Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK

MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL


PRAKARSA, TBK PERIODE 2014–2018

YANI ANGGRAINI SASRI

Jurusan Manajemen Universitas Lancang Kuning


Jalan Yossudarso Km. 8 UmbanSari, Rumbai, Pekanbaru
Email :

Abstrak : Penelitian ini dilakukan di PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, sebuah
perusahaan industri Manufaktur yang bergerak di sektor konstruksi.Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menyebakan menurunnya rasio likuiditas
dan profitabilitas pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan mengetahui kinerja
keuangan perusahaan ditinjau dari rasio likuiditas dan profitabilitas pada periode 2014–2018.
Dalam melakukan penelitian peneliti mengumpulkan data sekunder dari website perusahaan
dengan teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi. Dan data yang di dapat peneliti
tersebut dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif, sedangkan alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas yang
dibagi menjadi Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), dan Cash Ratio(CAR), dan rasio
profitabilitas yang dibagi menjadi Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM),
Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE). Serta kinerja keuangan adalah metode
dan dibandingkan dengan Standar Industri. Berdasarkan hasil penelitian, penyebab terjadinya
penurunan rasio likuiditas adalah di sebabkan oleh peningkatan aktiva lancar yang lebih
besar dari pada peningkatan hutang lancar, nilai aktiva lancar lebih besar dari pada
peningkatan hutang lancar tanpa menaikkan persediaan, nilai kas lebih besar yang tidak
dikelola dengan baik untuk menutupi hutang perusahaan. Sedangkan penyebab terjadinya
penurunan rasio profitabilitas adalah disebabkan penjualan yang mengalami penurunan, total
asset setiap tahunnya mengalami penurunan, total modal setiap tahunnya mengalami
penurunan. Dilihat dari rasio likuiditas kinerja keuangan menunjukkan bahwa perusahaan
mampu karena dari Current Ratio dan Quick Ratio dalam kondisi baik karena sudah
mencapai standar rata-rata industri yang telah ditetapkan, dan dari Cash Ratio kinerja
keuangan perusahaan dalam kondisi tidak baik atau belum mampu mencapai standar rata-rata
industri yang telah ditetapkan. Sedangkan dari rasio profitabilitas secara keseluruhan dimulai
dari Gross Profit Margin, Nett Profit Margin, Return On Asset dan Return On Equity kinerja
keuangan perusahaan dalam kondisi tidak baik atau belum mencapai standar rata-rata industri
yang telah ditetapkan. Bahwasanya kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk
dalam kondisi tidak stabil dikarenakan kondisi keuangan ada beberapa yang memenuhi
standar rata-rata industri dan ada yang tidak.
Kata Kunci : Analisis Rasio Likuiditas Dan Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja
Keuangan
PENDAHULUAN
Di era sekarang ini, banyak paling dominan yang dapat dijadikan acuan
perusahaan di Indonesia yang berkembang untuk melihat perusahaan tersebut telah
pesat, baik perusahaan dagang, perusahaan menjalankan suatu kaidah-kaidah
manufaktur maupun perusahaan jasa. manajemen yang baik. Penilaian ini dapat
Perusahaan manufaktur menjadi industri dilakukan dengan melihat sisi kinerja
terbesar dengan jumlah perusahaan keuangan (financial performance) dan
terbanyak di Indonesia yang terdiri atas kinerja non keuangan (non financial
beberapa sub sektor. Jumlah penduduk performance).
Indonesia yang besar membuat industri Analisis laporan keuangan
manufaktur mempunyai pangsa pasar yang merupakan metode analisis yang paling
besar dan mempunyai prospek bisnis yang sering digunakan karena selain berguna bagi
bagus dan luas. Industri manufaktur sendiri perusahaan dan manajemennya, analisis
menjadi tulang punggung perekonomian laporan keuangan juga diperlukan oleh
Indonesia terbukti dengan industri ini telah pihak-pihak yang berkepentingan lain
memberikan efek yang luas bagi seperti kreditor, investor dan pemerintah
peningkatan nilai tambah, penyerapan untuk menilai kondisi dan kinerja keuangan
tenaga kerja, penambahan pajak dan cukai, perusahaan tersebut. Dengan mengetahui
serta penerimaan devisa dari ekspor. kinerjanya, perusahaan dapat mengambil
Dalam rangka menunjang keputusan bisnis yang tepat guna mencapai
pembangunan serta menghadapi kondisi tujuannya. Dalam penelitian ini penulis
persaingan bisnis, setiap perusahaan hanya menggunakan rasio likuiditas dan
manufaktur dituntut untuk lebih rasio profitabilitas dengan cara melihat
mempersiapkan dirinya secara profesional laporan keuangan perusahaan seperti neraca,
dan fleksibel sehingga perusahaan tidak laporan labarugi dan posisi keuangan dalam
hanya mampu bertahan namun juga dapat periode tertentu. Dalam penilaian likuiditas
tumbuh dan berkembang dalam pasar global. ini menggunakan beberapa rasio yaitu
Dalam mempertahankan perusahaan didalam Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio.
