PROPOSAL PENELITIAN
RISNANDA THAMRIN
NIM : 0063 10 14 2020
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
i
PROPOSAL PENELITIAN
TESIS
Diajukan oleh
RISNANDA THAMRIN
0063 10 14 2020
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
PROPOSAL PENELITIAN
RISNANDA THAMRIN
0063 10 14 2020
Ketua,
Anggota,
iii
IDENTITAS MAHASISWA DAN TIM PENGUJI
IDENTITAS MAHASISWA :
Nama Mahasiswa : Risnanda Thamrin
NIM : 0063 10 14 2020
Program Studi : Magister Kesehatan
Minat :
iv
KATA PENGANTAR
menerus berjalan.
penyusunan proposal tesis ini tidak akan bisa selesai tanpa bimbingan,
jauh dari kata sempurna. Semoga tesis ini dapat bermanfaat dan tentu
juga berharap masukkan dan saran untuk kebaikan penyusunan tesis ini
kedepannya.
v
Risnanda Thamrin
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN SAMPUL DALAM..............................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................iii
IDENTITAS MAHASISWA DAN TIM PENGUJI...................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI......................................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................
D. Manfaat Penelitian...................................................................................................
E. Orsinalitas Penelitian..............................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................8
A. Rumah Sakit..........................................................................................8
B. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.........................................14
C. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Daerah............................17
D. Perencanaan........................................................................................20
E. Strategi................................................................................................21
F. Peraturan Terkait...................................................................................................
G. Penelitian Terdahulu.............................................................................................
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN...............31
A. Kerangka Konseptual...........................................................................................
B. Hipotesis................................................................................................................
BAB 4 METODE PENELITIAN...........................................................................33
A. Pendekatan Penelitian..........................................................................................
B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................................
C. Jenis dan Sumber Data.........................................................................................
D. Populasi dan Sampel............................................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data....................................................................................
F. Teknik Analisis Data.............................................................................................
BAB 5 PELAKSANAAN PENELITIAN...............................................................36
A. Jadwal Penelitian..................................................................................................
B. Sistematika Penulisan..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................38
vi
vii
I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
rumah sakit adalah fasilitas kesehatan yang padat teknologi dan padat karya
serta padat pakar. Peran tersebut dewasa ini semakin menonjol mengingat
masyarakat dan pelayanan yang lebih bermutu, ramah dan sanggup memenuhi
1
Dengan perencanaan strategik, sebuah rumah sakit bisa dengan mudah
hal ini bisa dilakukan melalui analisis faktor-faktor lingkungan, sehingga dapat
diketahui kekuatan dan kelemahan internal, serta hambatan dan peluang faktor
Secara umum fasilitas dan tenaga kesehatan yang tersedia dewasa ini
Sebagai salah satu pelayanan kesehatan adalah rumah sakit, baik yang
pelayanan di Rumah Sakit Nene Mallomo (RS Nemal) Sidrap yang terletak di
atau terletak di ujung selatan Kabupaten Sidrap, dengan jarak kurang lebih 2
2
RSUD Nene Mallomo merupakan rumah sakit umum daerah milik
pemerintah dan merupakan salah satu rumah sakit tipe C yang terletak di
Selain itu RSUD Nene Mallomo juga sebagai rumah sakit rujukan dari
faskes tingkat 1, seperti puskesmas atau klinik. Hal ini menjadikan RSUD Nene
memberikan pelayanan kepada pasien. Hal ini bisa dilihat dari indikator kinerja
pelayanan rumah sakit yang bisa dikatakan belum baik karena tidak sesuai
tahun 2021. Menurut Heryant (2013) indikator kinerja pelayanan suatu rumah
sakit meliputi Bed Occupancy Ratio (BOR), Average Length of Stay (ALOS),
Turn Over Interval (TOI), Gross Death Rate (GDR), Net Death Rate (NDR), dan
lain sebagainya.
