SKRIPSI
Diajukan untuk Menulis Karya Ilmiah dalam Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi
Syarat-Syarat Guna Untuk Meperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh :
DONI TORIA
NPM 1551010168
SKRIPSI
Oleh :
DONI TORIA
NPM 1551010168
ii
ABSTRAK
iii
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Alamat : Jl. Letkol. H. Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung (0721) 703260
PERSETUJUAN
MENYETUJUI
Untuk dimunaqasahkan dan dipertahankan dalam sidang munaqasah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.
Pembimbing I Pembimbing II
Any Eliza, S.E., M.Ak Nur Wahyu Ningsih, S.E., M.S.Ak., Akt
NIP.198308152006042004 NIP.-
Ketua Jurusan
Madnasir,S.E., M.S.I
NIP.197504242002121001
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Alamat : Jl. Letkol. H. Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung (0721) 703260
PENGESAHAN
TIM MUNAQASAH
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Artinya :
“Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
iv
PERSEMBAHAN
2. Kakak-kakakku tersayang Hidar karim, Misna wati, Denti, dan Septi yana,
3. Bapak dan ibu Dosen di Fakultas FEBI yang telah ikhlas memberikan ilmu
akhirnya penulis berharap semoga amal baik yang telah mereka lakukan
mendapat ridho dan balasan kebijakan dari ALLAH SWT, penulis sangat
menyadari bahwa penelitian dan tulisan ini masih jauh dari sempurna. Hal
Wassalammu’alaikum Wr.Wb
Penulis,
Doni Toria
NPM 1551010168
v
RIWAYAT HIDUP
Pendidikan Formal
a. Tahun 2002-2008 : Sekolah Dasar Negeri 01 Sukadana Udik
b. Tahun 2008-2011 : SMP Perintis Sukadana Ilir
c. Tahun 2011-2014 : SMKN 01 Tanah Abang
d. Tahun 2014-2015 : Diploma 1 Amik Master Komputer Jl. Kartini
e. Tahun 2015 : Terdaftar sebagai Mahasiswa Pada Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam UIN Raden Intan
Lampung
Pengalaman Organisasi
a. Tahun 2015 : Penulis tercatat pernah aktiv di UKM Seni
Budaya islam
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan karunia-Nya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan dan petunjuk,
sehingga skripsi dengan judul “ Dampak Pelaksanaan Gadai Sawah Terhadap
Peningkatan Kesejahteraan Petani Dalam Perspektif Ekonkmi Islam” dapat
diselesaikan. Shalawat serta salam disampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW, para sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia.
Skripsi ini di tulis sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
studi pada program Strata Satu (S1) jurusan Ekonomi Syari‟ah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung guna memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang Ekonomi Syari‟ah.
Atas bantuan semua pihak dalam proses penyelesaian skripsi ini tak
lupa dihaturkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ruslan Abdul Ghofur, S.Ag., M.Si, selaku Dekan Fakultan
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung.
2. Bapak Madnasir, S.E., M.S.I., dan Ibu Any Eliza, S.E., M.Ak., selaku
ketua jurusan dan Sekretaris jurusan Ekonomi Islam di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
3. Ibu Any Eliza, S.E., M.Ak.,dan Ibu Nur Wahyu Ningsih, S.E., M.S.Ak.,
Akt selaku pembimbing satu dan pembimbing dua, karena telah
membimbing penulis dengan teliti dan sabar sejak proposal hingga
selesainya skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah
banyak mencurahkan tenaga dan fikirannya dalam mendidik penulis
selama berada di bangku perkuliahan.
vii
6. Seluruh jajaran pemerintahan Desa Sukadana Udik, Kecamatan
Bungamayang, Kabupaten Lampung Utara yang telah memberi izin
kepada penulis untuk meneliti wilayahnya.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari kata
kesempurnaan, hal tersebut dikarenakan adanya keterbatasan waktu, dana,
dan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kepada para pembaca kiranya
dapat memberikan masukan dan saran-saran guna perbaikan penulis dimasa
yang akan datang.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah ikut berperan dalam penyusunan skripsi ini, semoga amal ibadah kita
semua tercatat dan diterima disisi Allah SWT, amin.
