Anda di halaman 1dari 11

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Perkembangan produk di bidang olahraga semakin hari semakin


pesat pertumbuhannya. Sebagai contohnya sepatu, baju, celana
maupun aksesoris olahraga. Akan tetapi, disamping itu masyarakat
juga menginginkan produk-produk tersebut memiliki kenyamanan
ketika menggunakan produk tersebut.

Oleh karena itu, pada saat ini mulai banyak brand-brand produk
olahraga yang mulai mengembangkan perusahaanya dari yang awalnya
hanya sebatas produk untuk olahraga menjadi produk yang nyaman
dipakai untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk kegiatan lainnya.
Salah satu dari brand penyedia produk olahraga ini adalah Adidas.

Adidas merupakan brand produk olahraga yang sudah terkemuka.


Seperti brand lainnya, Adidas menjual produk olahraga yang nyaman
dan pantas digunakan dalam keadaan keseharian.

Adidas berdiri pada tahun 1920 oleh Adolf Dassler namun hanya
sebatas proyek kecil-kecilan dan pada tahun 1924 Ia dan saudaranya
Rudolf Dassler mendirikan “Dassler Brothers OGH” yang kemudian
menjadi cikal bakal Adidas saat ini.

Komitmen Adolf pada kualitas barangnya menjadikan ia salah satu


produsen sepatu dengan kualitas terbaik sehingga sudah menjadi
pilihan masyarakat maupun para atlet untuk berlomba maupun
kegiatan lainnya pada saati itu.

Pada 1948, Adolf dan Rudolf memutuskan untuk berpisah produk


(Adidas dan Puma). Adidas kemudian diingat karena logo nya yang
memiliki 3 garis sebagai gambar utamanya.
Di Indonesia sendiri, saat ini Adidas telah tersebar di banyak kota
di Indonesia dengan berbagai macam varian produk (sepatu, baju,
celana, dan produk lainnya). Adidas telah menjadi salah satu brand
yang paling populer di kalangan masyarakat Indonesia dikarenakan
berbagai inovasi dan model produk yang menarik sehingga di mata
masyarakat Indonesia produk Adidas menjadi produk yang sesuai
dengan harga yang ditawarkan. Akan tetapi untuk mencapai target
penjualan yang diharapkan, Adidas tentunya harus mampu
menentukan segmenting, targeting, positioning (STP) dan strategi
marketing mix yang tepat.

1.2 Rumusan Masalah


a) Bagaimana segmenting, targeting, positioning (STP) dari Adidas?
b) Bagaimana strategi marketing mix Adidas?
c) Bagaimana inovasi yang dilakukan Adidas dan respon masyarakat?

1.3 Tujuan Penelitian


a) Untuk mengetahui segmenting, targeting, positioning (STP) dari
Adidas.
b) Untuk mengetahui strategi marketing mix Adidas.
c) Untuk mengetahui inovasi yang dilakukan Adidas dan respon
masyarakat terhadap produk Adidas.

1.4 Manfaat Penelitian


a) Untuk menjelaskan STP dari Adidas.
b) Untuk menjelaskan marketing mix yang dilakukan Adidas.
c) Untuk menjelaskan inovasi dan respon masyarakat pada Adidas.
BAB II

Telaah Pustaka

2.1 Strategi: Bauran Pemasaran

Manajer pemsaran sebuah perusahaan bertanggung jawab untuk


perencanaan dan pelaksanaan semua kegiatan yang menghasilkan transfer barang
atau jasa kepada pelanggan. Ini berujung pada rencana kegiatan pemasaran,
stategi rinci untuk memfokuskan upaya pemasaran pada kebutuhan dan keinginan
konsumen. Oleh Karena itu, strategi pemasaran dimulai ketika perusahaan
mengidentifikasikan kebutuhan konsumen dan mengembangkan produk untuk
memenuhi kebutuhan itu.