Mallomo ;
Tabel 1.1 Indikator Kinerja Pelayanan Rawat Inap RSUD Nene Mallomo Tahun
2021
3
2. Tercapainya Turn Over Interval Hari 1-3 1-3 3
(TOI)/jangka waktu tidak terisinya
tempat tidur
3. Tercapainya Leight Of Stay (LOS)/ Hari 6-9 3-12 2
lamanya seorang pasien dirawat
4. Tercapainya Bed Turn Over (BTO)/ Kali 40-50 30 64
frekuensi penggunaan tempat tidur
5. Tercapainya Net Death Rate (NDR) / % <25 0-25 3
angka kematian bersih
6. Tercapainya Gross Death Rate (GDR) / % <45 0-45 3
angka kematian bersih
Sumber : Data RSUD Nene Mallomo
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tingkat hunian (BOR)
yang tidak memenuhi standar hanya mencapai 45% sedangkan nilai standar
ketetapan depkes terhadap indikator BOR adalah 60-80% dan pada lamanya
seorang pasien memilih untuk dirawat (LOS) yang tidak memenuhi standar
Adanya beberapa indikator kinerja pelayanan rumah sakit dan SPM yang
belum sesuai dengan angka ideal ini menjadi indikasi bahwa kinerja rumah
yang ingin dicapai oleh rumah sakit yakni pelayanan yang bermutu dan baik.
menyeluruh, akan tetapi analisis manajemen dilakukan hanya pada satu unit
saja yaitu unit rekam medis. Padahal jika dilihat dari teori yang telah dipaparkan
4
manajemen kesehatan dan kecenderungan SDM di RSUD Nene Mallomo
pada hal tersebut, perlu adanya kajian tentang perencanaan strategis rumah
Rumah Sakit, sebagai industri jasa kesehatan tidak dapat terhindar dari
mengantisipasi kondisi yang selalu berubah- ubah (Taylor, 1997; Jauch &
Glueck, 2004) dan me nyediakan peta perjalanan dan arah yang dituju serta
menjadi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan dan pasar (Bonn &
Glueck, 2004; Wheleen & Hunger, 2004). Baldrige National Quality Program
5
(2008), menetapkan strategic planning sebagai salah satu komponen dari
berpengaruh nyata terhadap kinerja organisasi (Phillips, 1996; Brews & Purohit,
dengan baik dan tepat. Kendala mendasar menyangkut sumber daya manusia
efektif, dan pengendalian serta tindak lanjut dari implementasi (Brenes, et al.
2008). Menurut pandangan berbasis sumber daya, the resource based view of
the firm (RBV), sumber daya yang dimiliki rumah sakit dapat menjadi sumber
yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas rumah sakit (Barney, 1991).
Sumber daya dan kapabilitas rumah sakit merupakan prinsip dasar strategi dan
6
faktor penentu profitabilitas rumah sakit (Grant, 1997; Collis &
Montgomery,1998).
Berikut ini merupakan data jumlah kunjungan rawat inap pasien RSUD
Tahun
No. Indikator Kinerja
2019 2020 2021
Jumlah kunjungan 9.413 7.000 8.522
1
rawat inap
Sumber : Data RSUD Nene Mallomo
dari tahun 2019 dengan jumlah pasien 9.413 turun menjadi 7.000 pasien pada
tahuan 2020 kemudian pada tahun 2021 jumlah pasien kunjungan rawat inap
naik menjadi 8.522 pasien. Hasil dari studi pendahuluan yang dilakukan di
terdapat permasalahan dan isu-isu strategis rumah sakit Nene Mallomo setiap
dengan bagus. Salah satu yang menjadi faktor penyebabnya karena rumah
sakit belum memiliki perencanaan strategis yang disepakati oleh seluruh pihak
keputusan yang diambil oleh pihak manajemen bersifat intuitif dan kurang
7
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh
B. Rumusan Masalah
Mallomo?
Mallomo?
Nene Mallomo?
Mallomo?
C. Tujuan Penelitian
8
1. Tujuan umum
Mallomo.
2. Tujuan Khusus
Nene Mallomo.
Nene Mallomo.
mendatang.
D. Manfaat Penelitian
9
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi
II.TINJAUAN PUSTAKA
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Pada hakekatnya rumah sakit adalah salah satu jenis industri jasa, dalam
hal ini industri jasa kesehatan. Oleh karena itu, rumah sakit harus patuh pada
10
karenanya rumah sakit memerlukan pendekatan yang berbeda pula (Jacobalis,
2000).
fungsi sosial yaitu dengan mengalokasikan 10%-25% tempat tidur kelas III
dipungkiri lagi, seperti dikatakan Lumenta (1989), bahwa rumah sakit punya
pasien.
