Disusun Oleh:
Sintia ( C1C018099 )
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS JAMBI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini, masyarakat sudah taka sing lagi dengan kata Bank. Bank
sudah menjadi sahabat dari masyarakat dunia untuk memenuhi kebutuhan keuangan
pribadi, kelompok maupun sebuah institusi.
Bank sendiri memiliki pengertian sebagai lembaga keuangan yang kegiatan
usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut ke
masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Bank juga merupakan lembaga
yang bisnis utamanya adalah menyimpan dan meminjam dana dari masyarakat.
Bank kerap disebut sebagai urat nadi kegiatan ekonomi suatu Negara.Pada
manusia misalnya, nadi adalah “saluran” yang bertugas mengantar zat – zat (yang
terdapat dalam darah) dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya. Jika pada manusia,
kekurangan darah menyebabkan lesu, maka pada Negara jika kekurangan uang akan
menyebabkan perekenomian menjadi lesu. Karena uang adalah darah yang menggerakkan
perekenomian Negara.
Sumber utama dana bank dalam usahanya menghimpun dana berasal dari
simpanan dalam bentuk giro, deposito berjangka, dan tabungan sumber-sumber dana bank
dalam bentuk simpanan tersebut berasal dari masyarakat maupun dari nasabah institusi.
Di samping itu, sumber dana bank dapat pula berasal dari modal sendiri dan sumber
lainnya yang tidak termasuk dalam kedua sumber tersebut di atas.
METODE PENELITIAN
2.1 Lokasi, Narasumber dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Bank Mandiri Gatot Subroto Jl.Gatot Subroto No.60 A, Cemp.
Putih , Kec. Jelutung, Kota Jambi 36138
2.1.2 Narasumber
Penelitian ini dilaksanakan di Bank Mandiri dengan rancangan waktu sebagai berikut:
2.2 Dokumentasi
BAB III
KAJIAN TEORI
3.1 Profil Bank Mandiri
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi
perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank
pemerintah -- yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia
dan Bank Pembangunan Indonesia -- dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing
bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian
Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140
tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.
Setelah melalui proses konsolidasi dan integrasi menyeluruh di segala bidang, Bank
Mandiri berhasil membangun organisasi bank yang solid dan mengimplementasikan core
banking system baru yang terintegrasi menggantikan core banking system dari keempat bank
legacy sebelumnya yang saling terpisah. Sejak didirikan, kinerja Bank Mandiri senantiasa
mengalami perbaikan terlihat dari laba yang terus meningkat dari Rp1,18 triliun di tahun
2000 hingga mencapai Rp5,3 triliun di tahun 2004. Bank Mandiri melakukan penawaran
saham perdana pada 14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen dengan 4 miliar lembar saham.
Tahun 2005 menjadi titik balik bagi Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri memutuskan
untuk menjadi bank yang unggul di regional (regional champion Bank), yang diwujudkan
dalam program transformasi yang dilaksanakan melalui 4 (empat) strategi utama, yaitu:
Untuk dapat meraih aspirasi menjadi Regional Champion Bank, Bank Mandiri melakukan
transformasi secara bertahap melalui 3 (tiga) fase:
Tahap 1 (2006-2007)
Back on Track : Fokus untuk merekonstruksi ulang fondasi Bank Mandiri untuk pertumbuhan
di masa depan
Tahap 2 (2008-2009)
Outperform the Market : Fokus pada ekspansi bisnis untuk menjamin pertumbuhan yang
signifikan di berbagai segmen dan mencapai level profit yang mampu melampaui target rata-
rata pasar
Tahap 3 (2010)
Shaping the End Game : Bank Mandiri menargetkan diri untuk menjadi bank regional
terdepan melalui konsolidasi dari bisnis jasa keuangan dan lebih mengutamakan peluang
strategi pertumbuhan non-organik, termasuk memperkuat kinerja anak perusahaan dan
akuisisi bank atau perusahaan keuangan lainnya yang dapat memberikan nilai tambah bagi
Bank Mandiri.
