Anda di halaman 1dari 24

PAPER

PT BANK MEGA TBK

Diajukan untuk memenuhi salah satu


Tugas Mata Kuliah Bank Dan Lembaga
Keuangan Dibimbing oleh Drs. Wagiyo,
M.M

Oleh : MUHAMMAD
RAGILPANGESTU
NPM : 2019306301075

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU FAKULTAS


EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
KABUPATEN PRINGSEWU – LAMPUNG
TAHUN 2022

i
DAFTAR ISI

SAMPUL i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii

I. PENDAHULUAN 1

II. SITUASI DAN KONDISI BANK


A. Sejarah 2
B. Organisasi 5
C. SumberDayaManusia 6

III. ANALISIS KEKAYAANBANK


A. AnalisisLikuiditas 7
B. AnalisisSolvabilitas 9
C. AnalisisRentabilitas 9

IV. KESIMPULAN DANREKOMENDASI


A. Kesimpulan 15
B. Rekomendasi 15

DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar. 1LogoBank 5

Gambar 2.StrukturOrganisasi 5

Gambar 3. LaporanKuanganBank 10

iii
I. Pendahuluan
Bagi suatu negara, bank dapat dikatakan sebagai darahnya suatu
negara. Oleh karena itu, peran perbankan sangat mempengaruhi
kegiatan ekonomi suatu negara, dengan kata lain kemajuan bank di
suatu negara dapat di jadikan ukuran kemajuan negara yang
bersangkutan. Semakin maju suatu negara, maka semakin besar pula
peran perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Artinya
keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah dan
masyarakat. Peran bank sebagai agen pembangunan (agent
development) yaitu sebagai lembaga yang bertujuan untuk
mendukung pelaksanaan pembangunan nasional, mempunyai
kegiatan utama yaitu menghimpun dana dan menyalurkan dana
(funding andlending).

Menurut undang-undang No 10 tahun 1998 bank merupakan lembaga


perantara keuangan (financial intermediary) yang menghimpun dana
dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam
bentuk kredit. Bank harus menjaga kepercayaan yang diberikan
masyakat dalam mengelola dananya. Bentuk perwujudan bank dalam
mengelola dana masyarakat adalah dengan menjaga kesehatan
kinerjanya, karena kesehatan kinerja sangat penting bagi suatu
lembaga usaha.

Peran stakeholder dapat dengan mudah menilai kinerja lembaga


keuangan dengan mengetahui tingkat kesehatan bank. Oleh karena
itu Bank Indonesia selaku bank sentral mempunyai peran penting
dalam penyehatan perbankan, dimana bank Indonesia bertugas
mengatur dan mengawasi jalannya kegiatan operasional bank. Untuk
itu Bank Indonesia menetapkan suatu yang harus dipenuhi dan
dilakasanakan oleh lembaga perbankan, yaitu berdasarkan Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/12/KEP/DIR dan Surat
Edaran Bank Indonesia NO.30/3/UPPB tanggal 30 April 1997 yaitu
tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan BankIndonesia.

1
Mempertahankan eksistensi dalam dunia perbankan, hal utama yang
harus diperhatikan oleh pihak bank adalah mempertahankan
kepercayaan dari

2
masyarakat dan meningkatkan kualitas kinerjanya. Untuk mengetahui
tingkat kualitas kinerja suatu bank perlu dilakukan analisistingkat
kesehatan suatu bank yang dapat di analisis menggunakan laporan
keuangan yang disajikan oleh bank. Tingat kesehatan keuangan bank
merupakan gambaran tentang kondisi keuangan bank yang dianalisis
dengan alat – alat analisis keuangan,sehingga dapat diketahui
mengenai tingkat kesehatan keuangan yang mencerminkan prestasi
kerja bank tersebut dalam priode tertentu. Sesuai dengan peraturan
yang telah dibuat oleh Bank Indonesia dalam melakukuan penilaian
tingkat kesehatan bank umum yaitu peraturan tentang tingkat
kesehatan bank yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No.13/1/PBI/2011 Tanggal 5 Januari 2011 yang berisi tentang
peraturan yang mewajibkan semua bank umum agar melakukan
penilaian sendiri (self assessment) Tingkat Kesehatan Bank
Menggunakan Pendekatan Rasio (Risk Besed Bank Rating /RBBR)
baik secara individual atau secara konsolidasi, yang perhitungannya
berpedoman pada Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No.
13/24/DPNP Tanggal 25 Oktober 2011, dengan cakupan penilaian
meliputi faktor profil resiko (risk profile), good corporate governance
(GCG), rentabilitas (earnings) dan permodalan(capital).

