Skripsi
Oleh:
Skripsi
Oleh:
Pembimbing II : Madnasir,S.E.,M.,S.I
SRI merupakan salah satu pendekatan dalam praktek budidaya padi yang
menekankan pada manajemen pengelolaan tanah, tanaman dan air melalui
pemberdayaan kelompok dan kearifan lokal yang berbasis pada kegiatan ramah
lingkungan.Provinsi Lampung merupakan salah satu dari sepuluh provinsi penghasil
beras utama di Indonesia, dan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang
merupakan penghasil padi adalah Kabupaten Lampung Tengah, yang memiliki zona
peruntukkan lahan basah (sawah) seluas 124.033,29 ha.
Berdasarkan uraian diatas maka masalah yang dapat dirumuskan adalah
bagaimana program pengelolaan SRI pada Desa Tanggulangin Kabupaten Lampung
Tengah terhadap pertumbuhan ekonomi petani, dan Bagaimana penerapan teknologi
budidaya padi organik dengan metode SRI dalam perspektif ekonomi Islam di Desa
Tanggulangin Kabupaten Lampung Tengah.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui program
pengelolaan SRI di Desa Tanggulangin Kabupaten Lampung Tengah terhadap
pertumbuhan ekonomi pertanian dan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi di
Desa Tanggulangin Kabupaten Lampung Tengah dalam perspektif ekonomi Islam.
Penelitian merupakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini juga merupakan
sebuah upaya untuk menemukan kebenaran berdasarkan data dan tidak melalui
sebuah pemikiran kritis (critical thinking).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa program pengelolaan
SRI di Desa Tanggulangin mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan
dengan metode konvensional, budidaya padi organik metode SRI memberikan
keuntungan yang lebih tinggi bagi petani Desa Tanggulangin. Hal ini disebabkan oleh
penggunaan sarana produksi yang lebih sedikit, dan penjualan hasil produksi dalam
bentuk beras organik dengan harga jual lebih tinggi. Penerapan tekhnologi budidaya
padi organik dengan menggunakan metode SRI dalam perspektif ekonomi Islam bisa
dikatakan sesuai dengan prinsip ekonomi Islam walaupun belum sepenuhnya bisa
diterapkan, akan tetapi hal tersebut akan menjamin pertumbuhan ekonomi petani, dan
juga hubungan metode SRI dengan perekonomian petani.
MOTTO
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan
Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu
segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan
sekutu-sekutu bagi Allah, Padahal kamu mengetahui.
(Q.S. Al-Baqarah Ayat 22)1
1
Depag RI, Al-Qur'an dan terjemahan (Semarang: CV.Toha putra, 1989),
PERSEMBAHAN
Alhamdullilah . Rasa syukur saya ucapkan kepada Allah SWT karna atas izin dan
Ridho-nya yang telah memudahkan saya dalam menyelesaikan skripsi ini, penulisan
skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Bapak ku tercinta Darsono dan Ibuku Tersayang Een Sumanah yang sejak aku
dilahirkan selalu memberikan yang terbaik kepadaku dalam keadaan apapun,
yang selalu mendoakan ku di setiap langkah untuk kesuksesanku, besar
harapanku untuk dapat menjadi anak yang berbakti dan membanggakan.
4. Alamamater tercinta yang telah mendidik ku menjadi lebih baik yang mampu
berfikir lebih maju.
Penulis bernama Yunita Elpa Rizki, lahir pada tanggal 12 januari 1995 di
Margalaksana III Kel. Tugu Sari Kec. Sumber Jaya Kab. Lampung Barat, Putri ke
sepuluh dari sebelas bersaudara merupakan buah cinta dari pasangan Bapak Darsono
dan Ibu Een Sumanah. Adapun Riwayat Pendidikan, sebagai berikut :
5. Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung program strata satu
(S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dari tahun 2013 hingga saat ini.
Puji syukur Alhamdullilah yang tidak terkira penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT. yang telah melimpahkan rahmat beserta karunia-Nya kepada penulis berupa
ilmu pengetahuan, kesehetan, dan petunjuk dalam berjuang menempuh ilmu. Jika
bukan karena rahmat dan karunia-Nya, dalam menyelesaikan skripsi berjudul
Analisis Program Pengelolaan System Of Rice Intensification (SRI) terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Petani Dalam Persfektif Islam ( Studi pada Desa Tanggul
Angin Kec. Punggur Kab. Lampung Tengah) dapat terselesaikan. Dan shalawat
beserta salam semoga tercurah kepada suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW.
Nabi yang telah menginspirasi bagaimana menjadi pemuda tangguh, pantang
mengeluh, mandiri dengan kehormatan diri, yang cita-citanya melangit namun
karyany nyatanya membumi.
Selesainya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dorongan, ucapan
terimakasih, dari berbagai pihak. Untuk itu, sepantasnya lah penulis menyampaikan
ucapan terimakasih yang tulus dan do‟a , mudah-mudahan bantuan yang di berikan
tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang. Ucapan Terimaksih ini penulis berikan kepada :
6. Untuk kedua orang tua, kakak- kakak, keponakan dan semua saudara- saudara
ku,terimmakasih dukungannya selama ini. Allah SWT maha tahu dan akan
selalu menolong hamba-Nya dan menolong sesamanya. Kebaikan akan di
nanti dengan kebaikan.
7. Untuk sahabatku, semua pihak yang membantu memberikan motivasi
terutama teman-teman seperjuangan Ekonomi Islam angkatan 2013 yang telah
mendukung dan membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi masih banyak kekurangan jauh dari kata
sempurna, hal itu tidak lain karena keterbatasan kemampuan, terbatasnya
ilnmu, dan penelitian yang penulis kuasai. Oleh karena itu penulis
mengharapkan masukan kritik yang bersifat membangun untuk skripsi ini.
JUDUL .................................................................................................................... i
ABSTRAK .............................................................................................................. ii
PERSETUJUAN .................................................................................................... iii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN.................................................................................................. vi
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ................................................................................ 1
B. Alasan Memilih Judul ....................................................................... 3
C. Latar Belakang Masalah ................................................................... 4
D. Rumusan Masalah.............................................................................. 8
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 8
F. Hipotesis ........................................................................................... 9
G. Metode Penelitian .............................................................................. 10
H. Tinjaun Pustaka ................................................................................ 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. System Rice Of Intensification (SRI) ................................................. 14
1. Pengertian System Rice Of Intensification (SRI) ......................... 14
2. Aspek Efisiensi Biaya ................................................................. 24
3. Aspek Segi Hasil .......................................................................... 26
B. Pertumbuhan Ekonomi ..................................................................... 26
1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi .............................................. 26
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi ....................................................... 29
3. Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi .......................................... 31
4. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhn Ekonomi .................... 32
C. Pertumbuhan Ekonomi Dalam Perspektif Islam .............................. 34
D. Hubungan Metode SRI dengan Pertumbhan Ekonomi Petani .......... 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Judul ini merupakan salah satu bagian penting dan mutlak kegunaannya
dalam semua bentuk tulisan atau karangan, karena judul adalah sebagai pemberi
arah serta dapat memberikan gambaran dari semua isi yang terkandung di
Untuk lebih memahami pengertian dan maksud dari judul tersebut di atas,
kekeliruan dan penyimpangan pemahaman judul skripsi ini, antara lain adalah :
1. Analisis
Analisis adalah penguraian salah satu pokok atau berbagai bagiannya dan
penelaah bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian untuk memperoleh
2
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Pustaka Grafika, 2003), h. 4
2. Program Pengelolaan
tertentu.3
memanfaatkan teknik pengelolaan tanaman, tanah, dan air.4 Usaha tani padi
sawah irigasi secara intensif dan efisien dalam pengelolaan tanah, tanaman
dan air melalui pemberdayaan kelompok dan kearifan lokal serta berbasis
4. Pertumbuhan Ekonomi
3
Samsudin, U, Dasar-Dasar Penyuluhan dan Modernisasi Pertanian. Binacipta. Bandung,
2002,h.31
4
Achmad Sauki, Agung Nugroho dan Roedy Soelistyono, The Effect Of Plant Densites And
Time In SRI Method (System Of Rice Intensification) To Growth And Results For Rice, Jurnal Produksi
Tanaman, Vol. 2, Nomor 2, Maret 2014, h. 122
dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi
5. Ekonomi Islam
ekonomi Islam. 7
1. Alasan Objektif
b. Persoalan ini merupakan persoalan yang aktual dan banyak petani belum
Islam.
5
Addinul Yakin, Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Teori dan Kebijaksanaan
Pembangunan Berkelanjutan, (Jakarta: Akademika Presindo 2000), h. 89
6
Nindya Eka Sobita dan I Wayan Suparta, Pertumbuhan Ekonomi dan Penyerapan Tenaga
Kerja di Provinsi Lampung, JEP Vol. 3, Juli 2014, h. 141
7
Ibid. h. 57
2. Alasan Subjektif
a. Pokok bahasan skripsi ini relevan dengan disiplin ilmu yang penulis
Intan Lampung.
hidup dari pertanian. Pada awalnya kondisi alam,cuaca dan budaya masyarakat di
merupakan tanah yang sangat subur dan produktif sehingga pertanian memang
secara umum semakin lama kondisi tanah pertanian di Indonesia semakin rendah
produksi pertanian.8
Pola budidaya yang selama ini dilakukan oleh petani masih menggunakan
metode konvensional. Adopsi yang ada dilakukan petani dalam budidaya adalah
8
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Rekomendasi Pemupukan N, P dan K pada
Padi Sawah Spesifik Lokasi, Peraturan Menteri Pertanian No. 40 Tahun 2007, h. 4
dengan mengganti metode konvensional yang selama ini dipakai oleh petani
dengan memakai metode SRI, dimana dalam metode SRI ini dapat meningkatkan
mengenangi sawah terus menerus dari sejak bibit padi ditanam sampai tanaman
mendekati waktu panen, baik pada pertanaman musim hujan maupun musim
produktivitas padi yang efisien dalam penggunaan air antara lain dengan sistem
Oleh karena itu, metode SRI merupakan salah satu alternatif yang baik
negara dalam jangka panjang menuju keadaan yang lebih baik selama periode
tertentu dan dapat dikaitkan juga sebagai keadaan kenaikan kapasitas produksi
9
Achmad Sauki, Agung Nugroho dan Roedy Soelistyono, Op. Cit, h. 121
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional.10
dicapai oleh suatu negara diukur dari perimbangan pendapatan nasional rill yang
dicapai satu negara. Menurut teori neo klasik, peranan teknologi terhadap
pertumbuhan output tidak begitu jelas, meskipun tahun 1950-an dan 1960-an
dianggap sama penting, tidak hanya tenaga kerja dan modal, tetapi juga
perubahan teknologi, bahan baku dan material. Selain itu faktor-faktor lain yang
Provinsi Lampung merupakan salah satu dari sepuluh provinsi penghasil beras
10
Dewi Ernita, Syamsul Amar dan Efrizal Syofyan, Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Investasi,
dan Konsumsi di Indonesia, Jurnal Kajian Ekonomi, Januari 2013, Vol. 1 No. 2, h. 176-177
11
Tambunan, Tulus., Transformasi Ekonomi Indonesia, Edisi 1, (Jakarta: Salemba, 2000),
h..25
Menurut data dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Lampung Tengah (2015), luas panen lahan sawah yang telah
seluruh luas lahan sawah yang telah berproduksi tersebut, lahan sawah yang
beririgasi seluas 44.961 ha, sedangkan sisanya terdiri dari lahan sawah tadah
hujan, pasang surut dan rawa. Luas panen, produksi, dan produktivitas padi
Pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa dari tahun 2006 sampai dengan tahun
tetapi belum maksimal. Untuk itu dibutuhkan metode yang dapat meningkatkan
meningkatkan produktivitas padi lebih baik lagi yaitu dengan menerapkan usaha
budidaya padi organik dengan menggunakan metode SRI (System of Rice
mulai tahun 2014. Model budidaya ini tidak hanya dilaksanakan untuk
sumberdaya pertanian.
Pertanian organik pada prinsipnya menitik beratkan prinsip daur ulang hara
D. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Objektif
2. Tujuan Subjektif
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan lebih lauas bagi penulis tentang
Perspektif Islam.
F. Hipotesis
3. Tingkat pendapatan usaha tani padi dengan metode SRI lebih tinggi
G. Metode Penelitian
berdasarkan data dan tidak melalui sebuah pemikiran kritis (critical thinking).
1. Sumber Data
Dalam penyusunan ini penulis menggunakan dua jenis sumber data yaitu:
padi sawah yang telah ditetapkan sebagai responden atau sampel dengan
12
Moh Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003) cet. Ke-5, h.13
13
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2002) h.3
dibantu alat daftar pertanyaan (kuesioner). Untuk memperkuat data
lapangan. Hal ini penting untuk mengambil data yang belum terungkap
penunjang lainnya.
Lampung Tengah.
