Anda di halaman 1dari 9

MIMBAR AGRIBISNIS

Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 796-804

ANALISIS PENDAPATAN PETANI USAHATANI MANGGIS


DI DESA SIMPANG SUGIRAN KECAMATAN GUGUAK
KABUPATEN LIMAPULUH KOTA

ANALYSIS OF INCOME FARMING OF MANGOSTIN IN SIMPANG SUGIRAN


VILLAGE, GUGUAK SUB-DISTRICT, LIMAPULUH KOTA DISTRICT

Miftahul Fadhilah*, Dini Rochdiani

Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran


*Email: mifta12fadhilah@gmail.com
(Diterima 12-1-2021; Disetujui 18-1-2021)

ABSTRAK
Manggis merupakan salah satu komoditas budidaya yang dibudidayakan di Desa Simpang Sugiran.
Permasalahan yang dihadapi petani di Desa Simpang Sugiran adalah penggunaan faktor produksi
yang tidak efisien dan terhambatnya ekspor manggis akibat covid-19, yang menyebabkan
penurunan pendapatan pada petani manggis. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pendapatan
usahatani manggis di Desa Simpang Sugiran. Desain pada penelitian ini menggunakan desain
kuantitatif dan teknik penelitian metode survei. Hasil analisis pendapatan didapatkan pendapatan
petani manggis di Desa Simpang Sugiran Rp 1.508.207 per pohonnya, sedangkan hasil analisis R/C
menunjukkan nilai 5,92 artinya usahatani manggis menguntungkan.

Kata Kunci : Manggis, Pendapatan Usahatani

ABSTRACT
Mangosteen are one of commodities cultivited in Simpang Sugiran Village. The problem faced by
farmers in Simpang Sugiran Village are the use of ineffeictient production factors and delay in
mangosteen exports due to Covid-19, which cause a decrease in income for mangosteen farmers.
The purpose of this study is to analyze the farm income of mangosteen in Simpang Sugiran Village.
The design in this study used a quantitative design and survey twchniques research methods.The
Result of income analysis obtained by mangosteen farmer in Simpang Sugiran Village Rp.
1.508.207 per tree, while the result of the R/C show a value of 5,92, which means that mangosteen
farming is profitable.

Keywords : Mangosteen, Farm Income

PENDAHULUAN Berdasarkan data Badan Pusat Statistika


Manggis yang dijuluki sebagai volume ekspor manggis pada tahun 2018
Queen of Fruit sejak tahun 2000 dan mengalami peningkatan yang sangat
telah dinobatkan sebagai komoditas drastis yaitu dari tahun 2017 sebesar
unggulan berdasarkan Riset Unggulan 10082 meningkat menjadi 38071 pada
Strategis Nasional Buah (RUNAS). Laju tahun 2018.
perkembangan ekspor manggis mencapai Sumatera Barat adalah salah satu
35,6% setiap tahunnya dan memberikan sentra manggis Indonesia dengan luas
kontribusi mencapai 37,4% per tahun.

796
ANALISIS PENDAPATAN PETANI USAHATANI MANGGIS DI DESA SIMPANG SUGIRAN
KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMAPULUH KOTA
Miftahul Fadhilah, Dini Rochdiani

panen pada tahun 2018 1.274 ha dan pertumbuhan 5,8%.


Tabel 1. Produksi Manggis Sumatera Barat Berdasarkan Kabupaten dan Kota Tahun 2015-2019
Tahun (Ton)
No Nama Kabupaten/Kota
2015 2016 2017 2018 2019
1 Pesisir Selatan 1.339,90 690,40 649,80 2.144,30 1.210,90
2 Sijunjung 1.593,20 - 444,50 827,60 1.736,60
3 Padang Pariaman 4.043,90 - 6.354,50 6.414,10 5.270,50
4 Limapuluh Kota 5.033,60 - 5.906,30 3.937,50 10.411,90
5 Tanah Datar 396,30 218,50 112,10 339 225,10
6 Solok Selatan 441,40 632,30 95,90 147,20 440,10
7 Agam 3.505 - 17.155 6.225 1.413,10
8 Padang 2.324,90 76,20 1.968,60 1.137,40 5.722,20

