Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI

PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG


TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Ahmad Heru Kurniawan


Staf Ahli Anggota DPD RI Utusan Provinsi Kalimantan Selatan
Jl. Gatot Subroto No. 6 Senayan Jakarta
e-mail: heru8636@gmail.com

Abstract: The aim of this research is to examine the effects of working capital to
total asset (WCTA), current liabilities to inventory (CLI), operating income to
total assets (OITL), total asset turnover (TAT), net profit margin (NPM) and gross
profit mar-gin (GPM) towards profit growth of manufacture companies listed in
Indonesia Stock Exchange (IDX). The sampling technique of this research is
purposive sampling, with criteria, the manufacture companies that (1) listed in
ISX consist-enly during research period and (2) provide financial statement during
research period. The result of this research shows that GPM and OITL have
influence to-wards companies profit growth.

Keywords: financial ratio, profit growth

Abstraksi: Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel working ca-
pital to total asset (WCTA), current liabilities to inventory (CLI), operating in-
come to total assets (OITL), total asset turnover (TAT), net profit margin (NPM)
dan gross profit margin (GPM) terhadap pertumbuhan laba perusahaan manufak-
tur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data diperoleh dengan metode
purposive sampling dengan kriteria perusahaan manufaktur yang (1) konsisten ter-
daftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian dan (2) menyedia-
kan data laporan keuangan selama periode penelitian. Hasil penelitian membukti-
kan bahwa GPM dan OITL berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba
perusahaan.

Kata kunci: rasio keuangan, pertumbuhan laba

Latar Belakang Statement of Financial Accounting


Masyarakat pada umumnya mengukur Concepts (SFAC) No. 1 (FASB, 1978), me-
keberhasilan suatu perusahaan berdasarkan nyatakan bahwa fokus utama laporan ke-
dari kinerjanya. Kinerja perusahaan dapat di- uangan adalah laba. Jadi, infomasi laporan
nilai melalui laporan keuangan yang disaji- keuangan seharusnya mempunyai kemampu-
kan secara teratur setiap periode (Juliana dan an untuk memprediksi laba di masa depan.
Sulardi, 2003). Brigham dan Enhardt (2003) Laba sebagai suatu pengukuran kinerja per-
menyatakan bahwa informasi akuntasi me- usahaan merefleksikan terjadinya proses pe-
ngenai kegiatan operasi perusahaan dan posi- ningkatan atau penurunan modal dari berba-
si keuangan perusahaan dapat diperoleh dari gai sumber transaksi (Takarini dan Ekawati,
laporan keuangan. Informasi akuntansi dalam 2003). Laba perusahaan diharapkan setiap
laporan keuangan sangat penting bagi para periode akan mengalami kenaikan, sehingga
pelaku bisnis seperti investor dalam pengam- dibutuhkan estimasi laba yang akan dicapai
bilan keputusan. Para investor akan mena- perusahaan untuk periode mendatang. Esti-
namkan investasinya pada perusahaan yang masi terhadap laba dapat dilakukan dengan
dapat memberikan return yang tinggi. menganalisis laporan keuangan. Analisis la-
poran keuangan yang dilakukan dapat berupa

