Anda di halaman 1dari 20

STUDI KASUS STRATEGI

PEMASARAN
“ADIDAS AG”

PPT DIBUAT OLEH:

Nama: Muhammad Rifqi Irsyadi


Nim : 202011346
Kelas : MANAJEMEN 3B
Matkul : Manajemen Pemasaran 1
SEKILAS TENTANG ADIDAS

Adidas didirikan oleh Adolf Dassler pada tahun 1920.

Menjadi supplier utama peralatan dan pakaian olah raga di Jerman setelah perang dunia kedua.
Pada tahun 1974, Adidas naik menjadi merek resmi perhelatan Piala Dunia di Jerman sebagai sponsor tunggal.
Tahun 1990 karir Adidas di dunia peralatan dan pakaian olah raga semakin meningkat dengan cara mereka
melakukan ekspansi produksi serta melibatkan pihak ke-tiga dalam produksinya.
Adidas menjadi perusahaan terbuka pada tahun 1995 dengan mencanangkan sebagai salah satu penyedia
layanan peralatan dan pakaian olah raga hampir di seluruh dunia. Pada tahun 1998, dimana olah raga menjadi
salah satu kegiatan paling digemari oleh hampir seluruh umat manusia di dunia.
ADIDAS SENDIRI TERBAGI ATAS 3 JENIS:

Adidas Sport Performance Adidas originals Adidas sport style

Adidas Sport Performance sendiri Adidas Originals fokus pada pangsa Adidas Sport Style ini
memfokuskan diri pada bagian sports apparel
pasar Fashion dan Lifestyle. Adidas menggabungkan antara sports apparel
mulai dari sepatu, baju hingga bola dan
peralatan olahraga lain. sendiri menjadi brand pertama yang dengan fashion sehingga membentuk
mengukuhkan diri sebagai sports pangsa pasar baru yaitu sports fashion
Target konsumen: Atlit, penggemar olahraga.
lifestyle brand. Adidas Originals market. Adidas Sport Style sendiri
Key Focus Categories:
dengan logo Trifoilnya menjadi disebut dengan Adidas Y-3 yang
a. Football bagian yang relevant bagi banyak bermaksud Yohji Yamamoto Adidas.
b. Basketball kalangan seperti skaters, rockers,
Analisa Faktor Internal Dan Eksternal
c. Running seniman, musisi, sneakerheads, dan
Pada Perusahaan Adidas
d. Training
fans olahraga.

e. Outdoor
VISI & MISI ADIDAS

Visi Adidas
Menjadi merek spesialis berbagai peralatan olahraga

Misi Adidas

Menjadi merek peralatan olahraga nomor satu didunia dengan portofolio


produk yang unik dari sports apparel untuk profesional olahraga hingga
fashion premium sehingga dapat memenuhi semua kebutuhan konsumer
dan memperlebar jangkauan pasar dari berbagai sisi.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PRODUK ADIDAS

Kelebihan Kekurangan

Hal pertama yang bisa dianggap Penggunaan jenis sepatu adidas


sebagai kelebihan utama satu yang original tentu saja wajar jika
sepatu adidas original adalah dibarengi dengan harga yang
kualitas yang ditawarkannya pada relative mahal.
pelanggan. Setiap sepatu adidas Biaya produksi adidas
yang original pasti memiliki outsourcing 95% dari produksinya
ketahanan yang lebih kepada pemasok pihak ketiga
dibandingkan dengan jenis yang yang independen
palsu atau kw.
Sejak berdirinya, salah satu kunci keberhasilan Adidas adalah kemampuannya dalam bidang teknologi informasi. Sejak
awal Adidas telah mempunyai suatu sistem database yang teratur dan sangat baik. Database yang telah ada ini kemudian
dimanfaatkan lebih jauh dan diintegrasikan dengan kebutuhan masa kini. Beberapa sistem yang terjalin adalah sistem
CRM (Customer Relationship Management), sitem SCM (Supply Chain Management)dan ERP (Enterprise Resource
Planning).
Berikut 8 kunci keberhasilan Adidas dengan CRM :
1. Menjaga hubungan baik dengan pihak ke-3,
2. Dalam hal ini berupa pengecer ritel kecil,
3. Membangun kasus bisnis, saldo efisiensi dan fokus pelanggan,
4. Percontohan pertama,
5. Fokus pada pelanggan berharga,
6. Maksimalkan setiap interaksi,
7. Membangun channnel relationship,
8. Konsultasikan pengguna akhir.
Sedangkan Supply Chain Management (SCM) adalah pengelolaan semua proses untuk merancang, manufaktur operasi,
koordinasi, dan pengendalian, layanan, dan sistem.
Perusahaan adidas juga menggunakan sistem membuat produk dalam jumlah
terbatas adalah trik lama dalam praktek pemasaran. Idenya sederhana mengacu
pada hukum ekonomi, permintaan vs penawaran. Dengan peredaran barang
terbatas dan melebihi permintaan, harga akan membubung, dan akan diburu orang.
Trik ini, misalnya, banyak dijumpai pada produsen yang membuat arloji dan pen
supermewah. Trik ini seringkali berhasil dan manjur, karena konsumen ingin
memiliki sebuah benda yang eksklusif.
ANALISIS STRUKTUR INDUSTRI ADIDAS

