FITRA ARIANSYAH
P042172001
FITRA ARIANSYAH
P042172001
Komisi Penasehat
Ketua Anggota
Prof. Dr. Ir. Laode Asrul, MP. Dr. Ir. Eymal, B. Demmallino, M.Si.
Nip. 19630307 198812 1 001 Nip. 19640815 199002 1 001
Fitra Ariansyah
Laode Asrul
Eymal, B. Demmallino
Fitra Ariansyah
Laode Asrul
Eymal, B. Demmallino
salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Magister
Berbagai rintangan dan hambatan yang dialami sejak timbulnya ide untuk
meneliti hingga lahirnya tesis ini. Namun berkat doa dan bantuan dari berbagai
pihak, maka penyusunan tesis ini dapat terselesaikan. Untuk itu perkenankanlah
1. Bapak Dr. Ir. Mahyuddin, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Agribisnis
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Laode Asrul, MP. Selaku Ketua Komisi Penasehat dan Ibu
Dr. Ir. Eymal, B. Demmallino, M.Si. selaku anggota yang telah banyak
3. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya selama mengikuti
perkuliahan.
4. Kepala Badan Diklat Industri Makassar beserta segenap staf dan personilnya
penyusunan tesis.
6. Istri dan anak-anakku tercinta yang menjadi motivasi atau pendorong dalam
sahabat peneliti beserta semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan
Dalam penyusunan tesis ini, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan isi tesis ini, dan
semoga semua bantuan yang diberikan dapat menjadi amal ibadah di sisi Allah
SWT. Harapan peneliti, semoga tesis ini mempunyai banyak manfaat bagi semua
Fitra Ariansyah
DAFTAR ISI
Halaman
5.1 Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) pada Balai Diklat Industri
Makassar ........................................................................................... 93
5.2 Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) pada Balai Diklat Industri
Makassar ........................................................................................... 94
5.3. Matriks TOWS dalam Penentuan Strategi pada Balai Diklat Industri
Makassar ........................................................................................... 102
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
perdagangan, dimana negara di seluruh dunia akan menjadi satu kekuatan pasar
yang semakin terintegrasi dengan tidak adanya rintangan batas teritorial negara.
Tiongkok dan India dalam hal menarik investasi asing. Modal asing dibutuhkan
Pada KTT selanjutnya yang berlangsung di Bali pada Oktober 2003, para
Indonesia dalam menghadapi MEA ini, antara lain pada sektor tenaga kerja.
Dengan ASEAN Community yang diberlakukan pada tahun 2015 maka human
movement akan semakin mudah dan bebas, tenaga kerja dari negara ASEAN
sebagai salah satu kawasan ekonomi tanpa frontier atau batas antar negara.
2
Sebab itu setiap penduduk maupun sumber daya dari setiap negara anggota
dapat bergerak bebas, seperti dalam negeri sendiri. Indonesia juga akan menjadi
pasar bagi produk dan tenaga kerja dari negara-negara ASEAN. Arus produk
dan jasa/tenaga kerja dari negara ASEAN tidak dapat dibendung lagi.
Sebaliknya, Indonesia juga akan memiliki pasar yang lebih luas (baik bagi produk
maupun tenaga kerjanya), dan hal ini merupakan peluang yang harus dapat
Dewasa ini era globalisasi ditandai oleh adanya persaingan yang semakin
ketat, sehingga dalam memenangkan persaingan maka salah satu faktor adalah
adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan handal. Namun
permasalahan yang terjadi yaitu hambatan pasat tenaga kerja lebih disebabkan
oleh rendahnya kualitas SDM yang ada dalam memenuhi kebutuhan pasar. Saat
ini, dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas Indonesia masih kalah bersaing
dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand serta
kebutuhan dunia usaha industri terutama sektor industri menjadi salah satu
upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan kualitas SDM. Fungsi dan peran
pembangunan sumber daya manusia, hal ini sesuai dengan UU No. 3 tahun
3
manusia yang orientasinya menjadi salah satu yang menjadi prioritas dalam
strategi sumber daya manusia. Hal ini didasari dari pendapat yang dikemukakan
oleh Sopiah dan Sangadji (2018) bahwa strategi sumber daya manusia
merupakan proses yang terintegrasi dan terkait dengan sistem, pelatihan, fungsi
serta pendekatan sumber daya manusia yang melakukan program secara luas
dengan cara atau strategi sehingga strategi sumber daya manusia yang menjadi
fokus pada penelitian ini adalah strategi pendidikan dan pelatihan (Diklat),
manusia yang bermutu unggul sehingga menjadi salah satu syarat bagi
yang dilakukan Kementerian Perindustrian dalam hal ini Pusdiklat Industri adalah
dengan melakukan reposisi seluruh satuan kerja unit pendidikan dan pelatihan
industri (BDI) Makassar. Keberadaan Balai Diklat Industri sebagai Pusdiklat yakni
dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah berbasis Agro,
sekarang Balai Diklat Industri mengadakan pusat pelatihan bagi para pelaku
industri kecil dan menengah (IKM) berbasis kompetensi dan spesialisasi pada
olahan komoditas pertanian yaitu kakao, rumput laut, dan ikan serta desain
Fungsi dan peran Balai Diklat Industri di Makassar yang memiliki tugas
industri prioritas, dan kerjasama diklat. Adanya kegiatan diklat yang dilakukan
oleh Balai Diklat Industri di Makassar tahun 2014-2017 yang dapat disajikan
Tabel 1.1
Kegiatan Diklat Industri yang Dilaksanakan di BDI Makassar
TOTA
TAHUN
No. Pendidikan dan Latihan L
2014 2015 2016 2017
A Diklat terkait Pengembangan IKM
Inkubator Bisnis 2 1 1 4
Seleksi Bisnis Plan 1 1
B Diklat terkait Pengembangan Industri Prioritas
Diklat Diversifikasi Pengolahan Rumput Laut 2 2
Diklat Aneka Olahan Cokelat 5 4 5 7 21
Diklat Aneka Olahan Rumput Laut 3 5 5 5 18
Diklat Kemasan/Desain Kemasan 3 5 4 12
Diklat Pengolahan Rumput Laut 4 2 5 11
Diklat Pengolahan Kakao Three in One 3 4 3 3 13
C Kerjasama Diklat
Diklat Aneka Olahan RumputLaut Kerjasama
1 1
Dirjen Agro
TOTAL 17 25 20 21 83
Sumber: Balai Diklat Industri Makassar, 2019
5
Dari Tabel 1.1 di atas terlihat bahwa hasil dari program reposisi yang
2014, Balai Diklat Industri Makassar sudah terarah menjadi unit pendidikan dan
kakao dan turunannya yaitu : coklat, rumput laut dan ikan serta desain kemasan
produk hasil olahan pangan. Namun kegiatan Diklat yang dilakukan oleh Balai
mengikuti diklat tidak sesuai dengan persyaratan yang telah diterapkan oleh
Maksimal 45 tahun, belum pernah mengikuti diklat pada jenis yang sama
usaha mikro kecil dan menengah. Selama mengikuti jalannya diklat peserta tidak
mengikuti jalannya diklat dengan baik sehingga sering terjadi peserta tidak lulus
uji kompetensi. Melihat dari permasalahan yang dihadapi oleh Balai Diklat
Industri di Makassar terlihat belum dapat meningkatkan jumlah usaha mikro kecil
Agro dengan jumlah peserta diklat tahun 2016 s/d tahun 2019 yang dapat dilihat
Tabel 1.2
Pertumbuhan Jumlah UMKM Berbasis Agro dan Peserta Diklat
Tahun 2016 – 2019
Berdasarkan tabel 1.2 yaitu jumlah UMKM berbasis agro dan peserta
diklat tahun 2016 s/d 2019 menunjukkan bahwa tahun 2016-2018 mengalami
adanya penurunan jumlah peserta diklat dalam tahun 2019 maka strategi diklat
untuk Balai Diklat Industri belum dikatakan efektif. Tidak efektifnya pelaksanaan
diklat oleh Balai Diklat Industri di Makassar yaitu masih kurangnya ketersediaan
infrastruktur mesin dan peralatan dan selain itu berkurangnya jumlah SDM
dalam 5 tahun terakhir. Dengan tidak efektifnya pelaksanaan Diklat maka perlu
eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.
