Anda di halaman 1dari 46

ANALISISPENGARUH FLUKTUASI HARGA TERHADAP

PENDAPATAN PETANI GAMBIR DI NAGARI SIMPANG


KAPUAK, KEC. MUNGKA, KAB. LIMAH PULUH KOTA

PROPOSAL

Di Ajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Seminar Proposal Pada


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Oleh:

ANDRES
NIM : 3216.110

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
TA. 2020 H/1442 M
“Analisis Pengaruh Fluktuasi Harga Tehadap Pendapatan Petani Gambir di
Nagari Simpang Kapuak, Kec. Mungka, Kab. Limah Puluh Kota”

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara agraris, Sebagian rakyat Indonesia

mencukupi kebutuhannya dengan bertani seperti, bercocok tanam dan

berkebun.dimana pemasaran hasil pertanian yang efesien merupakan suatu

pra kondisi bagi kelancaran dan keseimbangan pembangunan sector

pertanian. System pemasaran yang baik, tentu akan mengarahkan aliran

barang dan jasa dari produsen atau konsumen dan memberikan indikasi

tentang perubahan-perubahan permintaan dan penawaran kepada

produsen. Secara tidak langsung system tataniaga ini akan mengalokasikan

sumberdaya, menyesuaikan produksi dan supply dalam hal bentuk, tempat

dan waktu.

Di Indonesia berkebun merupakan perioritas pertama dalam

mencari penghasilan seperti, karet,gambir,kopi dan lain-lain. Dari jenis

berkebun di atas gambir merupakan jenis perkebunan yang banyak

diminati oleh masyrajat terutama di daerah Sumatra, itu di karenakan

gambir merupakan komoditas ekspor terbesar indonesia.Gambir

merupakan sejenis getah yang di keringkan yang berasal dari exstrak

remasan dan ranting tumbuhan yg bernama latin Uncaria Gambir Roxb.

Di Indonesia gambir pada umumnya digunakan untuk menyirih. Kegunaan

yang lebih penting gambir memiliki katechin dan itu merupakan suatu
bahan yang memiliki khasiat yang banyak contohnya obat-obatan,

kosmetik, pewarna dan lain sebagainya.

Table 1.1
Jumlah Penjualan Dan PendapatanGambir Di Nagari Simpang Kapuak,
Kec. Mungka, Kab. Limah Puluh Kota

TAHU KENAIKAN /
N KG HARGA PENDAPATAN PENURUNAN

∑ %

2014 500 20.000 10.000.000 - -


2015 600 25.000 15.000.000 5.000.000 0,67
2016 750 30.000 22.500.000 7.500.000 1
2017 600 100.000 60.000.000 37.500.000 5
2018  500 20.000 10.000.000 50.000.000 6,67

Berdasarkan table 1.1 maka dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan

Gambir Di Nagari Simpang Kapuak, Kec. Mungka, Kab. Limah Puluh

Kota setiap tahunnya mengalami kenaikan atau mengalami penurunan

( berfluktuasi). Sebagaimana bisa dilihat Pada tahun 2014 harga gambir

menurun yaitu Rp.20.000. pada tahun 2015 harga gambir naik menjadi Rp

25.000 atau (0,67%). Pada tahun 2016 harga gambir naik yaitu Rp.30.000

atau (1%). Pada tahun 2017 harga gambir naik menjadi Rp.100.000 atau

(5%). Pada tahun 2018 harga gambir menurun menjadi Rp.20.000 atau

(6,67%).
Terjadinya fluktuasi harga gambir dapat dilihat pada 5 tahun

terakhir dari tahun 2014-2018 harga gambir di nagari simpang kapuak,

kecamatan mungka mengalami fluktuasi dan berpengaruh terhadap

pendapatan petani.

Di Sumatra gambir banyak di temukan kususnya di daerah 50

Kota. Seperti di Kec,Mungka, Kec Kapur IX, dan Kec. Pangkalan.

Tanaman gambir merupakan komoditas utama yang di jual dan berkebun

gambir merupakan pekerjaan utama di Kec. Mungka khususnya nagari

Simpang Kapuak. Masyarakat nagari Simpang Kapuak sangat bergantung

terhadap gambir dalam menghasilkan penghasilan untuk mencukupi

kebutuhan hidupnya.Dengan Turunya harga gambir menyebabkan

masyarakat mencari tambahan pekerjaan dan juga beralih profesi ke

pekerjaan lainya. Dan belum adanya teknologi modern untuk mengelola

gambir,sehingga kurangnya minat kaum produktif, Serta terbengkalainya

ladang gambir yang disebabkan oleh petani gambir tidak mengurusnya

lagi.1

Dari hasil wawancara dengan salah seorang petani gambir yang

telah dilakukan di simpang kapuak, petani tersebut mengatakan bahwa

gambir adalah perkerjaan paling utama dan sumber penghasilan bagi

masyarakat tersebut,dan gambir merupakan pekerjaan yang turun temurun

yang ada di simpang kapuak,dengan harga yang cendrung menurun,petani

gambir sangat mengeluh yang bahwasanya di simpang kapuak mayoritas

1
Nasrul Husain,2017,profil system usaha petani gambir di Sumatra barat,jurnal penelitian
terapan,vol.17,no02,hlm sabtu 25
masyarakat adalah petani gambir,dengan demikian harga sangat

mempengaruih kesejahtraan petani,dmana harga yang cendrung menurun

sejak awal 2014 sampai sekarang harganya slalu berfluktuasi,hingga thun

2019 harga cman mencapai 20000 pek kg nya,harga yg segitu tidak

sebandig dengan pekerjaan yg di lakukan oleh petani,dimana pekerjaan

sebagai petani gambir sangat memerlukan tenaga dan pengolahannya yang

lumayan lama,dimana mengolahnya di lakukan hari ini,belum bisa di jual

besok,kami para petani gambir tidak bisa hanya bergantung dengan

penghasilan bertani gambir saja,kami sebagai petani harus mencari kerja

tambahan untuk mencukupi kebutuhan. kalo bergantuang pada gambir

saja,kami sebagai petani dalam seminggu hanya bergajikan 500 dalam

seminggu, dengan gaji segitu kami petani tidak sebanding dengan kerja

kami sehari yang mulai masuknya mulai jam 7 pagi hingga jam 10

malam,dengan harga yang cendrung menurun tersebut kami sangat

kecewa,di karenakan gambir merupakan bahan ekspor. kami tidak tau dari

mana harga gambir ini cendrung menurun.dan sekarang sudah banyaknya

ladang gambir yang terbengkalai di sebabkan generasi penerus untuk

menjadi petani gambir yang sangat berkurang,generasi muda lebih

memilih pergi merantau dri pada menjadi petani gambir yang pekerjaanya

sangat menguras tenaga, dan di tambah lagi dengan masalah cendrung

menurun harga gambir yang mengakibatkan gaji petani gambir sangat

minim,dan masalah yang lain contohnya belum ada atau tersedianya


teknologi pengolahan yang canggih untuk mengolah gambir sehingga

dapat memudahkan petani untuk mengolahnya.

