Anda di halaman 1dari 13

Indofood Merger 5 Perusahaan Rp.

466,47 Miliar

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berencana menggabungkan usaha (merger)


lima perusahaan yakni, PT Indosentra Pelangi, PT Gizindo Primanusantara, PT Indobiskuit
Mandiri Makmur, PT Ciptakemas Abadi, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur (CBP).

Seperti diungkapkan manajemen perseroan dalam keterangannya di keterbukaan


informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Senin (23/11/2009), merger tersebut memakan
biaya (modal disetor) sebesar Rp466.476.176.00 (Rp466,47 miliar).CBP akan tetap berdiri
sebagai perusahaan hasil penggabungan, sedangkan empat perusahaan lainnya akan bubar demi
hukum tanpa dilakukan likuidasi terlebih dahulu.Masing-masing perusahaan peserta
penggabungan seluruh sahamnya akan dimiliki oleh INDF yang masing-masing bergerak dalam
bidang industri pembuatan produk konsumen bermerek, industri pembuatan kecap dan sambal
serta industri pembuatan kemasan yang merupakan industri penunjang bagi industri produk
konsumen bermerek.

Oleh karena itu, untuk mengkonsolidasikan industri produk konsumen bermerek, maka
penggabungan dirasa perlu dilakukan, mengingat bidang usaha perusahaan peserta penggabungan
merupakan salah satu alternatif untuk mencapai pengelolaan usaha yang lebih efisien, efektif, dan
produktif.Nantinya, modal dasar perseroan akan menjadi Rp750 miliar yang terbagi atas 750 juta
lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar saham. Sementara untuk modal
ditempatkan sebesar Rp466.476.176.000 yang terbagi atas 466.476.176 lembar saham.Dengan
demikian, dengan terlaksananya penggabungan maka perusahaan hasil penggabungan akan
menanggung semua biaya dan pajak yang berhubungan dengan pengalihan dan pendaftaran
pengalihan/balik nama aktiva menjadi atas nama perusahaan hasil penggabungan

Merger PT Bank Mandiri (Persero)

Untuk mengatasi krisis ekonomi regional yang sampai saat ini masih melanda Indonesia
diperlukan pembenahan sektor moneter yang antara lain dengan melalui rekapitalisasi
perbankan.Pendirian PT Bank Mandiri (Persero) yang dilanjutkan merger dengan PT Bank Bumi
Daya (Persero), PT Bank Dagang Negara (Persero), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero)
dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) merupakan salah satu implementasi
rekapitalisasi perbankan yang diharapkan akan menjadi pilar perbankan Indonesia.[7] Pendekatan
merger seperti ini akan digunakan Pemerintah untuk memperbaiki kinerja bank-bank lain yang
mengalami kesulitan keuangan.
Proses untuk melakukan merger dimulai dengan tahapan persiapan merger yang meliputi
inisiasi merger, penetapan tujuan melaksanakan merger, jenis merger yang akan dipilih dan
inventarisasi isu-isu yang timbul. Tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting karena
akan menentukan berhasil tidaknya rencana merger.

Tahapan selanjutnya adalah legal merger yang meliputi pembentukan tim merger,
pemenuhan persyaratan merger, penunjukan konsultan untuk membantu merger, pemilihan
partner merger, penetapan kebijakan selama proses merger, dan penyusunan rencana kerja.
Kegagalan suatu merger dapat terjadi karena kesulitan bank peserta merger untuk memenuhi
persyaratan merger khususnya dalam menambah modal dan mengurangi aktiva yang tidak
produktif.

Tahapan terakhir proses merger adalah operasional merger dimana tahapan ini dapat
menggambarkan keberhasilan suatu proses merger. Tahapan ini meliputi komunikasi kepada
semua pihak tentang merger dan integrasi bank-bank peserta merger (SDM, operasional, IT dan
lain-lain).

Peranan pemegang saham sangat menentukan keberhasilan merger terutama dalam


melaksanakan persiapan dan legal merger. Dalam kasus merger PT Bank Mandiri (Persero)
inisiatif merger datang dari pemerintah dalam hal ini Departemen Keuangan dan Menteri Negara
BUMN sebagai pemegang saham. Tujuan dan jenis merger ditetapkan oleh pemerintah yang
kemudian ditindaklanjuti oleh managemen masing-masing bank peserta merger.Demikian juga
halnya tentang pemenuhan modal. Tambahan modal yang biasanya merupakan kendala utama
dalam proses merger disediakan oleh pemerintah dengan menerbitkan rekap bond.

Dalam pelaksanaan operasional merger PT Bank Mandiri (Persero) memberikan pilihan


kepada pegawai apakah akan ikut bergabung PT Bank Mandiri (Persero) atau mengambil
Program Pensiunan Sukarela (PPS). Pegawai yang ikut bergabung dites ulang untuk mengetahui
kompetensi yang bersangkutan untuk menduduki jabatan yang tersedia.

Sistem IT yang digunakan dipilih IT dari salah satu bank yang akan merger yaitu IT PT
Bank Ekspor Impor Indonesia karena dinilai paling sesuai dengan kebutuhan PT Bank Mandiri
(Persero) saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang.

Penggantian sistem dan prosedur dilakukan secara bertahap dari satu cabang ke cabang
lain (roll out) sampai dengan semua kantor cabang menggunakan sistem dan prosedur yang
sama.Perkembangan kinerja PT Bank Mandiri (Persero) setelah semua proses merger
diselesaikan semakin baik dengan melihat perkembangan keuangan dari tahun 1998 sampai
dengan tahun 2001.
BI Setujui Merger CIMB Niaga-Lippo

JAKARTA, JUMAT — PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk mendapat persetujuan
resmi Bank Indonesia untuk melakukan penggabungan usaha atau merger.Persetujuan BI yang
diterima dalam bentuk surat tertanggal 15 Oktober 2008 tersebut membuka jalan bagi merger
bank pertama, yang dikaitkan dengan kebijakan kepemilikan tunggal (single presence
policy/SPP).”Kami akan segera menyelesaikan proses merger, di mana bank hasil penggabungan
akan menjadi bank terbesar kelima di Indonesia berdasarkan jumlah aset,” ujar Dato’ Nazir Razak,
Group Chief Executive CIMB Group dalam siaran pers, Kamis (16/10).

Bank CIMB Niaga dan Bank Lippo sepakat melakukan konsolidasi terhadap bisnis mereka pada
2 Juni 2008. Konsolidasi itu memungkinkan Khazanah Nasional Berhad, pemegang saham kedua
bank, memenuhi tenggat waktu aturan SPP, yaitu akhir tahun 2010.Melalui rencana merger
tersebut, CIMB Group akan memiliki 58,7 persen atau 81,3 persen saham di Bank CIMB Niaga,
tergantung jumlah pemegang saham yang memilih untuk tetap bergabung dengan bank baru
ini.”Kekuatan dari CIMB Niaga dan Lippo yang saling melengkapi dan dukungan model
universal banking yang dimiliki CIMB Group akan membuat bank hasil gabungan siap
berkompetisi dan berkembang efektif di pasar,” kata Nazir.

BI juga menyetujui penunjukan bankir senior, Arwin Rasyid (51), sebagai Presiden Direktur
Bank CIMB Niaga.Arwin telah menduduki beberapa posisi senior di sektor perbankan nasional,
antara lain menjadi Wakil Presiden Direktur Bank Negara Indonesia, Presiden Direktur Bank
Danamon Indonesia, dan Wakil Presiden Direktur Bank Niaga.Dengan keluarnya persetujuan BI,
proses merger secara hukum diharapkan selesai pada November 2008 dan proses integrasi
keseluruhan bisnis bank selesai akhir tahun 2009.

Merger Niaga Dan Lippo merupakan dampak dari diterapkannya aturan kepemilikan
tunggal (single presence policy / SPP ) yang ditetapkan Bank Indonesia. Ketentuan SPP
mewajibkan kepemilikan tunggal bagi pemegang saham pengendali dilebih dari satu Bank. Oleh
karena itu, Khazanah Berhad asal Malaysia selaku pemilik saham Bank CIMB Niaga dan Lippo
Bank memutuskan untuk merger.

Selain itu jika merger terlaksana, struktur permodalan akan semakin kokoh dengan asumsi
Niaga memiliki ekiuditas sebesar Rp 5 triliun dan Lippo sebesar Rp 3,6 triliun, maka merger akan
memiliki modal Rp 8,7 triliun. Dengan modal sebesar itu, akan memberikan kredit tanpa harus
khawatir terbentuk BMPK ( batas maksimium pemberian kredit ). Disamping itu, bank hasil
merger juga akan lebih cepat memenuhi syarat Arsitektur Perbankan Indonesia (API) untuk
menjadi bank berskala nasional yang mensyaratkan modal minimal sebesar 10 triliun.

Merger itu juga akan melahirkan sinergi positif. Lippo yang dikenal cukup kuat diusaha
kecil menengah (UKM) dan system pembayaran (Payment back), diyakini akan bias menopang
bisnis Niaga sebagai pemain kuat disegmen korporat dan kredit perumahan. Kondisi yang ada
adalah penetrasi kredit Lippo masih amat rendah. Itu terbukti dari Loan to deposit ratio (LDR)
yang hanya sekitar 50,7 %. Sedangkan di Niaga sekitar 95 % dana masyarakat mengalir dalam
bentuk kredit.

Hasil Merger Bank Lippo dan Niaga

1. Pascamerger, Simpanan Nasabah CIMB Niaga Meningkat


2. PT Bank CIMB Niaga Tbk meraih predikat perusahaan "Sangat Tepercaya".
3. Laba Bersih Bank Niaga Capai Rp 207 Miliar
4. Niaga-CIMB Group Kirim Pelajar ke Malaysia