Kabupaten Limapuluh Kota manggis mengalami penurunan dari


merupakan sentra manggis Provinsi awalnya Rp 25.000/kg menjadi Rp
Sumatera Barat dengan produksi manggis 15.000/kg (Kampai, 2020). Dikarenakan
sebesar 10.411,90 ton pada tahun 2019. pada saat ini dunia sedang dilanda
Pada tahun 2018 juga Sumatera Barat dengan virus yang bernama virus Corona
mengekspor manggis perdananya secara atau Covid-19.
langsung ke China sebesar 10.000 ton Seperti yang sudah diketahui virus
melalui Kabupaten Limapuluh Kota. Covid-19 adalah virus yang awalnya
Kecamatan Guguak merupakan ditemukan di negara China sudah tersebar
salah satu penghasil manggis terbesar ke seluruh belahan dunia, dan hingga saat
yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota ini tanggal 1 Desember 2020 jumlah
dengan produksi manggis 1.088 ton pada pasien yang terjangkit virus corona
tahun 2019. Desa Simpang Sugiran sebanyak 63,2 juta jiwa. Dengan
merupakan desa dengan produksi banyaknya pertambahan kasus setiap
manggis tertinggi yang ada di Kecamatan harinya membuat beberapa negara
Guguak. melakukan kebijakan lockdown.
Jika produksi manggis tinggi Dengan adanya kebijakan ini
diikuti dengan harga yang rendah, maka menyebabkan ekpor manggis terhambat
penerimaan petani akan rendah. Begitu dan produksi manggis yang dijual di
pula, seandainya penerimaan petani lokal menjadi meningkat. Sehingga
rendah dan diikuti dengan biaya produksi menyebabkan harga manggis menurun
yang tinggi maka pendapatan petani dan pendapatan petani juga menurun.
rendah, dan begitu juga sebaliknya (Dewi
& Qanti, 2018). Pada saat ini harga

797
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 796-804

METODE PENELITIAN 2. Harga merupakan niali uang yang


Tempat dan Objek Penelitian dibayarkan oleh konsumen kepada
Objek penelitian ini adalah penjual atas barang atau jasa yang
pendapatan usahatani manggis di Desa dibelinya dalam satuan Rupiah (Rp).
Simpang Sugiran Kecamatan Guguak 3. Biaya produksi manggis, seluruh
Kabupaten Limapuluh Kota Provinsi biaya yang digunakan dalam faktor
Sumatera Barat. Tempat penelitian dipilih produksi yang dikeluarkan dalam
di Desa Simpang Sugiran Kecamatan usahatani manggis, baik secara tunai
Guguak Kabupaten Limapuluh Kota maupun yang dihitung dalam satu
Provinsi Sumatera Barat, dengan alasan, musim tanam yang diukur dengan
bahwa tempat penelitian ini merupakan satuan Rupiah (Rp).
salah satu sentra penghasil manggis di 4. Biaya total, biaya yang dikeluarkan
Sumatera Barat. selama proses produksi, yang terdiri
Desain Penelitian atas biaya tetap dan biaya variabel.
Desain penelitian yang digunakan Diukur dalam satuan Rupiah (Rp).
dalam penelitian ini adalah penelitian 5. Biaya tetap adalah biaya yang
kuantitatif. Penelitian kuantitatif dikeluarkan dalam usahatani yang
merupakan metode yang digunakan pada nilainya tetap pada jangka waktu
populasi atau sampel tertentu, analisis tertentu dan besar kecilnya tidak
data bersifat kuantitatif atau statistik, tergantung dengan ukuran output
pengumpulan data menggunakan yang diperoleh. Diukur dengan satuan
instrumen penelitian dengan tujuan untuk Rupiah (Rp).
menguji hipotesis yang telah ditetapkan 6. Biaya variabel adalah biaya yang
(Sugiyono, 2019). digunakan untuk memperoleh faktor
Variabel Penelitian produksi berupa benih, pestisida,
Variabel yang digunakan dalam tenaga kerja dan pupuk. Biaya ini
penelitian ini adalah sebagai berikut: selalu berubah dengan berubahnya
1. Produksi merupakan proses budidaya keluaran yang dihasilkan dan
untuk menghasilkan manggis yang berhubungan langsung dengan jumlah
memiliki kualitas serta harga jual produksi, diukur dalam satuan Rupiah
yang tinggi, diukur berdasarkan berat (Rp).
kilogram (kg).

798
ANALISIS PENDAPATAN PETANI USAHATANI MANGGIS DI DESA SIMPANG SUGIRAN
KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMAPULUH KOTA
Miftahul Fadhilah, Dini Rochdiani

7. Penerimaan usahatani adalah nilai Teknik Pengumpulan Data


produksi yang diperoleh oleh Teknik pengumpulan data
usahatani dari total produk dikalikan dilakukan melalui wawancara, observasi,
dengan harga jual ditingkat petani. kuesioner dan kepustakaan. Wawancara
Satuan yang digunakan yaitu Rupiah dilakukan pengumpulan data dengan
(Rp). tanya jawab dengan responden agar
8. Pendapatan usahatani merupakan total mendapatkan informasi dan pengetahuan.
penerimaan yang diterima petani Survei dilakukan dengan cara
setelah dikurangi dengan biaya yang mengadakan pengamatan secara langsung
dikeluarkan dalam proses produksi, terhadap objek yang akan diteliti agar
seperti biaya pembelian pupuk, upah, mendapatkan gambaran yang jelas
bibit, sewa lahan, pajak lahan, tenaga mengenai tempat yang akan diteliti.
kerja, dan biaya penyusutan alat-alat Sedangkan cara pengambilan data
pertanian dalam satu kali musim kuesioner ini dilakukan dengan
tanam. Diukur dalam satuan rupiah memberikan para responden seperangkat
per tahun (Rp/thn). pertanyaan tertulis untuk dijawab. Data
Teknik Penarikan Sampel kepustakaan yang didapatkan dalam
Populasi petani manggis di Desa penelitian ini bisa bersumber dari skripsi,
Simpang Sugiran ada 80 orang. Untuk dinas pertanian, jurnal, BPS, outlook
menentukan sampel petani manggis tanaman hortikultura, dan media
diambil secara metode acak sederhana informasi lainnya yang berkaitan dengan
(sistem random sampling) dengan penelitian.
menggunakan rumus slovin sebagai Biaya Usahatani
berikut: Biaya usahatani terdiri atas biaya
n= tetap (fixed cost) dan biaya variabel
( )²
(variable cost) (Soekartawi, 2016).
n= ( , )²
= 47.08 1. Biaya tetap yaitu biaya yang relatif
tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan
n = 47
walaupun produks yang diperoleh
Jadi, sampel petani manggis yang banyak atau sedikit.
dijadikan responden pada penelitian ini
yaitu 47 orang.

799
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 796-804

2. Biaya variabel adalah biaya yang yang ditetapkan. Untuk menghitung


besar kecilnya dipengaruhi oleh pendapatan usahatani dapat
jumlah produksi yang diperoleh menggunakan rumus:
Secara sistematis, biaya usahatani Pd = TR – TC
dapat dirumuskan sebagai berikut : Keterangan:
TC = FC + VC Pd = Pendapatan usahatani manggis
Keterangan: TR = Total penerimaan usahatani
TC = Total Cost (Biaya produksi total) manggis
FC = Fixed Cost (Biaya tetap) TC = Total biaya usahatani manggis
VC = Variable Cost (Biaya variabel) Imbangan Penerimaan dan Biaya
Penerimaan Usahatani (R/C)
Penerimaan usahatani yang Menurut Soekartawi, (2016),
diperoleh oleh petani terdiri atas analisis R/C digunakan untuk mengetahui
penerimaan secara tunai dan non tunai efisiensi dan keuntungan usahatani. Jika
(Soekartawi, 2016) . Untuk mengetahui R/C < 1 , maka usaha yang dikakukan
penerimaannya dapat menggunakan secara ekonomi dapat dikatakan tidak
analisis penerimaan dengan rumus efisien dan usaha tersebut tidak
sebagai berikut: menguntungkan. Sedangkan jika R/C > 1,
TR = P . Y maka usaha yang dilakukan secara
Keterangan: ekonomi dapat dikatakan efisien dan
TR = Total Revenue (Total Penerimaan) usaha tersebut menguntungkan.
P = Price (Harga jual per unit) Sedangkan jika R/C = 1, maka
Y = Jumlah produksi dalam periode kegiatan usaha berada pada kondisi
tanam tertentu dimana kegiatan usaha tersebut tidak
Pendapatan Usahatani mendapatkan keuntungan maupun
Selisih antara penerimaan dan kerugian. Untuk menghitung
semua biaya yang dikeluarkan perbandingan antara penerimaan dan
merupakan pendapatan (Soekartawi, biaya secara matematik dapat
2017). Untuk menghitung pendapatan menggunakan rumus berikut
usahatani yang harus diketahui adalah (Soekartawi, 2016):
seluruh pengeluaran dan penerimaan A = R/C
selama usahatani dijalankan dalam waktu

800
ANALISIS PENDAPATAN PETANI USAHATANI MANGGIS DI DESA SIMPANG SUGIRAN
KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMAPULUH KOTA
Miftahul Fadhilah, Dini Rochdiani

Keterangan: berusahatani, terdapat 21 orang (44%)