11
secara berdayaguna dan berhasil guna pada upaya penyembuhan dan
Fungsi rumah sakit pada masa kini tentu sangat berbeda dengan rumah
sakit pada masa dulu. Pada masa dahulu, rumah sakit hanya berfungsi sebagai
fungsi sosial yaitu dengan mengalokasikan 10%-25% tempat tidur kelas III
dipungkiri lagi, seperti dikatakan Lumenta (1989), bahwa rumah sakit punya
Pada saat ini rumah sakit menjadi bagian integral dari seluruh sistem
12
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara terpadu (Aditama,
2003).
yaitu menurut:
1. Pemilik
Rumah sakit dapat dibedakan atas dua macam, yaitu rumah sakit
hospital).
Rumah sakit dapat dibedakan atas dua macam, yaitu rumah sakit yang
Rumah sakit dapat dibedakan atas dua macam, yaitu rumah sakit umum
13
ibukota propinsi dan rumah sakit kabupaten jika lokasinya di ibukota
kabupaten.
upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
dari A,B,C,D. Dimana untuk yang membedakan keempat kelas tersebut adalah
sebagai berikut:
14
b. Kemampuan pelaayanan
d. peralatan
tertinggi (top referral hospital) atau rumah sakit pusat. Rumah sakit
15
Rumah sakit kelas B adalah rumah sakit yang mampu memberikan
pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, paru, urologi dan
dan ginekologi.
16
kebidanan dan kandungan. Rumah sakit kelas C akan didirikan di setiap
Rumah sakit kelas D adalah rumah sakit ynag bersifat transisi karena
Rumah sakit kelas E adalah rumah sakit khusus (spesial hospital) yang
rumah sakit kusta, rumah sakit paru, rumah sakit kanker, rumah sakit
jantung, rumah sakit ibu dan anak, rumah sakit gigi dan mulut dan lain
sebagainya.
upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
17
mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi
rujukan.
pelayanan kesehatan.
Kesehatan.
menyelenggarakan kegiatan :
1. Pelayanan medis
18
4. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan
di bidang kedokteran dan kedokteran gigi jenjang diploma, dokter, dokter gigi,
kesehatan.
sakit.
19
Sesuai dengan Pasal 11 ayat (2) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
Kota. Ini berarti bahwa dalam rangka Otonomi Daerah, Pemerintah Kabupaten
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat
20
pedoman ini merupakan acuan bagi setiap Provinsi untuk menetapkan Standar
dasar.
tidak mampu.
bagi masyarakat.
Kota.
21
pelayanan kesehatan rujukan/rumah sakit tidak terabaikan, sedangkan
pendanaannya diatur melalui dana alokasi umum atau dana dari sumber
1. Bagi Masyarakat
rumah sakit.
masyarakat.
wilayahnya.
22
c. Mengetahui hal-hal yang harus di fasilitas oleh Kabupaten/Kota.
Kabupaten/Kota.
meningkatkan pembinaan.
4. Bagi Provinsi
Kabupaten Kota.
tidak mampu.
dan pelayanan keperawatan baik rawat inap maupun rawat jalan yang minimal
23
pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif ( peningkatan kesehatan )
unsur yaitu “upaya kesehatan” & “sumber daya kesehatan”. Yang dimaksud
dengan sumber daya kesehatan, terdiri dari sumber daya manusia kesehatan
(tenaga kesehatan yaitu dokter, apoteker, bidan, perawat) & sarana kesehatan
Beberapa macam bentuk dan jenis yang berbeda tingkat pelayanan dan juga
24
lanjut (rujukan). Di Indonesia terdapat berbagai tingkat rumah
sakit, mulai dari rumah sakit tipe D sampai dengan rumah sakit
kelas A.
1. Input, yang dapat mengukur pada bahan alat sistem prosedur atau
lain-lain.
3. Output, yang dapat menjadi tolok ukur pada hasil yang dicapai,
kebersihan ruangan.
4. Outcome, yang menjadi tolok ukur dan merupakan dampak dari hasil
25
biaya pelayanan yang lebih murah, peningkatan pendapatan rumah
sakit.
karyawan.
Pemerintah Kabupaten/Kota.
tempat tidur yang tinggi sehingga perlu pengembangan rumah sakit atau
26
2. Average Length of Stay (AvLOS) adalah rata-rata lamanya pasien
pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang
lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari.
