Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM EKONOMI PRODUKSI PERTANIAN

BUAH JERU MADU MULIARAYA

TRESIANA OKTAVIANI BATUBARA 22032704


ANGELITA OLIVIA PASARIBU 220320035
BENHUR SUMARJA SEMBIRING 220320036
FRANS NATANAEL SIHOTANG 220320034
TRINITIYANTI PURBA 220320046
ARDY CALA SENDA PADANG Bth 220320040

AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA

MEDAN

2022
KATA
PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Rahmat dan karunianya sehingga laporan praktikum pemasaran Agribisnis tentang
Jeruk dapat diselesaikan dengan baik. Kami berterima kasih kepada Dosen
Penanggung jawab atas kepercayaan yang telah di berikan kepada kami untuk
melaksanakan dan menyelesaikan Laporan kami ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini
dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati
segala usaha kita. Amin.

Medan, 30 Juni 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah


Jeruk merupakan salah satu komoditas buah unggulan nasional yang memiliki nilai
ekonomi tinggi serta keberadaannya menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Jeruk
merupakan salah satu jenis buah yang menjadi komoditas unggulan yang dikembangkan,
karena mempunyai sebaran lokasi yang luas (banyak ditanam), mempunyai arti ekonomi serta
rasa, aroma, warna dan mengandung vitamin C sehingga menarik konsumen untuk
mengkonsumsi buah jeruk (Tasya 2020). Jeruk (citrus sp) adalah buah sub tropik yang telah
berkembang luas di Indonesia dan menjadi komoditas unggulan nasional dalam program
pengembangan usaha agribisnis buah. Sebagai komoditas buah unggulan, jeruk merupakan
unggulan pertama dari 5 komoditas buah lainnya berturut-turut: mangga, manggis, durian, dan
pisang (Namah dan Sinlae 2019).
Tanaman buah merupakan tanaman tahunan yang berbeda dengan tanaman semusim
dalam hal kebutuhan hara (Hernita 2016). Kesuburan tanah sebagai kualitas yang
memungkinkan suatu tanah untuk menyediakan unsur-unsur hara yang memadai baik dalam
jumlah dan imbangnya untuk pertumbuhan tanaman bila temperatur dan faktor lain
mendukungnya (Nurhasanah 2017).
Buah jeruk umumnya digemari oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Jeruk
merupakan sumber vitamin C yang baik, mengandung 50 mg/100 ml sari buah, serta vitamin A
dan protein. Sejauh ini ketersediaan buah jeruk di dalam negeri belum mencukupi kebutuhan
(Abdurahman et al., 2007). Menurut Badan Pusat Statistik (2013), produksi buah jeruk
Indonesia tahun 2012 sebanyak 1.611.784 ton, sedangkan pada tahun 2013 mengalami
penurunan yang hanya menghasilkan 1.411.229 ton. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan lahan
produksi yang semakin berkurang (Kementerian Pertanian, 2013).
tingginya minat masyarakat untuk lebih menyukai buah-buah impor menjadi peluang
masuknya buah-buah impor termasuk jeruk (Elfina et al., 2011). Rendahnya mutu dan
ketersediaan buah jeruk bisa dilihat dari nilai impor jeruk di Indonesia yang mencapai
5.947.387 kg, sedangkan ekspornya hanya 54.640 kg(Kementerian Pertanian, 2013). Oleh
karena itu perlu dilakukan upaya peningkatan produksi dan mutu jeruk. Kendala yang dihadapi
adalah rendahnya tingkat adopsi teknologi oleh petani serta lemahnya daya saing jeruk lokal
dengan jeruk impor (Ridjal, 2008).Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah meningkatkan
teknik budidaya, diantaranya adalah penyedian benih berkualitas.
Menurut Sutami et al. (2009) kunci keberhasilan pengembangan buah- buahan, sangat
ditentukan oleh ketersediaan bibit yang bermutu. Oleh sebab itu pengembangan bibit yang
berkualitas perlu diusahakan. Kesalahan dalam memilih benih akan berakibat fatal. Salah satu
cara untuk mendapatkan benih yang bermutu adalah dengan melakukan okulasi, yaitu 2
menggabungkan sifat unggul yang terdapat pada batang atas dengan sifat unggul yang terdapat
pada batang bawah. Tujuannya adalah untuk memperoleh tanaman yang memiliki sifat-sifat
yang lebih unggul dibandingkan dengan tanaman aslinya. Di Indonesia, okulasi merupakan
cara yang lebih dianjurkan untuk perbanyakan tanaman jeruk besar secara komersial.
Keuntungan dari okulasi diantaranya tanaman dapat berproduksi lebih cepat dan hasil produksi
dapat sesuai dengan keinginan tergantung batang atas yang digunakan (Hodijah, 2012).
1.2 Tujuan

