s qimah skhuluqiyah, s s s dan qimah


s s s s s sruhiyah. s s s Qimah

s insaniyah s s s berarti seorang swirausaha sdapat smemberikan smanfaat


s s s

s yang sbersifat skemanusiaan sdengan smembuka kesempatan


s s s s kerja, s

s bantuan s ssocial s ssehingga s sdapat s smeratakan spendapatan s smasyarakat.

s Qimah s skhuluqiyah s sberarti s snilai-nilai sakhlaqul skarimah s s sharus s s sada s s

s dalam s s ssetiap s s skegiatan s s skewirausahaan, s s smisalnya sproduk s syang s

s halal, s spersaingan s syang s ssehat, s sdan s slain s ssebagainya. sQimah sruhiyah s s

s berarti s s susaha s s syang s s sdilakukan s s sdimaksudkan s s suntuk s s smencari

s keberkahan sdan skeridhaan sAllah sswt.46

2) Menegakkan skeadilan sdan skejujuran. sKeadilan s s dan s kejujuran


s s

s merupakan s shal s s yang sangat


s s dijunjung
s s s s dalam sIslam sebagai
s s s

s pengusaha s sdalam s smelayani s spembelinya. s sRasulullah s sSAW stelah s s

s memberikan s s scontoh s s sberdagang s s sdengan s s scara s s smengutamakan


45
Sukwiaty sdkk, sEkonomi(Jakarta: sYudisthira, s2006), s86.
46
Ismail s sYusanto s sdan s sKarebet s sWidjajakusuma, sMenggagas s sBisnis sIslami(Jakarta: s
sGema s sInsani sPress, s2002), s9.
37

skejujuran s sdan s skeadilan. s sSikap s sjujur s sdan s sadil s spada s shakikatnya s

sakan smelahirkan skepercayaan s(trust) sdari spihak spelanggan satau

spembeli. s

3) Prinsip skehati-hatian s

Prinsip s skehati-hatian s syang s sdimaksud s sdalam sIslam s smencakup s sdua s

hal syaitu shati-hati sdalam sbersumpah sdan shati-hati sdalam sberpromosi.

sDalam sberpromosi s shendaklah s sberhati-hati s sdalam s smenyampaikan s

sproduk s syang sdijual. s sJangan s ssampai s sberlaku s stidak s sjujur s sdalam s

smendapatkan pembeli. sSampaikan


s s apa
s s adanya
s s produk
s s s s yang s

sdimiliki jangan
s s s s sampai berbohong sbahkan sbersumpah satas snama
s s

s Allah sdemi smeyakinkan scalon spembeli.

Indikator syang sdapat sdilihat sdari sBuchari sAlma s syaitu:

1. Percaya sdiri

2. Berorientasi spada stugas sdan shasil

3. Berani smengambil sresiko

4. Berorientasi spada smasa sdepan47

6. Etika Bisnis Islam Dalam Promosi Pemasaran

a. Pengertian Etika Bisnis Islam

Etika bagi seseorang terwujud dalam kesadaran moral (moral

concicousness) yang memuat keyakinan “benar dan tidak” sesuatu.

Perasaan yang muncul bahwa ia akan salah bila melakukan sesuatu yang

diyakininya tidak benar berangkat dari norma-norma moral dan perasaan

47
Buchari sAlma, sKewirausahaan(Bandung: sAlpabeta, s2007)
38

sel-respect (menghargai diri) bila ia meninggalkannya. Tindakan yang

diambil olehnya harus ia pertanggung jawabkan pada diri sendiri. Begitu

juga dengan sikapnya terhadap orang lain bila pekerjaan tersebut

mengganggu atau sebaliknya mendapatkan pujian.48

Menelusuri asal usul etika tak lepas dari asli kata ethos dalam

bahasa Yunani yang berarti kebiasaan (custom) atau karakter (Character).

Dalam kata lain seperti dalam pemaknaan dalam kamus Webster berarti

“the distinguisthing character, sentiment, moral nature, or guilding

beliefs of a person, group, or institution” (karakter istimewa, sentiment,

tabiat moral, atau keyakinan yang membimbing seseorang, kelompok

atau intitusi).49

Etika adalah bidang ilmu yang bersifat normatif karena ia

berperan menentukan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh

dilakukan oleh seorang individu. Etika bisnis kadangkala merujuk pada

etika menejemen atau etika organisasi, yang secara sederhana membatasi

kerangka acuannya pada konsepsi sebuah organisasi.50

Secara sederhana memperlajari etika bisnis berarti

mempelajari tentang mana yang baik/buruk, salah/ benar dalam dunia

bisnis berdasarkan kepada prinsip-prinsip moralitas. Kajian etika bisnis

terkadang merujuk kepada management atau organizational ethics. Etika

48
Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam (Jakarta: Prenada Media Group, 2006), h. 6.
49
Ibid., 5.
50
Rafik Isa Beekun, Etika Bisnis Islami (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), 3.
39

bisnis dapat berarti pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam

ekonomi bisnis.51

Sebagaimana disinggung di atas berarti aspek baik/buruk,

terpuji/tercela, benar/salah, wajar/tidak wajar, pantas/tidak pantas dari

perilaku manusia. Kemudian dalam kajian etika bisnis Islam susunan

adjective di atas ditambah dengan halal-haram (degress of lawful and

lawful), sebagaimana disinyalir oleh Husein Sahatah, dimana beliau

memparkan sejumlah perilaku etis bisnis (akhlaqal Islamiyah) yang

dibungkus dengan dawabith syar‟iyah (batasan syariah) atau genera l

guideline.52

Jadi, etika bisnis yaitu seperangkat nilai tentang baik, buruk,

benar, dan salah dalam dunia bisnis berdasarkan pada prinsip-prinsip

moralitas. Dalam arti lain etika bisnis berarti seperangkat prinsip dan

norma dimana para pelaku bisnis harus komit padanya dalam

bertransaksi, berperilaku, dan berelasi guna mencapai “daratan” atau

tujuan-tujuan bisnisnya dengan selamat.53 Sedangkan etika bisnis Islam

merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan dengan

kegiatan bisnis suatu perusahaan. Atau etika bisnis Islami adalah studi

tentang seseorang atau organisasi melakukan usaha atau kontak bisnis

yang saling menguntungkan sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.

51
Ibid., 70.
52
Ibid., 71.
53
Badroen, Etika Bisnis Dalam..., 15.
40

b. Promosi Pemasaran Dalam Islam

Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir

setelah produk, harga dan tempat, serta inilah yang paling sering

diidentikan sebagai aktivitas pemasaran dalam arti sempit. Dalam

kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh

produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak

langsung.54

Promosi, Nabi Muhammad SAW menekankan agar tidak

melakukan sumpah palsu. Dinamakan sumpah palsu menurut beliau

adalah usaha yang dilakukan untuk melansirkan barang dagangannya

lagi berusaha dengan cara yang tercela. Sebagaimana firman Allah

dalam surat al-Shu’ara ayat181, yaitu:

       

Artinya: Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu Termasuk orang-

orang yang merugikan;

Tidak dibolehkan pedagang melakukan pencampuran antara

barang yang berkualitas baik dengan yang tidak baik. Pelaku usaha

keripik pisang selalu memberikan produk yang terbaik dan aman

dikonsumsi untuk konsumen atau pelanggannya dalam setiap pemesanan

produk.

54
Al-Arif, Dasa r-Dasar Pemasaran, h. 169.
41

7. Revolusi sIndustri s4.0 sdalam sPerspektif sEkonomi sIslam

Berbagai sperspektif sdi sbidang sekonomi sislam syang sdikaitkan

sdengan sSustainable sDevelopment sGoals s(SDGs) ssendiri sdibuat suntuk

smenjawab stuntutan skepemimpinan sdunia sdalam smengatasi skemiskinan,

skesenjangan, sdan sperubahan siklim sdalam sbentuk saksi snyata. Menetapkan

srangkaian starget syang sbisa sdiaplikasikan ssecara suniversal sserta sdapat

sdiukur sdalam smenyeimbangkan stiga sdimensi spembangunan sberkelanjutan

sseperti slingkungan, ssosial, sdan s sekonomi. s

Tujuan sekonomi sIslam sdalam sbeberapa ssudut spandang syaitu stujuan

sfilosofi syang sterdiri sdari sAl-Falah s(holistic sprosperity) sdan sMaqasid sal-

Shariah sdan stujuan soperasional syang sterdiri sdari speningkatan siman,

spenciptaan smaslahah, mencegah


s konsentrasi
s dari
s s kekayaan, dan
s

smenghindari skegiatan sberbahaya sserta sdistribusi syang smerata.