3. Analisis Data
pertanian.
H. Tinjauan Pustaka
sangat beragam. Terlihat dari nilai pendapatan atas biaya tunai komoditi wortel
organik lebih kecil jika dibandingkan dengan brokoli dan bawang daun organik.
Pendapatan atas biaya tunai wortel adalah Rp 3.000 sedangkan brokoli dan
Hal ini dikarenaka harga untuk wortel lebih kecil dibandingkan dengan
brokoli dan bawang daun. Pendapatan atas biaya tunai brokoli memberikan
jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan komoditi yang lain, hal ini
disebabkan jumlah produktivitas yang lebih tinggi didukung oleh hasil penjualan
yang cukup tinggi, sehingga penerimaan petani menjadi lebih besar. Menurut
usahatani dan pemasaran antara padi organik dan padi anorganik di Kelurahan
menunjukkan bahwa pendapatan atas biaya tunai petani padi organik lebih
rendah dari pendapatan atas biaya tunai petani padi anorganik. Hal ini
usahatani yang dilakukan oleh petani padi ternyata tidak berpengaruh nyata
biaya totalnya diketahui ternyata padi organik lebih besar jika dibandingkan
LANDASAAN TEORI
seorang pastur Jesuit asal Perancis bernama Father Henri de Laulanie pada
tahun 1983- 1984.14 Pada tahun 1983 beliau mengamati dan mengumpulkan
pada tahun 1994, Tefy Saina dan CIIFAD mulai bekerjasama untuk
dari Profesor Norman Uphoff sebagai koordinator tim peneliti dari Cornell
Norman Uphoff pada tahun 1997.15 Metode SRI pertama kali diterapkan di
14
Salikin, Karwan A, Sistem Pertanian Berkelanjutan, ( Yogyakarta: Kanisius, 2003), h.12
15
Ibid, h.13
pertama, yaitu pada musim kemarau (1999), hasil produksinya mencapai 6,2
ton per hektar, sedangkan pada panen kedua, yaitu pada musim hujan (1999-
akibat telibatnya organisasi dalam dan luar negeri yang bekerjama seperti US
pengelolaan tanaman, tanah air, dan unsur hara yang terbukti telah berhasil
tanah, air dan unsur hara sehingga dapat meningkatkan hasil produksi padi.
Produksi tanaman padi diharapkan dapat mencapai hingga 8 ton per hektar,
bahkan diantaranya ada yang mampu mencapai 10–15 ton per hektar.
16
Achmad Sauki, Agung Nugroho dan Roedy Soelistyono, The Effect Of P;ant Densities And
Time In (System Rice Intensification) To Growth And Results For Rice, Jurnal Produksi Tanaman, Vol.
2, Nomor 2, ,Maret 2014, h. 122
17
Tri Harjoso, dkk, Karakter Morfologi Pada Pertanian Dengan Pendekatan SRI (System of
Rice Intensification), Agrin Vol. 15, No. 2, Oktober 2011
Melalui teknologi yang digunakan pada budidaya padi organik metode
SRI diperoleh beberapa keuntungan baik dari hasil maupun sarana produksi
yang lebih hemat. Hasil yang diperoleh lebih tinggi dari sistem konvensional.
Peningkatan produksi pada umumnya terjadi karena jumlah anakan padi lebih
banyak.18
lebih menekankan pada perlakuan bibit, jarak tanam, dan waktu pengairan
padi.19 Pada sistem tanaman SRI digunakan jarak tanam yang lebar, yaitu 25 x
7 hari dan jumlah bibit 1 tanam per lubang tanam.20 Penggunaan jarak tanam
tanam.
budidaya padi yang telah dilakukan antara lain teknologi budidaya padi
organik, sistem legowo, sistem tanam benih langsung, sistem tanpa olah tanah
18
Ibid. h. 154
19
Simarmata, Tualar, Modul Peningkatan Mutu Intensifikasi Padi Dengan NPK-BIO Berpola
SRI (System of Rice Intensification), Laboraturium Biologi dan Bioteknologi Tanah. ,Jurusan Ilmu
Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran Bandung, 2006
20
Ibid. h. 122
dan lain-lain.21 Berdasarkan prinsip tersebut dikembangkan pokok-pokok
a. Bibit ditanam sebagai bibit muda berusia kurang dari 12 hari setelah semai
c. Pindah tanam dari media tumbuh ke lahan harus sesegera mungkin (kurang
organik.22
21
Karyaningsih, S., Pawarti, M. dan Nugraheni, D. Inovasi teknologi budidaya padi organik
menuju pembangunan pertanian berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Teknik Pertanian 2008 –
Yogyakarta, 18-19 November
22
Utama, S.P., Badrudin, R. dan Nusril. Faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi petani pada
teknologi budidaya padi sawah sistem legowo. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 3 2007: 300-301.
daripada jumlah masing-masing bagian. Penerapan budidaya metode SRI
a. Persiapan Benih
Benih yang digunakan oleh petani dengan sistem SRI ini adalah
benih IR-42 dan padi kuning. Kebutuhan benih per ha pada sistem SRI ini
adalah 6,93 kg per ha, berbeda dengan kebutuhan benih yang selama ini
b. Pengolahan Tanah
berbeda dengan sistem tanam konvensional yang selama ini digunakan oleh
c. Penanaman
yang disemai ke lahan tempat penanaman. Hal ini berbeda dengan sistem
akan menguning shingga dalam sistem SRI bibit tersebut langsung ditanam
23
Mario Francisco Tamba, dkk, Analisis Pendapatan Usaha Tani Padi Sawah Dengan Metode
SRI (System of Rice Intensification) di Desa Empat Balai Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar, Jurnal
Ilmiah Pertanian Vol. 13 No. 2, februari 2017, h. 15-16
d. Pemupukan
Salah satu faktor yang membedakan sistem tanam SRI dengan sistem
konvensional adalah pupuk kimia seperti urea, tsp, dan kcl namun pada
sistem SRI petani tidak menggunakan pupuk kimia tersebut. Pupuk yang
e. Pemeliharaan
mereka.
f. Pemanenan
konvensional.
Penerapan SRI juga bisa diperuntukkan bagi berbagai varietas padi lain
yang pernah ditanam petani, hanya saja diperlukan pikiran yang terbuka untuk
menerima metode baru dan kemauan untuk bereksperimen. Oleh karena itu
dan sosial ekonomi dalam usahatani padi. Penelitian tersebut, telah membuka
24
Uphoff, N., S. Rafaralaby, and J. Rabenandrasana, What is the system of rice intensification.
In: The Assessment of the System of Rice Intensification (SRI), Proceedings of an International
Conference,Sanya, China, 2002.
-Media persemaian
menggunakan campuran tanah
berpasir, dedak, dan pupuk
organik
- Kebutuhan benih 5 – 7kg/Ha
3. Tanam Bibit Umur bibit ditanam saat umur 8 - Umur bibit 18 – 25
– 12 hari hari.
- Bibit ditanam dangkal 2-3cm - Jumlah bibit satu
- Jumlah bibit ditanam satu – satu lubang 3-4bibit, kadang
per lubang. lebih
- Tanam jejer - Tanam tidak jejer
- Jarak tanm 25 x25cm, 35 x 35 - Jarak tanam 10 – 20 cm
cm
4. Pengairan Pola pengairan intermidiet/pola Pengairan tergenang
pengairan terputus. - Tidak ada sistem
- Ada sistem drainase drainase
- Menjaga sirkulasi udara dalam
tanah.
5. Penyiangan - Peyiangan tiga tahap - Penyiangan tidak
- Penyiangan tahap pertama menyeluruh hanya
menyeluruh setelah 14 hari tanam pada bagian tertentu
(hst) sehari sebelum yang ditumbuhi
pemupukan susulan pertama. gulma atau tanaman
- Penyiangan tahap kedua pengangu.
dilakukan sehari sebelum - Waktu penyiangan
pemupukan susulan kedua, pada tidak pasti
saat umur tanam 30 hst.
- Penyiangan tahap ketiga 40 hst.
- Tujuan penyiangan
mengedalikan gulma,
kelancaran sirkulasi oksigen
dalam tanah, menjaga
kegemburan tanah, dan
memperlancar pelapukan gulma
sebagai sumber unsurhara
organik bagi tanaman padi.
6. Pemupukan Lebih dianjurkan menggunakan Menggunakan pupuk
pupuk organik yang berasal dari anorganik.
micro organisme lokal buatan - Tiga kali melakukan
sendiri (MOL). pemupukan;
- Pemberian pupuk diberikan pemupukan dasar,
secukupnnya sesuai kebutuhan susulan pertama, dan
- Pemberian pupuk diberikan susulan ketiga.
pada saat setelah melakukan - Tidak harus didahului
pengolahan lahan dan dengan penyiangan
penyiangan.
7. Pengedalian Pengedalian hama lebih Pengedalian hama
Hama dan dianjurkan cara biologis dan kimia, biologis dan
Penyakit mekanis mekanis.
- Lebih dianjurkan menggunakan - Menggunakan
pestisida organik untuk pestisida anorganik
meggedalikan penyakit tanaman untuk meggedalikan
penyakit tanaman
Cara bertanam padi organik metode SRI pada dasarnya tidak berbeda
dengan padi konvensional. Usaha tani padi organik metode SRI diberikan
masukan bahan organik baik pupuk dan pestisidanya. Usaha tani padi
2. Aspek Lahan
mewajibkan para pemilik lahan, baik yang dimiliki dengan cara Ihya`ul
Mawat, Tahjir, maupun yang dimiliki dengan cara lainnya, untuk mengelola
pengelolaan lahan adalah bagian integral dari kepemilikan lahan itu sendiri.
Maka dari itu, Syariah Islam tidak membenarkan orang memiliki lahan
maka hak kepemilikannya gugur. Pada suatu saat Khalifah Umar bin
من احيا ارضا ميتة فهي له وليس لمحتجر حق بعد ثالث سنين
Artinya : “Barangsiapa menghidupkan tanah mati, maka tanah itu menjadi
miliknya. Dan orang yang melakukan tahjir tidak mempunyai hak
lagi atas tanahnya setelah tiga tahun (tanah itu terlantar).” (Disebut
oleh Abu Yusuf dalam kitab Al-Kharaj. Lihat Muqaddimah Al-
Dustur, Juz II h. 45).
tanah itu menghasilkan manfaat, misalnya bercocok tanam pada tanah itu,
Pertanian organik sudah sejak lama kita kenal yakni sejak ilmu bercocok
tanam dikenal manusia. Pada saat itu semuanya dilakukan secara tradisonal
tanah, curah hujan, suhu, kelembaban, sistem pengelolaan lahan, dan lain-lain.
tanah pertanian sangat banyak dalam Islam, dimulai dari mengelola tanah
dengan pengelolaan tanah-tanah agar menjadi lebih produktif. Hal ini tidak
lain dan tidak bukan karena Islam sangat menekankan tentang produktifitas
rotasi tanaman.
pupuk organik, sisa tanaman, pupuk alam, dan rotasi dengan tanaman.
3. Aspek Efisiensi Biaya
kotor usaha tani adalah nilai produksi atau penerimaan kotor usahatani.
Nisbah seperti pendapatan kotor per hektar atau per unit kerja dapat
b. Pendapatan kotor tunai didefinisikan sebagai nilai uang yang diterima dari
uang, seperti hasil panen yang dikonsumsi, digunakan untuk bibit atau
keluaran untuk keperluan usaha tani yang dibayar dalam bentuk benda
f. Pengeluaran tidak tunai adalah nilai semua input yang digunakan namun
tidak dalam bentuk uang. Contoh keluaran ini adalah nilai barang dan jasa
untuk keperluan usaha tani yang dibayar dengan benda atau berdasarkan
kredit.
g. Selisih antara pendapatan kotor usaha tani dengan total pengeluaran usaha
tani disebut pendapatan bersih usaha tani. Pendapatan bersih usaha tani
faktor-faktor produksi.
penghasilan bersih usaha tani. Ukuran ini diperoleh dari hasil pengurangan
pendapatan tunai atau proporsi penerimaan tunai dari total penerimaan yang
masuk dapat digunakan untuk perbandingan keberhasilan petani satu terhadap
yang lainnya.
