Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH OBSERVASI BANK MANDIRI

JAMBI GATOT SUBROTO

Disusun Oleh:

Anggun Iga Yuditiya (C1C018021)

Ratih Ratnasari (C1C018003)

Sintia ( C1C018099 )

Lian Undari Permata Sari (C1C018084)

Zaharatul Jannah (C1C018103)

Atikah Dwi Fadhilah (C1C018131)

Konia Intani (C1C018119)

Novita Sari (C1C018055)

Muhammad Raihan Erwin (C1C018059)

Muhammad Rafi (C1C018159)

Dosen Pengampu :

Gandy Wahyu Maulana Zulma,M.S.ak.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2019
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini, masyarakat sudah taka sing lagi dengan kata Bank. Bank
sudah menjadi sahabat dari masyarakat dunia untuk memenuhi kebutuhan keuangan
pribadi, kelompok maupun sebuah institusi.
Bank sendiri memiliki pengertian sebagai lembaga keuangan yang kegiatan
usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut ke
masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Bank juga merupakan lembaga
yang bisnis utamanya adalah menyimpan dan meminjam dana dari masyarakat.
Bank kerap disebut sebagai urat nadi kegiatan ekonomi suatu Negara.Pada
manusia misalnya, nadi adalah “saluran” yang bertugas mengantar zat – zat (yang
terdapat dalam darah) dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya. Jika pada manusia,
kekurangan darah menyebabkan lesu, maka pada Negara jika kekurangan uang akan
menyebabkan perekenomian menjadi lesu. Karena uang adalah darah yang menggerakkan
perekenomian Negara.
Sumber utama dana bank dalam usahanya menghimpun dana berasal dari
simpanan dalam bentuk giro, deposito berjangka, dan tabungan sumber-sumber dana bank
dalam bentuk simpanan tersebut berasal dari masyarakat maupun dari nasabah institusi.
Di samping itu, sumber dana bank dapat pula berasal dari modal sendiri dan sumber
lainnya yang tidak termasuk dalam kedua sumber tersebut di atas.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tuntutan tugas
mata kuliah “Akuntansi Perbankan” dan juga untuk menambah pemahaman mahasiswa
tentang sumber dana Bank

1.3 Rumusan Masalah


1. Profil bank mandiri
2. Pengertian Akuntansi Giro
3. Bagaimana pencatatan akuntansi tabungan
4. Bagaimana penarikan tabungan
5. Pengertian bunga tabungan beserta perhitungannya
6. Pengertian tabungan haji
7. Pengertian deposito berjangka
8. Surat berharga
BAB II

METODE PENELITIAN
2.1 Lokasi, Narasumber dan Waktu Penelitian

2.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Bank Mandiri Gatot Subroto Jl.Gatot Subroto No.60 A, Cemp.
Putih , Kec. Jelutung, Kota Jambi 36138

2.1.2 Narasumber

Nama : Jenty M Manurung

Posisi :Customer Servise

2.1.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Bank Mandiri dengan rancangan waktu sebagai berikut:

 Masa persiapan dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2019 dengan rangkaian


mempersiapkan surat izin observasi ke Pihak Bank Mandiri Gatot Subroto.
 Masa Observasi dilakukan pada tanggal 2 Oktober 2019 dengan rangkaian observasi
dengan Bank Mandiri Gatot Subroto.
 Masa Penyusunan Laporan dilakukan tanggal 2 Oktober 2013 dengan rangkaian
penyusunan laporan dari penulisan manual dan proses editing.

2.2 Dokumentasi
BAB III

KAJIAN TEORI
3.1 Profil Bank Mandiri

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi
perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank
pemerintah -- yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia
dan Bank Pembangunan Indonesia -- dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing
bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian
Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140
tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.

 Konsolidasi dan integrasi

Setelah melalui proses konsolidasi dan integrasi menyeluruh di segala bidang, Bank
Mandiri berhasil membangun organisasi bank yang solid dan mengimplementasikan core
banking system baru yang terintegrasi menggantikan core banking system dari keempat bank
legacy sebelumnya yang saling terpisah. Sejak didirikan, kinerja Bank Mandiri senantiasa
mengalami perbaikan terlihat dari laba yang terus meningkat dari Rp1,18 triliun di tahun
2000 hingga mencapai Rp5,3 triliun di tahun 2004. Bank Mandiri melakukan penawaran
saham perdana pada 14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen dengan 4 miliar lembar saham.

 Program Transformasi Tahap I (2005 - 2009)

Tahun 2005 menjadi titik balik bagi Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri memutuskan
untuk menjadi bank yang unggul di regional (regional champion Bank), yang diwujudkan
dalam program transformasi yang dilaksanakan melalui 4 (empat) strategi utama, yaitu:

 Implementasi budaya. Dilakukan dengan restrukturisasi organisasi berbasis kinerja,


penataan ulang sistem penilaian berbasis kinerja, pengembangan leadership dan talent
serta penyesuaian sumber daya manusia dengan kebutuhan strategis.
 Pengendalian tingkat NPL secara agresif. Bank Mandiri fokus pada penanganan kredit
macet dan memperkuat sistem manajemen risiko. Pertumbuhan pasar melalui strategi
dan value preposition yang distinctive untuk masing-masing segmen.
 Meningkatkan pertumbuhan bisnis yang melebihi rata-rata. Pertumbuhan pasar
melalui strategi dan value preposition yang distinctive untuk masing-masing segmen.
 Pengembangan dan pengelolaan program aliansi. antar Direktorat atau Business Unit
dalam rangka optimalisasi layanan kepada nasabah, serta untuk lebih menggali
potensi bisnis nasabah-nasabah eksisting maupun value chain dari nasabah-nasabah
dimaksud.