II. Situasi Dan Kondisi Bank Of IndiaIndonesia


A. Sejarah

Bank Mega berasal dari PT Bank Karman (Karya Aman) yang berdiri
pada tanggal 15 April 1969 dan berkedudukan di Surabaya, dengan
kantor pusatnya berada di Jl. Kembang Jepun No. 180-184. Tercatat
sempat beberapa kali berganti kepemilikan, pada tahun 1988, bank ini
merupakan bank nondevisa yang memiliki 2 cabang,[2]dan di tahun
1989 memiliki aset Rp 123 miliar. Belakangan, kantor cabangnya
ditambah menjadi total 6 kantor cabang dan 4 kantor cabang
pembantu yang tersebar di beberapa kota, seperti Jakarta, Malangdan
Gresik.[3]Pada tanggal 11 Maret 1991, Bank Karman diakuisisi oleh
Pudjianto, pemilik Zebra Taxi Surabaya (lewat PT Continental Zebra

3
Taxi) dan Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bapindoyang keduanya
memiliki saham masing-masing 35% dan 20%.[4][5]Selain

4
itu, bergabung juga Ade Nasution dengan kepemilikan 20%, dan
pemilik lama sebelum akuisisi, Tjahjono Goenadi masih memegang
saham minoritas sebanyak 25%. Pasca-akuisisi, Bank Karman
melakukan relokasi ke Jakarta dan mengubah namanya menjadi
Mega Bank pada tanggal 1 Januari 1992.

Pasca-akuisisi, Mega Bank justru mengalami penurunan kinerja dan


hampir bangkrut. Di saat itulah, seorang pengusaha sepatu, Chairul
Tanjung(yang kemudian akan memiliki konglomerasi CT Corp),
memutuskan mengakuisisi seluruh saham Mega Bank dari tangan
pemilik sebelumnya. Chairul menjual sahamnya di pabrik sepatu
miliknya untuk menguasai bank kecil itu di tahun 1996.[7]Kemudian,
untuk lebih meningkatkan citranya, pada bulan Juni 1997Mega Bank
melakukan perubahan logo dengan tujuan bahwa sebagai lembaga
keuangan kepercayaan masyarakat dengan akan lebih mudah dikenal
melalui logo perusahaan yang baru dan juga berubah nama menjadi
BankMega.

Belakangan, di bawah kendali Chairul yang dibantu oleh Cacuk


Sudarijanto, Bank Mega justru aman-aman saja ketika sejumlah bank
lain bertumbangan di era krisis moneter 1997-1998.[8]Malahan, nama
Bank Mega terangkat ketika di tahun 1998 terjadi kekacauan dimana-
mana, bank ini hadir dengan iklan-iklan sejuk di televisidalam bentuk
"Mega Shalawat" dan "Acong- Joko-Sitorus". Bank Mega berkembang
menjadi salah satu bank besar, dan menjadi dasar bagi
perkembangan Chairul sebagai salah satu konglomerat papan atas di
negeri ini.

Dalam rangka memperkuat struktur permodalan, maka pada 17 April


2000 Bank Mega melaksanakan Initial Public Offering,dan
mencatatkan sahamnya di BEJmaupun BES(kini Bursa Efek
Indonesia). Dengan demikian sebagian saham Bank Mega dimiliki
oleh publik dan berubah namanya menjadi PT Bank Mega Tbk. Dalam
proses ini, Bank Mega melepas 112,5 juta sahamnya dengan harga
penawaran Rp 1.200/lembar.[11]Setahun berikutnya, tepatnya pada
5
2001, Bank Mega telah memiliki72

6
kantor cabang yang tersebar di berbagai daerah dan tercatat sebagai
salah satu bank dengan pertumbuhan paling cepat di Asia Pasifik.