persaingan dengan tujuan kelanjutan hidup Sedangkan dalam penilaian profitabilitas ini
serta perluasan perusahaan maka informasi menggunakan beberapa rasio yaitu Gross
laporan keuangan perusahaan sangat Profit Margin, Net Profit Margin, Return
diperlukan oleh manajemen didalam On Assets, dan Return On Equity.
pengambilan keputusan yang ekonomi, PT. Indocement Tunggal Prakarsa
dimana laporan tersebut dapat Tbk merupakan salah satu perusahaan
mencerminkan aktivitas-aktivitas yang telah manufaktur sektor konstruksi yang
dilakukan oleh perusahaan selama satu tahun memproduksisemen, beton, tambang agregat
sehingga untuk mengetahui kondisi dan tras, yang berdiri tanggal 16 Januari
perkembangan perusahaan secara jelas, perlu 1985. Perusahaan ini merupakan
dilakukan analisa laporan keuangan untuk penggabungan enam perusahaan semen yang
memprediksi apa yang akan terjadi di masa memiliki delapan pabrik. Pabrik pertama
yang akan datang. sudah memulai kegiataan usaha
Untuk memutuskan suatu badan komersialnya sejak 4 Agustus 1975.
usaha atau perusahaan memiliki kualitas Berdasarkan anggaran dasar perusahaan,
yang baik, maka ada dua penilaian yang ruang lingkup kegiatan PT. Indocement
Tunggal Prakarsa bergerak dibidang industri Jadi dapat dilihat bahwa kinerja
semen yang digunakan untuk keperluan keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa
pembangunan. Tbk tidak stabil dan mengalami kenaikan
PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk dan penurunan.Secara garis besar dilihat
mengalami penurunan hutang pada tahun cara PT. Indocement Tunggal PrakarsaTbk
2015 dengan jumlah hutang sebesar Rp. ini memperoleh laba yang tidak maksimal
3.772.410 dari tahun 2014 dengan jumlah atau tidak sesuai target yang ingin dicapai
hutang sebesar Rp. 4.100.172 kemudian serta pada sisi hutang yang mengalami
mengalami peningkatan dari tahun 2016 peningkatan. Hal ini dikarenakan penjualan
jumlah hutang sebesar Rp. 4.011.877 pada yang mengalami penurunan setiap tahun
tahun 2017 jumlah hutang sebesar Rp. dimulai dari tahun 2009 sampai tahun 2017,
4.307.169 dan pada tahun 2018 jumlah akan tetapi pada tahun 2018 mengalami
hutang sebesar Rp. 4.566.973. peningkatan. Turunnya penjualan
Total asset PT. Indocement Tunggal disebabkan oleh kebijakan manajemen untuk
Prakarsa Tbk mengalami fluktuasi. Pada mempertahankan harga jual semen dalam
tahun 2014 total asset sebesar Rp. negeri sebagai pangsa pasar utama (home
28.884.973, pada tahun 2015 mengalami market) dan untuk pangsa pasar ekspor
penurunan dengan total asset sebesar Rp. disebabkan oleh melemahnya kondisi
27.638.360, pada tahun 2016 mengalami ekonomi dunia yang sedang krisis.
kenaikan dengan total asset sebesar Rp.
30.150.580, pada tahun 2017 mengalami TINJAUAN PUSTAKA
penurunan dengan total asset sebesar Rp. Pengertian Manajemen
28.863.676 dan pada tahun 2018 mengalami Menurut Hadiyati (2017; 2),
penurunan dengan total asset sebesar manajemen dapat didefinikasikan sebagai
Rp.27.788.562. ilmu dan seni tentang bagaimana seorang
Laba bersih PT. Indocement Tunggal pemimpin mencapai tujuannya dengan
Prakarsa Tbk mengalami penurunan dari menggunakan sumber daya yang dimiliki
tahun 2014 jumlah laba bersih sebesar Rp. dan tidak dia miliki seperti sumber daya
5.274.009 pada tahun 2015 jumlah laba manusia, sumber daya modal, sumber daya
bersih sebesar Rp. 4.356.661 pada tahun fasilitas dan sumber daya lainnya.
2016 jumlah laba bersih sebesar Rp.