Empat skonteks sutama sEkonomi sislam suntuk sSDGs sdi sbawah

srevolusi sindustri s4.0 sdengan smenggunakan steori sdari sMaqashid sShariah,

spenyelarasan sSDGs sdengan sMaqashid sShariah sdan sekonomi sislam,

sbagaimana srevolusi sindustri s4.0 sberdampak spada sekonomi sislam, sserta

spendidikan sdan spenelitian spada sekonomi sislam sdi sbawah srevolusi sindustri

s4.0.

Hal s yang penting


s suntuk ditekankan
s juga
s pada
s aspek
s

sdampak.Dampak smerupakan shal syang spaling svital sdan sdirasakan slangsung

soleh smasyarakat smaupun slingkungan. sTerutama sdampak spada sinvestasi


42

s yang smerupakan spenyebaran sdanadengan stujuan suntuk smenghasilkan

sdampak ssosial sdan slingkungan sserta spengembalian skeuangan.

Ketua spenyelenggara dari


s P3EI
s s Heri s Sudarsono, sjuga

smenyampaikan sharapan sagar sacara-acara sseperti sini stetap sdiselenggarakan.

sMengingat sbahwa sekonomi sislam ssangat spotensial sditerapkan sdi sIndonesia

sdan smemiliki sdampak syang sberkepanjangan sbagi spembangunan sditengah-

tengah srevolusi sindustri s4.0. s55

8. Kewirausahaan sdalam sPerspektif sEkonomi sIslam

Islam sadalah sagama syang spaling ssempurna sdalam ssegala shal.

sSalah ssatu skesempurnaannya sadalah sdengan smengharuskan skepada

sumatnya sagar sbisa shidup smandiri sdengan sbekerja satau sberbisnis sdengan

sjalan syang sbenar.Islam stidak shanya smengajarkan suntuk sberibadah ssaja,

stetapi sIslam sjuga smengajarkan sumatnya suntuk smandiri sdan sbekerja skeras

ssalah ssatunya sdengan sberwirausaha.

Kewirausahaan sadalah silmu syang smemperlajari stentang snilai,

skemampuan, sdan sperilaku sseseorang sdalam smenghadapi stantangan

shidupnya.Unsur-unsur skewirausahaan smeliputi smotivasi, svisi, skomunikasi,

soptimisme, sdorongan ssemangat sdan skemampuan smemanfaatkan speluang.

Dalam sal- sQur’an smaupun shadis sbanyak spenjelasan stentang skewirausahaan

satau sbisnis syang sbaik.

55
“Perspektif sEkonomi sIslam sTerhadap sEra sRevolusi sIndustri s4.0” s(On-line) stersedia sdi:
shttps://fecon.uii.ac.id/blog/2019/07/30/perspektif-ekonomi-islam-era-revolusi-industri-4-0/ s(July
s30, s2019).
43

Salah ssatunya sdalam ssebuah shadis syang sdiriwayatkan soleh sImam

s Bukhari hadits ske s2078:

‫ َعلَْي ِو‬s ُ‫اهلل‬s ‫صلَّى‬ ِ ِ ِ ِ ِ


َ s ‫اللَّو‬s ‫ َر ُسول‬s ‫ َع ْن‬s ،ُ‫ َعْنو‬s ُ‫اللَّو‬s ‫ َرض َي‬s ‫امل ْق َدام‬s ‫َع ِن‬
‫يَأْ ُك َل‬s ‫أَ ْن‬s ‫ ِم ْن‬s ‫ َخْي ًرا‬s ،‫ط‬
ُّ َ‫ق‬s ‫طَ َع ًاما‬s ‫َحد‬ َ ‫أ‬s ‫أَ َك َل‬s ‫« َما‬s :‫ال‬ َ َ‫ق‬s ،‫ َو َسلَّ َم‬s
َّ s ‫ َعلَْي ِو‬s ‫ َد ُاوَد‬s ‫اللَّ ِو‬s ‫ب‬ ِِ ِ
‫يَأْ ُك ُل‬s ‫ َكا َن‬s ،‫السالَ ُم‬ َّ َِ‫ن‬s ‫ َوإِ َّن‬s ،‫يَده‬s ‫ َع َم ِل‬s ‫م ْن‬s
)‫الْبُ َخا ِرى‬s ُ‫(رَواه‬ ِِ ِ
َ s «‫يَده‬s ‫ َع َم ِل‬s ‫م ْن‬s
Artinya: s“Dari sMiqdam sRA, sdari sRasul sSAW sbersabda: stidaklah
sseseorang smakan smakanan syang slebih sbaik sdaripada smakan shasil

skerjanya ssendiri sdan ssesungguhnya sNabi sDaud sAS smakan sdari shasil

sbuah stangan s(pekerjaan) snya ssendiri” s(HR. sAl-Bukhari)

Seperti spenjelasan shadis sdi satas sRasulullah sSAW smenyatakan

bahwa susaha syang spaling sbaik sadalah sberbuat ssesuatu satau smelakukan
s

sesuatu sdengan stangannya ssendiri satau sdari shasil skerjanya ssendiri sdengan
s

syarat sdilakukan sdengan sbaik sdan sjujur.Mengapa skita sdi sanjurkan sagar
s

bisa sberwirausaha? skarena sdengan sberwirausaha skita sbisa smeningkatkan


s

kemampuan syang skita smiliki sdan sbisa sberkarya stanpa shenti suntuk
s

menciptakan skreatifitas sdan sinovasi-inovasi sbaru, sjuga sbisa smemanfaatkan


s

peluang syang sada sagar sdapat smencapai skeuntungan syang soptimal. sAllah
s

SWT smenyukai sorang-orang syang skuat sdan smau sberusaha, sserta smampu
s

menciptakan skreasi sbaru syang slebih sbaik suntuk skebahagiaan sdunia sdan
s

akhirat.
s

Salah sseorang ssahabat spernah sbertanya skepada sRasulullah sSAW

tentang susaha sapa syang spaling sbaik sdan sRasulullah sSaw smenjawab susaha
s

seseorang sdengan stangannya ssendiri sdan sjual sbeli syang sbaik. sBerbicara
s
44

tentang swirausaha satau sbisnis serat skaintannya sdengan sjual sbeli satau
s

perdagangan, sjika sberwirausaha satau sberbisnis sharus smempunyai setos


s

kerja syang stinggi satau ssemangat syang stinggi suntuk sterus sberusaha sdan
s

harus smempunyai sjiw swirausaha sagar susahanya sdapat sberkembang sdengan


s

baik. sKita sboleh smelakukan susaha sapa ssaja sdan sdi smana ssaja snamun sharus
s

sesuai sdengan silmu sdan sketerampilan syang sdimiliki. sDalam sIslam, silmu
s

adalah sbagian sdari sagama. sIni sberarti sberpegang steguhh spada silmu ssama
s

halnya sberpegang steguh sdengan sagama. soleh skarena situ skita sharus sbisa
s

berwirausaha sdengan sbaik sagar smendapat skeberkahan sdi sdunia sdan sdi
s

akhirat.56
s

B. Tinjauan sPustaka

Tinjauan spustaka sdalam spenelitian sterdahulu sadalah shal syang ssangat

berguna sdan sbermanfaat. sPenelitian sterdahulu smerupakan spenelitian syang


s

telah sdilakukan soleh speneliti-peniliti slain. sPeneliti sterdahulu sdapat sberfungsi


s

sebagai sbahan sacuan spenelitian ssekarang satau syang sakan sdilakukan, skarena
s

penelitian sterdahulu sdapat smempermudah speneliti sselanjutnya. sBerdasarkan


s

penelurusan speneliti stentang sskripsi syang slebih sdulu sada, spenulis shanya
s

sedikit menemukan sskripsi syang sberkaitan sdengan sjudul s“Analisis sRevolusi


s

s Industri s4.0 sTerhadap sKewirausahaan sDalam sPerspektif sEkonomi sIslam”.

