PROPOSAL PENELITIAN
RISNANDA THAMRIN
NIM : 0063 10 14 2020
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
i
PROPOSAL PENELITIAN
TESIS
Diajukan oleh
RISNANDA THAMRIN
0063 10 14 2020
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
PROPOSAL PENELITIAN
RISNANDA THAMRIN
0063 10 14 2020
Ketua,
Anggota,
iii
IDENTITAS MAHASISWA DAN TIM PENGUJI
IDENTITAS MAHASISWA :
Nama Mahasiswa : Risnanda Thamrin
NIM : 0063 10 14 2020
Program Studi : Magister Kesehatan
Minat :
iv
KATA PENGANTAR
menerus berjalan.
penyusunan proposal tesis ini tidak akan bisa selesai tanpa bimbingan,
jauh dari kata sempurna. Semoga tesis ini dapat bermanfaat dan tentu
juga berharap masukkan dan saran untuk kebaikan penyusunan tesis ini
kedepannya.
v
Risnanda Thamrin
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN SAMPUL DALAM..............................Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
IDENTITAS MAHASISWA DAN TIM PENGUJI...................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI......................................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................
D. Manfaat Penelitian...................................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................10
A. Rumah Sakit........................................................................................10
B. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.........................................19
C. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Daerah............................23
D. Perencanaan........................................................................................31
E. Strategi................................................................................................34
F. Peraturan Terkait...................................................................................................
G. Penelitian Terdahulu.............................................................................................
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN...............48
A. Kerangka Konseptual...........................................................................................
B. Hipotesis....................................................................................................................
BAB 4 METODE PENELITIAN...........................................................................53
A. Pendekatan Penelitian..........................................................................................
B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................................
C. Jenis dan Sumber Data.........................................................................................
D. Populasi dan Sampel............................................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data....................................................................................
F. Teknik Analisis Data.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................58
vi
I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
rumah sakit adalah fasilitas kesehatan yang padat teknologi dan padat karya
serta padat pakar. Peran tersebut dewasa ini semakin menonjol mengingat
masyarakat dan pelayanan yang lebih bermutu, ramah dan sanggup memenuhi
1
Dengan perencanaan strategik, sebuah rumah sakit bisa dengan mudah
hal ini bisa dilakukan melalui analisis faktor-faktor lingkungan, sehingga dapat
diketahui kekuatan dan kelemahan internal, serta hambatan dan peluang faktor
Secara umum fasilitas dan tenaga kesehatan yang tersedia dewasa ini
Sebagai salah satu pelayanan kesehatan adalah rumah sakit, baik yang
pelayanan di Rumah Sakit Nene Mallomo (RS Nemal) Sidrap yang terletak di
atau terletak di ujung selatan Kabupaten Sidrap, dengan jarak kurang lebih 2
2
RSUD Nene Mallomo merupakan rumah sakit umum daerah milik
pemerintah dan merupakan salah satu rumah sakit tipe C yang terletak di
Selain itu RSUD Nene Mallomo juga sebagai rumah sakit rujukan dari
faskes tingkat 1, seperti puskesmas atau klinik. Hal ini menjadikan RSUD Nene
memberikan pelayanan kepada pasien. Hal ini bisa dilihat dari indikator kinerja
pelayanan rumah sakit yang bisa dikatakan belum baik karena tidak sesuai
tahun 2021. Menurut Heryant (2013) indikator kinerja pelayanan suatu rumah
sakit meliputi Bed Occupancy Ratio (BOR), Average Length of Stay (ALOS),
Turn Over Interval (TOI), Gross Death Rate (GDR), Net Death Rate (NDR), dan
lain sebagainya.
Mallomo ;
Tabel 1.1 Indikator Kinerja Pelayanan Rawat Inap RSUD Nene Mallomo Tahun
2021
3
2. Tercapainya Turn Over Interval Hari 1-3 1-3 3
(TOI)/jangka waktu tidak terisinya
tempat tidur
3. Tercapainya Leight Of Stay (LOS)/ Hari 6-9 3-12 2
lamanya seorang pasien dirawat
4. Tercapainya Bed Turn Over (BTO)/ Kali 40-50 30 64
frekuensi penggunaan tempat tidur
5. Tercapainya Net Death Rate (NDR) / % <25 0-25 3
angka kematian bersih
6. Tercapainya Gross Death Rate (GDR) / % <45 0-45 3
angka kematian bersih
Sumber : Data RSUD Nene Mallomo
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tingkat hunian (BOR)
yang tidak memenuhi standar hanya mencapai 45% sedangkan nilai standar
ketetapan depkes terhadap indikator BOR adalah 60-80% dan pada lamanya
seorang pasien memilih untuk dirawat (LOS) yang tidak memenuhi standar
Adanya beberapa indikator kinerja pelayanan rumah sakit dan SPM yang
belum sesuai dengan angka ideal ini menjadi indikasi bahwa kinerja rumah
yang ingin dicapai oleh rumah sakit yakni pelayanan yang bermutu dan baik.
menyeluruh, akan tetapi analisis manajemen dilakukan hanya pada satu unit
saja yaitu unit rekam medis. Padahal jika dilihat dari teori yang telah dipaparkan
4
manajemen kesehatan dan kecenderungan SDM di RSUD Nene Mallomo
pada hal tersebut, perlu adanya kajian tentang perencanaan strategis rumah
Rumah Sakit, sebagai industri jasa kesehatan tidak dapat terhindar dari
mengantisipasi kondisi yang selalu berubah- ubah (Taylor, 1997; Jauch &
Glueck, 2004) dan me nyediakan peta perjalanan dan arah yang dituju serta
menjadi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan dan pasar (Bonn &
Glueck, 2004; Wheleen & Hunger, 2004). Baldrige National Quality Program
5
(2008), menetapkan strategic planning sebagai salah satu komponen dari
berpengaruh nyata terhadap kinerja organisasi (Phillips, 1996; Brews & Purohit,
dengan baik dan tepat. Kendala mendasar menyangkut sumber daya manusia
efektif, dan pengendalian serta tindak lanjut dari implementasi (Brenes, et al.
2008). Menurut pandangan berbasis sumber daya, the resource based view of
the firm (RBV), sumber daya yang dimiliki rumah sakit dapat menjadi sumber
yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas rumah sakit (Barney, 1991).
Sumber daya dan kapabilitas rumah sakit merupakan prinsip dasar strategi dan
6
faktor penentu profitabilitas rumah sakit (Grant, 1997; Collis &
Montgomery,1998).
Berikut ini merupakan data jumlah kunjungan rawat inap pasien RSUD
Tahun
No. Indikator Kinerja
2019 2020 2021
Jumlah kunjungan 9.413 7.000 8.522
1
rawat inap
Sumber : Data RSUD Nene Mallomo
dari tahun 2019 dengan jumlah pasien 9.413 turun menjadi 7.000 pasien pada
tahuan 2020 kemudian pada tahun 2021 jumlah pasien kunjungan rawat inap
naik menjadi 8.522 pasien. Hasil dari studi pendahuluan yang dilakukan di
terdapat permasalahan dan isu-isu strategis rumah sakit Nene Mallomo setiap
dengan bagus. Salah satu yang menjadi faktor penyebabnya karena rumah
sakit belum memiliki perencanaan strategis yang disepakati oleh seluruh pihak
keputusan yang diambil oleh pihak manajemen bersifat intuitif dan kurang
7
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh
B. Rumusan Masalah
Mallomo?
Mallomo?
Mallomo?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
8
Tujuan Umum dari penelitian ini adalah untuk mengkaji
Mallomo.
2. Tujuan Khusus
Nene Mallomo.
Nene Mallomo.
mendatang.
D. Manfaat Penelitian
9
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi
II.TINJAUAN PUSTAKA
tempat rujukan lainnya, jadi rumah sakiy sebagai suatu institusi pelayanan
promotif, curatif dan rehabilitatif. Oleh karena itu tugas rumah sakit dalam
membrtikan pelayanan medik dan penunjang medik tidak dapat dibatasi hanya
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Pada hakekatnya rumah sakit adalah salah satu jenis industri jasa, dalam
hal ini industri jasa kesehatan. Oleh karena itu, rumah sakit harus patuh pada
10
tetapi harus diakui bahwa pada kenyataannya rumah sakit mempunyai
2000).
fungsi sosial yaitu dengan mengalokasikan 10%-25% tempat tidur kelas III
dipungkiri lagi, seperti dikatakan Lumenta (1989), bahwa rumah sakit punya
pasien.