Untuk dapat meraih aspirasi menjadi Regional Champion Bank, Bank Mandiri melakukan
transformasi secara bertahap melalui 3 (tiga) fase:

 Tahap 1 (2006-2007)
Back on Track : Fokus untuk merekonstruksi ulang fondasi Bank Mandiri untuk pertumbuhan
di masa depan

 Tahap 2 (2008-2009)

Outperform the Market : Fokus pada ekspansi bisnis untuk menjamin pertumbuhan yang
signifikan di berbagai segmen dan mencapai level profit yang mampu melampaui target rata-
rata pasar

 Tahap 3 (2010)

Shaping the End Game : Bank Mandiri menargetkan diri untuk menjadi bank regional
terdepan melalui konsolidasi dari bisnis jasa keuangan dan lebih mengutamakan peluang
strategi pertumbuhan non-organik, termasuk memperkuat kinerja anak perusahaan dan
akuisisi bank atau perusahaan keuangan lainnya yang dapat memberikan nilai tambah bagi
Bank Mandiri.

Proses transformasi yang telah dijalankan sejak tahun 2005 hingga tahun 2010 ini secara
konsisten berhasil meningkatkan kinerja Bank Mandiri. Hal ini tercermin dari peningkatan
berbagai parameter finansial, diantaranya:

 Kredit bermasalah turun signifikan, tercermin dari rasio NPL net konsolidasi yang
turun dari 15,34% di tahun 2005 menjadi 0,62% di tahun 2010.
 Laba bersih Bank Mandiri juga tumbuh sangat signifikan dari Rp 0,6 Triliun di tahun
2005 menjadi Rp 9,2 Triliun di tahun 2010.

Sejalan dengan transformasi bisnis di atas, Bank Mandiri juga melakukan transformasi
budaya dengan merumuskan kembali nilai-nilai budaya untuk menjadi pedoman pegawai
dalam berperilaku, yaitu 5 (lima) nilai budaya perusahaan yang disebut “TIPCE” yang
dijabarkan menjadi:

 Kepercayaan (Trust)
 Integritas (Integrity)
 Profesionalisme (Professionalism)
 Fokus Pada Pelanggan (Customer Focus)
 dan Kesempurnaan (Excellence).

 Program Transformasi Lanjutan (2010 - 2014)

Untuk dapat mempertahankan dan terus meningkatkan kinerjanya, Bank Mandiri


melaksanakan transformasi lanjutan tahun 2010-2014, yaitu dengan melakukan revitalisasi
visinya untuk “Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu
progresif”. Dengan visi tersebut, Bank Mandiri mencanangkan untuk mencapai milestone
keuangan di tahun 2014, yaitu nilai kapitalisasi pasar mencapai di atas Rp225 triliun dengan
pangsa pasar pendapatan mendekati 16%, ROA mencapai kisaran 2,5% dan ROE mendekati
25%, namun tetap menjaga kualitas aset yang direfleksikan dari rasio NPL gross di bawah
4%.
Pada tahun 2014, Bank Mandiri ditargetkan mampu mencapai nilai kapitalisasi pasar
terbesar di Indonesia serta masuk dalam jajaran Top 5 Bank di ASEAN. Selanjutnya di tahun
2020, Bank Mandiri mentargetkan untuk dapat masuk dalam jajaran Top 3 di ASEAN dalam
hal nilai kapitalisasi pasar dan menjadi pemain utama di regional. Untuk mewujudkan visi
tersebut, transformasi bisnis di Bank Mandiri tahun 2010 akan difokuskan pada 3 (tiga) area
bisnis yaitu:

 Wholesale transaction

Memperkuat leadership dengan menawarkan solusi transaksi keuangan yang


komprehensif dan membangun hubungan yang holistik melayani institusi corporate &
commercial di Indonesia.

 Retail deposit & payment

Menjadi bank pilihan nasabah di bidang retail deposit dengan menyediakan pengalaman
perbankan yang unik dan unggul bagi para nasabahnya.

 Retail Financing

Meraih posisi terdepan dalam segmen pembiayaan ritel, terutama untuk memenangkan
persaingan di bisnis kredit perumahan, personal loan, dan kartu kredit serta menjadi salah
satu pemain utama di micro banking.

Indikator keberhasilan transformasi lanjutan 2010-2014 ditunjukkan dengan pencapaian


nilai kapitalisasi saham yang mencapai Rp254 triliun, Return on Asset mencapai 3,39%, dan
Non Performing Loan sebesar 2,17%. Bank Mandiri telah berhasil mempertahankan predikat
sebagai “the best bank in service excellence” selama 7 (tujuh) tahun berturut-turut dari
Marketing Research Indonesia (MRI), dan mempertahankan predikat sebagai “Perusahaan
Sangat Terpercaya” selama 7 (tujuh) tahun berturut-turut dari Indonesian Institute for
Corporate Governance (IICG)

 Kinerja Bank Mandiri 2014

Wholesale transaction

 Memberikan solusi transaksi keuangan yang komprehensif kepada nasabah corporate


untuk memperkuat hubungan dengan nasabah corporate, commercial, dan institusi
dengan memberikan solusi transaksi keuangan yang komprehensif.
 Membangun hubungan melalui pendekatan holistik dengan perusahaan-perusahaan
terkemuka.
 Tahun 2014 pendapatan yang bersumber dari Wholesale fee mencapai Rp4,4 triliun,
dan dana murah Wholesale mencapai Rp73,2 triliun, sedangkan jumlah transaksi cash
management tumbuh sebesar 80,4% mencapai 44,2 juta transaksi.

Retail deposit & payment

 Bank Mandiri selalu berusaha memberikan layanan perbankan yang unik, unggul dan
solusi transaksi yang inovatif.
 Tahun 2014 pendapatan yang berasal dari retail fee mencapai Rp6,7 triliun, dan dana
murah Retail mencapai Rp279,3 triliun, sedangkan jumlah transaksi e-channel selama
tahun 2014 mencapai 1.820 juta transaksi.

Retail Financing

 Menjadi salah satu pemain utama di Micro Banking, Kredit Pemilikan Rumah (KPR),
Personal Loan dan Kartu Kredit, serta dominan di perbankan syariah.
 Tahun 2014 total kredit retail mencapai Rp158,0 triliun, atau tumbuh 21,4% secara
tahunan dengan komposisi 33,2% dari total kredit. Jumlah nasabah Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh 15,5% YoY atau lebih dari 100 ribu nasabah.