3. Bed Turn Over (BTO) adalah angka perputaran tempat tidur atau
tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam
4. Turn Over Interval (TOI) adalah tenggang perputaran atau rata-rata hari
yakni tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi hingga saat terisi
penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada
berikut:
27
dasar
b.Keuangan 1. Membuat rencana ketenaga
kerjaan di rumah sakit
meliputi:
Medis, Non Medis Diklat, 5%
dari jumlah anggaran rumah
sakit.
2. Penerimaan RS untuk
pembiayaan operasional RS
Analisa keuangan,
perencanaan, evaluasi
c.Sarana Prasarana/ Sesuai dengan standar Kandungan
Alat untuk Mendukung pelayanan alat medis, sesuai limbah cair
Pelayanan dengan spesialisasi yang dimiliki. • PH 6-9
Sanitasi lingkungan • BOD 30 Mg/l
RS/limbah rumah sakit • COD 80 Mg/l
Dikalibrasi secara berkala • TSS 30 Mg/I
d.Perencanaan Rencana strategi, Master plan,
Administrasi master program
e.Mutu Rumah sakit terakreditasi
untuk pelayanan dasar
f. Manajemen Sistem • Rekam Medik,
Informasi • Informasi Keuangan RS;
Rumah Sakit • Data-data umum, dan
informasi seluruh kegiatan dan
pelayanan di RS
• Data-data Pelayanan RS
• Data-data Kepegawaian
• Data-data alat
3. Pelayanan Medik
a.Rawat Jalan Pelayanan oleh tenaga
medis, meliputi Promotif,
Preventif, Kuratif,
Rehabilitatif, untuk rujukan,
kegawat- daruratan,
kesehatan ibu anak,kurang
gizi dan protein anak,
pemberantasan penyakit
menular.
b.Rawat Inap Tersedianya pelayanan rawat
inap bagi pasien miskin,
rawat inap kelas III
c.Pelayanan Radiologi: toraz foto
Penunjang Laboratorium dan Bank darah,
Rehabilitasi medik: Fisioterapi
Farmasi: Doen, formularium Gizi
Rawat inap
28
(Listiyono, 2015) berbicara tentang kualitas, kata kualitas sendiri memiliki
banyak definisi yang berbeda mula, yang konvensial hingga strategis. Definisi
definisi strategis berarti segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan dan
pengguna layanan dapat bervariasi antara pengguna yang satu dengan yang
Kualitas pelayanan sendiri merupakan sesuatu yang abstrak yang tidak bisa
dilihat namun bisa dirasakan. Kualitas mungkin dapat dilihat sebagai suatu
D. Perencanaan
29
Perencanaan penting untuk menjembatani masa kini dan masa depan
merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat,
(Bappenas, 2004).
kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang
sesuatu yang mungkin terjadi baik yang sudah diramalkan maupun yang tidak
E. Strategi
30
Menurut Chandler seperti yang dikutip oleh Rangkuti (2004)
tujuannya.
31
perencanaan dengan pengambilan keputusan operasional. Manajemen
bisnis dari bisnis serupa lainnya, David (2003). Kemudian menurut Pearce and
yang unik dan khas yang membedakan suatu organisasi sejenis satu sama
adalah suatu pernyataaan bisnis dari suatu organisasi /perusahaan. Misi harus
organisasi berupa pernyataan umum seperti motto atau slogan, akan tetapi
dapat juga tampil sebagai nama yang mengandung image organisasi, yang
tertulis atau lisan untuk menata batas-batas dan acuan operasional yang dapat
32
oleh karyawan untuk meningkiatkan komitmen dan rasa memiliki. Misi akan
menyeluruh tentang gambaran ideal yang ingin dicapai oleh organisasi dimasa
mendatang, sementara meniurut Wijono ( 1999 ) Visi adalah suatu hal yang
future ).
organisasi saat ini dan peta jalan akan datang yang ditawarkan. Visi memberi
informasi tentang bentuk dan gambaran suatu hal yang akan datang dan
mengapa hal tersebut menjadi penting untuk organisasi dan sumber daya
manusianya.
33
mengembangkan strategi-strategi alternatif dan memilih strategi yang
korektif.
5. Formulasi Strategi
34
1) Input Stage (Tahap Input)
kesempatan-kesempatan.
2) Aspek Organisasi
35
b) Struktur organisasi dan proses-proses (divisi/departemen, gaya
peningkatan.
3) Aspek fiskal
a) Besar anggaran
36
4) Data dasar
1. Buat daftar antara sepuluh hingga dua puluh factor internal penentu, baik
2. Berikan bobot pada masing-masing antara 0,0 (tidak penting) sampai 1,0
3. Berikan nilai (rating) antara 1 hingga 4 pada setiap faktor. Bila faktor
3, kekuatan mayor = 4.
Skor total yang dapat diperoleh dengan matriks IFE berkisar antara 1,0
hingga 4,0 dengan skor rata-rata 2,5. Skor total di bawah 2,5 menandakan
37
posisi organisasi lemah sedangkan skor total di atas 2,5 menandakan posisi
2) Variabel ekonomi
38
a) Peraturan-peraturan pemerintah, kejadian-kejadian penting, dll.
4) Pengembangan teknologi
anak-anak, dll.
6) Data dasar
39
1. Rivalitas diantara perusahaan yang bersaing.
1. Buat daftar antara sepuluh hingga dua puluh factor eksternal penentu,
2. Berikan bobot pada masing-masing antara 0,0 (tidak penting) sampai 1,0
seluruh faktor-faktor peluang dan ancaman itu harus sama dengan 1,0.
organisasi saat ini merespon peluang atau ancaman itu. Nilai 4 = respon
40
6. Nilai tertinggi yang mungkin dicapai matriks EFE adalah 4,0 dan
terendah adalah 1,0. Nilai rata-ratanya adalah 2,5. Nilai 4,0 menunjukkan
F. Peraturan Terkait
Rumah Sakit.
41
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
2024.
G. Penelitian Terdahulu
42
Metode penelitian
keuntungan dalam
yang dilakukan
menggunakan
dengan
CDMG bahwa pihak
menggunakan
manajemen
Perencanaan Strategis Rumah teknik CDMG
mengetahui dan
Sakit Umum Daerah Tarakan ( Concensus
Iskandar terlibat langsung
3 Jakarta Pusat Tahun 2008-2012 Decision Making
(2008) bersama-sama
Dengan Kerangka Balanced Group ) yang
pada saat yang
Scorecard Tahun 2008 disertai dengan
bersamaan dalam
penilaian intuisi
proses
terbaik ( good
pengambilan
intuitive
keputusan
judgement ).
A. Kerangka Konseptual
yang cukup dan adil, kebijakan yang tepat, budya dan iklim kerja yang
43
adanya sistem pendukung yang terintegrasi yang memungkinkan staf
44
Kerangka Konseptual
Visi, Misi,Strategi
45
Penetapan tujuan jangka panjang
Rencana Implementasi
B. Hipotesis
Mallomo.
46
6. Ada pengaruh format implementasi dalam menyusun rencana streategi
IV.METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
sumber yaitu data primer dan data sekunder dan melakukan cross check.
beralamat di JL. Wolter Monginsidi, No. 2-4, Rijang Pitu, Pangkajene Sidrap,
Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
47
1. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan mengunakan
kuesioner.
2. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
D. Informan Penelitian
1. Data primer
Data primer berupa informasi maupun masukan yang diperoleh dari hasil
2. Data sekunder
jumlah personil, data-data internal RSUD Nene Mallomo yang sudah ada
48
dan juga data dari dinkes provinsi Sulawesi selatan ,Depkes, serta
bersifat naratif. Penyajian data dalam penelitian ini adalah dalam bentuk
49
DAFTAR PUSTAKA
Brenes, Esteban R., Mauricio Mena, German E. Molina. Key Success Factorrs
for Strategy Implementation in Latin America, Journal of Bussiness
research, page: 590-598, 2008.
50
Iskandar. Perencanaan Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta
Pusat Tahun 2008-2012 Dengan Kerangka Balanced Scorecard Tahun
2008, 2008.
Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 159b/ MENKES/ PER/ II/ 1988 tentang
Klasifikasi Rumah Sakit Umum Pemerintah. Menteri Kesehatan RI, 1998.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 262/ MENKES/ VII/ Tahun 1979 Tentang
Penentuan Tenaga Kerja RSU Kelas B. Menteri Kesehatan RI, 1979.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 986/ MENKES/ PER/ XI/ 1992 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Menteri Kesehatan RI,
1986.
51