63
64 KINDAI, Vol 13, Nomor 1, Januari 2017, halaman 63-72

perhitungan dan interprestasi melalui rasio Kenaikan CLI ini tidak diikuti dengan per-
keuangan. tumbuhan laba yang menurun, justru me-
Meythi (2005) menyatakan bahwa sa- ningkat. Hal ini menunjukkan bahwa perusa-
lah satu cara untuk memprediksi laba perusa- haan mampu mengelola hutang lancarnya
haan adalah menggunakan rasio keuangan. untuk meningkatkan laba perusahaan. Rasio
Analisis rasio keuangan dapat membantu pa- OITL tahun 2012 sampai dengan 2014 dari
ra pelaku bisnis dan pihak pemerintah dalam beberapa perusahaan manufaktur cenderung
mengevaluasi keadaan keuangan perusahaan menurun, namun penurunan OITL justru di-
masa lalu, sekarang dan memproyeksikan ikuti dengan pertumbuhan laba yang naik.
hasil atau laba yang akan datang (Juliana dan Rasio TAT sebagian besar menunjukkan arah
Sulardi, 2003). Secara umum, rasio keuangan yang sama dengan pertumbuhan laba, yaitu
dapat dikelompokkan menjadi rasio likuidi- rasio TAT naik maka pertumbuhan laba juga
tas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio mengalami kenaikan. Hal ini berarti perpu-
profitabilitas (Riyanto, 1995). taran aset-aset perusahaan untuk menghasil-
Berdasarkan bukti empiris yang meng- kan penjualan bersihnya cepat, sehingga da-
hubungkan antara rasio keuangan (WCTA, pat meningkat-kan laba perusahaan. Rasio
CLI, OITL, TAT, NPM dan GPM) terhadap NPM dari tahun 2012 sampai dengan 2014
pertumbuhan laba (pertumbuhan earning af- dari beberapa perusahaan manufaktur sebagi-
ter tax) masih menunjukkan hasil yang ber- an besar menunjukkan penurunan, justru me-
beda-beda. Oleh karena itu, penelitian ini ningkat. Hal tersebut tidak diikuti dengan
menguji bagaimana pengaruh rasio-rasio ke- pertumbuhan laba yang menurun. Begitu pu-
uangan tersebut terhadap pertumbuhan laba la dengan rasio GPM yang menurun justru
terutama pada sektor industri manufaktur di diikuti dengan pertumbuhan laba yang naik.
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012 Hal ini menunjukkan bahwa laba bersih dan
sampai dengan 2014. Pemilihan perusahaan laba kotor yang diterima perusahaan dari ke-
manufaktur di BEI karena industri manufak- giatan penjualannya, tidak mampu mening-
tur merupakan kelompok industri yang paling katkan laba perusahaan.
banyak terdaftar di BEI. Dari tahun 1997 Berdasarkan pertentangan antar peneli-
sampai tahun 2000 kondisi perekonomian di tian-penelitian terdahulu (research gap) dan
Indonesia mengalami keterpurukan akibat fenomena yang ada, maka penelitian ini perlu
krisis moneter. Pada tahun 2012 sampai ta- dilakukan untuk menelaah kembali pengaruh
hun 2014 kondisi perekonomian di Indonesia rasio-rasio keuangan (WCTA, CLI, OITL,
dalam masa pemulihan dan berkembang, se- TAT, NPM dan GPM) terhadap pertumbuhan
hingga pertumbuhan laba akan meningkat. laba pada perusahaan manufaktur yang ter-
Berdasarkan fenomena pada tahun 2012 sam- daftar di BEI periode 2012 – 2014.
pai dengan 2014, tidak semua rasio keuangan Penelitian ini dilakukan untuk meneliti
yang meliputi WCTA, CLI, OITL, GPM, kembali pengaruh WCTA, CLI, OITL, TAT,
NPM dan TAT dapat digunakan untuk NPM serta GPM terhadap pertumbuhan laba
memprediksi pertumbuhan laba. di masa mendatang pada perusahaan manu-
Pertumbuhan laba perusahaan manu- faktur yang terdaftar di BEI periode 2012 –
faktur tahun 2012 sampai dengan 2014 2014, sehingga dapat diturunkan pertanyaan
mengalami kenaikan. Hal ini mengindikasi- penelitian sebagai berikut ini.
kan kondisi perekonomian di Indonesia da- 1. Bagaimana pengaruh WCTA terhadap
lam masa pemulihan dan tahap berkembang pertumbuhan laba pada perusahaan manu-
setelah adanya krisis moneter. Rasio WCTA faktur?
tahun 2012 sampai dengan 2014, dari beber- 2. Bagaimana pengaruh CLI terhadap per-
apa perusahaan manufaktur cenderung menu- tumbuhan laba pada perusahaan manufak-
run. Hal tersebut justru diikuti dengan per- tur?
tumbuhan laba yang naik. Hal ini berarti mo- 3. Bagaimana pengaruh OITL terhadap per-
dal kerja yang tinggi tidak dapat mening- tumbuhan laba pada perusahaan manufak-
katkan laba perusahaan. Rasio CLI dari tahun tur?
2012 sampai dengan 2014 cenderung naik.
Kurniawan, Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba …. 65