 Pencapaian Penting Bank Mandiri 2014

Bank Mandiri terus memperkuat peran sebagai lembaga intermediasi untuk mendorong
perekonomian nasional. Hal itu ditunjukkan dengan pertumbuhan kredit sebesar 12,2% pada
akhir 2014 menjadi Rp.530 triliun dari Rp.472,4 triliun pada periode yang sama tahun
sebelumnya, dengan rasio NPL terjaga di level 2,15 %.

Pertumbuhan penyaluran kredit itu mendorong peningkatan aset menjadi Rp.855 triliun
dari Rp733,1 triliun pada Desember 2013. Sedangkan laba bersih pada 2014 tercatat tumbuh
9,2 % menjadi Rp19,9 triliun atau naik Rp1.7 triliun jika dibandingkan akhir 2013 sebesar
Rp.18,2 triliun. Selain pertumbuhan kredit, laju kenaikan laba bersih juga ditopang oleh
pertumbuhan fee based income yang mencapai Rp15.06 triliun pada tahun 2014.

Laju kenaikan laba juga ditopang pertumbuhan bunga bersih sebesar 15,7% menjadi Rp
39,1 triliun dan kenaikan fee based income sebesar 3,9 % sehingga mencapai Rp.15,06
triliun. Dari capaian laba tersebut, kontribusi anak perusahaan mencapai 9.1% % atau sebesar
Rp1,81 triliun.

Sebagai implementasi fungsi intermediasi dalam mendukung perekonomian nasional,


Bank Mandiri juga terus memacu pembiayaan ke sektor produktif. Hasilnya, pada akhir 2014,
kredit ke sektor produktif tumbuh 13.9 % mencapai Rp 410,6 triliun. dimana kredit investasi
tumbuh 9,1 % dan kredit modal kerja tumbuh 16,7%.

Dilihat dari segmentasi, kenaikan penyaluran kredit terjadi di seluruh bisnis, dengan
pertumbuhan tertinggi pada segmen mikro yang mencapai 33,2% menjadi Rp.36 triliun pada
Desember 2014. Sementara itu, kredit yang tersalurkan untuk segmen usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) mencatat pertumbuhan sebesar 13,6 % menjadi Rp 73,4 triliun.

Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan
pemerintah, yaitu melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga akhir 2014,
jumlah nasabah KUR Bank Mandiri meningkat 34 % yoy mencapai 396 ribu nasabah.

Kepercayaan masyarakat kepada Bank Mandiri juga terus tumbuh yang ditunjukkan
dengan naiknya penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp.636,4 triliun pada akhir
2014 dari Rp.556,4 triliun pada tahun sebelumnya. Dari pencapaian tersebut, total dana
murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri mencapai Rp380,5
triliun, yang terutama didorong oleh pertumbuhan tabungan sebesar 6,7% atau Rp15,93
triliun hingga mencapai Rp252,4 triliun.

Capaian tersebut sangat menggembirakan, terutama jika mempertimbangkan tingkat


persaingan likuiditas yang sangat ketat di industri.Sebagai upaya untuk meningkatkan
pengumpulan dana masyarakat melalui peningkatan kenyamanan bertransaksi, Bank Mandiri
terus mengembangkan jaringan kantor cabang, jaringan elektronik, maupun jaringan layanan
lainnya. Hingga Desember 2014, Bank Mandiri telah memiliki 2.312 cabang, 15.344 unit
ATM serta penambahan jaringan bisnis mikro sehingga menjadi 1.833 unit.

Atas kinerja baik tersebut, Bank Mandiri meraih sejumlah penghargaan antara lain sebagai
bank terbaik di Indonesia dari tiga publikasi terkemuka di sektor keuangan, yaitu Finance
Asia, Asiamoney dan The Banker. Selain itu, Bank Mandiri juga berhasil mempertahankan
predikat Best Bank in Service Excellence dari Marketing Research Indonesia (MRI) dan
Majalah SWA selama tujuh tahun berturut-turut serta predikat Most Trusted Companies
selama delapan tahun berturut-turut dari International Institute for Corporate Governance
(IICG).

 Rencana & Strategi Jangka Panjang 2015-2020

Tantangan ke depan yang semakin kompleks dan kebutuhan untuk terus meningkatkan
kinerja secara berkesinambungan serta memberikan kualitas layanan terbaik kepada nasabah
membuat Bank Mandiri perlu melakukan transformasi bisnis dan pengelolaan organisasi
secara berkelanjutan. Untuk itu, Bank Mandiri telah mencanangkan transformasi Tahap III
2015-2020. Visi jangka panjang Bank Mandiri adalah “To be The Best Bank in ASEAN by
2020”, atau menjadi Bank terbaik di ASEAN tahun 2020. Rumusan visi tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:

 Bank Mandiri bertekad menjadi institusi keuangan terbaik di ASEAN, dalam segi
pelayanan, produk, dan imbal hasil kepada pemegang saham, serta manfaat yang
diterima oleh masyarakat secara luas. Keunggulan ini dicapai dengan menyediakan
layanan jasa dan produk yang terintegrasi, solusi keuangan yang didasari oleh
pemahaman sektor industri yang mendalam dengan ditopang kemajuan teknologi,
kualitas manusia dan sinergi bisnis hingga ke perusahaan anak.
 Menjadi kebanggaan negeri dan setiap insan yang bekerja di Bank Mandiri memiliki
tanggung jawab yang harus direalisasikan melalui pengelolaan manajemen dan tata
kelola perusahaan yang baik.
 Dengan sasaran mencapai kapitalisasi pasar USD55 miliar dan Return on Equity
23%-27% pada tahun 2020, Bank Mandiri bertekad menjadi ikon perbankan
Indonesia di ASEAN.