Doni Toria
NPM. 1551010168
viii
DAFTAR ISI
C. Latar Belakang.....................................................................................5
D. Rumusan Masalah................................................................................9
E. Tujuan Penelitian..................................................................................9
F. Manfaat Penelitian................................................................................10
G. Metode Penelitian................................................................................11
ix
C. Kesejahteraan.....................................................................................54
B. Saran ................................................................................................122
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
terlebih dahulu penulis akan menguraikan maksud dari judul skripsi yang
adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut
suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat
apa yang disebut dalam teori: teorinya mudah, tetapi praktinya sukar. 2 Praktik
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gramedia, Jakarta:
2011. Hal. 45
2
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Op.Cit., hlm. 214.
1
disini adalah melaksanakan sesuatu atau merealisasikan apa yang ada pada
Gadai menurut KUH perdata pasal 1150, adalah suatu hak yang
bercocok tanam yang berkaitan dengan tumbuhan tertentu pada tanah oleh
untuk menerima pembayaran sejumlah uang secara tunai dari penerima gadai.5
yang murah dan berkualitas atau kondisi dimana setiap individu mampu
3
Frianto Panday, dkk, Lembaga keuangan, Jakarta, Rineka Cipta, 2005, hlm. 72.
4
Simurangkir, dkk, Kamus Hukum, Jakarta,Aksara Baru, 1987, hlm. 63.
5
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, Jakarta, Kencana, 2012, hlm. 293.
6
W.J.S Purwadarmita, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1976,
hlm. 767.
2
dimaksud disini dapat dilihat dari : 1. Tingkat Pendapatan, 2. Tingkat
tanam atau mengelola suatu bidang sawah dengan tenaganya sendiri maupun
mesin.
judul diatas adalah meneliti sebuah kegiatan peraktik gadai sawah petani Desa
petani yang bertindak sebagai rahn, maka dari itulah penulis mengangkat judul
islam.
7
Ismail Nawawi, Ekonomi Kelembagaan Syariah, Surabaya : CV. Putra Media Nusantara
2009, hlm . 26
3
B. Alasan Memilih Judul
Adapun yang menjadi alasan penulis dalam memilih judul diatas adalah :
1. Alasan Objektif
barang gadai yang mana barang gadai dikuasai penuh oleh penerima
2. Alasan subjektif
pengumpulan data.
4
C. Latar Belakang Masalah
...
8
Departemen Agama, Al-quran dan Terjemahan , Tanggerang Selatan Pondok Karya
Permai Cempaka Putih, hlm. 107
5
ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan
hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-
Baqarah : 283)9
Muslim).10
Dalam ilmu ekonomi islam gadai berasal dari bahasa arab yang
disebut rahn. Rahn (bahasa arab) yang artinya tetap dan lestari, seperti
9
Ibid, hlm. 50
10
Mardani, Ayat ayat dan Hadist ekonomi syariah 2011, Jakarta : PT. Raja Gramedia
Persada, hlm. 88
6
dijadikan sebagai pembayar hutang apabila orang yang berhutang tidak
berikut :
dalam pemilikan uang tunai tersebut, apalagi bagi mereka yang secara
Desa Sukadana Udik ini merupakan salah satu alternatif penyaluran uang
pinjaman yang dilakukan dengan cara cepat, mudah, aman, dan hemat
diberikan oleh kreditur dapat berupa berbagai jenis benda yang memiliki
harga tertentu seperti bangunan, ladang, sawah, emas, perak dan lain
11
Ismail Nawawi, Op. Cit, hlm. 12
7
sebagainya. Barang yang digadaikan dengan utang adalah barang yang
sah diperjual belikan jika ketetapan utang itu telah ada dalam jaminan,
gadai ini harus berupa utang piutang, bukan berupa benda. Oleh karena itu
tidak sah menggadaikan barang pinjaman atau barang yang ada dalam
sawah yang dijaminkan itu dikelola penuh oleh murtahin, sehingga orang
12
Syekh Muhammad Qosim Al Ghizz, Fathul Qarib, Bandung, Trigenda Karya, 1995,
hlm. 185.
13
Observasi di desa sukadana udik , kec. Bungamayang, Kab. Lampung Utara Pada
Tanggal 06 Oktober 2019
14
Mulyadi (Kepala desa), Observasi didesa Sukadana Udik Tanggal 06 Oktober 2019
8
Gadai dengan cara tersebut seakan-akan sudah menjadi tradisi dalam
semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Jadi yang terjadi bukan
islam, namun malah sebaliknya, dengan adanya gadai ini rahn semakin
tersebut sudah jelas menjadi masalah dalam ekonomi islam, karena sangat
agar saling tolong menolong dalam hal kebaikan seperti yang telah
yang terlilit hutang kerna gadai tersebut yang kemudian hingga berujung
9
masyarakat masih melakukan gadai sawah yang merugikan salah satu
Sukadana Udik.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
10
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Penulis
b. Bagi Masyarakat
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pemerhati Ekonomi
b. Bagi Petani.
11
G. Metode Penelitian
Metode secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik
berasal dari bahasa greeka, metha (melalui dan melewati), dan hodos
(jalan atau cara), jadi metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui
untuk mencapai tujuan tertentu.15 Secara umum atau luas metode atau
metodik berarti ilmu tentang jalan yang dilalui untuk mencapai sebuah
tujuan. Metode juga dapat diartikan prosedur atau cara tertentu untuk
1. Jenis Penelitian
15
Suharsismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. 2006, Jakarta :
Renika Cipta, Edisi Revisi V, hlm. 106
12
2. Sifat Penelitian
Sesuai sifatnya, Penelitian ini bersifat deskriptif analisis,
3. Sumber Data
Data yang digunakan dalam skripsi ini adalah dua
16
Sumaryadi Suryabrats, Metode Penelitian 1990 , Jakata Rajawali Pers. Hal.19
13
4. Populasi dan Sampel
17
Suharmisi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. 2006, Jakarta :
Rineka Cipta, Edisi Revisi V, hlm. 108
18
Komariah, Aan dan Satori Djaman, Metedologi Penelitian Kualitatif. 2010. Bandung ,
Alfabeta. Cetakan Ke-2, hlm. 46
19
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta,1996, hlm. 104.
20
Data didapat Dari. Profil Desa Sukadana Udik, Pada Tanggal 06 Oktober 2019
21
Wawancara Kepada Carik Desa Sukadana Udik, pada Tanggal 14 Oktober 2019
14
peneliti akan mengambil 20 orang sebagai informan, yaitu 10
a. Metode Observasi
22
Ibid. H. 85.
23
Husain Umar. Metode penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis. 2000, Jakarta: Rajawali
Perss hlm. 51
15
b. Wawancara (Interview)
24
Ismail Nawawi, Op. Cit, hlm. 130
16
pertanyaan untuk menangkap sumberdata yang diperlukan,
berikut :
a. Pemerikasaan Data
b. Sistematika Data
17
sifatnya umum untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang
seksama.27
27
Sutrisno Hadi, Metode Reasert Jilid II, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas
Psikologi UGM, hlm. 42
28
Djambak Syaipan, Metedologi Penelitian, 1998 Palembang Universitas Sriwijaya, hlm.
78
18
Analisis yang penulis pilih adalah analisis deskriptif
19
BAB II
LANDASAN TEORI
pinjaman.29
Pemegang Gadai”. Ada juga dalam transaksi gadai ini terlibat tiga
berhutang atau oleh orang lain atas namanya dan yang memberikan
29
Johanes Gunawan, Jaminan-Jaminan Untuk Pemberian Kredit (Termasuk Hak
Tanggungan) menurut Hukum Indonesia, Cet. 6, (Bandung PT Citra Aditya Bakti, 1998), hal. 61
30
Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Cet. 19, (
Jakarta:PradyaParamita, 2002), hal. 297-298
20
barang tersebut secara didahulukan dari pada orang-orang berpiutang
lainnya.31
secara umum yang terdapat dalam pasal 1320 KUH Perdata. Dalam
empat syarat:
31
Ibid, hal.270
32
R. Subekti, Hukum Perjanjian...., hal. 15
21
Dalam konteksnya dengan gadai, maka hak gadai itupun
tangan saja.
gadai.33
33
Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, Hukum Perdata: Hukum Benda, Cet. 4, (Yogyakarta:
Liberti, 2000), hal. 99
22
Syarat yang kedua inilah yang dalam praktik sering
diluar kekuasaannya.34
beberapa hak :
berlaku.
barangnya.