4. Bagaimana pengaruh TAT terhadap per- bagian utama yaitu aktiva (assets), hutang/
tumbuhan laba pada perusahaan manufak- kewajiban (liabilities) dan modal (capital).
tur? Aktiva (assets) terdiri dari aktiva lancar
5. Bagaimana pengaruh NPM terhadap per- (current assets) dan aktiva tetap (non-current
tumbuhan laba pada perusahaan manufak- assets) (Ang, 1997). Aktiva lancar adalah ke-
tur? kayaan perusahaan yang berwujud uang dan
6. Bagaimana pengaruh GPM terhadap per- bisa dicairkan dalam jangka pendek (periode
tumbuhan laba pada perusahaan manufak- kurang dari satu tahun). Contohnya, kas (har-
tur? ta perusahaan dalam bentuk uang tunai), in-
vestasi sementara/jangka pendek (investasi
Kajian Literatur pada obligasi, saham, surat-surat berharga
Laporan keuangan digunakan untuk yang jatuh tempo kurang dari satu tahun),
mengetahui perkembangan suatu perusahaan piutang dagang atau accounts receivable (pi-
dan kondisi keuangan perusahaan. Pada utang dagang yang timbul karena adanya
dasarnya, laporan keuangan merupakan hasil penjualan kredit), persediaan (persediaan atas
dari proses pencatatan, penggolongan dan pe- barang yang dibeli maupun barang yang di-
ringkasan dari kejadian-kejadian yang bersi- hasilkan, baik bahan baku, barang setengah
fat keuangan dengan cara setepat-tepatnya jadi atau barang jadi). Aktiva tetap adalah ke-
sebagai alat untuk berkomunikasi antara data kayaan perusahaan yang tidak berwujud uang
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan de- dan bisa dicairkan dalam jangka panjang (pe-
ngan pihak-pihak yang berkepentingan. Pi- riode lebih dari satu tahun). Contohnya, obli-
hak-pihak yang berkepentingan terhadap la- gasi, tanah, bangunan dan mesin-mesin. Hu-
poran keuangan maupun perkembangan sua- tang/kewajiban (liabilities) merupakan semua
tu perusahaan (Munawir, 2004): kewajiban keuangan perusahaan kepada pi-
SFAC No. 1 (FSAB 1978) menyatakan hak lain yang belum terpenuhi.
bahwa tujuan umum dari pelaporan keuangan Hutang merupakan sumber dana/modal
adalah untuk memberikan informasi yang perusahaan yang berasal dari kreditur. Hu-
berguna bagi investor saat ini, investor poten- tang dapat dibagi menjadi dua yaitu kewajib-
sial dan kreditur dalam pembuatan keputusan an lancar (current liabilities) dan kewajiban
investasi rasional dan keputusan kredit. tidak lancar (non-current liabilities) (Ang,
SFAC No. 2 menjelaskan bahwa salah satu 1997). Kewajiban lancar adalah kewajiban
karakteristik kualitatif yang harus dimiliki yang jatuh temponya kurang dari satu tahun.
oleh informasi akuntansi agar tujuan pelapor- Contohnya: pinjaman bank jangka pendek,
an keuangan dapat tercapai adalah kemam- wesel bayar (notes payable) dan hutang da-
puan prediksi (FSAB 1980). gang (hutang yang timbul dari pembelian ba-
Secara umum kegunaaan informasi ke- rang secara kredit). Kewajiban tidak lancar
uangan hasil akuntansi adalah sebagai dasar adalah kewajiban yang jatuh temponya lebih
prediksi bagi pemakainya. Laporan keuangan dari satu tahun. Contohnya, pinjaman bank,
yang disajikan harus relevan dengan kebu- wesel bayar jangka panjang, hutang obligasi
tuhan dari masing-masing pemakai. Oleh dan hutang kepada pemegang saham. Modal
karena itu, analisis laporan keuangan sangat atau equity merupakan hak atau bagian yang
dibutuhkan untuk memahami informasi la- dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditun-
poran keuangan (Asyik dan Sulistyo, 2000). jukkan dalam pos modal, surplus dan laba
Menurut Hanafi dan Halim (2005), ada ditahan yang dapat juga dimaksudkan kele-
tiga bentuk laporan keuangan yang pokok bihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusa-
yaitu neraca, laporan rugi laba dan laporan haan terhadap seluruh hutang-hutangnya
aliran kas. Neraca digunakan untuk meng- (Munawir, 2004).
gambarkan kondisi keuangan perusahaan pa- Laporan rugi laba merupakan laporan
da suatu waktu tertentu. Neraca merupakan sistematis tentang penghasilan, biaya laba ru-
laporan yang sistematis tentang aktiva, hu- gi yang diperoleh perusahaan selama periode
tang serta modal suatu perusahaan pada wak- waktu (jangka waktu) tertentu (Munawir,
tu/tanggal tertentu. Neraca terdiri dari tiga 2004).
66 KINDAI, Vol 13, Nomor 1, Januari 2017, halaman 63-72

Laporan aliran kas menyajikan infor- Dennis (2006) menyatakan bahwa ana-
masi aliran kas masuk atau keluar pada suatu lisis rasio keuangan merupakan metode yang
periode yang merupakan hasil dari kegiatan paling baik digunakan untuk memperoleh
pokok perusahaan, yaitu operasi, investasi gambaran kondisi keuangan perusahaan seca-
dan pendanaan. Kegiatan operasi meliputi ra keseluruhan. Menurut Usman (2003), ana-
transaksi yang melibatkan produksi, penjual- lisis ini berguna sebagai analisis internal bagi
an, penerimaan barang dan jasa. Kegiatan in- manajemen perusahaan untuk mengetahui
vestasi meliputi pembelian atau penjualan in- hasil keuangan yang telah dicapai guna pe-
vestasi bangunan, pabrik dan peralatan. Akti- rencanaan yang akan datang dan juga untuk
vitas pendanaan meliputi transaksi untuk analisis internal bagi kreditur dan investor
memperoleh dana dari obligasi, emisi saham untuk menentukan kebijakan pemberian kre-
dan pelunasan hutang (Hanafi dan Halim, dit dan penanaman modal suatu perusahaan.
2005). Analisis rasio keuangan ini dapat diba-
Analisis terhadap laporan keuangan gi atas dua jenis berdasarkan variate yang
suatu perusahaan pada dasarnya dilakukan digunakan dalam analisis, yaitu (Ang, 1997).
untuk melihat prospek dan resiko perusaha- Pertama, univariate ratio analysis, ialah ana-
an. Prospek untuk mengetahui tingkat keun- lisis rasio keuangan yang menggunakan satu
tungan (profitabilitas) sedangkan resiko un- variate dalam melakukan analisis. Contoh-
tuk mengetahui perusahaan tersebut sedang nya, profit margin ratio, return on asset
mengalami kesulitan keuangan atau tidak. (ROA) dan return on equity (ROE). Kedua,
Hanafi dan Halim (2005) mengemuka- multivariate ratio analysis, ialah analisis ra-
kan bahwa untuk menganalisis laporan ke- sio keuangan yang menggunakan lebih dari
uangan, seorang analis keuangan harus mela- satu variate dalam melakukan analisis, seper-
kukan beberapa hal antara lain: ti Altman’s Z-Score dan Zeta Score. Rasio
1. menentukan tujuan dari analisis keuangan; keuangan merupakan perbandingan dari dua
2. memahami konsep-konsep dan prinsip- data yang terdapat dalam laporan keuangan
prinsip yang mendasari laporan keuangan peusahaan. Rasio keuangan digunakan kredi-
dan rasio-rasio keuangan dari laporan ke- tur untuk mengetahui kinerja suatu perusaha-
uangan tersebut; dan an dengan melihat kemampuan perusahaan
3. memahami kondisi ekonomi dan bisnis dalam membayar hutang-hutangnya (Dennis,
yang mempengaruhi usaha perusahaan ter- 2006).
sebut. Secara umum, rasio keuangan dapat di-
kelompokkan menjadi rasio likuiditas, rasio
Ang (1997) menyatakan bahwa analisis leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabili-
laporan keuangan suatu perusahaan tidak ha- tas (Riyanto, 1995).
nya dilakukan untuk satu periode tertentu sa- Rasio likuiditas menunjukkan kemam-
ja, tetapi diperlukan analisis komparatif (per- puan perusahaan dalam menyelesaikan kewa-
bandingan), sehingga dapat dilihat hubungan jiban jangka pendeknya (kurang dari satu ta-
keuangan atau kecenderungan (trend) yang hun). Menurut Munawir (2004), rasio likuidi-
bersifat signifikan. Analisis laporan keuang- tas dapat dibagi menjadi tiga, yaitu (1) cur-
an dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu (1) rent ratio (CR), yaitu perbandingan antara
intracompany basis (perbandingan internal aktiva lancar dan hutang lancar, (2) quick ra-
perusahaan untuk mendeteksi adanya peru- tio (QR), yaitu perbandingan antara aktiva
bahan-perubahan keuangan perusahaan atau lancar dikurangi persediaan terhadap hutang
trend yang signifikan), (2) intercompany lancar, (3) working capital to total asset
basis (perbandingan dengan perusahaan lain (WCTA), yaitu perbandingan antara aktiva
yang dapat memberikan gambaran posisi lancar dikurangi hutang lancar terhadap jum-
kompetitif perusahaan yang bersangkutan), lah aktiva.
dan (3) industry average (perbandingan de- Dalam penelitian ini rasio likuiditas
ngan rata-rata industri dari industri yang sa- diproksikan dengan WCTA, karena menurut
ma dengan perusahaan yang akan dianalisis). peneliti sebelumnya, rasio ini yang paling
berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Kurniawan, Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba …. 67