Pada tanggal 20 Juni 2013, Bank Mega meluncurkan logo baru dan
[13]
semboyan baru "Untuk Indonesia yang Lebih Baik" . Identitas baru
ini merupakan refleksi yang mendalam atas harapan Bank Mega
untuk berkiprah membangun Indonesia menjadi bangsa yang
memiliki keunggulan dan pantang menyerah. Penegasan simbol "M"
menjadi representasi dari aspirasi, optimisme, peluang dan cita-cita
masyarakat Indonesia serta keinginan untuk membangun masa
depan keluarga dan bangsa yang lebih baik dan lebih sejahtera.
Rangkaian warna-warna hangat melambangkan energi dan semangat
Bank Mega, pemikiran yang baru dan solusi finansial menyeluruh bagi
nasabah serta insan Bank Mega. Transformasi logo dan semboyan
baru Bank Mega menjadi cerminan semangat seluruh elemen Bank
Mega dalam mewujudkan cita-cita Indonesia. Seluruh elemen Bank
Mega sepakat untuk mewujudkan cita-cita tersebut dan akan mampu
memberikan yang terbaik bagi bangsaIndonesia.

Pada tahun 2016, Bank Mega ditunjuk sebagai salah satu bank
gateway oleh Pemerintah untuk menerima dan mengelola dana
repatriasi para wajib pajak pada program Tax Amnesty. Bank Mega
memiliki kantor pusat di Menara Bank Mega Jakarta. Hingga kini
Bank Mega masih merupakan bank yang kepemilikannya 100% milik
warga Indonesia, saat mayoritas usaha di sektor keuangan Indonesia
banyak dimiliki oleh pemodal asing. Bank Mega memiliki visi "Menjadi
Kebanggaan Bangsa", sedangkan misi Bank Mega adalah
mewujudkan hubungan baik yang berkesinambungan dengan
nasabah melalui layanan perbankan inovatif dan sinergi dengan
didukung oleh ekosistem yang terintegrasi, sumber daya manusia
yang profesional serta kemampuan kinerja organisasi terbaik untuk
memberikan nilai tambah yang tinggi bagi seluruh pemangku
kepentingan (stakeholder).

7
Berikut logo bank mega setelah melalui beberapa pergantian
desain :

Gambar 1. Logo Bank

B. Organisasi

Gambar. 2 Struktur Organisasi

8
C. Sumber DayaManusia
Pengembangan sumber daya manusia Bank menyadari bahwa

Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk di antara faktor kunci yang

memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan Bank dalam

memenuhi visinya sebagai financial lembaga yang unggul dalam

pelayanan dan kinerja. Oleh karena itu, manajemen sumber daya

manusia menjadi perhatian utama Bank untuk membangun hal positif

yang berkelanjutanpertunjukan.

Jumlah karyawan pada akhir tahun 2020 sebanyak 6.498 orang.

penurunan sebesar 12,32% dibandingkan tahun sebelumnya, lanjut ke

implementasi proses otomatisasi dan keterlibatan digital yang lebih

komprehensif teknologi. Pada tahun 2020 Bank menyelenggarakan 2

(dua) gelombang Mega Program Pengembangan Manajemen

(MMDP). Ini program bertujuan untuk membentuk talenta potensial

ke masa depan pemimpin dengan kepemimpinan dan kewirausahaan

yang sangat baik kualitas, yang mampu beradaptasi dan berkontribusi

secara optimal di berbagai bidang.

Program terus dikembangkan agar sesuai kondisi yang ada, serta

perbaikan pada SDM sistem manajemen melalui berbagai platform

digital dan solusi sebagai cara untuk mengoptimalkan program yang

ada. Bank Mega juga secara konsisten menyesuaikan sumber daya

manusia manajemen dan mengatasi tantangan di industri, serta

berbagai disrupsi di era digital yang mungkin timbul. Dengan demikian,

SDM Bank Mega akan menjadi mampu menjawab tantangan dan


9
beradaptasi dengan cepat terhadap pasar perubahan dalam industri

perbankan.

10
III. Analisis KekayaanBank

Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko Tata Kelola

Perusahaan yang Baik / GCG implementasi menjadi dasar untuk

melakukan setiap kegiatan usaha yang bertujuan untuk memberikan

nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan

lainnya. Untuk mengetahui kemajuan Tata Kelola, implementasi

setiap semester Bank Mega melakukan pengukuran kualitas

Implementasi GCG melalui pendekatan self-assessment di setiap

semester. Kriteria yang digunakan dalam penilaian diri disediakan

dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan 13/SEOJK.03/2017

tentang Pelaksanaan Tata Kelola Bank Umum. Menurut penilaian diri

Semester I 2020, pelaksanaan Tata Kelola mendapat skor 2 (dua)

atau “Baik”. Self- assessment Semester II 2020 juga mendapat nilai 2

(dua) atau “Bagus” saat ini telah disampaikan kepada OJK.

Bank Mega sudah menindaklanjuti rekomendasi yang keluar dari hasil

penilaian diri, jadi pelaksanaan pemerintahan akan lebih baik. Dalam

hal Manajemen Risiko, Bank Mega telah menetapkan 4 (empat) pilar

sebagai dasar pengelolaan risiko penerapan. Empat pilar tersebut

menjadi acuan dalam penerapan manajemen risiko di seluruh Unit

kerja Bank adalah Pengawasan Aktif oleh Dewan Komisaris dan

Direksi; Kecukupan Kebijakan dan Penetapan Batas; Kecukupan

Identifikasi, Proses Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian

Risiko; dan Sistem Informasi Manajemen Risiko. Bank Mega

senantiasa memantau dan mengevaluasi risiko pelaksanaan

manajemen antara lain dalam forum Rapat Direksi dan Rapat


11
Gabungan Direksi danKomisaris.

12
Setiap catatan penerapan manajemen risiko mendapat perhatian dari

Direksi dan Dewan Komisaris untuk selanjutnya menindaklanjuti.

Dalam lingkup grup, Bank Mega adalah Prinsipal Entitas dalam

Penerapan Tata Kelola Terintegrasi dan Manajemen Risiko

Terintegrasi di Mega Corpora Konglomerasi Keuangan. Untuk

mendukung tugasnya dan tanggung jawabnya sebagai Entitas Utama,

Bank Mega memiliki membentuk beberapa unit untuk mendukung

pelaksanaannya dari Konglomerasi Keuangan Mega Corpora

A. AnalisisLikuiditas

risiko likuiditas mengelola kemungkinan ketidakmampuan bank


untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo
terhadap deposan, investor dan kreditur, serta pemenuhan giro
wajib mínimum (GWM) dari sumber pendanaan arus kas dan/atau
dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa
menganggu aktifitas dan kondisi keuangan Bank;

13
B. AnalisisSolvabilita
s
1. Debt to AssetRatio
Yaitu perbandingan antara jumlah kewajiban belum dibayar dan
total asset perusahaan saat ini. Aset yang dihitung di sini
termasuk asset tak lancar seperti mesin/bangunan dana set
lancar seperti kas/uang tunai/tabungan bank non-deposito.
2. Debt to Equity Ratio
Yakni perbandingan jumlah kewajiban dengan total modal
operasional bisnis, atau yang disebut juga sebagai ekuitas. Jika
rasio hutang perusahaan lebih besar dari modal operasionalnya,
maka ini salah satu tanda solvabilitas perusahaan tersebut
bermasalah.
3. Leverage Ratio/Debt to CapitalRatio
Merupakan perbandingan dari jumlah hutang dengan total
kekayaan perusahaan saat ini, baik yang sudah diubah menjadi
asset atau valuasi saham.

C. AnalisisRentabilita
s

14
Analisa Kesehatan Bank

Gambar. 3 Laporan Keuangan Bank

15
1. Permodalan(Capital)
Berdasarkan Laporan Keuangan tahun 2019 dan tahun 2020 Rasio CAR atas
Modal terhadap nilai kredit sebagai berikut:

Car 2019 = 3.594.156x 100%


17.074.083
= 21.05 %

Car 2020 = 6.382.751x 100%


17.425.491
= 36.6 %

Hasil yang diperolehbahwa CAR baiktahun 2018, dan tahun 2020 dapat

dinyatakan Sangat Sehat, karena CAR masing-masing 21.05% dan 48,09% ≥

36.6%, meskipun di tahun 2020 mengalamiPeningkatan.