3.870.319 pada tahun 2017 jumlah laba Pengertian Manajemen Keuangan
bersih sebesar Rp. 1.859.818 pada tahun Menurut Brigham dalam
2018 jumlah laba bersih sebesar Rp. (Kasmir;2010;6) menyatakan manajemen
1.145.937. keuangan adalah seni (art) dan ilmu
Penjualan PT. Indocement Tunggal (science) untuk me-menage uang yang
Prakarsa Tbk mengalami penurunan dari meliputi proses, institusi/lembaga, pasar, dan
tahun 2014 jumlah penjualan sebesar Rp. instrumen yang terlibat dengan masalah
19.996.264pada tahun 2015 jumlah transfer uang diantara individu, bisnis, dan
penjualan sebesar Rp. 17.798.055pada tahun pemerintah.Dari definisi di atas dapat
2016 jumlah penjualan sebesar Rp. disimpulkan bahwa aktivitas manajemen
15.361.894pada tahun 2017jumlah penjualan keuangan berkaitan erat dengan pengelolaan
sebesar Rp. 14. 431.211dan pada tahun 2018 keuangan perusahaan, termasuk lembaga
mengalami kenaikan dengan jumlah yang berhubungan erat dengan sumber
penjualan sebesar Rp. 15.190.283. pendanaan dari investasi keuangan
perusahaan serta instrument keuangan.
Pengertian Kinerja Keuangan 3. Melakukan perbandingan terhadap
Kinerja keuangan adalah suatu hasil hitungan yang telah diperoleh.
analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh Dari hasil perhitungan yang sudah
mana suatu perusahaan telah melaksanakan diperoleh tesebut kemudian
dengan menggunakan aturan-aturan dilakukan perbandingan dengan hasil
pelaksanakan keuangan secara baik dan hitungan dari berbagai perusahaan
benar (Fahmi; 2014; 2). lainnya. Metode yang paling umum
Pengukuran kinerja keuangan merupakan digunakan untuk melakukan
suatu usaha formal untuk mengevaluasi perbandingan ini ada dua yaitu:
efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam a. Time Series Analysis, yaitu
menghasilkan laba dan posisi kas tertentu. membandingkan secara antar
Dengan pengukuran kinerja keuangan ini waktu atau antar periode,
dapat dilihat prospek pertumbuhan dan dengan tuuan itu nantinya
perkembangan keuangan perusahaan dari akan terlihat secara grafik.
mengandalkan sumber daya yang b. Cross Sectional Approach,
dimilikinya. Perusahaan dikatakan berhasil yaitu melakukan
apabila perusahaan telah mencapai suatu perbandingan terhadap hasil
kinerja tertentu yang ditetapkan (Hery; hitungan rasio-rasio yang
2016; 13). telah dilakukan antara satu
perusahaan dan perusahaan
lainnya dalam ruang lingkup
Tahap Dalam Menganalisis Kinerja yang sejenis yang dilakukan
Kuangan secara bersamaan.
Menurut Fahmi (2014; 3-4) Dari hasil penggunaan kedua metode
mengemukakan bahwa ada 5 tahap dalam ini diharapkan nantinya akan dapat
menganalisis kinerja keuangan suatu dibuat satu kesimpulan yang
perusahaan secara umum, yaitu : menyatakan posisi perusahaan
1. Melakukan review terhadap data tersebut berada dalam kondisi sangat
laporan keuangan. baik, baik, sedang/ normal, tidak
Review ini dilakukan dengan tujuan baik, dan sangat tidak baik.
agar laporan keuangan yang sudah 4. Melakukan penafsiran
dibuat tersebut sesuai dengan (interpretation) terhadap berbagai
penerapan kaidah-kaidah yang permasalahan yang ditemukan.
berlaku umum dalam dunia Pada tahap ini analisis melihat
akuntansi, sehingga dengan demikian kinerja keuangan perusahaan adalah
hasil laporan keuangan tersebut setelah dilakukan ketiga tahap
dapat dipertanggungjawabkan. tersebut selanjutnya dilakukan
2. Melakukan perhitungan. penafsiran untukmelihat apa-apa saja
Penerapan metode perhitungan disini permasalahan dan kendala-kendala
adalah disesuaikan dengan kondisi yang dialami oleh perusahaan
dan permasalahan yang sedang tersebut.
dilakukan sehingga hasil dari 5. Mencari dan memberikan pemcahan
perhitungan tersebut akan masalah (solution) terhadap berbagai
memberikan suatu kesimpulan sesuai permasalahan yang ditemukan.
dengan analisis yang diinginkan. Pada tahap terakhir ini setelah
ditemukan berbagai permasalahan
yang dihadapi maka dicarikan solusi kemampuan perusahaan memenuhi
guna memberikan suatu input atau kewajiban (utang) jangka pendek.
masukan agar apa yang menjadi Artinya apabila perusahaan ditagih, maka
kendala dan hambatan selama ini akan mampu untuk memenuhi utang
dapat terselesaikan. (membayar) tersebut terutama utang yang
Pengertian Laporan Keuangan sudah jatuh tempo.