34
Ibid., hal.99
23
c) Pemegang gadai mempunyai hak untuk menahan barang gadai
perjanjian hutang yang kedua antara para pihak dan hutang yng
Perdata).
35
Ibid., Hal. 101-102
24
pemberitahuan yang sah (Pasal 1156 ayat 3 KUH
Perdata).
syarat piutang.37
36
Subekti dan R. Tjitrosudibo, Kitab Undang-Undang Hukum...., Hal. 299
37
Masjchoen Sofwan, Hukum Perdata : Hukum benda...., hal. 98
25
kelemahan indikator moneter. Oleh karena itu Beckerman
26
Human Development Index(HDI) atau Indexs Pembangunan Manusia
(IPM).38
1) Bappenas
38
Hadi Sasana, „‟Analisis Dampak Pertumbuhan Ekonomi, Kesenjangan Antar Daerah
dan Tenaga Kerja Terhadap Kesejahteraan Di Kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah Dalam Era
Desentralisasi Fiskal‟‟, Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Vol.16, No.,1, (Maret 2009), h.55
39
Rudy Badrudin, Op, Cit, h.162
27
sebanding atau lebih rendah dri proporsi pengeluaran untuk
transportasi.
adalah:
40
Tinjauan Pustaka Tentang Teori Kesejahteraan, (Online), tesedia
di:http://digilib.unil.ac.id/11948/16/BAB%2011.PDF, (12 maret 2016)
41
Ibid, h.12
28
2) Komposisi pengeluaran rumah tangga dengan membandingkan
tangga.
a. Tingkat Pendapatan
atau usahanya.
b. Komposisi Pengeluaran
29
bukan pangan.Proporsi antara pengeluaran pangan dan bukan
c. Pendidikan
30
ekonomi,sosil, budaya dan pertahanan keamanan secara tepat dan
d. Kesehatan
1. Kelurahan Kesehatan
2. Proses Kelahiran
3. Kelahiran
5. Imunisasi
6. ASI
31
7. Mengobati Sendiri
8. Obat Tradisional
9. Berobat Jalan
e. Perumahan
dianggap kategori sejahtera adalah luas lantai dari 10m dan bagian
BPS.:
1. Bangunan Fisik
2. Status penguasaan
3. Tempat Tinggal
32
B. Gadai Dalam Islam (Syari’ah)
1. Pengertian Gadai
Dari segi bahasa (Etymology) Gadai berasal dari bahasa Arab yang
disebut dengan rahn. Rahn (Bahasa Arab) yang artinya tetap dan lestari,
yang diserahkan sebagai jaminan secara hak, dan dapat diambil kembali
sejumlah harta yang dimaksud sesudah ditebus. Rahn dalam hukum islam
Sebagai Berikut :
a) Ulama Malikiyah
42
Ismail nawawi, Ekonomi Kelembagaan Syariah CV. Putra Media Nusantara, Surabaya,
2009, hlm125
43
Ibid. Hlm 125
44
Andrian Sutedi, Hukum gadai syariah, 2011 Bandung Alfabeta, hlm 16
33
45
hutang yang lazim atau yang akan menjadi lazim.
pinjaman.47
45
Wahbah Az-zuhaili, Fiqih Islam Wa-adilatuhu 1997 Beirut: damaskus, hlm 107.
