Anda di halaman 1dari 24

Adidas

I. Sekilas Adidas
Visi Adidas
- Merek spesialis berbagai peralatan olahraga
Misi Adidas
- Menjadi merek peralatan olahraga nomor satu didunia dengan portofolio
produk yang unik dari sports apparel untuk profesional olahraga hingga
fashion premium sehingga dapat memenuhi semua kebutuhan konsumer dan
memperlebar jangkauan pasar dari berbagai sisi.
Adidas sendiri terbagi atas 3 jenis:
1. Adidas Sport Performance
Adidas Sport Performance sendiri memfokuskan diri pada bagian sports
apparel mulai dari sepatu, baju hingga bola dan peralatan olahraga lain.
Target konsumen: Atlit, penggemar olahraga.
Key Focus Categories:
a. Football
b. Basketball
c. Running
d. Training
e. Outdoor

Adidas Sport Performance Dengan Logo Three Stripes


2. Adidas Originals
Adidas Originals fokus pada pangsa pasar Fashion dan Lifestyle. Adidas
sendiri menjadi brand pertama yang mengukuhkan diri sebagai sports lifestyle
brand. Adidas Originals dengan logo Trifoilnya menjadi bagian yang relevant
bagi banyak kalangan seperti skaters, rockers, seniman, musisi, sneakerheads,
dan fans olahraga.
Adidas Originals dengan Logo Trifoil
3. Adidas Sport Style
Adidas Sport Style ini menggabungkan antara sports apparel dengan fashion
sehingga membentuk pangsa pasar baru yaitu sports fashion market. Adidas
Sport Style sendiri disebut dengan Adidas Y-3 yang bermaksud Yohji
Yamamoto Adidas

Logo Adidas Y-3 dan Rancangan Sepatu Adidas Y-3

II. Adidas SWOT Analysis


Strength:
Posisi finansial yang baik
Hal ini dibuktikan melalui nilai kontrak yang diberikan oleh Adidas kepada
Liverpool sebesar 25 juta Poundsterling, sedangkan Nike hanya memberikan
nilai kontrak sebesar 23,5 juta Poundsterling kepada MU.
Annual revenue yang diperoleh Adidas di tahun 2009 adalah 10,30 milliar
euro dan 508 juta euro sebagai operating income mereka dengan total 245 juta
euro sebagai keuntungan bersih Adidas.
Strategi marketing efektif
Adidas menggunakan berbagai konsep yang membuatnya menjadi ikon
apparel olahraga, misalnya dengan menggunakan konsep trifoil logo yang
memiliki makna semangat olimpiade. Hal ini seketika membuat Adidas
menjadi sepatu resmi yang digunakan pada even olimpiade seluruh dunia.
Adidas juga memiliki berbagai kontrak dengan banyak klub klub olahraga,
mulai dari rugby hingga sepakbola. Adidas juga menggaet banyak bintang
olahraga untuk dijadikan brand ambassador. Selain bintang olahraga, Adidas
juga menggaet selebriti dunia yang terkenal dikalangan anak muda, seperti
Katy Perry. Adidas juga bekerja sama dengan headphone Sennheiser dengan
membuat headphone dengan rancangan Adidas. Adidas juga memiliki kontrak
11 tahun untuk menjadi apparel provider seluruh klub NBA.
Merek yang kuat
Karena merek Adidas sudah terbentuk sejak tahun 1920, mnjadikannya merek
yang lama melekat di benak masyarakat.
International Operation kuat
Adidas memiliki team manajemen dengan 39000 ahli manajerial bekerja di
seluruh dunia.
Rantai distribusi kuat
Outlet outlet Adidas sudah tersebar diseluruh dunia dan juga tersebar di
berbagai departement store terkemuka.

Weakness:
Harga yang terlalu tinggi
Harga tinggi merupakan pengaruh dari tingginya kualitas yang diberikan.
Harga berkisar mulai dari 250 euro per item.
Online booking hanya tersedia di Amerika Serikat dan Eropa
Pasar utama Adidas berada di Amerika dan Eropa, karena itulah servis paling
lengkap berada di kedua benua tersebut, termasukservis online shopping.
Namun untuk daerah lainnya, servia ini belum tersedia. Pembeli harus datang
ke toko fisik milik Adidas untuk membeli sepatu yang diinginkan.
Online Customer Service kurang bisa membantu konsumen
Servis customer melalui online kurang efektif. Selain itu, layanan ini masih
kurang dikenal oleh masyarakat.

Opportunities
Adanya inovasi teknologi
Penggunaan material baru untuk pembuatan sepatu. Adidas tidak lagi
menggunakan kulit kangguru. Selain itu Adidas juga berinovasi dengan
meluncurkan headphone DJ bekerja sama dengan Sennheiser.
Memasuki pasar baru
Adidas terus memperluas pasarnya, mulai dari ekspansi lini produk lain seperti
alat elektronik, fashion apparels dan lain lain.
Memperluas basis konsumen
Adidas juga terus melakukan ekspansi dengan membuka gerai gerai di
berbagai kota di berbagai wilayah.
Memperpanjang lini dan servis produk
Menambah fitur-fitur yang dapat memuaskan pelaanggan dengan servis yang
diberikan oleh perusahaan.