Berikut sadalah spenelitian syang smasih sberkaitan satau smembahas smengenai

kewirausahaan.
s

56
“Kewirausahaan sdalam sPerspektif sEkonomi sIslam” s(On-line), stersedia di:
s
https://www.kompasiana.com/imashi/585b94a35093736c1c1090c5/kewirausahaan-dalam-
s
perspektif-islam s(22 sDesember s2016 s s s15:59).
45

Berdasarkan spenelitian syang sdilakukan sAmir sAdam syang sberjudul

Peranan sKewirausahaan sTerhadap sPertumbuhan sEkonomi sDi sKabupaten


s

Polman skhusus sPada sPerusahaan sCV sBumi sSurya. sHasil spenelitian


s

s Kewirausahaan smemberikan skemudahan sdalam smelakukan susaha sdari stingkat

mikro s sdan s smakro smeskipun sdalam susahanya ssetiap s stahunnya s smengalami


s

kenaikan sataupun spenurunan, spasang ssurut, s skadang smengalami s skeuntungan


s

dan skerugian, snamun ssejauh sini skewirausahaan smasih ssangat sberperan


s

penting sdalam smembantu smenumbuhkan satau smeringankan s skebutuhan s sdan s


s

masalah-masalah sekonomi syang sdi


s s alami soleh smasyarakat syang
s s s

perekonomiannya s s smenengah s s ske s s sbawah sseperti s s spara spengusaha s skecil s


s

dan s smenengah s sserta s spara s spetani s spada s sumumnya.57


s

Berdasarkan spenelitian syang sdilakukan sBambang sBanu sSiswoyo syang

berjudul sPengembangan sJiwa sKewirausahaan sdi sKalangan sDosen sdan


s

Mahasiswa. Hasil spenelitian skewirausahaan smerupakan spersoalan spenting


s

didalam sperekonomian ssuatu sbangsa syang ssedang smembangun.Kemajuan


s s

atau skemuduran sekonomi ssuatu sbangsa sditentukan soleh skeberadaan sdan


s s

peranan sdari skelompok sentre-preneur sini.58


s

Berdasarkan spenelitian syang sdilakukan sEfa sWahyu sPrastyaningtyas

dan sZainal sArifin syang sberjudul sPentingnya sPendidikan sKewirausahaan sPada


s

Mahasiswa sDengan sMemanfaatkan sTeknologi sDigital sSebagai sUpaya


s

Menghadapi sRevolusi s4.0 smenghasilkan smelalui simplementasi spendidikan


s

57
sAdam sAmir, s“Peranan sKewirausahaan sTerhadap sPertumbuhan sEkonomi sDi
sKabupaten sPolmankhusus sPada sPerusahaan sCV sBumi sSurya”, sskripsi s(Makasar s:Fakultas
ssyariah sdan sHukum sUIN sAlauddin sMakassar s2012), sh. s53.
58
Bambang sBanu sSiswoyo, s“Pengembangan sJiwa sKewirausahaan sdi sKalangan sDosen
sdan sMahasiswa”, sjurnal s(Jurnal sEkonomi sBisnis s| sTahun s14 s| sNomor s2 s| sJuli s2009), sh. s122.
46

kewirausahaan sdengan smemanfaatkan steknologi sdigital. sHal sini ssangat


s

penting skarena sperkembangan skewirausahaan ssudah smengarah spada sekonomi


s

kretif sdan sdigital, ssetiap sbidang silmu smembutuhkan senterpreneur, sbisa


s

membangun skarakter swirausaha sbagi smahasiswa.Intinya sdengan smembekali


s

pendidikan skewirausahaan sberbasis steknologi sdigital sdiharapkan sbisa


s

smembentuk scharacter sbuilding senterpreneur.59

Berdasarkan spenelitian syang sdilakukan sSuwardana sHendra syang

sberjudul sRevolusi sIndustri s4.0 sBerbasis sRevolusi sMental. sDengan shasil

sRevolusi sindustri stelah smengubah scara skerja smanusia smenjadi

sotomatisasi/digitalisasi smelalui sinovasi-inovasi. sPara spelaku sindustri

sberperan ssecara saktif ssebagai sentitas sorganisasi syang smemiliki svisi

sdalam smeraih skeuntungan. sRevolusi sindustri sberjalan sdengan sdilandasi

srevolusi smental sdimana sdalam sparadigma sini sterdapat sperubahan sbesar

sdalam sstruktur smental syang sterbangun satas stiga shal syaitu scara

sberpikir, smeyakini sdan scara sbersikap.60

Dari spenjelasan sdiatas sdapat sdisimpulkan sbahwa skewirausahaan pada

sera srevolusi sindustri s4.0 smengalami skemajuan sdalam smempromosikan

apapun syang sbisa sbernilai suang.Maka sdari situ ssaya stertarik suntuk smeneliti shal

ini.
s

59
Efa sWahyu sPrastyaningtyas, sZainal sArifin, s“Pentingnya sPendidikan sKewirausahaan
sPada sMahasiswa sDengan sMemanfaatkan sTeknologi sDigital sSebagai sUpaya sMenghadapi
sRevolusi s4.0” sjurnal s(Proceedings sof sthe sICECRS), sJune s2019|Volume s2|Issue s1. sh. s285.
60
Suwardana sHendra, s“Revolusi sIndustri s4. s0 sBerbasis sRevolusi sMental”, sJATI sUNIK,
s2017, sVol.1, sNo.2. sh. s102.
47

C. Kerangka sBerfikir

Arus sGlobalisasi syang sterus smenerus smenjadi stantangan sbagi

spengusaha satau sUsaha sMikro s s Kecil sMenengah s(UMKM) syang smenuntut

spara spengusaha sharus smamputerus smenerus sbertahan. sTeknologi syang skian

ssemakin smaju smenawarkan ssolusibagi spara spelaku sbisnis satau susaha skecil

smenengah suntuk smempu sbertahan spada sera sglobalisasi sini.

Revolusi sIndustri s4.0 smenawarkan skemudahan sdalam spemasaran sdi

sdunia sbisnis syang sakan smemudahkan spara spelaku sbisnis satau susaha skecil

smenengah suntuk smeningkatkan spemasaran sdalam sproduk snya. sPemasaran

smerupakan sujung stombak sdari sserangkaian skegiatan susaha syang sbergerak

sdalam sbidang sjasa sataupun sbarang. sPemasaran sjuga ssangat smenentukan

sapakah usaha
s s yang dijalankan
s menghasilkan
s laba
s atau
s tidak.
s

sMempromosikan smelalui smedia ssosial sjuga sdiperlukan sbagi spelaku susaha.

Penelitian ini menguji analisis revolusi industry 4.0 terhadap

skewirausahaan sdalam sperspektif sekonomi sIslam. sPenelitian sini smenggunakan

s variabel sindependen sdan svariabel sdependen.Variabel sindependen syang

sdigunakan sadalah sRevolusi sIndustri s4.0 sdan svariabel sdependen syang

sdigunakan sadalah sKewirausahaan. sBerdasarkan slandasan steori syang stelah

sdiutarakan, sberikut smerupakanskema skerangka spemikiran smengenai sanalisis

srevolusi sindustri s4.0 sterhadap skewirausahaan sdalam sperspektif sekonomi

sislam:
48

Revolusi sIndustri s4.0


(X)

Kewirausahaan
(Y) sIII s
BAB

Ekonomi sIslam
DAFTAR PUSTAKA

Adam Amir, “Peranan Kewirausahaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di


Kabupaten Polmankhusus Pada Perusahaan CV Bumi Surya”, skripsi
(Makasar : Fakultas syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar 2012)

Anwar Hidayat “Penjelasan Analisis Data dan Rancangan Analisis Data” (On-
line), tersedia di: https://www.statistikian.com/2012/10/rancangan-analisa-
data.html (15 Oktober 2012)

Aris Kurniawan, “Pengertian Kewirausahaan” (On-line), tersedia di:


https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kewirausahaan/
(23/11/2019).

Azwar, Budi. 2013. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Niat


Kewirausahaan (Entrepreneurial Intention).Studi Terhadap Mahasiswa
Universitas Islam Negeri SUSKA Riau.Menara, 12(1)

Bambang Banu Siswoyo, “Pengembangan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan


Dosen dan Mahasiswa”, (Jurnal Ekonomi Bisnis | Tahun 14 | Nomor 2 | Juli
2009)

Bambang Murdaka Eka Jati, Tri Kuntoro Priyambodo, Kewirausahaan


(Yogyakarta: Andi Offset, 2015)

Buchari Alma, Kewirausahaan (Bandung: Alpabeta, 2007)

Edy Dwi Kurniati, Kewirausahaan Industri (Yogyakarta: Deepublish, 2015)

Efa Wahyu Prastyaningtyas, Zainal Arifin, “Pentingnya Pendidikan


Kewirausahaan Pada Mahasiswa Dengan Memanfaatkan Teknologi Digital
Sebagai Upaya Menghadapi Revolusi 4.0” jurnal (Proceedings of the
ICECRS), June 2019|Volume 2|Issue 1

Ernani Hadiyati, “Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan


Usaha Kecil”. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, VOL.13, NO. 1,
MARET 2011

Firdayanti, R. (2012). Persepsi Risiko Melakukan ECommerce Dengan


Kepercayaan Konsumen Dalam Membeli Produk Fashion Online.
Semarang: Universitas Negeri Semarang. Journal of Social and Industrial
Psychology, 1(1)

Harmaizar Z, Menangkap Peluang Usaha (Bekasi: CV Dian Anugrah Perkasa,


2009)
2

Hecklau et al, Pendekatan Holistik untuk Manajemen Sumber Daya Manusia di


Industri 4.0, Else vier BV, Procedia CIRP54(2016)

Indonesia Dalam Pusaran Revolusi Industri 4.0” (On-line), tersedia di:


https://pqm.co.id/indonesia-dalam-pusaran-revolusi-industri-4-0/( 7 November
2019)

Ismail Yusanto dan Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami


(Jakarta: Gema Insani Press, 2002)

Kewirausahaan dalam Perspektif Ekonomi Islam” (On-line), tersedia di:


https://www.kompasiana.com/imashi/585b94a35093736c1c1090c5/kewirau
sahaan-dalam-perspektif-islam (22 Desember 2016 15:59).

Klaus Schwab, “Revolusi Industri Keempat” (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,


2019)

Made Dharmawati, Kewirausahaan (Jakarta: Rajawali, 2016)

“Media Baru” (On-line) tersedia di: https://id.wikipedia.org/wiki/Media_baru (23


Juni 2019).

Oviliani Yenty Yuliana, Penggunaan Teknologi Internet dalam Bisnis, Jurnal


Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No,1, Mei 2000

Panji Anorga dan Joko Sudantoko, Koperasi: Kewirausahaan Dan Pengusaha


Kecil,(Jakarta : Rineka Cipta, 2002 )

“Pemasaran Lewat Media Sosial : Solusi Pemasaran Digital Bisnis Anda”(On-


line) tersedia di:https://seoanaksholeh.com/marketing/pemasaran-melalui-
media-sosial (diakses pada 16 Agustus 2019)

“Perspektif Ekonomi Islam Terhadap Era Revolusi Industri 4.0” (On-line) tersedia
di: https://fecon.uii.ac.id/blog/2019/07/30/perspektif-ekonomi-islam-era-
revolusi-industri-4-0/ (July 30, 2019).

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, “Ekonomi Islam” (Jakarta :


Rajagrafindo Persada, 2011)

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D)


(Bandung: Alfabeta, 2012)

Sulistianawati, “Penelitian Pengembangan KPJu Unggulan UMKM Lampung”


(Bogor: Primakelola Agribisnis Agroindustri, 2012)
3

Rachmat Slamet dkk.“Strategi Pengembangan UKM Digital Dalam Menghadapi


Era Pasar Bebas”.Jurnal Manajemen Indonesia, Vol.16 - No.2 APRIL 2016:
12-22.

Rohmat Subagiyo, Teori Produksi Islami, http://repo.iain-tulungagung.ac.id/2016


diaksestanggal 31/Maret 2018

Soeranto, Lincolin Arsyad, Metode Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis,


(Yogyakarta: sekolah tinggi ilmu menejemen YKPN,2008)

Suharyadi dkk, Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda

(Jakarta: Salemba Empat, 2007)

Anda mungkin juga menyukai