Dalam merencanakan dan melaksanakan stategi tersebut, manajer pemasaaran


mengembangkan empat komponen dasar (sering disebut “Empat P”) dari bauran
pemasaran: produk, harga, tempat, dan promosi

i. Produk (Product): Pemasaran dimuai dengan sebuah produk, layanan, atau


gagasan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Memikirkan dan mengembangkan produk baru merupakan tantangan tetap untuk
pemasar, yaitu orang yang harus selalu mempertimbangkan faktor perubahan,
meliputi perubahan teknologi, perubahan keinginan dan kebutuhan konsumen, dan
perubahan kondisi ekonomi.

Diferensiasi Produk. Produsen sering mempromosikan fitur tertentu dari produk


dalam rangka membedakan produk mereka di pasar. Diferensiasi Produk adalah
penciptaan suatu fitur atau gambar yang membuat suatu produk cukup berbeda
dari produk yan ada untuk menarik konsumen.

ii. Penetapan Harga (Pricing): Harga Produk, yaitu memilih harga yang terbaik
untuk menjual produk, sering merupakan tindakan penyeimbangan. Di satu sisi,
harga harus mendukung berbagai biaya, meliputi biaya-biaya operasi,
administratif, penelitian, dan biaya pemasaran. Di sisi lain, harga tidak bisa begitu
tinggi sehingga konsumen beralih ke pesaing. Penetapan harga yang sukses berarti
menemukan jalan tengah yang menguntungkan antara dua persyaratan tersebut.

iii. Tempat dan Distribusi (Place and Disribution): Dalam bauran pemasaran,
tempat mengacu pada distrubusi. Menempatkan produk di gerai yang tepat,
misalnya, too ritel, membutuhkan keputusan tentang beberapa kegiatan, yang
semuanya berkaitan dengan menyampaikan produk dari produsen ke konsumen.
Keputusan tentang pergudangan dan pengendalian persediaan merupakan
keputusan ditribusi , seperti keputusan tentang pilihan transportasi.

iv. Promosi (Promotion): Komponen yang paling terlihat dari bauran pemasaran
tidak diragukan lagi promosi, yang mengacu pada Teknik untuk
mengkomunikasikan informasi tentang produk. Alat promosi yang paling penting
termasuk iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, publisitas, dan hubungan
masyarakat.

2.2 Target Marketing and Market Segmentation

Pemasar telah lama mengetahui bahwa produk tidak bisa menjadi


segalanya bagi semua orang. Munculnya konsep pemasaran dan pengakuan dari
kebutuhan dan keinginan konsumen mengarahkan pasar untuk berpikir dalam hal
target pasar.

Target Pemasaran membutuhkan segmentasi pasar, yaitu pembagian pasar


ke dalam katagori jenis pelanggan atau segmen. Begitu mereka elah
mengidentifikasi segmen, perusahaan dapat mengadopsi berbagai strategi.
Beberapa perusahaan memasarkan produk ke lebih dari satu segmen.

Segmentasi adalah strategi untuk menganalisis konsumen, bukan produk.


Setelah segmen yang ditarget diidentifikasi, pemasaran produk untuk segmen
tersebut dimulai. Proses memperbaiki, beradaptasi, dan mengkomunikasikan sifat
produk itu sendiri disebut positioning produk (product positioning).
2.3 Identifikasi Segementasi Pasar

Menurut definisi, anggota segmen pasar harus memiliki beberapa ciri


umum yang mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Dalam mengidentifikasi
segmen, peneliti melihat pengaruh yang berbeda terhadap perilaku konsumen.
Berikut adalah tiga variabel yang paling penting.

i. Segmentasi Geografis (Geographic Segmentation). Banyak


keputusan pembelian dipengaruhi oleh tempat dimana orang
tinggal. Variabel geografis adalah unit geografis, dari negara
hingga lingkungan rumah, yang dapat dipertimbangkan dalam
strategi segmentasi.
ii. Segmentasi Demografis (Demographic Segmentation). Variabel
demografis menggambarkan populasi oleh sifat mengidentifikasi,
seperti usia, jenis kelamin kelamin pendapatan, latar belakang
etnus, status perkawinan, ras, agama, dan kelas social. Sebuah
segmentasi demografis dapat klarifikasi tunggal atau kombinasi
dari kategori.
iii. Variabel Psikografis (Psychographic Variables). Pasar juga
dapat dibagi sesuai dengan variabel psikografis seperti gaya hidup,
minat, dan sikap. Psikografis sangat penting untuk pemasar, karena
tidak seperti demografis dan geografis, mereka dapat diubah oleh
upaya pemasaran.
BAB III

