Anda di halaman 1dari 10

Analisis Laporan Keuangan pada Perusahaan Agribisnis PD.

Berkah Alam
1 2 2
Dwi Wahyu Andari , Musa Hubeis dan Hartrisari Hardjomidjojo

Abstract

The economic crisis five years ago, which struck business sectors has made the government
realize that small and medium enterprises (SME) can be the backbone and the savior of the national
economy. This condition is supported by factors such as income contribution to government, and its
ability to absorb millions of workforce. One of the SME and the focus of this research is on PD Berkah
Alam, an SME company in the agricultural sector. Financial management is needed in business because
it helps managers to know their company’s achievement and weaknesses.
The objective of this study is to know the growth of business and to increase business in health
analysis in the agribusiness sector. The analysis of data and method of processing were done by using
the descriptive and analysis method. The analysis method used was the analysis of liquidity, solvability,
profitability, and other financial ratios using data from balance sheets and income statements.
From this study, it is obvious that financial management in a company has a major influence on
receiving benefit. Sales whose source of funds is from high-interest loan do not give benefit but loss.
.
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini banyak pekerja dari negara lain yang datang ke Indonesia. Salah
satu negara yang pekerjanya banyak bekerja di Indonesia adalah pekerja dari negara Jepang. Para
ekspatriat Jepang ini merupakan pangsa pasar yang dibidik oleh sebagian kecil petani, yaitu dengan
membudidayakan beberapa tanaman sayuran khas yang biasa dikonsumsi di Jepang. Tanaman
sayuran yang berasal dari negeri Sakura (Jepang) yang sudah dikenal dan dibudidayakan oleh
sebagian kecil para petani Indonesia adalah terong Jepang, mentimun Jepang (kyu-uri), gabo
Jepang, hajikami (rebung jahe), zucchini, edamame, cemio, mitsuba, kabocha, okra, horinso/polling,
shungiku/tangho dan wansui (Heri dan Asih, 2001). Keistimewaan sayuran Jepang dibandingkan
dengan sayuran yang sama dan berasal dari Indonesia adalah unggul produksi, mutu hasil dan lebih
tahan pada penyakit tertentu, di samping dapat tumbuh dan berkembang baik di kawasan tropis
seperti Indonesia.
Bertanam sayuran Jepang menjanjikan keuntungan, karena sayuran ini termasuk sayuran
eksklusif yang harga jualnya lebih tinggi dari sayuran lokal lainnya. Maka dari itu keuntungan hasil
yang didapat dari bertanam sayuran Jepang atau sayuran eklusif lainnya lebih besar dibandingkan
bertanam sayuran lokal saja. Biaya dalam bertanam sayuran eksklusif tidak terlalu jauh berbeda
dengan bertanam sayuran lokal (Rahardi, 2000). Kegiatan agribisnis sayuran Jepang perlu ditangani
dengan baik terutama dalam hal mengelola keuangan dan menguasai cara bertanam yang benar
untuk dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
Pengelolaan keuangan yang baik dan benar akan memudahkan pimpinan perusahaan untuk
mengetahui keadaan dan perkembangan perusahaan, sehingga dapat diketahui kelemahan dari
perusahaan dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan (Sartono, 1994). Selain itu adanya laporan
keuangan yang baik akan memudahkan bagi perusahaan untuk mengajukan kredit atau menarik
investor untuk bergabung dalam penanaman modal pada perusahaan tersebut (Keoun, 1997).

2. Permasalahan
Laporan keuangan adalah informasi dasar yang menyajikan tentang posisi keuangan suatu
perusahaan. Apabila dianalisis secara profesional, laporan keuangan dapat memberikan informasi
tentang kinerja perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan mempunyai berbagai macam laporan
keuangan, tetapi yang penting adalah neraca (balance sheet) dan perkiraan laba/rugi (profit and loss
account) (Ikatan Akuntansi Indonesia, 1994) yang berfungsi saling melengkapi.
PD Berkah Alam sebagai UKM belum mempunyai laporan keuangan, sehingga tidak diketahui
apakah perusahaan tersebut sehat atau tidak. Dengan dilakukan pembuatan laporan keuangannya,
diharapkan dapat diketahui bagaimana kesehatan keuangan yang dapat memudahkan PD Berkah

1
Alumni PS MPI, SPs IPB : Lulusan Terbaik Program Magister Profesional IPB Wisuda Periode II (23 Februari 2004)
2
Staf Pengajar PS MPI, SPs IPB
24

Alam dalam mengajukan kredit di Bank ataupun untuk mencari investor dalam mengembangkan
perusahaan.
Dari hal yang dikemukakan, maka dapat disusun permasalahan pada kajian ini, yaitu :
a. Bagaimana menyusun laporan keuangan dari catatan yang ada, sehingga dapat menghasilkan
laporan keuangan yang menunjukkan keadaan dan perkembangan usaha PD. Berkah Alam ?
b. Apakah dengan dibuatnya laporan keuangan, dapat memudahkan PD. Berkah Alam dalam
mengajukan kredit ke bank atua menarik investor untuk bergabung dalam penanaman modal ke
perusahaan tersebut ?

3. Tujuan
Tujuan kajian secara umum adalah untuk mengetahui perkembangan usaha PD Berkah Alam
melalui hasil analisis Laporan Keuangan, terutama kepada analisa yang bersifaat bankable, baik
keperluan pengajuan kredit ke bank maupun mencari investor dalam pengembangan perusahaan.

METODOLOGI

1. Lokasi
Kajian ini dilakukan di PD. Berkah Alam, yang merupakan perusahaan Agribisnis, berlokasi di
Depok, Jawa Barat.

2. Metode kerja
Kajian ini didasarkan pada data primer dan sekunder yang tersedia di PD. Berkah Alam. Data
utama yang digunakan bersumber dari laporan keuangan PD. Berkah Alam yang memuat analisis
berikut :
a. Analisis Rasio Keuangan PD Berkah Alam meliputi :
1) Rasio profitabilitas seperti gross profit margin (GPM), profit on sales (POS), return on
investment (ROI) dan return on equity (ROE)
. GPM = Hasil Penjualan Bersih (Rp) – Harga Pokok Penjualan (Rp) X 100%
Hasil Penjualan Bersih (Rp)
POS = Laba sesudah pajak (Rp) X 100%
Hasil penjualan bersih (Rp)
ROI = Laba sebelum pajak (Rp) X 100%
Hutang dan modal sendiri (Rp)
ROE = Laba sesudah pajak (Rp) X 100%
Modal sendiri (Rp)

2) Rasio solvabilitas seperti total debts to assets (TDA) dan long term debt to networth (LTDN)
TDA = Jumlah hutang (Rp) X 100%
Jumlah harta (Rp)
LTDN = Jumlah hutang jangka menengah/panjang (Rp) X 100%
Modal sendiri

3) Rasio likuiditas seperti current ratio (CR), cash ratio (CAR) dan interest coverage (IC)
CR = Jumlah harta lancar (Rp)
Jumlah hutang lancar (Rp)

CAR = Kas (Rp) + Setara Kas (Rp)


Hutang lancar (Rp)

IC = Laba sebelum pajak (Rp) + bunga (Rp)


Beban bunga (Rp)

Jurnal MPI Vol 1 No. 2. September 2006


25

4) Rasio keuangan yang lain yaitu asset turn over (ATR), fixed asset turn over (FATO), dan
average collection period (ACP).
ATR = Hasil Penjualan bersih (Rp)
Jumlah harta (Rp)
FATO = Hasil Penjualan bersih (Rp)
Harta tetap neto (Rp)
ACP = Saldo piutang dagang (Rp)
Hasil penjualan bersih (Rp)

b. Analisis struktur finansial yang mencerminkan cara bagaimana aktiva-aktiva perusahaan dibiayai
(Riyanto, 1983; Syafaruddin 1994). Struktur finansial tercermin pada keseluruhan pasiva dalam
neraca. Dengan demikian struktur modal hanya merupakan sebagian saja dari struktur finansial.
c. Analisis sumber dan penggunaan dana yang dapat menggambarkan suatu ringkasan sumber
dan penggunaan dana serta perubahan unsur dana selama periode tertentu (Munawir, 1991).
Ketiga analisis tersebut (butir a – c) dalam implementasinya mengacu pada referensi yang
bersumber dari Riyanto (1983), Siswanto (2000) dan Syafri (2002).
Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan :
a. Metode Deskriptif
b. Metode Analisis adalah menganalis data yang telah disusun dalam laporan keuangan, antara lain
neraca dan laba rugi dengan analisa likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan rasio keuangan
lainnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Keadaan Umum
PD Berkah Alam didirikan pada bulan April tahun 1997 dan pada mulanya bergerak dalam
budidaya sayuran Jepang. Perusahaan kemudian berkembang dan menjadi pemasok berbagai
sayuran Jepang dan sayuran eksklusif lainnya, maka membina kemitraan dengan para petani daerah
Cipanas, tetapi juga dengan pedagang sayur dan buah di Pasar Induk.
PD Berkah Alam mempunyai 12 orang karyawan dan memiliki struktur organisasi yang sangat
sederhana, memasok sebanyak 86 jenis sayuran kepada para pelanggannya (supermarket dan
restoran). Pemesanan dapat dilakukan baik secara langsung maupun melalui telpon atau fax.
Pengiriman barang ke pelanggan dilakukan sebanyak 4 kali dalam seminggu, yaitu hari Minggu pagi,
Selasa pagi, Kamis pagi dan Sabtu pagi. Proses pengemasan sayuran dan buah sampai dengan
dikirim kepelanggan disajikan pada Gambar 1.

Sayuran dari Sayuran dari


Cipanas Kramat Jati

PENYORTIRAN
SAYURAN

Pembersihan
sayuran

Disusun langsung Dibungkus dengan Dimasukkan Plastik transparan Kantong


ke kotak-kotak wrapping film syrofoam dan dan isolatip plastik
plastik besar wrapping film

KE PELANGGAN

Gambar 1. Proses pengemasan sayuran dan buah (PD Berkah Alam, 2003)

Jurnal MPI Vol 1 No. 2. September 2006


26

2. Hasil Kajian
a. Laporan keuangan
Laporan Keuangan yang dibuat pada PD Berkah Alam adalah Laporan Keuangan tahun
2001 dan 2002, yang dibuat berdasarkan transaksi pendapatan dan biaya yang telah dikeluarkan
(Tabel 1-6).

Tabel 1. Neraca per 31 Desember 2001 PD Berkah Alam


AKTIVA JUMLAH (Rp) PASIVA JUMLAH (Rp)
a. AKTIVA LANCAR
Kas 2.364.095 Hutang lancar 500.000
Piutang lancar 37.609.764 Modal 66.000.000
Biaya dibayar dimuka 1.083.333 Laba tahun berjalan 2.248.353
JUMLAH AKTIVA LANCAR (a) 41.057.192
b. AKTIVA TETAP
Kendaraan 38.000.000
Akumulasi penyusutan kendaraan (15.200.000)
Peralatan kantor 2.498.700
Perlengkapan kantor 2.392.461
JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR (b) 27.691.161
JUMLAH AKTIVA (a + b) (Rp.) 68.748.353 JUMLAH PASIVA (Rp). 68.748.353

Pada Neraca per 31 Desember 2002, aset PD Berkah Alam mengalami kenaikan Rp.
126.987.365, tetapi kenaikan aset tersebut tidak berarti menambah kenaikan laba, PD Berkah
Alam, tetapi menderita kerugian Rp. 1.762.635,- akibat kenaikan sebagian besar dari hutang lancar
yang berbunga tinggi, sehingga sebagian besar keuntungan yang didapat digunakan untuk
membayar bunga pinjaman tersebut.

Tabel 2. Neraca per 31 Desember 2002 PD. Berkah Alam


AKTIVA JUMLAH (Rp) PASIVA JUMLAH (Rp)
a. AKTIVA LANCAR
Kas 10.886.831 Hutang lancar 49.000.000
Piutang lancar 77.473.765 Modal 79.750.000
Biaya dibayar dimuka 3.166.667 Laba tahun berjalan (1.762.635)
JUMLAH AKTIVA LANCAR (a) 91.527.263
b. AKTIVA TETAP
Kendaraan 38.000.000
Akumulasi penyusutan kendaraan (20.500.000)
Peralatan kantor 11.628.578
Perlengkapan kantor 6.331.524
JUMLAH AKTIVA TDK LANCAR (b) 35.460.102
JUMLAH AKTIVA (Rp : a + b) 126.987.365 JUMLAH PASIVA 126.987.365

Tabel 3. Laporan laba rugi PD. Berkah Alam selama Tahun 2001
Jenis kegiatan Jumlah (Rp)
Penjualan (a) 307.587.397
Penjualan retur (b) 19.701.342
Penjualan bersih (c = a + b) 287.886.055
Harga Pokok Penjualan
Pembelian barang dagangan ( d ) 204.167.100
Transport penjualan (e ) 11.752.500
Transport pembelian ( f ) 10.462.500
Harga Pokok Penjualan (g = d + e + f) 226.382.100
Laba kotor (h = c-g) 61.503.955
Biaya Operasional
Biaya umum ( i ) 3.685.300
Biaya iklan dan promosi ( j ) 7.493.000
Biaya upah dan gaji ( k ) 19.783.032
Biaya listrik dan telepon (l ) 4.302.913

