Presiden Joko Widodo telah meresmikan PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI. Bank ini adalah
hasil penggabungan tiga anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Bank BRI Syariah Tbk, PT
Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah.
Mulanya, Bambang mengusulkan merger bank syariah BUMN bisa dilakukan oleh BSM, BNI
Syariah, dan unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara. Namun realisasinya pembentukan bank
BUMN syariah hanya dilakukan oleh BRI Syariah, BSM, dan BRI Syariah.
Kemudian, Otiritas Jasa Keuangan (OJK) resmi merestui merger BRI Syariah, BNI Syariah, dan
BSM pada 27 Januari 2021. Izin tersebut tertuang dalam surat bernomor SR-3/PB.1/2021 tentang
Pemberian Izin Penggabungan PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah ke dalam PT Bank
Syariah Tbk.
Selain memberikan izin berger, OJK juga mengizinkan tiga bank syariah tersebut menggunakan
nama PT Bank Syariah Indonesia (BSI). Kendati demikian, BSI akan menggunakan izin usaha BRI Syariah
dalam menjalankan bisnisnya. Jokowi pun berpesan empat hal untuk perusahaan tersebut.
Ketiga, BSI harus menarik minat generasi muda untuk menjadi nasabah.
Keempat, produk dan layanan BSI harus kompetitif dan memenuhi kebutuhan seluruh segmen
mulai UMKM hingga korporasi.