46
Idri, Hadits Ekonomi Dalam Perspektif Hadis Nabi,(Jakarta:Prenadamedia Grup, 2015)
h. 211
47
Zainudin Ali, Hukum Gadai Syariah, 2008, Jakarta : Sinar Grafika, hlm. 2
34
berarti tidak termasuk manfaatnya, sekalipun sebenarnya
harta.48
35
orang yang bersangkutan boleh mengambil hutang. Sedangkan
jaminannya. 51
(hadist), ijmak, dan fatwa DSN tentang gadai. Berikut ini adalah
a) Al-Qur’an
51
Ibid, hlm. 12
52
Departemen Agama, Al-quran dan Terjemahan , Tanggerang Selatan Pondok Karya
Permai Cempaka Putih, hlm. 37
36
37
amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
283)53
sebuah janji pengambilan hutang dan jaminan sesuai waktu yang telah
53
Departemen Agama, Al-quran dan Terjemahan , Tanggerang Selatan Pondok Karya
Permai Cempaka Putih, hlm. 50
38
saling tolong menolong dalam kebaikan, maka ayat ini dapat dijadikan
54
Ibid, hlm. 107
39
tolong menolong antar sesama, dengan memberikannya hutang
b) As-sunnah
55
Mardani, Ayat ayat dan Hadist ekonomi syariah 2011, Jakarta : PT. Raja Gramedia
Persada, hlm. 88
56
Ibid. Hal. 90
40
hadist-hadist lain dapat dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan
dengan orang-orang kafir, dan hal itu bukan termasuk condong kepada
bersama para sahabat beliau bermuamalah dengan ahli kitab dan juga
57
Abdullah Bin Abdurrahman Ali Basan, syarah hadist pilihan bukhari dan muslim,
(Jedah: Maktabah As-Sawady Lit-Tauzi, 1992), hlm. 660
58
Ibid, hal. 661
41
c) Ijma’ Ulama
dalam firman Allah SWT dan Hadist Nabi, rahn juga dituliskan atas
oleh Bukhari dan Muslim tentang kisah Nabi Muhammad SAW, yang
yahudi.
yang digadaikan, hasil bumi dan anak. Dalam hal ini fuqaha berbeda
terpisah dari barang gadai yang sama sekali tidak termasuk dalam
kepada pokoknya, oleh karena itu hukum anak juga mengikuti kepada
59
Ibnu Rusyid, Bidayatu 1-Mujahid ( Semarang : Asy-Syifa, 1990), hlm. 312
42
meninggal) dan kitabah (penebus seorang hamba atas kemerdekaan
tambahan yang terpisah bagi barang gadai yang memiliki bentuk dan
rupa barang gadai, maka tidak termasuk dalam barang gadai, baik
secara konkrit kurang dari padanya, seperti pohon kurma dan buah
kurma, maupun yang keluar secara tidak konkret dari padanya seperi
barang (agunan) bukan saja barang yang bersifat meteri, tetapi juga
60
Ibid, hlm. 313
61
Ibid, hlm. 314
43
jaminan (agunan), maka yang diserahkan itu adalah surat jaminan
(Sertifikat Sawah).62
Rahn.63
perawatan.
62
Nasroel Haroen. Log. Cit, hlm. 252
63
Fatwa DSN Nomor 25 Tahun 2002. Tentang Rahn.
44
4) Berdasarkan biaya dan pemeliharaan dan penyimpanan
syariah.
a) Rukun
64
Ansori Abdul Ghofur Gadai Syariah di indonesia, konsep implementasi dan
institusional. 2006, Yogyakarta : Gajah mada University Perss, hlm. 34
45
3) Barang yang digadaikan (marhun/rahn)
b) syarat :
harta.
2) Sighat (akad)
jual beli, maka tidak boelh diikat dengan syarat tertentu atau
akan datang.
46
Harus merupakan hak wajib diberikan dan diserahkan
4) Marhun (Barang)
pemiliknya.
65
Ibid. Hal. 38
47
Jadi para ulama sepakat bahwa syarat pada gadai adalah syarat
yang berlaku pada barang yang bisa diperjualbelikan.
dasar rasulullah pun pernah melakukan gadai. Dan yang terpenting adalah
gadai diperbolehkan jika sesuai dengan rukun dan syarat yang telah
Para ulama menilai hal ini sah karena hutang tetap, memang
66
Djuwaini, Dimyauddin..Pengantar fiqih muamalah 2008, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
hlm, 45.