Threat
Langkah langkah baru yang akan dilakukan competitor
Seperti yang dilakukan oleh Nike dengan peluncuran sepatu sepak bola baru
yang merupakan produksi sepatu Nike paling ringan, tercepat yang pernah
dibuat, serta paling ramah lingkungan. Hal yang sama juga dilakukan oleh
Puma, dengan desain sepatu sepak bola yang terbaru yang tampak lebih
mementingkan penampilan dan gaya daripada keinginan untuk bermain lebih
baik atau mengurangi resiko cedera
Penurunan keadaan financial
Keadaan ekonomi secara global dapat menjadi factor yang mempengaruhi
keputusan calon pembeli dalam membeli sepatu Adidas. Jika terjadi krisis
ekonomi maka, masyarakat akan lebih mementingkan untuk memenuhi
kebutuhan yang lebih mendesak, seperti makan, minum, atau rumah.
Dibandingkan membeli sebuah sepatu dengan harga yang cukup mahal.
Kenaikan pajak
Fluktuasi pajak juga dapat mempengaruhi harga jual sepatu. Jika pajak naik,
maka harga sepatu juga akan semakin mahal. Akibatnya, para calon pembeli
akan berpikir dua kali untuk membeli sepatu Adidas atau bahkan berpindah ke
merek lain yang lebih murah. Tentunya hal ini akan menurunkan income bagi
perusahaan.
Pendatang baru di pasar
Berbagai merek sepatu setiap tahun bermunculan. Dengan tampilan yang
sangat mengikuti trend jaman sekarang. Pendatang baru dengan mudah masuk
ke segmen ini dikarenakan banyaknya pembeli dan tidak adanya monopoli
dalam pasar. Contoh merek sepatu pendatang baru antara lain League,
Diadora, dan And1.
Pertarungan harga antar competitor
Banyak kompetitor yang memiliki harga yang cukup bersaing dengan harga
produk Adidas. Perbedaan harga yang tidak terlalu jauh membuat para calon
pembeli dapat dengan mudah memilih merek lain bila harga sepatu dirasa
tidak sesuai.

III. Analisis Struktur Industri Adidas

Rivalries:
Rival terbesar dari Adidas adalah Nike, dimana Nike mengontrol lebih dari 33% pasar
global untuk sepatu olahraga. Nike berada pada posisi diatas Adidas.
Adidas sendiri memiliki rival rival lain yang lebih kecil di Amerika Serikat dan
Eropa, termasuk Puma, Asics, dan New Balance. Di RRC, Adidas menghadapi lawan
yaitu Li Ning, merek sepatu olahraga terbesar di China.
Semua perusahaan ini berusaha untuk merebut pangsa pasar dari Adidas. Namun
dengan strategi yang focus, Adidas masih dapat menyisihkan lawan lawannya.

Substitutes:
Produk subsitusi dari Adidas sendiri datang dari perusahaan lawannya seperti Nike,
Puma, Asics dan New Balance. Perbedaan harga diantara perusahaan perusahaan
tersebut tidak terlalu besar dan konsumen dapat dengan mudah berpindah produk dari
satu merek ke merek yang lain.
Sepatu olahraga sendiri masih tergolong sebagai produk premium. Oleh karena itu,
konsumen masih yakin dan mau untuk membeli dengan harga mahal dengan harapan
akan mendapatkan produk berkualitas tinggi, tahan lama, dan kuat digunakan dalam
segala kondisi olahraga yang dilakukan.
Konsumen sendiri memilih untuk membeli berdasarkan kualitas dan value yang
ditanamkan oleh merek sepatu olahraga dan apparel olahraga.
Barang substitusi dari Adidas sendiri banyak yang datang dari perusahaan
perusahaan yang lebih kecil di seluruh dunia.
Hampir 75 persen apparel market dan 18 persen pasar sepatu olahraga dikuasai oleh
perusahaan local seperti Li Ning milik China
New Entrants:
Entry barriers yang biasa dihadapi oleh perusahaan baru adalah skala ekonomi cukup
besar yang dibutuhkan untuk manufaktur, distribusi, research and development dan
lainnya. Untuk memasuki bisnis apparel dan sepatu olahraga dibutuhkan capital
investments yang tinggi untuk hal hal seperti lahan, pembangunan pabrik dan
pembuatan produk baru.
Selain itu, untuk membuat dan menjual produk produk inovatif diperlukan proses
marketing yang baik dan biaya advertising yang tinggi. Hal ini menjadikan entry
barrier untuk memasuki pasar apparel dan sepatu olahraga semakin tinggi. Apalagi,
dalam memilih produk apparel dan spatu olahraga, konsumen lebih memilih untuk
membeli produk produk premium atau produk produk dari perusahaan yang sudah
mempunyai reputasi tinggi dan brand yang kuat.