Untuk mencapai visi tersebut, strategi pertumbuhan Bank Mandiri ke depan akan difokuskan
pada 3 (tiga) area utama sebagai berikut:

 Memperkuat leadership di segmen wholesale dengan melakukan pendalaman


relationship dengan nasabah. Strategi ini bertujuan agar Bank Mandiri dapat
meningkatkan share of wallet dan rasio crosssell revenue dari nasabah wholesale
Mandiri, melalui penyediaan solusi produk wholesale yang terintegrasi, solusi yang
berbasis ekspertis di sektor usaha nasabah, dan berperan aktif mendukung aktivitas
nasabah Mandiri yang melakukan ekspansi bisnis ke negara lain dengan penyediaan
solusi yang bersifat crossborder.
 Menjadi Bank pilihan nasabah di segmen retail, dengan akselerasi bisnis di segmen-
segmen utama yang menjadi pendorong utama pertumbuhan bisnis Bank Mandiri,
yaitu: (-) Di segmen mikro, Bank Mandiri ingin menjadi penantang terkuat di pasar,
melalui kemudahan akses nasabah mikro ke jaringan distribusi Bank Mandiri. (-) Di
segmen Small Medium Enterprise (SME), Bank Mandiri ingin menjadi Bank Utama
pilihan nasabah SME, melalui penetrasi dan akuisisi nasabah yang difokuskan pada
sektor-sektor potensial, untuk memenuhi seluruh kebutuhan nasabah SME. (-)
Sedangkan di segmen Individual, Bank Mandiri fokus pada membangun
kepemimpinan melalui penawaran produk consumer yang lengkap dan berdaya saing,
memiliki inovasi untuk memperkuat dominasi di retail payment.
 Mengintegrasikan bisnis di semua segmen yang ada di Bank Mandiri, termasuk
dengan Perusahaan Anak. Melalui strategi ini, Bank Mandiri ingin mendorong budaya
cross-sell, baik antar unit kerja yang menangani segmen wholesale dan retail,
termasuk dengan perusahaan anak, serta mendorong regionalisasi bisnis dan
mengoptimalkan jaringan distribusi di wilayah.

Ketiga area fokus tersebut juga akan didukung dengan penguatan organisasi untuk
memberikan solusi layanan terpadu, peningkatan infrastruktur (kantor cabang, IT, operations,
risk management) serta penguatan sumber daya manusia.

 Rencana Strategis Tahun 2015

Tahun 2015 merupakan tahun yang penting bagi Bank Mandiri karena bertepatan dengan
dimulainya Transformasi Tahap III 2015-2020, sehingga kinerja Bank Mandiri di 2015 akan
menjadi barometer dan landasan dalam menghadapi serta menyelesaikan tantangan yang
lebih besar pada tahun-tahun mendatang.

Untuk itu, Bank Mandiri telah menyusun target utama tahun 2015, yaitu menjaga kondisi
likuiditas dengan LDR < 86%, menjaga kualitas aktiva produktif dengan pertumbuhan kredit
(netto) sebesar 19% dan Non Performing Loan (NPL) di level 2.08%, meningkatkan porsi
Dana Murah mencapai minimal 64,9%, meningkatkan profitabilitas dengan pertumbuhan
rasio fee based income sebesar 28,81% dan Cost Efficiency Ratio (CER) di bawah 40%, dan
implementasi inisiatif strategis corporate plan.

Target utama tersebut akan dicapai melalui implementasi sasaran strategis yang
dirumuskan menggunakan pendekatan balanced scorecard pada empat perspektif, dengan
penjelasan sebagai berikut:

Perspektif Keuangan

 Meningkatkan Company Value, dengan target pertumbuhan nilai Market Cap terbesar
di antara pesaing utama.
 Meningkatkan Profitabilitas Bank, yaitu Earning After Tax dan ROE.
 Meningkatkan Market share Kredit dan Dana Murah, dengan target market share
kredit mencapai 12.9% dan market share dana mencapai 13.8%.
 Meningkatkan Kualitas Aktiva Produktif, dengan menjaga nilai NPL gross maksimal
sebesar 2.08%
 Mengembangkan Transactional Banking, untuk mencapai pertumbuhan fee based
income wholesale dan retail.
 Perspektif Pelanggan
 Meningkatkan Ekspansi Kredit, dengan fokus kredit retail sehingga komposisi kredit
retail meningkat.
 Meningkatkan Penghimpunan Dana Murah melalui Retail Payment, untuk
meningkatkan porsi dana murah.
 Perspektif Bisnis Internal.
 Memperkuat implementasi Good Corporate Governance.
 Meningkatkan Kepuasan Nasabah melalui peningkatan layanan Cabang dan e-channel
Bank Mandiri.

Perspektif Pengembangan

 Meningkatkan Inovasi & mengembangkan aliansi/sinergi dengan fokus pada


implementasi inisiatif strategis corporate plan dan peningkatan income factor
pegawai.
 Selain itu, Bank Mandiri juga akan memfokuskan perhatian pada area-area lain yang
menjadi enabler pencapaian target 2015, yaitu pengembangan SDM & implementasi
culture, good corporate governance, information technology, dan risk management.

3.2 Akuntansi Giro

Pada saat pembukaan, giran diberikan ketentuan saldo minimal, setoran perdana, cara
penarikan/penyetoran, jasa giro, penutupan giro dan biaya yang menjadi bebas giran. Setoran
perdana dan saldo minimal setiap bulan pada setiap bank berbeda, karena ketentuan ini
diserahkan pada bank masing – masing.Bila calon giro sepakat, maka giro bisa langsung
dibuka dan giran dibebani penggantian barang cetakan berupa buku cek dan bilyet giro.

Transaksi giro dicatat sebesar nilai nominal dan disajikan sebesar nilai kewajiban
bank terhadao nasabah giran.Nilai nominal adalah nilai nominal setoran / penarikan,
sedangkan nilai kewajiban adalah nilai saldo setelah mengalami mutasi pendebetan atau
penarikan.Pendebetan misalnya akibat adanya penarikan dan beban biaya bagi
giran.Pengkreditan rekening giro akibat adanya setoran uang tunai/cek, bilyet giro atau
adanya jasa giro yang diperhitungkan bank.