WCTA dapat dirumuskan sebagai berikut Persediaan (inventory) yang dimaksud


(Riyanto, 1995). adalah barang-barang dagangan atau barang
yang dibeli oleh perusahaan untuk dijual lagi.
Contohnya, bahan baku, operating supplies
(barang yang digunakan perusahaan dalam
produksi tetapi tidak menjadi bagian dari
Aktiva lancar berupa kas, persediaan produk akhir, seperti bahan bakar), suku ca-
dan trade receivables (pendapatan dari dang (barang hasil produksi perusahaan lain
dagang). Hutang lancar berupa trade yang dibeli untuk menghasilkan suatu pro-
payable, taxes payable dan current duk, seperti ban untuk pabrik mobil, tali un-
maturities of long term debt. Jumlah aktiva tuk pabrik sepatu) (Reksoprayitno, 1991).
merupakan penjumlahan dari aktiva lancar OITL dapat dirumuskan sebagai ber-
dengan aktiva tetap (ICMD, 2016). ikut ini (Riyanto, 1995).
Rasio solvabilitas/leverage menunjuk-
kan kemampuan perusahaan untuk meme-
nuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini
dapat diproksikan sebagai berikut ini (Ang,
1997, Machfoedz, 1994 dan Ediningsih, Laba operasi sebelum bunga dan pajak
2004). merupakan hasil pengurangan dari penjualan
1. Debt ratio (DR), yaitu perbandingan anta- bersih, harga pokok penjualan dan biaya ope-
ra total hutang dengan total aset rasi. Jumlah hutang yang dimaksud adalah
2. Debt to equity ratio (DER), yaitu perban- pen-jumlahan antara hutang lancar dan
dingan antara jumlah hutang lancar dan hutang tetap (ICMD 2004).
hutang jangka panjang terhadap modal Menurut Ang (1997) rasio aktivitas
sendiri. menunjukkan kemampuan serta efisiensi per-
3. Long term debt to equity ratio (LTDER), usahaan dalam memanfaatkan aktiva yang di-
yaitu perbandingan antara hutang jangka milikinya atau perputaran (turnover) dari ak-
panjang dengan modal sendiri. tiva-aktiva. Rasio aktivitas dapat diproksikan
4. Times interest earned (TIE), yaitu perban- sebagai berikut ini.
dingan antara pendapatan sebelum pajak 1. Total asset turnover (TAT), yaitu perban-
(earning before tax, selanjutnya disebut dingan antara penjualan bersih dengan
EBIT) terhadap bunga hutang jangka pan- jumlah aktiva.
jang. 2. Inventory turnover (IT), yaitu perbanding-
5. Current liability to inventory (CLI), yaitu an antara harga pokok penjualan dengan
perbandingan antara hutang lancar terha- persediaan rata-rata.
dap persediaan. 3. Average collection period (ACP), yaitu
6. Operating income to total liability perbandingan antara piutang rata-rata di-
(OITL), yaitu perbandingan antara laba kalikan 360 dibanding dengan penjualan
operasi sebelum bunga dan pajak (hasil kredit.
pengurangan dari penjualan bersih diku- 4. Working capital turnover (WCT), yaitu
rangi harga pokok penjualan dan biaya perbandingan antara penjualan bersih ter-
operasi) terhadap total hutang. hadap modal kerja.