Proses transformasi yang telah dijalankan sejak tahun 2005 hingga tahun 2010 ini secara
konsisten berhasil meningkatkan kinerja Bank Mandiri. Hal ini tercermin dari peningkatan
berbagai parameter finansial, diantaranya:
Kredit bermasalah turun signifikan, tercermin dari rasio NPL net konsolidasi yang
turun dari 15,34% di tahun 2005 menjadi 0,62% di tahun 2010.
Laba bersih Bank Mandiri juga tumbuh sangat signifikan dari Rp 0,6 Triliun di tahun
2005 menjadi Rp 9,2 Triliun di tahun 2010.
Sejalan dengan transformasi bisnis di atas, Bank Mandiri juga melakukan transformasi
budaya dengan merumuskan kembali nilai-nilai budaya untuk menjadi pedoman pegawai
dalam berperilaku, yaitu 5 (lima) nilai budaya perusahaan yang disebut “TIPCE” yang
dijabarkan menjadi:
Kepercayaan (Trust)
Integritas (Integrity)
Profesionalisme (Professionalism)
Fokus Pada Pelanggan (Customer Focus)
dan Kesempurnaan (Excellence).
Wholesale transaction
Menjadi bank pilihan nasabah di bidang retail deposit dengan menyediakan pengalaman
perbankan yang unik dan unggul bagi para nasabahnya.
Retail Financing
Meraih posisi terdepan dalam segmen pembiayaan ritel, terutama untuk memenangkan
persaingan di bisnis kredit perumahan, personal loan, dan kartu kredit serta menjadi salah
satu pemain utama di micro banking.
Wholesale transaction
Bank Mandiri selalu berusaha memberikan layanan perbankan yang unik, unggul dan
solusi transaksi yang inovatif.
Tahun 2014 pendapatan yang berasal dari retail fee mencapai Rp6,7 triliun, dan dana
murah Retail mencapai Rp279,3 triliun, sedangkan jumlah transaksi e-channel selama
tahun 2014 mencapai 1.820 juta transaksi.
Retail Financing
Menjadi salah satu pemain utama di Micro Banking, Kredit Pemilikan Rumah (KPR),
Personal Loan dan Kartu Kredit, serta dominan di perbankan syariah.
Tahun 2014 total kredit retail mencapai Rp158,0 triliun, atau tumbuh 21,4% secara
tahunan dengan komposisi 33,2% dari total kredit. Jumlah nasabah Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh 15,5% YoY atau lebih dari 100 ribu nasabah.
Bank Mandiri terus memperkuat peran sebagai lembaga intermediasi untuk mendorong
perekonomian nasional. Hal itu ditunjukkan dengan pertumbuhan kredit sebesar 12,2% pada
akhir 2014 menjadi Rp.530 triliun dari Rp.472,4 triliun pada periode yang sama tahun
sebelumnya, dengan rasio NPL terjaga di level 2,15 %.
Pertumbuhan penyaluran kredit itu mendorong peningkatan aset menjadi Rp.855 triliun
dari Rp733,1 triliun pada Desember 2013. Sedangkan laba bersih pada 2014 tercatat tumbuh
9,2 % menjadi Rp19,9 triliun atau naik Rp1.7 triliun jika dibandingkan akhir 2013 sebesar
Rp.18,2 triliun. Selain pertumbuhan kredit, laju kenaikan laba bersih juga ditopang oleh
pertumbuhan fee based income yang mencapai Rp15.06 triliun pada tahun 2014.
Laju kenaikan laba juga ditopang pertumbuhan bunga bersih sebesar 15,7% menjadi Rp
39,1 triliun dan kenaikan fee based income sebesar 3,9 % sehingga mencapai Rp.15,06
triliun. Dari capaian laba tersebut, kontribusi anak perusahaan mencapai 9.1% % atau sebesar
Rp1,81 triliun.
Dilihat dari segmentasi, kenaikan penyaluran kredit terjadi di seluruh bisnis, dengan
pertumbuhan tertinggi pada segmen mikro yang mencapai 33,2% menjadi Rp.36 triliun pada
Desember 2014. Sementara itu, kredit yang tersalurkan untuk segmen usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) mencatat pertumbuhan sebesar 13,6 % menjadi Rp 73,4 triliun.
Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan
pemerintah, yaitu melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga akhir 2014,
jumlah nasabah KUR Bank Mandiri meningkat 34 % yoy mencapai 396 ribu nasabah.
Kepercayaan masyarakat kepada Bank Mandiri juga terus tumbuh yang ditunjukkan
dengan naiknya penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp.636,4 triliun pada akhir
2014 dari Rp.556,4 triliun pada tahun sebelumnya. Dari pencapaian tersebut, total dana
murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri mencapai Rp380,5
triliun, yang terutama didorong oleh pertumbuhan tabungan sebesar 6,7% atau Rp15,93
triliun hingga mencapai Rp252,4 triliun.
Atas kinerja baik tersebut, Bank Mandiri meraih sejumlah penghargaan antara lain sebagai
bank terbaik di Indonesia dari tiga publikasi terkemuka di sektor keuangan, yaitu Finance
Asia, Asiamoney dan The Banker. Selain itu, Bank Mandiri juga berhasil mempertahankan
predikat Best Bank in Service Excellence dari Marketing Research Indonesia (MRI) dan
Majalah SWA selama tujuh tahun berturut-turut serta predikat Most Trusted Companies
selama delapan tahun berturut-turut dari International Institute for Corporate Governance
(IICG).
Tantangan ke depan yang semakin kompleks dan kebutuhan untuk terus meningkatkan
kinerja secara berkesinambungan serta memberikan kualitas layanan terbaik kepada nasabah
membuat Bank Mandiri perlu melakukan transformasi bisnis dan pengelolaan organisasi
secara berkelanjutan. Untuk itu, Bank Mandiri telah mencanangkan transformasi Tahap III
2015-2020. Visi jangka panjang Bank Mandiri adalah “To be The Best Bank in ASEAN by
2020”, atau menjadi Bank terbaik di ASEAN tahun 2020. Rumusan visi tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Bank Mandiri bertekad menjadi institusi keuangan terbaik di ASEAN, dalam segi
pelayanan, produk, dan imbal hasil kepada pemegang saham, serta manfaat yang
diterima oleh masyarakat secara luas. Keunggulan ini dicapai dengan menyediakan
layanan jasa dan produk yang terintegrasi, solusi keuangan yang didasari oleh
pemahaman sektor industri yang mendalam dengan ditopang kemajuan teknologi,
kualitas manusia dan sinergi bisnis hingga ke perusahaan anak.
Menjadi kebanggaan negeri dan setiap insan yang bekerja di Bank Mandiri memiliki
tanggung jawab yang harus direalisasikan melalui pengelolaan manajemen dan tata
kelola perusahaan yang baik.
Dengan sasaran mencapai kapitalisasi pasar USD55 miliar dan Return on Equity
23%-27% pada tahun 2020, Bank Mandiri bertekad menjadi ikon perbankan
Indonesia di ASEAN.
Untuk mencapai visi tersebut, strategi pertumbuhan Bank Mandiri ke depan akan difokuskan
pada 3 (tiga) area utama sebagai berikut:
Ketiga area fokus tersebut juga akan didukung dengan penguatan organisasi untuk
memberikan solusi layanan terpadu, peningkatan infrastruktur (kantor cabang, IT, operations,
risk management) serta penguatan sumber daya manusia.
Tahun 2015 merupakan tahun yang penting bagi Bank Mandiri karena bertepatan dengan
dimulainya Transformasi Tahap III 2015-2020, sehingga kinerja Bank Mandiri di 2015 akan
menjadi barometer dan landasan dalam menghadapi serta menyelesaikan tantangan yang
lebih besar pada tahun-tahun mendatang.