Sehingga dari pendapat yang dikemukakan oleh Rangkuti (2013) maka akan
1. Faktor-faktor apa saja di dalam dan di luar Balai Diklat Industri yang
pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah berbasis agro di Wilayah kota
Makassar.
pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah berbasis agro di Wilayah Kota
Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini yaitu
sebagai berikut :
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika.
defenisi operasional.
BAB V : PENUTUP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ditilik dari asal katanya istilah strategi adalah berasal dari Bahasa Yunani
dua kata yakni stratos (tentara) dan ago (memimpin). Konteksnya adalah
dari suatu perusahaan atau organisasi untuk mencapai sasaran atau tujuan yang
berbeda mengenai strategi. Strategi dalam suatu dunia bisnis atau usaha
sangatlah dibutuhkan untuk pencapaian visi dan misi yang sudah diterapkan oleh
perusahaan, maupun untuk pencapaian sasaran atau tujuan, baik tujuan jangka
utama dari perusahaan yang dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
organisasi.
top manajer yang terarah pada tujuan jangka panjang perusahaan, disertai
berikut :
diharapkan pelanggan di masa depan. Strategi hampir selalu dimulai dari apa
yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya
ini maka ada yang hampir dimulai dari apa yang selalu untuk bisa terjadi dan
12
bukan yang dimulai dari apa yang selalu terjadi. Dengan terjadinya ada suatu
kecepatan berinovasi pada pasar yang baru dan juga perubahan pola
onal dalam aspek tujuan jangka panjang, program tindakan dan prioritas alokasi
sumber daya, yang memilih bisnis yang digeluti atau ingin digeluti organisasi,
dalam setiap bisnis yang dimasuki, dengan jalan merespon setiap peluang atau
eksternal. Kedua, strategi merupakan perspektif dimana isu kritis atau faktor
membuat dampak yang besar serta jangka panjang kepada prilaku dan
sumber daya dengan peluang (strategis berbasis sumber daya) sehingga dapat
per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga.
jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang
relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat
kecil konsumen.
bahwa lingkungan strategis yang dihadapinya, yaitu yang terdiri dari lingkungan
alam, politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi, terus berubah karena
strategi adalah alat untuk mencapai tujuan atau keunggulan bersaing dengan
atau organisasi, makin kompleks pula bentuk, jenis dan sifat interaksi yang terjadi
kompleksitas itu ialah proses pengambilan keputusan yang semakin sulit dan
secara internal hanyalah sebagian dari tanggungjawab yang harus dipikul oleh
kepentingan berbagai pihak, seperti para manajer madya dan manajer tingkat
rendah, para pemegang saham, serta para karyawan dan karyawati organisasi.
Di samping itu, meskipun berada di luar organisasi, terdapat berbagai pihak yang
agen, pemerintah dan para pelanggan atau pengguna produk atau jasa
pengalaman para anggota manajemen puncak, mereka hanya akan berhasil jika
dibantu oleh sekelompok manajer pada tingkat yang lebih rendah yaitu para
manajer yang pada umumnya terdiri dari para penyelia. Para manajer tersebut
manajemen puncak.
yang dipimpinnya tetap berada dalam keadaan stabil dalam berbagai keadaan
dan situasi yang ada, karena untuk itulah seorang manajer dibayar. Dengan
seperti kata pepatah dalam kekuatan yang besar lahir tanggungjawab yang
besar.
jika kebijakan strategi lahir dan direncanakan dengan matang, reference dan
sebuah keputusan, karena dampak sebuah keputusan terjadi pada berbagai lini
dengan tujuan agar pengaruh rencana tersebut bisa memberikan dampak positif
bagi organisasi tersebut secara jangka panjang. Salah satu fokus kajian dalam
kepada perusahaan secara jangka panjang atau sustainable termasuk dari segi
profit yang stabil. Profit yang stabil dipengaruhi oleh stabilitas penjualan yang
depan. Alasannya karena kondisi yang dihadapi oleh satu organisasi, baik yang
organisasi yang tingkat efektivitas dan produktivitasnya makin lama makin tinggi.
keputusan dan tindakan manajerial yang dihasilkan dari proses formulasi dan
kompetitif.
mencapai tujuan jangka panjang, yaitu mencapai visi serta misi perusahaan
salah satu ilmu yang sangat penting dikuasai seorang pemimpin sebuah
perusahaan atau lembaga yang satu dapat berhasil dengan baik dalam
persaingan yang mungkin ada serta perilaku dan tanggapan perusahaan lain
daripada reaktif dalam membentuk masa depan sendiri. Hal itu memungkinkan
(2015:15) adalah :
proses adalah mencapai pengertian dan komitmen dari sebuah manajer dan
karyawan.
d. Mendapatkan laba.
Tahun 2008 tentang UMKM. Pasal 1 dari UU. tersebut, dinyatakan bahwa Usaha
mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memiliki kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU.
tersebut. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahan atau bukan anak cabang yang dimiliki, dikuasai atau
menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud
dalam UU tersebut.
berbagai usaha yang meyediakan berbagai produk baik berupa barang ataupun
jasa semakin meningkat. Para pelaku usaha ikut serta dalam memberikan
cukup kuat dalam menghadapi persaingan bisnis saat ini yaitu pelaku Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Sedangkan dalam pengertian dari usaha
19
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi
bagian langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha besar
Usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha mikro, usaha
kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana
kekayaan bersih atau nilai aset tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
1) Usaha mikro adalah unit usaha yang memiliki aset paling banyak Rp. 50 juta
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dengan hasil penjualan
2) Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rp. 50 juta sampai dengan paling
banyak Rp.500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300 juta hingga maksimum
Rp.2.500.000.
dari Rp.500 juta hingga paling banyak Rp.100 milyar hasil penjualan tahunan
usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah dan usaha besar. Misalnya
menurut Badan Pusat Statistik (BPS), usaha mikro adalah unit usaha
dengan jumlah pekerja tetap hingga 4 orang, usaha kecil antara 5 sampai 19
UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha di semua sektor ekonomi. Pada
prinsipnya, pembedaan antara Usaha Mikro (UMI), Usaha Kecil (UK), Usaha
Menengah (UM), dan Usaha Besar (UB) umumnya didasarkan pada nilai
aset awal (tidak termasuk tanah dan bangunan), omset rata-rata per tahun, atau
jumlah pekerja tetap. Namun definisi UMKM berdasarkan tiga alat ukur ini
yang lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan industri berskala besar. Dan
sehingga dengan adanya UMKM saat ini sudah menjadi pesaing bagi usaha
dihadapi UMKM saat ini masih ada, karena UMKM belum tersentuh oleh
lembaga keuangan (Suci, 2017). Dalam hal ini dikarenakan masih banyak
diperoleh oleh pelaku usaha, karena alasan tersebut masih jarang UMKM yang
ekonomi yang dialami Negara ini, masih belum pulih sampai saat ini. Salah satu
terjadi saat ini, dengan melalui sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Potensi UMKM saat ini sangat besar dalam menyerap tenaga kerja, hingga perlu
aturan yang kondusif, yang tidak membebani pelaku usaha UMKM. Sementara
itu UMKM masih banyak yang harus menanggung banyaknya pungutan serta
pengurusan perizinan yang lama akan menghabiskan biaya yang cukup mahal.
Peraturan dalam UMKM yang kurang mendukung menjadikan hal ini yang tidak
2017).
nasional. Kontribusi sektor UMKM terhadap PDB telah mencapai 60,34 persen
pada tahun 2017. Sektor UMKM telah menyerap tenaga kerja hingga 97,22
lapangan kerja baru dan lewat UMKM juga banyak tercipta unit-unit kerja
pertahun;
eksport nasional;
baku dan sumber daya lokal yang mudah ditemukan dan tersedia di sekitar
dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor; (2) Penyedia lapangan kerja yang
23
dan pemberdayaan masyarakat; (4) Pencipta pasar baru dan sumber inovasi;
Secara umum, terdapat tiga peran UMKM atau kontribusi UMKM terhadap
yang layak.
tinggi.
Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah sehingga mampu tumbuh
Kecil dan Menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri; (2) perwujudan
24
kompetensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; (4) peningkatan daya saing
Mikro, Kecil dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan
(3) meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam pembangunan
undangan dan kebijakan yang meliputi aspek: (1) pendanaan; (2) sarana dan
prasarana; (3) informasi usaha; (4) perizinan usaha; (5) kesempatan berusaha;
daya saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Pemerintah dan Pemerintah
pengolahan; (2) pemasaran; (3) sumberdaya manusia; dan (4) desain dan
Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat melalui bank, koperasi dan lembaga
pinjaman Usaha Mikro, Kecil dan Menengah oleh lembaga penjamin kredit
mesin pertanian dan sebagainya; (2) pengolahan; (3) pemasaran (tata niaga);
dan (4) subsistem pendukung seperti pembiayaan dan asuransi. Dalam hal ini
yang disebut agro industri adalah subsistem yang menangani pengolahan hasil
pada sektor pertanian, dimana sektor pertanian masih menghadapi nilai jual yang
tidak konsisten pada saat terjadi jumlah produksi tinggi, maka harga jual
menjadi rendah, begitu pula sebaliknya. Maka dari itu industri agro menjadi salah
satu solusi untuk mengantisipasi masalah harga dan memberi nilai tambah pada
produk pertanian. UMKM sektor industri agro menjadi usaha yang berpotensi
untuk dikembangkan.
Pertanian dalam arti luas mencakup: (1) pertanian rakyat atau disebut
rakyat dan perkebunan besar; (3) kehutanan; (4) peternakan, dan (5) perikanan.
ikan dan kodok. Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa industri
agro adalah proses pengolahan bahan mentah dari hasil pertanian dalam arti
26
yaitu: (1) selama era orde baru menganggap telah berhasil dalam produksi
41% dari total lapangan kerja pada industri pengolahan atau manufakturing;
devisa, agro industri menyumbang sekitar 68,91% dari ekspor produk industri
olahan non minyak dan gas bumi; (5) agro industri merupakan jenis industri
ke atas (forward linkage); dan (6) umumnya agro industri berlokasi di pedesaan,
karena itu kandungan lokalnya sangat tinggi, serta memiliki social effect yang
(agro industri) sebagai leading sector dalam pengembangan industri. Hal ini
berbagai kegiatan dalam sistem agri bisnis (hulu dan hilir) secara keseluruhan
pembangunan daerah.
sangat penting untuk memperhatikan agro industri dalam skala usaha mikro
27
kecil dan menengah (UMKM). Hal ini disebabkan sebagian besar UMKM di
Indonesia berada pada sektor ini (INDEF, 2011). Dengan kata lain,
industri diyakini merupakan pendekatan yang lebih baik karena jaringan bisnis
yang terbentuk melalui klaster efektif meningkatkan daya saing usaha UMKM.
dan hasilnya, perikanan, kehutanan. Dari keenam sub sektor penyedia bahan
baku tersebut, sub sektor mana yang dapat menjadi basis pertumbuhan
pada tahun 2000 adalah: tanaman pangan sebesar 59,8%; tanaman perkebunan
sebesar 3,6%.
nasional maka perlu dilakukan strategi dalam upaya pemberdayaan pada sektor
Esensi dari CBED adalah sebagai human service develivery bagi sekelompok
kebutuhan daerahnya.
PARADIGMA CBED
Empowerment Strategi
1. Menguatkan (Reinforcing)
2. Penguatan (Strengthening)
3. Mempertinggi/menambah-
kan (Enhancing)
4. Memperkenankan
(Enabling)
5. Pembelaan/Penganjuran
Gambar 2.1
Paradigma Community Based Economic Development
Penting
Penting, Tetapi Penting dan
tidak mendesak mendesak
(Prioritas ke III) (Prioritas ke I)
Gambar 2.2
Penetapan Sasaran/Skala Prioritas Pemberdayaan
dan Pengembangan UMKM
teknis, dan moral individu sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan
hasil positif, baik secara langsung maupun tidak langsung (Tambunan, 2012:04).
yang dihadapi oleh UMKM, diperlukan upaya hal-hal seperti: (a) Penciptaan
iklim usaha yang kondusif, (b) Bantuan Permodalan, (c) Perlindungan Usaha,
31
selama ini dapat diklasifikasikan dalam bebarapa aspek utama berikut ini:
keuntungan BUMN dan kewajiban untuk menyalurkan kredit bagi usaha kecil
minimum 20% dari porfolio kredit bank) dan kemudahan kredit (KUPEDES,
PIK (Pemukiman Industri Kecil) yang didukung oleh UPT (Unit Pelayanan
e) Pembinaan untuk bidang usaha dan daerah tertentu lewat KUB (Kelompok
intelektual dan kepribadian manusia. Oleh karena itu untuk memperoleh hasil
dan pelatihan yang sesuai dengan analisa jabatan agar pegawai mengetahui
satu (pelaku usaha industri kecil dan menengah) dengan kelompok lain yang
tergabung dalam jenis usaha yang sama maupun jenis usaha yang berbeda.
