PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini Aborsi menjadi salah satu masalah yang cukup serius, dilihat
dari tingginya angka aborsi yang kian meningkat dari tahun ke tahun. Di
Indonesia sendiri, angka pembunuhan janin per tahun sudah mencapai 3 juta.
Angka yang tidak sedikit mengingat besarnya tingkat kehamilan di Indonesia.
Selain itu, ada yg mengkategorikan aborsi itu pembunuhan. Ada yang melarang
atas nama agama. Ada yang menyatakan bahwa jabang bayi juga punya hak
hidup sehingga harus dipertahankan, dan lain-lain.
Tidak ada data yang pasti tentang besarnya dampak aborsi terhadap
kesehatan ibu, WHO memperkirakan 10-50% kematian ibu disebabkan oleh
aborsi (tergantung kondisi masing-masing negara). Diperkirakan di seluruh
dunia setiap tahun dilakukan 20 juta aborsi tidak aman, 70.000 wanita
meninggal akibat aborsi tidak aman, dan 1 dari 8 kematian ibu disebabkan oleh
aborsi tidak aman. Di Asia tenggara, WHO memperkirakan 4,2 juta aborsi
dilakukan setiap tahunnya, di antaranya 750.000 sampai 1,5 juta terjadi di
Indonesia. Risiko kematian akibat aborsi tidak aman di wilayah Asia
diperkirakan antara 1 dari 250, negara maju hanya 1 dari 3700. Angka tersebut
memberikan gambaran bahwa masalah aborsi di Indonesia masih cukup besar.
1.Pengertian Aborsi
Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia
kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan
disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan
atau dukun beranak).
2 Jenis-jenis Aborsi
Secara umum, aborsi dapat dibagi dalam dua macam, yaitu pengguguran
spontan (spontanueous aborsi) dan pengguguran buatan atau sengaja (aborsi
provocatus), meskipun secara terminologi banyak macam aborsi yang bisa
dijelaskan. Krismaryanto, menguraikan berbagai macam aborsi, yang terdiri
dari:
1.Alasan Medis
Pada kelainan ini, selain terdapat kelainan fisik yang berat, juga terdapat
kelainan perkembangan mental yang sangat terlambat (idiot). Dimana anak
tersebut jika lahir kedunia akan selalu tergantung pada orang lain. Selain
sindroma Down, adanya kepala tidak berkembang (anensefali ) atau cairan otak
tersumbat (hidrosefalus) juga dapat dideteksi sejak janin masih di dalam
kandungan. Dalam keadaan seperti ini, dokter tidak dapat mengelakkan diri
dari keharusan memberitahukan hal itu kepada orangtuanya, agar mereka siap
mental menghadapi serta dapat menentukan rencana kedepan. Ada
kemungkinan pasangan orangtua itu lebih memilih untuk mengugurkan
kandungannya
4. Sosial ekonomi
4
https://www.merdeka.com/sehat/dampak-mengerikan-aborsi-pada-kesehatan-fisik-dan-
mental-aborsi.html
Sumpah Dokter Indonesia yang didasarkan atas Deklarasi Jenewa yang isinya
menyempurnakan Sumpah Hippokrates, di mana ia akan menyatakan diri untuk
menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan. Dari aspek etika,
Ikatan Dokter Indonesia telah merumuskannya dalam Kode Etik Kedokteran
Indonesia mengenai kewajiban umum,
PASAL 349 Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu
melakukan kejahatan yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau
membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347
dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengn
sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian dalam mana
kejahatan dilakukan.
· Jika kita menganggap bayi yang belum dilahirkan bukan manusia, tetapi
hanya benda, kapankah fetus itu dapat menikmati statusnya sebagai seorang
manusia atau pribadi?
Jika janin itu belum mempunyai status sebagai manusia, maka Abortus
tidak dapat dicap sebagai pembunuhan, dan masalah kita dapat diselesaikan,
tetapi jika itu adalah manusia yang sedang mengalami proses pertumbuhan
secara kontiniu, maka ini jelas merupakan suatu pembunuhan.
Alkitab sebagai sumber acuan hidup orang Kristen, tidak pernah secara
khusus berbicara mengenai soal aborsi. Namun demikian, ada banyak ajaran
Alkitab yang membuat jelas apa pandangan Allah mengenai aborsi. Yeremia
1:5 memberitahu kita bahwa Allah mengenal kita sebelum Dia membentuk kita
dalam kandungan. Mazmur 139:13-16 berbicara mengenai peran aktif Allah
dalam menciptakan dan membentuk kita dalam rahim. Keluaran 21:22-25
memberikan hukuman yang sama kepada orang yang mengakibatkan kematian
seorang bayi yang masih dalam kandungan dengan orang yang membunuh. Hal
ini dengan jelas mengindikasikan bahwa Allah memandang bayi dalam
kandungan sebagai manusia sama seperti orang dewasa. Bagi orang Kristen
aborsi bukan hanya sekedar soal hak perempuan untuk memilih. Aborsi juga
berkenaan dengan hidup matinya manusia yang diciptakan dalam rupa Allah
(Kejadian 1:26-27; 9:6).
5
https://id.wikipedia.org/wiki/Gugur_kandungan#Pengaturan_oleh_pemerintah_Indonesia
Argumen pertama yang selalu diangkat untuk menentang posisi orang
Kristen dalam hal aborsi adalah, “Bagaimana dengan kasus pemerkosaan
dan/atau hubungan seks antar saudara. Betapapun mengerikannya hamil
sebagai akibat pemerkosaan atau hubungan seks antar saudara, apakah
membunuh sang bayi adalah jawabannya? Dua kesalahan tidak menghasilkan
kebenaran. Anak yang lahir sebagai hasil pemerkosaan atau hubungan seks
antar saudara dapat saja diberikan untik diadopsi oleh keluarga yang tidak
mampu memperoleh anak – atau anak tsb dapat dibesarkan oleh ibunya. Sekali
lagi sang bayi tidak seharusnya dihukum karena perbuatan jahat ayahnya.
Pada 99% dari aborsi yang dilakukan sekarang ini alasannya adalah
“pengaturan kelahiran secara retroaktif.” Perempuan dan/atau pasangannya
memutuskan bahwa mereka tidak menginginkan bayi yang dikandung. Maka
mereka memutuskan untuk mengakhiri hidup dari bayi itu daripada harus
bertanggung jawab. Ini adalah kejahatan yang terbesar. Bahkan dalam kasus
1% yang sulit itu, aborsi tidak sepantasnya dijadikan opsi pertama. Hidup dari
manusia dalam kandungan tu layak untuk mendapatkan segala usaha untuk
memastikan kelahirannya.
Bagi mereka yang telah melakukan aborsi, dosa aborsi tidaklah lebih
sulit diampuni dibanding dengan dosa-dosa lainnya. Melalui iman dalam
Kristus, semua dosa apapun dapat diampuni (Yohanes 3:16; Roma 8:1; Kolose
1:14). Perempuan yang telah melakukan aborsi, atau laki-laki yang mendorong
aborsi, atau bahkan dokter yang melakukan aborsi, semuanya dapat diampuni
melalui iman di dalam Yesus Kristus.6
6
https://www.gotquestions.org/indonesia/aborsi-Alkitab.html