Dalam penelitian ini rasio leverage di- Dalam penelitian ini rasio aktivitas
proksikan dengan CLI dan OITL. Menurut diproksikan dengan TAT, karena menurut
peneliti sebelumnya, rasio-rasio ini yang pa- peneliti sebelumnya, rasio ini yang paling
ling berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
CLI dapat dirumuskan sebagai berikut ini TAT dapat dirumuskan sebagai berikut ini
(Machfoedz, 1994). (Ang, 1997).
68 KINDAI, Vol 13, Nomor 1, Januari 2017, halaman 63-72

Penjualan bersih (net sales) merupakan perusahaan dalam satu periode akuntansi. In-
hasil penjualan bersih selama satu tahun. To- formasi laba ini sangat berguna bagi pemilik,
tal aktiva merupakan penjumlahan dari total investor. Laba yang mengalami peningkatan
aktiva lancar dan aktiva tetap. merupakan kabar baik (good news) bagi in-
Menurut Husnan dan Pudjiastuti vestor, sedangkan laba yang mengalami pe-
(1994), rasio profitabilitas/rentabilitas digu- nurunan merupakan kabar buruk (bad news)
nakan untuk mengukur efisiensi suatu per- bagi investor (Wijayati dkk., 2005).
usahaan dalam menggunakan aktivanya, efi- Bagi masyarakat umum dan komunitas
siensi ini dikaitkan dengan penjualan yang bisnis, laba mengacu pada penerimaan per-
berhasil diciptakan. Rasio profitabilitas dapat usahaan dikurangi biaya eksplisit atau biaya
diproksikan sebagai berikut ini. akuntansi perusahaan. Laba yang lebih ren-
1. Net profit margin (NPM), yaitu perban- dah atau kerugian merupakan tanda bahwa
dingan antara laba bersih setelah pajak konsumen menginginkan komoditas lebih se-
(NIAT) terhadap total penjualannya. dikit atau metode produksi perusahaan terse-
2. Gross profit margin (GPM), yaitu perban- but tidak efisien. Laba dapat memberikan si-
dingan antara laba kotor terhadap pen- nyal yang penting untuk realokasi sumber da-
jualan bersih. ya yang dimiliki masyarakat sebagai cermin-
3. Return on asset (ROA), yaitu perbanding- an perubahan dalam selera konsumen dan
an antara laba setelah pajak dengan jum- permintaan sepanjang waktu.
lah aktiva. Laba sebagai suatu alat prediktif yang
4. Return on equity (ROE), yaitu perban- membantu dalam peramalan laba mendatang
dingan antara laba setelah pajak terhadap dan peristiwa ekonomi yang akan datang. Ni-
modal sendiri. lai laba di masa lalu, yang didasarkan pada
biaya historis dan nilai berjalan, terbukti ber-
Dalam penelitian ini rasio profitabilitas guna dalam meramalkan nilai mendatang.
diproksikan dengan NPM dan GPM, karena Laba terdiri dari hasil opersional atau laba bi-
menurut peneliti sebelumnya, rasio-rasio ini asa dan hasil-hasil nonoperasional atau keun-
yang paling berpengaruh terhadap pertum- tungan dan kerugian luar biasa di mana jum-
buhan laba. NPM dapat dirumuskan sebagai lah keseluruhannya sama dengan laba bersih.
berikut ini (Ang, 1997). Laba bisa dipandang sebagai suatu ukuran
efisiensi. Laba adalah suatu ukuran kepengu-
rusan (stewardship) manajemen atas sumber
daya suatu kesatuan dan ukuran efisiensi ma-
najemen dalam menjalankan usaha suatu per-
Laba bersih setelah pajak dihitung dari usahaan (Belkaoui dkk., 1993).
laba sebelum pajak penghasilan dikurangi Laba yang digunakan dalam penelitian
pajak penghasilan. Penjualan bersih menun- ini adalah laba setelah pajak (earning after
jukkan besarnya hasil penjualan yang diteri- tax). Pertumbuhan laba dapat dirumuskan
ma oleh perusahaan dari hasil penjualan ba- sebagai berikut ini (Usman, 2003).
rang-barang dagangan atau hasil produksi
sendiri (Reksoprayitno, 1991).
GPM dapat dirumuskan sebagai berikut
ini (Ang, 1997).
Keterangan:
∆Yit = pertumbuhan laba pada periode t
Yit = laba perusahaan i pada periode t
Yit-1 = laba perusahaan i pada periode t-1
Laba kotor (gross profit) dapat dihitung Penelitian mengenai rasio keuangan
dari penjualan bersih dikurangi harga pokok terhadap pertumbuhan laba telah banyak dila-
penjualan. kukan. Beberapa penelitian terdahulu antara
Fokus utama laporan keuangan adalah lain sebagai berikut ini.
laba. Laba merupakan hasil operasi suatu
Kurniawan, Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba …. 69

