Anda di halaman 1dari 16

1

Pengendalian Manajemen dan Akuntansi Pertanggungjawaban Makalah; Akuntansi


Manajemen

Pengendalian Manajemen dan


Akuntansi Pertanggungjawaban

Dosen Pengampu:
Bpk. Syahril.SE.,M.Ak

Oleh:
Khalilatun Nuraniyah
(713.2.2.0751)

PROGRAM
Fakultas Ekonomi & Bisnis
2
Universitas Wiraraja Sumenep
0 STUDI
AKUNTANSI
1
6

FAKULTAS EKONOMI
Fakultas DAN
Ekonomi & Bisnis Universitas Wiraraja Sumenep 2

BISNIS
UNIVERSITAS WIRARAJA
Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2
Pengendalian Manajemen dan Akuntansi Universitas
Pertanggungjawaban
Wiraraja Sumenep
Jalan Raya Sumenep – Pamekasan KM. 05 Patean Telepon : 0328 – 664272

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas

segala berkat dan karunian-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “Pengendalian Manajemen dan Akuntansi Pertanggungjawaban” dalam

memenuhi tugas presentasi mata kuliah Akuntansi Manajemen. Tulisan ini sebagai wujud

pertanggungjawaban penulis sebagai mahasiswa. Selanjutnya, makalah ini bertujuan

untuk mengarahkan kepada para pembaca, khususnya bagi mahasiswa dalam mengenal

Akuntansi Manajemen khususnya dalam hal pengendalian manjemen itu sendiri beserta

akuntansi pertanggungjawaban. Oleh karena itu sangat bermanfaat kiranya apabila

makalah ini hadir sebagai penambah wawasan baru dan khazanah ilmu yang senantiasa

akan bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa masih ada

kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, masukan dan saran yang

sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca.

Sumenep, 02 November 2016

Penulis
3
Pengendalian Manajemen dan Akuntansi Pertanggungjawaban

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN............................................ 4

A. Latar Belakang Masalah......................................... 4

B. Rumusan Masalah.................................................. 5

C. Tujuan Penulisan.................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN............................................. 6

A. Pengendalian Manajemen....................................... 6

B. Akuntansi Pertanggungjawaban.............................. 6

C. akuntansi pertanggungjawaban sebagai.................. 12


BAB III PENUTUP..................................................... 15

Kesimpulan.............................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA.................................................. 16
4
Pengendalian Manajemen dan Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha semakin pesat, dengan hadirnya teknologi yang


semakin canggih yang sudah banyak digunakan untuk mendukung kegiatan
operasional perusahaan hal ini mengharuskan perusahaan untuk memandang jauh
kedepan guna mengantisipasi berbagai kemumngkinan yang dapat mempengaruhi
perkembangan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka
setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan efektifitas maupun efisiensi
kerja. Perkembangan perusahaan yang semakin kompleks mengakibatkan tugas
manajemen puncak dalam mencapai tujuan perusahaan semakin sulit dan semakin
kompleks pula. Dalam mengatasi hal tersebut maka perusahaan harus mendapatkan
informasi yang relevan yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.
Sehubungan dengan hal itu, peran akuntansi sangat dibutuhkan khususnya dalam
memperoleh informasi yang relevan. Peran manajer dalam mengaktualisasikan
peranan akuntansi tersebut sebagai alat pengawasan biaya, yang dikenal dengan
akuntansi pertanggungjawaban.

Selanjutnya, untuk mengkoordinasikan kegiatan perusahaan dalam


mencapai tujuan, perusahaan akan mempersiapkan strategi- strategi sebagai arahan
didalam mecapai tujuan. Untuk memastikan bahwa perusahaan melaksanakan
strateginya secara efektif dan efisien, manajemen melakukan sebuah proses yang
disebut dengan pengendalian. Salah satu bentuk pengendalian adalah dengan
memperhatikan masalah operasional dengan anggaran keuangan sebagai
pendukung kegiatan dengan melakukan penyusunan rencana anggaran,
pembentukan pusat pertanggungjawaban, serta pelaporan anggaran dan
realisasinya dari setiap pusat pertanggungjawaban untuk dapat menentukan prestasi
pusat pertanggungjawaban.