Pembangunan pertanian suatu daerah tidak hanya untuk

meningkatkan produksi, namun juga mengarah pada peningkatan

kesejahteraan masyarakat.Kemampuan sector pertanian untuk

memeberikan kontribusi secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi

dan kesejahteraan rumahtangga petani tergantung pada tingkat pendapatan

usaha petani dan surplus yang dihasilkan oleh itu sendiri.

Berdasarkan penjabaran dan realita di atas maka peneliti tertarik

dan ingin mengetahui bagaimana “Analisis Pengaruh Fluktuasi Harga

Terhadap Pendapatan Petani Gambir di Nagari Simpang Kapuak,

Kec. Mungka, Kab. Limah Puluh Kota”.

B. Identifikasi Masalah

Bedasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa

masalah sebagai berikut:

1. penurunan yang terjadi membuat harga gambir selalu berfluktuasi

dari tahun ke tahun.

2. Tidak stabilnya harga gambir sangat berpengaruh terhadap

pendapatan masyarakat di simpang kapuak.

3. Turunnya harga gambir menyebabkan masyarakat mencari

tambahan pekerjaan lain dan juga beralih profesi ke pekerjaan

lainya.
C. Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu dan biaya peneliti hanya membatasi

masalah ini pada"Analisis Pengaruh Fluktuasi Harga Terhadap Pendapatan

Petani Gambir di Nagari Simpang Kapuak Kec,Mungka Kab,Lima Puluh

Kota”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari penjelasan di atas maka dapat di rumuskan

masalahnya yaitu: Bagaimana pengaruh fluktuasi harga terhadap

pendapatan petani gambir di Nagari Simpang Kapuak Kec.Mungka

Kab.Lima Puluh Kota?

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di sebutkan maka tujuan

penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh fluktuasi harga terhadap

pendapatan petani gambir di Nagari Simpang Kapuak Kec.Mungka

Kab.Lima Puluh Kota

2. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

a. Bagi peneliti

Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana (SE)

pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di IAIN

Bukittinggi.Sebagai dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut


dengan variabel yang lebih banyak. Mengembangkan dan

mengintegrasikan kemampuan penulis dalam karya ilmiah.

b. Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada

masyarakat untuk terus meningkatkan perekonomian masyarakat.

c. secara akademis

Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian diharapkan dapat

menjadi dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan

bagi civitas akademis.

3. kegunaan secara operasional

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber

informasi dalam meningkatkan pengetahuan tentang analisis pengaruh

fluktuasi harga terhadap pendapatan petani gambir di Nagari Simpang

Kapuak Kec.Mungka Kab.Lima Puluh Kota

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan diNagari Simpang Kapuak, Kec. Mungka,

Kab. Limah Puluh Kota”. Responden dalam penelitian ini adalah petani

gambit yang berada di Nagari Simpang Kapuak, Kec. MungkaKab.Limah

Puluh Kota.

G. Penjelasan Judul

Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam memahami maksud

yang terkandung dalam judul, maka penulis perlu menjelaskan istilah yang

terdapat dalam judul :


Analisis: yaitu kajian yang di laksanakan terhadap sebuah bahasa

guna meneliti sebuah strukturbahasa tersebut secara

mendalam.kata analisis juga dapat berartikegiatan yang di

lakukan di laboratorium untuk memeriksa kandugan suatu

zat dalam cuplikan.2

Pengaruh : Daya yang ada atau yang timbul dri sesuatu (orang, benda

dan sebagainya).3 Jadi pengaruh merupakan suatu daya atau

kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun

benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga

mempengaruhi apa-apa yang ada disekitarnya

Fluktuasi harga: Fluktuasi harga adalah turun nainya harga pada suatu

barang atau benda,jika barang banyak dibutuhkan

konsumen akan berdampak pada naiknya harga dan jika

benda tersebut kurang diminati harga nya akan turun.

Menurut Surya yang mengutip pendapat Yohanes, fluktuasi

adalah perubahan naik atau turunnya suatu variabel yang

terjado sebagai akibat dari mekanisme pasar.Secara

tradisional fluktuasi dapat diartikan sebagai perubahan

nilai.4

2
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Analisis (diakses pada 30 desember 2019)
3
WJS.Poerwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1976),
ke-V, hal. 731
4
Nur Hilmi,2016,pengaruh fluktuasi harga tiket pesawat terhadap pendaparan agen travel di
kota banda aceh di tinjau menurut konsep ji’alah ,di akses 19 november 2018,08.35 wib.
petani: Semua uang yang masuk dalam sebuah rumah tangga atau

unit terkecil lainnya dalam suatu masa tertentu.

Gambir : adalah genus tumbuhan yang termasuk suku rubiaeciae,di

Indonesia gambir di gunakan untuk menyirih,kegunaan

yang leih penting adalah sebagai bahan penyamak dan

pewarna.5

Jadi, dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh yang

terjadi pada fluktuasi harga dapat menyebabkan ketidak stabilan pendapatan

petani gambir.