B. Pertumbuhan Ekonomi
manusia.25
jangka panjang. Tekanannya dalam tiga aspek yaitu proses, output per kapita
kapasitas jangka panjang dalam suatu negara yang bersangkutan yang mampu
25
Nindya Eka Sobita dan I Wayan Suparta, Pertumbuhan Ekonomi Dan Penyerapan Tenaga
Kerja Di Provinsi Lampung, JEP Vol. 3 No. 2 Juli 2014
26
Budiyono, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi Edisi 2, Teori Pertumbuhan Ekonomi,
(Yogyakarta: BPFE , 2011), h. 1
27
Todaro, Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga, (Jakarta: Erlangga, 2000), h. 44
menyediakan barang ekonomi yang bertambah dalam masyarakat bertambah
tinggi daripada yang dicapai dari tahun sebelumnya. Suatu peningkatan yang
tiga komponen penentu utama yaitu: (i) akumulasi modal yang meliputi
semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan
28
Ahmad Ma‟ruf dan Latri Wihastuti, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dalam Determinan dan
Prospeknya, Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Vol. 9 No. 1, April 2008, h. 46
meningkatkan jumlah angkatan kerja di tahun-tahun mendatang; (iii)
kemajuan teknologi.29
1) Adam Smith
sebuah buku yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations tahun 1776. Menurut Adam Smith, ada empat faktor
a) Jumlah penduduk
2) David Ricardo
29
Ibid. h. 46
30
Ibid.
David Ricardo mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam
alam.
diproduksi oleh dua jenis analisis, yaitu modal dan tenaga kerja. Unsur-
Dalam teori ini disebutkan bahwa rasio capital output atau rasio
modal produksi dapat dengan mudah berubah. Dengan kata lain untuk
menciptakan sejumlah output tertentu, dapat digunakan berbagai
kombinasi antara pemakai modal dan tenaga kerja. Apabila modal yang
digunakan lebih besar, maka lebih kecil tenaga kerja yang dibutuhkan.
semakin banyaknya jumlah penduduk maka semakin banyak juga lahan tanah
yang dibutuhkan.
dibutuhkan.31
pertumbuhan ekonomi.
b. Kemajuan teknologi
pertumbuhan ekonomi yang bisa ditemui pada semua negara maju sebagai
berikut:32
tinggi.
31
Lincolyn Arsyad, Ekonomi Pembangunan Edisi 5, (Yogyakarta: STIE YKPN, 2004), h. 21
32
Todaro, Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga, (Jakarta: Erlangga, 2000), h. 44
e. Adanya kecenderungan negara-negara yang mukai atau yang sudah maju
a. Akumulasi Modal
Akumulasi modal akan terjadi jika ada bagian dari pendapatan pada
besar.
b. Pertumbuhan Penduduk
c. Kemajuan Teknologi
membangun rumah.
terdiri dari aturan informal (adat istiadat, tradisi, norma sosial, dan agama)
fasilitas yang digunakan harus sesuai dengan nilai dan prinsip syariah yang
Artinya :‟‟maka aku katakan kepada mereka: mohonlah ampun kepada
tuhanmu sesungguhnya dia maha pengampun (10).
“niscaya dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan
lebat”(11).
“dan membanyakan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan
untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya)
untukmu sungai-sungai”(12).
34
Yesi Hendriyani, dkk, The Economic and The Regional Characteristict: The Case Of
Indonesia, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Juli 2013
Sama halnya dengan metode konvensional, dalam pertumbuhan ekonomi
iman, takwa dan konsistensi serta ketekunan untuk melepaskan segala nilai-nilai
kemaksiatan dan perbuatan dosa. Hal tersebut tidak menafikan eksistensi usaha
prinsip syariah.
Artinya : dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata:
Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu tuhan
selain dia. Dian telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan
menjadikan kamu pemakmur (manusia jadikan penghuni dunia untuk
menguasai dan memakmurkan dunia), karena itu mohonlah ampunan-
Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, sesungguhnya Tuhan amat
dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).
Allah swt.
Dalam sebuah riwayat Umar bin khatab ra. Berkata : “ barang siapa
mempunyai tanah dan di biarkan tidak di kelola selama tiga tahun, kemudian
datang orang lain untuk mengelola, maka orang tersebut lebih berhak dari orang
bumi harus lebih besar daripada penarikan kharaj, karena tidak akan dihasilkan
tanpa adanya pemakmuran bumi, barang siapa terfokus usaha penarikan kharaj
dan produktivitas komunitas tanah, tanaman, hewan, dan manusia yang saling
berkaitan satu sama lain. Tujuan dan keuntungan yang dapat diperoleh dari
35
Said Sa‟ad Marthon, Ekonomi Islam Ditengah Krisis Ekonomi Global, (Jakarta: Zikrul
Hakim, 2004) h. 141
36
http://agribisnis.deptan.go.id/Pustaka/BabI&II_4thGO.pdf (29 Februari 2017)
2. Menghasilkan pangan yang cukup, aman, dan berkualitas sehingga
agribisnis.
bisnis sebagai kegiatan ekonomi para petani, sehingga kegiatan ekonomi tersebut
tidak hanya mengarah diri pada kebutuhan hidup manusia perorang dan jangka
pendek, akan tetapi juga memberi surplus bagi kesejahteraan banyak orang
pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara. SRI terbukti telah berhasil
padi kembali ke alam. Artinya, petani tidak lagi menggunakan pupuk kimia.
diolah untuk pupuk tanahnya. Lalu bibit yang disemai tidak lagi 20 hari,
ekonomi petani, dan juga hubungan metode SRI dengan perekonomian petani
Punggur kabupaten Lampung Tengah dalam beberapa tahun ini terlihat sangat
menggunakan pupuk kimia akan tetapi cara bertanam padi kembali ke alam.
BAB III
Tengah terletak di bagian tengah Provinsi Lampung dan memiliki luas areal
Utara;
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lampung Timur dan Kota Metro;
104o 35„ sampai 105o 50„ Bujur Timur dan 4o 30„ sampai 4o 15„ Lintang Selatan.
Secara demografis daerah Lampung Tengah dapat dibagi dalam 5 (lima) bagian,
daerah dataran aluvial, daerah rawa pasang surut dan daerah river basin.
a. Daerah berbukit dan bergunung
1.600 m.
dan ketinggian antara 300 m sampai 500 m dari permukaan air laut dan jenis
tanaman perkebunan di daerah ini adalah kopi, cengkeh, lada dan tanaman
Dataran ini sangat luas, meliputi Lampung Tengah sampai mendekati pantai
timur, juga merupakan bagian hilir dari sungai-sungai besar seperti Way
3%.
menggenangnya air menurut pasang surut air laut dan daerah ini mempunyai
e. Daerah sungai
Daerah Lampung Tengah terdapat 2 (dua) dari 5 (lima) DAS di Propinsi
Kondisi geologi terdiri atas lahar batuan asam dari gunung berapa, yaitu
Tuffa Lampung yang hampir meliputi seluruh wilayah Lampung Tengah dengan
tanah Latosol dan Podsolik, berada pada ketinggian 50–500 meter dari
permukaan laut. Batuan Tuffa Lampung yang makin ke arah Barat semakin
kemasaman tanah (pH) berkisar antara 4,2 – 5,8 (masam sampai agak masam),
Curah hujan tahunan rata-rata berkisar antara 1.500 – 2.500 mm, dengan
temperatur rata-rata 260 - 280 oC dan rezim suhu panas. Curah hujan rata-rata
perbulan antara 2,4 sampai 16,4 hari. Jumlah bulan basah rata-rata 4 (empat)
bulan, bulan lembab 4 (empat) bulan dan bulan kering 4 (empat) bulan. Dengan
Perikanan.