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem yang disusun


sedemikian rupa sesuai dengan sifat dan kegiatan perusahaan dengan tujuan agar
masing- masing unit organisasi dapat mempertanggungjawabkan hasil kegiatan
unit yang berada dibawah pengawasannya. Menurut sistem ini, unit- unit yang ada
dalam organisasi dibagi menjadi pusat- pusat pertanggungjawaban dan keseluruhan
pusat pertanggungjawaban ini membentuk jenjang hirarki dalam organisasi. Setiap
5
Pengendalian Manajemen dan Akuntansi Pertanggungjawaban

pusat pertanggungjawaban memiliki manajer yang bertanggungjawab atas kegiatan


yang terjadi didalam pusat yang dipimpinnya, dan secara periodik manajer tersebut
akan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada pimpinan perusahaan.
Sistem akuntansi ini mengakui berbagai pusat pertanggungjawaban pada
keseluruhan perusahaan yang mencerminkan rencana dan tindakan setiap pusat
pertanggungjawaban dengan menetapkan pendapatan dan biaya tertentu dan
merupakan sebuah metode pengendalian biaya yang memungkinkan manajemen
untuk melakukan pengelolaan biaya. Dan merupakan bagian integral yang harus
dijalankan untuk melakukan pengendalian biaya dan menilai pencapaian target.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah


dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan pengendalian manajemen?
2. Apa yang dimaksud dengan akuntansi pertanggungjawaban?
3. Apakah akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian manajemen?
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari makalah ini antara lain sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengendalian manajemen.
2. Untuk mengetahui akuntansi pertanggungjawaban.
3. Untuk memahami akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian
manajemen.
6
Pengendalian Manajemen dan Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen adalah suatu proses yang menjamin bahwa
sumber- sumber diperoleh dan digunakan dengan efektif dan efisien dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi, dengan kata lain pengendalian manajemen dapat
diartikan sebagai proses untuk menjamin menjamin bahwa sumber manusia, fisik
dan teknologi dialokasikan agar mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh.
Pengendalian manajemen berhubungan dengan arah kegiatan manajemen sesuai
dengan garis besar pedoman yang sudah ditentukan dalam proses perencanaan
strategi.
Sistem pengendalian manajemen adalah kesatuan pemikiran dari metode
akuntansi manajemen untuk mengumpulkan dan melaporkan data serta
mengevaluasi kinerja perusahaan. Suatu sistem pengendalian manajemen berusaha
untuk mengarahkan berbagai macam usaha yang dilaksanakan oleh semua submit
organisasi agar mengarah pada tujuan organisasi dan tujuan para manajernya.
B. Akuntansi Pertanggungjawaban
1. Definisi Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari
akuntansi manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan
dengan pusat- pusat pertanggungjawaban yang ada didalam organisasi. Istilah
akuntansi pertanggungjawaban ini akan mengarah pada proses akuntansi yang
melaporkan sampai bagaimana baiknya manajer pusat pertanggungjawaban
dapat memanage pekerjaan yang langsung dibawah pengawasannya dan yang
merupakan bentuk pertanggungjawabannya atas suatu sistem yang mengukur
rencana dan tindakan dari setiap pusat pertanggungjawaban. Menurut Hansen
Mowen (2005: 116), Akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem yang
mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban
menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan
pusat pertanggungjawaban mereka.
Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang
disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan
pendapatan dilakukan sesuai pusat pertanggungjawaban dalam organisasi,
dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang
7
Pengendalian Manajemen dan Akuntansi Pertanggungjawaban

bertanggungjawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan.