1. Takarini dan Ekawati (2003), menganali- karena penelitian ini menghubungkan dua
sis rasio keuangan dalam memprediksi variable atau lebih (Ginting, 2008:57).
pertumbuhan laba pada perusahaan manu-
faktur di BEJ. Sample sebanyak 42 per- Penelitian ini menggunakan data sekun-
usahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ der yaitu berupa laporan keuangan tahunan
selama tahun 1997-2000. Variabel bebas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
yang dianalisis adalah current liabilities to dengan akhir tahun pembukuan pada tanggal
inventory (CLI), current liabilities to equi- 31 Desember 2012, 2013, dan 2014. Sumber
ty (CLE), operating income to total liabi- data dapat diperoleh dari Indonesian Capital
lities (OITL), current ratio (CR), cash Market Directory (ICMD).
flow to current liabilities (CFCL), work- Populasi yang digunakan untuk penelitian
ing capital to total assets (WCTA), sales ini adalah perusahaan manufaktur yang ter-
to total asset (STA), inventory to net daftar di BEI. Adapun perusahaaan manufak-
working capital (INWC), quick asset to tur di BEI terbagi menjadi tiga Sektor dengan
inventory (QAI), net worth to sales jumlah 142 Perusahaan antara lain:
(NWS), net profit margin (NPM), return 1. sektor industri dasar dan kimia sebanyak
on asset (ROA) dan return on equity 65 perusahaan;
(ROE). Variabel terikatnya adalah per- 2. sektor aneka industri sebanyak 40 perusa-
ubahan laba. haan; dan
2. Juliana dan Sulardi (2003), melakukan 3. sektor industri barang konsumsi sebanyak
penelitian mengenai manfaat rasio ke- 37 perusahaan.
uangan dalam memprediksi perubahan
laba pada 52 perusahaan manufaktur yang Pemilihan sampel ditentukan secara
terdaftar di BEJ dengan tahun pengamatan purposive sampling dengan tujuan untuk
1998-2000. Variabel bebas yang diguna- mendapatkan sampel yang representatif sesu-
kan adalah CR, GPM, operating profit ai dengan kriteria yang ditentukan. Jumlah
margin (OPM), NPM, TAT, ROI, ROE sampel sebanyak 30 perusahaan. Kriteria un-
dan leverage ratio (LR). Variabel terikat tuk dipilih menjadi sampel adalah sebagai
yang digunakan yaitu perubahan laba. Ha- berikut ini.
sil regresi berganda menunjukkan GPM 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di
dan OPM berpengaruh positif signifikan BEI dan konsisten ada selama periode
terhadap perubahan laba satu tahun ke 2012 – 2014.
depan, sedangkan TAT dan NPM tidak 2. Perusahaan manufaktur yang menyedia-
berpengaruh signifikan terhadap perubah- kan data laporan keuangan selama kurun
an laba. Hasil analisis regresi berganda waktu 2012 – 2014.
menunjukkan bahwa GPM dan OPM ber- 3. Perusahaan tidak menghasilkan laba nega-
pengaruh positif signifikan untuk mem- tif selama periode 2012 – 2014.
prediksi perubahan laba satu tahun ke
depan, sedangkan TAT dan NPM tidak Data dalam penelitian ini diperoleh
berpengaruh signifikan terhadap perubah- dengan menggunakan metode dokumentasi
an laba. yaitu pengumpulan data dengan cara me-
ngumpulkan data sekunder dari laporan ke-
Metode Penelitian uangan yang telah dipublikasikan di BEI. La-
Penelitian ini berpendekatan kuantitatif poran keuangan perusahaan tercantum dalam
berjenis sekunder dan asosiatif. Dikatakan ICMD 2012, ICMD 2013, dan ICMD 2014.
pendekatan kuantitatif sebab pendekatan Penelitian ini menggunakan analisis re-
yang digunakan di dalam usulan penelitian, gresi berganda yang digunakan untuk meng-
proses, hipotesis, analisa data dan kesimpul- uji pengaruh rasio keuangan terhadap per-
an data sampai dengan penulisannya meng- tumbuhan laba. Model dalam penelitian ini
gunakan aspek pengukuran, perhitungan, ru- adalah sebagai berikut ini.
mus dan kepastian data numerik. Sementara
itu, dikatakan sebagai peneliatian asosiatif
70 KINDAI, Vol 13, Nomor 1, Januari 2017, halaman 63-72

Yt = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5X5 haan ketika perusahaan belum mampu mem-