Pengertian laporan keuangan Jenis-jenis rasio likuiditas terdiri dari:
menurut Kasmir (2016;7), dapat diartikan a. Rasio Lancar (Current Ration)
sebagai laporan yang menunjukkan kondisi b. Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio)
keuangan perusahaan pada saat ini atau c. Rasio Kas (Cash Ratio)
dalam suatu periode tertentu. maksud d. Inventory to Net Working Capital
laporan keuangan yang menunjukkan 2. Rasio Solvabilitas (Leverage)
kondisi perusahaan saat ini adalah Rasio solvabilitas merupakan rasio yang
merupakan kondisi terkini. Kondisi digunakan untuk mengukur sejauh mana
perusahaan terkini adalah keuangan aktiva perusahaan dibiayai dengan
perusahaan pada tanggal tertentu (untuk hutang.
neraca) dan periode tertentu (untuk laporan Adapun jenis-jenis rasio solvbalitas
laba rugi). Biasanya laporan keunagan antara lain:
dibuat per periode dengan adanya laporan a. Debt to assets Ratio (Debt Ratio)
keuanagn dapat diketahui posisi perusahaan b. Debt to Equity Ratio
terkini setelah menganalisis laporan c. Long Term Debt to Equity Ratio
keuangan. d. Times Interest Earned
e. Fixed Charge Coverage
Pengertian Rasio Keuangan 3. Rasio Aktivitas
Rasio keuangan merupakan suatu Rasio aktivitas (activity ratio) merupakan
perhitungan rasio dengan menggunakan rasio yang digunakan untuk mengukur
laporan keuangan yang berfungsi sebagai fektivitas perusahaan dalam
alat ukur dalam menilai kondisi keunagan menggunakan aktiva yag dimilikinya.
dan kinerja keuangan. Rasio keuangan Jenis-jenis rasio aktivitas terdiri dari:
adalah angka yang diperoleh dari hasil a. Perputaran Piutang (Receivable
perbandingan antara satu pos laporan Turnovr)
keuangan dengan pos lainnya yang b. Hari Rata-Rata Penagihan Hutang
mempunyai hubungan yang relevan dan (Days of Receivale)
signifikan. Perbandingan dapat dilakukan c. Perputaran Persediaan (Inventory
antara satu ois dengan pos lainnya dalam Turnover)
satu laporan keuangan atau antar pos yang d. Hari Rata-rata Penagihan Sediaan
ada di antara laporan keuangan (Hery; 2016; (Days of Inventory)
18). e. Perputaran Modal Kerja (Working
Capital Turnover)
Jenis Jenis Rasio Keuangan f. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed
Menurut pendapat Kasmir Assets Turnover)
(2010;110), jenis-jenis rasio keuangan, g. Perputaran Kativa (Assets Turnover)
yaitu: 4. Rasio Profitabilitas
1. Rasio Likuiditas Rasio profitabilitas merupakan rasio
Rasio Likuiditas (Liqiudity Ratio) untuk menilai kemampuan perusahaan
merupakan rasio yang menggambarkan dalam mencari keuntungan.
Jenis-jenis rasio profitabilitas terdiri dari: 3. Cash Ratio. Makin tinggi rasio kas
a. Profit Margin (Profit Margin on maka menunjukkan makin likuid
Sales) perusahaan untuk melunasi liabilitas
b. Return on Investment (ROI) yang jatuh tempo. Namun bila rasio kas
c. Return on Equity (ROE) yang terlalu banyak, akan memberikan
d. Laba per Lembar Saham dampak negatif karena memegang kas
5. Rasio Pertumbuhan dan setara kas dalam jumlah besar
Rasio pertumbuhan (Growth Ratio), adalah tidak menghasilkan. Rumus :
merupakan rasio yang menggambarkan Cash Marketabel Securities
Cash Ratio=
kemampuan manajemen menciptakan Current Liabilities
nilai pasar usahanya di atas biaya Menurut Hery (2016; 152) jenis-jenis rasio
investasi, seperti: likuiditas terbagi menjadi :
1. Rasio harga saham terhadap 1. Rasio Lancar (Current Ratio)
pendapatan Asset Lancar
Rasio Lancar=
2. Rasio nilai pasar saham terhadap nilai Kewajiban Lancar
buku. 2. Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio atau
Acid Test Ratio)
Pengertian Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan Kas+Sekuritas Jangka Pendek +
Rasio Sangat Lancar=
gambaran kemampuan suatu perusahaan Kewajiban Lancar
dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya secara lancar dan tepat waktu Menurut Harmono (2016; 108), jenis-jenis
sehingga likuiditas sering disebut dengan rasio likuiditas terbagi menjadi :
short term liquidity (Fahmi; 2015; 174).
