BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
2.7 HIPOTESIS
Hipotesis 1
Ho : rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) tidak berpengaruh secara parsial terhadap rasio ROE
(Return On Equity) pada laporan keuangan periode 2006-2011.
Ha : rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) berpengaruh secara parsial terhadap rasio ROE
(Return On Equity) pada laporan keuangan periode 2006-2011.
Hipotesis 2
Ho : rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) tidak berpengaruh secara parsial terhadap rasio ROE
(Return On Equity) pada laporan keuangan periode 2006-2011.
Ha : rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) berpengaruh secara parsial terhadap rasio ROE (Return
On Equity) pada laporan keuangan periode 2006-2011.
BAB III
METODE PENELITIAN
ROE (Return On Equity) adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri.
Rasio banyak diamati oleh para pemegang saham bank (baik pemegang saham pendiri maupun
pemegang saham baru) serta para investor dipasar modal yang ingin membeli saham bank yang
bersangkutan (jika bank tersebut telah go public). Namun Bank Indonesia lebih mementingkan
penilaian besarnya ROA daripada ROE. Karena menurut Bank Indonesia, sebagai Pembina dan
pengawas perbankan Indonesia, lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur
dengan asset dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat. Dalam hal seperti
ini sebenarnya keduanya adalah rasio yang sama-sama harus digunakan, karena jika investor
tertarik dengan hasil dari rasio ROE memungkin menanamkan modalnya pada bank yang
bersangkutan.
Selanjutnya adalah rasio ROE (Return On Equity) merupakan perhitungan dengan perbandingan
antara laba bersih bank dengan modal sendiri.
LDR (Loan to Deposit Ratio) adalah rasio antara sejumlah kredit yang diberikan bank
dengan dana yang diterima oleh bank. Loan to Deposit Ratio menyatakan seberapa jauh
kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan
mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio tersebut
memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini
disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar.
Dalam rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) cara perhitungan dimulai dengan rasio antara
sejumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Dalam tata cara
penilaian tingkat kesehatan bank, BI menetapkan ketentuan sebagai berikut:
Untuk rasio LDR sebesar 110% atau lebih diberi nilai kredit 0, artinya likuiditas bank tersebut
dinilai tidak sehat.
Untuk rasio LDR sebesar dibawah 110% diberi nilai kredit 100, artinya likuiditas bank tersebut
dinilai sehat.