H. Kajian Terdahulu

Penelitian yang akan penulis kemukakan pada penelitian sebelumnya,

penulis akan membahas skripsi yang disusun oleh :

Pengarang Tahun Judul Temuan

Roni Afrizal 2016 Analisis Produksi dan Hasil penelitian ini

Pemasaran Gambir di menggunakan

Kabupaten Lima Puluh pendekatan

Kota. kuantitatif dan

menunjukkan

bagaimana tingkat

produksi gambir dan

efektifitas pemasaran

5
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Gambir (diakses pada 30 desember 2019)
di Kabupaten

Limapuluh Kota

Stato 2017 Faktor Faktor yang Hasil penelitian ini

Mempengaruhi Fluktuasi menggunakan

Harga Bbawang Merah Dan pendekatan

Peramalanya Di Pasar kuantitatif dan

Induk Kramat Jati Jakarta menunjukan bahwa

faktor faktor yang

berpengaruh nyata

tehadap fluktuasi

harga bawang merah

yaitu pasokan inpor

dan harga impor

bawang merah serta

harga pupuk

Ihsan 2018 Pengaruh Fluktuasi Harga Hasil penelitian

Mustaqim Karet Tehadap Tingkat inimenggunakan

Konsumsi Keluarga pendekatan

Petani(Kasus:Desa kuantitatif dan

Sumberharapan Kec.Tinggi menunjukan bahwa

Raja Kabupaten Asahan tingkat Fluktuasi

Sumatra Utara) Harga Karet di Desa

Sumber Harapan
masih dalam batas

wajar(stabil),Fluktua

si Harga Karet

berpengaruh nyata

terhadap pendapatan

petani setiap

panenya. Fluktuasi

harga karet tidak

memberikan

pengaruh terhadap

tingkat konsumsi

keluarga petani di

desa sumber harapan

Roni Afrizal 2009 Analisis Produksi Dan Haisil penelitian ini

Pemasaran Gambir Di menggunakan

Kabupaten Limapuluh Kota metode kuantitatif

Provinsi Sumatra Barat dan menjukkan

bahwah Faktor

Faktor yang menjadi

determinan produksi

dalam usaha tani

gambir di Kabupaten

Limapuluh Kota
yang berpengaruh

secara nyata adalah

tenaga kerja,luas

lahan, jumlah pohon

gambir yang

menghasilkan,umur

tanaman dan

penggunaan Pestisida

dalam pengendalian

hama dan penyakit.

Muhamad 2017 Determinassi Fluktuasi Haisil penelitian ini

Hanis Hanafi Harga Daging Sapi Di 6 menunjukan bahwa

Provinsi Pulau Jawa kenaikan harga

daging sapi di

sebabkan oleh

beberapa faktor yaitu

jumlah produksi

daging sapi yang

setiap tahunya tidak

dapat di prediksi

jumlahnya,faktor

lainnya yaitu ada

oknum tertentu yang


sengaja menimbun

daging sapi untuk

nantinya di kluarkan

ssat harga daging

sapi sudah melonjak

pada saat saat

tertentu,contohnya

bulan ramadhan.

Choirunnisa 2018 Analisis Fluktuasi Harga Hasil penelitian

Emas Terhadap Pendapatan menunjukkan bahwa

Pegadaian Syariah Di harga emas

Indonesia sepanjang tahun

2009 hingga tahun

2013 mengalami

peningkatan. Hal ini

disebabkan harga

emas dunia

mengalami

peningkatan, selain

itu produksi emas

dalam negri juga

mengalami

peningkatan
sehingga suku bunga

bankpun mengalami

peningkatan kondisi

inilah yang

menyebabkan

merosotnya harga

emas.

Elisa 2016 Pendekatan pengendalin Hasil penelitian

Wildayana fluktuasi harga tandan buah menyimpulkan

segar terhadap pendapatan bahwa tidak terdapat

petani kelapa sawit perbedaan produksi

TBS yang nyata

antara petani plasma

dan petani local

karena semua petani

menggunakan input

yang sama.

Pendapatan petani

berbeda nyata

dimana pendapatan

petani plasma lebih

besar (Rp29,33

jt/ha/tahun) dan
petani local sebesar

Rp22,67 Jt/ha/Tahun.

Retno 2018 Implikasi fluktuasi harga Berdasarkan hasil

febriana terhadap pendapatan dan penelitian yang

daya beli pedagang dilakukan dapat

disimpulkan bahwa

pengaruh fluktuasi

harga terhadap

pendapatan dan daya

beli pedagang

sangatlah

berpengaruh adanya

fluktuasi harga tidak

selalu membuat

pendapatan dan daya

beli menurun

terkadang juga

mengalami

kestabilan bahkan

cendrung naik. Hal

tersebut dipengaruhi

beberapa faktor

pendukung yang
terjadi dipasar

kopindo kota metro

sebagai penyebab

sembako tetap

diinginkan oleh para

konsumen dengan

jumlah yang sama

walaupun harganya

melambung naik.

Perbedaan penelitian ini dengan peneliti terdahulu adalah

penelitian ini lebih fokus untuk melihat dan menganalisis Pertanian

Gambir Dalam Menunjang Perekonomian Masyarakat Petani Gambir di

Nagari Simpang Kapuak, Kec. Mungka, Kab. Limah Puluh Kota.

I. Landasan Teori

1. Penetapan Harga

Harga adalah sesuatu yang di relakan dalam akad, baik lebih

sedikit, lebih besar atau sama dengan nilai barang.6 Harga ialah

sejumlah uang seseorang harus membayar untuk mendapatkan hak

menggunakan produk.7

6
Rachmat Syafei, Fikih Muamalah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2001), hal 87
7
Supranto, dkk, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Untuk Mengembangan
Persaingan Bisnis, ( Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007), hal 12
Berdasarkan definisi tersebut maka harga meru pakan jumlah

uang yang di perlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produ k

dan jasa, dengan demikian maka suatu harga haruslah dihubungkan

dengan bermacam-macam barang dan atau pelayanan, yang akhirnya

akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa.

a. Tujuan Penetapan Harga

Tujuan dari ditetapkan harga adalah:

1) pricing( maxsimalisasi keuntungan ), yaitu untuk mencapai

maksimalisasi keuntngan.

2) Market share pricing ( penetapan harga untuk merebut pangsa

pasar). Dengan harga yang rendah, maka pasar akan di kuasai

syaratnya:

a. Pasar cukup sensitif terhadap harga.

b. Biaya produksi dan distribsi turun jika produksi naik

c. Harga turun, pesaing sedikit

3) Marketing kimming pricing

Jika ada sekelompok pembeli yang bersedia membayar

dengan harga yang tinggi terhadap produk yang di tawarkan maka

perusahaan akan menetapkan harga yang tinggi walaupun

kemudian harga tersebut akan turun ( memerah pasar). Syaratnya:

a. Pembeli cukup
b. Perubahan biaya distribusi lebih kecil dari perubahan

pendapatan.

c. Harga naik tidak begitu berbahaya terhadaap pesaing

d. Harga naik menimbulkan kesan produk yang superior

4) Current Revenue Princing ( penetapan laba untuk pendapatan

maksimal). Penetapan harga yang tinggi untuk memperoleh

revenue yang cukup agar uang kas cepat kembali.