maka terjadilah saling bahu membahu, bantu membantu dan kerja sama antar
jawa tengah (banyumas dan solo) sebanyak 73 KK dan terdiri dari 300 jiwa di
pimpin bapak wikarta dan hadi sumitro. Pada tahap kedua didatangkan pula
transmigran dari jawa timur (banyu wangi ) sebanyak 80 KK yang terdiri dari
350 jiwa di bawah pimpinan basir sehingga dari dua anakatan transmigran
tersebut pada tahun 1954 di Tanggulangin telah di diami oleh 153 KK dengan
menuruti aturan pada saat itu sudah mencukupi untuk sebuah desa definitive,
maka melalui pemda tingkat 2 lampung tengah yang pada waktu itu masih
tahun 1955 desa Tanggulangin berkembang dengan pesat baik dalam hal
dan peraturan kabupaten lampung tengah nomor 20 tahun 2000 nama desa
a. Visi Desa
tetapi dari akses jalan dan transportasi tidak sesuai dengan sumber daya
2) Sebagian besar warga petani dan buruh tani juga ada yang memlihara
b. Misi Desa :
1) Terwujudnya desa Serdang yang mandiri secara ekonomi dengan
3. Kondisi Desa
digambarkan dengan adanya sarana pendidikan dari mulai tingkat PAUD, TK,
pertanian yang cukup luas serta berada disekitar kawasan industri sehingga
mendukung kaum muda untuk bekerja diperusahaan atau intansi yang ada
berkurang.
Tanggulangin sudah cukup banyak dan menuruti aturan pada saat itu sudah
Lampung Tengah yang pada waktu itu masih berstatus kawedanaan di bawah
dan peraturan Kabupaten Lampung Tengah Nomor 20 Tahun 2000 nama desa
Tanggulangin.
5. Aparat Pemerintahan Tanggulangin
Tabel 3.1
Aparat pemerintahan kampung Tanggulangin
NAMA-NAMA KEPALA DESA KAMPUNG TANGGULANGIN
TELAH BEBERAPA KALI MENGALAMI BERGANTIAN ANTARA
LAIN:
a. Umum
1) Luas dan batas wilayah.
2) Kondisi geografis
Suhu : 26.5 oC
1) Dusun I (Tirtokencono)
5) Dusun V (Sendangagung)
7. Kependudukan
1) JenisKelamin
4) Hindu :-
5) Budha :-
c. Tempat Ibadah
a. Masjid : 3 masjid
b. musholah : 14 musholah
c. gereja : 3 gereja
d. pura : -
e. dll : -
Pekerjaan
b. TNI : 7 Orang
e. Pertukangan : 95 Orang
g. Pensiunan : 59 Orang
h. Nelayan :-
i. Pemulung :2 Orang
hal ini di sebabkan karena selain Tanggulangin mempunyai lahan sawah yang
cukup luas, juga memiliki pasar kampung yang bisa menyerap tenaga kerja
sampai 576 KK. Dengan letak yang strategis, kampung Tanggulangin menjadi
Tanggulangin yang terdiri dari beberapa etnis ( suku) yang berbeda, memiliki
kebudayaan yang berbeda pula, tetapi perbedaan ini bukan berarti masyarakat
Hal ini bisa dibuktikan bahwa kebudayaan yang beragam bisa berjalan
salah satu sentra pertanian padi organik dengan metode System Of Rice
Intensification (SRI) serta tempat dimana peneliti melakukan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) IAIN Raden Intan Lampung. Penelitian lapang dilakukan kurang lebih
selama lima bulan dilakukan pada bulan November 2016 sampai bulan Maret
D. Hasil Wawancara
Jumlah petani yang melakukan usaha tani padi SRI di Desa Tanggulangin
memproduksi benih padi organik dan 9 orang petani yang memproduksi gabah
padi yang nantinya akan diproses menjadi beras (konsumsi). Responden petani
padi metode SRI merupakan seluruh anggota Kelompok Tani Mandiri yang
sebagai data pembanding dalam analisis usahatani. Berikut ini data jumlah petani
Menurut Sutardi selaku ketua kelompok tani kegiatan usaha tani di desa
padi. Dalam setahun biasanya petani menanam padi selama dua kali musim
tanam dan pada musim ketiga, petani mengikuti program dari pemerintah yaitu
menanam palawija. Salah satu komoditi palawija yang sering ditanam ialah
kedelai.
organik di berbagai tempat pelatihan seperti pelatihan dari Yayasan Aliksa SRI
kegiatan usaha tani padi organik SRI (System of Rice Intensification) kelompok
tani Tani Mandiri telah berjalan sejak akhir tahun 2014 yang terus diterapkan
hingga saat ini dan dengan dijalankannya metode yang ramah lingkungan maka
usaha tani ini secara bertahap dapat dikembangkan di Kecamatan Punggur yaitu
dengan merubah pola pikir dari pertanian yang tidak ramah lingkungan ke
pertanian organik yang lebih ramah lingkungan. Menurut agus hariyanto degan
menggunakan metode ini selain ramah lingkungan dan biaya yang tidak begitu
mahal, metode ini dapat menghasilkan padi yang lebih dari biasanya.
Hasil padi yang peroleh petani semakin meningkat. Tentu saja hal ini
padi dari biasanya. Jadi metode ini lebih efektif dan menguntukan bagi para
petani dalam mensejahterakan masyarakat. Berikut ini adalah hasil padi petani
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa hasil padi yang diperoleh petani
pada tahun 2006 mencapai 4,57 ton. Namun pada tahun 2007 hasil padi petani
turun menjadi 4,55 ton. Untuk tahun selanjutnya pada tahun 2008 menjadi 4,58
ton, pada tahun 2009 dan 2010 hasilnya mencapai 4,64 ton. Pada tahun 2011
menjadi 4,75 ton, tahun 2012 menjadi 5,15 ton, dan tahun 2013 menjadi 5,16 ton.