Akuntansi pertanggungjawaban dapat mendorong para individu, terutama para
manajer untuk dapat berperan aktif dalam pencapaian tujuan perusahaan secara
efektif dan efisien. Penyusunan anggaran dalam akuntansi pertanggungjawaban
berdasarkan unit kerja atau pusat pertanggungjawaban. Dari laporan
pertanggungjawaban tersebut maka dapat diketahui perbandingan yang terjadi
antara realisasi dengan anggarannya, sehingga setiap penyimpangan yang
terjadi dapat dianalisis dan dicari penyelesaiannya dengan manajer masing-
masing pusat pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban dapat
melaporkan hasil evaluasi dan penilaian kinerja yang berguna bagi setiap
puncak pimpinan dalam penyusunan rencana kerja untuk periode yang akan
datang, baik untuk masing- masing pusat pertanggungjawaban maupun untuk
kepentingan perusahaan secara menyeluruh.
Akuntansi pertanggungjawaban menyediakan informasi mengenai
masukan dan keluaran. Akuntansi mengukur masukan dalam ukuran biaya.
Keluaran suatu pusat pertanggungjawaban dapat dijual kepada pihak luar atau
sebagai masukan pusat pertanggungjawaban yang lain, keluaran tersebut dapat
berupa barang dan jasa. Jika keluaran sebuah pusat pertanggungjawaban dijual
kepada pihak luar maka keluaran tersebut dapat diukur dalam ukuran
pendapatan penjualan. Akan tetapi, jika keluaran tersebut digunakan sebagai
masukan pusat pertanggungjawaban lainnya maka akan sulit menentukan
keluaran ukuran tersebut, keadaan ini mendorong digunakannya teknik
penentuan harga transfer (transfer pricing).
Hansen dan Mowen (2001: 818), akuntansi pertanggungjawaban adalah
sebuah sistem yang disusun untuk mengukur hasil setiap pusat
pertanggungjawaban dan membandingkan hasil- hasil tersebut dengan hasil
yang diharapkan atau yang dianggarkan.
Dapat disimpulkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan
suatu sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk mengevaluasi kinerja
pusat- pusat pertanggungjawaban dan memudahkan pengendalian atas hasil dan
biaya yang menjadi tanggung jawab manajer yang bersangkutan.
Menurut Harahap (2001: 169), syarat- syarat penerapan akuntansi
pertanggungjawaban yang baik adalah:

a. Memiliki struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi yang baik artinya
8
Pengendalian Manajemen dan Akuntansi Pertanggungjawaban

memiliki batasan terhadap wewenang dan tanggungjawab yang tegas dan


jelas sehingga setiap bagian dengan yang satu dengan bagian yang lain tidak
merasa bingung.

b. Memberikan sistem reward dan punishment berdasarkan standart


pertanggungjawaban yang ditetapkan.

c. Memiliki sistem akuntansi yang sejalan dan disesuaikan dengan pusat


pertanggungjawaban.

d. Anggaran atau budget harus disusun menurut pusat- pusat


pertanggungjawaban. Anggaran harus disusun sesuai dengan tingkatan
manajemen dalam organisasi yang diatur dalam sistem pertanggungjawaban.

e. Terdapat sistem pelaporan pendapatan dan biaya dari manajer yang sesuai
dengan pertanggungjawabannya.

f. Untuk akuntansi pertanggungjawaban biaya. Harus terdapat pemisahan


antara biaya yang dapat dikendalikan (controllable) dengan yang tidak dapat
dikendalikan (uncontrollable) oleh manajer pusat pertanggungjawaban yang
bersangkutan.

g. Harus ada akibat baik berupa penghargaan reward maupun penalties sebagai
akibat prestasinya sesuai dengan ukuran tanggungjawabnya.
Beberapa syarat diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan akuntansi
pertanggungjawaban yang baik harus memiliki syarat yang telah ditentukan.
Jika salah satu syarat yang ada tersebut ada yang tidak terpenuhi maka sistem
akuntansi pertanggungjawaban tersebut tidaklah sempurna, sehingga harus ada
perbaikan- perbaikan untuk menyempurnakannya.
2. Konsep Dasar Akuntansi Pertanggungjawaban
Konsep dasar akuntansi pertanggungjawaban lebih menunjukkan pada syarat-
syarat yang harus dipenuhi dalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban.
Konsep dasar menurut Samryn (2001:54) adalah sebagai berikut:
a. Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan atas pengelompokan tanggung
jawab (departemen- departemen) manajerial pada setiap tingkat dalam
setiap organisasi, dengan tujuan membentuk anggaran bagi masing- masing
departemen. Individu yang mengepalai pusat pertanggungjawaban harus
bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan biaya- biaya menurut
9
Pengendalian Manajemen dan Akuntansi Pertanggungjawaban

yang dapat atau tidak dapat dikendalikan oleh kepala departemen.


Umumnya biaya- biaya yang secara langsung dapat dibebankan kepada
departemen, kecuali biaya tetap, yang merupakan biaya yang dapat
dikendalikan oleh manajer departemen tersebut.
b. Titik awal dari sistem informasi akuntansi pertanggungjawaban terletak
pada bagan organisasi dimana ruang lingkup wewenang telah ditentukan.
Wewenang mendasari pertanggungjawaban biaya tertentu dan biaya
tersebut dituangkan dalam anggaran perusahaan.
c. Setiap anggaran harus secara jelas menunjukkan biaya- biaya yang
terkendali oleh personel yang bersangkutan. Bagan perkiraan harus
disesuaikan supaya dapat dilakukan pencatatan atas beban terkendali atau
yang dipertanggungjawabkan berdasarkan dalam cakupan wewenang yang
dilimpahkan.
3. Manfaat Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Menurut Mulyadi (2001: 174), informasi akuntansi pertanggungjawaban
yang berupa informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk menyusun
anggaran. Sedangkan informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa
informasi masa lalu bermanfaat sebagai penilai kinerja manajer pusat
pertanggungjawaban dan pemotivasi manajer. Akuntansi pertanggungjawaban
sangat diperlukan dan bermanfaat bagi perusahaan besar yang kegiatan
usahanya memerlukan pembagian tugas dan tanggungjawab. Adapun manfaat
akuntansi pertanggungjawaban menurut soekarno (2002:35) adalah:
a. Sebagai dasar penyusunan anggaran
b. Penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban
c. Untuk memotivasi manajer
4. Jenis- Jenis Pusat pertanggungjawaban
Didalam suatu organisasi dibagi menjadi bagian tertentu yang disebut
pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban adalah satu unit
organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer pertanggungjawaban. Pada
umumnya sebuah perusahaan terbagi dalam beberapa pusat
pertanggungjawaban yang masing- masing ditujukan dalam satu kotak dalam
bagan struktur organisasi. Pusat pertanggungjawaban ini membentuk suatu
hierarki. Tingkatan terendah adalah pusat pertanggungjawaban untuk unit.
Seksi, bagian atau unit organisasi kecil lainnya. Sedangkan tingkat yang lebih
10
Pengendalian Manajemen dan Akuntansi Pertanggungjawaban