5) Target Profit Pincing ( penetapan harga untuk sasaran ). Harga

berdasarkan target penjualan dalam periode tertentu.

6) Promotional Princing ( penetapan harga untuk promosi)Penetapan

harga untuk suatu produk dengan maksud mendorong penjualan

produk-produk lain. 8

1. Loss Leader Princig, penetapan harga untuk suatu produk

agar pasar mendorong penjualan produk yang lainnya.

2. Prestice Pricing, penetapan harga yang tinggi untuk suatu

produk untuk meningkatkan image tentang kualitas.

b. Metode Penetapan Harga

1. Cost Oriented princing, adalah penetapan harga yang semata-

mata memperhitungkan biaya-biaya dan tidak berorientasi

pada pasar. Terdiri 2 macam:

a) Mark up princing dan Cost Plus cara penetapan harga

yang sama, yaitu menambahkan biaya per unit dengan

8
Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis, ( Yogyakarta: Graha Ilmu,
2008 ), hal 114-115
laba yang di harapkan.Mark Up Pricing di gunakan di

kalangan pedangang pengencer sedangkan Cost plus

pricing digunakan untuk manufactur.

b) Target pricing, yaitu suatu penetapan harga jual

berdasarkan target Rate of Return dari biaya total yang

dikeluarkan di tambah laba yang diharapkan pada

volume penjualan yang diperkirakan. Ini ditetapkan

dalam jangka panjang. Kelemahan metode ini (Target

pricing ) : tidak diperhitungkan permintaan, yang dapat

menunjukan beberapa unit dapat dijual pada masing-

masing tingkat harga. Jadi apabila harga target tidak

tercapai, maka laba yang akan diharapkan tidak

mencapai sebagaimana target semula.9

2. Demand Oriented Pricing, penentuan harga dengan

pertimbangan keadaan permintaan, keadaan pasar dan

keinginan konsumen. Terdiri dari:

a) Preceived Value Pricing, yaitu beberapa nilai produk

dalam pandangan konsumen terhadap yang dihasilkan

perusahan.

b) Demand Differential Pricing atau PriceDiscrimination

yaitu penentuan harga jual produk dengan dua macam

harga atau lebih.

9
Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran ..., hal 115-116
3. Compelition Oriented Pricing, menetapkan harga jual yang

berorientasi pada pesaing. Terdiri dari :

a) Going Rate Pricing, suatu penetapan harga diamna pesaing

berusaha menetapkan harga setingkat dengan rata-rata

industri.

b) Sealed Bid Pricing, yaitu suatu penetapan harga di dasarkan

pada tawaran yang di ajukan oleh pesaing.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga

1. Demand for the product, perusahaan perlu memperkirakan

permintaan terhadap produk yang merupakan langkah penting

dalam penetapan harga sebuah produk.

2. Target share of market yaitu market share yang ditargetkan oleh

perusahaan.

3. Competitive reactions, yaitu reaksi dari pesaing.

4. Use of creams skimming pricing of penetration pricing yaitu

mempertimbangkan langkah-langkah yang perlu diambil pada

saat perusahaan memasuki pasar dengan harga tinggi atau dengan

harga yang rendah.

5. Other parts of the marketing mix, yaitu prusahan perlu

mempertimbangkan kebijakan mix ( kebijakan produk, promosi

dan distribusi).

6. Biayai untuk memproduksi atau membeli produk.


7. Product line pricing, yaitu penetapan harga terhadap produk yang

palin berhubungan dengan biaya, permintaan maupun tingkat

persaingan.

8. Berhubungan dengan permintan :

a) Cross elasticity positif (elastisitas silang yang positif), yaitu

kedua macam produk merupakan barang subsitusi atau

pengganti.

b) Cross elasisity negative( elastisitas silang yang negative ),

yaitu kedua macam produk merupakan barang komplementer

atau berhubungan satu sama lain.

c) Cross elasticity nol ( elastisitas silang yang nol), yaitu kedua

macam produk tidak saling berhubungan.

9. Mengadakan penyesuaian harga

a. Penurunan harga dengan alasan :

1) kelebihan kapasitas.

2) kemerosotan pangsa pasar.

3) gerakan menejer dominasi dengan biaya lebih rendah.

b. Mengadakan kenaikan harga dengan alasan :

1) implasi biaya yang terus-terusan dibidang ekonomi.

2) permintaan yang berlebihan. 10

2. Fluktuasi harga

a. Pengertian Fluktuasi harga


10
Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis, (Yokyakarta : Graha Ilmu,
2008), hal. 117-118
Fluktuasi adalah lonjakan atau ketidaktetapan segala

sesuatu yang bisa digambarkan dalam sebuah grafik.11Menurut

kamus besar bahasa indonesia Fluktuasi adalah ketidak tepatan,

goncangan atau gejala yang menunjukkan naik turunya harga.12

Teori fluktuasi harga dapat di adopsi dari hukum

permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar. Pada hukum

permintaan menyatakan bahwasanya apabila harga mengalami

kenaikan maka jumlah barang yang diminta akan turun dan

hukum pernawaran berbunga apabila mengalami penurunan

maka jumlah barang yang dirawarkan turun.13 Dari hukum

permintaan dan penawaran tersebut apabila harga mengalami

kenaikan dan ketidakpastian maka membuat pendapatan akan

menurun dan apabila pendapatan menurun maka daya beli pasti

akan menurun karna salah satu faktor yang mempengaruhi daya

beli yaitu jumlah pendapatan dari pedagang itu sendiri.

Bila dilihat pada saat harga sudah mengalami fluktuasi

harga itu seakan akan susah untuk turun dan belum pasti kapan

akan normal sifatnya seakan-akan fleksibel yang bisa mengikuti

faktor-faktor yang menunjang seperti permintaan dan

penawaran.
11
Tika Sari, Strategi BMT Pekalongan dalam Menjaga Stabilitas Keuangan dari
Fluktuasi Mata Uang, Program Studi Ekonomi Syari’ah, Skripsi pada fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Metro, Tidak Diterbitkan 2016, Hal 23.
12
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: PT
Penerbitan dan Percetakan Balai Pustaka, 2005,) hal 319.
13
Mahmud Machfoedz, Pengantar Bisnis Modren, ( Yogyakarta: CV Andi, 2007 ), hal 6.
b. Faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga

Naik turunya harga, dalam penentuan harga atas sebuah

produksi akan berhubungan erat dengan beberapa faktor di

dalamnya yang mempengaruhi terjadinya fluktuasi harga di pasar.