Untuk itu, Bank Mandiri telah menyusun target utama tahun 2015, yaitu menjaga kondisi
likuiditas dengan LDR < 86%, menjaga kualitas aktiva produktif dengan pertumbuhan kredit
(netto) sebesar 19% dan Non Performing Loan (NPL) di level 2.08%, meningkatkan porsi
Dana Murah mencapai minimal 64,9%, meningkatkan profitabilitas dengan pertumbuhan
rasio fee based income sebesar 28,81% dan Cost Efficiency Ratio (CER) di bawah 40%, dan
implementasi inisiatif strategis corporate plan.
Target utama tersebut akan dicapai melalui implementasi sasaran strategis yang
dirumuskan menggunakan pendekatan balanced scorecard pada empat perspektif, dengan
penjelasan sebagai berikut:
Perspektif Keuangan
Meningkatkan Company Value, dengan target pertumbuhan nilai Market Cap terbesar
di antara pesaing utama.
Meningkatkan Profitabilitas Bank, yaitu Earning After Tax dan ROE.
Meningkatkan Market share Kredit dan Dana Murah, dengan target market share
kredit mencapai 12.9% dan market share dana mencapai 13.8%.
Meningkatkan Kualitas Aktiva Produktif, dengan menjaga nilai NPL gross maksimal
sebesar 2.08%
Mengembangkan Transactional Banking, untuk mencapai pertumbuhan fee based
income wholesale dan retail.
Perspektif Pelanggan
Meningkatkan Ekspansi Kredit, dengan fokus kredit retail sehingga komposisi kredit
retail meningkat.
Meningkatkan Penghimpunan Dana Murah melalui Retail Payment, untuk
meningkatkan porsi dana murah.
Perspektif Bisnis Internal.
Memperkuat implementasi Good Corporate Governance.
Meningkatkan Kepuasan Nasabah melalui peningkatan layanan Cabang dan e-channel
Bank Mandiri.
Perspektif Pengembangan
Pada saat pembukaan, giran diberikan ketentuan saldo minimal, setoran perdana, cara
penarikan/penyetoran, jasa giro, penutupan giro dan biaya yang menjadi bebas giran. Setoran
perdana dan saldo minimal setiap bulan pada setiap bank berbeda, karena ketentuan ini
diserahkan pada bank masing – masing.Bila calon giro sepakat, maka giro bisa langsung
dibuka dan giran dibebani penggantian barang cetakan berupa buku cek dan bilyet giro.
Transaksi giro dicatat sebesar nilai nominal dan disajikan sebesar nilai kewajiban
bank terhadao nasabah giran.Nilai nominal adalah nilai nominal setoran / penarikan,
sedangkan nilai kewajiban adalah nilai saldo setelah mengalami mutasi pendebetan atau
penarikan.Pendebetan misalnya akibat adanya penarikan dan beban biaya bagi
giran.Pengkreditan rekening giro akibat adanya setoran uang tunai/cek, bilyet giro atau
adanya jasa giro yang diperhitungkan bank.
Pada posisi normal, giro akan selalu bersaldo kredit. Namun demikian, tidak menutup
kemungkinan terdapat giran yang melakukan transaksi bisnis yang menimbulkan penarikan
cek atau bilyet giro melebihi saldo giro yang dimilikinya. Bila ini yang terjadi maka terjadi
maka terjadi saldo negatif (saldo debet untuk giro). Saldo negatif ini terjadi (dalam arti
cek/BG bisa dicairkan oleh pemegangnya) karena bank memberikan talangan/cerukan
terlebih dahulu.Dalam istilah perbankan disebut overdraft.Overdraft ini diperlukan
sebagaimana pemberian kredit kepada nasabah. Giran akan dikenakan biaya provisi,
administrasi, dan biaya lainnya.