tinggi adalah departemen, unit usaha atau divisi. Pertanggungjawaban dapat


dipandang sebagai suatu sistem yang mengolah masukan menjadi keluaran.
Masukan suatu pusat pertanggungjawaban yang diukur dalam satuan uang yang
disebut dengan biaya, sedangkan keluaran suatu pusat pertanggungjawaban
yang dinyatakan dalam satuan uang disebut dengan pendapatan. Adapun jenis
atau tipe pusat pertanggungjawaban antara lain sebagai berikut:
a. Pusat Biaya
b. Pusat Pendapatan
c. Pusat Laba
d. Pusat Investasi
5. Pelaporan Akuntansi Pertanggungjawaban
Laporan pertanggungjawaban merupakan produk akhir yang dihasilkan
oleh sistem akuntansi pertanggungjawaban. Penegrtian laporan
pertanggungjawaban menurut Mulyadi (2001:182), merupakan suatu alat yang
menuntut informasi pendapatan dan atau biaya ke manajer yang memiliki
posisi terbaik untuk menjelaskan penyebab terjadinya penyimpangan dan
mampu merencanakan tindakan untuk memperbaiki penyimpangan yang
terjadi. Laporan pertanggungjawaban berisi perbandingan antara rencana kerja
yang tertuang dalam anggaran dengan pelaksanaan. Dengan laporan ini atasan
dapat mengetahui sampai seberapa jauh pelaksanaan tugas- tugas yang
didelegasikan kepada bawahan dengan membandingkannya dengan anggaran.
Laporan pertanggungjawaban dalam akuntansi pertanggungjawaban disusun
secara periodik dan lebih terarah pada kemampuan para manajer dalam
mengendalikan biaya sesuai dengan wewenang dan tingkatan manajemen
dalam rangka penilaian kinerja.
Untuk meningkatkan efisiensi, sistem akuntansi pertanggungjawaban
haruslah didasarkan pada apa yang disebut dengan “pelaporan piramid”. Hal
ini berarti masing- masing manajer pertanggungjawaban berkewajiban
menyiapkan laporan pertanggungjawaban sendiri dan ringkasan laporan
pertanggungjawaban manajemen yang berada pada level bawahnya.
Selanjutnya hanya jumlah total dari laporan- laporan itu sajalah yang akan
disajikan kepada tingkatan pelaporan yang lebih tinggi berikutnya. Dapat
diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkatan tanggungjawab, maka
semakin terkosentrasi pula laporan yang disajikan kepadanya.
11
Pengendalian Manajemen dan Akuntansi Pertanggungjawaban

Laporan akuntansi pertanggungjawaban kepada berbagai tingkat


manajemen dalam suatu perusahaan dapat dibagi menjadi:
a. Laporan pelaksanaan tanggung jawab merupakan laporan tanggung
gugat (accountability) yang memiliki dua tjuan, yaitu:
1) Memberikan informasi kepada manajer dan atasan mengenai
pelaksanaan atau kinerja dalam bidang-bidang yang menjadi
tanggung jawabnya.
2) Mendorong para manajer dan atasan umtuk mengambil tindakan
langsung yang diperlukan guna memperbaiki kinerja.
b. Laporan informasi adalah laporan yang disusun agar para manajer
memperoleh informasi yang relevan dengan bidang mereka, walaupun
tidak perlu berkaitan langsung dengan tanggung jawab spesifik atas
kinerjanya. Laporan informasi mencangkup bidang sasaran yang
berbeda dan lebih luas dari pada laporan kinerja.

Dalam jangka pendek, laporan pelaksanaan tanggung jawab lebih


penting ibandingkan laporan informasi karena adanya kebutuhan langsung dan
mendesak agar perusahaan berjalan sebagaimana mestinya. Tetapi dalam
jangka panjang, laporan informasi yang berkaitan dengan kemajuan dan
pertumbuhan usha perusahaan juga sangat penting. Untuk membuat laporan
yang memiliki kualitas baik, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi,
yaitu:

a. Ditujukan Kepada Pihak yang Tepat, laporan harus sesuai dengan


bagan organisasi, yaitu harus ditujukan kepada personel yang
bertanggung jawab mengendalikan laporan yang dilaporkan.

b. Konsisten, bentuk dan isi laporan harus konsisten setiap kali


diterbitkan. Sebaiknya perubahan hanya dilakukan jika sangat
diperlukan dan dengan alasan yang tepat.

c. Tepat Waktu, laporan harus disusun dan disampaikan sesuai dengan


waktu diperlukannya laporan tersebut.

d. Teratur, laporan harus disampaikan secara berkala dan teratur dari


waktu ke waktu.

e. Mudah Dipahami, laporan harus mudah dicerna dan dipahami oleh


12
Pengendalian Manajemen dan Akuntansi Pertanggungjawaban

pihak pembacanya. Karena itu, harus dihindari penggunaan istilah-


istilah akuntansi yang sulit dan tidak dipahami oleh pihak pembacanya
yang mungkin memliki latar belakang pendidikan bukan akuntansi.
Tetapi, jika penggunaan istilah akuntansi tertentu tidak terhindarkan,
harus diberikan penjelasan tambahan secukupnya.