Pada posisi normal, giro akan selalu bersaldo kredit. Namun demikian, tidak menutup
kemungkinan terdapat giran yang melakukan transaksi bisnis yang menimbulkan penarikan
cek atau bilyet giro melebihi saldo giro yang dimilikinya. Bila ini yang terjadi maka terjadi
maka terjadi saldo negatif (saldo debet untuk giro). Saldo negatif ini terjadi (dalam arti
cek/BG bisa dicairkan oleh pemegangnya) karena bank memberikan talangan/cerukan
terlebih dahulu.Dalam istilah perbankan disebut overdraft.Overdraft ini diperlukan
sebagaimana pemberian kredit kepada nasabah. Giran akan dikenakan biaya provisi,
administrasi, dan biaya lainnya.

Dalam hal mutasi giro, bisa dijadikan indikasi bahwa giro tersebut tergolong aktif
atau pasif.Giro dianggap pasif bila selama enam bulan berturut – turut tidak mengalami
mutasi dan bersaldo di bawah saldo minimal. Giro pasif tetap akan dikenakan biaya
administrasi setiap bulan yang dibebankan pada rekening giro hingga bersaldo nol dan
kemudian ditutup secara sepihak oleh bank, walaupun tidak menutup kemungkinan giran
berinisiatif sendiri untuk menutup gironya.

Contoh:

Transaksi di bawah ini adalah transaksi yang dilakukan oleh Susilo nasabah giro Bank Bisnis
Semarang selama bulan April 2015.

Tanggal:

1/4 Dibuka rekening giro atas nama Susilo dengan setoran perdana Rp1.000.000,- secara
tunai. Biaya penggantian barang cetakan berupa buku cek dan bilyet giro sebesar
Rp50.000,- yang dibayar tunai.

5/4 Susilo setor tunai untuk giro sebesar Rp500.000,-

10/4 Susilo menyetor giro berupa cek BNI Semarang Rp1.500.000,- dan kliring dinyatakan
berhasil hari ini.

15/4 Susilo menarik cek no. 1124 sebesar Rp500.000,- untuk membayar hutang kepada
Samsudin nasabah giro Bank Bisnis Semarang. Pada hari ini juga Samsudin
menyetorkannya kepada Bank Bisnis tersebut.

17/4 Pada hari ini Susilo mentransfer dananya ke cabang Surabaya atas beban giro sebesar
Rp1.000.000,-

20/4 Susilo setor giro secara tunai Rp750.000,-

25/4 Bank Bisnis Semarang menerima transfer masuk dari Cabang Cirebon sebesar
Rp1.200.000,- untuk keuntungan giro Susilo.

27/4 Penarikan giro oleh Susilo untuk ditransfer ke Cabang Bandung sebesar
Rp2.000.000,-

Bank Bisnis menentukan jasa giro sebesar 12% akan diberikan dengan saldo minimal
Rp1.000.000,-. Jasa giro dihitung dari saldo terendah dalam bulan yang bersangkutan, Pajak
Penghasilan bunga (PPh) sebesar 15% dan biaya administrasi Rp50.000,- setiap bulan.
Dengan informasi tersebut, maka jurnal pembukuan adalah sebagai berikut:

Jurnal:

Tgl Keterangan Dr Cr
1/4 Kas Rp1.050.000,-
Giro Susilo Rp1.000.000,-
Barang Cetakan Rp 50.000,-
5/4 Kas Rp500.000,-
Giro Susilo Rp500.000,-

10/4 Giro BI Rp1.500.000,-


Giro Susilo Rp1.500.000,-

15/4 Giro Susilo Rp500.000,-


Giro Samsudin Rp500.000,-

17/4 Giro Susilo Rp1.000.000,-


RAK. Cabang Surabaya Rp1.000.000,-

20/4 Kas Rp750.000,-


Giro Susilo Rp750.000,-

25/4 RAK. Cabang Cirebon Rp1.200.000,-


Giro Susilo Rp1.200.000,-

27/4 Giro Susilo Rp2.000.000


RAK. Cabang Bandung Rp2.000.000

30/4 Bunga Giro Rp10.000


Giro Susilo Rp10.000

Giro Susilo Rp1.500


Hutang PPh Rp1.500

Giro Susilo Rp50.000


Pendapatan Operasional Lainnya Rp50.000

Daftar mutasi giro a/n Susilo:

Tgl Keterangan Debit Kredit Saldo


1/4 Setor tunai 1.000.000 1.000.000
5/4 Setor tunai 500.000 1.500.000
10/4 Setor kliring 1.500.000 3.000.000
15/4 Pengambilan 500.000 2.500.000
17/4 Transfer keluar 1.000.000 1.500.000
20/4 Setor tunai 750.000 2.250.000
25/4 Transfer masuk 1.200.000 3.450.000
27/4 Transfer keluar 2.000.000 1.450.000
30/4 Bunga giro 10.000 1.460.000
PPh 1.500 1.458.500
Beban administrasi 50.000 1.408.500
Saldo terendah selama bulan yang bersangkutan adalah Rp1.000.000, sehingga bunga giro
yang dibayar oleh bank sebesar Rp1.000.000 X 12% X 1/12 = Rp10.000,- dikurangi pajak
bunga yang harus dititipkan di bank sebesar Rp10.000 X 15% = Rp1.500. Sehingga dibayar
bersih ke Susilo sebesar Rp8.500

3.3 Tabungan

Tabungan merupakan simpanan masyarakat atau pihak lain yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat – syarat tertentu yang telah disepakati tetapi tidak bisa ditarik
dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau yang dipersamakan dengan itu. Syarat – syarat
tertentu misalnya harus ditarik secara tunai, penarikan hanya dalam kelipatan nominal
tertentu, jumlah penarikan tidak boleh melebihi saldo minimal tertentu.