Jurnal MPI Vol 1 No. 2. September 2006


27

Lanjutan Tabel 3.
Jenis kegiatan Jumlah (Rp)
Biaya perawatan kendaraan dan pajak ( m ) 9.369.500
Transport lain-lain (n ) 3.867.490
Biaya sewa (0 ) 2.166.667
Biaya lain-lain (p ) 2.662.700
Biaya penyusutan (q) 5.300.000
Biaya operasional ( r = i + … q) 58.630.602
Laba operasional (s = h – r ) 2.873.353
Biaya bunga pinjaman (t ) 625.000
Laba (u = s - t ) 2.248.363

Tabel 4. Laporan laba rugi PD. Berkah Alam selama Tahun 2002
Jenis kegiatan Jumlah (Rp)
Penjualan (a ) 614.142.917
Penjualan retur (b) 26.468.735
Penjualan bersih ( c = a + b) 587.674.182
Harga Pokok Penjualan
Pembelian barang dagangan (d) 403.526.522
Transport penjualan (e) 23.115.000
Transport pembelian (f ) 21.201.000
Harga Pokok Penjualan (g = d + e + f ) 447.842.522
Laba kotor (h = c – g ) 139.831.660
Biaya operasional
Biaya umum (i ) 7.136.177
Biaya iklan dan promosi (j ) 6.504.200
Biaya upah dan gaji (k ) 64.232.633
Biaya listrik dan telepon (l ) 6.175.019
Biaya perawatan kendaraan dan pajak (m ) 18.529.000
Transport lain-lain (n) 5.630.100
Biaya sewa (o) 3.416.666
Biaya lain-lain ( p) 3.117.150
Biaya penyusutan (q ) 5.300.000
Biaya Operasional (r = i + …. q) 120.040.945
Laba Operasional (s = h – r ) 19.790.715
Biaya bunga pinjaman (t) 21.553.350
Laba (u = s – t ) (1.762.635)

Dari laporan laba rugi PD Berkah Alam pada tahun 2002 diketahui dicapai penjualan Rp.
614.142.917, tetapi kenaikan tersebut setelah dikurangi oleh biaya-biaya masih membuat PD Berkah
Alam menderita kerugian Rp. 1.762.365,-.

Tabel 5. Laporan arus kas PD. Berkah Alam selama Tahun 2001
Jenis kegiatan Jumlah (Rp)
Arus Kas Kegiatan Operasi
Kas Masuk (a) 294.160.438
Kas Keluar
Biaya Penjualan (b) 226.382.100
Biaya Operasional (c) 58.630.602
Biaya Bunga (d) 625.000
Jumlah (e = b + ... d) 285.637.702
Arus Kas Masuk (Keluar) Bersih Dari Kegiatan 8.522.736
Operasi (f = a-e)
Arus Kas Dari Kegiatan Pembiayaan
Arus Kas Masuk
Hutang Lancar (g) 42.760.000

Jurnal MPI Vol 1 No. 2. September 2006


28

Lanjutan Tabel 5.
Jenis kegiatan Jumlah (Rp)
Modal (h) 66.000.000
Jumlah (i = g + h) 108.760.000
Arus Kas Keluar
Pembayaran Hutang Lancar (j) 42.260.000
Arus Kas Masuk (Keluar) Bersih Dari Kegiatan 66.500.000
pembiayaan (k = i – j)
Saldo Awal Kas Dan Akhir
Kenaikan Penurunan Kas Periode ini (l) -
Saldo Kas Awal Periode (m) 2.364.095
Saldo Kas Akhir Periode (f – l + m) 10.886.831

Tabel 6. Laporan arus kas PD. Berkah Alam selama Tahun 2002
Jenis kegiatan Jumlah (Rp)
Arus Kas Kegiatan Operasi
Kas Masuk (a) 587.674.182
Kas Keluar
Biaya Penjualan (b) 446.842.522
Biaya Operasional (c) 120.040.945
Biaya Bunga (d) 21.553.350
Jumlah (e = b + ... d) 589.436.817
Arus Kas Masuk (Keluar) Bersih dari Kegiatan (1.762.635)
Operasi (f = a-e)
Arus Kas Dari Kegiatan Pembiayaan
Arus Kas Masuk
Hutang Lancar (g) 203.820.000
Modal (h) 13.750.000
Jumlah (i = g + h) 217.570.000
Arus Kas Keluar
Pembayaran Hutang Lancar (j) 154.820.000
Arus Kas Masuk (Keluar) Bersih dari Kegiatan 62.750.000
pembiayaan (k = i – j)
Saldo Awal Kas Dan Akhir
Kenaikan Penurunan Kas Periode ini (l) 8.522.736
Saldo Kas Awal Periode (m) 10.886.831
Saldo Kas Akhir Periode (f + l - m) 601.460

Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa saldo kas akhir periode periode tahun 2002 sebesar Rp.
601.460,-

b. Ratio Profitabilitas
1) GPM
Pada tahun 2001, GPM PD. Berkah Alam 21,4% dan pada tahun 2002 menjadi 23,8%,
dikarenakan penjualan bersih PD Berkah Alam mengalami kenaikan. Angka persentase GPM
tersebut belum memuaskan, karena harga pokok penjualan, terlalu tinggi (78,6%) pada tahun
2001 dan 76,8% pada tahun 2002. Hal ini dikarenakan biaya yang harus ditanggung
perusahaan dalam mendapatkan barang dagangan terlalu besar, sehingga keuntungan yang
didapat sebelum dikurangi oleh biaya variabel tidak terlalu besar. Selain itu, volume penjualan
PD Berkah Alam apabila tidak dikurangi oleh penjualan retur Rp. 19.701.342 pada tahun 2001
(6,41% dari penjualan Rp. 307.587.397,-) dan penjualan retur pada tahun 2002 Rp.
26.468.735,- (4,31% dari penjualan sebesar Rp. 614.142.917,-) dapat menaikkan persentase
GPM sebelum dikurangi oleh biaya variabel.
2) POS
Dari rasio yang dibandingkan selama 2 tahun, maka pada tahun 2001 perusahaan dianggap
paling efisien, dimana pada setiap rupiah penjualan menghasilkan keuntungan 0,78% dan
pada tahun 2002 perusahaan mengalami kerugian 0,30%. Apabila biaya retur dapat ditekan

Jurnal MPI Vol 1 No. 2. September 2006


29

sampai dengan 0%, maka rasio yang dihasilkan lebih baik terdapat biaya retur, yaitu pada
tahun 2001 setiap rupiah penjualan menghasilkan keuntungan 7,1% dan pada tahun 2002
menghasilkan 9%. Pada pos laba rugi pada tahun 2002, terdapat kenaikan yang sangat besar
pada pos biaya upah dan gaji (3,25 kali) pada tahun 2001. Pada tahun 2001 pemilik yang
merangkap karyawan tidak mendapatkan upah secara bulanan dan kemudian pada tahun
2002 pemilik mendapatkan upah Rp. 2.000.000,-/ bulan. Selain itu, tahun 2002 terjadi
peningkatan omset penjualan dan penambahan pegawai. Hal ini pada berdampak pada
penambahan biaya upah dan gaji yang besar, serta kenaikan pada pos biaya perawatan
kendaraan dan pajak sebesar 1,93 kali pada tahun 2001. Biaya bunga yang ditanggung oleh
perusahaan pada tahun 2002 mengalami kenaikan besar, yaitu dari Rp. 625.000,- pada tahun
2001 menjadi Rp. 21.553.350,- pada tahun 2002. Hal ini terjadi karena perusahaan melakukan
pinjaman uang jangka pendek dengan bunga 5-10% per bulan.
3) ROI
Dari perhitungan ROI pada tahun 2001 perusahaan bekerja lebih efisien bila dibandingkan
pada tahun 2002. Pada tahun 2001 mencapai 3,38% dan menurun menjadi -1,37% pada tahun
2002. Penurunan ROI ini disebabkan oleh harga pokok penjualan pada tahun 2002 yang tinggi,
kenaikan biaya bunga upah dan gaji sebesar 325% dari tahun 2001, biaya perawatan
kendaraan dan pajak sebesar 93%, serta biaya bunga sebesar 34,5 kali dari pada biaya bunga
pada tahun 2001. ROI sebesar 3,38% yang dicapai pada tahun 2001 sebenarnya tidak baik
karena masih dibawah bunga deposito yang ditetapkan oleh Bank pada saat itu yaitu sebesar
± 16%.
4) ROE
Rasio pada tahun 2001 sebesar 3,41%, dan pada tahun 2002 sebesar -2,21%. ROE tersebut
mencerminkan bahwa pada tahun 2001 setiap modal Rp. 1 dapat menghasilkan laba usaha
sebesar Rp. 0,341 dan pada tahun 2002 perusahaan mengalami kerugian Rp. 0,221 untuk
setiap modal Rp. 1,- Penurunan ROE ini diakibatkan oleh biaya bunga yang harus ditanggung
oleh perusahaan.