f. Penjelasan yang Terinci, laporan harus memberikan penjelasan yang


terinci dan memadai tetapitidak bertele-tele tentang isi laporannya. Jika
memang diperlukan, laporan dapat mencantumkan jumlah rupiah
maupun kuantitas barang.

g. Dapat Dibandingkan, laporan memuat berbagai angka yang dapat


dibandingkan, baik antara angka aktual dan anggaran, antara satu
periode dan periode sebelumnya, atau antar standar dan aktual.

h. Bersifat Analitis, laporan harus berupa analisis atas kartu jam kerja,
daftar barang rusak, pesanan kerja, surat permintaan bahan, kemacetan
mesin, kualitas bahan dan sebagainya.

i. Tingkat Efisiensi, laporan harus menyampaikan kemampuan setiap


departemen pelapor tentang kemampuan atau ketidakmampuan mereka
dalam mencapai tingkat efisiensi yang diharapkan.
C. Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Manajemen
Dalam perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan, manajemen
puncak memberikan peran bagi para manajer dalam merencanakan pencapaian
sasaran organisasi yang kemudian dibuat dalam suatu anggaran. Untuk dapat
melaksanakan rencana tersebut, manajemen puncak mengalokasikan sumber daya
yang diukur dalam satuan uang. Pusat yang bersangkutan seperti halnya usat biaya
melaporkan secara berjenjang menurut organisasi hasil pelaksanaan rencana
pencapaian sasaran organisasi yang merupakan perannya dalam mencapai tujuan
utama perusahaan.
Proses perencanaan pencapaian sasaran pelaksanaan dan pelaporan hasil
pelaksanaan oleh manajemen yang bertanggung jawab, pada umumnya
menggunakan istilah akuntansi pertanggungjawaban. Untuk dapat menerapkan
akuntansi pertang gungjawaban secara baik, harus dipenuhi beberapa hal yang
merupakan syarat penerapan akuntansi pertanggungjawaban.
13
Pengendalian Manajemen dan Akuntansi Pertanggungjawaban

Dengan demikian dalam konsep akuntansi pertanggungjawaban perilaku


dan tindakan harus mendapat perhatian dari manajemen agar proses pengendalian
dapat berjalan dengan efektif. Pengendalian pada umumnya bertujuan untuk
memeriksa efektifitas penyelesaian rencana dalam perusahaan dan juga mengoreksi
adanya penyimpangan yang terjadi. Dengan demikian apabila terdapat kelemahan
dan kekurangan dalam rencana kebijakan dapat diatasi dengan cepat dan tepat.
Pengendalian yang dapat dilakukan salah satunya dengan cara
melimpahkan wewenang kedalam suatu departemen. Kinerja departemen akan
dinilai berdasarkan pelimpahan wewenang dan tugas ke dalam departemen/ devisi
yang masing-masing memiliki suatu kendali terhadap wewenang tersebut.
Kemudian prestasi masing- masing departemen/divisi akan dinilai oleh perusahaan
melalui laporan pertanggungjawaban masing-masing departemen/devisi.
Salah satu bentuk pengendalian adalah dengan menggunakan anggaran.
Anggaran yang dibuat merupakan suatu pengarahan perhatian, karena membantu
para manajer untuk memusatkan perhatian pada masalah operasional atau
keuangan pada waktu yang lebih awal untuk pengendalian yang lebih efekfif. Oleh
karena itu, haruslah disusun anggaran untuk tiap-tiap tingkatan manajemen melalui
pembentukan pusat-pusat pertanggungjawaban, serta laporan anggaran dan
realisasinya dari setiap pusat pertanggungjawaban.
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akuntansi yang
mengakui berbagai pusat pertanggungjawaban pada keseluruhan perusahaan yang
mencerminkan rencana dan tindakan setiap pusat pertanggungjawaban dengan
menetapkan pendapatan dan biaya tertentu. Akuntansi pertanggungjawaban
sebenarnya timbul sebagai akibat adanya wewenang yang diberikan dan bagaimana
mempertanggungjawabkan dalam bentuk suatu laporan tertulis.
Akuntansi pertanggungjawaban yang baik, dalam penerapannya harus
menetapkan atau memberi wewenang secara tegas, karena dari wewenang ini akan
menimbulkan adanya tanggungjawab. Dengan wewenang dan tanggungjawab
tersebut akan memudahkan pengendalian terhadap penyimpangan yang terjadi.
Akuntansi pertanggungjawaban banyak dipakai oleh perusahaan dan badan usaha
lainnya karena memungkinkan perusahaan untuk merekam seluruh aktivitas
usahanya, kemudian mengetahui unit yang bertanggungjawab atas aktivitas
tersebut, dan menentukan unit usaha mana yang tidak berjalan secara efisien.
14
Pengendalian Manajemen dan Akuntansi Pertanggungjawaban