PROSES MERGER BANK PERMATA

Bank Permata merupakan hasil merger dari 5 bank di bawah badan penyelamatan bank diIndonesia
(BPPN) yaitu PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express,PT Bank Artamedia, dan
PT Bank Patriot. Dalam merger, Bank Bali ditunjuk sebagai bank platform (bank rangka). Bank
Bali berganti nama menjadi Bank Permata pada bulan Februari2002.Merger ini merupakan bagian
dari program pemerintah yang diluncurkan pada tahun 2001.Tujuannya untuk merestrukturisasi
industri perbankan Indonesia guna menciptakan industri perbankan yang kuat dan sehat, yang
sempat terkena dampak krisis moneter tahun1997/1998.Pada awalnya, Bank Permata memiliki
operasi yang lebih terfokus pada pembiayaan usahakecil dan menengah, ritel dan sektor
komersial.Setiap bank yang mengambil bagian dalam merger memiliki latar belakang yang
berbeda.Bank Bali Tbk didirikan pada tahun 1954 sebagai bank komersial. Pada tahun 1990
itumenjadi bank umum menjual 15 juta saham melalui Bursa Efek Jakarta (BEJ). Bank Universal Tbk
didirikan pada tahun 1990 sebagai penggabungan Bank Perkembangan Asiadan Bank Kredit
Universal. Pada tahun 1997, Bank Universal tercatat di BEJ menjual 25 jutasaham untuk investasi publik.
Bank Prima Express didirikan pada tahun 1956 dengan namaBank Tani Nasional. Pada tahun
1990, itu diubah namanya Bank Prima Express. Bank Artamedia didirikan pada tahun 1990 sebagai bank
umum. Itu diberikan status bank devisa pada tahun 1995. Dan Bank Patriot didirikan tahun 1958
sebagai bank komersial.Beberapa bank-bank yang melakukan merger dimiliki oleh kaum konglomerat. Bank
Balidimiliki oleh Bank Bali Group yang dikendalikan oleh keluarga Djaja Ramli. SementaraBank
Universal dimiliki oleh Astra Group dan Bank Artamedia dimiliki oleh GramediaGroup dan Kalbe
Farma Group
Pemegang Saham Setujui Akuisisi Indolakto oleh Indofood

Pemegang saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (BEI:“INDF”) hari ini menyetujui rencana
Perseroan untuk melakukan akuisisi terhadap 100% saham Drayton Pte Ltd (“Drayton”) dari
Pastilla Investment Ltd (“Pastilla”), termasuk pengalihan pinjaman tanpa bunga sebesar
USD100,5 juta, yang diperoleh Drayton dari Pastilla (disebut “Rencana Transaksi”), dengan Nilai
Pembelian sejumlah USD350 juta.

Drayton secara efektif memiliki 68,57% saham PT Indolakto, salah satu produsen susu
terkemuka di Indonesia,memproduksi beragam jenis susu seperti susu kental manis, susu bubuk,
susu steril, susu UHT dan susu pasteurisasi. Selain itu, Indolakto juga memproduksi es krim,
minuman yogurt dan mentega.

Merek-merek Indolakto, antara lain Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Orchid Butter dan
Indoeskrim, merupakan merek-merek terkemuka di pasar dan sebagian dari merek-merek tersebut
memiliki pangsa pasar yang cukup signifikan

“Kami sangat berterima kasih kepada para pemegang saham atas dukungannya untuk Rencana
transaksi ini. Indofood sekarang berada pada posisi yang lebih baik untuk mengarah menjadi
“Progressive Total Food Solutions Company”, yang secara dinamis senantiasa berusaha untuk
memenuhi perubahan selera konsumen. Indolakto akan memberikan kesempatan kepada
Indofood untuk dapat langsung memasuki salah satu industri yang berkembang dengan pesat,
sekaligus melakukan ekspansi portofolio produk ke kategori makanan yang lebih sehat dan
bernutrisi,” ujar Anthoni Salim, Presiden Direktur dan CEO PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh PT Capricorn Indonesia Consult Inc, pertumbuhan
tahunan industri susu di Indonesia pada periode 2002-2006 hampir mencapai 20%. Berdasarkan
laporan dari USDA Global Agriculture Information Network, konsumsi susu per kapita di
Indonesia pada tahun 2007 hanya sebesar 7,7 kg, lebih rendah dibandingkan Malaysia, Thailand,
Filipina, dan Kamboja. Konsumsi susu per kapita ini diharapkan akan terus meningkat di tahun-
tahun mendatang.

Rencana Transaksi ini akan dibiayai oleh dana internal dan pinjaman dari bank, dan diharapkan
akan selesai pada akhir Desember 2008.

para pemegang saham Indofood menyetujui rencana akuisisi

pt perusahaan perkebunanan London sumatera in

PT Indofood Sukses Makmur Tbk - JSX: INDF ("Indofood") hari ini memperoleh persetujuan
pemegang saham pada Rapat Umum Luar Biasa untuk anak perusahaannya, Indofood Agri
Resources Ltd ("IndoAgri") dan PT Salim Ivomas Pratama ("SIMP"), bersama-sama disebut
sebagai "Grup IndoAgri", untuk mengakuisisi saham mayoritas di PT Perusahaan Perkebunan
London Sumatra Indonesia Tbk-BEJ: LSIP ("LSIP"), sebuah perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Jakarta dan Surabaya.

SIMP, anak perusahaan IndoAgri, adalah untuk memperoleh dari Dana Durango dan Ashmore
Pertama total 500.095.000 saham LSIP dan 47 juta USD Hutang Wajib Konversi yang
dikeluarkan oleh LSIP, dikonversi menjadi agregat dari 269.343.500 saham LSIP ("MCN"), yang
mewakili suatu agregat kepemilikan sekitar 56,4% dari total saham yang dikeluarkan dari LSIP,
setelah konversi MCN seluruh ("Modal Diperbesar LSIP"). Pertimbangan agregat untuk akuisisi
ini adalah sekitar Rp 5,0 triliun, yang setara dengan Rp 6.500 per saham LSIP.