c. Rasio Solvabilitas
1) TDA
TDA PD. Berkah Alam selama 2 periode analisa mengalami kenaikan besar, yaitu tahun 2001
TDA 0,73% dan 38,59% pada tahun 2002. Hal ini disebabkan hutang dagang PD. Berkah Alam
yang mengalami peningkatan sangat besar 980% dari Rp. 500.000,- di tahun 2001 menjadi Rp.
49.000.000 pada tahun 2002. padahal jumlah aktiva hanya mengalami peningkatan 85% dari
Rp. 68.748.353 menjadi Rp. 126.987.365. Kenaikan hutang dagang yang sangat besar ini
dikarenakan kenaikan jumlah penjualan besar, tetapi tidak diikuti dengan kenaikan modal,
sehingga untuk menutupi jumlah biaya pembelian barang dagangan dilakukan pinjaman.
2) LTDN
Perbandingan LTDN PD Berkah Alam mengalami kenaikan yang sangat besar seperti halnya
total debt to asset, yaitu dari tahun 2001 sebesar 0,76% menjadi 61,44% pada tahun 2002.
Kenaikan LTDN dikarenakan kenaikan hutang berbunga yang tidak diikuti dengan kenaikan
modal sendiri, yaitu hutang berbunga naik 9,8% dan modal sendiri naik 21% dari semula Rp.
66.000.000 pada tahun 2001 menjadi Rp. 79.750.000,- pada tahun 2002.

d. Rasio Likuiditas
1) CR
Pada tahun 2002, menurun 80,24%, yaitu dari 82,11% menjadi 1,87%. CR pada tahun 2002
yang menurun drastis dikarenakan hutang lancar PD Berkah Alam mengalami kenaikan 98 kali
hutang lancar pada tahun 2001, yaitu dari Rp. 500.000,- menjadi Rp. 49.000.000,-.
2) Cash Ratio
Sesuai dengan data dari neraca pada tahun 2002 mengalami penurunan 4,51%, yaitu dari
4,73% menjadi 0,22%. Hal ini dikarenakan kenaikan utang lancar pada tahun 2002 sebanyak
98 kali utang lancar pada tahun 2001, hal mana berdampak pada penurunan angka CAR di
tahun 2002.
3) IC
Bila di lihat dari data keuangan PD Berkah Alam, maka IC perusahaan mengalami penurunan,
yaitu pada tahun 2001 sebesar 4,6 kali menjadi 0,92 kali pada tahun 2002. Penurunan ini

Jurnal MPI Vol 1 No. 2. September 2006


30

disebabkan bunga pinjaman yang harus dibayar mengalami kenaikan 34.5 kali bunga pinjaman
tahun 2001, yaitu dari Rp. 625.000,- menjadi Rp. 21.553.350,- pada tahun 2002.

f. Rasio Efisiensi Pengelolaan Harta


1) Total ATR
Total ATR pada tahun 2001 mengalami peningkatan pada tahun 2002, akibat kenaikan
penjualan pada tahun 2002 sebesar 99,7% dari tahun 2001, yaitu dari Rp.287.886.055,-
menjadi Rp. 587.674.182, dan total aset pada tahun 2001 mengalami kenaikan 85% dari Rp.
68.748.353 menjadi Rp. 126.987.365.
2) FATO
FATO 2002 meningkatkan dibandingkan dengan 2001 yang menunjukkan adanya
pertambahan perputaran dana yang ditanam pada aktiva tetap selama satu kali periode
perputaran. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan sudah lebih maksimal dari pada
tahun 2001.
3) ACP
Jangka waktu rataan yang dibutuhkan perusahaan untuk menagih piutangnya pada tahun 2001
sebesar 47,68 hari dan pada tahun 2002 sebesar 48,12 hari. Waktu yang dibutuhkan untuk
penagihan ini masih di bawah angka 2 bulan atau 60 hari (standar umum yang berlaku di
pasar). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengelola piutang dagangnya.

Bila dilihat dari sudut perbankan rasio-rasio yang terlihat pada analisa keuangan PD Berkah
Alam belum menunjukkan hasil yang memuaskan, dengan CR pada tahun 2002 sebesar 1,87 kali
dan debt to equity ratio (DER) 0,39 kali. Untuk mendapatkan kredit dari suatu lembaga perbankan
yang paling mendasar adalah current ratio perusahaan minimal 1,2 kali, DER atau total debt to
asset maksimal 2,5 kali (PT BNI, 1995; Siswanto, 1995). Meskipun angka-angka tersebut masih di
bawah yang ditetapkan oleh perbankan, tetapi bila dilihat dari angka CR yang sangat menurun
pada tahun 2002 dikarenakan hutang lancar yang mengalami peningkatan, namun tidak
menghasilkan laba dan bahkan mengakibatkan kerugian, maka kemungkinannya kecil akan
disetujui oleh Bank. Untuk itu, daripada meninjau ke bawah lebih baik PD. Berkah Alam mencari
investor yang akan menanamkan dananya.

g. Analisa Struktur Finansial Perusahaan


Evaluasi struktur finansial PD. Berkah Alam per tanggal 31 Desember 2001 dan 31
Desember 2002 disajikan seperti pada Tabel 7.