11
(Bramantoro, 2017) juga menjelaskan bahwa rumah sakit merupakan
Fungsi rumah sakit pada masa kini tentu sangat berbeda dengan rumah
sakit pada masa dulu. Pada masa dahulu, rumah sakit hanya berfungsi sebagai
fungsi sosial yaitu dengan mengalokasikan 10%-25% tempat tidur kelas III
dipungkiri lagi, seperti dikatakan Lumenta (1989), bahwa rumah sakit punya
Pada saat ini rumah sakit menjadi bagian integral dari seluruh sistem
12
bahwa rumah sakit umum mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan
2003).
yaitu menurut:
1. Pemilik
Rumah sakit dapat dibedakan atas dua macam, yaitu rumah sakit
hospital).
Rumah sakit dapat dibedakan atas dua macam, yaitu rumah sakit yang
Rumah sakit dapat dibedakan atas dua macam, yaitu rumah sakit umum
13
jika lokasinya di ibukota negara, rumah sakit propinsi jika lokasinya di
kabupaten.
upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
dari A,B,C,D. Dimana untuk yang membedakan keempat kelas tersebut adalah
sebagai berikut:
14
a. Bangunan dan prasarana
b. Kemampuan pelaayanan
d. peralatan
tertinggi (top referral hospital) atau rumah sakit pusat. Rumah sakit
15
tenggorokan, syaraf, jantung dan pembuluh darah, kulit dan kelamin,
pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, paru, urologi dan
dan ginekologi.
16
Rumah sakit kelas C adalah rumah sakit yang mampu memberikan
Rumah sakit kelas D adalah rumah sakit ynag bersifat transisi karena
Rumah sakit kelas E adalah rumah sakit khusus (spesial hospital) yang
rumah sakit kusta, rumah sakit paru, rumah sakit kanker, rumah sakit
jantung, rumah sakit ibu dan anak, rumah sakit gigi dan mulut dan lain
sebagainya.
17
upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
rujukan.
pelayanan kesehatan.
Kesehatan.
menyelenggarakan kegiatan :
1. Pelayanan medis
18
3. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis
di bidang kedokteran dan kedokteran gigi jenjang diploma, dokter, dokter gigi,
kesehatan.
sakit.
19
B. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Kota. Ini berarti bahwa dalam rangka Otonomi Daerah, Pemerintah Kabupaten
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat
20
Pelayanan Minimal Dalam Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, maka
pedoman ini merupakan acuan bagi setiap Provinsi untuk menetapkan Standar
dasar.
tidak mampu.
bagi masyarakat.
Kota.
21
kebutuhan dasar masyarakat dibidang kesehatan umumnya dan
pendanaannya diatur melalui dana alokasi umum atau dana dari sumber
1. Bagi Masyarakat
rumah sakit.
masyarakat.
22
b. Merupakan rujukan dalam rangka melakukan pembinaan di
wilayahnya.
Kabupaten/Kota.
meningkatkan pembinaan.
4. Bagi Provinsi
Kabupaten Kota.
tidak mampu.
dan pelayanan keperawatan baik rawat inap maupun rawat jalan yang minimal
23
Menurut (Listiyono, 2015) pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep
unsur yaitu “upaya kesehatan” & “sumber daya kesehatan”. Yang dimaksud
dengan sumber daya kesehatan, terdiri dari sumber daya manusia kesehatan
(tenaga kesehatan yaitu dokter, apoteker, bidan, perawat) & sarana kesehatan
Beberapa macam bentuk dan jenis yang berbeda tingkat pelayanan dan juga
24
subspesialis, tetapi masih terbatas. Pelayanan kesehatan
sakit, mulai dari rumah sakit tipe D sampai dengan rumah sakit
kelas A.
1. Input, yang dapat mengukur pada bahan alat sistem prosedur atau
lain-lain.
3. Output, yang dapat menjadi tolok ukur pada hasil yang dicapai,
kebersihan ruangan.
4. Outcome, yang menjadi tolok ukur dan merupakan dampak dari hasil
25
5. Benefit, adalah tolok ukur dari keuntungan yang diperoleh pihak
sakit.
karyawan.
Pemerintah Kabupaten/Kota.
26
tempat tidur yang tinggi sehingga perlu pengembangan rumah sakit atau
pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang
lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari.
3. Bed Turn Over (BTO) adalah angka perputaran tempat tidur atau
tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam
4. Turn Over Interval (TOI) adalah tenggang perputaran atau rata-rata hari
yakni tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi hingga saat terisi
penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada
berikut:
27
miskin Kabupaten/Kota
100% terlayani
2. Manajemen Rumah
Sakit
a.SDM Jumlah dokter spesialis 4
dasar
b.Keuangan 1. Membuat rencana
ketenaga kerjaan di rumah
sakit meliputi:
Medis, Non Medis Diklat,
5% dari jumlah anggaran
rumah sakit.
2. Penerimaan RS untuk
pembiayaan operasional
RS Analisa keuangan,
perencanaan, evaluasi
c.Sarana Sesuai dengan standar Kandungan
Prasarana / pelayanan alat medis, sesuai limbah cair
Alatuntuk Mendukung dengan spesialisasi yang • PH 6-9
Pelayanan dimiliki. Sanitasi lingkungan • BOD 30 Mg/l
RS/limbah rumah sakit • COD 80 Mg/l
Dikalibrasi secara berkala • TSS 30 Mg/I
d.Perencanaan Rencana strategi, Master
Administrasi plan, master program
e.Mutu Rumah sakit terakreditasi
untuk pelayanan dasar
f. Manajemen Sistem • Rekam Medik,
Informasi • Informasi Keuangan RS;
Rumah Sakit • Data-data umum, dan
informasi seluruh kegiatan
dan pelayanan di RS
• Data-data Pelayanan RS
• Data-data Kepegawaian
• Data-data alat
3. Pelayanan Medik
a.Rawat Jalan Pelayanan oleh tenaga
medis, meliputi Promotif,
Preventif, Kuratif,
Rehabilitatif, untuk rujukan,
kegawat- daruratan,
kesehatan ibu anak,kurang
gizi dan protein anak,
pemberantasan penyakit
menular.
28
b.Rawat Inap Tersedianya pelayanan
rawat
inap bagi pasien miskin,
rawat inap kelas III
c.Pelayanan Radiologi: toraz foto
Penunjang Laboratorium dan Bank
darah, Rehabilitasi medik:
Fisioterapi Farmasi: Doen,
formularium Gizi Rawat inap
banyak definisi yang berbeda mula, yang konvensial hingga strategis. Definisi
definisi strategis berarti segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan dan
pengguna layanan dapat bervariasi antara pengguna yang satu dengan yang
Kualitas pelayanan sendiri merupakan sesuatu yang abstrak yang tidak bisa
dilihat namun bisa dirasakan. Kualitas mungkin dapat dilihat sebagai suatu
29
D. Manajemen Strategi
(2010) dalam Yunus (2016:5), “Titik temu yang dirumuskan suatu organisasi
antara sumber daya dan keahlian internalnya dan kesempatan serta risiko yang
implementasinya yang dibuat oleh pimpinan dan juga dilaksanakan oleh seluruh
(strategy control).
30
Menurut Yunus (2016:3), manajemen strategis terdiri atas sembilan
tugas penting :
perusahaan.
penghargaan.
31
E. Perencanaan strategis
terus menerus dan adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta
(Freddy, 2014).
sebagai upaya untuk membuat keputusan dan tindakan penting yang memandu
keputusan.
depan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis
32
tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik. Untuk itu, ada
ditetapkan.
dihadapi.
33
Menentukan strategic option yang paling dikehendaki diantara opsi yang
ada sesuai dengan misi organisasi. Menentukan tujuan yang bersifat jangka
panjang dan strategi utama untuk mencapai opsi yang paling dikehendaki.