1. Current Ratio
Aktiva Lancar
Jenis Jenis Rasio Likuiditas Current Ratio=
Menurut Murhadi (2013; 57), rasio likuiditas Utang Lancar
dikelompokkan menjadi tiga yaitu: 2. Quick Ratio
1. Current Ratio (CR) adalah rasio yang
biasa digunakan untuk mengukur Aktiva Lancar−Persediaan
Quick Ratio=
kemampuan perusahaan memenuhi Utang Lancar
liabilitas jangka pendek (short run
3. Cash Ratio
solvency) yang akan jatuh tempo dalam
waktu satu tahun. Rumus : Kas
Cash Ratio=
Aktiva Lancar
Current Asset
Current Ratio=
Current Liabilities 4. NWC to TA
2. Quick Ratio (QR) ini lebih ketat dalam Aktiva Lancar −Utang Lancar
mencerminkan kemampuan perusahaan NWC ¿ TA =
Total Aktiva
memenuhi liabilitas lancar. Hal ini
dikarenakan unsur asset lancar yang Pengertian Rasio Profitabilitas
kurang likuid seperti persediaan dan Rasio Profitabilitas merupakan rasio
prepayment yang dikeluarkan dari untuk menilai kemampuan perusahaan
perhitungan. Rumus : dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
Current Asset−( Inventories+ Prepayments) memberikann ukuran tingkat efektivitas
¿ manajemen suatu perusahaan. Hal ini
Current Liabilities
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari Rasio ini menunjukkan berapa besar lab
penjualan dan pendapatan investasi. Intinya bersih diperoleh perusahaa bila diukur dari
adalah penggunana rasio ini menunjukkan nilai aktiva.
efiseiensi perusahaan. (Kasmir; 2016; 196). Rasio profitabilitas dilihat dari Fahmi
(2011; 135-137) dapat dilihat sebagai
Jenis Jenis Rasio Profitabilitas berikut :
Beberapa jenis rasio profitabilitas ini dapat 1. Gross Profit Margin
dikemukakan sebagai berikut: Sales−Cost of Good Sold
GPM=
Sales
1. Margin Laba (Profit Margin) 2. Net Profit Margin
Pendapatan Bersih Earning After Tax ( EAT )
Penjulan NPM=
Sales
Angka ini menunjukkan berapa besar 3. Return on Investment (ROI)
presentase pendapatan bersih yang diperoleh Earning After Tax( EAT )
dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ROI=
Total Assets
ini semakin baik karena di anggap 4. Return on Equity (ROE)
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan Earning After Tax( EAT )
laba cukup tinggi. ROE =
2. Return on Over (Return On Assets) Shareholder s ' Equity
= Jenis-jenis rasio profitabilitas yang lazim
Penjualan Bersih digunakan dalam praktek untuk mengukur
Total Aktiva kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba pada umumnya menurut
Rasio ini menggambarkan perputaran (Hery; 2016; 105) yakni :
aktiva diukur dari volume penjualan. 1. Hasil Pengembalian atas Aset (Return
Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal on Assets)
ini berrati bahwa aktiva dapat lebih cepat Laba Bersih
berputar dan meraih laba. ROA=
Total Asset
3. Return on Investment (Return On 2. Hasil Pengembalian atas Ekuitas
Equity)= (Return on Equity)
Laba Bersih Laba Bersih
Rata−rata Modal( Equity) ROE=
Total Ekuitas
3. Margin Laba Kotor (Gross Profit
Rasio ini menunjukkan berapa persen Margin)
diperoleh laba beraih bila diukur dari modal Laba Kotor
pemilik. Semakin besar semakin bagus. GPM=
Penjualan Bersih
4. Return on Assets 4. Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Laba Bersih Laba Bersih
= NPM=
Rata−rata total aset Penjualan Bersih
Rasio ini menunjukkan erapa besar laba
bersih diperoleh perusahana bila diukur drai
nilai aktiva.
5. Basic Earning Power = METODE PENELITIAN
Laba sebelum Bunga dan Pajak
Total Aktiva Objek penelitian ini adalah
Likuiditas dan Pofitabilitas Laporan
Keuangan pada PT. Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk pada periode 2014-2018. Jenis 2014 16.086.77 2.639.552 3.260.55 4,12 1,5 kali
3 9
data yang digunakan dalam penelitian ini 2015 13.133.85 1.521.197 2.687.74 4,32 1,5 kali
adalah : 4 3
2016 14.424.62 1.780.410 3.187.74 3,97 1,5 kali
1. Data Kuantitatif, yaitu data yang 2 2
diperoleh dalam bentuk angka-angka 2017 12.883.07 1.768.603 3.479.02 3,19 1,5 kali
4 4
yang diambil dari laporan keuangan 2018 12.315.79 1.837.769 3.925.64 2,67 1,5 kali
yaitu berupa neraca dan laporan rugi 6 9
Rata-Rata Quick Ratio 3, 66 1,5 kali
laba PT. Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk.