Dengan diterapkannya sistem akuntansi pertanggungjawaban yang baik


akan menyebabkan terciptanya suatu pengendalian. Akuntansi
pertanggungjawaban juga sebagai sarana untuk mengevaluasi kemampuan setiap
manajer, selain itu akan dibentuk landasan terciptanya suatu sistem pengukuran
prestasi kerja. Laporan pertanggungjawaban dapat dipergunakan sebagai dasar
untuk membuat analisis yang bertujuan untuk mengukur prestasi kerja untuk setiap
pusat pertanggungjawaban.
Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan metode pengendalian
biaya. Biaya dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban dihubungkan dengan
manajer yang memiliki wewenang untuk mengkonsumsi sumber daya. Karena
sumber daya yang digunakan harus dinyatakan dalam satuan uang dan itu
merupakan biaya, maka sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan satu
metode pengendalian biaya yang memungkinkan manajemen untuk melakukan
pengelolaan biaya atau pengendalian biaya yang dapat dilakukan oleh manajemen
organisasi perusahaan.
15
Pengendalian Manajemen dan Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dengan diterapkannya sistem akuntansi pertanggungjawaban yang baik


akan menyebabkan terciptanya suatu pengendalian. Akuntansi
pertanggungjawaban juga sebagai sarana untuk mengevaluasi kemampuan setiap
manajer, selain itu akan dibentuk landasan terciptanya suatu sistem pengukuran
prestasi kerja. Laporan pertanggungjawaban dapat dipergunakan sebagai dasar
untuk membuat analisis yang bertujuan untuk mengukur prestasi kerja untuk setiap
pusat pertanggungjawaban.

Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan metode pengendalian


biaya. Biaya dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban dihubungkan dengan
manajer yang memiliki wewenang untuk mengkonsumsi sumber daya. Karena
sumber daya yang digunakan harus dinyatakan dalam satuan uang dan itu
merupakan biaya, maka sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan satu
metode pengendalian biaya yang memungkinkan manajemen untuk melakukan
pengelolaan biaya atau pengendalian biaya yang dapat dilakukan oleh manajemen
organisasi perusahaan.
16
Pengendalian Manajemen dan Akuntansi Pertanggungjawaban

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Dearden, dan Bedford.1992. Sistem Pengendalian Manajemen.Edisi 6.Jilid


1.Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan. Manajemen Control System. Jakarta:
Salemba Empat, 2009.

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Budgeting,Penganggaran. Perencanaan


Lengkap.Edisi 1.Yogyakarta:BPFE.

Hansen, Don R Mowen and Maryanne M. 2001. Cost Management Accounting and
Controll. Cincinnati Ohio: South Westren College Publishing.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Biaya. Edisi 3.Yogyakarta: STIE YKPN. ------. 2001.
Akuntansi Manajemen. Edisi 1. Yogyakarta: STIE YKPN. ------. 2001.
Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi
2.Yogyakarta:STIE YKPN.

Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Erlangga.

www.google.com

Anda mungkin juga menyukai