Menentukan target tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan
merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat,
(Bappenas, 2004).
kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang
34
dengan demikian pihak manajemen rumah sakit harus mempersiapkan segala
sesuatu yang mungkin terjadi baik yang sudah diramalkan maupun yang tidak
F. Strategi
35
mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi
tujuannya.
bisnis dari bisnis serupa lainnya, David (2003). Kemudian menurut Pearce and
yang unik dan khas yang membedakan suatu organisasi sejenis satu sama
adalah suatu pernyataaan bisnis dari suatu organisasi /perusahaan. Misi harus
organisasi berupa pernyataan umum seperti motto atau slogan, akan tetapi
dapat juga tampil sebagai nama yang mengandung image organisasi, yang
36
dapat mengantarkan pelanggan dan stakeholdernya kepada rasa memiliki
tertulis atau lisan untuk menata batas-batas dan acuan operasional yang dapat
oleh karyawan untuk meningkiatkan komitmen dan rasa memiliki. Misi akan
menyeluruh tentang gambaran ideal yang ingin dicapai oleh organisasi dimasa
mendatang, sementara meniurut Wijono ( 1999 ) Visi adalah suatu hal yang
future ).
organisasi saat ini dan peta jalan akan datang yang ditawarkan. Visi memberi
informasi tentang bentuk dan gambaran suatu hal yang akan datang dan
mengapa hal tersebut menjadi penting untuk organisasi dan sumber daya
manusianya.
37
4. Tahap Manajemen Strategis
38
eksternal dan internal, mengukur kinerja dan melakukan tindakan
korektif.
5. Formulasi Strategi
kesempatan-kesempatan.
39
e) Pengujian dari ukuran-ukuran kinerja yang ada sebagai alat ideal
2) Aspek Organisasi
peningkatan.
3) Aspek fiskal
a) Besar anggaran
40
b) Perbandingan dari biaya-biaya opersional terhadaporganisasi
4) Data dasar
1. Buat daftar antara sepuluh hingga dua puluh factor internal penentu, baik
2. Berikan bobot pada masing-masing antara 0,0 (tidak penting) sampai 1,0
41
3. Berikan nilai (rating) antara 1 hingga 4 pada setiap faktor. Bila faktor
3, kekuatan mayor = 4.
Skor total yang dapat diperoleh dengan matriks IFE berkisar antara 1,0
hingga 4,0 dengan skor rata-rata 2,5. Skor total di bawah 2,5 menandakan
posisi organisasi lemah sedangkan skor total di atas 2,5 menandakan posisi
2) Variabel ekonomi
42
b) Perluasan terhadap pelayanan publik dan populasi pelanggan
4) Pengembangan teknologi
43
b) Isu-isu yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan keluarga,
anak-anak, dll.
6) Data dasar
1. Buat daftar antara sepuluh hingga dua puluh factor eksternal penentu,
2. Berikan bobot pada masing-masing antara 0,0 (tidak penting) sampai 1,0
44
secara relatif bagi kesuksesan organisasi. Penjumlahan bobot dari
seluruh faktor-faktor peluang dan ancaman itu harus sama dengan 1,0.
organisasi saat ini merespon peluang atau ancaman itu. Nilai 4 = respon
6. Nilai tertinggi yang mungkin dicapai matriks EFE adalah 4,0 dan
terendah adalah 1,0. Nilai rata-ratanya adalah 2,5. Nilai 4,0 menunjukkan
G. Peraturan Terkait
45
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
Rumah Sakit.
2024.
H. Penelitian Terdahulu
46
dilakukan
dengan
menganalisa perencanaan
faktor yang disebut
eksternal dan strategi
internal fungsional .
melalui analisa strategi
Tanjung Pura Langkat Tahun
matriks fungsional
2007/2015
Evaluasi disusun sesuai
Faktor dengan isu
Eksternal yang tertuang
(EFE) dan dalam matrik
Evaluasi TOWS .
