Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Perbankan
Syariah
Di susun oleh:
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kesimpilan .......................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian melayani adalah
membantu menyiapkan apa yang diperlukan seseorang. Sedangkan
pengertian pelayanan adalah usaha melayani kebutuhan orang lain.
Pelayanan nasabah adalah rangkaian kegiatan sikap dan perilaku petugas
bank dalam menerima kehadiran atau komunikasi dengan nasabah secara
langung maupun tidak lansung.
Perbankan Syariah merupakan suatu sistem perbankan dengan
menggunakan hukum Islam. Dimana terdapat larangan Islam untuk
mengambil bunga (riba) dan larangan melakukan investasi pada usaha –
usaha yang haram. Dalam melaksanakan operasionalnya Bank Syariah
harus mematuhi prinsip-prinsip syariah syariah dan Fatwa Dewan Syariah
Nasional (DSN), yaitu dewan yang berwenang mengeluarkan fatwa
atas jenis-jenis kegiatan, produk dan jasa keuangan syariah, serta
mengawasi penerapan fatwa tersebut.
Keputusan menabung di Bank Syariah yang dilakukan oleh
nasabah tentu berkaitan erat bagaimana perilaku konsumen dalam
memutuskan untuk membeli suatu produk. Perilaku konsumen adalah
kegiatan-kegiatan individu yang secar langsung terlibat dalam
menggunakan barang dan jasa termasuk didalamnya pengambilan
keputusan pada persiapan dan kegiatan tersebut. Konsumen yang
dihadapkan dengan berbagai jenis produk mempunyai berbagai alternatif
pilihan sebelum mengambil keputusan. Konsumen dapat mengambil
keputusan pembelian sekaligus sebagai perwujudan perilaku
permintaannya melalui proses pengamatan dan seleksi. Beberapa
faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memberikan keputusan
membeli, yaitu : 1.) Faktor Budaya, sub budaya, dan kelas sosial
konsumen; 2.) Faktor Sosial yang terdiri dari kelompok acuan, keluarga,
1
serta peran dan status; 3.)Faktor Pribadi yang terdiri dari : karakteristik
usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan,keadaan ekonomi, gaya hidup serta
kepribadian dan konsep diri pembeli; 4.)Faktor Psikologis yaitu
:motivasi, persepsi,pengetahuan,keyakinan dan pendirian.
Maka dari itu Upaya peningkatan kualitas pelayanan yang
diberikan Bank Syariah harus berorientasi pasar atau masyarakat sebagai
pengguna jasa perbankan. Hal ini berkaitan dengan harapan masyarakat ,
mereka ingin mendapatkan hubungan yang baik dengan bank yang
nyaman dan mudah melakukan transaksi. Yang mana salah satu
peningkatan kualitas pelayanan dengan cara pelayanan yang baik,
Pelayanan nasabah adalah rangkaian kegiatan sikap dan perilaku petugas
bank dalam menerima kehadiran atau komunikasi dengan nasabah secara
langung maupun tidak lansung. Dengan adanya latar belakang tersebut
disini kami akan membahas tentang standard pelayanan yang ada dibank
syariah.
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pelayanan dalam perbankan syariah?
2. Bagaimana standar mutu pelayanan dalam perbankan syariah?
3. Bagaimana tata cara melayani nasabah dalam perbankan syariah?
4. Bagaimana etika pelayanan dalam perbankan syariah?
B. Tujuan
1. Mengetahui sistem pelayanan dalam perbankan syariah.
2. Mengetahui standar mutu pelayanan dalam perbankan syariah.
3. Mengetahui tata cara melayani nasabah dalam perbankan syariah.
4. Mengetahui etika pelayanan dalam perbankan syariah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
M.Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah,(Bandung:Alfabeta, 2012), h.211
3
a. Peralatan modern
b. Fasilitas fisik menarik secara visual
c. Penataan dan pengaturan ruang selalu diperhatikan oleh bank
d. Bahan yang berkaitan dengan pelayanan bank (seperti
pamphlet atau pernyataan)dalam bentuk fisual yang menarik.
5. Empathy (empaty)
a. Bank memiliki jam kerja yang sesuai bagi semua nasabah
b. Bank memiliki pegawai yang member perhatian personal
kepada nasabah
c. Bank memiliki perhatian yang baik kepada nasabah
6. Responsiveness (ketanggapan)
a. Pegawai mengatakan yang sebenarnya kepada nasabah ketika
melayani
b. Pegawai bank memberikan pelayanan secara cepat kepada
nasabah
c. Pegawai selalu ingim membantu nasabah
d. Pegawai tidak pernah kerepotan dalam menanggapi
permintaan nasabah2
2
Septin Puji Astuti Dkk, Jurnal Manajemen Bisnis, Vol.2 No.1., 2009, h. 50-51
3
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta:Kencana, 2005),h.204
4
Berkaitan dengan pelayanan, ada dua istilah yang perlu diketahui
yaitu melayani dan pelayanan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia
pengertian melayani adalah membantu mengurus apa yang diperlukan
seseorang. Sedangkan pengertian pelayanan adalah usaha melayani
kebutuhan orang lain.
Pelayanan prima merupakan terjemahan dari istilah excellent service
yang secara harfiah berarti pelayanan yang sangat baik atau pelayanan
yang terbaik. Disebut sangat baik atau terbaik, karena sesuai dengan
standar pelayanan yang berlaku atau dimiliki oleh instansi yang
memberikan pelayanan serta memuaskan pelanggan. Instansi pelayanan
harus memiliki standar pelayanan yang dapat menjadi ukuran dalam
memuaskan pelanggan.
Standar mutu pelayanan bank syariah adalah ukuran yang telah
ditentukan sebagai suatu pembakuan pelayanan yang baik. Dalam standar
pelayanan ini juga terdapat baku mutu pelayanan. Adapun pengertian
mutu merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan pihak yang menginginkannya.4 Jadi, bisa dikatakan bahwa mutu
pelayanan bank syariah seperti excellent service.
Keberhasilan bank dalam memberikan pelayanan yang baik kepada
nasabah ditentukan oleh perilaku dan karakter petugas bank. Dalam
persaingan yang semakin ketat dan era globalisasi dewasa lain, peranan
petugas bank memang peranan yang penting. Pelayanan adalah setiap
kegiatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan (nasabah).
Pelayanan juga dapat diartikan sebagai menolong, memudahkan,
menyenangkan, dan bermanfaat bagi orang lain, pelayanan nasabah
adalah rangkaian kegiatan sikap dan perilaku petugas bank dalam
menerima kehadiran atau berkomunikasi dengan nasabah secara langsung
4
M.Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah,(Bandung:Alfabeta, 2012),
h.212
5
maupun tidak langsung.5 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa:
1. Adanya rangkaian sikap dan perilaku petugas bank.
2. Adanya komunikasi dengan nasabah.
3. Bertujuan untuk membantu dan menolong dan menyenangkan
konsumen (nasabah) atau memenuhi kebutuhan dan keinginan
nasabah.6
5
Ibid,.h.213
6
ibid,. h.227-228
6
17. Rapih, cara berpakaian dan bekerja.
18. Indah, tata ruang, penempatan perlengkapan/berkas kantor.
19. Serasi, jenis perlengkapan kantor dan tata warnanya.
20. Penampilan, penampilan pegawai dan bangunan kantor.
21. Tertip, tidak serampangan dan berdasarkan skala prioritas.
22. Aman, melindungi kepentingan nasabah.
23. Canggih, menggunakan peralatan yang mendukung pelayanan.
Tersenyum kepadanya
Disapa dengan ramah
Disebut namnya saat komunikasi
Didengar dengan baik saat nasabah menyampaikan
kesulitannya
Ingin benar-benar dipahami
Penjelasan/jalan keluar sesuai keinginannya
Tidak membagi perhatiannya dengan hal-hal lain
Cepat, tanggap, dan akurat
Ucapan terimakasih dan kesan akhir yang manis.7
Kata ethics berasal dari kata yunani ethos yang berarti karakter atau
kebiasaan atau adat istiadat. Menurut prof. Robert c. Solomon, ethics
adalah karakter atau sikap atau kebiasaan seseorang atau kelompok. Etika
dalam ilmu apa yang baik dan apa yang buruk yang dianut oleh
masyarakat. Ada juga etiket berasal dari prancis (etiquette) yang berarti
7
Muhamad, Manajemen Bank Syariah,(Yogyakarta:Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2014),
h. 229
7
kartu undangan. Dan pada akhirnya diartikan sebagai ketentuan yang
mengatur tindak dan gerak manusia dalam pergaulan di masyarakat,
seperti penampilan cara berbicara, cara berbicara sopan santun dan lain-
lain.8
Ada beberapa karakter yang harus dimiliki oleh petugas bank dalam
melakukan pelayanan kepada nasabah, diantaranya:
8
M.Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah,(Bandung:Alfabeta,2012), h.208
8
5. Sabar dan tegas dalam menghadapi permasalahan, seperti
keluhan nasabah.
6. Memiliki integritas, artinya bertindak jujur, dan benar.
7. Manners, artinya tidak egois, disiplin dan tidak kasar.9
Ada beberapa alasan mengapa etika itu penting dalam praktik bisnis
perusahaan terutama pada dunia perbankan, yaitu:
9
Ibid, h.209
9
nasabah. Cepat artinya melayani nasabah dalam waktu yang singkat,
tidak bertele-tele. Misalkan nasabah yang kelihatan kesulitan dalam
menilis slip transaksi, maka petugas bank harus tanggap untuk
membantunya.
4. Komunikatif
Dalam memberikan penjelasan dapat dimengerti oleh nasabah,
berbicara yang jelas, lugas, mudah dipahami dan menyenangkan
nasabah.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan
oleh organisasi atau perorangan kepada konsumen yang bersifat tidak
berwujud dan tidak dapat dimiliki.
Standar mutu pelayanan bank syariah adalah ukuran yang telah
ditentukan sebagai suatu pembakuan pelayanan yang baik. Standar mutu
pelayanan bank syariah sama halnya dengan standar kualiatas yang
dimiliki oleh bank syariah. Dalam memberikan pelayanan yang baik
kepada nasabah, bank syariah memiliki standar mutu pelayanan tersendiri
yaitu: service excellence.
Etika perbankan adalah bagaimana proses aktivitas pemasaran
kebijakan secara benar, adil, dan berpegang teguh kepada nilai-nilai dalam
berbisnis. Proses pengambilan keputusan harusnya merupakan hasil dari
problem solving dengan para stafnya dengan keahlian dan latar belakang
yang berbeda.
11
DAFTAR PUSTAKA