48
sebelum muncul huatng. Misalnya : seseorang berkata “saya
49
sama sekali, karena tindakan tersebut termasuk menyia-nyiakan
mendapat izin dari pemilik barang. Dalam hal ini ada perbedaan
(rahin).70
69
Ismail Nawawi, Op.Cit. hlm. 126
70
Zainudin, Ali Hukum Gadai Syariah, 2008 , Jakarta : Sinar Grafika. Hlm. 36
50
Dalil yang dikemukakan oleh ulama Syafi‟iyah adalah
hakim)71
َ ان َمرْ هُو ًنا َولَ َبنُ ال َّدرِّ ُي ْش َربُ إِ َذا َك
ان َّ
َ الظهْرُ يُرْ َكبُ إِ َذا َك
ُ ُ َ َ َمرْ هُو ًنا َو َ َ الَّ ِذ َيرْ َكبُ َو َي ْش َربُ َن
Yang Artinya : “(Hewan) boleh dikendarai jika digadaikan dengan
(HR. Bukhari)72
tambah yang lahir dari barang gadai adalah milik rahin dan bukan
51
(hutang piutang).73 Adapun pada akad gadai mereka memberikan
barang gadai selama hal itu tidak dijadikan syarat dalam transaksi
pemanfaatannya.74
73
Ibid, hlm. 40.
74
Sholihul hadi, Muhammad., Penggadaian Syariah. 2013. Jakarta : Salemba, hlm. 37
52
menggunakan kendaraan dan memerah susunya tersebut wajib
dengan makan dan biaya yang diberikan untuknya. Dalam hal ini
itu bukan berupa hewan atau sesuatu yang tidak memerlukan biaya
memanfaatkannya.76
75
Mardani, Op.Cit. hlm. 90
76
Ibid, hlm. 46
53
sebaliknya, bila barang yang dijual belum cukup untuk melunasi
pihak rahin.
77
Zainudin Ali, Op.Cit, hlm. 49
78
Ibid, hlm. 54
54
7) Memanfaatkan barang gadai dengan cara menyewakan, hibah,
C. Kesejahteraan
Al-falah secara bahasa diambil dari kata dasar falah yang artinya
hafara bima yurid (kemenangan atas apa yang diinginkan). Disebut afalah
kehidupan dunia dan akhirat. Dilihat dari segala sisi dan dimensi dalam
Sunnah.80
79
Departmen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Al-Jumanataul „Ali ( Seuntai
Mutiara Yang Maha Luhur) Bandung : CV. Penerbit J-Art ; 2005. QS. Al-mu‟minun : 1, hlm. 342
80
Syaikh Muhammad Muhyiddin Qardaqhi, Al-Falah fi al kitab wa as Sunnah . diunduh
tanggal 6 januari 2016
55
oleh seseorang, baik ia bersifat lahir maupun batin, yang bisa mengukur
adalah aman, sentosa, damai, makmur, dan selamat (terlepas) dari segala
dengan islam yang berarti selamat, sentosa, aman, dan damai. Sebagaimana
penyakit, kebodohan, masa depan diri, bahkan lingkungan. Hal ini sesuai
81
W.J.S Purwadinata, Pengertian Kesejahteraan Manusia, 1996. Bandung , Mirzan, hlm.
126
82
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya, Al-Jumanatul „Ali (Seuntai
Mutiara Yang Maha Luhur) Bandung : CV, Penerbit J-Art ; 2005. QS. Al-Qur‟an Al-Anbiyya
107. Hlm, 331
56
dengan kesejahteraan surgawi dapat dilukiskan antara lain dalam perintah
Artinya : 117. Maka Kami berkata: "Hai Adam, Sesungguhnya ini (iblis)
dan tidak akan telanjang, 119. Dan Sesungguhnya kamu tidak akan merasa
dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya". (QS :
Thaahaa : 117-119).83
83
Ibid. Hlm. 126
57
Dalam konsep ekonomi islam, kesejahteraan dapat dikendalikan
ukuran material saja, tetapi juga dinilai dari ukuran non material seperti,
sekaligus tujuan utama tujuan utama dari syari‟at dalam (masalah al-ibad),
84
Ilyas Alimuddin, Konsep Kesejahteraan dalam Islam, http:// Makassar
tribunnews.com.
85
Pusat Pengkajian dari Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI),Ekonomi Islam, Jakarta;
2011, PT Raja Grafindo Persada. Hlm. 45
58
ekonomi islam bertujuan untuk mewujudkan dan meningkatkan
ekonomi.86
86
Ibid, hlm. 56
87
M. Umar Chapra, Toward A Jus Monetary System, Alih bahasa Ikhwan Abiding Basri,
Sistem Ekonomi Islam, Gema Insani Perss. Jakarta. Hlm 2-3
88
Moh. Thalhah Hassan, Islam Dalam Perspektif Sosial Kultural. Lantabora Perss.
Jakarta 2005, hlm. 161
59
g) Hubungan yang selalu dekat dengan Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Pemurah.
dan rukun iman lainnya. Kewajiban ebriman kepada allah itu bertujuan
seperti sholat, zakat, puasa, dan lain-lain, dan amalan yang bersifat sosial,
89
Ibid, hlm. 163
60
khansanah) , dengan kunci keberhasilan untuk kesejahteraan kehidupan
kehidupan akhirat kelak. Hal ini ditegaskan bahwa kita tidak boleh
yang kita lakukan didunia ini hakikat adalah untuk mencapai tujuan akhirat.
sosialnya dalam kerangka sebuah hirarki utilitas individu dan sosial yang
Syariah, dengan penjelasan bahwa tujuan hukum adalah satu yakni kebaikan
90
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, Jakarta ; Kencana
Abdi 2007, hlm 23.
91
Adiwarman A. Karim. Ekonomi Mikro Islam, Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada, hlm
62.
92
Abu Ishaq Al-Syatibi, “al-Muwaafaqat fi ushul al-syariah, hal. 6
61
Al-Syatibi membagi maqashid menjadi tiga kategori. Pembagian
a. Dharuriyyat
diakhirat.93
Harta).
Dengan meneliti nash yang ada dalam Al-Qur‟an, maka akan diketahui
Artinya : Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan
93
A. Djazuli, “Fiqih Siyasah”, (Bandung : Prenada Media, 2003) hal. 397.
62
berhenti (dari memusuhi kamu), Maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali
bagimu, Hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa. (Qs. Al-
dan mengajak umat manusia untuk menyembah Allah. Sedangkan dari ayat
b. Hajiyyat
94
QS. Al-Baqarah (2) : 193
95
QS. Al-Baqarah (2) : 179
96
Satria Effendi, M. Zein, “Ushul fiqh”, hal. 234
63
dibutuhkan untuk meringankan beban, sehingga hukum dapat dilaksanakan
perjalanan dalam jarak tertentu dengan syarat diganti pada hari yang lain
dan demikian juga halnya dengan orang yang sedang sakit. Kebolehan
Dan Mudarobah (berniaga dengan modal orang lain dengan perjanjian bagi
hukuman potong tangan atas seseorang yang mencuri karena terdesak untuk
97
Yusuf al-Qardhawi, “fiqih peraktis bagi kehidupan modern”, (Kairo: Makabah Wabah,
1999). Hal. 79
98
Abd al-Wahab Khallaf, Ilm Ushul al-Fiqh, Cet. XI, (Kairo : Dar-al Ma‟arif, 1997), Hal.
202-203
99
Satria Effendi, M.Zein, “Ushul Fiqih”. Hal. 235
64
.....
Artinya : dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama
suatu kesempitan.
c. Tahsiniyyat
tidak enak dipandang mata, dan berhias dengan keindahan yang sesuai
100
Yusuf al-Qardhawi, “fiqih peraktis bagi kehidupan modern”, Hal. 80
65
Dalam bidang kehidupan, seperti ibadat, mu’amalat dan uqubat,
umpamanya islam mensyariatkan bersuci baik dari najis atau dari hadast,
baik pada badan maupun pada tempat dan lingkungan. Islam menganjurkan
sunnah.101
101
Lihat Abd. Wahab Khalaf dalam Satria Effendi, M. Zein, “Ushul Fiqh”, hal. 236
102
Abu Ishaq Al-Syatibi, “al-Muwaafaqat Fi Ushul al-Syari’ah, Juz II, hal. 9
66
4. Indikator Kesejahteraan Masyarakat Dalam Ekonomi Islam
kebaikan. Menurut teori islam, kehidupan terbagi menjadi dua unsur materi
a) Unsur Materi
103
Ibid, hlm. 2-3
104
Ibid, hlm. 10
67
1) Nikmat makan dan minum yang terdiri dari
lain.
4) Nikmat kendaraan.
b) Unsur Spiritual
banyaknya.105
Al-Quraisy : 3 – 4
105
Yusuf Qardbawi, Norma Dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta : Gema Insani : 2000, hlm,
64
68
mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka
SWT :
aktifitas ibadah.
2) Menghilangkan Lapar
106
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Al-Jumanatul „Ali (Seuntai
Mutiara Yang Maha Luhur) Bandung : CV. Penerbit J-Art; 2005, QS. Al-Quraisy ayat 3-4, hlm,
602
69
Artinya : “ Yang telah memberi makanan kepada mereka
107
Ibid, hlm. 602
70
kesolehan setiap orang bisa terjaga merupakan bagian integral
5. Penelitian Terdahulu
lain:
menunjukkan bahwa gadai yang ada dimasyarakat bugis ini sudah sah
atau sudah benar dari syarat rukun gadainya. Tetapi dari pemanfaatan
108
Supriadi, Gadai Tanah Pada Masyarakat Bugis Dalam Prespektif Hukum Islam,
Skripsi Fakultas Syariah UIN Sunan Kali jaga Yogyakarta,2004
71
hukum islam. Dari pemanfaatan tanah gadai sawah dalam masyarakat
persyaratan tersebut pada saat akad gadai terjadi, tetapi demi untuk
109
Muhammad Jamroni, Analisis Hukum Islam Terhadap Praktek Gadai Sawah (Studi
Kasusgadai Di Desa Penyalahan Kecamatan Jati negara Kabupaten Tegal), Skripsi Fakultas
Syari‟ah IAINWalisongo Semarang,
72
3. Penelitian oleh Lila Isnawati dengan judul: “Pemanfaatan Gadai
dan syarat gadai tanah yang ada di brunggeng sagen, sudah sah
barang gadai yang dilakukan oleh pihak murtahin secara penuh tidak
Gadai Oleh Pemberi Gadai (rahn) Dalam Persfektip Hukum Islam Dan
110
Lila Isnawati, Pemanfaatan Gadai Sawah di Dukuh Brunggang Sangen, Desa Krajan,
Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo (Sebuah Kajian Normatif Dan Sosoiologi Hukum Islam),
Skripsi Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tahun 2008.
73
atas barang jaminan yang berupa binatang ternak yang memerlukan
perawatan atasnya.111
muwatta.112
dan ada pula sebagian ulama yang mengharamkan. Akan tetapi pada
111
Nur Aisyah, Pemanfaatan Barang Gadai Oleh Pemberi Gadai (Rahin) Dalam Perspektif
Hukum Islam Dan KUH-Perdata, Skripsi fakultas syari,ah IAIN Walisongo Semarang 2010.
112
Siti Zainab, Analisis Pendapat Imam Malik Tentang Penyelesaian Perselisihan Antara
Yang Menggadaikan Dengan Penerima Gadai Terhadap Barang Yang Rusak, Skripsi Fakultas
Syari‟ah IAIN Walisongo Semarang, Tahun 2008.
74
dasarnya para ulama berbeda pendapat dalam hal mekanisme
6. Kerangka Pikir
harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak, dan dapat diambil
keuntungan.114
barang gadai yang mana barang gadai dikuasai penuh oleh penerima
gadai, hal ini sangat merugikan salah satu pihak, yang mana penggadai
113
Rustam, Pemanfaatan Barang Gadai Oleh Pemegang Gadai Dalam Perspektif Hukum
Islam, Skripsi UIN Alauddin Makasar, Fakultas Syari‟ah, Tahun 2011.
114
Andrian Sutedi, Hukum gadai syariah, 2011 Bandung Alfabeta, hlm 16
75
Pelaksanaan Gadai Kesejahteraan
Sawah Petani
Gambar 1
Kerangka Berpikir
76
DAFTAR PUSTAKA
Fatwa DSN MUI Tentang Rahn dari Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah,
Kencana, Jakarta, 2012.
125
Karim, A. Adimarwan Ekonomi Mikro Islam, Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2012.
Manan, Abdul M. Teori dan Praktik Ekonomi Islam, Dhana Bakti Wakaf,
Jakarta, 1997.
Said Ahmad Hasani, dkk, Tafsir Ahkam Ekonomi Dalam Islam, Syariah
Press, Bandar Lampung, 2014.
126
Qardawi Yusuf, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Gema Insani, Jakarta,
2000.
127