2. Kualitas Aset (AssetQuality)

Rasio Kualitas aktiv aproduktif dan nilai kredit factor kualitas asset, tahun 2019
dan 2020 menunjukkan hasil sebagai berikut :

Kap 2019 = 17.074.033x 100%


3.439.153
= 49.6 %

Kap 2020 = 17.074.033x 100%


4.874.673
= 35%

16
Tahun 2019 sangat sehat, yaitu Hasil yang diperoleh KAP 49.6% diatas3% < KAP

≤ 2%, namu tahun 2020 dinilai sehat dimana 35 % adalah ≤ 2%

3. Manajemen(Management)
Rasio NPM dan Nilai kredit dari faktor

NPM 2019 = 9.765.059x 100%


5.622.706
= 17.03 %

NPM 2020 = 205.490x 100%


4.841.860
= 4.24 %
Hasil analisis yang diperoleh baik tahun 2019 dan tahun 2020 menunjukkan

tingkat kesehatan yang cukup sehat, yang mana 17.03%; 4.24% berada dalam

tingkat ratio 66%

≤ NPM < 81% 3 (cukup sehat)

4.Rentabilitas(Earning)
a. ROA
Rasio ROA dannilaikreditdari factor ROA

Roa 2019 = 14.102.489x 100%


17.074.033
= 24.02 %

Roa 2020 = 27.575x 100%


17.425.491
= 15.82%

17
ROA menunjuk kan pada angka 1 (sangat sehat), dimana ROA tahun 2019

sebesar 24.02% dan tahun 2020 mengalami penurunan 15.82 %

5. Likuiditas(liquidity)
Rasio LDR danNilaikredit factor Likuiditas

Ldr 2019 = 2.324.575x 100%


10.617.024
= 21.89 %

Ldr 2020 = 1.942.203x 100%


10.167.861
= 19.10%

Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh pada tahun 2019 LDR sebesar

21.89% pada posisi cukup sehat, sedangkan pada tahun 2020 diperoleh sebesar

19.10% yang mengalami penurunan yang cukup signifikan .

Analisis penilaian tingkat kesehatan Pt. PT BANK MEGA TBK Tbk


Bobot Nilai 2019
Faktor Keterangan
% Hasil Score
CAR 25 20.05% 25 Sangat Sehat
KAP 30 49.6 % 29.38 Sangat Sehat
NPM 25 17.3 % 20,18 Cukup Sehat
ROA 5 24.02 % 5 Sangat Sehat
LDR 10 21.83 % 8.29 Cukup Sehat
Jumla 100 132.
h 8
Predikat Sangat Sehat

18
Bobot Nilai 2020
Faktor Keterangan
% Hasil Score
CAR 25 36.6 % 25 Sangat
Sehat
KAP 30 35% 30 Sangat
Sehat
NPM 25 4.24 % 20,14 Cukup
Sehat
ROA 5 15.82% 5 Sangat
Sehat
LDR 10 19.10% 8.76 Cukup
Sehat
Jumla 100 110.7
h 6
Predikat Sehat

Sumber: Data Diolah


Berdasarkan Score diperoleh tahun 2019 sebesar 132.8 dan tahun 2020
mengalami perubahan menjadi 110.76 sehingga dari hasil analisis yang
dilakukan, bahwa Pt. PT BANK MEGA TBKDapat dikatakan Bank yang sehat.

19
IV. Kesimpulan danrekomendasi
A. Kesimpulan

Tingkat kesehatan Bank yang ditinjau dari aspek risk profil,

earnings, good corporate gevormance, dan capital pada PT. PT

BANK MEGA TBK., 2019 - 2020 Sehat sehingga

dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari

perubahan faktor-faktor penilaian antara lain profil resiko, GCG,

rentabilitas dan permodalan secara umum kurangbaik.

B. Rekomendasi

Sebaiknya Manajemen Bank dan karyawan ikut berkonstribu

dalam mempertahankan ke stabilan peredaran atau sim[an dana

uang yang ada di PT BANK MEGA TBKdan tetap mempertahankan

kinerja keuangannya. Meskipun kinerja keuangan relative baik,

sebaiknya kinerja keuangan melalui Peningkatan Modal kerja,

aktiva terimbang dan asset, sehingga diharapkan menjadi

lebihkompetitif.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Megafile:///C:/Users/user/Downloads/ar_b
ankmega_2020_eng_full.pdf

21

Anda mungkin juga menyukai