Untuk tahun 2014 mukailah menggunakan metode SRI yang dimana hasilnya
mencapai 6,23 ton, pada tahun 2015 menjadi 7,31 dan tahun 2016 mencapai 8,5
ton. Hali ini berarti hasil padi setiap tahunnya mengalami peningkatan secara
signifikan. Pada tahun 2014-2016 hasil panen padi menjadi lebih meningkat dari
tahun sebelumnya yang masih menggunakan metode konvensional. Hal ini berarti
pertumbuhan ekonomi petani menjadi lebih baik, dan kehidupan petani untuk
ANALISA DATA
Indonesia adalah Negara agraris yang salah satu hasilnya dari pertanian,
tananman padi merupakan salah satu tanaman dalam pertanian mengingat nasi
sangat membantu pertumbuhan ekonomi Negara kita yang eiliki beragam jenis
tanaman, hal ini di dukung kondisi iklim tropis yang berbeda, di bidang pangan
tanaman Indonesia memiliki tanaman unggul seperti padi. Pada dasarnya arah
peluang pasar baik dalam negeri maupun luar negeri, memperluas kesempatan
kerja dan penggerak pertumbuhan ekonomi. Sebagian besar petani banyak yang
SRI.
Artinya : Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami
tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka
Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau.
Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak;
dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan
kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima
yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu
pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi orang-orang yang beriman. (Q.S. Al-An‟am : 195)
Dari ayat ini menerangkan tentang air dan tanaman serta proses
sawah metode SRI merupakan usahatani padi sawah irigasi secara intensif dan
kelompok dan kearifan lokal serta berbasis pada kaidah ramah lingkungan.
mengubah pengelolaan tanaman, tanah air, dan unsur hara yang terbukti telah
mencapai hingga 8 ton per hektar, bahkan diantaranya ada yang mampu
mencapai 10–15 ton per hektar. Melalui teknologi yang digunakan pada
budidaya padi organik metode SRI diperoleh beberapa keuntungan baik dari hasil
37
Lukman Hakim, Prinsip-prinsip Ekonomi Islam, Erlangga : 2012, h.79
Hasil yang diperoleh lebih tinggi dari sistem konvensional dikarenakan
produksi jumlah anakan padi lebih banyak. Selain itu metode SRI lebih hemat
biaya dibandingkan metode konvensional baik dari benih, pupuk, pestisida dan
lain-lain. Benih yang digunakan petani padi SRI pada tahun 2016 rata-rata
mencapai 7,34 kg per hektar dan lebih hemat dari petani konvensional. Hal ini
sangat jauh berbeda. Penggunaan benih ini memiliki selisih 30,26 kg atau
benih berlabel yaitu Rp.8000/kg dari petani konvensional. Hal ini dapat
(Urea, TSP, KCL, dan Ponska). Pupuk kandang diperoleh dari kotoran hewan
organisme yang berasal dari pembuatan MOL. Pupuk kompos yang digunakan
petani rata-rata sebesar 5454,74 kg/ha. Berikut ini adalah biaya pupuk
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa total biaya yang diperlukan
sebesar Rp 340000,00 yang terdiri dari biaya kompos dan tenaga kerja serta
seperti decis, hopsin, dan furadan untuk mengendalikan hama dan penyakit
petani menanam eceng gondok disekeliling sawah sebagai jebakan bagi hama
1. Alat-alat Pertanian
handsprayer, gasrokan, caplakan, dan terpal. Namun pada petani SRI terdapat
nampan yang digunakan sebagai penyemai benih padi. Selain itu alat yang
digunakan petani yaitu satu mesin traktor yang digunakan untuk membajak
tanah pada kegiatan pengolahan lahan yang dilakukan sebanyak dua kali
dalam satu musim panen. Biaya yang dikeluarkan untuk menyewa mesin
traktor sebesar Rp 840.000,00 per hektar, sudah termasuk biaya tenaga kerja
yang mengoperasikannya.
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam usaha tani. Oleh karena
tenaga kerja pada kedua jenis usaha tani SRI dan konvensional berbeda,
Dapat diketahui bahwa dalam usaha tani SRI penggunaan tenaga kerja
yang paling banyak ialah penggunaan Tenaga Kerja Luar Keluarga (TKLK)
sedangkan kegiatan yang dapat dikerjakan oleh Tenaga Kerja Dalam Keluarga
tanah ini meliputi kegiatan pembuatan galengan, pembuatan saluran air dan
perataan tanah. Biaya yang memiliki proporsi paling besar lainnya ialah untuk
untuk kegiatan panen sebesar 34 HOK dengan upah tenaga kerja sebesar Rp
816.615,10.
Kegiatan selanjutnya pada usaha tani padi SRI yang juga mengeluarkan
biaya yang besar ialah kegiatan penyiangan dengan yaitu 31,53 HOK dengan
upah tenaga kerja sebesar Rp 920.300,40, serta disusul oleh biaya yang
oleh petani setiap musim tanam. Total biaya tersebut merupakan hasil
penjumlahan dari total biaya tunai dan biaya diperhitungkan. Perincian dari
biaya tunai dan biaya diperhitungkan pada kegiatan usahatani padi SRI di
terdiri dari biaya biaya benih, pupuk, pestisida, alat pertanian, teaga kerja dan
lain-lain. Semua biaua yang dikeluarkan petani pada satu musim panen
sebesar Rp 10.446.811,77 per hektar. Namun hasil yang diperoleh petani pada
periode satu musim panen di tahun 2016 mencapai 8,5 ton padi yang dimna
hasil panen ini lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Hasil padi dapat
mulai menggunakan metode SRI pada tahun 2014. Hasil yang diperoleh
pendapatan yang diperoleh petani bertambah. Harga beras organik ini dijual
lebih baik dibandingkan dengan beras anorganik. Selain itu untuk ukurannya
pun lebih besar dibandingkan beras pada umumnya. Inilah salah satu
kelebihan dari beras organik sehingga harga jualnya pun cukup mahal.