Adapun beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi

terjadinya fluktuasi harga adalah sebagai berikut:

1) Penawaran dan Permintaan

Harga terbentuk atas keseimbangan antara kurva

permintaan dan kurva penawaran. Hubungan antara harga

dengan suatu komoditas dengan jumlah yang diminta,

mengikuti suatu hipotesis dasar ekonomi yang menyatakan

bahwa semangkin tinggi harga suatu komoditas maka

semangkin sedikit jumlah komoditas yang diminta.

Sedangkan hubungan antara harga suatu komoditas dengan

jumlah yang di tawarkan menyatakan bahwa secara umum,

semangkin rendah harganya maka semangkin nrendah

jumlah yang ditawarkan.14

2) Jumlah Produksi atau Jumlah Stok

Adanya fluktuasi harga dipengaruhi dengan jumlah

produksi dan jumlah stok yang ada terletak pada kehidupan

14
Hapto Stato, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Bawang Merah
dan Peramalanya” 2018 di akses pada 24 januari 2020.
dimasa yang akaan di khawatirkan oleh penjual maupun

pembeli apabila stok digudang sedikit mereka tidak dapat

melanjutkan jual beli dan para konsumen tidak dapat

memenuhi kebutuhan sehari-hari.

a. Adanya Komoditas Secara Ilegal

Adanya bahan sembako yang masuk di pasar

secara ilegal dengan harga yang miring dapat

menimbulkan kerugian bagi pedagang dan membuat

permasalahan harga penyebab fluktuasi semangkin

tinggi.

b. Biaya Oportunitas

Ongkos yang berarti harga yang dibayarkan untuk

mendapatkan sesuatu barang atau jasa, seperti jarak yang

harus di tempuh ditentukan oleh harga dan banyaknya

barang yang ditentukan oleh harga pengiriman.

c. Faktor Musim

Musim yang jelek berkepanjangan seperti kemarau,

banjir dan sebagainya menjadi faktor alam yg membuat

terjadinya fluktuasi harga dipasar. Karna faktor ini dapat

menimbulkan ketidak pastian akan jumlah stok yang ada

dan pemasukan barang yang terbengkalai.15


15
Retno Febriana, Implikasi Fluktuasi Harga Terhadap Pendapatan dan Daya Beli
Pedagang, Program Studi Ekonomi syari’ah, Skripsi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis IAIN
Metro, tidak diterbitkan, 2018, hal 25-26.
3. Pendapatan

a. Pengertian Pendapatan

Pendapatan adalah suatu yang sangat penting dalam setiap

individu atau organisasi (perusahan).Yang di maksud dengan

pendapatan adalah pendapatan dalam bentuk uang.16pendapatan

adalah kenaikan kotor dalam modal pemilik yang di hasilkan oleh

penjualan barang dagangan, pelaksaan dan organisasi lain dalam

bentuk upah,gaji,sewa,bunga,komisi,0ngkos dan laba.17

Pendapatan merupakan semua uang yang masuk dalam

sebuah rumah tangga atau unit terkecil lainya dalam suatu masa

tertentu.18Pendapatan adalah kenaikan kotor dalam aset atau

penurunan dalan liabilitas atau gabungan dari kedua selama

periode yang berakibat dari investasi yang halal. Oerdagangan

memberikan jasa atau aktivitas lain yang bertujuan meraih

keuntungan.19Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang di

terima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode

tertentu, baik harian, mingguan, bulanan, ataupun tahunan.20

Pendapatan (income) di terima oleh semua faktor produksi,

termasuk juga usaha-usaha perseroan.Sebagian besar pendapat ini

di belanjakan untuk konsumsi. Bagian yang tidak di belanjakan

16
Syahruddin , Dasar-dasar Ekonomi Makro, (Jakarta FEUI 1990), hal 23
17
BN.Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2003 ), hal, 230
18
Sertaden M. Aset Untuk Orang Miskin, (Jakarata : PT. Raja Grafindo Persada, 2006 ),
hal 23
19
Gregory mankiw , Pengantar Ekonomi, (Jakarta: prlangga, 2003 ) hal 3
20
Sadono Sukirno, Teori Mikro Ekonomi, ( Jakarta: Rajagrafindo persada, 2006). Hal 47.
untuk konsumsi di pergunakan sebagai tabungan ( saving ) untuk

membayar pajak yang di pungut oleh pemerintah.

Menurut Soekartawi dalam bukuny “Faktor-faktor

Produksi”, jumpai dengan bertambahnya pendapatan, maka

barang yang di konsumsi bukan saja bertambah, tapi juga kualitas

yang kurang baik, namun setalah adanya penambahan pendapatan

maka konsumsi beras menjadi kualitas yang lebih baik.21

Pendapatan pribadi merupakan pendapatan yang terima

semua rumah tangga dalam perekonomian ( atau yang diterima

satu keluarga ) dari penggunaan faktor-faktor produksi yang

dimiliknya dan dari pembayaran pindahan. Dalam pendapatan

pribadi tidak di hitung pendapatan nasional yang tidak diterima

rumah tangga ( contoh: keuntungan yang tidak dibagai dan pajang

perusahaan ).22

Pendapatan masyarakat adalah balas jasa yang diterima oleh

pemilik faktor produksi biasanya pendapatan itu berupa upah,

sewa, dan laba. Upah/gaji adalah balas jasa untuk perkejaan yang

di laksanakan dalam hubungan kerja dengan orang atau instansi

lain. sebagai karyawan yang bayar, sewa adalah jasa yang di

terima oleh pemilik atas penggunaan hartanya, seperti tanah

rumah atau barang-barang tahan lama. Sedangkan laba usaha

sendiri adalah balas karya untuk perkerjaan yang dilakukan

21
Soekartawi, Faktor- faktor Produksi, ( Jakarta: Salemba Empat, 2002 ). Hal 132.Hal 61
22
Sadono sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar, ( Jakarta: Rajawali Persada, 2011 )
sebagai pengusaha yaitu mengorganisir produksi, mengambil

keputusan tentang kombinasi faktor produksi serta menanggung

resikonya sendiri entah sebagai petani, tukang, pedangang dan

sebagainya.23Semangkin tinggi pendapatan yang diterima oleh

pemilik faktor-faktor produksi, semangkin tinggi pula daya

belinya.Masalah pendapatan tidak hanya di lihat dari jumlahnya

saja, tetapi bagaimana distribusi pendapatan yang diterima oleh

masyarakat.Sumber pendapatan menurut lapangan usaha yang ada

di indonesia yaitu:

1) Pertanian, perternakan, kehutanan dan perikanan

2) Pertambangan dan penggalian

3) Bangunan, industri pengolahan

4) Listrik, gas dan air minum

5) Perdagangan, hotel dan restoran

6) Pengangkutan dan komunikasi

7) Bank dan lembaga keuangan lainya

8) Sewa tanah

9) Pemerintah dan pertahanan

10) Jasa- jasa.24

11) Jasa-jasa.25

23
Http://Www.Magdeska.com/2009/08/pendapatan-Juga-Dapat_Di-Definisikan.Html
Diakses pada Tanggal 24 Januari 2020 pukul: 14:30
24
Nurul Huda, Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis, ( Jakarta: Kencana, 2008 ), Hal
22-23
25
Dari pendapat di atas, pendapatan tidak hanya berasal dari

perdagangan dan pekerja dari perusahan saja tapi juga dapat

berasal dari penanaman modal dan bahkan dapat berasal dari

hadiah ataupun pemberian orang lain.

b. Faktot- faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Faktor- faktor yang mempengaruhi besar pendapatan yang

diperoleh adalah:

1) Jumlah faktor produksi yang dimiliki dan di sumbangkan

dalam proses produksi, semangkin banyak produksi yang

digunakan maka semangkin besar pula pendapatan yang

akan diterima.

2) Harga pokok produksi, hal ini turut pula menentukan besar

kecilnya pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi,

semangkin tinggi harga faktor produksi maka

akansemangkin tinggi pula pendapatan yang diterima faktor

produksi.

3) Efisiensi kerja, juga turut mempengaruhi pendapatan,

karena efisiensi kerja merupakan jumlah perkerjaan yang

berhasil di selenggarakan oleh seseorang pekerja.

Umumnya dapat dikatakan semangkin tinggi efisiensi kerja

akan semangkin tinggi pula tingkat pendapatannya.

4) Banyak sedikitnya modal yang dikeluarkan, besar kecilnya

usaha yang dilakukan seseorang sangat di pengaruhi oleh


besar kecilnya modal yang dipergunakan. Suatu usaha yang

besar akan dapat memberikan peluang yang besar pula

terhadap pendapatan yang diperolehnya.26

J. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan model konspetual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Untuk melihat

Pengaruh fluktuasi harga terhadap pendapatan petani gambir

dapat dijelaskan sebagaimana gambar berikut, dimana variabel ;

X= Fluktuasi Harga

Y = Pendapatan Petani Gambir

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

Fluktuasi Harga
Pendapatan Petani
(X) Gambir

(Y)

X= Fluktuasi Harga

Y = Pendapatan petani gambir

26
Ratna Sukmayani, Ilmu Pengetahuan Sosial, ( Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega, 2008 ).
Hal 117
Kerangka pemikiran di atas dapat dijelaskan bahwa pengaruh

fluktuasi harga dapat menyebabkan efek negatif terhadap pendapatan

para petani gambir.

K. Hipotesis

Dari kerangka pemikiran di atas, maka dapat dilakukan hipotesis

sebabgai berikut:

Hi : terdapat pengaruh fluktuasi harga terhadap pendapatan

petani gambir

Ho : tidak terdapat pengaruh fluktuasi harga terhadap

pendapatan Petani gambir

L. Metodologi Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang penulis lakukan pada Penelitian ini yaitu

Penelitian kuantitatif korelasional merupakan salah satu statistik

infrensi yang akan menguji apakah dua variabel atau lebih

mempunyai hubungan atau tidak.27

Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian

spesifikasi adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas

27
V. Wiranta Sujarwani. StatiskabUntuk Penelitian,( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), Hal 59.
sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya.Dan penelitian

kuantitatif ini penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai

dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta

penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan

penelitian akan lebih baik bila di sertai dengan gambar, table, grafik

atau tampilan lainya.28

Metode yang digunakan adalah metode korelasi dengan

menggunakan SPSS.SPSS merupakan program aplikasi yang

digunakan untuk melakukan perhitungan statistik menggunakan

komputer.Metode penelitian yang berguna untuk melihat ada

tidaknya pengaruh antara dua variabel atau sejauh mana hubungan

antara dua variabel tersebut.

Dalam penelitian ini membahas tentang pengaruh fluktuasi

harga terhadap pendapatan petani gambir di Nagari Simpang Kapuak

Kec.Mungka Kab.Lima Puluh Kota.

2. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi yang penulis pilih dalam melakukan Penelitian ini yaitu

di Kenagarian Simpang Kapuak Kec.Mungka Kab.Lima Puluh Kota.

Sumatera Barat, pemilihan lokasi ini sebagai tempat penelitian

didasarkan dengan alasan bahwa kebanyakan masyarakat di Nagari

tersebut sumber pendapatan masyarakat adalah petani gambir.

3. Jenis dan sumber data


28
M. Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif,( Jakarta: Kencana, 2005), Hal.5.
a. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah terlebih dahulu

dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi diluar dari

peneliti atau biasa juga disebut data yang diperoleh dari pihak

lain. Dalam artian bahwa data tersebut tidak secara langsung

diperoleh dari subjek penelitian, dan biasanya data sekunder ini

merupakan data dokumentasi atau data laporan yang tersedia.29

b. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh yaitu

dikumpulkan sendiri oleh peneliti yang langusng diperoleh dari

sumber data pertama dilokasi penelitian atau objek

penelitian.Dalam hal ini yang sebagai data primer adalah data

pendapatan dari petani gambir.

