Anda di halaman 1dari 39

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran dan Obyek Penelitian

1. Profil BSI KCP Purwodadi

Nama Perusahaan : PT. Bank Syariah Indonesia KCP Purwodadi

Alamat : Jl.R.SupraptoNo.90,JetisTimur,Purwodadi, Kec.

Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah 58111.

No. Telepon : (0336)321942

Jam Buka : 08.30-14.00

2. Sejarah Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Purwodadi

Sebelum berdirinya BSI KCP Purwodadi Grobogan, awalnya masih

dalam keadaan status Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah KCP

Purwodadi Grobogan yang diresmikan pada bulan Maret 2013 tepatnya di

Jl.R.Suprapto No.90,Jetis Timur,Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kabupaten

Grobogan, Jawa Tengah 58111.Dan kini sudah menjadi Bank Syriah

Indonesia (BSI) KCP Purwodadi grobogan pada tanggal 1 Febuari 2021.

Pada tahun 2021 tepatnya tanggal 1 Febuari pukul 13.00 WIB dan

bertepatan dengan 19 Jumadil Akhir 1942 H menjadi entitas yaitu Bank

Syariah Indonesi (BSI) dengan hasil marger anak perusahaan BUMN di

bidang perbankan diantaranyan BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Syariah

Mandiri kini telah bergabung dan menjadi satu yaitu Bank Syariah

Indonesia (BSI).
Penggabungan tersebut didefinisikan guna menciptakan bank

syariah sebagai kebanggaan masyarakat, yang diharapkan dapat

membentuk kekuatan baru sebagai terbangunnya ekonomi nasional dan

ikut serta pada kesejahteraan masyarakat luas. Adanya bank syariah di

Indonesia juga menampakkan perbankan syariah di Indonesia yang sangat

modern, bermanfaat bagi segala alam dan universal.

Adapun nama-nama Kepala Kantor Cabang Pembantu dari

berdirinya BNI Syariah KCP Purwodadi sampai menjadi BSI KCP

Purwodadi adalah:

a. Bapak Tri Raharjo Indrajadi Menjabat mulai tahun 2013 s/d 2016

b. Alm. Bapak Agus Wibowo Menjabat mulai tahun 2016 s/d 2018

c. Bapak Ali Sadikin Asmoro yudo Menjabat mulai tahun 2018 s/d

Sekarang.

3. Visi dan Misi Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Purwodadi

Visi

Visi dari Bank Syariah Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Amanah

menjalankan amanah

b. Kompeten

Selalu belajar dan kembangkan kemampuan

c. Harmonis

Berupaya menjaga dan menghormati perbedaannya


d. Loyal

mengabdi serta mengedepankan kepentingan Bangsa dan Negara

e. Adaptif

Selalu inovasi dan semangat bergerak/menghadapi perubahan

f. Kolaboratif

Meneggakkan kerjasama sinergis

Misi

Misi dari Bank Syariah Indonesia adalah sebagai berikut :

a. penuhi janji dan berkomitmen

b. Tanggung jawab terkait tugas keputusan dan tindakan yang diambil

c. memegang teguh pada nilai-nilai moral etis

d. Meningkatkan kemampuan untuk melewati tantangan yang selalu

berubah

e. Selesaikan tugas dengan kualitas yang baik

f. Menghormati semua orang tanpa memandang latar belakang apapun

g. Suka membantu orang lain

h. Membangun lingkungan kerja yang kondusif

i. Menjaga nama baik sesama pegawai, pimpinan, BUMN dan negara

j. Bersedia berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar

k. Taat kepada pimpinan selama tidak bertentangan dengan hukum dan

etika

l. Cepat mberadaptasi untuk menjadi lebih baik

m. Terus melakukan perbaikan mengikuti perkembangan teknologi


45

n. Bertindak secara proaktif

o. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi

p. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah

q. Memobilisasi penggunaan berbagai sumber daya untuk tujuan

bersama.

4. Struktur Organisasi Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Purwodadi

Struktur Organisasi memiliki pengertian suatu susunan dari berbagai

komponen atau unit kerja dalam suatu organisasi. Berikut adalah susunan

struktur organisasi Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Purwodadi.

Gambar 4.1
Struktur Organisasi
Branch Manager
Ali Sadikin Asmoroyudo

Micro Relationship Manager Branch Operation and Service Manager


Area Consumer
Tri Achmad Fauzi Enggar Wahyu Hermawanti
Verification
Staff

Micro Staff Teller


Operational Staff Customer Service
Kukuh Puji Raharjo Hamdhan A
Dennis Bagus T Inayatus Sholihah

Consumer Business Sales


Faizul Mutawakil A

Consumer Business Relationship Manager Ginanjar

(Sumber : BSI KCP Purwodadi)


Pembagian tugas dan wewenang untuk masing-masing posisi (jabatan)

adalah sebagai berikut :

1. Branch Manager

a. Menjamin tercapainya tujuan bisnis cabang pembantu yang telah

ditetapkan.

b. Memastikan segala aktifitas oprasional dan kegiatan oprasional telah

sesuai ketentapan dan prudential.

c. Menjaga dan meningkatkan mutu pembiayaan.

d. Menjamin pengendalian kualitas dan resiko oprasional.

e. Menindaklanjuti temuan resiko (intern/ekstern).

f. Menganalisis dan mengkaji tujuan kinerja karyawan.

g. Memonitoring hasil laporan internal dan eksternal.

2. Micro Relationship Manager

a. Melakukan Aktivitas pemasaran dan mengusulkan produk usaha mikro

ke calon nasabah.

b. Melaksanakan proses perolehan bagi calon nasabah dalam pembiayaan

mikro

c. memproses pengajuan pada pembiayaan mikro calon nasabah atau

nasabah

d. Meninjau profil, bisnis, dan agunan calon nasabah pembiayaan mikro

e. Meaksanakan semua pembiayaan mikro sesuai dengan SLA dan

peraturan yang berlaku


47

f. Menjaga relasi baik calon nasabah/nasabah usaha mikro dengan

prinsip profesionalisme

g. Memantau dan mengontrol kualitas pembiayaan mikro sesuai

manajemen

3. Branch Operational & Service Manager

a. Membetulkan dan menaikkan standar pemrosesan cabang.

b. Menaikkan kualitas penanganan pengaduan.

c. Memonitoring penataan aktifitas masal, pencatatan, transaksi

kliring, serta kegiatan oprasional yang sesuai ketentuan.

d. Memantau pengendalian biaya oprasional KCP secara berkala.

e. Memantau standar layanan nasabahh sudah terlaksana dengan optimal.

f. Memantau dan mengontrol semua aktifitas berjalan sesuai

dengan aturan yang berlaku.

g. Memastikan kegiatan terlaksana dengan SOP.

h. Melaksakan wewenang lainnya berdasarkan peraturan internal

bank dan mematuhi prinsip kehati-hatian, hukum syariah dan

penerapan nilai-nilai GCG.

4. Operational Staff

a. Memelihara catatan transaksi bank.

b. Menjaga administrasi dan bukti semua transaksi.

c. Mengecek kebenaran serta kewajaran pencatatan laporan keuangan.

d. Mengerjakan aktifitas administrasi penutupan asuransi semua

aset perusahaan.
48

e. Mengatur penyimpanan serta pengambilan tanggungan.

f. Melaksanaan wewenang lainnya berdasarkan peraturan internal

bank dan mematuhi prinsip kehati-hatian, hukum syariah dan

penerapan nilai-nilai GCG.

5. Micro Staff

a. Melakukan kampanye pemasaran untuk merekomendasikan

produk keuangan mikro kepada calon klien.

b. Melakukan proses akuisisi untuk calon klien pembiayaan mikro.

c. Memproses pengajuan pembiayaan mikro oleh calon klien.

d. Meninjau profi keuangan mikro potensial, bisnis dan agunan.

e. Menyiapkan proposal pembiayaan secara akurat dan benar untuk

persyaratan klien potensial seperti yang ditentukan.

f. Menjalin hubungan baik dengan calon klien bisnis mikro

dengan profesional.

g. Memantau dan mempertahankan mutu pembiayaan.

6. Consumer Business Staff

a. Melakukan kegiatan pemasaran seperti presentasi, canvasing, serta

menjelaskan produk, biaya dan program untuk tercapainya target

pencairan

b. meniindaklanjuti komitmen bank kepada nasabah dari kegiatan closing

sales

c. Mengumpulkan aplikasi pembukaan rekening nasabah yang sesuai

ketentuan yang berlaku dan SLA


49

d. Pembuatan laporan kunjungan dalam mengaktifkan selling atau cross

selling baik kepada pelanggan (nasabah) maupun calon nasabah yang

menjadi target pasar atau pelanggan-nya

e. Melakukan aktivitas analisa/pelayanan nasabah dengan menerapkan

Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-

PPT)

f. Menjalnkan tugas serta kewajiban lain yang diatur dalam peraturan

internal Bank, serta memenuhi prinsip kehati-hatian, kepatuhan syariah

dan tidak bertentagan dengan GCG (Good Corporate Governance)

7. Customer Service

a. Melakukan aktivasi layanan pembukaan dan penutupan rekening

kepada nasabah dan calon nasabah.

b. Menyerahkan dokumen berharga bank kepada nasabah berupa buku

tabungan, kartu ATM, Bilyet, Deposito, dll.

c. Melakukan aktivasi layanan e-channel dan transaksi lainnya kepada

nasabah.

d. Memproses transaksi haji dan umroh.

e. Memelihara persediaan dokumen berharga.

f. Melakukan dan memproses penyelesaian pengaduan nasabah.

g. Melakukan pengimputan dan maintenance data nasabah.

h. Membuat laporan baik dari pihal internal maupun dari pikah eksternal.
50

8. Teller

a. Memberikan layanan transaksi tunai maupun non tunai sesuai kebutuhan

transaksi klien.

b. Memonitoring dalam mengelola dana kas.

c. Mengecek uang layak atau tidak layak edar.

d. Menggarap laporan kegiatan sesuai kebutuhan perusahaan.

e. Menerapkan asas Anti Pencucian Uang (APU) dan mencegah investasi

pada terorisme.

f. Menrapkan standar pelayanan sesuai ketentuan.

g. Melakukan tugas lain sebagaimana peraturan internal bank dan mematuhi

prinsip kehati-hatian, hukum syariah dan penerapan nilai-nilai GCG.

5. Produk-produk dan Jasa Di Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP

Purwodadi

Setiap usaha lembaga tentunya memiliki produk, produk inilah

yang bisa menentukan maju atau tidaknya lembaga tersebut. Di BSI KCP

Purwodadi ini memiliki berbagai macam produk yang diantaranya :

a. Tabungan

- Tabungan Easy Wadiah dan Mudharabah

- TabunganKU

- BSI Giro

- Tabungan Pensiun

- Tabungan Mabrur
51

b. Produk Pinjaman

- Bilateral Financing - BSI Cash Collateral

- BSI Distributor Financing - BSI Griya Hasanah

- BSI Griya Konstruksi - BSI Griya Mabrur

- BSI Griya Simuda - BSI Griya Swakarya

- BSI KUR Kecil - BSI KUR Mikro

- BSI KUR Super Mikro - BSI Mitraguna Beragun Emas (Non

Qardh)

- BSI Mitraguna Berkah - BSI Miltiguna Hasanah

- BSI Oto - BSI Pensiun Berkah

- BSI Umrah - Mitraguna Online

B. Penyajian Data dan Analisis

Penyajian data ialah bagian yaang mengungkap fakta pada penelitian

dan didasarkan dengan rumusan masalah serta analisa data terkait. Seperti

yang sudah dijelaskan, teknik pengumpulan data triangulasi dalam penelitian

ini, yaitu lewat observaasi, wawanncara, dokumnentasi serta cacatan lapangan

sebagai alat agar mendukung penelitian ini. berikut data hasil penelitian yg

mengacu pada fokus masalah.


52

1. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No.102 Pembiayaan

Murabahah (BSI Griya Hasanah)

Berdasarkan Wawancara yang saya lakukan dengan Faizul selaku

Staff Pembiayaan (Consumer Business Staff) di BSI KCP Purwodadi,

beliau menuturkan

“BSI KCP Purwodadi, menerapkan pembiayaan murabahah BSI


Griya Hasanah dengan pesanan, artinya penjual membelikan
barangnya bila ada pesanan dari pembeli”43

Berdasarkan Wawancara yang saya lakukan dengan Yuwan

Setiawan selaku nasabah pembiayaan BSI Griya Hasanah Perumahan

Cendrawasih Green Residence di BSI KCP Purwodadi, beliau

menuturkan.

“Pada saat saya ingin mengajukan KPR saya diberi pilihan untuk
memilih perumahan yang direkomendasikan oleh pihak BSI serta
diberi list nama-nama perumahan yang bekerjasama dengan BSI
KCP Purwodadi. Jadi, pada saat itu pihak BSI KCP Purwodadi
membeli perumahan tersebut saat saya sudah menyetujui semua
prosedur pembiayaannya”44

Berdasarkan Wawancara yang saya lakukan dengan Ayu Hasin

selaku nasabah pembiayaan BSI Griyah Hasanah Perumahan Semboro di

BSI KCP Purwodadi, beliau menuturkan.

“Tahun 2019 lalu saya mengajukan pembiaayan KPR saat BNI


Syariah KCP Purwodadi belum merger menjadi BSI. Jadi, waktu
itu saya di rekomendasikan beberapa perumahan yang dekat
dengan lokasi yang ingin saya tempati, setelah saya menyetujui
semua yang dinfokan terkait pembiayaan maka terjadilah
pembelian perumahaan tersebut oleh pihak BSI dan Developer
perumahan hal tersebut diungkapkan oleh pihak BSI KCP
Purwodadi kepada saya”45

43
Faizul, diwawancara oleh penulis, Purwodadi, 5 juni 2023
44
Yuwan Setiawan, diwawancara oleh penulis, Grobogan, 1 Juni 2023
45
Ayu Hasin, diwawancara oleh penulis, Grobogan, 1 Juni 2023
Pada kasus ini BSI KCP Purwodadi memiliki kesamaan dengan

PSAK No.102 paragraf 6 yang membahas berkenaan dengan pembiayaan

murabahah bahwa murabahah dilakukan dengan pesanan, penjual

membeli suatu barang setelah adanya pesanan dari pembeli.46

Dari hasil wawancara mengenai angsuran yang disampaikan oleh

bapak Denis Bagus selaku Operational Staff, beliau menuturkan

“Pada pembiayaan murabahah BSI Griya Hasanah di BSI KCP


Purwodadi dalam pengembalian dana pembiayaan murabahah
dapat dilakukan secara berangsur (bertahap) ataupun tunai.”47

Berdasarkan Wawancara mengenai angsuran yang saya lakukan

dengan Yuwan Setiawan selaku nasabah pembiayaan BSI Griyah Hasanah

Perumahan Cendrawasih Green Residence di BSI KCP Purwodadi, beliau

menuturkan.

“Dalam pembelian KPR BSI Griya Hasanah ini saya angsur dengan
tenor 120 bulan”48

Berdasarkan Wawancara mengenai angsuran dengan Ayu Hasin

selaku nasabah pembiayaan BSI Griyah Hasanah Perumahan Semboro di

BSI KCP Purwodadi, beliau menuturkan.

“Saya membeli perumahan ini tidak secara tunai, saya membelinya


secara kredit dengan waktu 180 bulan”49

Berdasarkan cara pengembalian dana pembiayaan murabahah di

BSI KCP Purwodadi dapat dikatakan sudah memiliki kesamaan dengan

46
IAI, pernyataan standar akuntansi keuangan, (Jakarta: Graha Akuntan, 2017), 102.3
47
Dennis Bagus T, diwawancara oleh penulis, Purwodadi, 17 Juni 2023
48
Yuwan Setiawan, diwawancara oleh penulis, Grobogan, 1 Juni 2023
49
Ayu Hasin, diwawancara oleh penulis, Grobogan, 1 Juni 2023
PSAK No.102 paragraf 8 bahwa pada pembayaran murabahah bisa

dilaksanakan tunai ataupun tangguh (cicilan).50 Dapat diartikan

Pembayaran tangguh (cicilan) adalah pembayaran yang pelaksanaannya

saat barang belum di serahkan ke pembeli (nasabah), namun pembayaran

yang dilaksanakan secara tangguh (cicil) ataupun langsung jangka waktu

tertentu.

Dari hasil wawancara mengenai harga yang disampaikan oleh

bapak Denis Bagus selaku Operational Staff, beliau menuturkan

“Pada pembiayaan murabahah BSI Griya Hasanah di BSI KCP


Purwodadi dalam pelaksanaannya memberitahukan yang
sesungguhnya terkait harga perolehan suatu barang kepada
anggota, jika barang tersebut mendapat diskon saat diperoleh maka
diskon tersebut merupakan hak aggota.”51

Dari hasil wawancara mengenai harga yang disampaikan oleh

Yuwan Setiawan selaku Nasabah BSI Griya Hasanah, beliau menuturkan

“Saat pembelian perumahan ini, BSI KCP Purwodadi menginfokan


harga perolehan perumahan kepada saya. Tetapi saat terjadinya
pembelian perumah ini memang tidak ada diskon hal itu
diungkapkan oleh pihak BSI KCP Purwodadi ”52

Dari hasil wawancara mengenai harga yang disampaikan oleh Ayu

Hasin selaku Nasabah BSI Griya Hasanah, beliau menuturkan

“Pihak BSI KCP Purwodadi sebelum terjadinya persetujuan KPR


ini mengifokan semuan terkait pembiayaan kepada saya termasuk
harga perolehan rumah ini dari Developer.53

50
IAI, pernyataan standar akuntansi keuangan, (Jakarta: Graha Akuntan, 2017), 102.3
51
Dennis Bagus T, diwawancara oleh penulis, Purwodadi, 17 Juni 2023
52
Yuwan Setiawan, diwawancara oleh penulis, Grobogan, 1 Juni 2023
53
Ayu Hasin, diwawancara oleh penulis, Grobogan, 1 Juni 2023
Hal ini dapat dikatakan BSI KCP Purwodadi memiliki

kesamaan dengan PSAK No.102 paragraf 10 yang menyatakan

harga/price yang di gunakan pada murabahah adalah harga jualnya, tetapi

harga perolehannya harus diinfokan terlebih dahulu.54 Apabila penjual

mendapat diskon (potongan) sebelum akad murabahah, maka potongan

menjadi hak pembeli. Dari hasil wawancara mengenai potongan

pelunasan yang disampaikan oleh bapak Feris Yunianto

selaku Area Consumer Verification

Staff, beliau menuturkan

“Pemberian potongan pelunasan pada pembiayaan BSI Griya


Hasanah di BSI KCP Purwodadi itu diberikan sesuai dengan
kesepakatan. Jadi, Pihak BSI KCP Purwodadi mengurangi piutang
dan keuntungan murabahah saat terjadi pelunasan. Pemberian
Potongan (diskon) pelunasannya tersebut disebut degan
Muqosah”55

Hal ini dapat dikatakan BSI KCP Purwodadi memiliki kesamaan

pada PSAK No.102 paragraf 26 mengungkapkan pemberian potongan harga

untuk lunasnya piutang murabahah yang diberikan ke pembeli yang

melunasinya lebih awal dari waktu yaang disepakati. 56 Potongan pelunasan

diberikan atas dasar prestasi yang ditujukan oleh ketepatan waktu

pembayaran, pembayaran lebih awal (cepat) dari jangka waktu yang

ditetapkan.

56
IAI, pernyataan standar akuntansi keuangan, (Jakarta: Graha Akuntan, 2017), 102.3
54
IAI, pernyataan standar akuntansi keuangan, (Jakarta: Graha Akuntan, 2017), 102.3
55
Feris Yunianto, diwawancara oleh penulis, Purwodadi, 17 Juni 2023

56
IAI, pernyataan standar akuntansi keuangan, (Jakarta: Graha Akuntan, 2017), 102.3
57

Dari hasil wawancara mengenai denda yang disampaikan oleh bapak

Denis Bagus selaku Operational Staff, beliau menuturkan

“Di BSI KCP Purwodadi, tidak diterapkan sistem denda terkait


dengan telatnya nasabah membayar angsuran. Sebenarnya dari
aturan BSI sendiri sistem denda sifatnya tidak wajib. Jika nanti
dikenkan, dana denda akan dialokasikan ke kepentingan sosil.
Kalau, di BSI Purwodadi sendiri memang tidak dikenakan denda
meskipun nasabah sering terlambat membayar angsuran.”57

Dari hasil wawancara mengenai denda yang disampaikan oleh

Yuwan Setiawan selaku Nasabah BSI Griya Hasanah, beliau menuturkan

“Saya pernah beberapa kali telat membayarkan angsuran dan


terakhir pada saat PPKM agustus 2022 lalu, tetapi memang saya
tidak dikenakan denda. Dari keterlambatan tersebut hanya adanya
peringatan seperti telepon dari pihak BSI menanyakan terkait
keterlambatan tersebut agar segera membayarkan angsuran
secepatnya”58

Dari hasil wawancara mengenai denda yang disampaikan oleh Ayu

Hasin selaku Nasabah BSI Griya Hasanah, beliau menuturkan

“Alhamdulillah, saya belum pernah mengalami keterlambatan


terkait pembayaran angsuran. Tetapi saya mendengar bahwa
memang tidak adanya denda bagi nasabah yang terlambat
membayar angsuran”59

Hal ini dapat dikatakan BSI KCP Purwodadi tidak sesuai pada

PSAK No.102 paragraf 29 yang mengungkapkan Denda disebabkan karena

pembeli telat dalam melaksanakan kewajiban sesuai akad, dan denda yang

akan diterima diakui sebagai dana kebajikan.

57
Dennis Bagus T, diwawancara oleh penulis, Purwodadi, 7 Juni 2023
58
Yuwan Setiawan, diwawancara oleh penulis, Grobogan, 1 Juni 2023
59
Ayu Hasin, diwawancara oleh penulis, Purwodadi, 1 Juni
2023
58

Dari adanya transaksi syariah yang terjadi di Bank Syariah

Indonesia (BSI) pencatatan akuntansi yang terkait pembiayaan murabahah

adalah sebagai berikut :

a. Pada saat terjadinya pencairan pembiayaan murabah

Adanya sebuah transaksi pembiayaan murabahah dimulai saat telah

disetujuinya permohonan nasabah pembiayaan murabahah oleh pihak

bank. Maka jumlahnya ialah sebagai berikut :

(Dr).Persediaan aktiva murabah xxx

(Kr). Hutang syariah lainnya xxx

(Dr). Piutang murabahah xxx

(Kr). Persediaan aktiva murabahah xxx

b. Pada saat pembayaran atas pembelian aktiva murabahah

Dalam pembiayaan KPR, pembelian barang murabahah secara

langsung dibeli pihak Bank sendiri dari pihak ketiga (supplier), dengan

jumlah sebagai berikut :

(Dr). Utang syariah lainnya xxx

(Kr). Rekening supplier xxx

c. Pada saat pembayaran uang muka

Pada saat nasabah memberikan uang sebagai tanda jadi sebagai

pengikat kepada pihak bank. Maka jumlahnya ialah sebagai berikut :

(Dr). Rekening nasabah xxx

(Kr). Piutang murabahah xxx


59

d. Pembayaran angsuran

Apabila nasabah membayarkan angsurannya tepat tanggal jatuh

tempo. Jadi, pihak bank tindak memberikan potongan (diskon) kepada

nasabah. Maka jumlahnya ialah sebagai berikut :

(Dr). Rekening nasabah xxx

(Kr). Piutang murabahah xxx

(Dr). Pendapatan margin murabahah xxx

yang ditangguhkan

(Kr). Pendapatan kas margin xxx

(Dr). Pendapatan akrual margin xxx

(Kr). Pendapatan kas margin xxx

Dalam hal tersebut, pemberian reward potongan angsuranbank

kepada nasabah karena nasabah melaksanakan pembayaran

angsuran/cicilan lebih cepat dari tanggal jatuh temponya.

Maka, jurnal untuk transaksi early settlement yang akan bank buat

adalah :

(Dr). Rekening nasabah xxx

(Kr). Piutang murabahah xxx

(Dr). Pendapatan margin murabahah xxx

yang ditangguhkan

(Kr). Pendapatan kas margin xxx

(Dr) Pendapatan akrual xxx

murabahah
60

(Kr). Pendapatan kas xxx

margin

(Dr) Pendapatan margin murabahah xxx

yang ditangguhkan

(Kr). Piutang murabahah xxx

e. Apabila terjadi tunggakan

(Dr). Rekening nasabah xxx

(Kr). Piutang murabahah xxx

(Dr). Pendapatan margin murabah xxx

(Kr). Pendapatan kas margin xxx

murabahah

f.Penyajian dan

pengungkapan

Penyajian piutang pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

Indonesia (BSI) adalah sebesar nilai bersih.

C. Pembahasan Temuan

Setelah mengetahui perlakuaan akuntansi tentang transaksi

murabahah di Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Purwodadi melalui

jurnal diatas, penulis mencoba menganalisis apakah penerapan akuntansi

murabahah yang ada di BSI KCP Purwodadi telah sesuai dengan PSAK

102 yang didalamnya diukur sesuai pengakuan dan pengukuran, penyajian

serta pengungkapan. Berikut ini merupakan analisis yang diambil oleh

penulis.
61

Tabel 4.1
Analisis Perbandingan BSI KCP Purwodadi dengan PSAK No. 102

N0 PSAK NO. 102 BSI KCP Kesesuaian


PURWODADI
1. Murabahah diartikan menjadi BSI menjelaskan
akad jual beli barang yang pengertian Murabahah
mana harus menyatakan harga ialah akad jual beli
perolehan dahulu dan barang, dengan sistem Sesuai
keuntungan (Margin) yang jual beli. Yang mana
telah disepakati antara penjual pihak bank
dan pembeli memberitahukan harga
pembeliannya ditambah
dengan margin atau
keuntungan yang telah
disetuji bersama.
2. Murabahah bisa dilaksanakan Di BSI KCP
dengan pesanan ataupun tanpa Purwodadi
Sesuai
pesanan pembiayaan KPR BSI
Griya Hasanah hanya
diterapkan dengan
pesanan saja
3. Pada pembayaran murabahah BSI KCP Purwodadi,
dapat dilaksanakan secara tunai menerapkan pembayaran
Sesuai
ataupun secara tangguhan secara tunai /cash
ataupun secara tangguhan
(angsuran)
4. Harga yang disetujui pada Pada BSI, Harga yang
murabahah ialah harga disetujui pada murabahah
penjualan, sedangkan biaya ialah harga penjualan
perolehannya wajib diinfokan dimana harga perolehan Sesuai
terlebih dahulu ditambah margin yang
disepakati, namun biaya
perolehannya harus
diinfokan terlebih dahulu
ke calon nasabah

5. Diskon/potongan pembelian Pada BSI KCP


aset murabahah diakui sebagai Purwodadi potongan
berikut, antara lain : (diskon) pembelian
a. bila terjadinya sebelum diakui sbb : jika
akad maka itu akan terjadinya sebelum akad, Sesuai
mengurangi harga maka hal tersebut bakal
perolehannya menjadi biaya
b. Liabilitas kepada pembeli, pengurangann perolehan
apabila terjadinya sesudah asset murabahah
akad dan sesuai dengan akad
yang disetujui, maka
62

menjadi hak pembeli.

6. 1. Terjadinya pemberian Pada BSI, Pemberian


potongan pelunasan piutang potongan pelunasan
murabahah bisa diberikan sesuai dengan
dilaksanakan menggunakan kesepakatan. Pihak BSI
metode yaitu antara lain : akan mengurangi piutang
Sesuai
a. Diberikan saat pelunasan dan keuntungan
pembayaran, saat penjual murabahah saat
mengurangi piutang terjadinya pelunasan.
murabahah dan keuntungan Potongan pelunasan
murabahah tersebut disebut dengan
b. Diberikan setelah pelunasan Muqosah
pembayaran piutang dari
pembelian lalu
membayaran potongan
pelunasannya kepada Potongan angsuran diakui
pembeli sebagai pengurangan
2. Potongan angsuran diakui keuntungan murabahah,
sebagai : apabila terjadinya
a. diakui sebagai pembayaran tepat pada
pengurangan keuntungan waktunya. Serta diakui
sebagai beban apabila Sesuai
murabahah, apabila
terjadinya pembayaran diakibatkan dari nasabah
tepat pada waktunya. yang terdampak
b. diakui sebagai beban, penurunan kemampuan
apabila dikarenakan dalam melunasi
penurunan kemampuan kewajiban
pembayaran pembeli.
7. Karena keterlambatan Pihak BSI tidak
membayar tanggungan menerapkan denda dalam
Tidak
(kewajiban) dikenakannya bentuk apapun kepada
denda sesuai akadnya serta nasabah yang terlambat Sesuai
denda tersebut akan diterima karena nasabah dirasa
dan diakui menjadi dana kesulitan untuk
kebajikan. membayar angsuran.
8. Piutang murabahah disajikan Pihak BSI,
sebesar nilai realisasi bersih, dalam Penyajian piutang
yaiu saldo piutang murabahah mengatakan
murabahah
63

dikurangi penyisihan nilai realisasi bersih, yaiu Sesuai


kerugian piutang saldo piutang murabahah
dikurangi penyisihan
kerugian piutangnya
9. Pada Margin murabahah Pihak BSI, menerapkan
tangguh disajikan sebagai margin murabahah
Sesuai
pengurangan piutang tangguh disajikan
murabahah sebagai pengurang
piutang
murabahah
10. Pengakuan dan pengukuran BSI mengungkakan
uang muka/urbunialah : Uang muka mengurangi
Sesuai
1) urbun diakui sebagai uang harga pokok barang
muka pembelian sebesar
jumlah yang diterina
2) Apabila terjadinya
pembelian barang, uang
mukanya diakui sebagai
pembayaran piutang.
Apabila tidak jadinya
pembelian barang, maka
dikembalikannya uang
muka kepada pembeli
setelah memperhitungkan
biaya yang dikeluarkan
oleh penjual.
Sumber: Data diolah

Maka, dari perbandiangan tabel diatas ini dapat ditarik

kesimpulan bahwa :

BSI KCP Purwodadi belum sepenuhnya menerapkan PSAK No

102. Yang berkaitan dengan denda, mengenai denda BSI KCP Purwodadi

tidak menerapkan aturan yang sesuai dengan PSAK No 102 yang

mengungkapkan bahwa denda diterima dan di akui sebagai dana

kebajikan. Di BSI KCP Purwodadi tidak terdapat adanya denda dalam

bentuk apapun dan memberi kesempatan kepada nasabah untuk


64

membayarnya. Dengan demikian, dalam laporan sumber dan penggunaan

dana kebajikan tidak ditemukan akun denda.

BSI KCP Purwodadi dalam praktiknya sebagai pihak yang

menjual untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya dengan meningkatkan

keuntungan/margin yang di sepakati, hal ini sesuai dengan PSAK No

102. Di BSI KCP Purwodadi akad murabahah dapat dilakukan dengan

pesanan, dimana BSI KCP Purwodadi langsung membeli barang dari

pemasok sesuai pesanan nasabah. Sesuai dengan PSAK No 102, dalam

transaksi tersebut BSI KCP Purwodadi akan mengakui adanya persedian

aktiva murabahah dengan menyerahkan barang tersebut kepada nasabah

yang dapat menimbulkan piutang murabahah.

Apabila pihak BSI KCP Purwodadi mewakilkan pembelian

barang dengan wakalah, BSI KCP Purwodadi memberikan kas kepada

nasabah dan mencatat sebagai hutang bukan sebagai piutang

wakalah.Sehinggga pada saat nasabah memberikan bukti pembelian

barang dari supplier, BSI KCP Purwodadi akan memutuskan akad

wakalah dengan menghapus (menghilangkan) hutang syariah dan

mengakui adanya persedian aktiva murabahah, kemudian akun

persediaan tersebut dikeluarkan dengan mengakui adanya piutang

murabahah pada saat akad murabahah, yaitu dengan penyerahan barang

kepada nasabah. Berdasarkan transaksi tersebut pencatatan yang

dilakukan BSI KCP Purwodadi pada prinsipnya tidak melanggar PSAK

No 102 karena terdapat pemisahan antara akad


65

wakalah dengan akad murabahah namun belum sesuai dalam hal

penamaan akun.

BSI KCP Purwodadi menerapkan pencatatan akuntansi

diskon(potongan) pembelian, diskon murabahah, dan uang muka sesuai

dengan PSAK 102. Diskon pembelian barang murabahah merupakan

pengurang harga barang tanpa adanya pemisahan pencatatan. BSI KCP

Purwodadi mengakui potongan (diskon) piutang murabahah jika nasabah

melunasi utang lebih awal dari jadwal yang telah disepekati. BSI KCP

Purwodadi juga membayar uang muka untuk mengurangi harga jual

persediaan aktiva murabahah.

BSI KCP Purwodadi telah mematuhi atau memenuhi PSAK 102

yang mewajibkan penjual untuk menyajikan piutang murabahah bersih.

BSI KCP Purwodadi menyajikan piutang murabahah dikurangi

penyisihan kerugian piutang. BSI KCP Purwodadi mengungkapkan hal-

hal yang berkaitan dengan transaksi murabahah sesuai PSAK No 102,

tentang penyajian laporan keuangan syariah.


65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dalam Bab IV dan penelitian yang telah penulis

lakukan mengenai Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No.102 Dalam

Pembiayaan Murabahah (BSI Griya Hasanah) Pada BSI KCP Purwodadi,

maka dapat ditarik kesimpulannya sebagai berikut:

Perlakuan akuntansi murabahah pada pembiayaan BSI Griya Hasanah

di BSI KCP Purwodadi belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK,

dikarenakanBSI KCP Purwodadi tidak diterapkannya aturan sesuai dengan

PSAK No.102 yang menyatakan bahwa denda bagi nasabah yang terlambat

membayar diterima dan diakui sebagai dana kebajikan. BSI KCP Purwodadi

tidak mengenakan denda dalam bentuk apapun karena nasabah bayar

angsuran masih merasa kesulitan, maka jika terjadi penunggakan pembayaran

selama beberapa waktu BSI KCP Purwodadi akan memperingati dan

mendatangi rumah nasabah, agar nasabah segera membayar angsuran

tersebut. Penyajian, pengungkapan, pengakuan dan pengukuran terkait

pengakuan persedian, diskon pembelian, keuntungan murabahah, potongan

murabahah, uang muka telah sesuai dengan aturan PSAK 102.


B. Saran

Adapun saran dari peneliti yaitu:

1. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya meneliti semua pembiayaan yang

ada pada BSI KCP Purwodadi, seperti mudharabah dan Wadiah. Agar

masyarakat bisa memahami lebih jelas semua pembiayaan yang di

tawarkan BSI KCP Purwodadi.

2. BSI KCP Purwodadi harus terus mengembangkan dan mensosialisasikan

produk pembiayaan murabahah serta melaksanakan pencatatatn akuntansi

sesuai dengan PSAK secara keseluruhan baik dalam pengukuran,

penyajian, maupun pengungkapan. Terutama keputusandalam hal denda

jika lali dalam membayar angsuran.


67

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafii. 2001. Bank Syariah dari Teori Ke Praktek, Jakarta:
Gema Insani Pres.

Arikunto,Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta.

Apriyanti, Hani Werdi Apriyanti. 2018. Teori Akuntansi Berdasarkan Pendekatan


Syariah. Yogyakarta: Deepublish.

Astika,Sri. 2018.“Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK 102


Pada Pembiayaan Murabahah Di PT Bank BNI Syariah Cabang
Makasar. Skripsi Universitas Muhammadiyah Makassar.

Devianti, Renata. 2020. Implementasi Akuntansi Pembiayaan Skema Murabahah


iB Dalam Prespektif PSAK 102 (Studi Kasus Pada BRI Syariah KCP
Blitar. Skripsi IAIN Ponorogo.

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Menuju Perumusan Teori Akuntansi Islam.


Jakarta: Pustaka Quantum

Harahap, Sofyan S, Wiroso, Muhammad Yusuf. 2010. Akuntansi Perbankan


Syariah . Jakarta: LPFE Usakti.

IAI. 2008. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Kasmir. 2016. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : Rajawali Pers.

Kasmir. 2016Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta : PT. Raja Grafindo


Persada.

Kurniawati, Rizky. 2019. Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Pada


Pembiayaan Murabahah Bersadasarkan PSAK No.102 (Studi Pada PT.
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Suriyah Cabang Semarang). Skripsi
Universitas Wahid Hasyim.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Muhammad, Rifqi. 2008. Akuntansi Keuangan Syariah Konsep dan Implementasi


PSAK Syaria,. Yogyakarta: P3EI Pres.

67
68

Muhammad, 2017. Manajemen Dana Bank Syariah. Depok: Rajawali Pers.

Mona, Meri Mona. 2018. Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan


PSAK No.101 dan PSAK No.105 Pada Bank Syariah Mandiri Medan.
Skripsi Universitas Medan Area.

Nurhayati, Sri. 2014. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat,


2014.

Nafiah,Syairotun. 2019. Penerapan Standart Akuntansi Keuangan Syariah Untuk


Pembiayaan Murabahah, Mudharabah Serta Kesesuaian Dengan PSAK
Syariah No 102,105 Pada KSU BMT Ben Makmur Kenduren, Kecamatan
Wedung, Kabupaten Demak. Skripsi Universitas Semarang.

Penyusun, Tim. 2018.Penulis Pedoman Karya Tulis Ilmiah, Grobogan: IAIN


Grobogan Press.

Reeve, James M. 2009. Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia, edisi


terjemahan. Jakarta: Salemba Empat.

Rahmatullah, Dolly. 2018. Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK


102 Tentang Pembiayaan Murabahah Pada PT. BPRS Puduarta Insani. Skripsi
UIN Sumatera Utara

Rahman, Halimur. 2019. Analisisi Penerapan Akuntansi Musyarakah


Berdasarkan PSAK No. 106 Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Malang.
Skripsi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Riski,Odi. 2019. Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Sistem Bagi Hasil Dalam
Program Tabungan Pada PT Bank Syariah Mandiri KC Medan. Skripsi
Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.

Resti, Mely. 2021. Analisis Penerapan Akuntansi Ijarah Pada Hunian Berbasis
Syariah di Kota Masyarakat (Studi Kasus Griya Mutiara Syariah).Skripsi
Universitas Muhammadiyah Makassar.

Sangadji, Etta Mamang. 2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam


Penelitian. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Sula,Atik Emilia. 2010. “Reformulasi Akad Pembiayaan Murabahah Dengan


Sistem Musyarakah Sebagai Inovasi Produk Perbankan Syariah”Jurnal
Simposium Nasional Akuntansi XIII Universitas Trunojoyo Madura.
http://lib.ibs.ac.id/materi/Prosiding/SNA%20XIII%20(simposium%20nasi
onal%20akuntansi%20XIII)%20Unsud/makalah/AKSR_03_Q.pdf diakses
pada Selasa 02 Oktober 2021 pukul 18.19 WIB.
69

Sukandarrumidi. 2012. Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti


Pemula. Yogyakarta: Gadja Mada University Press.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantatif, Kualitatif, dan R&D., Bandung:


CV. Alfabeta.

Umar,Husein. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.

Wiroso. 2009. Produk Perbankan Syariah Dilengkapi UU Perbankan Syariah


dan Kodifikasi Produk Bank Indonesia. Jakarta: LPEE Usakti.

Wiroso. 2010. Akuntansi Transaksi Syariah. Jakarta : IAI.

Wahyudi,Johan. 2020. Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK


102 Tentang Pembiayaan Murabahah Pada Bank Muamalat. Skripsi UIN
Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.
MATRIK PENELITIAN

JUDUL VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA METODE FOKUS


PENELITIAN KAJIAN
Penerapan Akuntansi 1. BSI KCP a. Gambaran a. Pengertian Informan 1. Pendekatan 1. Apakah
Pada Pembiayaan Purwodadi Objek BSI a. Operational penelitian: penerapan
Berdasarkan PSAK 102 Penelitian StaffBSI KCP a. Kualitatif akuntansi
Di Bank Syariah Purwodadi deskriptif pada BSI
Indonesia 2. Jenis penelitian: Griya
(BSI) KCP a. Field research Hasanah di
Purwodadi. 3. Teknik pengambilan BSI KCP
sampel: Purwodadi
2. Pembiayaan b. PembiayaanM a. Definisi Kepustakaan: a. Purposive telah sesuai
Murabahah urabahah Pembiayaan a. Buku-buku sampling dengan PSAK
Murabahah b. Jurnal 4. Metode No 102?
c. Artikel pengumpulan data:
d. DLL a. Observasi
b. Wawancara
3. Penerapan c. Penerapan a. Pengertian c. Dokumetasi
Akuntansi Akuntansi Penerapan 5. Teknis analisis data:
urabahah Murabahah Akuntansi a. reduksi data
Berdasarkan Berdasarkan b. PSAK No.102 b. penyajian data
PSAK No.102 PSAK No.102 c. penyimpulan dan
verifikasi
6. keabsahan data:
a. tringalasi sumber
PEDOMAN WAWANCARA

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Bagaimana sejarah BSI KCP Purwodadi ?

2. Apa Visi &Misi BSI KCP Purwodadi ?

3. Bagaiaman Struktur Organisasi di BSI KCP Purwodadi?

4. Apa saja produk yang disediakan oleh BSI KCP Purwodadi?

B. Penyajian Data dan Analisis

1. Apa pengertian dari pembiayaan murabahah ?

2. Apakah produk di BSI KCP Purwodadi ini merapkan pembiayaan

dengan pesanan ataupun tanpa pesanan ?

3. Bagaimana cara pengembalian dana pada produk BSI ?

4. Bagaimana BSI KCP Purwodadi menyampaikan harga produk

kepada pembeli ?

5. Apakah ada pemberian potongan pelunasan jika nasabah

melunasi lebih awal dari jangka waktu yang ditetapkan ?

6. Diskon pembelian asset diakui sebagai?

7. Apakah ada sistem denda apabila ada nasabah yang lalai ?

8. Apakah beban murabahah tangguh disajikan sebagai pengurang

untang muurabahah?

9. Menurut PSAK pengakuan dan pengukuran uang muka

adalah sebagai?

Anda mungkin juga menyukai