Selain itu, IndoAgri adalah untuk memperoleh dari Bapak Eddy Sariaatmadja sejumlah
109.521.000 lembar saham LSIP, atau merupakan kepemilikan sekitar 8,0% dari Modal
Diperbesar LSIP untuk pertimbangan sekitar Rp, 711.900.000.000 yang setara dengan Rp6, 500
per saham LSIP . Akuisisi ini akan puas dengan penjatahan dan penerbitan 98.082.830 saham
baru IndoAgri ("IndoAgri Saham Pertimbangan"), dengan harga penerbitan sebesar S $ 1,2758
per Saham Pertimbangan IndoAgri, yang mewakili 6,8% dari total saham yang dikeluarkan dari
IndoAgri menyusul masalah saham tersebut.Setelah penyelesaian akuisisi yang diusulkan dan
konversi asumsi dari MCN, IndoAgri Group akan menjadi pemegang saham pengendali LSIP
dengan sekitar 64,4% saham dari Modal Diperbesar LSIP. Berdasarkan aturan Pasar Modal
Indonesia dan Lembaga Keuangan Badan Pengawas (BAPEPAM) penawaran tender atas sisa
saham LSIP (sebesar sekitar 35,6% dari Modal Diperbesar LSIP) akan dipicu. Penawaran tender
akan dilaksanakan dengan harga Rp6, 900 per saham LSIP, mewakili harga tertinggi dalam 90
hari terakhir sebelum pengumuman rencana akuisisi (25 Mei 2007).Pertimbangan kas dari usulan
akuisisi dan penawaran tender sebesar Rp8.4 triliun akan dibiayai oleh sumber daya internal dan
pinjaman bank.Lain Anthoni Salim, Direktur Utama Indofood: "Kami sangat senang dengan
usulan akuisisi dan kita sekarang bergerak menuju swasembada kebutuhan kami untuk CPO.
Kami percaya kekuatan gabungan dari IndoAgri Group dan LSIP akan menghasilkan kinerja
yang berkelanjutan untuk kedua kelompok dan meningkatkan nilai pemegang saham. Kami
sangat menghargai dukungan terus diberikan oleh para pemegang saham dan badan pengawas di
berbagai negara yang telah membuat transaksi ini mungkin ".

Semen Gresik Bakal Akuisisi 2 Perusahaan Semen Regional

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Semen Gresik Tbk (SMGR) akan melakukan akuisisi dua
perusahaan semen di tingkat regional akhir tahun ini. Rencana ini dilakukan untuk mencapai visi
menjadi produsen global di kawasan regional.

Direktur Utama Semen Gresik Dwi Soetjipto menjelaskan saat ini perusahaan masih
melakukan uji tuntas terkait rencana akuisisi tersebut. "Kami akan kabarkan dua perusahaan
semen itu di November nanti. Saat ini masih dalam tahap finalisasi. Tapi intinya, nilai akuisisi
dua perusahaan itu di bawah Rp 1 triliun," kata Dwi selepas acara penandatanganan kerjasama
kredit dengan Bank Mandiri di kantor Semen Gresik, Kamis malam (2/8/2012).
Meski masih dalam tahap finalisasi, Dwi mengaku telah menyiapkan dana untuk rencana
akuisisi tersebut. Dana sekitar Rp 1 triliun tersebut akan diambil dari kas internal perseroan. Saat
ini, perseroan masih memiliki dana tunai (free cash) sebesar Rp 4 triliun dengan rasio utang
terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) masih sebesar 0,3 kali. "Artinya, kami masih
memiliki peluang untuk mencari dana eksternal. Kami akan membatasi debt to EBITDA sekitar 2
kali," tambahnya.

Sekadar catatan, Semen Gresik sebelumnya pernah berencana mengakuisisi perusahaan


semen di Vietnam. Perseroan menyiapkan dana sebesar 400 juta dollar atas rencana tersebut. Di
sisi lain, Semen Gresik juga berencana membangun pabrik semen di Rembang (Jawa Tengah)
dan di Indarung VI (Padang). Dana pembangunan kedua pabrik ini sekitar Rp 3-4 triliun.

Pabrik Semen di Indarung VI diperkirkan mulai beroperasi akhir 2015 dengan produksi
sebanyak tiga juga ton per tahun. Sementara, pabrik semen di Rembang mulai dibangun akhir
tahun ini atau paling lambat awal tahun depan dengan kapasitas produksi tiga juga ton. "Dengan
adanya kedua pabrik ini, maka diperkirakan pada 2015 akan ada tambahan enam juta ton,"
jelasnya

Philip Morris Indonesia Akuisisi HM Sampoerna

TEMPO Interaktif, Jakarta: PT Philip Morris Indonesia telah mengambil alih 40 persen
saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dengan harga persaham Rp 10.600 pada Sabtu, 12
Maret 2005. "Pengambilanalihan saham akan diselesaikan pada 18 Maret 2005," kata Niken
Rachmad, Head of Corporate Communications PT HM Sampoerna Tbk dalam siaran persnya di
Jakarta, Senin (14/3). Menurut Presiden Direktur Philip Morris Indonesia, Alexander Reisch,
dalam pengumuman tertulis kepada Bursa Efek Jakarta hari ini, akuisisi dilakukan untuk investasi
strategis.Setelah proses akuisisi saham selesai, Philip Morris juga akan melakukan penawaran
tender untuk seluruh sisa saham dengan harga yang sama persahamnya. "Penawaran tender
tersebut diharapkan selesai dalam waktu lebih kurang 80 hari," kata Niken.

Philip Morris Indonesia adalah anak perusahaan yang seluruh sahamnya secara tidak
langsung dimiliki oleh Phillip Morris International Inc, sebuah perusahaan rokok asal Amerika
Serikat.Menurut Niken, Philip Morris juga telah memberitahukan Direksi HM Sampoerna bahwa
Phillip Morris akan melanjutkan bisnis inti HM Sampoerna dan mengembangkan brand equity
dari produk-produknya yang telah ada. (fanny febiana - tnr)
PT Semen Gresik kaji akuisisi batubara di
Riau
Rabu, 28 September 2011 18:07 WIB | 1252 Views

PT. Semen Gresik Tbk. (FOTO ANTARA/istimewa)

Rencana akuisisi tambang batubara juga merupakan strategi perseroan untuk


mengamankan kebutuhan energi di pabrik-pabrik semen perseroan yang tersebar di Sumatera,
Jawa, dan Sulawesi.

Jakarta (ANTARA News) - PT Semen Gresik Tbk (SMGR) mengaku sedang melakukan
kajian terhadap akuisisi sebuah tambang batubara yang berlokasi di Provinsi Riau.Direktur
Pengembangan Usaha perseroan, Erizal Bakar usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) di Jakarta, Rabu mengatakan, studi terhadap tambang masih terus dilakukan.

"Di tambang ini diperkirakan memiliki cadangan terduga batubara sebanyak 16 juta ton
dengan kandungan kalori sebesar 4.800-5.500 cal. Kami ingin menjadi mayoritas di tambang ini,"
ujarnya.Ia mengatakan, aksi korporasi itu sesuai dengan rencana jangka menengah dan panjang
perseroan untuk meningkatkan kapasitas terpasang produksi semen.Ia menambahkan, rencana
akuisisi tambang batubara juga merupakan strategi perseroan untuk mengamankan kebutuhan
energi di pabrik-pabrik semen perseroan yang tersebar di Sumatera, Jawa, dan
Sulawesi."Tambang di Riau untuk memenuhi batubara di pabrik Semen Padang, diharapkan akan
dapat diakuisisi pada semester pertama tahun depan," ujarnya.Selain itu, ia mengemukakan,
perseroan juga tengah menjajaki kerjasama operasi pertambangan batubara di Kalimantan Selatan
(Kalsel).Menurutnya, tambang di Kalsel itu terdapat cadangan batubara sebanyak juta delapan
ton dengan kandungan kalori 5.800-6.100."Tambang yang ada di Kalsel hanya kerjasama
produksi, porsinya belum diketahui. Nanti akan produksi satu juta ton per tahun untuk kebutuhan
pabrik Tonasa," katanya.Meski demikian, ia belum dapat memberikan informasi lebih detil
terkait biaya akuisisi dan kerjasama itu. Namun, secara total, grup Semen Gresik butuh empat
juta ton batubara per tahun. Semen Padang butuh satu juta ton, Semen Gresik dua juta ton, dan
Tonasa sebanyak satu juta ton.Sementara dalam RUPS Luar Biasa, Semen Gresik tidak mencapai
kuorum. Rapat yang mengagendakan perubahan susunan direksi perseroan akan dilaksanakan
kembali mengikuti prosedur yang ada di dalam Anggaran Dasar SMGR."Nanti akan kami
umumkan pemanggilan RUPS kedua dengan agenda yang sama," ujar Direktur Utama SMGR,
Dwi Soetjipto menambahkan
UNTR Tuntaskan Akuisisi 3 Perusahaan Tambang Batubara

topsaham- PT United Trcator Tbk (UNTR) menyatakan anak usahanya PT Pamapersada


Nusantara telah menuntaskan akuisisi 20% saham PT Bukit Enim Energi (BEE) pada tanggal 4
Juli 2011 lalu. Corporate Secretary UNTR, Sara K Loebis dalam keterbukaan informasi BEI di
Jakarta, Kamis (7/7),mengatakan degan tuntasnya akuisisi tersebut, maka Pamapersada Nusantara
telah menjadi pemilik sah 20% saham BEE."BEE merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang pertambangan batu bara dengan kolasi pertambangan yang terletak di Kabupaten Muara
Enim,Sumsel.Sara juga menambahkan perseroan melalui Pamapersada saat ini juga sedang
melakukan tahap untuk menaikkan kepemilikan sahamnya pada PT Asmin Bara Bonang (ABB)
dan PT Asmin Bara Jaan (ABJ) menjadi 60%."Saat ini perseroaan telah memiliki saham pada
kedua perusahaan tersebut sebesar 30%," tukasnya.Selain itu lanjut Sara, Akuisis yang dilakukan
pada saham BEE dan kenaikan kepemilikan pada ABB dan ABJ tersebut bukan merupakan
transaksi material sebagaimana yang diatur dalam perturan Bapepam No. IX.E.2 tentang
transaksi usaha dan perubahan kegiatan usaha utama mengingat nilai dari akuisis tersebut adalah
di bawah batas nilai transaksi sebagaimana yang disebutkan dalam peraturan tersebut.

RODA Akuisisi Tujuh Perusahaan Properti Senilai Rp512


Miliar

PT Royal Oak Development Tbk (RODA) berencana melakukan akuisisi terhadap tujuh
perusahaan yang bergerak di bidang properti senilai Rp512 miliar. Rencana akuisisi ini diperkuat
dengan ditandatangani beberapa perjanjian pendahuluan jual beli . Tujuh perusahaan yang akan
diakuisisi antara lain PT Multi Pratama Gemilang, PT Tiara Sakti Mandiri, PT Fortuna Cahaya
Cemerlang, PT Bangun Megah Pratama, PT Simpruk Arteri Realty, PT Indo Prakasa, PT
Lumbung Mas Sejahtera.Direktur Utama PT Royal Oak Development Tbk, Subianto Satmaka
dalam paparan publik di Jakarta Jumat (17/6) mengatakan, rencana akuisisi tujuh perusahaan ini
dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Juni 2011. Sebelumnya Bursa Efek Indonesia (BEI)
melakukan suspensi terhadap saham RODA pada 3 Juni 2011. Suspensi ini dilakukan karena
perseroan tidak memiliki pendapatan usaha pada laporan keuangan Desember 2010.

KONSOLIDASI YANG TERJADI PADA PERTELEVISIAN INDONESIA

Perusahaan yang menjadi pilihan kami dalam contoh kasus merger dan konsolidasi adalah
penggabungan perusahaan sejenis (Konglomerasi; vertical, horisontal) yakni antara Trans TV
dengan Trans 7 dimana keduanya telah telah menjadi televisi swasta nasional dibawah naungan
Trans.corp. PT Trans Corporation (sebelumnya bernama PT Para Inti Investindo) adalah unit
usaha para group di bidang media, gaya hidup, dan hiburan. Pada awalnya, Trans Corp didirikan
sebagai penghubung antara stasiun televisi Trans Tv dengan stasiun televisi yang baru saja
diambil alih 49% kepemilikan sahamnya oleh Para Group dari Kelompok Kompas Gramedia
(KKG), Trans 7 (dulunya Tv 7). Trans Corp dimiliki oleh para group yang dimotori Chairul
Tanjung Unitusaha

SejarahTrans7

Trans7 berdiri dengan nama TV7 berdasarkan izin dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000 yang sahamnya sebagian besar dimiliki oleh
Kompas Gramedia (KG) dan 12% dimiliki Bakrie & Brothers (perusahaan konglomerat milik
Aburizal Bakrie yang memiliki antv). Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah
diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh.
Pada 4 Agustus 2006, Para Group melalui PT Trans Corpora resmi membeli 49% saham PT Duta
Visual Nusantara Tivi Tujuh. Dengan dilakukannya re-launch pada tanggal 15 Desember 2006,
tanggal ini ditetapkan sebagai hari lahirnya Trans7. Direktur Utama Trans7 saat ini adalah Atiek
NurWahyuni.

SejarahTranstv

Trans TV atau Televisi Transformasi Indonesia adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia
mulai secara terrestrial area di Jakarta, yang dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung. Dengan
motto "Milik Kita Bersama", konsep tayang stasiun ini tidak banyak berbeda dengan stasiun
swasta lainnya. Trans TV adalah anak perusahaan PT Trans Corpora. Kantor Pusat stasiun ini
berada di Studio TransTV, Jalan Kapten Pierre Tendean, Jakarta Selatan. Direktur Utama Trans
TVsaatiniadalahWishnutama.
Trans TV memperoleh izin siaran didirikan pada tanggal 1 Agustus 1998 Trans TV mulai resmi
disiarkan pada 10 November 2001 meski baru terhitung siaran percobaan, Trans TV sudah
membangun Stasiun Relai TV-nya di Jakarta dan Bandung. Siaran percobaan dimulai dari
seorang presenter yang menyapa pemirsa pukul 19.00 WIB malam. Trans TV kemudian pertama
mengudara mulai diluncurkan diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri sejak tanggal 15
Desember 2001 sejak sekitar pukul 19.00 WIB Malam, TRANS TV memulai siaran secara resmi.

Kini industri pertelevisian mengalami perkembangan pesat baik dari segi teknologi maupun
bisnis. Selain makin banyak stasiun TV yang secara bertahap mulai menerapkan teknologi digital
dalam operasionalnya, industri media TV juga ditandai dengan proses konsolidasi dan
pengelompokkan stasiun-stasiun televisi.
Ada tiga kelompok besar yang sekarang sedang menggandrungi pertelevisian Indonesia, yaitu :
1. Dikomandani Hary Tanoesoedibjo, dengan payung PT. Media Nusantara Citra (PT. Bimantara
Citra, Tbk), membawahi: RCTI (PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia), TPI (PT. Cipta Televisi
Pendidikan Indonesia) dan Global TV (PT. Global Informasi Bermutu).
2. Dikomandani Anindya N. Bakrie, dengan payung PT. Bakrie Brothers (Grup Bakrie),
membawahi: ANTV (PT. Cakrawala Andalas Televisi) dan Lativi (PT. Lativi Media Karya).
3. Dikomandani Chairul Tanjung, dengan payung PT. Trans Corpora (Grup Para), membawahi:
Trans TV (PT. Televisi Transformasi Indonesia) dan Trans-7 (PT. Duta Visual Nusantara Tivi
Tujuh, semula dikenal sebagai TV7).

Pertama, pengelompokan ini jelas akan didukung oleh para biro iklan, karena biro-biro iklan ini
tidak perlu lagi repot berurusan dengan satu-persatu stasiun TV, dalam membuat perencanaan
periklanan. Dengan demikian, mereka akan bisa menawarkan paket penayangan iklan yang
menarik dan lengkap kepada para pemasang iklan.

Kedua, dengan membentuk kelompok, media TV akan mampu melakukan efisiensi, optimalisasi
sumberdaya, dan penghematan biaya modal dan operasional, yang sangat krusial artinya di
tengah persaingan antar stasiun TV yang ketat saat ini. Kemitraan strategis antara Trans TV dan
Trans-7, memungkinkan penghematan dalam biaya rekrutmen, penggunaan kontributor dan
koresponden di daerah, pemanfaatan program-program yang sudah diakuisisi, serta efisiensi dan
optimalisasi penggunaan studio, fasilitas, dan alat-alat siaran lain. Tukar-menukar program antar
stasiun-stasiun TV yang sudah berkelompok dalam suatu kemitraan strategis juga memungkinkan
maksimalisasi profit.

Ketiga, dengan membentuk kelompok yang kompak, kelompok industri TV akan memiliki
bargaining position yang lebih baik dibandingkan stasiun TV yang berdiri sendiri, dalam
berhadapan dan bernegosiasi dengan rumah-rumah produksi atau PH (production house).

Konsolidasi dan pengelompokan sejumlah besar stasiun TV bersiaran nasional ini merupakan
proses, yang dipicu oleh pertimbangan hisnis. Hal serupa juga sudah lebih dulu terjadi di
Amerika dan Eropa. Dalam 20 tahun terakhir, terjadi merger dan konsolidasi besar-besaran di
industri media dunia.Dalam buku The New Media Monopoly (2004) karya Ben Madigan,
diungkapkan, kini tinggal lima perusahaan media besar yang menguasai seluruh pasar media
global. Yaitu: News Corporation, AOL-Time Warner, Disney-ABC, Viacom-CBS, dan Sony-
Columbia. Dan, asal tahu saja, News Corporation juga sudah masuk ke pasar Indonesia, dengan
mengusai 20% saham ANTV.