4. Populasi dan sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.

Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang

memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang

membentuk masalah pokok dalam suatu penelitian.30Jadi dapat


29
Saifuddin Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 91
30
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, ( Bandung: Alfabeta, 2012, cet ke-
11, Hal 80
kita pahami bahwa yang di sebut popolasi adalah keseluruhan

objek penelitian yang diteliti.Maka yang jadi populasi dalam

penelitian ini adalah petani gambir.Jadi populasi dari penelitian

ini adalah 103 orang petani gambir yang berada di Simpang

Kapuak Kec.Mungka Kab.Lima Puluh Kota.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semuanya, misalnya karena keterbatasan

peneliti dalam melakukan penelitian baik dari segi dana, waktu,

tenaga, dan jumlah populasi yang sangat banyak. Oleh karena itu

sampel yang harus betul-betul representatif ( dapat mewakili ).31

Sampel adalah bagian dari populasi. Untuk menentukan

besarnya jumlah

sampel dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu:

n= N

1+ Ne2

Dimana:

n = jumlah sampel

N = ukuran populasi

e = nilai kritis = 10% (0.10)

31
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, ( Bandung: Alfabeta, 2012, cet ke-
11, Hal 81.
5. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu variabel independen

dan variabel dependen dengan penjelasan:

a. atau X (Independent Variabel)

Yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain

yang tidak bebas (dependent variabel atau terikat). Variabel

bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah fluktuasi

harga (X)

X = fluktuasi harga

b. Variabel Terikat atau Y (Dependent Variabel)

Yaitu variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain

(Independent Variabel atau bebas. Variabel terkait yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah Tingkat Pendapatan (Y)

Y = pendapatan petani gambir

6. Definisi Operasional Variabel

a. Fluktuasi harga

Fluktuasi adalah lonjakan atau ketidak tetapan segala

sesuatu yang bisa digambarkan dalam sebuah grafik. Menurut

kamus besar bahasa indonesia Fluktuasi adalah ketidak tepatan,

goncangan atau gejala yang menunjukkan naik turunya harga.

Teori fluktuasi harga dapat di adopsi dari hukum

permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar. Pada hukum


permintaan menyatakan bahwasanya apabila harga mengalami

kenaikan maka jumlah barang yang diminta akan turun dan

hukum pernawaran berbunga apabila mengalami penurunan

maka jumlah barang yang dirawarkan turun.32 Dari hukum

permintaan dan penawaran tersebut apabila harga mengalami

kenaikan dan ketidakpastian maka membuat pendapatan akan

menurun dan apabila pendapatan menurun maka daya beli pasti

akan menurun karna salah satu faktor yang mempengaruhi daya

beli yaitu jumlah pendapatan dari pedagang itu sendiri.

Bila dilihat pada saat harga sudah mengalami fluktuasi

harga itu seakan akan susah untuk turun dan belum pasti kapan

akan normal sifatnya seakan-akan fleksibel yang bisa

mengikuti faktor-faktor yang menunjang seperti permintaan

dan penawaran.

b. Pendapatan

Pendapatan adalah suatu yang sangat penting dalam

setiap individu atau organisasi (perusahan). Yang di maksud

dengan pendapatan adalah pendapatan dalam bentuk

uang.pendapatan adalah kenaikan kotor dalam modal pemilik

yang di hasilkan oleh penjualan barang dagangan, pelaksaan

dan organisasi lain dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga,

komisi, ongkos dan laba.

32
Mahmud Machfoedz, Pengantar Bisnis Modren, ( Yogyakarta: CV Andi, 2007 ), hal 6.
Pendapatan adalah kenaikan kotor dalam aset atau

penurunan dalan liabilitas atau gabungan dari kedua selama

periode yang berakibat dari investasi yang halal. perdagangan

memberikan jasa atau aktivitas lain yang bertujuan meraih

keuntungan. Pendapatan (income) di terima oleh semua faktor

produksi, termasuk juga usaha-usaha perseroan.Sebagian besar

pendapat ini di belanjakan untuk konsumsi. Bagian yang tidak

di belanjakan untuk konsumsi di pergunakan sebagai tabungan

(saving) untuk membayar pajak yang di pungut oleh

pemerintah.

7. Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang

paling utama dalam proses penelitian, karena hasil penelitian

akan sangat bergantung pada hasil analisis terhadap data. Teknik

pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dilakukan

dengan mengamati persoalan yang diteliti dengan indera, dimana

peneliti hanya mengamati dan tidak terlibat atau non participant.

b. Wawancara

Wawancara merupakan teknik mengumpulan data yang

dilakukan dengan cara tanya jawab secara lisan dan bertatap muka

langsung dengan seseorang atau beberapa orang pewawancara


dengan seorang atau beberapa orang yang diwawancarai pada

petani gambir. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa

garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

c. Quesioner

Pengumpulan data melalui quisioner dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada Petani Gambir di Simpang Kapuak Kec.Mungka Kab.Lima

Puluh Kota.

8. Teknik Analisa Data

Data-data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis

dengan menggunakan analisis kuantitatif sebagai berikut:

a. Analisis Deskriptif

Menggambarkan, meningkatkan berbagai kondisi, berbagai

situasi, atau beberapa variabel yang timbul dan menjadi objek

penelitian, mengolah data dengan menggunakan teknik analisis

deskripsif.Data yang diolah dengan menggunakan metode

statistic seperti rata-rata33.

b. Analisis Kuantitatif

1. Regresi linear sederhana

Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model regresi linear sederhana. Regresi


33
Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek”. Hal. 39.
Linear adalah regresi linear yag hanya melibatkan dua

variabel (variabel X dan Y), persamaannya dituliskan dalam

dua bentuk.34Jadi, dalam penelitian ini hanya menggunakan

satu variabel independent yaitu Fluktuasi Harga (X) dan

satu variabel dependent yaitu Pendapatan Petani Gambir

(Y).

Model regresi yang digunakan untuk membuat

hubungan antara satu variabel terikat dan variabel bebas

disebut model regresi linear sederhana.

Adapun modelnya dituliskan sebagai berikut :

Untuk menganalisa pengaruh Pengaruh Fluktuasi Harga

Terhadap Pendapatan Petani Gambir di Simpang Kapuak

Kec.Mungka Kab.Lima Puluh Kota.digunakan persamaan

regresi linear sederhana.