Customers bargaining power:


Konsumen memiliki kekuatan besar untuk menawar harga, hal ini dikarenakan
kemudahan bagi konsumen untuk membeli produk produk milik lawan. Switching
cost yang ada juga sangat kecil dan tidak mempengaruhi keputusan konsumen.
Produk produk yang lebih trendi, lebih baru dan bereputasi tinggi juga menjadi salah
satu faktor yang mempengaruhi konsumen untuk berpndah dari satu merek ke merek
yang lain.
Dengan adanya banyak pilihan brand dan variasi harga, konsumen dapat dengan
bebas memilih produk mana yang sesuai dengan keinginan mereka, menurut desain,
kenyamanan dan hrga yang ditawarkan. Sedikitnya barang komplementer yang
ditawarkan juga meningkatkan consumer bargaining power sehingga consumer tidak
bisa melekat pada satu brand tertentu saja.

Suppliers bargaining power:

Kekuatan penawaran supplier untuk produk Adidas juga dapat dikatakan tinggi,
seiring dengan kontrak kontrak yang dibuat oleh Adidas dengan para atlit atlit
terkenal atau tim tim olahraga terkemuka di dunia untuk mempromosikan produk
produk mereka. Kontrak kontrak promosi tersebut mempengaruhi prasyarat
prasyarat yang diajukan oleh supplier sebagai kekuatan penawaran mereka.
Permintaan penawaran oleh supplier akan semakin tinggi apabila Adidas melakukan
kontrak tertentu dengan event event olahraga seperti Piala Dunia, NBA, dan
Olimpiade.

Complements:
Sekarang ini, sebagai contoh nyata Adidas sedang melakukan kerjasama dengan
perusahaan elektronik Samsung dalam memproduksi sebuah sepatu dengan teknologi
telepon.
Selain itu, Adidas juga menyediakan produk produk jenis lain seperti pakaian,
kacamata, bola basket, dan golf. Menjual produk produk lain yang diakui oleh para
atlit juga memberi nilai lebih untuk barang barang komplementernya. Teknologi
yang digunakan pada apparel Adidas seperti Climacool juga menjadi sebuah barang
komplement, membuat konsumen membeli barang barang Climacool milik Adidas.

IV. IFE Adidas


No Faktor Keberhasilan Weight Rating Weighted
Score
Strength
Posisi finansial yang baik 0.1 3 0.3
Strategi marketing efektif 0.13 3 0.39
Merek yang kuat
International Operation kuat 0.17 4 0.68
Rantai distribusi kuat 0.15 3 0.45
0.17 4 0.68

Weakness
Harga yang terlalu tinggi 0.1 2 0.2
Online booking hanya tersedia di 0.09 1 0.09
Amerika Serikat dan Eropa
Online Customer Service kurang
0.09 2 0.18
bisa membantu konsumen

1 2.97

V. EFE Adidas

Weighted
No Faktor Weight Rating Score

Opportunities 0.15 4 0.6


Adanya inovasi tinggi 0.15 4 0.6
Memasuki pasar baru
Merperluas basis konsumen 0.1 3 0.3
Memperpanjang lini dan servis 0.1 2 0.2
produk

0.06 2 0.12
VI.
Threat
Langkah-langkah baru yang akan 0.14 3 0.42

dilakukan kompetitor 0.06 2 0.12


Penurunan keadaan financial 0.14 4 0.56
Kenaikan pajak
Pendatang baru di pasar 0.1 3 0.3
Pertarungan harga antar kompetitor
1 3.22
CPM Adidas

Adidas Nike Puma


Wt'd Wt'd Wt'd
CSFS Wt Rating Score Rating Score Rating Score
Sistem Distribusi 0.09 3 0.27 2 0.18 2 0.18
Kualitas Produk 0.15 4 0.6 3 0.45 3 0.45
Loyalitas konsumen 0.15 2 0.3 2 0.3 2 0.3
Pangsa pasar 0.08 2 0.16 3 0.24 2 0.16
Inovasi 0.15 4 0.6 2 0.3 4 0.6
Harga 0.09 3 0.27 2 0.18 3 0.27
Desain 0.15 4 0.6 4 0.6 3 0.45
Pelayanan 0.1 3 0.3 3 0.3 2 0.2
Online shopping 0.04 2 0.08 2 0.08 2 0.08
3.18 2.63 2.94

VII. Rekapitulasi dan Kesimpulan

REKAPITULASI dan KESIMPULAN


ANALISA STRUKTUR INDUSTRI
PT. ADIDAS
Kesimpulan
No Five Forces Rendah Sedang Tinggi Keterangan
Adidas memiliki kompetitor yang
cukup banyak, karena itu, Adidas
tidak memiliki kekuatan untuk
1 Supplier menawar harga terlalu murah
pada supplier, atau supplier bahan
v baku akan pindah ke merek lain.
Konsumen memiliki kekuatan besar
untuk menawar harga, hal ini
dikarenakan kemudahan bagi
2 Pembeli v konsumen untuk membeli produk-
produk milik kompetitor.

3 Kompetitor v Adidas memiliki kompetitor


terbesar yaitu NIKE yang
menguasai 33% pasar globar sepatu
olahraga. Hal ini berarti NIKE
berada di atas Adidas. Selain itu
Adidas juga memiliki beberapa
kompetitor kecil lain.
Entry barrier untuk bisnis sepatu
olahraga terhitung cukup tinggi.
Dilihat dari masalah yang biasa
dihadapi untuk memulai bisnis ini
adalah skala ekonomi yang cukup
besar untuk manufaktur, distribusi,
RnD dll.selain itu juga dibutuhkan
capital investment yang tinggi
untuk lahan, pembangunan pabrik,
dan pembuatan produk baru.
Karena itu, pendatang baru untuk
bisnis sepatu olahraga bisa
dikatakan rendah atau sulit untuk
4 Pendatang baru v masuk.
Terdapat banyak merek dengan
harga yang berjarak tidak terlalu
jauh, sehingga konsumen dapat
5 Substitusi v dengan mudah berpindah dari satu
produk k produk lain.
Sekarang ini, adidas melakukan
kerjasama dengan perusahaan
elektronik Samsung dalam
memproduksi sepatu dengan
6 Komplementer v teknologi telepo. Selain itu, barang-
barang komplemen lain tidak terlalu
banyak, misalnya tali sepatu, kaos
kaki, tas sepatu.

VIII. Analisis Alternatif Strategi yang Dilakukan Adidas


Strategi Diversifikasi

Strategi Diversifikasi Konsentrik


Adidas melakukan diversifikasi konsentrik dengan mengeluarkan produk
produk yang masih ada kaitannya dengan sports seperti produk eyewear
dimana produk eyewear ini dirancang khusus untuk mendukung kegiatan
berolahraga tertentu namun juga ada yang mendukung sisi fashion dan
lifestyle yang juga diusung Adidas Originals.

Adidas Eyewear Untuk Adidas Original (Fashion and Lifestyle)

Adidas Eyewear Untuk Adidas Performance (Sports Apparel)

Strategi Integrasi

Strategi Integrasi Horizontal


Untuk mengembangkan perusahaannya, Adidas banyak melakukan integrasi
horizontal dengan perusahaan perusahaan lain dalam industri sejenisnya.
Pada tahun 1997, Adidas berintegrasi dengan Salomon Group selaku grup
produsen peralatan ski dan Taylormade Golf yaitu produsen peralatan
peralatan golf sehingga Adidas mampu bersaing dengan Nike Golf namun
Adidas menjual partner company nya Salomon Group ini pada tahun 2005 dan
Taylormade Golf tetap menjadi milik Adidas. Pada tahun yang sama, Adidas
melakukan pembelian rivalnya dari Inggris yaitu Reebok seharga $3.8 miliar
USD. Hal ini dilakukan Adidas untuk dapat bersaing ketat dengan Nike secara
global. Adidas juga melakukan integrasi dengan produsen sepatu Rockport
untuk memperluas pasarnya.

Adidas Group Organization

Strategi Disintegrasi

Untuk dapat tetap focus terhadap pangsa pasar utamanya, Adidas melakukan
disintegrasi terhadap salah satu anak perusahaannya yaitu Salomon Group pada tahun
2005. Hal ini dikarenakan pada sekitaran tahun 2005 itu terdapat permintaan yang
sangat tinggi terhadap produk produk ski yang perupakan produk keluaran Salomon
Group. Adidas sendiri tidak mau lalai terhadap focus utama perusahaannya yaitu
memproduksi sports apparel sehingga Adidas pun melepas Salomon Group dengan
harga 485 miliar.

Strategi Intensif
Pengembangan Pasar
Adidas terus melakukan berbagai pengembangan jenis jenis produk
untuk memperluas pasarnya. Seperti dengan mengembangkan Adidas
Original yaitu fashion apparels, Adidas Golf, Adidas Eyewear, dll. Sehingga
dengan demikian Adidas dapat memenuhi kebutuhan pasar yang lebih
banyak dengan variasi produk yang diluncurkan.

Pengembangan Produk
Pada produk produk tertentu seperti sepatu, Adidas melakukan
berbagai inovasi baik dari segi teknologi hingga segi bahan.
Pengembangan ini dilakukan oleh Adidas untuk memenuhi tuntutan
jaman dan kebutuhan masyarakat sendiri terhadap teknologi dan
kenyamanan penggunaan apparel. Seperti contohnya adalah teknologi
ClimaCool yang ditanamkan Adidas pada sepatu sepakbolanya untuk
mendukung ventilasi udara pada bagian dalam sepatu ke luar.

Teknologi ClimaCool Milik Adidas

Penetrasi Pasar
Penetrasi Pasar yang dilakukan oleh Adidas adalah membuka retail stores
pada berbagai wilayah di seluruh dunia sehingga memudahkan
masyarakat untuk dapat memperoleh dan mengenali produk produk
Adidas.

Strategi Kooperatif
Joint Venture
Strategi Joint Venture yang dilakukan oleh Adidas adalah peluncuran
joint-venture line dengan fashion designer terkemuka Inggris yaitu Stella
McCartney dengan lini produk sports performance khusus wanita yang
disebut dengan Adidas by Stella McCartney pada September 2004.