Dalam hal mutasi giro, bisa dijadikan indikasi bahwa giro tersebut tergolong aktif
atau pasif.Giro dianggap pasif bila selama enam bulan berturut – turut tidak mengalami
mutasi dan bersaldo di bawah saldo minimal. Giro pasif tetap akan dikenakan biaya
administrasi setiap bulan yang dibebankan pada rekening giro hingga bersaldo nol dan
kemudian ditutup secara sepihak oleh bank, walaupun tidak menutup kemungkinan giran
berinisiatif sendiri untuk menutup gironya.
Contoh:
Transaksi di bawah ini adalah transaksi yang dilakukan oleh Susilo nasabah giro Bank Bisnis
Semarang selama bulan April 2015.
Tanggal:
1/4 Dibuka rekening giro atas nama Susilo dengan setoran perdana Rp1.000.000,- secara
tunai. Biaya penggantian barang cetakan berupa buku cek dan bilyet giro sebesar
Rp50.000,- yang dibayar tunai.
10/4 Susilo menyetor giro berupa cek BNI Semarang Rp1.500.000,- dan kliring dinyatakan
berhasil hari ini.
15/4 Susilo menarik cek no. 1124 sebesar Rp500.000,- untuk membayar hutang kepada
Samsudin nasabah giro Bank Bisnis Semarang. Pada hari ini juga Samsudin
menyetorkannya kepada Bank Bisnis tersebut.
17/4 Pada hari ini Susilo mentransfer dananya ke cabang Surabaya atas beban giro sebesar
Rp1.000.000,-
25/4 Bank Bisnis Semarang menerima transfer masuk dari Cabang Cirebon sebesar
Rp1.200.000,- untuk keuntungan giro Susilo.
27/4 Penarikan giro oleh Susilo untuk ditransfer ke Cabang Bandung sebesar
Rp2.000.000,-
Bank Bisnis menentukan jasa giro sebesar 12% akan diberikan dengan saldo minimal
Rp1.000.000,-. Jasa giro dihitung dari saldo terendah dalam bulan yang bersangkutan, Pajak
Penghasilan bunga (PPh) sebesar 15% dan biaya administrasi Rp50.000,- setiap bulan.
Dengan informasi tersebut, maka jurnal pembukuan adalah sebagai berikut:
Jurnal:
Tgl Keterangan Dr Cr
1/4 Kas Rp1.050.000,-
Giro Susilo Rp1.000.000,-
Barang Cetakan Rp 50.000,-
5/4 Kas Rp500.000,-
Giro Susilo Rp500.000,-
3.3 Tabungan
Tabungan merupakan simpanan masyarakat atau pihak lain yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat – syarat tertentu yang telah disepakati tetapi tidak bisa ditarik
dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau yang dipersamakan dengan itu. Syarat – syarat
tertentu misalnya harus ditarik secara tunai, penarikan hanya dalam kelipatan nominal
tertentu, jumlah penarikan tidak boleh melebihi saldo minimal tertentu.
Pada awalnya tabungan di Indonesia hanya tiga jenis yaitu Tabanas, Taska, dan
tabungan ONH.Namun dalam perkembangannya setelah tahun 1989 Bank Indonesia
memberikan kebebasan kepada bank – bank komersial untuk menciptakan produk tabungan.
Oleh karena itu, produk tabungan saat ini sangat banyak misalnya Simaskot dari BRI,
Tahapan dari BCA, Taplus dari BNI, Tabungan Mandiri dari Bank Mandiri, dan sebagainya.
Produk tabungan tersebut pada prinsipnya mengikuti ketentuan BI yang dalam SK Dir. BI no.
22/63 Kep. Dir. Tanggal 01-12-1989 bahwa syarat – syarat penyelenggaraan tabungan adalah
sebagai berikut:
Setiap setoran tabungan akan dicatat sebesar nilai nominal setoran dan selanjutnya
disajikan sebesar nilai kewajiban. Nilai kewajiban adalah saldo ditambah bunga yang
diperhitungkan dikurangi pajak.Setiap bunga yang diperhitungkan dikreditkan ke rekening
tabungan. Untuk setor tabungan, seorang penabung bisa menggunakan uang tunai, warkat,
transfer masuk, dan sebagainya yang disetujui bank. Setoran menggunakan warkat atau surat
berharga lain bisa dikreditkan ke tabungan kalau warkat itu sudah efektif. Artinya bisa
diuangkan saat itu.