+ b6X6 + e bayar kewajiban jangka panjang saat jatuh
Keterangan: tempo. Perusahaan juga dihadapkan pada be-
Yt = pertumbuhan laba ban bunga yang besar, sehingga akan meng-
a = koefisien konstanta ganggu kontinuitas operasi perusahaan dan
b = koefisien regresi laba yang diperoleh perusahaan menjadi ber-
X1 = WCTA kurang. Semakin tinggi CLI berarti hutang
X2 = CLI lancar perusahaan (current liabilities) untuk
X3 = OITL membiayai persediaan di gudang makin be-
X4 = TAT sar, sehingga beban hutang perusahaan men-
X5 = NPM jadi makin besar. Hal ini dapat dilihat dari
X6 = GPM hasil uji yang dilakukan dapat dilihat CLI
e = koefisien error tidak berpengaruh signifikan terhadap per-
tumbuhan laba. Hasil penelitian ini sesuai
Hasil Penelitian dan Pembahasan dengan argumentasi bahwa walaupun kondisi
WCTA tidak berpengaruh signifikan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
terhadap pertumbuhan laba karena perusaha- memiliki nilai tingkat hutang lancar yang
an manufaktur yang terdaftar di BEI belum besar. Hasil ini mendukung penelitian
mampu mempergunakan aktiva lancar de- Machfoedz (1994) dan Ediningsih (2004).
ngan efektif seperti penggunaan kas maupun OITL berpengaruh signifikan terhadap
setara kas. Kemampuan perusahaan menggu- pertumbuhan laba dikarenakan Perusahaan
nakan aktiva lancar menurun sehingga per- Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
usahaan belum mampu membayar hutang Indonesia semakin besar laba yang diperoleh
jangka pendeknya tepat waktu. Hal ini ber- dari kegiatan penjualan terhadap total hutang
dampak pada menurunnya nilai total aset. perusahaan, sehingga perusahaan mampu
Hasil penelitian mengidentifikasi proporsinya memenuhi kewajibannya. Dengan demikian
naik turunya variabel WCTA tidak mempe- kegiatan operasi menjadi lancar dan
ngaruhi pertumbuhan laba. Modal kerja per- pendapatan semakin meningkat sehingga la-
usahaan yang berkurang berdampak pada ter- ba cenderung meningkat. Hasil penelitian ini
hambatnya kegiatan operasi perusahaan un- sesuai dengan penelitian Takarini dan
tuk meningkatkan laba perusahaan. Hal ini Ekawati (2004) bahwa tingginya tingkat pen-
dikarenakan selisih antara aktiva lancar dan jualan yang diperoleh oleh perusahaan akan
hutang lancar belum efisien dari tahun ke meningkatkan laba perusahaan, sehingga
tahun. Sebaiknya, perusahaan perlu lebih mengubah nilai total hutang perusahaan ta-
efektif lagi dalam menggunakan kas atau se- hun ke depan.
tara kas, sehingga pada saat jatuh tempo per- TAT tidak berpengaruh signifikan ter-
usahaan mampu memenuhi kewajiban jangka hadap pertumbuhan laba karena perusahaan
pendek. Perusahaan harus melakukan strategi manufaktur yang terdaftar di BEI belum
penjualan yang baik agar laba perusahaan menunjukan efisiensi dalam penggunaan se-
meningkat. Hasil ini sesuai dengan penelitian luruh aktiva perusahaan untuk menunjang
yang dilakukan oleh Machfoedz (1994), penjualan bersihnya. Perusahaan-perusahaan
Suwarno (2004) dan Hapsari (2007) yang tersebut menjalankan perputaran aktiva de-
menyatakan bahwa WCTA tidak berpenga- ngan lambat. Seharusnya TAT berfungsi un-
ruh terhadap pertumbuhan laba. tuk mengukur kemampuan perusahaan meng-
CLI tidak berpengaruh signifikan ter- gunakan total aktiva dalam memperoleh pen-
hadap pertumbuhan laba karena perusahaan jualan bersih, sehingga perusahaan mampu
manufaktur yang terdaftar di BEI belum menujukan kinerja yang baik dan menarik in-
mampu memenuhi kewajiban jangka pan- vestor. Aset total yang rendah menunjukan
jang. Perusahaan mengalami penurunan mo- penggunaan aktiva yang kurang efektif untuk
dal usaha sebab persediaan barang untuk pro- menghasilkan penjualan sehingga perusahaan
duksi mengalami penurunan. Hal ini menye- akan mengalami penurun laba. Sebaiknya,
babkan risiko yang cukup besar bagi perusa- perusahaan mengevaluasi lagi strategi pema-
Kurniawan, Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba …. 71