Y = a + bX

Dimana

Y = Pendapatan (dalam rupiah)

X = Fluktuasi Harga (dalam rupiah)

a = Nilai Konstanta

b = Koefisien arah regresi 35

2. Koefisien Lorelasi (r)

34
Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 1, ... Hal. 250.
35
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. ( Bandung : Alfabeta, 2014), hal.270
Koefisien korelasi berusaha menjelaskan bagaimana

arah hubungan antara variable bebas dan terikat dan

seberapa erat hubungan antara variable bebas dan variable

terikat itu.Koefisien korelasi merupakan akar pangkat dua

koefisien determinasi.36

Koefisien korelasi dicari dengan menerpakan rumus :

Σ( y− y ')2
𝑟2=1− = √𝑟²
Σ( y− y ')2

Nilai koefisien korelasi itu sendiri berkisar antara -1 dan

1. Melalui simbolisasi secara matematis, nilai koefisien

korelasi adalah :

-1 ≤ CC ≤ 1

Apabila nilai koefisien korelasi positif, maka hubungan

antara variable bebas dan variable terikat adalah berbanding

lurus.Semakin mendekati nilai 1, hubungan antara kedua

variable semakin kuat.Sedangkan apabila nilai koefisien

korelasinya negatif, hubungan antara kedua variable yang

terjadi adalah berbanding terbalik.Apabila nilainya semakin

mendekati nilai -1, hubungan berbanding terbalik antara

variable bebas dan variable terikat makin kuat.37

Bisa jadi, nilai koefisien korelasi adalah 0, seandainya

memang demikian keadaannya, dapat kita artikan bahwa antara


36
Purbayu Budi Sentosa dan Muliawan Hamdani, Statistik Deskrtiptif dalam Bidang
Ekonomi dan Niaga, (Semarang : Erlangga, 2007), hlm.256.
37
Purbayu Budi Sentosa dan Muliawan Hamdani, Statistik Deskrtiptif dalam Bidang
Ekonomi dan Niaga,…hlm.257.
variable bebas dan variable terikat tidak memiliki hubungan

sama sekali. Sedangkan jika nilai koefisien korelasi yang

diperoleh adalah 1 atau -1, hubungan antaravariable bebas dan

variable terikat adalah berbanding lurus atau berbanding

terbalik secara sempurna.38

3. Koefisien Determinal (R2)

Koefisien korelasi (R2) menyatakan proporsi keragaman pada

variable bergantung yang mampu dijelaskan oleh variable

penduganya.Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1, nilai R2 yang

semakin mendekati 1 menunjukan pengaruh variable penduga

terhadap variable bergantung yang semakin kuat.Sebaliknya,

semakin mendekati 0 menunjukkan pengaruh yang semakin lemah.

Nilai koefisien determinasi dihitung dengan rumus :39

Σ ( y−y )2
'

𝑟2=1−
Σ ( y−y )2
'

Dimana r2 adalah koefisien determinasi Σ(y-yꞌ)2 adalah

jumlah keseluruhan selisih antara variabel terikat terhadap garis

regresi dan Σ(Y-Ῡ)2 merupakan jumlah keseluruhan selisih antara

variabel terikat terhadap rata-rata vaiabel terikat.

38
Purbayu Budi Sentosa dan Muliawan Hamdani, Statistik Deskrtiptif dalam Bidang
Ekonomi dan Niaga, (Semarang : Erlangga, 2007), hlm.257.
39
Nawari, Analisis Regresi dengan MS Excel 2007 dan SPSS 17, (Jakarta : PT Elex Media
Komputindo, 2010), hlm.29.
determinan (R2) berfungsi untuk mengetahui signifikansi

variabel maka harus dicari koefisien determinasi. Koefesien

determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen

terhadap variabel dependen.Semakin besar nilai koefisien

determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen

menerangkan variabel dependen.Jika determinasi (R2) semakin

besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh

variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen.Hal

ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk

menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap

variabel dependen.

Sebaliknya jika determinasi (R2) semakin kecil

(mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen semakin

kecil.Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat

menerangkan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen.Pengujian ini dilakukan menggunakan

software SPSS versi 24.0.

b. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui variabel independen terhadap

variabel dependen secara parsial.40 Untuk mengetahui tingkat

signifikan tersebut menggunakan formula sebagai berikut :

40
Ridwan dan Sunarto, Pengantar Statistik Penelitian Pendidikan Sosial Ekonomi
Komunikasi dan Bisnis,....Hal. 110.
t=r
√ n−2
1−r ²

Dimana :

t : t hitung

r : korelasi

r² : deteminasi

n : sampel

Kriteria pengambilan keputusan :

Apabila thitung<ttabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak

sehingga dapat diketahui tidak ada hubungan atau pengaruh yang

signifikan antara variabel X dan variabel Y.

Apabila thitung>tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga

dapat diketahui ada hubungan atau pengaruh yang signifikan antara

variabel X dan variabel Y.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad A.K. Muda, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,(Jakarta:Reality

Publisher,2006),

Bashith Abdul,2012, Ekonomi Kemasyarakatan, Uin-Maliki Press,

Emzir, Metode Penelitian Kualitatif: Analisis Data,(jakarta: Rajawali Pers, 2011),

Gunawan Imam, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktek,(Jakarta: PT

Bumi Aksara,2015),hal 80.

Husain Nasrul,2017,profil system usaha petani gambir di Sumatra barat,jurnal

penelitian terapan,vol.17, no. 02,

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Analisis (diakses pada 30 desember

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Prospek (diakses pada 30 desember 2019)

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Gambir (diakses pada 30 desember 2019)

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Petani (diakses pada 30 desember 2019)

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Perekonomian (diakses pada 30 desember 2019)


Meleong Lexy J,Metodologi Penelitian Kualitatif,( Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1995),hal 90.

Muhammad, Metedologi penelitian Ekonomi islam: Pendekatan Kuantitatif,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2013)

Nasrul Hosen,2017,Profil Sistem Usaha Pertanian Gambir di Sumatera

Barat,Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 17 (2) Hal 125

Rosmelisa, Putrie dkk 2001,analisis usaha tani gambir di Sumatra barat,studi

kasus kecamatan harau,kabupaten 50 kota,jurnal littri vol.7 no.3,hal 67/68

Setiadi Nugroho J, Prilaku Konsumen Konsep Dan Implikasi Untuk Strategi dan

Penelitian Pemasaran, ( Jakarta: Kencana,2003),hal 35

Sukirno Sadono, MIKROEKONOMI TEORI PENGANTAR,(Jakarta: PT Raja

Persada,2013),hal 31

Teguh, Muhammad Metodologi Penelitian Ekonomi, ( Jakarta: PT.Raja Grafindo

Persada, 1999),hal 117.

Yusuf A.Muri, Metode Penelitian: Kualitatif, Kuantitatif dan Penelitian

Gabungan, (Jakarta: Kencana,2014),hal 372.

Yusuf A. Muri, Metode Penelitian: Kualitatif, Kuantitatif dan

PenelitianGabungan,(Jakarta:Kencana,2014),

Zaky Abdullah, Ekonomi dalam Perspektif Islam, (Bandung:Pustaka Setia,

2002),hal 5.

Anda mungkin juga menyukai