Atas interaksi yang dilakukan diantara mereka ada saling ketergantungan satu
sama lain dalam dunia usaha, dan dari interaksi itulah maka muncul apa yang
Menurut bentuk dan macamnya maka peran atau role menurut Arikunto
1. Peran Nyata (Anacted Role) adalah suatu cara yang betul-betul dijalankan
3. Konflik peran (Role Conflick) adalah suatu kondisi yang dialami seseorang
yang menduduki suatu status atau lebih yang menuntut harapan dan tujuan
emosional.
6. Model peran (Role Model) adalah seseorang yang tingkah lakunya kita
8. Ketegangan peran (Role Strain) adalah kondisi yang timbul bila seseorang
problem kehidupan di masa kini maupun di masa yang akan datang. Pendidikan
berhubungan erat antara unsur satu dengan unsur yang lain (Sutrisno, 2016:29).
melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan
kompetensi ideal.
pelatihan merupakan pendidikan jangka pendek yang biasanya lebih fokus pada
praktik yang berguna untuk meningkatkan kinerja para karyawan dan untuk
peningkatan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang spesifik pada saat ini.
mereka dapat bekerja dengan baik dan dapat memberikan kualitas pelayanan
di abad ini dituntut untuk mempunyai keunggulan bersaing dalam hal kualitas
produk, service, biaya maupun sumber daya manusia yang profesional. Untuk
menghadapi tantangan.
sebagai abdi negara, dan juga regulasi dan deregulasi kebijakan pemerintahan.
kapasitas menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Dengan kata lain tidak
tanpa upaya pengembangan kapasitas bagi pelaku maupun juga sistem yang
mengaturnya
dimana semua orang memiliki hak yang sama terhadap sumber daya, dan
menjadi perencana pembangunan bagi diri mereka (Eade dikutip oleh Tonny &
ekonomi, politik dan praktek) dimana pembangunan itu bergantung, juga mencari
secara efektif, dan atas dasar sumber daya yang berkesinambungan untuk
kan fokus yang lebih rinci pada setiap situasi dengan visi strategi yang luas
dalam jangka panjang. Dengan demikian hasil yang diharapkan dengan adanya
itu adalah kekuatan sumber daya alam, sumber daya ekonomi dan sumber
daya manusia sehingga menjadi suatu local capacity. Kapasitas lokal yang
alam ekonomi setempat. Dalam konteks seperti itu otonomi dan pembangunan
masyarakat oleh masyarakat adalah suatu konsep yang sejalan. Karena itu
akan tetapi menghadapi kemampuan dan daya saing yang rendah. Ada
bahan baku; (4) penggunaan teknologi; (5) mesin-mesin dan peralatan; (6)
berorientasi masa lalu dan sekarang; (8) manajemen tidak memadai; (9) kurang
harkat dan martabat lapisan masyarakat yang berada dalam kondisi tidak
daya yang dapat dikembangkan. Dalam hal ini, pemberdayaan adalah upaya
mengembangkannya.
38
terkait, yaitu masyarakat yang belum berkembang sebagai pihak yang harus
kehidupan.
belajar dan bekerja sangat tipis, karena keduanya berjalan secara terpadu. Maka
kegiatannya dengan gerakan sosial yang baru seperti hak asasi manusia dan
gerakan perdamaian.
sangat berkuasa.
dilokasi yang strategis dapat diakses oleh masyarakat. Lingkungan fisik yang
40
tugas kehidupannya.
mengembangkannya.
berdayaan.
dalam hal ini dilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya persaingan
yang tidak seimbang serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah.
masyarakat, yaitu:
didukung oleh lingkungan (fisik dan sosial) yang lebih baik, diharapkan akan
untuk menemukan kecocokan strategis (strategic fit) antara peluang yang ada
perusahaan.
Dapat dikatakan bahwa esensi dari strategi adalah peluang dibagi dengan
kapasita (capacity) yang terbentuk oleh sumber daya dan kemampuan yang
situasional.
Salah satu alat analisis situasional yang paling bertahan lama dan banyak
sumber daya dan kemampuan internal yang dimiliki perusahaan serta sejumlah
situasional dengan formulasi strategi, alat analisis ini memperoleh sejumlah kritik
d. Faktor yang sama dapat ditempatkan dalam dua kategori, misalnya kekuatan
e. Tidak ada kewajiban untuk melakukan verifikasi atas suatu opini dengan data
atau analisis.
g. Hasil analisis SWOT seringkali tidak memiliki keterkaitan secara logis dengan
implementasi strategis.
44
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif
diturunkan dari “kesesuaian” yang baik antara sumber daya internal perusahaan
sederhana ini memiliki implikasi yang bagus dan mendalam bagi desain serta
1. Kekuatan
atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relatif lebih
2. Kelemahan
secara efektif.
3. Peluang
bagi perusahaan.
4. Ancaman
perusahaan dalam mencapai posisi saat ini atau yang diinginkan. Masuknya
keberhasilan perusahaan.
(weaknesses).
BERBAGAI PELUANG
KELEMAHAN KEKUATAN
INTERNAL EKSTERNAL
BERBAGAI ANCAMAN
diversifikasi (produk/pasar)
ini mirip dengan question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi
baik.
kelemahan internal.
ini juga terdapat dua yang hal perlu diperhatikan. Dua hal yang dimaksud
a. Kekuatan
b. Kelemahan
instrument analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat telah diketahui
pula secara luas bahwa “SWOT merupakan akronim untuk kata-kata strenghs
(ancaman).
dikenal luas. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang
akurat, asumsi sederhana ini mempunyai dampak yang besar atas rancangan
Ferrel dan Harline (2015), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk
untuk merumuskan strategi perusahaan, analisis ini didasarkan pada logika yang
ancaman) dalam kondisi yang ada disaat ini, hal ini disebut dengan analisis
situasi.
faktor internal dan eksternal, kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam
kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan faktor
disesuaikan dengan keuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat
Berikut ini dikemukakan matriks analisis SWOT yang dapat dilihat melalui
banyak dipelajari secara serius di bidang akademis. Hal ini adalah karena setiap
adalah untuk memperoleh keunggulan bersaing di dalam bisnis dan industri yang
dimasuki.
strategi untuk mengatas ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada.
seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus, menganalisis situasi untuk
mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang
harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Salah satu alat yang dapat
analisis SWOT, dimana analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
(Threats).
51
Strategi SO
sebesar-besarnya.
Strategi ST
Strategi WO
Strategi WT
yang bersifat strategis, sehingga dengan kondisi atau informasi yang diperoleh
dari suatu kasus, tindakan manajemen yang tepat dan sesuai dapat ditentukan.
sebagai berikut :
memanfaat-kan peluang
untuk me-nekan
kelemahan. Strategi yang
diperoleh digunakan untuk
menjadi alternatif prioritas
pengembangan
agroindustri IKM Pengeri-
ngan Ikan menggunakan
iklim, efisiensi dan profita-
bilitas sebagai kriteria.
Adapun urutan prioritas
berdasarkan AHP adalah
penerapan teknologi tepat
guna (0.404), perbaikan
sarana dan prasarana
produksi (0.326), serta
peningkatan kualitas
tenaga kerja (0.270).
6. Mustafa, M. Strategi Pengembangan Analisis mengacu pada
Jauhar (2014), Industri Olahan Makanan matriks EFE dan IFE
Rumput Laut (Studi kasus: menghasilkan kekuatan
Industri Rumah Tangga terbesar, yaitu kualitas
Narasa di Palu Utara). bahan yang baik, kelema-
han terbesar adalah ke-
masan produk yang tidak
menarik; Peluang terbesar
adalah dukungan Peme-
rintah Palu sedangkan
ancaman terbesar adalah
kenaikan harga bahan
baku dan tambahan bahan
baku. Hasil dari penentuan
posisi industri dan analisis
SWOT adalah strategi SO
untuk meningkatkan
kualitas, mempertahankan
harga produk, mempromo-
sikan dan menembus pa-
sar dengan sasaran mas-
yarakat kelas menengah.
Analisis QSPM menghasil-
kan strategi yang paling
menarik
7. Mudrikah, Alfiah Strategi Pengembangan Hasil penelitian menunjuk-
(2017), Usaha Industri Kecil Ola- kan bahwa faktor internal
han Carica (Studi Kasus yang menjadi kekuatan da-
pada UKM Gemilang di lam industri adalah lokasi
Kabupaten Wonosobo yang strategis dan yang
menjadi kelemahan adalah
belum adanya fasilitas pe-
nelitian dan pengemba-
56
dengan kompetensinya,
peningkatan sarana dan
prasarana baik penunjang
maupun melalui pening-
katan anggaran yang
memadai baik dari
Pemerintah Daerah, Pusat
maupun kerjasama
dengan pihak swasta
melalui program CSR.
59
BAB III
penelitian ini. Hipotesa pengarah dalam penelitian ini tidak berarti harus diuji
temuan baru di lapangan (karena kajian ini menggunakan metode kualitatif) yang
dapat saja tidak tergambar dalam kerangka pikir tetapi bisa berupa sebagai
penemuan baru atau juga hasil kajian yang dapat juga memperkuat kerangka
kompetensi bagi sumber daya manusia industri dan UMKM yang handal
Untuk mencapai fungsi dan tujuan Balai Diklat Industri Makassar terdapat
dua faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Dengan dipahaminya kedua faktor tersebut dari kajian analisis maka solusi
industri khususnya pada bidang kompetensi pengolahan kakao, rumput laut, ikan
dan desain kemasan produk pangan sangat diharap dapat menyusun strategi
60
60
61
BAB IV
METODE PENELITIAN
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu dimana cara ilmiah tersebut mengandung arti bahwa kegiatan penelitian
tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.
Hadi (2007: 19) menerangkan bahwa metode yang baik merupakan salah
satu syarat terpenting dalam suatu penelitian, karena benar salahnya suatu
kesimpulan yang diambil sangat ditentukan oleh baik tidaknya metode yang
dari obyek yang diteliti. Pertanyaan dengan kata tanya “mengapa”, “alasan apa”
digunakan untuk meneliti pada objek yang alamiah, dimana peneliti adalah
metode wawancara, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif
gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta fakta tertentu.
dan pelatihan yaitu Balai Diklat Industri Makassar, Jalan Perintis Kemerdekaan
Sulawesi Selatan.
pertimbangan :
1. Balai Diklat Industri Makassar merupakan satu-satunya Unit Kerja yang ada
Indonesia.
2. Balai Diklat Industri Makassar sejak tahun 2014 telah diarahkan untuk fokus
3. Balai Diklat Industri Makassar memiliki sarana dan prasarana yang sangat
Waktu kajian dalam penelitian ini dilakukan selama 5 (lima) bulan yaitu
dimulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Juli tahun 2020.
4.3 Informan
sejumlah informan pada Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri Makassar yang
berpartisipasi dalam penelitian ini, dimana yang menjadi unit informan adalah :
1) Kepala dan para pejabat Eselon IV pada Balai Diklat Industri Makassar
Data adalah semua informasi atau bahan yang disediakan alam yang
harus dicari dan dikumpulkan oleh pengkaji sesuai dengan masalah yang dikaji.
Data merupakan bahan yang sesuai untuk memberi jawaban terhadap masalah
yang dikaji. Jenis data dalam penelitian ini menggunakan dua sumber data,
yaitu data primer dan data sekunder (Afifuddin dan Saebeni, 2009: 117)
menjabarkan:
1. Data Primer
Data yang dihimpun secara langsung dari sumbernya dan diolah sendiri
pada Balai Diklat Industri Makassar untuk dimanfaatkan. Data primer dapat
dibentuk oleh opini informan secara individual atau kelompok, dan hasil
2. Data sekunder
Data sekunder pada penelitian ialah yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara (hasil dari pihak lain) atau digunakan oleh lembaga
suatu penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini berbentuk catatan atau
laporan data dokumentasi oleh lembaga lain yang dipublikasikan dan terkait
dengan penelitian ini, baik itu dari unit lain dalam satu instansi kementerian
perindustrian maupun dari instansi lain yang berhubungan dengan Balai Diklat
Industri Makassar.
data. Pada penelitian kualitatif pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang
alamiah (natural setting), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data
dengan metode observasi dan wawancara mendalam (in depth interview), dan
sebagai berikut:
1. Observasi
mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.
65
sejumlah data tentang konteks nyata yang berlangsung dalam proses kerja
strategis.
tanggung jawab yang diperoleh dari data profil dan struktur Balai Diklat
Industri Makassar.
2. Dokumentasi
kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang terjadi di
masa lampau yang sangat berkaitan dengan kondisi atau peristiwa masa kini
Dokumen yang berbentuk gambar misalnya : foto, gambar hidup, sketsa dan
lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat
dapat berupa:
- Catatan evaluasi
- Transkrip buku,
- Prasasti
Dalam hal ini data-data yang peneliti kumpulkan, merupakan data yang
3. Wawancara
(1) Kepala dan Para ejabat Eselon IV pada Balai Diklat Industri Makassar,
(2) Tenaga pengajar dalam hal ini adalah Widyaiswara dan Instruktur
data/ informasi tentang rencana strategis, visi, dan misi BDI Makassar.
diklat.
Struktur Informasi
Jenis Data Kepala dan Tenaga Ketua
Eselon IV BDI Pengajar dan Alumni Diklat Kelompok
Makassar Instruktur Pengusaha
Sumber Daya
Manusia
Sumber Daya
Sarana dan
Prasarana
Sumber Daya
Anggaran
(Finansial)
Sumber Daya
Infrastruktur
Sumber Daya
Kerja Sama
68
pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif
model analisis data yang selama ini digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu
metode perbandingan tetap, metode analisis data menurut Spradley dan metode
analisis data menurut Miles dan Huberman terdapat empat jalur analisis data
kualitatif, yaitu mencakup antara lain : (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3)
penyajian data, dan (4) penarik kesimpulan. Hal ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Koleksi Data
penelitian.
dapat ditarik dan diverifikasi. Reduksi data dilakukan pada saat peneliti
rangkuman, lalu memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan pada hal-
hal yang penting yang harus dipaparkan terkait dengan penelitian di Balai
Diklat Industri.
70
3) Penyajian data
data atau sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari berbagai sumber
selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh dari sumber data di Balai Diklat
penelitian maka perlu display data, yaitu menyajikan data dalam bentuk tabel,
gambar, matrik, network dan chart. Dalam tahap ini data hasil wawancara
SWOT.
1. Metode SWOT
(Threat).
(kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.
Hal ini disebut dengan analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis
Yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh suatu Balai
antara lain kompetisi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat
dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari pada pesaing dalam
b) Faktor kelemahan
c) Faktor peluang
d) Faktor ancaman
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis jika tidak
72
diatasi ancaman akan menjadi bahaya bagi satuan bisnis yang bersangkutan
Berbagai Peluang
Kelemahan Kekuatan
internal internal
diversifikasi (produk/pasar).
Matrik Internal Eksternal (IE Matrik) Balai Diklat Industri Makassar. Dari hasil
penyusunan Matrik Internal dan Eksternal ini dapat disusun Strategi Balai Diklat
IFAS merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan untuk
kolom 1.
tersebut dengan skala mulai 1,0 (sangat penting) hingga 0,0 (tidak penting)
Diklat Industri Makassar saat ini. Jumlah seluruh bobot pada kolom 2 tidak
pada kolom 1 dengan memberikan skala mulai dari 4 (above average) hingga
Industri Makassar.
3 (rating).
penyusunan matrik IFAS hanya saja faktor yang dinilai berbeda yaitu faktor
adalah Matrik SWOT. Matrik ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilki. Matrik ini dapat menghasilkan
EFAS
a. Strategi SO
sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
c. Strategi WO
d. Strategi WT
4) Kesimpulan
kesimpulan dapat ditinjau sebagai mana yang timbul dari data yang harus di
Penarikan kesimpulan ini dilakukan oleh peneliti secara terukur melalui analisis
5) Validasi Data
merta menjadikan hasil temuan peneliti sebagai data yang akurat dan memiliki
tingkat kepercayaan yang tinggi. Perlu melewati pengujian data terlebih dahulu
sesuai dengan prosedural yang telah ditetapkan sebagai seleksi akhir dalam
melakukan publikasi hasil penelitian, peneliti terlebih dahulu harus melihat tingkat
keabsahan lebih ditekankan pada data yang diperoleh. Melihat hal tersebut maka
77
Data yang valid dapat diperoleh dengan melakukan uji kredibilitas (validitas
interbal) terhadap data hasil penelitian sesuai dengan prosedur uji kredibilitas
1. Perpanjangan Pengamatan
Hal ini dilakukan untuk menghapus jarak antara peneliti dan narasumber
2. Meningkatkan Ketekunan
dapat mendeskripsikan data yang akurat dan sistematis tentang apa yang
diamati.
3. Triangulasi
Ini merupakan teknik yang mencari pertemuan pada satu titik tengah
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang
78
melakukan pemilahan data yang sama dan data yang berbeda untuk
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, misalnya dengan
Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda
atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada
lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang
ditemukan oleh peneliti. Bahan yang dimaksud dapat berupa alat perekam
suara, kamera, handycam dan lain sebagainya yang dapat digunakan oleh
6. Mengadakan Membercheck
kepada pemberi data. Ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data
yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data atau
informan. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data
universal tetapi dapat diterapkan apabila memiliki konteks dan situasi yang
jelas dan sistematis, dan dapat dipercaya oleh pembaca mengenai hasil
karena telah memahami seluk beluk data yang diperoleh dalam penelitian.
dengan konteks dan situasi yang identik dengan penelitian yang dimaksud.
penentu arah dan gerak penelitian yang dilaksanakan. Hal ini juga terkait
hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian
BAB V
Latihan Industri (BLI) Ujung Pandang dengan wilayah kerja di wilayah Nusa
Tenggara, Pulau Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya. Pada awal berdirinya, BLI
sehingga wilayah BLI Ujung Pandang berubah menjadi hanya meliputi Pulau
Sulawesi, dengan susunan organisasi terdiri dari Kepala Balai Diklat Latihan
Industri dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang membawahi Kepala Urusan
Makassar, dengan susunan organisasi terdiri dari Kepala Balai Diklat (Eselon III)
dan dibantu oleh 3 orang pejabat Eselon IV yakni Kepala Sub Bagian Tata
Usaha, Kepala Seksi Program dan Kerjasama Diklat dan Kepala Seksi Evaluasi
dan Pelaporan.
82
15.000 m2. Pada tahun 2003 s/d tahun 2005 dilakukan pembangunan gedung
di Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 17 Makassar dan mulai tanggal 8 Agustus 2005,
tanggal 29 Juni 2006, Balai Diklat Indag Makassar kembali berubah nama
menjadi Balai Diklat Industri Regional VII Makassar dengan wilayah kerja yang
meliputi Pulau Sulawesi, Maluku dan Maluku Utara dengan susunan organisasi
yang sama.
Diklat Industri Makassar adalah bidang pengolahan kakao, rumput laut dan
kemasan yang berbasis Kompetensi dan Berdaya Saing maka pada tahun 2016.
untuk meningkatkan peran dan fungsi sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan
ditawarkan oleh pemerintah agar Indonesia memiliki daya saing yang kuat
adalah bersifat jangka panjang yaitu hingga tahun 2025, dimana pada Balai
pemerataan dan kualitas hidup di Indonesia. Belum lagi Indonesia saat ini
dalam menghadapi persaingan yang teramat ketat selama MEA ini, negara-
bermutu unggul yang merupakan salah satu syarat bagi ekselerasi dan
naungannya, salah satunya yakni Balai Diklat Industri Makassar. Balai Diklat
Industri Makassar telah direposisi menjadi pusat pelatihan Industri Kecil dan
diklat untuk IKM masih terbatas jenis dan jumlah penyelenggaranya. Dalam
dan pelatihan dengan spesialisasi di bidang pengolahan rumput laut, kakao dan
5/2014 tanggal 26 Mei 2014 tentang organisasi dan tata kerja Balai Pendidikan
usaha pada sektor industri. Dimana dalam melaksanakan tugas pokoknya Balai
kompetensi,
industri,
menengah,
pelatihan industri,
h) Evaluasi dan pelaporan dari setiap kegiatan pedidikan dan pelatihan industri,
dan
pemerintah setingkat eselon III dipimpin oleh seorang kepala yang berada di
85
undangan.
Kepala
Sub.Bagian
Tata Usaha
Kasie Kasie
Penyelenggaraan Pengembangan dan
Diklat Kerjasama Diklat
Widyaswara
Gambar 5.1
Struktur Organisasi Balai Diklat Industri Makassar
5.1.5. Rencana Strategi Organisasi yang dilakukan oleh Balai Diklat Industri
Agro di Makassar
Tujuan dari misi Balai Diklat Industri Makassar yang telah ditetapkan
adalah :
dan aparatur.
bersama.
berikut :
Makassar.
rumah kemasan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Balai
Diklat Industri Makassar maka diperlukan berbagai cara yang meliputi hal-hal
sebagai berikut :
88
1. Kebijakan
luas.