saran dan pengeluaran modalnya. Hasil ini 2. CLI tidak berpengaruh signifikan terhadap
sesuai dengan argumentasi bahwa walaupun pertumbuhan laba perusahaan karena nilai
perusahaan memiliki aset yang besar, bukan CLI sebesar 0,422 lebih besar dari tingkat
berarti perusahaan manufaktur memiliki pen- signifikansi sebesar 0,05.
jualan bersih yang besar pula. Hasil ini men- 3. OITL berpengaruh signifikan terhadap
dukung penelitian Juliana dan Sulardi (2003), pertumbuhan laba perusahaan karena nilai
Suwarno (2004), Meythi (2005) OITL sebesar 0,043 lebih kecil dari ting-
NPM tidak berpengaruh signifikan ter- kat signifikansi sebesar 0,05.
hadap pertumbuhan laba karena perusahaan 4. TAT tidak berpengaruh signifikan terha-
manufaktur yang terdaftar di BEI belum dap pertumbuhan laba perusahaan karena
mampu memperoleh pendapatan bersih dari nilai TAT sebesar 0,371 lebih besar dari
kegiatan penjualan, NPM merupakan perban- tingkat signifikansi sebesar 0,05.
dingan antara laba bersih setelah pajak terha- 5. NPM tidak berpengaruh signifikan terha-
dap penjualan bersih. Rendahnya pendapatan dap pertumbuhan laba perusahaan karena
bersih ini berakibat investor kurang tertarik nilai NPM sebesar 0,696 lebih besar dari
untuk menanamkan modal. Untuk dapat me- tingkat signifikansi sebesar 0,05.
ningkatkan penjualan bersih perusahaan ha- 6. GPM berpengaruh signifikan terhadap
rus menambah modal baru untuk kegiatan pertumbuhan laba perusahaan karena nilai
perusahaan di periode satu tahun ke depan. GPM sebesar 0,002 lebih kecil dari ting-
Seharusnya, perusahaan mampu meningkat- kat signifikansi sebesar 0,05.
kan penjualan untuk dapat mempreoleh laba
bersih di periode yang akan datang. Hasil Terdapat beberapa saran yang dapat
penelitian ini sesuai dengan penelitian disampaikan antara lain sebagai berikut ini,
Meythi (2005).yang menyatakan perusahaan 1. Perusahaan hendaknya dapat mengelola
belum mampu meningkatkan dalam memper- aset-aset yang dimilikinya dengan efektif
oleh pendapatan bersih dari kegiatan usaha untuk menunjang penjualan sehingga pen-
GPM berpengaruh signifikan terhadap jualan akan meningkat.
pertumbuhan laba karena perusahaan manu- 2. Perusahaan seharusnya lebih efektif lagi
faktur yang terdaftar di BEI mampu menun- dalam penggunaan aktivanya sehingga
jukan keuntungan kotor terhadap penjualan pendapatan dan pertumbahan laba akan
bersihnya. Hal ini menunjukan bahwa peru- meningkat.
sahaan mampu menutup biaya operasional 3. Perusahaan seharusnya menekan biaya
termasuk beban hutang dan pajak. Kinerja produksi sehingga keuntungan perusahaan
perusahaan dinilai cukup baik sehingga dapat akan meningkat yang berpengaruh terha-
menarik investor. Angka GPM minus me- dap pertumbuhan laba.
nunjukkan perolehan laba kotor yang masih 4. Perusahaan sebaiknya menekan biaya
kurang efisien dibandingkan pengeluaran bi- lain-lain agar nilai GPM tidak terjadi
aya lain-lain. Semakin efisien biaya yang di- minus walaupun signifikan.
keluarkan perusahaan untuk menunjang kegi-
atan penjualan, semakin meningkat pula DAFTAR PUSTAKA
pendapatan yang diperoleh. Hasil ini men- Ang Robert, 1997, Buku Pintar Pasar Modal
dukung penelitian Juliana dan Sulardi (2003) Indonesia, Mediasoft Indonesia, Jakar-
dan Hapsari (2007). ta.
Asyik N.F. dan Soelistyo, 2000, “Kemampu-
Kesimpulan an Rasio Keuangan dalam Mempredik-
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah si Laba”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis
sebagai berikut ini. Indonesia, Vol. 15, No. 3
1. WCTA tidak berpengaruh signifikan ter- Belkaoui Ahmed dkk., 1993, Teori Akuntan-
hadap pertumbuhan laba perusahaan kare- si, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta.
na nilai WCTA sebesar 0,325 lebih besar Brigham Eugene F. dan Michael C..
dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. Ehrhardt, 2003. Essential of Financial
72 KINDAI, Vol 13, Nomor 1, Januari 2017, halaman 63-72

Management, Thomson South-West- Machfoedz, 1994, “Financial Ratio Analysis


ern, Singapore. and Prediction of Earnings Changes in
Dennis Michael C., 2006, “Key Financial Indonesia”, Kelola, Vol. 3, No. 7.
Rastios for The Credit Departement”, Meythi, 2005, ”Rasio Keuangan yang Paling
Business Credit, Vol. 10, No. 108. Baik untuk Memprediksi Pertumbuhan
Ediningsih, 2004, “Rasio Keuangan dalam Laba (Suatu Studi Empiris pada Per-
Memprediksi Pertumbuhan Manufaktur usahaan Munafaktur yang Terdaftar di
di BEJ”, Wahana, Vol. 7, No. 1 Bursa Efek Jakarta)”, Jurnal Ekonomi
FASB, 1978, “Statement of Financial Ac- dan Bisnis, Volume. 11 No. 2.
counting Concepts No.1: Objectives of Munawir S, 2004, Analisa Laporan Keuang-
Financial Reporting by Business Enter- an, Edisi Keempat, Liberty, Yogyakar-
prises”, Stamford, Connecticut. ta.
FASB, 1980, “Statement of Financial Pudjiastuti, 1994, Dasar-Dasar Manajemen
Accounting Concepts No.2: Qualitative Keuangan, UPP AMP YKPN, Yogya-
Characteristics of Accounting Informa- karta
tion”, Stamford, Connecticut. Riyanto, 1995, Dasar-dasar Pembelajaran
Hanafi dan Abdul Halim, 2005, Analisis Perusahaan, Edisi 4, BPFE, Yogyakar-
Laporan Keuangan, UPP AMP YKPN, ta.
Yogyakarta. Reksoprayitno, 1991, Analisis Laporan Ke-
Juliana dan Sulardi, 2003. “Manfaat Rasio uangan: Analisis Rasio, Liberty, Yog-
Keuangan dalam Memprediksi Peru- yakarta.
bahan Laba pada Perusahaan Manu- Ginting, 2008 :57). http//:www.idx.co.id
faktur”. Jurnal Bisnis dan Manajemen,
Vol. 3, No. 2

Anda mungkin juga menyukai