Tabel 7. Struktur finansial PD. Berkah Alam periode 31 Desember 2001 – 2002
Struktur finansial 2001 2002
Utang Jumlah (Rp.) % Jumlah (Rp.) %
1. Hutang lancar 500.000 0,75 49.000.000 38,05
2. Modal Sendiri 66.000.000 99,25 79.750.000 61,95
Jumlah 66.500.000 100 128.750.000 100

Rasio kewajiban (hutang) perusahaan dengan modal sendiri dari perusahaan PD Berkah
Alam pada tahun 2001dan 2002 adalah :
Tahun 2001 = 500.000 X 100 % = 0,76 %
66.000.000
Tahun 2002 = 49.000.000 X 100 % = 61,4 %
79.750.000

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2001 setiap Rp. 0,0076,- hutang
perusahaan dijamin dengan modal sendiri Rp. 1,-. Untuk tahun 2002, setiap modal sendiri Rp. 1,-
menjamin Rp. 0,61,- hutang perusahaan. Kedua kondisi tersebut menggambarkan adanya modal
sendiri yang dapat menjamin hutang perusahaan. Menurut aturan struktur finansial konservatif
dinilai masih baik, karena perbandingan antara modal sendiri dengan modal asing tidak melebihi
perbandingan 1:1. Akan tetapi karena perbandingan antara modal asing yang ditanam lebih dari
50%, maka dapat mengandung resiko yang tinggi, bila perusahaan tidak dapat membayar hutang
ataupun bunga dari modal asing tersebut.

Jurnal MPI Vol 1 No. 2. September 2006


31

Untuk mendapatkan gambaran sampai sejauhmana peranan hutang perusahaan dalam


keseluruhan dan bersifat permanen, maka perlu dihitung rasio hutang perusahaan dan total kapital
yang terdiri dari hutang perusahaan dan modal sendiri. Rasio tersebut adalah :
Tahun 2001 = 500.000 X 100 % = 0,75 %
66.500.000
Tahun 2002 = 49.000.000 X 100 % = 38,05%
128.750.000

Dari hasil perhitungan in terlihat bahwa pada tahun 2002 hutang perusahaan meningkat 98
kali lipat dari tahun 2001.

h. Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana Perusahaan


Untuk mengetahui aliran dana perusahaan dalam satu periode diperlukan data berupa
laporan finansial perusahaan, yang menjelaskan darimana datangnya dana dan di bidang apa
dana tersebut digunakan, seperti yang dimuat pada Tabel 8. Hal lainnya, berupa laporan sumber
dan penggunaan dana pada Tabel 9. Pada tabel tersebut terlihat bahwa sebagian besar sumber
dana digunakan untuk membiayai penjualan yang dapat diketahui dari jumlah piutang yang
semakin besar. Selain untuk membiayai penjualan, sumber dana digunakan untuk menambah kas
perusahaan dan pembelian peralatan kantor. Penggunaan dana tersebut sebagian besar
bersumber dari modal sendiri dan sebagian lagi dari hutang lancar yang berasal dari pihak ketiga
dan dikenai bunga yang tinggi (> 5% per bulan). Sebaiknya PD Berkah Alam membiayai
penjualannya dari modal sendiri atau dari hutang lancar maupun hutang jangka panjang yang
berasal dari bank yang berbunga relatif rendah, daripada meminjam pada pihak ketiga dengan
bunga pinjaman tinggi. Alternatif lainnya adalah dengan mencari mitra usaha yang mau bekerja
sama dengan pola bagi hasil, atau mencari investor yang mau menanamkan dananya pada PD
Berkah Alam.

