Anda di halaman 1dari 24

Kinerja

Keuangan H
a sar
otel
SARASA FIT
D RI
a sa r – n si SARIFATUL
D u nta LAILA
A k
SITI AISYAH
SITI KURNI
AWATI
SITI SHOLI
HAH
SULISTYAW
ATI
WISNU DW
I IRAWAN
Kinerja Keuangan Hotel
0 Kinerja perusahaan dapat dikatakan sebagai suatu
usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk
mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas
perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode
waktu tertentu.
Pengukuran Kinerja Keuangan

Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan


perbaikan diatas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan
perusahaan lain. Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat
analisis. Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan dapat dibedakan
menjadi 8 (delapan) macam, menurut Jumingan (2006:242) yaitu:
0 Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
0 Analisis Tren (tendensi posisi)
0 Analisis Persentase per-Komponen (common size),
0 Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
0 Analisis Rasio Keuangan
0 Analisis Perubahan Laba Koto
0 Analisis Break Even
Tujuan Pengukuran Kinerja
Keuangan
Menurut Munawir (2012:31) menyatakan bahwa tujuan
dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah:
0 Mengetahui tingkat likuiditas
0 Mengetahui tingkat solvabilitas
0 Mengetahui tingkat rentabilitas
0 Mengetahui tingkat stabilitas
Pengertian Laporan Keuangan

0 Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil


replikasi dari sekian banyak transaksi uang yang
terjadi dalam suatu perusahaan. Transaksi-transaksi
dan peristiwa yang bersifat financial dicatat,
digolongkan, dan diringkas dengan cara yang tepat
dalam satuan uang dan kemudian diadakan
penafsiran untuk berbagai tujuan.
Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2015)


menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah
“menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomik”.
Kasmir (2012:10) menyatakan bahwa tujuan laporan
keuangan adalah :
0 Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva
(harta) yang dimiliki oleh perusahaan pada saat ini
0 Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban
dan modal yang dimiliki oleh perusahaan pada saat ini.
0 Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah
pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.
0 Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam suatu periode
tertentu.
0 Memberikan informasi tentang kinerja manajemen
perusahaan dalam suatu periode tertentu
0 Memberikan informasi tentang catatan – catatan atas
laporan keuangan informasi keuangan lainnya.
Rasio Keuangan

Rasio keuangan menjelaskan suatu hubungan antara suatu


jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dalam suatu
laporan keuangan. Tujuan analisis rasio keuangan
dimaksudkan agar perbandingan-perbandingan yang
dilakukan terhadap pos-pos dalam laporan keuangan
merupakan suatu perbandingan yang logis. Berdasarkan
sumbernya, rasio keuangan digolongkan menjadi tiga,
yaitu: 
0 Rasio-rasio neraca (Balance Sheet Ratio),
0 Rasio-rasio laporan rugi-laba (Income Statement Ratio),
Rasio-rasio antar laporan (Intern Statement Ratio. 
Berdasarkan tujuan analisis angka-
angka rasio dibagi menjadi 4 yakni:
1. Rasio Likuiditas 
Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan
kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi semua
kewajiban yang harus segera dipenuhi (hutang jangka
pendeknya). Rasio likuiditas yang umum dipergunakan
untuk mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan
antara lain: 
1.Current Ratio 

0 Rasio ini membandingkan aktiva lancar dengan


hutang lancar. Current Ratio memberikan informasi
tentang kemampuan aktiva lancar untuk menutup
hutang lancar. Rumus current ratio adalah: 
2. Quick Ratio 
0 Quick ratio disebut juga acid test ratio, merupakan
perimbangan antara jumlah aktiva lancar dikurangi
persediaan, dengan jumlah hutang lancar. Persediaan tidak
dimasukkan dalam perhitungan quick ratio karena
persediaan merupakan komponen aktiva lancar yang paling
kecil tingkat likuiditasnya. Jadi rumusnya:
3. Cash Ratio 

0 Rasio ini membandingkan antara kas dan aktiva


lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan
hutang lancar. Kas yang dimaksud adalah uang
perusahaan yang disimpan di kantor dan di bank
dalam bentuk rekening Koran. Rumus untuk
menghitung cash ratio adalah: 
2. Rasio Solvabilitas 
Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala
kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang
apabila perusahaan dilikuidasi.
a. Total Debt to Total Assets Ratio 
Rasio yang biasa disebut dengan rasio hutang (debt ratio)
ini mengukur prosentase besarnya dana yang berasal dari
hutang. Hutang yang dimaksud adalah semua hutang yang
dimiliki oleh perusahaan baik yang berjangka pendek
maupun yang berjangka panjang.
b. Debt to Equity Ratio 
0 Rasio hutang dengan modal sendiri (debt to equity
ratio) adalah imbangan antara hutang yang dimiliki
perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi
rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit
dibanding dengan hutangnya.
3. Rasio Rentabilitas 
Rasio rentabilitas atau profitabilitas adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan
dalam mendapatkan laba.
a. Profit Margin 
Rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.
Rasio ini bisa dilihat langsung pada analisis common size
untuk laporan rugi laba (baris paling akhir).
Gross Profit Margin 
Gross Profit Margin merupakan perbandingan antara
laba kotor yang diperoleh perusahaan dengan tingkat
penjualan yang dicapai pada periode yang sama.
Net Profit Margin 
Net Profit Margin atau Margin Laba Bersih digunakan
untuk mengukur rupiah laba bersih yang dihasilkan
oleh setiap satu rupiah penjualan dan mengukur
seluruh efisien, baik produksi, administrasi, pemasaran,
pendanaan, penentuan harga maupun manajemen
pajak.
0 Return On Investment (ROI) 
Return On Investment merupakan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan
digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan.
0 Return On Assets 
0 Rasio ini disebut juga rentabilitas ekonomis,
merupakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan
4. Rasio Aktivitas 
Rasio ini melihat pada beberapa asset kemudian
menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva
tersebut pada tingkat kegiatan tertentu
a. Perputaran Piutang 
Rasio ini mengukur berapa kali, secara rata-rata piutang
yang dikumpulkan dalam satu tahun.
0 Perputaran Persediaan 
0 Seperti halnya perputaran piutang, rasio ini juga
menggambarkan likuiditas perusahaan, yaitu dengan
cara mengukurefisiensi perusahaan dalam mengelola
dan menjual persediaan yang dimiliki oleh
perusahaan. 
0 Perputaran Aktiva Tetap
0 Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan
perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan
aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.
0 Perputaran Total Aktiva 
0 Rasio yang terakhir untuk komponen rasio aktivitas
adalah rasio perputaran total aktiva.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai