Anda di halaman 1dari 3

TUGAS P4 “Uraikan fungsi manajemen pada bank syariah”.

Fungsi Manejemen pada Bank Syariah, yaitu:


1. Perencanaan (Planning)
a. Forecasting
Forecasting adalah suatu peramalan usaha yang sistematis, dengan
menggunakan perhitungan yang rasional atas fakta yang ada. Fungsi perkiraan adalah
untuk memberi informasi sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Terkadang perkiraan dilakukan berdasarkan intuisi, firasat dan juga dapat bersumber
dari taufik serta hidayah Allah.
b. Objective
Tujuan yang hendak dicapai oleh badan usaha. Tujuan manajemen perbankan
syari’ah tidak hanya meningkatkan kesejahteraan stakeholder, tetapi juga
mengaplikasikan prinsip-prinsip syari’ah dalam bisnis keuangan dan bisnis lainnya.
c. Policies
 Tipe nasabah yang dilayani yaitu usaha menengah, kecil atau besar.
 Jenis layanan yang disediakan bagi nasabah.
 Daerah atau wilayah pelayanan yaitu ditelaah sentra-sentra ekonomi yang ada
(pertanian, industri, perdagangan dll).
 Sistem penyampaian (delivery system) produk dan jasa bank dengan pemasaran
menggunakan jaringan organik atau melalui outsourcing sebesar 166
miliar/juli2012.
 Distribusi aktiva produktif yatu kebijakan alokasi dana.
 Preferensi likuiditas terkait dengan kepercayaan nasabah.
 Persaingan untuk menciptakan suasana fanatisme nasabah melalui pelayanan
prima.
 Pengembangan dan pelatihan staff sebesar 58 miliar/2012.
d. Progammes
Sederetan kegiatan yan digambarkan untuk melakuka policies.
e. Schedules
Pembagian program yang harus diselesaikan menurut waktu tertentu.
f. Procedures
Suatu gambaran sifat atau metode untuk melaksanakan suatu kegiatan atau
pekerjaan. Program menyatakan apa yang harus dikerjakan, prosedur berbicara tentang
bagaimana melaksanakannya.
g. Budget
Taksiran atau perkiraan biaya yang harus dikeluarkan dan pendapatan yang
diharapkan dapat diperoleh di masa yang akan datang.
2. Pengorganisasian
a. Struktur Organisasi
Disamping Dewan Komisaris dan Direksi, Bank Umum Syariah dan BPRS wajib
memiliki Dewan Pengawas Syariah. DPS adalah badan independen yang ditempatkan
oleh Dewan Syariah nasional (DSN) pada bank.
Tugas utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha bank agar tidak
menyimpang dari ketentuan dan prisnip syariah yang telah difatwakan oleh DSN.
b. Unit Usaha Syariah
Unit Usaha Syari’ah dari bank umum konvensional pada dasarnya merupakan
unit yang mempunyai karakteristik kegiatan usaha yang berbeda, serta mempunyai
pencatatan dan pembukuan yang terpisah dari kantor-kantor konvensionalnya. Unit
tersebut berada di kantor pusat bank dan dipimpin oleh seorang anggota direksi atau
pejabat satu tingkat di bawah direksi.
c. Perencanaan Organisasi
Perencanaan organisasi bank adalah pengelompokan yang logis dari kegiatan-
kegiatan bank. Menurut hasil yang ingin dicapai, menunjukkan dengan jelas tanggung
jawab dan wewenang atas suatu tindakan.
Tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap posisi dalam organisasi harus
dirumuskan dengan jelas, sehingga tanggung jawab untuk hasil akhirnya dapat diukur
dengan mudah.
3. Pelaksanaan
Bank Indonesia sangat menekankan training and development secara eksplisit dalam
petunjuk pelaksanaan pembukaan Kantor Bank Syari’ah sebagai lembaga yang knowledge
intentgive. Maka dengan ini keterampilan dan keahlian staf menjadi kunci keberhasilan bank.
Selain itu, sumber daya manusia bank syari’ah secara baik meiliki akhlak dan moral Islami.
Akhlak dan moral islami dalam bekerja dapat disarikan dalam empat ciri pokok, yaitu:
 Shiddiq (benar dan jujur).
 Amanah (dapat dipercaya).
 Tabligh (mengembangkan lingkungan dan bawahan menuju kebaikan).
 Fathonah (kompeten dan professional).
4. Pengawasan
a. Proses pengawasan
Proses pengawasan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
 Menentukan standar sebagai ukuran pengawasan.
 Pengukuran dan pengamatan terhadap jalannya operasi berdasarkan rencana
yang telah ditetapkan.
 Penafsiran dan perbandingan hasil yang dicapai dengan standar yang diminta.
 Melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan.
 Perbandingan hasil akhir (output) dengan masukan (input) yang digunakan.
b. Sistem Informasi Manajemen
Laporan-laporan yang dihasilkan dari proses pengawasan tu harus disusun
dalam suatu format yang sistematis, agar dapat dengan segera dan mudah digunakan
sebagai bahan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat.
Sistem informasi manajemen memiliki kesanggupan memberikan berbagai jenis
informasi dengan cepat dan akurat serta ,emberika fleksibilitas dalam cara
penyajiannya.
c. Program Internal Audit
Pada dasarnya para manajer puncak (top management) merupakan pengawas
tertinggi bagi seluruh bawahannya. Untuk memudahkan pelaksanaan fungsi
pengawasan ini setiap organisasi perusahaan besar selalu mengadakan suatu badan
khusus (special staff) dengan program audit internal yang oleh Bank Indonesia disebut
SKAI (Satuan Kerja Audit Internal).

Anda mungkin juga menyukai