Tujuan dari Praktek ini adalah:

1. Untuk mengetahui Analisis faktor-faktor pendapatan jeruk madu

2. Untuk mengetahui cara memebuat fungsi produksi dengan aplikasi spss


BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam praktikum lapangan ini adalah survei lapangan. Artinya,
mahasiswa peserta praktikum lapangan ditugaskan untuk mengunjungi lokasi tempat usaha olahan
pisang yang telah di tentukan, kemudian melakukan investigasi sederhana melalui wawancara dan
pengamatan objek. Maksud kunjungan adalah untuk mengumpulkan data tentang usaha jeruk madu .
2.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan praktikum lapangan ini adalah Desa muliaraya,Kota Merek,kecamatan
merek,kabupaten karo,Sumatera Utara. Sedangkan waktu pelaksanaan praktikum adakah Sabtu 30
Juli 2022.

2.3 Pengambilan Sampel


Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam praktikum lapangan ini adalah sebanyak 1 (satu)
usaha olahan pisang . Diharapkan dari jumlah sampel ini sudah dapat megambarkan tentang usaha
Jeruk madu dengan secara dominan.

2.4 Data dan Analisa Data


Untuk mengumpulkan data dari usah Usaha Jeruk dilakukan dengan cara wawancara
yang dituntun oleh kuestioner dan pengamatan langsung ke lokasi. Pengamatan secara
langsung dilakukan untuk aspek-aspek penting.Dalam menganlisi data, maka akan
mengunakan Aplikasi Spss
2.5 Alat dan Bahan
2.5.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam Produksi Jeruk Madu adalah :

 Keranjang
 Tutup keranjang
 Cangkul
 Mesin pemotong rumput
 Penyemprot
 Gunting dahan
 Parang
 Kendaraan mobil
 Sorong
 Selang
 Ember
 tali
2.5.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam produksi Jeruk Madu adalah :
 Pupuk organik
 Pupuk onarganik
 Air
 Pestisida
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Responden : petani

Bidang Usaha : Usaha jeruk

A. INFORMASI UMUM RESPONDEN

1. Nama Perusahaan/Usaha : Jeruk Madu Sembiring

2. Alamat Perusahaan/Usaha : desa muliaraya

3. Nama Pemilik : Darius Sembiring

4. Jenis Usaha : pedagang jeruk

5. Lama Usaha : 17

B. ASPEK PRODUKSI

1. Adapun Jumalah tenaga kerja dalam usaha jeruk madu yang digunakan adalah
sebanyak 5 orang dengan gaji Rp 2.500.000/orang
2. Adapun Rata-rata jumlah bahan baku yang digunakan dalam memproduksi
produk jeruk madu dalam sebulan produksi adalah :
 Pupuk organik = 1250 kg/bulan
 Pupuk anorganik = 416 kg/bulan
 Air = 2800 kg/bulan
 Pestisida = 32 kg/ bulan

3. Penyusutan alat
 Cangkul = Rp 180.000/8/12 =Rp. 1.875
 Mesin pemotong rumput = Rp 1.200.000/2/12 = Rp. 50.000
 Penyemprot = Rp 3.000.000/15/12 = Rp 16.666,66667
 Gunting dahan = Rp 30.000 /4/12 = Rp. 625
 Parang = Rp 120.000/10/12 = Rp. 1,000
 Kendaraan mobil =Rp 120.000.000/17/12 = Rp. 588.235,2941
 Gerobak sorong = Rp 390.000/8/12 = Rp. 4.062,5
 Selang = Rp 2.000.000/9/12 = Rp 18.518,51852
 Ember = Rp 50.000/5/12 =Rp. 833,3333333
4. harga produk jeruk madu ayang dijual seharga Rp 15.000/Kg

5. Jumlah produk yang diproduksi sebanyak 4600 kg – 7.100 Kg

C. Aspek Pemasaran

1. Pedagang pengumpul desa atau gudang


2. Penjualan dilakukan secara langsung

D. Aspek Permodalan

1. Modal usaha yang peroleh berasal dari Modal sendiri

Tabel Analisis faktor-faktor produksi jeruk madu Bulan Januari-Desember


PENDAPATAN PRODUKSI BAHAN BAKU
BULAN
(Y) RP (JUTA) (X1) Kg (X2) Kg

1 88.500.000 5.900 4.341

2 87.000.000 5.800 4.272

3 93.000.000 6.200 4.568

4 95.250.000 6.350 4.667

5 96.000.000 6.400 4.847

6 106.500.000 7.100 5.069

7 102.000.000 6.800 4.988

8 100.500.000 6.700 4.810

9 85.500.000 5.700 4.159

10 72.750.000 4.850 3.968

11 96.750.000 6.450 4.478

12 69.000.000 4.600 3.809


Model Summaryb
Change Statistics
R Adjusted R Std. Error of R Square Sig. F Durbin-
Model R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change Watson
1 1.00 1.000 1.000 183.88120 1.000 20596.364 2 9 <,001 1.527
a
0

a. Predictors: (Constant), Bahan Baku, Produksi


b. Dependent Variable: Pendapatan

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1392820689.334 2 696410344.667 20596.364 <,001b
Residual 304310.666 9 33812.296
Total 1393125000.000 11
a. Dependent Variable: Pendapatan
b. Predictors: (Constant), Bahan Baku, Produksi

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Correlations Statistics
Zero- Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. order Partial Part e VIF
1 (Constant) -1492.829 836.676 -1.784 .108

Produksi 14.344 .263 .959 54.635 <,001 1.000 .998 .269 .079 12.695
Bahan 1.201 .496 .043 2.422 .038 .963 .628 .012 .079 12.695
Baku
a. Dependent Variable: Pendapatan

1) Fungsi Produksi

Y = -1492.829 + 14.344 X1 + 1.201 X2

Interprentasi :
1. Tanpa penggunaan Produksi dan Bahan Baku maka produksi padi sebesar Apabila
penambahan pendapatan 1 juta maka Y akan berkurang sebesar 1492.829 juta
2. Apabila Penambahan produksi jeruk madu 1 kg maka pendaptan jeruk padi akan
bertambah sebesar 14.344 kg
3. Apabila Penambahan bahan baku 1 kg maka pendaptan jeruk madu akan bertambah
sebesar 1.201 kg

2. R square =1
= 1 x 100 % = 100 %
Hal ini menunjukkan sebesar 100 % variasi variabel terikat dapat dijelaskan oleh variasi
variabel-variabel bebas sedangkan sisanya sebesar 0 % dijelaskan oleh variabel bebas lain
yang tidak dimasukkan kedalam model.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang bisa kami tarik dari Praktikum Jeruk, yaitu:

1) Buah jeruk merupakan salah satu jenis buah-buahan yang paling banyak digemari,
disebabkan banyak mengandung jenis vitamin terutama vitamin C dan vitamin A.
Jeruk merupakan buah yang selalu tersedia sepanjang tahun karena tanaman jeruk
tidak mengenal musim berbunga yang khusus. Disamping itu tanaman jeruk dapat
ditanam dimana saja, baik didataran rendah maupun didataran tinggi
2) Petani menjual jeruk kepada pedagang pengumpul maupun pedagang eceran
Rp.15.00/kg.
4.2 Saran
Adapun saran yang bisa kami sampaikan dalam praktikum ini, yaitu agar
praktikan lebih teliti dalam pelaksanaan analisis praktikum pemasaran dan mengetahui
dasar-dasar materi yang sudah diberikan.

Daftar pustaka
Abdurahman, 2007. Teknik okulasi jeruk manis dengan perlakuan masa penyimpanan
dan media pembungkus entres yang berbeda. Buletin Teknik Pertanian, 12(1): 10-13.
Hernita. 2016. Teknologi Perbanyakan Vegetatif Tanaman Buah. Jurnal Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Jambi, 3(7): 61-84.
Kementrian Pertanian. 2013. Luas dan produksi jeruk di Indonesia :
http;//www.deptan.go.id/new/detail/jeruk. Diakses tanggal 16 November 2014
Nurhasanah, A. 2017. Pengaruh kesuburan tanah terhadap pertumbuhan tanaman buah-
buahan Surakarta: Fakultas Pertanian Universitas sebelas maret.
Namah, Chris Natali dan Dina Viktoria Sinlae (2019). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Usahatani Jeruk Keprok Soe Di Kabupaten
Timor Tengah Selatan. Artikel. Program Studi Manajemen Agribisnis Politeknik Pertanian
Negeri Kupang.
Ridjal, J.A. 2008. Analisis Faktor Determinan Keikutsertaan Petani Berkelompok,
Pendapatan Dan Pemasaran Jeruk Siam Dikabupaten Jernber. Jurnal–Sep, 29 2 (1): 1-9.
Utami, P. 2012. Kunci keberhasilan pengembangan buah-buahan : AgroMedia Pustaka.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai