Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PERENCANAAN BISNIS /

BUSSINES PLAN ( THRIFT STORE )

Disusun oleh :

Ribka Nathasya Sianturi


2171650061

Dosen Pengampu Mata Kuliah Kewirausahaan :


Mazmur Pardede, SE., Ak., C.A., M.S.M

Program Studi Ilmu Komunikasi


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Kristen Indonesia
Jakarta, 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya ucapakan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas Berkat dan RahmatNya saya dapat menyelesaikan tugas Proposal yang
dibuat secara individu untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
Proposal ini berjudul “ Perencanaan Bisnis / Bisnis Plan Thrift Shop”.

Saya sebagai penulis menyadari bahwa proposal ini tidak akan


berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun
demikian, penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi proposal.
Penulis yakin bahwa dalam pembuatan proposal ini masih terdapat banyak
kekurangan. Demikian yang dapat penulis sampaikan. Kiranya proposal ini
bisa memenuhi pengetahuan kita khususnya Mahasiswa terhadap
Perencanaan bisnis / Bussines plan. Untuk saran dan kritik yang membangun
dari pembaca diterima dengan senang hati.
.

Depok, 1 Desember 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................................................................3

BAB I....................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN............................................................................................................................4

1.1. Visi dan Misi Usaha.........................................................................................................4

1.2. Latar Belakang.................................................................................................................4

1.3. Kondisi Industri...............................................................................................................5

BAB II..................................................................................................................................................6

PEMBAHASAN...............................................................................................................................6

1.1 Informasi Product............................................................................................................6

2.2 Strategi Pemasaran.........................................................................................................7

3.3 Lokasi Usaha.................................................................................................................11

4.4 Sumber Daya Bisnis.......................................................................................................12

5.5 Aspek Keuangan............................................................................................................13

BAB III...............................................................................................................................................17

KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUA
N

1.1. Visi dan Misi Usaha


Visi
Menjadi toko baju thrifting "SECOND HAND PRELOVED" baik Online tau
Offline yang mampu membuat pelanggannya menjadi modis serta
memberikan kesan berkualitas dan murah di hati pelanggannya.
.
Misi
 Menjual baju-baju bermerk dengan harga murah.
 Menjadi usaha baju second layak pakai yang banyak diminati oleh
masyarakat
 Menyediakan variasi pilihan baju yang selalu mengikuti trend masa
kini

 Memberikan pelayanan yang memuaskan dan sebaik-baiknya.


 Memperoleh untung yang sebesar-besarnya.

1.2. Latar Belakang


Bisnis mode (fashion) semakin marak di Indonesia. Mulai dari bisnis mode
bermerek terkenal (fashion branded) hingga bisnis pakaian bekas yang mulai
dilirik. Berbagai model pakaian dengan desain baru dikeluarkan oleh produsen
tiap harinya. Konsumen produk mode (fashion) juga semakin antusias menyambut
model-model baru yang dirilis. Tak heran berbagai outlet penjualan produk
fashion tidak pernah sepi.

Seiring dengan berkembang pesatnya mode berpakaian pada zaman sekarang,


orang-orang terutama generasi muda berusaha tidak ketinggalan zaman dalam hal
berpakaian dengan mengikuti mode yang sedang menjadi tren. Dalam berpakaian
sehari-hari seolah mereka tidak ingin ketinggalan jaman dengan tren yang saat ini.
Hal ini membuat para generasi muda berlomba-lomba untuk tidak ketinggalan
zaman dalam hal berpakaian.

4
Kami melihat permasalahan yang terjadi saat ini bahwa banyak generasi
muda yang ingin mengikuti perkembangannya tren mode (fashion) mereka ingin
sekali menggunakan baju-baju bermerek terkenal. Namun, beberapa dari mereka
ada pada golongan ekonomi menengah kebawah, sedangkan mereka ingin
memenuhi gengsinya untuk mengikuti perkembangan tren mode (fashion)
tersebut.
Sebagai wirausaha tentu kita harus peka terhadap kebutuhan masyarakat yang
ada disekitar kita dan memanfaatkannya sebagai peluang untuk berwirausaha.
Seperti yang kita ketahui bahwa, usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang untuk memperoleh keuntungan dan keberhasilan dalam hal keuangan
agar dapat memenuhi kebutuhannya pemilik usaha.
Dengan melihat masalah tersebut, bisnis pakaian bekas bermerek (branded)
dapat menjadi salah satu alternatif usaha yang bisa dibilang cukup diminati karena
potensinya untuk maju sangat besar di zaman seperti sekarang ini. Mengingat
lifestyle atau gaya hidup generasi muda yang sudah menjadikan pakaian tersebut
sebagai atribut atau identifikasi dari ekspresi diri mereka.

1.3. Kondisi Industri


Dilihat dari kondisi industri saat ini, bahwa bisnis pakaian bekas bermerek
(branded) ini kini makin dilirik oleh banyak pelaku usaha. Karena, bisnis mode
ini sepertinya pilihan yang cukup menjanjikan. Upaya pemasaran produknya pun
tidak hanya di toko saja tapi sudah banyak yang mendisplay di toko online.
Sehingga, teknologi yang digunakan juga mengikuti perkembangan teknologi
yang ada.

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. INFORMASI PRODUCT

Segmenting, Targeting, Positioning (STP)


a. Segmenting
Dalam segmentasinya, kami menggunakan segmentasi demografi dan
psikografi yang dimana didalamnya menyangkut penghasilan, gaya hidup, dan
jenis kelamin konsumen. Alasannya adalah produk yang dijual di
Prelovedby.acaa ini adalah khusus untuk wanita dewasa atau remaja. Selain itu,
kami juga melihat produk kami akan mudah diterima oleh konsumen yang
berpenghasilan menengah kebawah melihat dari harga yang ditawarkan.

Produk yang kami tawarkan pada Prelovedby.acaa ini dalah pakaian wanita
yang terdiri dari berbagai jenis pakaian yang berbeda. Gambaran produk produk
yang kami jual adalah barang-barang bekas yang masih layak pakai. Semua
barang yang kami jual dapat kami jamin kebersihan dan kelayakan barang ,
karena sebelum dijual semua barand tersebut akan kami cuci terlebih dahulu.
Kebanyakan dari barang yang kami jual ialah merk-merk ternama yang hanya
dijual di store-store yang terdapat di mall-mall elit. Kami menjual barang-barang
tersebut karena memang sudah tidak mungkin dipakai lagi dengan berbagai
alasan. Harga yang kami tawarkan pun masih sangat terjangkau.

b. Targeting
Usaha dagang pakaian bekas bermerek (branded) Second Hand Preloved ini
menyediakan produk yang dapat digunakan oleh kaum wanita usia remaja hingga
dewasa dengan kelas ekonomi menengah kebawah. Dengan spesifikasi berikut ini:
 Jenis kelamin : Perempuan
 Usia : 17-25 tahun

 Pendapatan : Rp.5.000.000 / bulan


c. Positioning
Produk yang kami tawarkan kepada pelanggan adalah produk yang
berkualitas dan masih termasuk dalam produk baju grade A walaupun dalam
kategori baju bekas. Sehingga, segmentasi psikografis pada produk ini adalah
6
wanita yang memiliki gaya berpakaian fashionable, aktif dalam kegiatan sosial,
suka mengikuti tren terbaru, berani mencoba dan kreatif.

2. STRATEGI PEMASARAN PRODUCT

a. Product (Produk)
Produk yang kami tawarkan pada Second Hand Preloved ini adalah
pakaian khusus wanita yang terdiri dari jenis pakaian yang berbeda.
b. Price (Harga)
Sesuai dengan segmentasi yang kami lakukan, dimana konsumen yang ingin
kami sasar adalah mereka yang ada pada ekonomi menengah kebawah. Maka,
harga dari produk yang kami tawarkan adalah dibawah Rp.100.000.

c. Promotion (Promosi)
Untuk memperlancar penjualan produk kami dan menarik pelanggan untuk
membeli produk kami, kami melakukan beberapa upaya kegiatan promosi
diantaranya sebagai berikut:
 Memberi diskon saat grand opening.
 Memberikan diskon pada hari-hari tertentu dengan menggunakan system
happy hours dari jam 10:00 – 13:00 wita.
 Membuat Instagram Challenge untuk mendapat produk gratis atau
potongan harga.

Analisis SWOT
1) Strenght (Kekuatan)
 Harga produk yang dijual terjangkau
 Kebersihan produk terjamin
 Menyediakan model fashion terbaru dan lengkap
 Lokasi mudah dijangkau karena berada di pusat kota
 Karena semua produk merupakan barang konsinyasi, saat barang yang
tidak laku dijual dapat dikembalikan kepada pemasok
 Pelayanan yang ramah
 Melayani via online shop
2) Weakness (Kelemahan)
7
 Jika barang yang sudah ada di toko rusak atau hilang maka menjadi
tanggung jawab kami
 Jumlah karyawan yang terlalu banyak juga memungkinkan terjadinya
kecurangan yang bisa dilakukan oleh karyawan.
3) Opportunities (Peluang)
 Keinginan masyarakat akan gaya hidup Fashionable dan Branded dengan
harga yang murah.
 Prilaku konsumtif dan tren yang terus berkembang
 Preloved mulai dilirik

8
4) Threat (Ancaman)
 Perspektif negatif masyarakat terhadap baju bekas
 Isu larangan pemerintah akan barang Preloved impor
 Banyaknya barang baru dengan harga murah

Kondisi Pasar
Kondisi pasar kosmetik di daerah Tembalang saat ini sangat mendukung
bagi kami untuk mulai memasuki pasar. Toko yang ada di daerah Tembalang
memang banyak toko yang menjual berbagai macam pakaian, namun belum ada
toko yang khusus menjual baju branded dengan harga miring seperti Second Hand
ini.
Oleh karena itu, pesaing saat ini masih bisa diatasi sehingga memungkinkan untuk
dibukanya bisnis pakaian banded dengan harga miring di Tembalang. Hal ini juga
ditinjau dari potensi pasar yang sangat besar didaerah tersebut.

Teknis Usaha Dagang Baju Bekas Second Hand Preloved


Preloved Second Hand menjual baju-baju bekas dengan merek baju
terkenal (branded) dengan harga murah berkisar Rp. 25.000- Rp. 99.000 dengan
baju-baju yang sudah disortir dengan baik dan disudah melalui proses pencucian
dan pensterilisasian bakteri, hingga setrika uap untuk menjaga kehigienisan dari
baju bekas yang akan kamu jual kembali. Kami menjual baju-baju bekas yang
kualitasnya masih bagus atau masuk dalah kategori Grade A, dimana baju-baju
tersebut tidak mengalami cacat sedikitpun, logo masih terlihat dan pada waktu
pemakaian sebelumnya oleh pemilik frekuensi pemakaian baju tersebut sedikit.
Selain di toko, kami juga menyediakan layanan online shop untuk penjualan
produk Preloved Second Hand kami, yang dapat diakses melalui Instagram.
Konsumen dapat melihat koleksi, model, jenis kain dari baju yang kami jual
dengan melihat pada akun Instagram kami yang sudah kami sediakan detail
deskripsinya yang sudah dilengkapi dengan foto. Pemesanan produk kami dapat
di lakukan secara langsung maupun online.
Penawaran
a. Penawaran Saat ini:
Penawaran saat ini sudah mulai gencar dilakukan oleh berbagai toko offline

9
maupun online, oleh sebab itu, Second Hand harus lebih gencar dalam melakukan
penawaran baik dengan pemberian diskon ataupun promosi lainnya untuk
meningkatkan penawaran. Kami juga melakukan penjualan melalui online
(Instagram) sehingga memudahkan konsumen untuk mengetahui keberadaan toko
kami.
b. Penawaran di Masa Mendatang:
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan mode yang memengaruhi
konsumen dan mengingat perkembangan dunia fashion atau mode yang akan
semakin meningkat dimasa depan, maka diperlukan adanya pemberian penawaran
yang lebih lagi dimasa depan.
Setelah dilihat dari berbagai bagian aspek pemasaran diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa bisnis pakaian Second Hand ini layak untuk dijalankan.

3. LOKASI USAHA

Lokasi Usaha
Lokasi proyek ataupun tempat berjualan yang akan kami pakai yaitu pada
daerah Tembalang. Alasannya karena daerah Tembalang ini sangatlah strategis
untuk digunakan sebagai tempat menjual produk kami didaerah ini banyak toko-
toko baju yang targetnya sama dengan kami dan terbukti laris. Selain itu di
daerah ini kami melihat bahwa ada suatu kebiasaan konsumtif dari masyarakat
yang berada disekitar daerah ini dari banyaknya toko-toko yang ada disini dan
masing- masing toko yang selalu dipadati konsumen. Daerah Tembalang yang
kami pilih yaitu daerah jalan Raya Sirojudin untuk lokasi Toko kami.
4. SUMBER DAYA BISNIS

Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan yang kami terapkan adalah perencanaan top-down dimana


penentuan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang akan direkrut telah
disesuaikan dengan rencana yang menyeluruh dari perusahaan baik untuk jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Selain itu, keputusan merekrut
sumber daya manusia yang baru didasarkan atas keputusan bersama.
Kompensasi

10
Kompensasi akan diberikan kepada karyawan ketika mengalami
peningkatan penjualan pada waktu-waktu tertentu. Besarnya kompensasi adalah
sebesar 5% dari laba yang diperoleh.
Keselamatan Kerja
Program keselamatan kerja sangat penting agar karyawan dapat bekerja
secara efektif dan efisien selain itu dapat meningkatkan produktivitas. Untuk itu
program kerja yang diberikan adalah dengan memberi waktu libur selama 1 hari
kepada karyawan setiap minggunya.
Setelah dilihat dari berbagai bagian aspek sumber daya manusia diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa bisnis pakaian Second Hand ini layak untuk
dijalankan

5. ASPEK KEUANGAN

Aspek yang sangat penting dibuat untuk studi kelayakan karena dapat
mengetahui usaha ini layak dikerjakan dari segi finansial. Ini dikarenakan kajian
dalam aspek keuangan memerlukan berbagai macam informasi yang berkaitan
dengan aspek-aspek sebelurnnya. Suatu usaha bisnis harus memperhatikan aspek
keuangan sebelum menjalankan suatu usaha yang akan dirintis oleh wirausahawan
atau pengusaha, baik untuk usaha yang berorientasi pada keuntungan atau laba
serta bisnis yang tidak berorientasi pada laba.
Bisnis yang berorientasi pada laba memfokuskan untuk menjalankan suatu
usaha yang akan dirintis apabila pada setelah aspek keuangannya dianalisis akan
memberikan keuntungan secara finansial, Sementara bisnis yang tidak berorientasi
pada laba tetap memerlukan kajian mengenai aspek keuangan untuk mengetahui

apakah usaha yang akan dijalankan dapat terus berjalan dalam upaya untuk
menjalankan misi sosialnya dengan pendapatan yang diterima
Usaha preloved merupakan usaha yang bergerak pada bidang fashion wanita
dengan berorientasi atau memiliki tujuan dalam berbisnis untuk memperoleh laba
atau keuntungan. Sama halnya dengan usaha-usaha lainnya yang akan dirintis,
usaha ini harus menganalisis aspek keuangannya sebelum merintis usahanya.

11
Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan adalah proses untuk menentukan kemana danbagaimana suatu
usaha akan dijalankan atau dimulai untukmencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan.Untuk perencanaan toko fashion sudut pandang manajemen
direncanakan untuk membuat iklan-iklan dan akan di promosikan di via internet
yang di pegang oleh admin online shop. Semua usaha periklanan itu di
maksudkan agar anak muda atau masyarakat yang berada didaerah Bali
mengetahui toko fashion yang bernama Second Hand Preloved tersebut. Aspek
manajemen pada bagian perencanaan dapat dikaji dari bentuk perencanaannya
antara lain perencanaan Perencanaan jangka pendek yaitu agar penjualan tahun ini
dapat terus menerus meningkat sehingga memperoleh laba yang
tinggi.Perencanaan jangka menengah yaitu terus meningkatkan kualitas, inovasi
dan kreativitas pada toko fashion. Jangka panjang yaitu agar produk ini dapat
diterima oleh masyarakat sehingga dapat menembus pasar lokal, nasional bahkan
internasional.

Rencana jangka pendek:


1. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana kerja
2. Penataan administrasi kepegawaian, dan keuangan
3. Pelaksanaan program pemasaran dengan lebih intensif, misalnya
melakukan promosi usaha.
Rencana jangka menengah:
1. Mengembangkan perusahaan melalui pengembangan produk
2. Peningkatan integritas dan loyalitas karyawan
3. Survei pasar diseluruh kawasan sesetan untuk meningkatkan penjualan
sekaligus menambah referensi kerajinan lain yang baru.
Rencana jangka panjang:
1. Merancang strategi untuk pengembangan pasar yang lebih luas
2. Pengembangan produk dengan inovasi lain sesuai perkembangan zaman
3. Peningkatan keuntungan/laba perusahaan

Dalam analisis mengenai aspek keuangan, usaha ini akan menjelaskan


berbagai macam analisis mengenai sumber dana untuk menjalankan bisnis,
12
besarnya kebutuhan investasi yang diperlukan, besarnya kebutuhan modal kerja,
proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan perhitungan lainnya.

13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
Melihat dari beberapa aspek yang kami buat dalam bisnis dagang yaitu
menjual produk preloved “PRELOVEDBY.ACAA” kiranya pelaksanaan realisasi
usaha ini dapat dilaksanakan. Dilihat dari aspek keuangan yang telah disajikan
bahwa bisnis ini layak dan bisa dijalankan. Dengan begitu maka bisnis ini
tentunya bisa menjadi bisnis yang memberi peluang untuk para wirausaha yang
ingin memulai bisnis dalam bidang fashion yang berorientasi pada fashion
preloved yang mempunyai barang yang berkualitas, baranded tetapi juga murah.
Selain itu karena setiap orang membutuhkan pakian apa lagi saat ini kebanyakan
masyarakat yang menginginkan barang yang mempunyai brand terkenal,
sehimgga mereka merasa gengsi untuk memakai pakaian tanpa brand namun
dikarnakan mereka tidak memeiliki buget yang sesuai maka kami menjadikan
bisnis ini sebagai jembatan untuk mendapatkan laba selain itu dengan adanya
usaha ini maka masyarakat akan mampu memenuhi kebutuhan fashion sesuai
dengan kemampuan mereka.
1.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan bisnis ini pengembangan lebih Ianjut bisa
dilakukan dalam pemasaran online, promosi yang gencar agar terus dilaksanakan
supaya usaha ini terus berkembang. Dengan demikian kita juga harus bisa
mengiringinya dengan perkembangan fashion dan juga selera dari masyarakat.

14

Anda mungkin juga menyukai