Adidas by Stella McCartney


IX. Strategi TOWS Adidas
Strength S Weakness W
1. Posisi finansial yang baik 1. Harga yang terlalu tinggi
2. Strategi marketing efektif 2. Online booking yang hanya
3. Merek yang kuat
tersedia di Amerika Serikat dan
4. International Operation kuat
5. Rantai distribusi kuat Eropa
3. Online Customer service kurang
bisa membantu konsumen
Opportunities O S1 O1: Meluncurkan produk W1 O1: Melakukan pameran atau
1. Adanya inovasi untuk olahraga yang technology show-off pada khalayak
teknologi. membutuhkan teknologi tinggi secara langsung. Untuk beberapa
2. Memasuki pasar
seperti tongkat golf, produk yang mengalami inovasi
baru
perlengkapan terjun payung. PD teknologi, target konsumen dirubah
3. Memperluas
menjadi segmen menengah ke atas
basis konsumen
4. Memperpanjang S2 O2: Mengembangkan produk saja. MP
lini dan servis produk baru dibidang olahraga
produk lain yang belum dikembangkan W2 O3: Bekerja sama dengan
seperti apparel untuk olahraga perusahaan pengiriman sehingga
parasailing, formula 1, superbike memperluas basis online shopping.
dan terjun payung.PD Pengiriman dapat dilakukan melalui
shipping produk dari gerai Adidas
S5 O3: Membuka gerai gerai terdekat di kota luar Amerika Serikat
baru di seluruh kota kota kecil dan Eropa langsung menuju rumah
di negara yang mengadakan piala konsumen. FI
dunia sehingga selain mudah
dimasuki pasarnya, pasar juga
semakin luas. MD
Threat T S2 T1: Bekerja sama dan W1 T1: Melakukan promosi dengan
1. Langkah menjadi promotor pada cabang program tukar tambah produk lama
langkah baru olahraga lain yang belum dengan produk baru dengan syarat dan
yang akan dijamah seperti parasailing, ketentuan tertentu. MP
dilakukan oleh terjun payung, Formula 1,
competitor MotoGP dalam pembuatan W2 T2: Memperkuat basis online
2. Penurunan
kostum atau perlengkapan booking dan bekerja sama dengan
keadaan olahraga tersebut. MD perusahaan pengiriman sehingga
finansial mengurangi dana untuk pembangunan
3. Kenaikan pajak
S2 T5: Kerjasama dengan vendor / pembukaan gerai baru. FI
4. Pendatang baru
vendor bank dengan QSPM: FI, MD, PD
di pasar
5. Pertarungan mendapatkan potongan harga
harga antar melalui penggunaan kartu kredit
kompetitor dan produk produk Adidas ikut
tercantum dalam katalog kartu
kredit bank tersebut. FI

X. IE Matrix Adidas

The IFE Total Weighted Score

Strong Average Weak


3.0 to 4.0 2.0 to 2.99 1.0 to 1.99
High I II III
3.0 to 3.99 Adidas

Medium IV V VI
The EFE Total 2.0 to 2.99
Weighted Score

Low VII VIII IX


1.0 to 1.99

Dengan hasil IE matrix berada di kuadran ke II maka strategi yang dipakai Adidas
adalah strategi Grow and Build. Adidas harus memfokuskan diri pada market
penetration dengan melakukan ekspansi gerai diseluruh wilayah secara global
sehingga produk produk Adidas sendiri akan lebih mudah dijangkau oleh masyarakat
dan ditambah dengan melakukan strategi promosi yang efektif. Selain itu, Adidas juga
harus focus dalam melakukan strategi market development dan product development
dengan melakukan perluasan lini produk atau membentuk segmen pasar baru dan
meluncurkan produk produk baru yang memiliki teknologi terkini sesuai dengan
tuntutan pasar.

XI. Grand Strategy Matrix Adidas

Rapid Market Growth

Quadran I
ADIDAS

Weak Competitive Weak Competitive


Position Position

Slow Market Growth

Berdasarkan hasil CPM, maka dapat diketahui Adidas berada pada kuadran I dengan
total point 3.18. Posisi ini tentunya mengalahkan posisi Nike dan Puma, dimana Nike
memperoleh nilai 2.63 dan Puma 2.94.

Dari hasil tersebut, Adidas dapat melakukan strategi strategi berikut:

1. Market Development
Strategi yang mungkin dilakukan oleh Adidas adalah membentuk pasar baru
dengan potensi potensi yang dimiliki oleh Adidas sendiri, seperti
membentuk pasar Fashion Sport Apparel didasarkan dari kerjasamanya dengan
beberapa selebriti dan olahragawan yang menyukai fashion. Selain itu, Adidas
juga dapat melakukan market development dengan pembukaan gerai gerai
baru di berbagai wilayah / kota baru.
2. Market Penetration
Selain melakukan pembukaan gerai baru agar mudah dijangkau oleh
masyarakat, Adidas juga harus gencar melakukan promosi promosi pada
masyarakat sehingga Adidas sendiri menjadi brand yang melekat pada
masyarakat

3. Product Development
Adidas dapat melakukan product development dengan cara peluncuran produk
produk baru terutama produk baru dengan teknologi terbaru hasil research
development dari Adidas. Selain itu, Adidas juga dapat melakukan kerjasama
dengan pihak pihak lain dalam pembuatan produk baru seperti yang sudah
dilakukan sebelumnya yaitu dengan produsen headphone yaitu Sennheiser
dengan meluncurkan headphone Adidas.

4. Forward Integration
Dalam forward integration, yang dapat dilakukan oleh Adidas adalah membuat
saluran distribusi sendiri yang lebih baik sehingga Adidas tidak perlu lagi
melakukan pengiriman produk produknya via jasa pengiriman lainnya.
Adidas juga dapat melakukan perluasan saluran distribusi dengan
pembangunan Adidas superstore sendiri di berbagai wilayah sehingga
mengurangi kemungkinan Adidas masuk dan bekerja sama di
superstore/department store gabungan dari berbagai produk.

5. Backward Integration
Adidas dapat melakukan backward integration dengan cara melakukan
perluasan usaha usaha yang melibatkan pembuatan bahan bahan baku dari
produk produk Adidas, seperti pengolahan kain, karet dan kulit. Dengan
demikian pabrik Adidas sendiri mudah memperoleh bahan baku dengan harga
yang lebih stabil dibandingkan dengan membeli bahan baku dengan pihak
lain.

6. Horizontal Integration
Pada dasarnya, Adidas sendiri sudah melakukan horizontal integration dengan
membagi brand ke tiga grup utama yaitu Adidas Performance yang berfokus
pada olahraga, Adidas Originals yang berfokus pada fashion dan lifestyle, dan
Adidas Style Essentials. Kedepannya Adidas dapat melakukan integrasi
horizontal lainnya seperti pembuatan produk produk apparel yang
berhubungan dengan hiking atau ski.

7. Concentric Diversification
Kedepannya, concentric diversification yang bisa dilakukan oleh Adidas
adalah pembuatan produk - produk perawatan tubuh seperti gel rambut, lotion
dan sunblock. Integrasi seperti ini sendiri masih berhubungan dengan lifestyle
pengguna yang sporty dan pengguna brand Adidas yang loyal pun dapat
memperbanyak koleksi produk Adidasnya dengan penggunaan produk
produk baru seperti itu.

QSPM: FI, MD, PD


Strategy 1: Bekerja sama dengan perusahaan pengiriman sehingga memperluas basis
online shopping. Pengiriman dapat dilakukan melalui shipping produk dari gerai
Adidas terdekat di kota luar Amerika Serikat dan Eropa langsung menuju rumah
konsumen
Strategy 2: Membuka gerai gerai baru di seluruh kota kota kecil di negara yang
mengadakan piala dunia sehingga selain mudah dimasuki pasarnya, pasar juga
semakin luas.
Strategy 3: Mengembangkan produk produk baru dibidang olahraga lain yang
belum dikembangkan seperti apparel untuk olahraga parasailing, formula 1, superbike
dan terjun payung

No QSPM Weight Strategy 1 Strategy 2 Strategy 3


Strength Rank Total Rank Total Rank Total
Weight Weight
Weight
Posisi finansial yang baik 0.1 4 0.4 3 0.3 4 0.4
Strategi marketing efektif 0.13 4 0.52 4 0.52 3 0.39
Merek yang kuat
International Operation kuat 0.17 4 0.68 2 0.34 3 0.51
Rantai distribusi kuat 0.15 4 0.6 4 0.6 1 0.15
0.17 4 0.68 3 0.51 1 0.17
Weakness

0.2 1 0.1 2 0.2


Harga yang terlalu tinggi 0.1 2
0.18 0.09
Online booking hanya 0.09 0.36 2 1
4
tersedia di Amerika Serikat
dan Eropa 0.09
Online Customer Service
1 0.09 1 0.9 1 0.09
kurang bisa membantu
konsumen

Rank Total Rank Total Rank Total


Weight Weight
No Faktor Weight Weight

Opportunities 0.15 1 0.15 1 0.15 4 0.6


Adanya inovasi tinggi 0.15 3 0.45 4 0.6 4 0.6
Memasuki pasar baru
Merperluas basis konsumen 0.1 3 0.3 3 0.3 4 0.4
Memperpanjang lini dan 0.1 4 0.4 1 0.1 4 0.4
servis produk

Threat 0.06 3 0.18 2 0.12 4 0.24


Langkah-langkah baru yang
akan dilakukan kompetitor 0.14 3 0.42 3 0.42 3 0.42
Penurunan keadaan financial 0.06 2 0.12 2 0.12 2 0.12
Kenaikan pajak
Pendatang baru di pasar 0.14 2 0.28 3 0.42 3 0.42
Pertarungan harga antar 0.1 1 0.1 1 0.1 2 0.2
kompetitor
TOTAL 1 5.93 5.78 5.4

Strategi yang terpilih adalah strategi 1 yaitu:


FORWARD INTEGRATION
Bekerja sama dengan perusahaan pengiriman sehingga memperluas basis online
shopping. Pengiriman dapat dilakukan melalui shipping produk dari gerai Adidas
terdekat di kota luar Amerika Serikat dan Eropa langsung menuju rumah konsumen
Strategi bersaing pada tingkat bisnis yang digunakan adalah strategi diferensiasi
produk. Untuk strategi cost leadership dirasa tidak cocok digunakan untuk produk
Adidas karena kualitas dari produk-produk yang dihasilkan Adidas memiliki kualitas
yang tinggi, sehingga untuk biaya produksinya sendiri pasti membutuhkan biaya yang
cukup tinggi.
Strategi diferensiasi berdasarkan pada variable-variabel produk, pelayanan, dan citra.
Dari segi produk Adidas menciptakan berbagai inovasi dalam produk mereka. Selama
ini, Adidas lebih terfokus menciptakan produk-produk sepatu, tas olahraga, kaos, dan
lain-lain. Tapi masih banyak jenis produk olahraga lain yang belum diproduksi oleh
Adidas.
Dari segi pelayanan, Adidas mengembangkan pasar dengan memperluas jaringan
distribusi sehingga pemesanan produk secara online dan pengiriman produk dapat
lebih mudah dilakukan oleh konsumen.
Dari segi pencitraan, Adidas berusaha untuk menjadi perusahaan yang peduli pada
lingkungan. Salah satunya dengan menghindari penggunaan kulit binatang pada setiap
produk yang diproduksi dan menggantinya dengan bahan-bahan yang lebih ramah
lingkungan tapi tetap mengutamakan kualitas .

Strategi Marketing Ofensif Adidas


Untuk mencapai goal yang telah ditetapkan oleh perusahaan, Adidas telah menyusun
dan melakukan berbagai strategi marketing ofensif. Selain untuk memenuhi goal,
Strategi ini juga disusun oleh Adidas untuk mendapatkan key costumers, pasar
bermargin tinggi, dan pasar dengan loyalitas tinggi.
Tujuan dari Adidas adalah untuk menjadi pemimpin dalam industri barang
olahraga. Untuk mencapai tujuan ambisius tersebut, Adidas menerapkan strategi
yang berbeda dalam rangka pengembangan bisnisnya di pasar negara
berkembang. Adidas sendiri juga berorientasi pada pertumbuhan pangsa pasar
di negara-negara yang sudah ditembus.

Berikut adalah marketing tools dari Adidas:


Adidas percaya bahwa konsumen ingin pilihan. Oleh karena itu, Adidas
menerapkan strategi multi-brand, yang memungkinkan mereka untuk
memanfaatkan peluang dari berbagai perspektif, baik sebagai massa dan niche
player (Sebuah perusahaan yang paling besar dan untung dalam suatu pasar
komersial).
Dengan demikian, merek Adidas sendiri mampu menjaga identitas yang unik dan
fokus pada kompetensi intinya namun secara bersamaan menyediakan kelompok
dengan spektrum yang luas dari produk. Pemasaran internasional sangat penting
untuk Adidas dalam pencariannya untuk menghasilkan keuntungan yang cukup
besar.
Terlebih lagi, kelompok ini mengikuti "Route 2015", sebuah rencana bisnis
strategis menggabungkan semua merek, saluran penjualan dan fungsi kelompok
global. Hal ini dilakukan dalam rangka menumbuhkan pendapatan dari
kelompok Adidas ke mata uang 50% netral sampai 2015.

Akibatnya, investasi Adidas difokuskan pada potensi tertinggi-pasar dan saluran


distribusi. Oleh karena itu, Adidas berinvestasi di pasar dengan media terbaik
untuk pertumbuhan jangka panjang dan peluang profit. Prioritas utama Adidas
sendiri ditempatkan pada pasar negara berkembang, terutama China dan Rusia,
juga membangun pangsa pasar di pasar underpenetrated seperti Amerika
Serikat.
Beberapa faktor lain seperti ekonomi, fiskal, perkembangan teknologi,
persyaratan hukum dan lingkungan bisnis terlalu diperhitungkan oleh Adidas.
Akibatnya, perhatian terhadap pesaing yang ada dan potensial dalam bisnis
terkesampingkan. Terutama, dalam mengidentifikasi tiga pasar "penyerang" dari
Adidas: Amerika Utara, China, dan Rusia.

Sumber: http://wearedevelopment.net/2012/01/11/adidas-a-global-sports-
strategy/
Akses: 4 Desember 2012

Strategi Manajemen Sumber Daya Adidas


http://adidas-group.corporate-publications.com/2009/gb/en/structure-and-
strategy/employees.html?start=1

Strategi Finansial Adidas


2011 2010 2009 2008 2007
IncomeStatementData(inmillions)
Netsales2) 13,344 11,990 10,381 10,799 10,299
Grossprofit2) 6,344 5,730 4,712 5,256 4,882
Royaltyandcommissionincome2) 93 100 86 89 102
Otheroperatingincome2) 98 110 100 103 80
Otheroperatingexpenses2) 5,524 5,046 4,390 4,378 4,115
EBITDA2) 1,257 1,159 780 1,280 1,165
Operatingprofit2)3) 1,011 894 508 1,070 949
Netfinancialresult2)4) (84) (88) (150) (166) (135)
Incomebeforetaxes2)4) 927 806 358 904 815
Incometaxes2) 257 238 113 260 260
Netincomeattributabletononcontrollinginterests2)4) 1 (1) 0 (2) (4)
Netincomeattributabletoshareholders5) 671 567 245 642 551

IncomeStatementRatios
Grossmargin2) 47.5% 47.8% 45.4% 48.7% 47.4%
Operatingmargin2)3) 7.6% 7.5% 4.9% 9.9% 9.2%
Interestcoverage2) 13.0 10.1 3.9 7.4 6.8
Effectivetaxrate2) 27.7% 29.5% 31.5% 28.8% 31.8%
Netincomeattributabletoshareholdersasapercentageofnet
5.0% 4.7% 2.4% 5.9% 5.4%
sales5)

NetsalesbyBrand(inmillions)
Adidas 9,867 8,714 7,520 7,821 7,113
Reebok 1,962 1,913 1,603 1,717 1,831
TaylorMadeadidasGolf 1,044 909 831 812 804
Rockport 261 252 232 243 291
ReebokCCMHockey 210 200 177 188 210

NetsalesbyProductCategory(inmillions)
Footwear2) 6,275 5,389 4,642 4,919 4,751
Apparel2) 5,734 5,380 4,663 4,775 4,426
Hardware2) 1,335 1,221 1,076 1,105 1,121

BalanceSheetData(inmillions)
Totalassets4) 11,380 10,618 8,875 9,533 8,325
Inventories 2,482 2,119 1,471 1,995 1,629
Receivablesandothercurrentassets 2,558 2,324 2,038 2,523 2,048
Workingcapital4) 2,154 1,972 1,649 1,290 1,522
Netcash/(netborrowings) 90 (221) (917) (2,189) (1,766)
Shareholdersequity4) 5,327 4,616 3,771 3,386 3,023

BalanceSheetRatios
Netborrowings/EBITDA2) (0.1) 0.2 1.2 1.7 1.5
Averageoperatingworkingcapitalasapercentageofnetsales 20.8% 20.8% 24.3% 24.5% 25.2%
Financialleverage4) 1.7% 4.8% 24.3% 64.6% 58.4%
Equityratio4) 46.8% 43.5% 42.5% 35.5% 36.3%
Equitytofixedassetsratio4) 107.7% 97.4% 85.9% 73.6% 72.2%
AssetCoverageI4) 143.5% 141.5% 137.4% 127.7% 136.1%
AssetCoverageII4) 95.5% 97.7% 102.9% 89.1% 98.0%
Fixedassetintensityofinvestments 43.5% 44.6% 49.5% 48.2% 50.3%
Currentassetintensityofinvestments 56.5% 55.4% 50.5% 51.8% 49.7%
LiquidityI4) 32.0% 35.5% 30.0% 10.5% 14.5%
LiquidityII4) 71.9% 78.2% 80.4% 55.1% 70.3%
LiquidityIII4) 129.9% 132.4% 132.2% 109.8% 132.6%
Workingcapitalturnover4) 6.2 6.1 6.3 8.4 6.8
Returnonequity4)5) 12.6% 12.3% 6.5% 18.9% 18.2%
Returnoncapitalemployed4)5) 20.7% 20.2% 11.3% 19.8% 20.2%

DataPerShare6)
Sharepriceatyearend(in) 50.26 48.89 37.77 27.14 51.26
Basicearnings(in)5) 3.20 2.71 1.25 3.25 2.71
Dilutedearnings(in)5) 3.20 2.71 1.22 3.07 2.57
Price/earningsratioatyearend 15.7 18.0 31.0 8.8 19.9
Marketcapitalisationatyearend(inmillions) 10,758 10,229 7,902 5,252 10,438
Netcashgeneratedfromoperatingactivities(in) 3.79 4.28 6.11 2.52 3.83
Dividend(in) 1.007) 0.80 0.35 0.50 0.50
Dividendpayoutratio(in%) 31.2 29.5 29.8 15.1 18.0
Numberofsharesoutstandingatyearend(inthousands) 209,216209,216209,216193,516203,629

Employees
2)
Numberofemployeesatyearend 46,824 42,541 39,596 38,982 31,344
Personnelexpenses(inmillions)2) 1,646 1,521 1,352 1,283 1,186
http://www.adidasgroup.com/en/investorrelations/financial_data/default.aspx
Diakses:4Desember2012

1)IncludingReebok,RockportandReebokCCMHockeyfromFebruary1,2006onwards.
2)2004and2005reflectcontinuingoperationsasaresultofthedivestitureoftheSalomonbusiness
segment.
3)Operatingprofitfigurespriorto2004excluderoyaltyandcommissionincomeandgoodwill
amortisation.
4)2003and2004figureshavebeenrestatedduetoapplicationofIAS32/IAS39andamendmentto
IAS19.
5)Includesincomefromcontinuinganddiscontinuedoperations.
6)Figuresadjustedfor1:4sharesplitconductedonJune6,2006.
7)SubjecttoAnnualGeneralMeetingapproval.
Roundingdifferencesmayariseinpercentagesandtotals.

Anda mungkin juga menyukai