Pada awalnya tabungan di Indonesia hanya tiga jenis yaitu Tabanas, Taska, dan
tabungan ONH.Namun dalam perkembangannya setelah tahun 1989 Bank Indonesia
memberikan kebebasan kepada bank – bank komersial untuk menciptakan produk tabungan.
Oleh karena itu, produk tabungan saat ini sangat banyak misalnya Simaskot dari BRI,
Tahapan dari BCA, Taplus dari BNI, Tabungan Mandiri dari Bank Mandiri, dan sebagainya.
Produk tabungan tersebut pada prinsipnya mengikuti ketentuan BI yang dalam SK Dir. BI no.
22/63 Kep. Dir. Tanggal 01-12-1989 bahwa syarat – syarat penyelenggaraan tabungan adalah
sebagai berikut:

1. Bank hanya dapat menyelenggarakan tabungan dalam bentuk rupiah


2. Ketentuan mengenai penyelenggaraan tabungan ditetapkan oleh bank masing –
masing
3. Penarikan tabungan tidak dapat menggunakan cek, bilyet giro, serta surat perintah
bayar lainnya yang sejenis.
4. Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi bank atau alat yang
disediakan untuk keperluan tersebut misalnya ATM
5. Bank penyelenggara tabungan diperkenankan untuk menetapkan sendiri cara
pelayanan, system administrasi, setoran, frekuensi pengambilan, tabungan pasif,
tingkat suku bunga, cara perhitungan dan pembayaran bunga, pemberian hadiah,
nama tabungan.
6. Bunga tabungan dikenakan pajak penghasilan (PPh) sebesar 15% final untuk
penduduk dan 20% untuk bukan penduduk. (Kep.Menteri Keu.No.
1308/KMK.04/1989)

3.3.1 Pencatatan Transaksi Tabungan

Setiap setoran tabungan akan dicatat sebesar nilai nominal setoran dan selanjutnya
disajikan sebesar nilai kewajiban. Nilai kewajiban adalah saldo ditambah bunga yang
diperhitungkan dikurangi pajak.Setiap bunga yang diperhitungkan dikreditkan ke rekening
tabungan. Untuk setor tabungan, seorang penabung bisa menggunakan uang tunai, warkat,
transfer masuk, dan sebagainya yang disetujui bank. Setoran menggunakan warkat atau surat
berharga lain bisa dikreditkan ke tabungan kalau warkat itu sudah efektif. Artinya bisa
diuangkan saat itu.

Contoh :

Tanggal 1 mei 2015 mas Rangga membuka tabungan prima pada bank Duta Prima
Semarang dengan setoran berupa uang tunai Rp1.000.000, wesel yang telah jatuh tempo dan
telah dilendos oleh Bank Maxi Cabang Cilacap sebesar Rp5.000.000, cek BNI Semarang
Rp10.000.000. inkaso dan kliring terhadap warkat tersebut dinyatakan berhasil pada tanggal 1
mei 2015. Biaya inkaso Rp50.000, biaya meterai untuk surat kuasa Rp10.000. maka jurnal
pada tanggal 1 mei 2015 adalah:

Terima warkat inkaso RAR. Warket inkaso diterima 5.000.000


Inkaso berhasil RAR. Warkat inkaso diterima 5.000.000

Catat ke tabungan RAK. Cabang Cilacap 5.000.000


Giro BI 10.000.000
Kas 1.000.000
Pendapatan inkaso 50.000
Bea meterai 10.000
Tab. Prima mas rangga 15.940.000

3.3.2 penarikan tabungan

Penarikan tabungan hanya bisa dilakukan secara tunai di setiap counter – counter
cabang bank yang bersangkutan atau dengan menggunakan alat tertentu berupa kartu ATM.
Penarikan di cabang lain umunya dibatasi maksimum plafond penarikannya, sedangkan di
cabang tempat membuka tabungan bahwa penarikan diijinkan sampai tabungan bersaldo
minimal. Kartu ATM merupakan kartu tunai (cash card) yang hanya bisa digunakan untuk
penarikan tunai di setiap tempat yang tersedia automatic teller machine (atm). Penarikan di
cabang lain akan dicatat pada rekening antar kantor (rak).

Contoh :

10/5 mas rangga mencairkan tabungan di cabang semarang Rp10.000.000

25/5 mas rangga mencairkan tabungan di cabang Surabaya sebesar Rp15.000.000

Di cab. Semarang 10/5 Tabungan prima 10.000.000


Kas 10.000.000

25/5 Tabungan prima 15.000.000


Rak.cabang 15.000.000

Di cab. Surabaya 25/5 Rak. Cab. semarang 15.000.000


Kas 15.000.000

3.3.3 Bunga Tabungan dan Perhitungannya

Bunga tabungan dihitung pada setiap akhir bulan dan langsung dikreditkan ke
rekening tabungan. Dengan demikian bunga tabungan akan menambah saldo tabungan.
Perhitungan bunga bisa dilakukan secara harian atau bulanan dengan mendasarkan pada saldo
terendah, suku bunga tetap atau berubah, atau kombinasi dari kedua hal tersebut.

a. Bunga diperhitungkan dengan dasar lamanya saldo mengendap dan tingkat suku
bunga berubah – ubah. Bila pendekatan ini yang digunakan, lamanya waktu
mengendap di hitung sejak perubahan sampai terjadi perubahan bunga. Contoh
perhitungan waktu: tanggal 5-5-2015 sampai 10-5-2015, maka lamanya dana
mengendap 10-4 = 6 hari.

Waktu dana mengendap Hari Saldo Suku bunga Jumlah bunga


bunga
1/5 – 5/5 4 15.940.000 12% 21.253,33
5/5 – 10/5 5 25.940.000 12% 43.233,33
10/5 – 15/5 5 15.940.000 12% 26.566,67
15/5 – 20/5 5 15.940.000 14% 30.994,44
20/5 – 25/5 5 15.940.000 15% 33.208,33
25/5 – 31/5 6 940.000 11% 1.723,43
b. Perhitungan bunga berdasarkan lamanya saldo mengendap dan tingkat suku bunga
tetap.

Tanggal Hari bunga Saldo Suku bunga Jumlah bunga


1/5 – 5/5 4 15.940.000 12% 21.253,33
5/5 – 10/5 5 25.940.000 12% 43.233,33
10/5 – 25/5 15 15.940.000 12% 79.700,00
25/5 – 31/5 6 940.000 12% 1.880
Jumlah 146.066,66

c. Perhitungan bunga tabungan berdasarkan saldo terendah dalam bulan yang


bersangkutan dengan bunga berjenjang.

3.2.4 Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH)


Tabungan ONH diselenggarakan baik oleh Bank Konvensional maupun Bank
Syariah. Pada Bank konvensional tabungan ONH tidak diberikan bunga, namun jasa
tabungan diberikan dalam bentuk lain misalnya bingkisan tertentu pada setiap bulan selama
saldo tabumgan masih mengendap. Sedangkan pada bank Syariah, tabungan ONH
mendapatkan bagi hasil. Biaya untuk membeli souvenir tertentu di bukukan sebagai biaya
promosi.

Comtoh:

Tanggal 1/5/2019 Pak Jono membuka Tabungan ONH dengan setoran awal ongkos naik haji
Rp 20.000.000. Kemudian pada tanggal 01/08/2019 Pak Jono terdaftar sebagai calon jamaah
haji. Pada saat tersebut, Pak Jono harus melunasi kekurangannya melalui bank yang
bersangkutan sebesar Rp 14.000.000. Bingkisan seharga Rp 200.000 diserahkan pada 01
Agustus 2019.

Perlakuan akuntansi tabungan untuk mencatat jurnal transaksi ONH adalah sebagai berikut:

#1: Setoran tabungan tanggal 1/5/2019:

Dr. Kas Rp 20.000.000

Cr. Tabungan ONH Rp 20.000.000

#2: Pelimpahan tabungan ke ONH, tanggal 1/8/2019:

Dr. Tabungan ONH Rp 20.000.000

Dr. Kas Rp 14.000.000

Cr. Setoran ONH Rp 34.000.000

#3: Pemberian Bingkisan, tanggal 1/8/2019:

Dr. Biaya Promosi Rp 200.000

Cr. Kas Rp 200.000

3.4 Deposito Berjangka

Pilihan Investasi yang Memberi Keuntungan dan Rasa Aman

Untuk memastikan uang Anda diinvestasikan di tempat yang aman dan terpercaya
sekaligus menguntungkan, Mandiri Deposito Rupiah adalah pilihan yang tepat dan dapat
diandalkan. Mandiri Deposito Rupiah adalah simpanan berjangka dalam mata uang Rupiah
dengan bunga menarik dan beragam keuntungan lainnya.
Keuntungan

a). Suku Bunga yang Kompetitif

 Suku bunga Mandiri Deposito yang kompetitif menjadikan investasi Anda lebih cepat
berkembang.
 Bunga dihitung berdasarkan jumlah hari sebenarnya (1 tahun dihitung 365 hari).

b). Fleksibilitas Tinggi

 Tersedia berbagai pilihan jangka waktu yang dapat Anda tentukan sesuai dengan
kebutuhan Anda, yaitu: 1, 3, 6, 12, atau 24 bulan.
 Bebas memperpanjang deposito secara otomatis (Automatic Roll Over /ARO).
 Anda dapat memilih untuk menginvestasikan kembali bunga deposito ke pokok
deposito atau ditransfer ke rekening Mandiri Giro atau Mandiri Tabungan yang dapat
ditarik setiap saat.
 Bunga Deposito dapat diterima di muka, sehingga Anda tidak perlu membayar penuh
sesuai jumlah yang Anda ingin tempatkan pada Mandiri Deposito Rupiah.
 Dapat dibuka atas nama 2 orang pribadi (joint account).

c). Terpercaya

Bank Mandiri yang telah dikenal luas, memberikan simbol bonafiditas pribadi Anda dengan
memiliki Mandiri Deposito.

d). Fasilitas

 Automatic Roll Over (ARO)

Deposito Anda dapat diperpanjang secara otomatis pada saat jatuh tempo

 Mandiri SMS, Mandiri Internet, atau Mandiri Call

Pembukaan dan penutupan deposito dapat dilakukan melalui Mandiri SMS, Mandiri Internet,
atau Mandiri Call. Tersedia layanan informasi dan pembatalan perpanjangan deposito
otomatis/ ARO melalui Mandiri SMS, Mandiri Internet, atau Mandiri Call khusus untuk
deposito yang dibuka melalui Mandiri SMS, Mandiri Internet, atau Mandiri Call.

e). Mandiri Kredit Agunan Deposito

Anda dapat memperoleh fasilitas Kredit Agunan Deposito dengan Deposito Anda sebagai
jaminannya. Apapun kebutuhan Anda dapat dipenuhi dengan cepat dan mudah sementara
Deposito Anda tetap menghasilkan bunga.

f). Persyaratan
 Memiliki rekening Mandiri Tabungan atau Mandiri Giro.
 Minimum penempatan deposito:
o Pembukaan melalui kantor cabang Rp. 10.000.000,-
o Pembukaan melalui e-Banking (Mandiri Online, atau Mandiri Call) : Rp.
1.000.000.-
 Perorangan:
o Warga Negara Indonesia : KTP dan NPWP
o Warga Negara Asing : Paspor dan KIMS / KITAS / KITAP (Kartu Ijin Menetap
Sementara / Kartu Ijin Tinggal Sementara).
 Perusahaan:
o KTP pejabat yang berwenang.
o SIUP, NPWP, akte pendirian perusahaan dan perubahannya yang terakhir.
o Biaya meterai pada saat pembukaan dan pencairan deposito sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
o Bunga dikenakan pajak sesuai ketentuan yang berlaku.

3.5 Surat berharga

Pengertian Surat Berharga atau commercial paper (negotiable instruments) adalah sebuah
dokumen yang memiliki nilai uang yang diakui dan dilindungi oleh hukum untuk
kepentingan transaksi perdagangan, pembayaran, penagihan atau sejenis lainnya.

Surat berharga sering digunakan sebagai alat bayar dalam transaksi perdagangan modern,
khususnya di kalangan para pengusaha. Banyak pengusaha yang menggunakan surat berharga
sebagai alat bayar transaksi perdagangan karena dianggap lebih aman, praktis, dan memiliki
gengsi (prestige) tersendiri.

Manfaat Surat Berharga

Fungsi dan manfaat dari surat berharga dapat dilihat dari sisi, yaitu dari segi Yuridis dan segi
fungsinya.

1. Secara Yuridis

Manfaat surat berharga secara Yuridis adalah sebagai:

 Alat pembayaran
 Alat pemindahan hak tagih (karena diperjual-belikan)
 Surat legitimasi (Surat Bukti Tagih)

2. Dari Segi Fungsinya

Manfaat surat berharga dilihat dari segi fungsinya adalah sebagai:

 Surat yang sifatnya hukum kebendaan (zakenrechtelijke papieren)


 Surat tanda keanggotaan dari persekutuan (lidmaatschaps papieren)
 Surat tagihan hutang (schuldvorderingspapieren)

Ciri-Ciri Surat Berharga

Secara umum surat berharga mempunyai kesamaan dalam karakteristik dan persyaratannya.
Berikut ini adalah ciri-ciri dan syarat surat berharga tersebut:

 Surat berharga berbentuk dokumen tertulis.


 Surat berharga harus memiliki nama.
 Terdapat beberapa tanda tangan dari pihak terkait.
 Surat berharga merupakan perinta atau janji tanpa syarat.
 Di dalam surat berharga terdapat akta perinta atau janji membayar.
 Di dalam surat berharga terdapat nama orang yang membayar.
 Terdapat keterangan waktu pembayaran yang harus dilakukan.

Jenis-Jenis Surat Berharga

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dalam Buku I titel 6 dan titel 7 menjelaskan
mengenai jenis-jenis surat berharga. Berikut ini adalah macam-macam surat berharga
tersebut:

1. Wesel

Wessel merupakan surat berharga yang memuat kata wesel di dalamnya, yang diberikan
tanggal dan ditandatangani di suatu tempat, dimana si penerbit memberikan perintah tanpa
syarat kepada tersangkut untuk pada hari bayar-membayar sejumlah uang kepada orang
(penerima) yang ditunjuk oleh penerbit atau penggantinya di suatu tempat tertentu.

2. Surat Sanggup

Surat sanggub adalah surat berharga yang memuat kata “aksep” atau Promes dimana
penerbit menyanggupi untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang disebut dalam
surat sanggup itu atau penggantinya atau pembawanya pada hari pembayaran.

3. Cek

Cek adalah surat berharga yang di dalamnya terdapat kata cek/ cheque dimana penerbitnya
memerintahkan kepada bank tertentu untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang
namanya disebut dalam cek, penggantinya, pembawanya pada saat ditunjukkan.

4. Kwitansi dan Promes Atas Tunjuk

Kwitansi dan promes atas unjuk adalah suatu surat yang diberikan tanggal, ditandatangani
oleh penerbitnya terhadap orang lain untuk suatu pembayaran sejumlah uang yang ditentukan
di dalamnya kepada penunjuk (atas tunjuk) pada waktu diperlihatkan.

5. Surat Berharga di Luar KUHD


Selain yang disebutkan di dalam KUHD, masih terdapat beberapa jenis surat berharga
lainnya, diantaranya:

 Bilyet Giro; Bilyet Giro adalah surat perintah tak bersyarat dari nasabah (bentuknya
baku) kepada bank penyimpan dana untuk memindahkan sejumlah dana dari rekening
giro yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya, kepada
bank yang sama atau kepada bank lainnya.
 Credit Card; Credit card/ kartu kredit adalah kartu plastik yang dikeluarkan oleh
issuer, yaitu bank atau lembaga keuangan lainnya, yang fungsinya adalah sebagai
pengganti uanq tunai.
 Travels Cheque; Travels cheque/ cek perjalanan adalah surat berharga yang
dikeluarkan oleh bank, yang memiliki nilai, dimana bank penerbit sanggup membayar
sejumlah uang sebesar nilai nominalnya kepada orang yang tanda tangannya tertera
ada cek perjalanan itu.
 Konosemen; Sebuah dokumen yang menentukan syarat-syarat kontrak antara
pengirim dan maskapai pelayaran. Konosemen berupa formulir yang dikeluarkan oleh
maskapai dan dilengkapi oleh pengirim.
 Charter Party; Perjanjian tertulis antara pemilik kapal dan pihak lain mengenai
penyediaan kapal untuk mengangkut orang atau barang pada waktu atau perjalanan
tertentu; seringkali perjanjian tertulis ini digunakan oleh pemilik kapal sebagai
jaminan untuk memperoleh kredit dari bank
 Delivery Order; Surat berharga yang mencantumkan kata delivery order di dalamnya
dan merupakan surat perintah dari pemegang delivery order diserahkan barang-barang
sebagai yang disebut, yang diambil dari konosemennya.
 Surat Saham; Surat berharga yang mencantumkan kata saham di dalamnya, sebagai
tanda bukti kepemilikan sahamnya sebagai bagian dari saham dari modalnya.

Contoh surat berharga:

Contoh wasel

Contoh cek bank mandiri


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Bank Mandiri merupakan bank umum yang ada di Indonesia , bank mandiri ini seperti halnya
bank yang lainnya . Tetapi yang membuat bank Mandiri ini berbeda adalah layanan dan
fasilitas yang diberikan kepada pelangganya . Bank mandiri mengutamakan good service
terhadap konsumen. Beberapa layanan bank mandiri mampu memberikan manfaat yang baik
dan berguna bagi masyarakat yang membutuhkan uang . contohnya menerima kredit usaha
rakyat kecil dan tidak memberikan bunga yang tinggi . Beberapa fasilitas yang canggih
memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi . Bank mandiri mempunyai teknologi
yang mudah untuk dilakukan konsumen .

Terhadap layanan bank mandiri ini banyak manfaat yang diberikan ,mulai rakyat kecil hingga
para pengusaha bisnis besar . Bank mandiri ini tidak hanya memberikan layanan di dalam
Indonesia , tetapi di luar negeri pun kita masih bisa melakukan transaksi atau menggunakan
layanan yang kita butuhkan.Mudah mendapatkan mata uang asing yang kita butuhkan . Suku
bunga Mandiri Deposito Valuta Asing yang kompetitif menjadikan investasi lebih cepat
berkemban

Anda mungkin juga menyukai