2. Program
Industri Nasional),
kebutuhan.
sumber daya manusia, dimana sumber daya manusia merupakan salah satu
sumber daya yang ada dalam organisasi. Dimana berhasil tidaknya sumber daya
89
Industri.
melakukan pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia industri dengan
fokus spesialisasi kakao, rumput laut dan kemasan produk hasil pangan. Balai
Diklat Industri yang memiliki visi dan misi, dimana visi Balai Diklat Industri
di sektor industri.
Upaya dalam pencapaian visi dan misi bahwa Diklat Industri Makassar
sebagai penyelenggara diklat industri untuk pelaku UMKM agro maka strategi
yang digunakan selama ini dari pelatihan sistematis 3 in 1 yaitu inkubator bisnis,
kompetensi untuk industri skala menengah dan besar dan selain itu pencapaian
alumni tidak terlaksana sesuai dengan SKS, karena strategi diklat yang dilakukan
selama ini masih kurang terlaksana dengan baik sehingga perlunya dilakukan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh Balai Diklat Industri
Makassar. Hal ini dapat disajikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki pada
1. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan yang dimiliki oleh Balai Diklat Industri Makassar dapat diuraikan
sebagai berikut :
dan lahan yang telah dibangun sebesar 9.702 m 2 dengan sarana dan
Ruang kantor yang terdiri dari 4 ruangan yaitu ruang kepala BDI,
AC,
91
dengan AC.
tersedia.
2. Kelemahan (weaknesses)
grafis.
yang ditetapkan.
ancaman yang dimiliki oleh Balai Diklat Industri Makassar. Hal ini dapat
disajikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki pada Balai Diklat Industri
1. Analisis peluang
d. Terjalinnya kerja sama dengan Ditjen IKM dan Ditjen Agro dalam
2. Ancaman (Threats)
kakao.
analisis Swot, namun sebelum itu akan dilakukan analisis pembobotan dan
strategi internal dan matriks strategi eksternal. Hal ini dapat diuraikan sebagai
berikut :
93
Diklat, kepala BDI, dan Kasub. Tata Usaha. Berdasarkan hasil jawaban
Tabel 5.1
Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) pada Balai
Diklat Industri Makassar
Berdasarkan tabel 5.1 yakni matriks faktor strategi internal (IFAS) pada
BDI Makassar dimana skor IFAS sebesar 3,31. Hal ini dapat dikatakan bahwa
Balai Diklat Industri Makasasr mempunyai kekuatan internal yang kuat. Faktor
kekuatan yang memiliki peran besar adalah SKKN Pengolahan rumput laut,
94
pengolahan kakao, sektor pariwisata, sub sektor hotel, restoran serta industri
Kemudian dalam matriks IFAS terlihat bahwa nilai skor kelemahan yang
pengolahan dan instruktur desain grafis. Sehingga hal ini yang perlu diperhatikan
grafis.
merupakan pegawai Balai Diklat Industri Makassar maka penentuan bobot dan
strategi eksternal (EFAS) yang dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini :
Tabel 5.2
Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) pada Balai
Diklat Industri Makassar
Industri Makassar dengan nilai besar skor dalam matriks EFAS sebesar 2,90. Hal
ini dapat dikatakan bahwa nilai skor EFAS dikategorikan cukup. Dimana skor
jawaban responden untuk faktor peluang yang terbesar dari hasil penyebaran
kuesioner Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan ditambah oleh potensi agro
Makassar.
kurangnya jalinan kerja sama dengan asosiasi rumput laut dan kakao, sehingga
hal ini perlu diatasi dengan meningkatkan ruang lingkup spesialisasi BDI
Makassar, sehingga dari hasil evaluasi dalam matriks IFAS dan EFAS dalam
analisis Swot maka selanjutnya akan disajikan hasil penentuan total skor bobot
a. Skor kekuatan
Besarnya skor kekuatan dalam hasil matriks IFAS sebesar 2,42 (0,695 +
0,875 + 0,849)
b. Skor kelemahan
Besarnya skor kelemahan dalam matriks IFAS sebesar 0,89 (0,450 + 9,438)
c. Skor peluang
Besarnya skor peluang dalam matriks IFAS sebesar 1,92 (0,546 + 0,433 +
0,506 + 0,430)
96
d. Skor ancaman
Besarnya skor ancaman dalam matriks IFAS sebesar 0,93 (0,202 + 0,215 +
0,281 + 0,291)
eksternal yaitu :
a. Koordinat analisis internal (total skor kekuatan – total skor kelemahan) = 2,42
– 0,89 = 1,53
0,99 = 0,93
Y
Peluang
-5
5
-4
4
-3
-2 Mendukung Mendukung 3
1 Strategi
Strategi
0 Turn around
Agresif
2
1
2
1
3
0.93
Kelemahan 4 Kekuatan
0
5
-5 1.53 -4
-1
-2
Mendukung Mendukung -3
Strategi Strategi
Defensif diversifikasi
-4
-5
Ancaman
Gambar 5.2
Diagram Kartesius Analisis Swot
97
pada Balai Diklat Industri Makassar maka hasil analisis dalam penelitian ini
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat dikatakan bahwa Balai Diklat
eksternal dan internal melalui pemanfaatan faktor kekuatan, peluang yang ada
strategi yakni menentukan tahap proses pencocokan yang tepat dalam Balai
Diklat Industri Makassar, karena dalam penentuan strategi maka digunakan alat
matriks internal-eksternal (IE) dan matriks Tows dalam perumusan strategi yang
strategi ke dalam matriks yang terdiri dari dua dimensi yaitu : total skor dan
matriks IFAS pada sumbu X dengan total skor EFAS pada sumbu Y. Sehingga
dalam matriks IFAS diperoleh total skor 3,31 dan dalam matriks EFAS diperoleh
total skor sebesar 2,90. Hal ini dapat disajikan ke dalam matriks internal-elsternal
3,00 IV V VI
2,90 Pertumbuhan
Menengah Stabilitas Penciutan
2,00 Stabilitas
IX
VIII VIII
2,91
Ket : Strong 4.0 to 3.0 Average 2.99-2.0 Lemah 1.99 to 1.0
Gambar 5.3
Matriks Internal-Eksternal (IE) dalam Penentuan Strategi
pada Balai Diklat Industri Makassar
Diklat Industri Makassar maka dapat dikatakan bahwa strategi yang dapat
diklat dalam hal industri agro kepada sejumlah UMKM maka BDI Makassar
dan ancaman yang dimiliki maka dapat disusun strategi untuk mencapai tujuan
Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan yang dimiliki dan
memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh BDI Makassar yaitu :
99
- Meningkatkan kerja sama dengan Ditjend IKM dan Ditjend industri agro
industri agro.
sebelumnya.
petensi dalam mengelolah bisnis agro seperti kakao, rumput laut serta
Makassar.
pada materi diklat industri agro agar alumni BDI Makassar dalam
(WO)
yang digunakan oleh Balai Diklat Industri Makassar dapat diuraikan sebagai
berikut :
dan skill dalam mengelolah bidang industri agro setelah mengikuti diklat
di BDI Makassar.
keilmuannya.
101
ada serta menghindari ancaman. Adapun strategi yang digunakan oleh Balai
nasional dengan cara membuka akses kepada sesame alumni diklat baik
instruktur dan pegawai BDI Makassar, materi diklat, sarana diklat dalam
bidang diklat yang akan diselenggarakan pada periode yang akan datang.
Dalam kaitannya dengan uraian tersebut di atas maka strategi yang telah
Tabel 5.3. Matriks TOWS dalam Penentuan Strategi pada Balai Diklat Industri Makassar
102
103
pelaksanaan diklat industri agro khususnya pada Balai Diklat Industri dalam
agro.
Strategi yang perlu dilakukan oleh BDI Makassar yakni perlunya melakukan
Makassar dimana strategi yang hasil diklat adalah dengan merekrut instruktur
dimiliki oleh instruktur dalam bidang mesin pengolahan dan desain grafis.
4) Menyelenggarakan diklat 3 in 1
Salah satu strategi yang perlu dilakukan oleh BDI Makassar guna dapat meningkatkan kualitas
peserta diklat adalah dengan memberikan diklat 3 in 1 khususnya berkaitan dengan diklat
Industri berbasis kompetensi yaitu pengolahan kakao, pengolahan rumput laut, pengolahan
ikan, pengolahan kopi dan desain kemasan pangan serta inkubator bisnis.
104
penulisan KTI
Upaya dalam pencapaian kualitas SDM yang andal khususnya dalam hal
penulisan KTI.
Strategi lainnya yang perlu dilakukan oleh Balai Diklat Industri Makassar
teaching factory, mesin dan peralatan. Hal ini dimaksudkan untuk dapat
Strategi yang dilakukan dengan menjalin kerja sama antara balai diklat
dan assosiasi.
Balai Diklat Industri Agro khususnya dalam melakukan peserta diklat industri,
sehingga dari hasil analisis data pada penelitian ini melalui tahap penentuan
strategi melalui hasil penyebaran kuesioner dalam analisis swot yang menunjuk-
kan bahwa posisi BDI Makassar berada dalam posisi yang menguntungkan.
Dimana dalam posisi ini maka strategi BDI adalah dengan memanfaatkan
kekuatan dan peluang yang dimiliki dalam melakukan kegiatan diklat industri
kelemahan dan ancaman yang dimiliki oleh Balai Diklat Industri sehingga dapat
Balai Diklat Industri Makassar memiliki kekuatan dalam hal sarana dan
prasarana yang memadai misalnya adanya teaching factory serta mesin dan
yang sesuai dengan spesialisasi kompetensi BDI Makassar (rumput laut, kakao,
dan kemasan) sehingga dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan diklat di BDI
Makassar serta LSP dan TUK yang sudah terlisensi, kemudian disinergikan
dengan peluang yang ada yaitu tersedianya anggaran yang memadai, adanya
wilayah kerja yang cukup luas, berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),
Direktorat Jenderal IKM dan Direktorat Jenderal Agro maka strategi yang bisa
diwujudkan adalah :
106
a. Menyelenggarakan diklat 3 in 1
penulisan KTI
Balai Diklat Industri Makassar memiliki kekuatan dalam hal sarana dan
prasarana yang memadai misalnya adanya teaching factory serta mesin dan
selanjutnya yakni pegawai BDI Makassar yang ada cukup memadai ditambah
kompetensi BDI Makassar (rumput laut, kakao, dan kemasan) sehingga dapat
menjadi acuan dalam pelaksanaan diklat di BDI Makassar serta LSP dan TUK
yang terlisensi disinergikan dengan ancaman yang ada yaitu, terbatasnya akses
terbatasnya ruang lingkup spesialisasi BDI Makassar (rumput laut, kakao dan
kemasan), kurangnya jalinan kerjasama dengan asosiasi rumput laut dan kakao.
(MEA), adanya potensi agro lainnya yang dapat diolah dengan menggunakan
Direktorat Jenderal IKM dan Direktorat Jenderal Agro dan dengan menyadari
kelemahan yang ada yakni belum tersedianya instruktur mesin pengolahan dan
instruktur desain grafis serta berkurangnya jumlah SDM dalam 5 tahun ke depan
dan instruktur desain grafis serta berkurangnya jumlah SDM dalam 5 tahun ke
terbatasnya ruang lingkup spesialisasi BDI Makassar (rumput laut, Kakao, dan
kemasan), kurangnya jalinan kerjasama dengan asosiasi rumput laut dan kakao.
tujuan dan sasaran BDI Makassar, maka diperlukan strategi sebagai berikut:
penentuan strategi mulai dari tahap perencanaan strategi hingga pada tahap
penentuan strategi melalui matriks IE dan matriks Tows maka dapat ditentukan
strategi Balai Diklat Industri Makassar yang dapat diterapkan dalam pencapaian
umum
penulisan KTI
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
1. Hasil analisis dan penelitian ini melalui pengamatan langsung pada BDI
internal dan eksternal maka hasil penelitian ini Balai Diklat Industri
fungsional umum
6.2. Saran
saran-saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
menyediakan instruktur dalam bidang mesin dan desain grafis dan selain
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Dwi Amin dan Dwi Susilowati (2017), Pengembangan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Berbasis Industri Kreatif di kota Malang. Jurnal
Ilmu Ekonomi, Vol. 1, No. 1 (2017).
Fahmi, Irham, 2017, Manajemen Strategis: Teori dan Aplikasi, Cetakan Kesatu,
Penerbit : Alfabeta, Bandung.
Hasibuan, Malayu S.P. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.
Kurniawan, Dhika Amalia (2020), Pelatihan Analisis Swot dan BMC pada
Asosiasi UMKM Ponorogo. Jurnal Cendekia (Jurnal Pengabdian
Masyarakat), Vol. 2, No. 1. ISSN : 2685-130X.
Sarwono, Hartadi dan Rijianto, Erwin, 2015. Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah. Penerbit : Kerjasama LPPI dengan Bank Indonesia,
Jakarta.
Rivai, Veithzal dan Sagala, EJ. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan: Dari Teori ke Praktek. Edisi Kedua, Penerbit : PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Susilo, Bambang, Hendra Wijaya, dan Nanik Yuliati, 2014. Pengaruh Pelatihan
terhadap Pengembangan Usaha di KUD Marem Desa Serut Kecamatan
Panti Kabupaten Jember Tahun 2013, Penelitian dipublikasikan, diakses
tanggal 10 Juli 2019.
Tambunan, Tulus, 2012, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-Isu
Penting, Penerbit : LP3ES, Jakarta.
Udaya Jusuf, dkk, 2013, Manajemen Stratejik, edisi pertama, cetakan pertama,
Penerbit : Graha Ilmu, Yogyakarta
114
Wheelen, T.L dan Hunger, D.J, 2013. Strategic Management and Business
Policy, Edisi kesembilan, Pearson Prentice Hall.