2. Data Time-Series, yaitu b. Quick Ratio
Tahun Aktiva Lancar
Persediaan Hutang Quic Standa
membandingkan data yang (Rp) (Rp) Lancar k r
(Rp) Ratio Industr
bersumber dari laporan keuangan i
dengan antar waktu antar periode 2014 16.086.773 2.639.552 3.260.55 4,12 1,5 kali
secara berurutan. 9
2015 13.133.854 1.521.197 2.687.74 4,32 1,5 kali
Sumber data yang digunakan dalam 3
penelitian ini adalah berupa neraca, laporan 2016 14.424.622 1.780.410 3.187.74 3,97 1,5 kali
2
rugi laba dan laporan lainnya yang diperoleh 2017 12.883.074 1.768.603 3.479.02 3,19 1,5 kali
dari situs internet pada perusahaan PT. 4
2018 12.315.796 1.837.769 3.925.64 2,67 1,5 kali
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk 9
(www.indocement.co.id). Teknik Rata-Rata Quick Ratio 3, 66 1,5 kali
pengumpulan data dilakukan dengan cara
dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang c. Cash Ratio
dilakukan dengan mempelajari dokumentasi Tahun Kas Hutang Cash Standar
atau arsip-arsip dari perusahaan ataupun (Rp) Lancar Ratio Industri
data-data yang berkaitan dengan keperluan (Rp) (%)
penelitian. Analisis data dalam penelitian ini 2014 11.256.129 3.260.559 3,45 50%
2015 8.665.562 2.687.743 3,22 50%
menggunakan metode deskriptif, yaitu 2016 9.674.030 3.187.742 3,03 50%
`analisa dengan cara mengumpulkan, 2017 8.294.891 3.479.024 2,38 50%
mengelompokkan dan mentabulasi data. 2018 7.225.876 3.925.649 1,84 50%
Data yang diperoleh dalam bentuk tabel. Di Rata-Rata Cash Ratio 2,79 50%
samping itu juga menggunakan analisis data
secara kuantitatif, yaitu data yang diperoleh Perkembangan Rasio Profitabilitas
dalam bentuk angka-angka yang diambil a. Gross Profit Margin
dari laporan keuangan yaitu berupa neraca Tahun Laba Penjualan GPM Standar
dan laporan rugi laba pada PT. Indocement Kotor (Rp) (%) Industri
(Rp)
Tunggal Prakarsa, Tbk. Dan menggunakan
2014 9.086.669 19.996.264 0,45 30 %
analisis data secara Time Series yaitu 2015 7.909.136 17.798.055 0,44 30 %
membandingkan data yang bersumber dari 2016 6.331.461 15.361.894 0,41 30 %
laporan keuangan dengan antar waktu antar 2017 5.007.721 14.431.211 0,35 30 %
periode secara berurutan. 2018 4.369.029 15.190.283 0,29 30 %
Rata-Rata Gross Profit Margin 0,39 30 %

HASIL DAN PEMBAHASAN b. Nett Profit Margin


Perkembangan Rasio Likuiditas
a. Current Ratio Tahu Laba Penjualan NPM Standar
Tahu Aktiva Persediaa Hutang Quic Standa n bersih (Rp) (%) Industri
n Lancar n Lancar k r (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) Ratio Industr 2014- 5.274.009 19.996.264 0,26 20 %
i
2015 4.356.661 17.798.055 0,24 20 % mampu memenuhi kewajiban lancarnya
2016 3.870.319 15.361.894 0,25 20 %
2017 1.859.818 14.431.211 0,13 20 %
tepat pada waktunya dengan aktiva lancar
2018 1.145.937 15.190.283 0,08 20 % yang dimilikinya.
Rata-Rata Nett Profit Margin 0,19 20 %
Quick Ratio
c. Return On Asset Perhitungan Quickt Ratio dari tahun ke
tahun mengalami penurunan hal ini
Tahun Laba Total ROA Standar
bersih Aktiva (%) Industri
disebabkan nilai aktiva lancar lebih besar
(Rp) (Rp) dari pada peningkatan hutang lancar tanpa
2014 5.274.009 28.884.973 0,18 30 % menaikkan persediaan. Besarnya Quickt
2015 4.356.661 27.638.360 0,16 30 % Ratio paling tinggi pada tahun 2015 sebesar
2016 3.870.319 30.150.580 0,13 30 %
2017 1.859.818 28.863.676 0,06 30 %
4,32 kali dan terendah pada tahun 2018
2018 1.145.937 27.788.562 0,04 30 % sebesar 2,67 kali. Penilaian kinerja keuangan
Rata-Rata Return On Asset 0,11 30 % PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk
secara keseluruhan dari tahun 2014-2018
d. Return On Equity diatas standar rata-rata industri sebesar 1,5
Tahun Laba Modal ROE Standar
kali. Dengan demikian Quickt Ratio
bersih Sendiri (%) Industri dikatakan efisien (baik) karena besarnya
(Rp) (Rp) hasil perhitungan dari rata-rata tersebut
2014 5.274.009 24.784.801 0,21 40 % diatas standar rata-rata industri sebagai tolak
2015 4.356.661 23.865.950 0,18 40 %
2016 3.870.319 26.138.703 0,15 40 %
ukur. Hal ini menunjukkan bahwa
2017 1.859.818 24.556.507 0,08 40 % perusahaan masih mampu untuk membayar
2018 1.145.937 23.221.589 0,05 40 % kewajiban jangka pendeknya yang dijamin
Rata-Rata Return On Equity 0,13 40 % dengan aktiva lancar tanpa memasukkan
persediaan yang dimilikinya.
PEMBAHASAN Cash Ratio
Kondisi Keuangan Dilihat Dari Rasio Perhitungan Cash Ratio dari tahun ke
Likuiditas tahun mengalami penurunan hal ini
disebabkan nilai kas lebih besar yang tidak
Current Ratio dikelola dengan baik untuk menutupi hutang
Perhitungan Current Ratio dari tahun ke perusahaan. Besarnya Cash Ratio paling
tahun mengalami penurunan hal ini tinggi pada tahun 2014 sebesar 3,45% dan
disebabkan nilai pada aktiva lancar lebih terendah pada tahun 2018 sebesar 1,84%.
besar dari pada peningkatan nilai hutang Penilaian kinerja keuangan PT. Indocement
lancarnya. Besarnya Current Ratio paling Tunggal Prakarsa, Tbk secara keseluruhan
tinggi pada tahun 2014 sebesar 4,93 kali dari tahun 2014-2018 dibawah standar rata-
dan terendah pada tahun 2018 sebesar 3,14 rata industri sebesar 50%. Dengan demikian
kali. Penilaian kinerja keuangan PT. Cash Ratio dikatakan tidak efisien (tidak
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk secara baik) karena besarnya hasil perhitungan dari
keseluruhan dari tahun 2014-2018 diatas rata-rata tersebut dibawah standar rata-rata
standar rata-rata industri sebesar 2 kali. industri sebagai tolak ukur. Hal ini
Dengan demikian Current Ratio dikatakan menunjukkan bahwa perusahaan belum
efisien (baik) karena besarnya hasil mampu memenuhi kewajiban lancarnya
perhitungan dari rata-rata tersebut diatas tepat pada waktunya dengan kas yang
standar rata-rata industri sebagai tolak ukur. dimiliki perusahaan.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
Kondisi Keuangan Dilihat Dari Rasio Return On Asset
Profitabilitas Perhitungan Return On Asset dari tahun
ke tahun mengalami penurunan hal ini
Gross Profit Margin disebabkan total asset setiap tahunnya
Perhitungan Gross Profit Margin dari mengalami penurunan sehingga perusahaan
tahun ke tahun mengalami penurunan hal ini sulit untuk meningkatkan laba. Besarnya
disebabkan beban pokok penjualan lebih Return On Asset paling tinggi pada tahun
besar dari penjualan sehingga perusahaan 2014 sebesar 0,18% dan terendah pada tahun
tidak mampu mengelola penjualan tersebut 2018 sebesar 0,04%. Penilaian kinerja
untuk mendapatkan laba yang maksimal. keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa,
Besarnya Gross Profit Margin paling tinggi Tbk secara keseluruhan dari tahun 2014-
pada tahun 2014 sebesar 0,45% dan terendah 2018 dibawah standar rata-rata industri
pada tahun 2018 sebesar 0,29%. Penilaian sebesar 30%. Dengan demikian Return On
kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Asset dikatakan tidak efisien (tidak baik)
Prakarsa, Tbk secara keseluruhan dari tahun karena besarnya hasil perhitungan dari rata-
2014-2018 dibawah standar rata-rata industri rata tersebut dibawah standar rata-rata
sebesar 30%. Dengan demikian Gross Profit industri sebagai tolak ukur. Hal ini
Margin dikatakan tidak efisien (tidak baik) menunjukkan bahwa perusahaan belum
karena besarnya hasil perhitungan dari rata- mampu mengelola asset nya untuk
rata tersebut dibawah standar rata-rata menghasilkan laba.
industri sebagai tolak ukur. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan belum Return On Equity
mampu mengelola penjualan nya untuk Perhitungan Return On Equity dari tahun
menghasilkan laba kotor. ke tahun mengalami penurunan hal ini
disebabkan total modal setiap tahunnya
mengalami penurunan sehingga perusahaan
Nett Profit Margin sulit untuk meningkatkan laba. Besarnya
Perhitungan Nett Profit Margin dari Return On Equity paling tinggi pada tahun
tahun ke tahun mengalami penurunan hal ini 2014 sebesar 0,21%, dan terendah pada
disebabkan beban pokok penjualan lebih tahun 2018 sebesar 0,05%. Penilaian kinerja
besar dari penjualan sehingga perusahaan keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa,
tidak mampu mengelola penjualan tersebut Tbk secara keseluruhan dari tahun 2014-
untuk mendapatkan laba yang maksimal. 2018 dibawah standar rata-rata industri
Besarnya Nett Profit Margin paling tinggi sebesar 40%. Dengan demikian Return On
pada tahun 2014 sebesar 0,26% dan terendah Equity dikatakan tidak efisien (tidak baik)
pada tahun 2018 sebesar 0,08%. Penilaian karena besarnya hasil perhitungan dari rata-
kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal rata tersebut dibawah standar rata-rata
Prakarsa, Tbk secara keseluruhan dari tahun industri sebagai tolak ukur. Hal ini
2014-2018 dibawah standar rata-rata industri menunjukkan bahwa perusahaan perusahaan
sebesar 20%. Dengan demikian Nett Profit belum mampu mengelola modalnya untuk
Margin dikatakan tidak efisien (tidak baik) menghasilkan laba.
karena besarnya hasil perhitungan dari rata-
rata tersebut dibawah standar rata-rata KESIMPULAN DAN SARAN
industri sebagai tolak ukur. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan belum Kesimpulan
mampu mengelola penjualan nya untuk Setelah melakukan perhitungan
menghasilkan laba bersih. analisa rasio likuiditas dan rasio
profitabilitas maka dapat diketahui faktor- Berdasarkan hasil penelitian dan
faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan analisis rasio likuiditas dan rasio
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, profitabilitas, penulis berupaya untuk
periode 2014-2018 sebagai berikut : memberikan saran-saran kepada pihak
1. Secara keseluruhan faktor yang perusahaan dengan tujuan memberikan
menyebabkan turunnya rasio masukan yang bermanfaat dimasa yang akan
likuiditas yaitu di sebabkan oleh datang, antara lain yaitu:
peningkatan aktiva lancar yang lebih 1. Untuk meningkatkan rasio likuiditas
besar dari pada peningkatan hutang maka perusahaan haruslah
lancar, nilai aktiva lancar lebih besar mempertahankan likuidnya agara
dari pada peningkatan hutang lancar perusahaan mampu memenuhi dan
tanpa menaikkan persediaan, nilai menyelesaikan kewajiban jangka
kas lebih besar yang tidak dikelola pendeknya.
dengan baik untuk menutupi hutang 2. Untuk meningkatkan rasio
perusahaan. Dan secara keseluruhan profitabilitas maka perusahaan
faktor yang menyebabkan turunnya haruslah meningkatkan penjualan,
rasio profitabilitas yaitu disebabkan mengelola aktiva dan modal yang
penjualan yang mengalami dimiliki perusahaan untuk
penurunan, total asset setiap menghasilkan laba yang maksimal.
tahunnya mengalami penurunan,
total modal setiap tahunnya
mengalami penurunan sehingga DAFTAR PUSTAKA
perusahaan sulit untuk meningkatkan
laba secara maksimal.
2. Kinerja keuangan pada PT. Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Keuangan. Cetakan Pertama.
dari rasio likuiditas menunjukkan Bandung: Alfabeta.
bahwa perusahaan mampu karena
dari Current Ratio dan Quick Ratio _______________. 2015. Analisis Laporan
dalam kondisi baik karena sudah Keuangan. Cetakan Kelima. Bandung:
mencapai standar rata-rata industri Alfabeta.
yang telah ditetapkan, dan dari Cash
Ratio kinerja keuangan perusahaan Hadiyati. 2017. Pengantar Manajemen.
dalam kondisi tidak baik atau belum Pekanbaru: CV. Karya Nova.
mampu mencapai standar rata-rata
industri yang telah ditetapkan. Hery. 2014. Analisis Laporan Keuangan.
Sedangkan dari rasio profitabilitas Jakarta: PT. Bumi Aksara.
secara keseluruhan dimulai dari
Gross Profit Margin, Nett Profit _______________.2016. Financial Ratio
Margin, Return On Asset dan Return For Bussines. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
On Equity kinerja keuangan
perusahaan dalam kondisi tidak baik Kasmir, S.E., M.M. 2010. Pengantar
atau belum mencapai standar rata- Manajemen Keuangan. Jakarta:
rata industri yang telah ditetapkan.
Predamedia Group.
Saran
_______________.2016. Analisis Laporan
Keuangan. Cetakan Kesembilan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Murhadi. 2013. Analisis Laporan


Keuangan Proyeksi dan Valuasi
Saham. Jakarta: Salmba Empat.

Anda mungkin juga menyukai