maupun di desa lainnya. Hasil yang diperoleh pun lebih banyak dari petani
konvensional. Jika hal ini setiap tahunnya semakin baik maka pertumbuhan
ekonomi di Desa Tanggulangin semakin maju dan berkembang kearah yang
Tabel 4.5 Hasil Padi Petani Sebelum dan Sesudah Metode SRI
Di Desa Tanggulangin
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa hasil petani padi pada tahun
2006 mencapai 4,57 ton per hektar, pada tahun 2007 mengalami penurunan
mencapai 4,55 ton per hektar, pada tahun 2008 hasilnya kembali meningkat
mencapai 4,58 ton per hektar. Selanjutnya untuk tahun 2009 dan 2010 hasil
padi mencapai 4,64 ton per hektar, pada tahun 2011 mencapai 4,75 ton
perhektar, pada tahun 2012 mencapai 5,15 ton per hektar, pada tahun 2013
padi mencapai 5,16 ton per hektar. Untuk tahun 2014 sudah mulai
menggunakan metode SRI yang dimana hasil padinya mencapai 6,23 ton per
hektar, pada tahn 2015 mencapai 7,31 ton per herkar dan tahn 2016 mencapai
setiap tahunnya ini akan berdampak positif bagi masyarakat yang ada di desa
tersebut. Penjualan hasil petani ini tidak hanya di jual di dalam daerah, namun
di ekspor ke luar kota. Dengan demikian hasil penjualan yang lancar sampai
ke luar kota akan menambah pendapatn petani, semakin banyak hasil padi
menjadi metode SRI dalam pertanian ini merupakan suatu hal yang baik untuk
Hal ini menunjukkan bahwa metode SRI berhasil diterapkan oleh petani di
ini unsur tanah dan lainnya menjadi baik serta ramah lingkungan. Hal ini yang
besar jumlah pendapatan yang dapat diterima oleh masyarakat maka akan semakin
sektor pertanian. Dalam hal ini sektor pertanian merupakan salah satu tumpuan
yang diharapkan dalam proses pertumbuhannya dapat memenuhi kebutuhan
yaitu dengan mengubah metode konvensional menjadi metode SRI. Dari metode
yang digunakan ini hasil yang diperoleh dapat meningkat dari sebelumnya.
Pentingnya dengan mengubah suatu metode dalam menanam padi sangatlah baik
untuk masyarakat. Selain hasil yang meningkat dan juga ramah lingkungan.
Berdasarkan pada tabel 4.6 pada tahun 2006 pertumbuhan ekonomi 6,3%,
tahun 2007 pertumbuhan ekonomi 6,5%, tahun 2008 pertumbuhan ekonomi 6,6%,
pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi menjadi 6,8%, tahun 2010 pertumbuhan
ekonomi 6,9%, tahun 2011 terjadi peningkatan menjadi 7,3%, pada tahun 2012
menjadi 7,4%, pada tahun 2013 mencapai 7,5%, tahun 2014 menjadi 7,8%, pada
tahun 2015 pertumbuhan ekonomi mencapai 8,2%, dan pada tahun 2016
tujuan utama dari syariat Islam (mashlahah al ibad), karenanya juga merupakan
Indonesia adalah aman, sentosa, damai, makmur, dan selamat (terlepas) dari segala
sejalan dengan misi Islam itu sendiri. Misi inilah yang sekaligus menjadi misi
berbunyi :
“Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
Dilihat dari segi kandungannya, terlihat bahwa seluruh aspek ajaran Islam
Allah misalnya, harus dengan hubungan dengan sesama manusia (habl min Allâh
wa habl min an-nâs). Demikian pula anjuran beriman selalu diiringi dengan
anjuran melakukan amal saleh, yang di dalamnya termasuk mewujudkan
kesejahteraan sosial.
dua kalimat syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji, sangat berkaitan dengan
kekhalifahan yang dilakukan sejak Nabi Adam As. Sebagian pakar, sebagaimana
Surga yang dihuni oleh Adam dan isterinya sesaat sebelum mereka turun
manusia, wirausaha, dan teknologi. Islam juga melihat bahwa faktor-faktor ini
moral. Prinsip islam terlihat berbeda dengan ekonomi konvensional yang hanya
3. Wirausaha
pintu rezki”.
buku Islam and Economic Development, bahwa salah satu cara yang paling
efisien.
4. Teknologi
perintah untuk melakukan eksplorasi segala apa yang terdapat di bumi untuk
kesejahteraan manusia.
harus sesuai dengan kaidal dalam Islam. Pertumbuhan ekonomi bisa mencakup
dari berbagai sektor, salah satunya sektor pertanian. Saat ni telah berkembang
suatu metode yang dapat diterapkan oleh para petani untuk meningkatkan hasil
produksi padinya.
Hal ini juga tak lepas dari kemajuan tekonologi yang berperan untuk
zaman dan tidak dihargai. Kehidupan kita yang sedang menuju kesia-siaan. Apa
yang lebih buruk, itu adalah dunia anak-anak kita yang sedang menuju
kehancuran. Oleh karena itu kita semua perlu menghentikan perilaku dari sistem
Artinya : dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah,
karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
(Q.S. Al-Baqoroh (2) : 195).
Dalam Islam sudah mengajarkan kita untuk melakukan usaha yang bisa
dilakukan dan pentingnya akan moral dalam kehidupan. Proses ini dilakukan
seluruh makhluk dengan bumi dan alam semesta agar dapat hidup bersama dengan
mengatur diri sendiri, dan secara aktif menangani segala gangguan. Pertumbuhan
ekonomi Islam dapat terjadi dan dijalani sesuai dengan syariat islam yanng tidak
A. Kesimpulan
banyak menyerap tenaga kerja dan menjadi tumpuan untuk mencari nafkah.
sejalan dengan misi Islam itu sendiri. Misi inilah yang sekaligus menjadi
yang berbunyi :
“Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat
B. Saran
dapat berkembang lebih maju lagi mengikuti kemajuan teknologi serta dapat
Achmad Sauki, dkk. The Effect Of Plant Densites And Time In SRI Method (System
Of Rice Intensification) To Growth And Results For Rice. Jurnal Produksi
Tanaman Vol. 2 Nomor 2, Maret 2014
Mario Fransisco Tamba, dkk. Analisis Pendapatan Usaha Tani Padi Sawah Dengan
Metode SRI (System of Rice Intensification) di Desa Empat Balai Kecamatan
Kuok Kabupaten Kampar, Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 13 No. 2, februari 2017
Nindya Eka Sobita dan I Wayan Suparta. Pertumbuhan Ekonomi dan Penyerapan
Tenaga Kerja di Provinsi Lampung. JEP Vol. 3, Juli 2014
Said Sa‟ad Marthon. Ekonomi Islam Ditengah Krisis Ekonomi Global. Jakarta: Zikrul
Hakim, 2004)
Salikin Karwan A. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta: Kanisius, 2003
Tri Harjoso, dkk. Karakter Morfologi Pada Pertanian Dengan Pendekatan SRI
(System of Rice Intensification), Agrin Vol. 15, No. 2, Oktober 2011
Utama, S.P, dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi petani pada teknologi
budidaya padi sawah sistem legowo. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 3, 2007
Lampiran :