Rivalries:

Rival terbesar dari Adidas adalah Nike, dimana Nike mengontrol lebih dari 33% pasar global untuk
sepatu olahraga. Nike berada pada posisi diatas Adidas.
Adidas sendiri memiliki rival – rival lain yang lebih kecil di Amerika Serikat dan Eropa, termasuk
Puma, Asics, dan New Balance. Di RRC, Adidas menghadapi lawan yaitu Li Ning, merek sepatu
olahraga terbesar di China.
Semua perusahaan ini berusaha untuk merebut pangsa pasar dari Adidas. Namun dengan strategi yang
focus, Adidas masih dapat menyisihkan lawan – lawannya.
Substitutes:
Produk subsitusi dari Adidas sendiri datang dari perusahaan lawannya seperti Nike, Puma, Asics dan
New Balance. Perbedaan harga diantara perusahaan – perusahaan tersebut tidak terlalu besar dan
konsumen dapat dengan mudah berpindah produk dari satu merek ke merek yang lain.
Sepatu olahraga sendiri masih tergolong sebagai produk premium. Oleh karena itu, konsumen masih
yakin dan mau untuk membeli dengan harga mahal dengan harapan akan mendapatkan produk
berkualitas tinggi, tahan lama, dan kuat digunakan dalam segala kondisi olahraga yang dilakukan.
Konsumen sendiri memilih untuk membeli berdasarkan kualitas dan value yang ditanamkan oleh
merek sepatu olahraga dan apparel olahraga.
Barang substitusi dari Adidas sendiri banyak yang datang dari perusahaan – perusahaan yang lebih
kecil di seluruh dunia.
Hampir 75 persen apparel market dan 18 persen pasar sepatu olahraga dikuasai oleh perusahaan local
seperti Li Ning milik China.
New Entrants:

Entry barriers yang biasa dihadapi oleh perusahaan baru adalah skala ekonomi cukup besar yang
dibutuhkan untuk manufaktur, distribusi, research and development dan lainnya. Untuk memasuki
bisnis apparel dan sepatu olahraga dibutuhkan capital investments yang tinggi untuk hal hal seperti
lahan, pembangunan pabrik dan pembuatan produk baru.
Selain itu, untuk membuat dan menjual produk – produk inovatif diperlukan proses marketing yang
baik dan biaya advertising yang tinggi. Hal ini menjadikan entry barrier untuk memasuki pasar
apparel dan sepatu olahraga semakin tinggi. Apalagi, dalam memilih produk apparel dan spatu
olahraga, konsumen lebih memilih untuk membeli produk produk premium atau produk produk
dari perusahaan yang sudah mempunyai reputasi tinggi dan brand yang kuat.
Customers bargaining power:

Konsumen memiliki kekuatan besar untuk menawar harga, hal ini dikarenakan kemudahan bagi
konsumen untuk membeli produk – produk milik lawan. Switching cost yang ada juga sangat kecil
dan tidak mempengaruhi keputusan konsumen. Produk produk yang lebih trendi, lebih baru dan
bereputasi tinggi juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen untuk berpndah
dari satu merek ke merek yang lain.
Suppliers bargaining power:

Kekuatan penawaran supplier untuk produk Adidas juga dapat dikatakan tinggi, seiring dengan
kontrak – kontrak yang dibuat oleh Adidas dengan para atlit – atlit terkenal atau tim – tim olahraga
terkemuka di dunia untuk mempromosikan produk – produk mereka. Kontrak – kontrak promosi
tersebut mempengaruhi prasyarat – prasyarat yang diajukan oleh supplier sebagai kekuatan
penawaran mereka. Permintaan penawaran oleh supplier akan semakin tinggi apabila Adidas
melakukan kontrak tertentu dengan event event olahraga seperti Piala Dunia, NBA, dan Olimpiade.

Complements:

Sekarang ini, sebagai contoh nyata Adidas sedang melakukan kerjasama dengan perusahaan elektronik
Samsung dalam memproduksi sebuah sepatu dengan teknologi telepon.
ANALISIS ALTERNATIF STRATEGI YANG DILAKUKAN ADIDAS

Strategi Diversifikasi

Adidas melakukan diversifikasi konsentrik dengan mengeluarkan produk – produk yang masih ada kaitannya dengan sports
seperti produk eyewear dimana produk eyewear ini dirancang khusus untuk mendukung kegiatan berolahraga tertentu
namun juga ada yang mendukung sisi fashion dan lifestyle yang juga diusung Adidas Originals.

Strategi Integrasi

Untuk mengembangkan perusahaannya, Adidas banyak melakukan integrasi horizontal dengan perusahaan – perusahaan lain
dalam industri sejenisnya. Pada tahun 1997, Adidas berintegrasi dengan Salomon Group selaku grup produsen peralatan ski
dan Taylormade Golf yaitu produsen peralatan peralatan golf sehingga Adidas mampu bersaing dengan Nike Golf namun
Adidas menjual partner company nya Salomon Group ini pada tahun 2005 dan Taylormade Golf tetap menjadi milik Adidas
Strategi Disintegrasi

Untuk dapat tetap focus terhadap pangsa pasar utamanya, Adidas melakukan disintegrasi terhadap
salah satu anak perusahaannya yaitu Salomon Group pada tahun 2005. Hal ini dikarenakan pada
sekitaran tahun 2005 itu terdapat permintaan yang sangat tinggi terhadap produk – produk ski yang
perupakan produk keluaran Salomon Group. Adidas sendiri tidak mau lalai terhadap focus utama
perusahaannya yaitu memproduksi sports apparel sehingga Adidas pun melepas Salomon Group
dengan harga €485 miliar.
Strategi Intensif

• Pengembangan Pasar
Adidas terus melakukan berbagai pengembangan jenis – jenis produk untuk memperluas pasarnya. Seperti dengan mengembangkan Adidas
Original yaitu fashion apparels, Adidas Golf, Adidas Eyewear, dll. Sehingga dengan demikian Adidas dapat memenuhi kebutuhan pasar yang
lebih banyak dengan variasi produk yang diluncurkan.

• Pengembangan Produk
Pada produk – produk tertentu seperti sepatu, Adidas melakukan berbagai inovasi baik dari segi teknologi hingga segi bahan. Pengembangan ini
dilakukan oleh Adidas untuk memenuhi tuntutan jaman dan kebutuhan masyarakat sendiri terhadap teknologi dan kenyamanan penggunaan
apparel. Seperti contohnya adalah teknologi ClimaCool yang ditanamkan Adidas pada sepatu sepakbolanya untuk mendukung ventilasi udara
pada bagian dalam sepatu ke luar.

• Penetrasi Pasar
Penetrasi Pasar yang dilakukan oleh Adidas adalah membuka retail stores pada berbagai wilayah di seluruh dunia sehingga memudahkan
masyarakat untuk dapat memperoleh dan mengenali produk – produk Adidas.