Tabel 8. Laporan perubahan neraca PD. Berkah Alam per 31 Desember 2001 – 2002
Tahun Perubahan
Struktur Neraca
2001 2002 Naik Turun
AKTIVA
a. Kas 2.364.095 10.886.831 8.522.736
b. Piutang dagang 37.609.764 82.773.765 39.864.001
c. Biaya dibayar dimuka 1.083.333 3.166.667 2.083.334
d. Kendaraan 38.000.000 38.000.000
e. Akumulasi Penyusutan kendaraan (15.200.000) (20.500.000) 5.300.000
f. Peralatan kantor 2.498.700 11.628.578 9.129.878
g. Perlengkapan kantor 2.392.461 6.331.524 3.939.063
Jumlah Aktiva (a + … + g) 68.748.353 126.987.365
PASIVA
h. Hutang lancar 500.000 49.000.000 48.500.000
i. Modal 66.000.000 79.750.000 13.750.000
j. Laba tahun berjalan 2.248.353 (1.762.635) 4.010.988
Jumlah pasiva (h + i + j) 68.748.353 126.987.365
Jumlah 67.550.000 67.550.000

Tabel 9. Laporan sumber dan penggunaan dana PD Berkah Alam per 31 Desember 2001 – 2002
SUMBER-SUMBER PENGGUNAAN
Dana berasal dari operasi : (Rp) Penggunaan dana untuk operasi : (Rp)
a. Bertambahnya hutang lancar 48.500.000 d. Bertambahnya kas 8.522.736
b. Bertambahnya modal 13.750.000 e. Bertambahnya piutang 39.864.001
c. Penyusutan 5.300.000 f. Bertambahnya biaya dibayar 2.083.334
dimuka
g. Bertambahnya peralatan kantor 9.129.878
h. Bertambah perlengkapan kantor 3.939.063
i. Kerugian 4.010.988
Jumlah (a + b + c) 67.550.000 Jumlah ( d + ... + i) 67.550.000

Jurnal MPI Vol 1 No. 2. September 2006


DIWRAPPIN
KANTONG
PLASTIK
KE /
DIGELAR
PELANGGA
TRANSPAR
PLASTIK
GDIURA
FILM
AN NDAN
URAN DARI
ISOLATYPE
KRAMAT 32
JATI
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
a. Terdapat hubungan berarti antara pengelolaan laporan keuangan dengan kesehatan usaha
suatu perusahaan. Keberhasilan usaha perusahaan dari sudut manajemen keuangan dapat
diukur dengan rasio keuangan, yaitu analisis rasio profitabilitas, solvabilitas, likuiditas dan
aktivitas serta analisis keuangan yang lain seperti analisis struktur finansial serta analisis sumber
dan penggunaan dana.
b. Laporan Keuangan PD Berkah Alam pada tahun 2001 lebih baik daripada tahun 2002, karena
pada tahun 2001 tidak mengandalkan sumber dana dari pihak luar dan pada tahun 2002 banyak
mengandalkan dana pada pihak luar berbunga tinggi, sehingga keuntungan yang didapat lebih
banyak digunakan untuk pembayaran bunga.

2. Saran
Dengan telah disusunnya Laporan Keuangan pada PD. Berkah Alam, maka ke depannya PD.
Berkah Alam dapat mengajukan pinjaman kapada lembaga keuangan yang tidak mengenakan bunga
besar, atau mencari investor yang dapat diajak bekerjasama. Hal lainnya, dari Laporan Laba/Rugi
(L/R) dapat diketahui adanya penjualan retur yang cukup besar persentasenya, dapat diperkecil
melalui upaya peningkatan mutu produk.

DAFTAR PUSTAKA

Heri, P.I. dan Asih, N.A. 2001. Sayuran Jepang. Penebar Swadaya, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 1994. Standar Akuntansi Keuangan Volume I, II, dan III. Salemba Empat,
Jakarta.
Keoun, A. J. 1997. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. (Buku 1). Salemba Empat. Jakarta.
Munawir, S. 1991. Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta.
PD. Berkah Alam. 2003. Company Profile. Depok.
Rahardi, F, dkk. 2000. Agribisnis Tanaman Sayuran. Penebar Swadaya, Jakarta.
Riyanto, B. 1983. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta.
Sartono A.R. 1994. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Bagian Penerbit Fakultas Ekonomi Gajah
Mada, Yogyakarta.
Siswanto, S. 2000. Mengenali Arti dan Penggunaan Neraca Perusahaan. PT. Damar Mulia Pustaka,
Jakarta.
Syafaruddin, A. 1994. Alat-alat Analisis dalam Pembelajaan. Andi Offset, Yogyakarta.
Syafri, H.S. 2002. Teori Akuntansi : Laporan Keuangan. Bumi Aksara, Jakarta.

Jurnal MPI Vol 1 No. 2. September 2006

Anda mungkin juga menyukai