Mandiri Diizinkan Beli Saham BNI Dalam Rangka Konsolidasi

JAKARTA (Media): Pemerintah mengizinkan manajemen Bank Mandiri untuk membeli 51%
saham Bank BNI. Pembelian saham BNI itu merupakan salah satu opsi dalam rangka konsolidasi
perbankan agar terbentuk bank berskala internasional dan menjadi bench mark (acuan) bagi
perbankan nasional.“Jadi terbuka bagi Bank Mandiri untuk mengikuti penawaran saham BNI.
Pada prinsipnya tidak ada masalah. Tetapi yang harus diperhatikan adalah sumber dana untuk
membeli saham BNI. Konsep pendanaan harus jelas,” ujar Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negera (BUMN) Laksamana Sukardi, di Jakarta, kemarin.Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini
Kementerian BUMN sedang mempelajari secara mendalam dua opsi berkaitan dengan struktur
perbankan nasional. Opsi pertama adalah melakukan konsolidasi antara Bank Mandiri dan BNI.
Opsi kedua Bank BNI dibeli oleh bank atau investor selain Bank Mandiri. Apa pun opsi yang
akan dipilih, yang pasti harus dapat melahirkan bank berskala internasional.“Saat ini sedang
didalami untung rugi dari opsi-opsi itu. Karena itu kita tidak bisa membuat keputusan dengan
cepat,” kata Laksamana.Mengenai hasil penjualan 51% saham BNI, Laksamana mengatakan,
pihaknya belum mengetahui apakah seluruhnya masuk dalam kas negara atau menjadi modal
bank bersangkutan. Karena saat ini Menteri BUMN juga mempunyai rencana untukmempercepat
kemampuan bank-bank BUMN memenuhi syarat permodalanminimal,sebagaimana yang
ditetapkan dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API).Berkaitan dengan API tersebut,
Laksamana juga menyatakan, pada dasarnya saat ini seluruh bank membutuhkan tambahan
modal. “Dari peta perbankan, untuk menjadi bank nasional dibutuhkan modal minimal Rp20
triliun, bank internasional Rp40 triliun. Dari mana modal itu kalau tidak ada tambahan? Itu
logikanya. Kalau mau ikuti peta API, semua bank harus tambah modal,” jelasnya.
Menyinggung permintaan DPR agar divestasi 10% saham Mandiri dilakukan melalui secondary
offering (penawaran umum kedua), Laksamana mengatakan, pihaknya belum memutuskan
bagaimana cara divestasi 10% saham Mandiri itu. Tetapi yang perlu ditekankan adalah, divestasi
itu harus dilakukan dengan tujuan jangka panjang untuk memperkuat struktur dan sistem
perbankan nasional.DPR setuju Sementara itu, Ketua Komisi IX DPR RI Emir Moeis
mengatakan, pada prinsipnya DPR menyetujui rencana penjualan saham Bank Permata, BNI,
maupun BRI. Namun, DPR masih harus mempertanyakan kepada pemerintah waktu yang tepat
untuk menjual.‘DPR bagaimanapun pasti memberikan persetujuan untuk menjual, karena
penjualan ini sudah masuk asumsi APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2004,’
Dari segi persentase penjualan, Emir berharap saham yang dijual kepada pembeli strategis tidak
lebih dari 30%, khususnya untuk BNI dan BRI. Namun demikian, untuk penjualan saham Bank
Permata, bisa dilakukan penawaran sampai dengan 51% saham, asalkan pembelinya benar-benar
signifikan.
‘Bank Permata memang asalnya swasta, jadi saya kira tidak apa-apa kalau 51% sahamnya dijual
ke pembeli strategis. Lain halnya dengan BNI dan BRI, pemerintah harus mempertimbangkan
faktor historisnya. BNI dan BRI kan bank nasional yang merupakan kebanggaan bangsa,’
katanya.
Sedangkan Wakil Ketua Komisi IX DPR Anthony Zeidra Abidin mengatakan, DPR
kemungkinan akan menyetujui rencana pemerintah melakukan divestasi 71% sahamnya di Bank
Permata. Namun, Dewan akan meminta pemerintah untuk memperhatikan waktu penjualannya.
“Kalau untuk yang 20% maka bisa segera dilakukan dengan menjual di pasar modal. Tapi yang
51% itu harus dipetimbangkan dengan sangat hati-hati. Tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat,”
jelasnya.Tetapi rencana pemerintah melakukan divestasi atas BNI, BRI, Mandiri, dan Permata
dinilai ekonom Didik J Rachbini terkesan terburu-buru. Langkah ini dikhawatirkan akan
menurunkan harga saham bank-bank yang akan dijual. “Pemerintah memang membutuhkan dana
untuk menutupi kebutuhan APBN 2004. Tapi itu tidak berarti penjualan harus dilakukan dalam
waktu dekat. Kalau untuk menutup APBN saja, maka pemerintah bisa melakukan pengurangan
pengeluaran,” ujar Didik.Yang harus diperhatikan pemerintah saat ini adalah waktu penjualan
saham-saham tersebut. Saat ini, menurut Didik, tidak ada desakan bagi pemerintah melakukan
penjualan sebelum pelaksanaan pemilu. Malahan, kemungkinan harga akan semakin baik bila
pemilu telah terlewati.Seperti diketahui pemerintah berniat untuk melakukan penjualan secara
besar-besaran pada semester I 2004. Daftar bank yang sahamnya akan segera dijual antara lain
Bank Permata (71%), Bank Negara Indonesia (51%), dan Bank Mandiri (10%).

Konsolidasi, Strategi Hadapi Resesi

Pertumbuhan asuransi umum pada tahun ini bakal melemah dibanding 2008.

VIVAnews - Konsolidasi antar perusahaan asuransi merupakan pilihan menghadapi resesi dan
pertumbuhan yang melambat. Diperkirakan setelah konsolidasi, jumlah perusahaan asuransi akan
menciut menjadi 60 perusahaan dari 95 perusahaan.Pengamat Asuransi Umum Alberto Hanani
mengatakan, pertumbuhan asuransi umum pada tahun ini bakal melemah dibanding 2008, akibat
adanya resesi. "Asuransi tidak akan tumbuh dua digit," katanya setelah peresmian gedung Dosen
FEUI di Depok Jawa Barat, Kamis, 5 Maret 2009.Alberto mengatakan, strategi di masa resesi,
setor modal sulit dilakukan. Sehingga investor bisa memilih strategi konsolidasi. Menurutnya,
ketentuan penambahan modal asuransi yang dinaikkan menjadi Rp 40 juta pada 2010,
mengakibatkan konsolidasi menjadi pilihan perusahaan asuransi umum. Sebab, resesi membuat
persaingan makin ketat, pertumbuhan melambat dengan jumlah pemain (perusahaan) yang sama.
"Ada beberapa yang sudah konsolidasi. Sudah kelihatan dari sekarang," kata Alberto.
Jika konsolidasi berhasil, Alberto menambahkan, perusahaan asuransi yang tertinggal akan
menyusut menjadi 60 perusahaan dari 95 perusahaan. Selain pilihan konsolidasi, kata dia, strategi
lainnya dengan menambah variasi produk serta strategi distribusi melalui agen seperti yang
dilakukan agen asuransi umum. "Itu bisa menjadi pilihan perusahaan, jika tidak menginginkan
konsolidasi," ujar Alberto.Alberto menuturkan, fenomena lainnya dalam industri asuransi adalah
masuknya perusahaan asuransi syariah akan menambah para pemain asuransi umum.

Anda mungkin juga menyukai