• Joint Venture
Strategi Joint Venture yang dilakukan oleh Adidas adalah peluncuran joint-venture line dengan fashion designer terkemuka Inggris yaitu Stella
McCartney dengan lini produk sports performance khusus wanita yang disebut dengan “Adidas by Stella McCartney” pada September 2004.
Grand Strategy Matrix Adidas

Rapid Market Dari hasil tersebut, Adidas dapat


Growth
melakukan strategi – strategi
berikut:
Quadran I
ADIDAS

Weak Weak
Competitive Competitive • Market development
Position Position • Maerket penetration
• Product development
• Forward integration
• Backward integration
Slow Market Growth • Horizontal integration
Berdasarkan hasil CPM, maka dapat diketahui Adidas berada pada kuadran I dengan • Concentric diversification
total point 3.18. Posisi ini tentunya mengalahkan posisi Nike dan Puma, dimana Nike
memperoleh nilai 2.63 dan Puma 2.94.
BERIKUT ADALAH MARKETING TOOLS DARI ADIDAS:

Adidas percaya bahwa konsumen ingin pilihan. Oleh karena itu, Adidas menerapkan strategi multi-
brand, yang memungkinkan mereka untuk memanfaatkan peluang dari berbagai perspektif, baik
sebagai massa dan niche player (Sebuah perusahaan yang paling besar dan untung dalam suatu
pasar komersial).
Dengan demikian, merek Adidas sendiri mampu menjaga identitas yang unik dan fokus pada
kompetensi intinya namun secara bersamaan menyediakan kelompok dengan spektrum yang luas
dari produk. Pemasaran internasional sangat penting untuk Adidas dalam pencariannya untuk
menghasilkan keuntungan yang cukup besar.
Peluang utama adidas ialah daya tarik konsumen terhadap produk branded (skor
0,32 dan rating 3,98 yang menandakan indikator kuat).

Dapat diketahui bahwa kekuatan utama adidas adalah produk. Produk selalu
berinovasi mengikuti tren terbaru (skor 0,32 dan rating 3,98 yang berarti
menandakan indikator kuat) karena produk yang dihasilkan baik dalam segi bahan
baku dan desain, bisa memberikan kepuasan tersendiri kepada konsumen serta
membuat konsumen menjadi loyal. Kelemahan utama yang dimiliki oleh adidas
ialah kurangnya produk untuk usia 18 tahun ke bawah (skor 0,28 dan rating 3,94
yang menandakan indikator kuat).
Uraian strategi pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat promosi adalah
sebagai berikut:
 
SWOT  
 
Bauran Pemasaran Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
(Strenght) (Weakness) (Opportunity) (Threat)
Produk Produk berkualitas sepatu Produk hanya Brand produk sangat Minat konsumen kepada
(Product) terasa nyaman saat diprioritaskan untuk usia terkenal serta minat varian sepatu dapat
dipakai, sepatu juga di atas 18 tahun masyarakat terhadap berubah dan muncul
ringan saat dipakai brand dan olahraga tidak pesaing baru
berkurang
Harga Harga sesuai dengan Harga sepatu Pelanggan akan diberikan Terdapat pesaing yang
kualitas diperuntukan untuk potongan harga pada menjual produk dengan
(Price) kalangan menengah periode harga yang lebih murah
keatas tertentu
Promosi Berkolaborasi dengan Promosi dilakukan hanya Menggandeng altet artis Pesaing lainnya juga
berbagai brand terkenal pada event tertentu nasional maupun mempromosikan
(Promotion) sehingga minat konsumen inernasional sebagai produknya dengan
semakin tinggi Brand Ambassador dan menggandeng para atlet
bintang iklan artis
Tempat Lokasi penjualan berada di Lokasi sulit dijangkau oleh Lokasi berada pada Mall Adanya pesaing yang
pusat- pusat kota konsumen yang berada dan pusat perbelanjaan menjual produk yang sama
(Place) jauh dari pusat kota di lokasi yang berdekatan
Kesimpulan

Sepatu olahraga Adidas mempunyai banyak tipe asosiasi yang membentuk


suatu brand image tertentu berdasarkan pendapat-pendapat para informan. Para
informan mengungkapkan banyak hal yang berbeda namun terdapat benang
merah di setiap tipe asosiasi yang kemudian dapat disimpulkan untuk
mengetahui brand image sepatu olahraga Adidas

Anda mungkin juga menyukai