Contoh :
Tanggal 1 mei 2015 mas Rangga membuka tabungan prima pada bank Duta Prima
Semarang dengan setoran berupa uang tunai Rp1.000.000, wesel yang telah jatuh tempo dan
telah dilendos oleh Bank Maxi Cabang Cilacap sebesar Rp5.000.000, cek BNI Semarang
Rp10.000.000. inkaso dan kliring terhadap warkat tersebut dinyatakan berhasil pada tanggal 1
mei 2015. Biaya inkaso Rp50.000, biaya meterai untuk surat kuasa Rp10.000. maka jurnal
pada tanggal 1 mei 2015 adalah:
Penarikan tabungan hanya bisa dilakukan secara tunai di setiap counter – counter
cabang bank yang bersangkutan atau dengan menggunakan alat tertentu berupa kartu ATM.
Penarikan di cabang lain umunya dibatasi maksimum plafond penarikannya, sedangkan di
cabang tempat membuka tabungan bahwa penarikan diijinkan sampai tabungan bersaldo
minimal. Kartu ATM merupakan kartu tunai (cash card) yang hanya bisa digunakan untuk
penarikan tunai di setiap tempat yang tersedia automatic teller machine (atm). Penarikan di
cabang lain akan dicatat pada rekening antar kantor (rak).
Contoh :
Bunga tabungan dihitung pada setiap akhir bulan dan langsung dikreditkan ke
rekening tabungan. Dengan demikian bunga tabungan akan menambah saldo tabungan.
Perhitungan bunga bisa dilakukan secara harian atau bulanan dengan mendasarkan pada saldo
terendah, suku bunga tetap atau berubah, atau kombinasi dari kedua hal tersebut.
a. Bunga diperhitungkan dengan dasar lamanya saldo mengendap dan tingkat suku
bunga berubah – ubah. Bila pendekatan ini yang digunakan, lamanya waktu
mengendap di hitung sejak perubahan sampai terjadi perubahan bunga. Contoh
perhitungan waktu: tanggal 5-5-2015 sampai 10-5-2015, maka lamanya dana
mengendap 10-4 = 6 hari.
Comtoh:
Tanggal 1/5/2019 Pak Jono membuka Tabungan ONH dengan setoran awal ongkos naik haji
Rp 20.000.000. Kemudian pada tanggal 01/08/2019 Pak Jono terdaftar sebagai calon jamaah
haji. Pada saat tersebut, Pak Jono harus melunasi kekurangannya melalui bank yang
bersangkutan sebesar Rp 14.000.000. Bingkisan seharga Rp 200.000 diserahkan pada 01
Agustus 2019.
Perlakuan akuntansi tabungan untuk mencatat jurnal transaksi ONH adalah sebagai berikut:
Untuk memastikan uang Anda diinvestasikan di tempat yang aman dan terpercaya
sekaligus menguntungkan, Mandiri Deposito Rupiah adalah pilihan yang tepat dan dapat
diandalkan. Mandiri Deposito Rupiah adalah simpanan berjangka dalam mata uang Rupiah
dengan bunga menarik dan beragam keuntungan lainnya.
Keuntungan
Suku bunga Mandiri Deposito yang kompetitif menjadikan investasi Anda lebih cepat
berkembang.
Bunga dihitung berdasarkan jumlah hari sebenarnya (1 tahun dihitung 365 hari).
Tersedia berbagai pilihan jangka waktu yang dapat Anda tentukan sesuai dengan
kebutuhan Anda, yaitu: 1, 3, 6, 12, atau 24 bulan.
Bebas memperpanjang deposito secara otomatis (Automatic Roll Over /ARO).
Anda dapat memilih untuk menginvestasikan kembali bunga deposito ke pokok
deposito atau ditransfer ke rekening Mandiri Giro atau Mandiri Tabungan yang dapat
ditarik setiap saat.
Bunga Deposito dapat diterima di muka, sehingga Anda tidak perlu membayar penuh
sesuai jumlah yang Anda ingin tempatkan pada Mandiri Deposito Rupiah.
Dapat dibuka atas nama 2 orang pribadi (joint account).
c). Terpercaya
Bank Mandiri yang telah dikenal luas, memberikan simbol bonafiditas pribadi Anda dengan
memiliki Mandiri Deposito.
d). Fasilitas
Deposito Anda dapat diperpanjang secara otomatis pada saat jatuh tempo
Pembukaan dan penutupan deposito dapat dilakukan melalui Mandiri SMS, Mandiri Internet,
atau Mandiri Call. Tersedia layanan informasi dan pembatalan perpanjangan deposito
otomatis/ ARO melalui Mandiri SMS, Mandiri Internet, atau Mandiri Call khusus untuk
deposito yang dibuka melalui Mandiri SMS, Mandiri Internet, atau Mandiri Call.
Anda dapat memperoleh fasilitas Kredit Agunan Deposito dengan Deposito Anda sebagai
jaminannya. Apapun kebutuhan Anda dapat dipenuhi dengan cepat dan mudah sementara
Deposito Anda tetap menghasilkan bunga.
f). Persyaratan
Memiliki rekening Mandiri Tabungan atau Mandiri Giro.
Minimum penempatan deposito:
o Pembukaan melalui kantor cabang Rp. 10.000.000,-
o Pembukaan melalui e-Banking (Mandiri Online, atau Mandiri Call) : Rp.
1.000.000.-
Perorangan:
o Warga Negara Indonesia : KTP dan NPWP
o Warga Negara Asing : Paspor dan KIMS / KITAS / KITAP (Kartu Ijin Menetap
Sementara / Kartu Ijin Tinggal Sementara).
Perusahaan:
o KTP pejabat yang berwenang.
o SIUP, NPWP, akte pendirian perusahaan dan perubahannya yang terakhir.
o Biaya meterai pada saat pembukaan dan pencairan deposito sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
o Bunga dikenakan pajak sesuai ketentuan yang berlaku.
Pengertian Surat Berharga atau commercial paper (negotiable instruments) adalah sebuah
dokumen yang memiliki nilai uang yang diakui dan dilindungi oleh hukum untuk
kepentingan transaksi perdagangan, pembayaran, penagihan atau sejenis lainnya.
Surat berharga sering digunakan sebagai alat bayar dalam transaksi perdagangan modern,
khususnya di kalangan para pengusaha. Banyak pengusaha yang menggunakan surat berharga
sebagai alat bayar transaksi perdagangan karena dianggap lebih aman, praktis, dan memiliki
gengsi (prestige) tersendiri.
Fungsi dan manfaat dari surat berharga dapat dilihat dari sisi, yaitu dari segi Yuridis dan segi
fungsinya.
1. Secara Yuridis
Alat pembayaran
Alat pemindahan hak tagih (karena diperjual-belikan)
Surat legitimasi (Surat Bukti Tagih)
Secara umum surat berharga mempunyai kesamaan dalam karakteristik dan persyaratannya.
Berikut ini adalah ciri-ciri dan syarat surat berharga tersebut:
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dalam Buku I titel 6 dan titel 7 menjelaskan
mengenai jenis-jenis surat berharga. Berikut ini adalah macam-macam surat berharga
tersebut:
1. Wesel
Wessel merupakan surat berharga yang memuat kata wesel di dalamnya, yang diberikan
tanggal dan ditandatangani di suatu tempat, dimana si penerbit memberikan perintah tanpa
syarat kepada tersangkut untuk pada hari bayar-membayar sejumlah uang kepada orang
(penerima) yang ditunjuk oleh penerbit atau penggantinya di suatu tempat tertentu.
2. Surat Sanggup
Surat sanggub adalah surat berharga yang memuat kata “aksep” atau Promes dimana
penerbit menyanggupi untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang disebut dalam
surat sanggup itu atau penggantinya atau pembawanya pada hari pembayaran.
3. Cek
Cek adalah surat berharga yang di dalamnya terdapat kata cek/ cheque dimana penerbitnya
memerintahkan kepada bank tertentu untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang
namanya disebut dalam cek, penggantinya, pembawanya pada saat ditunjukkan.
Kwitansi dan promes atas unjuk adalah suatu surat yang diberikan tanggal, ditandatangani
oleh penerbitnya terhadap orang lain untuk suatu pembayaran sejumlah uang yang ditentukan
di dalamnya kepada penunjuk (atas tunjuk) pada waktu diperlihatkan.
Bilyet Giro; Bilyet Giro adalah surat perintah tak bersyarat dari nasabah (bentuknya
baku) kepada bank penyimpan dana untuk memindahkan sejumlah dana dari rekening
giro yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya, kepada
bank yang sama atau kepada bank lainnya.
Credit Card; Credit card/ kartu kredit adalah kartu plastik yang dikeluarkan oleh
issuer, yaitu bank atau lembaga keuangan lainnya, yang fungsinya adalah sebagai
pengganti uanq tunai.
Travels Cheque; Travels cheque/ cek perjalanan adalah surat berharga yang
dikeluarkan oleh bank, yang memiliki nilai, dimana bank penerbit sanggup membayar
sejumlah uang sebesar nilai nominalnya kepada orang yang tanda tangannya tertera
ada cek perjalanan itu.
Konosemen; Sebuah dokumen yang menentukan syarat-syarat kontrak antara
pengirim dan maskapai pelayaran. Konosemen berupa formulir yang dikeluarkan oleh
maskapai dan dilengkapi oleh pengirim.
Charter Party; Perjanjian tertulis antara pemilik kapal dan pihak lain mengenai
penyediaan kapal untuk mengangkut orang atau barang pada waktu atau perjalanan
tertentu; seringkali perjanjian tertulis ini digunakan oleh pemilik kapal sebagai
jaminan untuk memperoleh kredit dari bank
Delivery Order; Surat berharga yang mencantumkan kata delivery order di dalamnya
dan merupakan surat perintah dari pemegang delivery order diserahkan barang-barang
sebagai yang disebut, yang diambil dari konosemennya.
Surat Saham; Surat berharga yang mencantumkan kata saham di dalamnya, sebagai
tanda bukti kepemilikan sahamnya sebagai bagian dari saham dari modalnya.
Contoh wasel
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bank Mandiri merupakan bank umum yang ada di Indonesia , bank mandiri ini seperti halnya
bank yang lainnya . Tetapi yang membuat bank Mandiri ini berbeda adalah layanan dan
fasilitas yang diberikan kepada pelangganya . Bank mandiri mengutamakan good service
terhadap konsumen. Beberapa layanan bank mandiri mampu memberikan manfaat yang baik
dan berguna bagi masyarakat yang membutuhkan uang . contohnya menerima kredit usaha
rakyat kecil dan tidak memberikan bunga yang tinggi . Beberapa fasilitas yang canggih
memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi . Bank mandiri mempunyai teknologi
yang mudah untuk dilakukan konsumen .
Terhadap layanan bank mandiri ini banyak manfaat yang diberikan ,mulai rakyat kecil hingga
para pengusaha bisnis besar . Bank mandiri ini tidak hanya memberikan layanan di dalam
Indonesia , tetapi di luar negeri pun kita masih bisa melakukan transaksi atau menggunakan
layanan yang kita butuhkan.Mudah mendapatkan mata uang asing yang kita butuhkan . Suku
bunga Mandiri Deposito Valuta Asing yang kompetitif menjadikan investasi lebih cepat
berkemban