Faktor Internal
(IFE)
Metode
penelitian
Dilakukan
yang
analisis
dilakukan
kinerja
dengan
pelayanan
metode
untuk
kualitatif dan
mengetahui
Rahardjanto Pengembangan Pelayanan pendekatan
pelaku dan
2 Pudjiantroro Rumah Sakit Umum Daerah kuantitatif.
aktivitas,
(2008) Tugurejo – Semarang Metode
sistem
kualitatif
operasional,
digunakan
dan
untuk
manajemen
pengolahan
RSUD
data yang
Tugurejo.
bersifat non-
numerik
3 Iskandar Perencanaan Strategis Metode keuntungan
(2008) Rumah Sakit Umum Daerah penelitian dalam
Tarakan Jakarta Pusat yang menggunakan
Tahun 2008-2012 Dengan dilakukan CDMG bahwa
Kerangka Balanced dengan pihak
Scorecard Tahun 2008 menggunakan manajemen
teknik CDMG mengetahui
( Concensus dan terlibat
Decision langsung
Making Group bersama-
) yang disertai sama pada
dengan saat yang
47
penilaian bersamaan
intuisi terbaik ( dalam proses
good intuitive pengambilan
judgement ). keputusan
III.KERANGKA KONSEPTUAL
A. Kerangka Konseptual
48
strategi manajemen mengingat banyak sekali faktor yang dapat
dengan perkiraan.
cukup dan adil, kebijakan yang tepat, budya dan iklim kerja yang
49
analisa internal untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan strategis
Visi, Misi,Strategi
50
Penetapan tujuan jangka panjang
Rencana Implementasi
B. Definisi Konseptual
yang ingin dicapai oleh organisasi di masa yang akan datang. Misi
adalah rumusan tentang apa yang harus kita kerjakan atau yang harus
51
3. Manajemen Organisasi
4. Produksi operasional
Mallomo.
6. Sistem Informasi
yamg dimiliki RSUD Nene Mallomo, data tentang luas bangunan, tanah,
9. Teknologi
52
Pengaruh kemajuan teknologi baik peralatan maupun teknik
Mallomo.
10. Pesaing
Sidenrang Rappang.
11. Pelanggan
13. Geografi
IV.METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
53
Penelitian adalahsuatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan
menarik realitas itu kepermukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model,
B. Instrumen Penelitian
yang digunakan adalah pedoman wawancara, buku catatan, alat tulis, alat
54
Lokasi penelitian ini di RSUD Nene Mallomo. RSUD Nene Mallomo
beralamat di JL. Wolter Monginsidi, No. 2-4, Rijang Pitu, Pangkajene Sidrap,
Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
1. Data primer dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh dari
2. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
E. Informan Penelitian
55
a. Informan Kunci, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai
dalama penelitian ini adalah direktur Rumah Sakit RSUD Nene Mallomo.
interaksi sosial yang diteliti. Informan utama dalam penelitian ini adalah
Selain itu, informan utama dalam penelitian ini juga meliputi para staff di
1. Data primer
Data primer berupa informasi maupun masukan yang diperoleh dari hasil
2. Data sekunder
jumlah personil, data-data internal RSUD Nene Mallomo yang sudah ada
56
serta literatur – literatur studi lainnya sebagai data penunjang dan
pelengkap.
oleh diri sendiri maupun orang lain. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik analisa data yaitu model Mailis & Huberman dalam
terdapat data yang dapat diamati dan data yang tidak dapat
57
yang sering digunakan dalam menyajikan data pada
peneliti tidak tenggelam oleh kumpulan data, oleh karena itu agar
2017).
58
DAFTAR PUSTAKA
Brenes, Esteban R., Mauricio Mena, German E. Molina. Key Success Factorrs
for Strategy Implementation in Latin America, Journal of Bussiness
research, page: 590-598, 2008.
59
Grant, Robert M. The Knowledge-Bassed View of the Firm: Implementations for
Management Practice, Long Range Planning, page: 450-454, 1997.
Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 159b/ MENKES/ PER/ II/ 1988 tentang
Klasifikasi Rumah Sakit Umum Pemerintah. Menteri Kesehatan RI, 1998.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 262/ MENKES/ VII/ Tahun 1979 Tentang
Penentuan Tenaga Kerja RSU Kelas B. Menteri Kesehatan RI, 1979.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 986/ MENKES/ PER/ XI/ 1992 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Menteri Kesehatan RI,
1986.
60
Soejitno, et al. Reformasi perumahsakitan Indonesia, Bagian penyusunan
program dan laporan Ditjen pelayanan mesik Depkes, Hastarismata, CV,
Jakarta, 2000.
61