A = Imbangan Penerimaan dan Biaya petani yang sudah berpengalaman selama
R = Besarnya penerimaan dalam lebih dari 20 tahun. 6 orang (13%) petani
usahatani (Rp) memiliki pengalaman < 10 tahun dan 20
C = Besarnya biaya yang di keluarkan petani memiliki pengalaman 10-20 tahun.
dalam usahatani (Rp) Berdasarkan data status kepemilikan
lahan seluruh responden adalah milik
HASIL DAN PEMBAHASAN sendiri.
Karakteristik Responden Menurut Elfadina et al (2019), luas
Karakteristik dari petani merupakan lahan pertanian dibagi menjadi 3
data pribadi yang membedakan setiap kelompok yaitu petani skala kecil dengan
petani. Karakteristik ini diuraikan luas lahan (< 0,5) ha, lahan skala
berdasarkan umur petani, tingkat menengah dengan luas lahan (0,5-1,0 ha),
pendidikan, pengalaman usahatani, dan dan skala besar dengan luas lahan (> 1
status kepemilikan lahan. ha).
Berdasarkan data responden 17 Berdasarkan data penelitian luas
petani berada pada kelompok umur lahan petani yang ada di Desa Simpang
sangat produktif dan 30 petani berada Sugiran sebagian besar (78%) yaitu
pada usia tidak produktif. Tingkat antara 0,5-1 ha, artinya luas lahan petani
pendidikan formal sebagian besar manggis yang dimiliki termasuk ke dalam
responden adalah Sekolah Dasar (SD) lahan dengan skala menengah.
yaitu sebanyak 19 orang (41%) terdapat 1 Sedangkan untuk luas lahan < 0,5 ha
(2%) orang yang tidak menempuh terdapat 7 (15%) orang dan luas lahan >1
pendidikan, 11 (23%) orang memempuh terdapat 3 (7%) orang
pendidikan hingga Sekolah Menengah
Pertama, 15 (32% orang menempuh Analisis Pendapatan Usahatani
pendidikan hingga Sekolah Menengah Biaya Total Produksi
Atas dan 1 (2%) orang menempuh Biaya total yang diperoleh petani
pendidikan hingga Sarjana. manggis di Simpang Sugiran per
Pengalaman petani dalam pohonnya dapat dilihat pad Tabel 2. Rata-
berusahatani berbeda-beda. Sebagian rata biaya tetap yang dikeluarkan petani
besar petani sudah berpengalaman dalam yaitu Rp 3.956 per pohon. Sedangkan

801
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 796-804

untuk biaya variabel Rp 367.838 per petani manggis di Desa Simpang Sugiran
pohon. Sehingga didapatkan rata-rata adalah Rp 371.793.
total biaya produksi yang dikeluarkan

Tabel 2. Rata-Rata Total Biaya Produksi Usahatani Manggis di Desa Simpang Sugiran per Pohon
Biaya Produksi
No. Komponen Biaya Total Biaya %
Biaya Tetap Biaya Variabel
1. Biaya Penyusutan Rp 3.956 Rp 3.956 1%
2. Pupuk Rp 81.468 Rp 81.468 22%
3. Tenaga Kerja Rp286.370 Rp 286.370 77%
Jumlah Rp3.956 Rp 367.838 Rp 371.793 100

Penerimaan Usahatani manggis berkualitas super. Sehingga


Menurut Soekartawi (2016), selisih didapatkan penerimaan dari usahatani
antara penerimaan dan semua biaya manggis yaitu Rp 1.880.000 per pohon.
merupakan pendapatan usahatani.
Apabila pendapatan usahtani tersebut Pendapatan Ushatani Manggis
bernilai positif, maka usahatani tersebut Pendapatan yang diperoleh petani
menguntungkan. Pendapatan yang dalam usahatani manggis di Desa
diperoleh petani dalam usahatani Simpang Sugiran dapat dilihat pada Tabel
manggis di Desa Simpang Sugiran dapat 4. Berdasarkan Tabel 4, dapat dilihat
dilihat pada Tabel 3. hasil penerimaan usahatani manggis Rp
Tabel 3. Penerimaan Usahatani Manggis per 1.880.000 dan biaya yang dikeluarkan Rp
Pohon
Volume Harga Penerimaan 317.793, maka didapatkan pendapatan
No Jenis
(kg) (Rp) (Rp)
1. Super 92 20.000 1.840.000 yang diterima petani manggis Rp
2. BS 5 8.000 40.000
1.508.207 per pohonnya.
Total 1.880.000
Tabel 4. Pendapatan Usahatani Manggis per
Jumlah rata-rata produksi manggis Pohon
No Uraian Jumlah (Rp)
di Desa Simpang Sugiran per pohon yaitu 1. Biaya Total 371.793
2. Penerimaan 1.880.000
97 kg dengan harga jual untuk kualitas 3. Pendapatan 1.508.207
super adalah Rp 20.000/kg dan untuk
kualitas BS Rp 8000/kg. Nilai R/C

Berdasarkan informasi dan Nilai R/C dalam usahatani dapat

wawancara dari petani rata-rata 5% dari digunakan untuk melihat apakah kegiatan

total produksi manggis merupakan usahatani yang dilakukan dapat

kualitas BS, sedangkan sisanya 95% memberikan keuntungan. R/C adalah

802
ANALISIS PENDAPATAN PETANI USAHATANI MANGGIS DI DESA SIMPANG SUGIRAN
KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMAPULUH KOTA
Miftahul Fadhilah, Dini Rochdiani

perbandingan antara penerimaan dan Saran


biaya (Soekartawi, 2016). Secara 1. Diharapkan adanya penyuluhan
sistematik, R/C yaitu: pemerintah mengenai penggunaan
RC = TR : TC manajemen ushatani dari hulu sampai
= Rp 1.880.000 : Rp 317.793 hilir sehingga sehingga penggunaan
= 5,92 fakor produksi dapat efiktas dan
Nilai R/C 5,92, maka dengan efisien dan meningkatkan pendapatan
pengeluaran Rp 1 akan menghasilkan usahatani manggis.
penerimaan Rp 5,92 dan kentungan 4,92, 2. Perlunya dilakukan penelitian lebih
sehingga dapat disimpulkan bahwa lanjut mengenai faktor apa saja yang
usahatani manggis menguntungkan (R/C mempengaruhi pendapatan dari
> 1). usahatani manggis.

KESIMPULAN dan SARAN DAFTAR PUSTAKA


Kesimpulan BPS. (2016). Volume Ekspor Manggis
Indonesia. Badan Pusat Statistika.
1. Rata-rata biaya produksi manggis
_____. (2018). Luas Panen Manggis
petani Di Desa Simpang Sugiran Provinsi. Badan Pusat Statistika.
_____. (2019). Produksi Manggis
paling tinggi per pohonnya terletak
Sumatera Barat Berdasarkan
pada biaya tenaga kerja yang dengan Kabupaten Dan Kota. Badan Pusat
Statistika.
total biaya Rp 286.370.
Deviani, F. (2020). Analisis Pendapatan
2. Rata-rata penerimaan petani manggis Dan Faktor-Faktor Yanh
Mempengaruhi Produksi Usahatani
di Desa Simpang Sugiran per
Buncis Di Desa Cikandang
pohonnya Rp 1.880.000. Kecamatan Lembang Kabupaten
Bandung Barat. Universitas
3. Rata-rata pendpatan yang diterima
Padjadjaran.
petani di Desa Simpang Sugiran Dewi, & Qanti, S. R. (2018). Analisis
Kontribusi Pendapatan Usahatani
adalah Rp. 1.508.207 per pohonnya
Manggis Terhadap Pendapatan
4. Nilai imbangan penerimaan dengan Rumah Tangga Petani Manggis Di
Desa Cikalong, Kecamatan
pembiayaan (R/C) dari petani
Sodonghilir, Kabupaten
manggis di Desa Simpang Sugiran Tasikmalaya, Jawa Barat. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa.
adalah 5,29 > 1, artinya usahatani
Elfadina, E. ., Rasmikyatai, E., &
manggis menguntungkan. Saefudin, B. (2019). Analisis Luas
dan Status Penguasaan Lahan
Petani Mangga Dikaitkan dengan

803
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 796-804

Perilaku Agribisnisnya di Pratiwi, N. I. (2016). Analisis Faktor-


Kecamatan Cikedung Kabupaten Faktor Yang Mempengaruhi
Indramayu. Jurnal Ilmiah Produksi Usahatani Manggis
Mahasiswa. (Garcinia mangostana L.).
Kampai, J. (2020). Geger Virus Corona, Universitas Padjadjaran.
Ekspor Manggis Sumbar Terganjal. Soekartawi. (2016). Analisis Usahatani.
Www.Detikfinance.Com. Universitas Indonesia.
https://finance.detik.com/berita- _____. (2017). Ilmu Usahatani.
ekonomi-bisnis/d-4875220/geger- Universitas Indonesia.
virus-corona-ekspor-manggis- Sugiyono. (2019). Metode Penelitian
sumbar-terganjal Kuantitatif, Kualitatid, dan R&D.
Alfabeta, cv.

804

Anda mungkin juga menyukai