Pembahasan

3.1 Respon masyarakat terhadap Adidas

Produk Adidas mendapatkan respon yang baik dari masyarakat. Hal ini
dapat dibuktikan melalui banyaknya kalangan masyarakat yang menggunakan
produk Adidas untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Walaupun dibanderol
dengan harga yang cukup tinggi, produk Adidas tetap banyak diminati masyarakat
karena nyaman dipakai dan style dari produk ini juga disesuaikan dengan
perkembangan zaman.

3.2 Inovasi – Inovasi Adidas

Adidas dalam perkembangannya banyak melakukan inovasi-inovasi untuk


mengangkat penjualan serta mempertahankan kelangsungan hidup produknya.
Inovasi yang dilakukan oleh Adidas sebagai contohnya adalah:

1. Mengikuti Style perkembangan zaman


2. Mengenakan teknologi – teknologi untuk membuat penggunanya nyaman
(Bounce dan Boost)
3. Berkolaborasi dengan artis dan atlete terkenal untuk menaikkan pemasaran
4. Memakai bahan-bahan daur ulang untuk beberapa produknya

Melalui Inovasi – inovasi tersebut, Adidas berhasil menarik perhatian masyarakat


untuk memilih dan menggunakan produk buatan Adidas

3.3 Strategi Pemasaran

Adidas dalam proses pemasaran nya menggunakan strategi marketing mix.


Dengan menerapkan marketing mix pada perusahaan, bertujuan untuk mendapat
profit maksimum. 4P adalah salah satu teknik pemasaran marketing mix antara
lain :Product, Price, Place, Promotion. Berikut ini analisis marketing mix yang
dilakukan oleh Adidas :
1. Produk
Produk utama Adidas adalah aksesoris olahraga..selain itu, Adidas
juga memproduksi produk casual. Adidas sering kali mengeluarkan
barang-barang limited edition yang memiliki style yang menarik
sehingga membuat barang itu sangatlah dicari oleh para pengguna
Adidas.
2. Price
Produk Adidas yang ditawarkan, cukup menghabiskan biaya. Jarang
sekali Adidas menurunkan harga nya. Adidas menggunakan teknik
skimming price, dimana Adidas memasang harga setinggi tingginya
namun diimbangi dengan kualitas barang yang diberikan.
3. Place
Tidak disemua toko kita dapat menemui produk dari Adidas ini.
Adidas memilik outlet resmi dan eksklusif dimana di toko itu hanya
menjual produk Adidas sendiri. Penjualan produk secara online juga
dilakukan oleh Adidas disitus resmi milik Adidas. Hal ini tentu saja
untuk menjaga harga dan segmentasi pasar milik Adidas
4. Promotion
Banyak cara promosi yang dilakukan oleh Adidas. Dari penggunaan
sepatu olahraga yang digunakan oleh atlit pesepak bola Lionel Messi
sampai ke artis terkenal seperti Kanye West yang dikenal dengan
Adidas Yeezy nya. Selain itu Adidas juga mempromosikan produknya
dengan menjadi sponsor tim sepakbola.

sehingga menyebabkan masyarakat tetap mau membeli produk – produk Adidas


tersebut.

3.4 Hambatan – hambatan yang dihadapi oleh Adidas

Dalam memasarkan produknya, Adidas memilik kompetitor yang


termasuk dari salah satu perusahaan produk olahraga di dunia. Produk tersebut
adalah Nike. Persaingan tersebut antara lain :
a. Persaingan sponsor kostum klub
Kedua produk ini sama sama mensponsori 4 klub raksasa di Eropa.
Dan uniknya lagi 4 klub yang disponsori oleh Adidas, adalah rival dari 4
klub yang disponsori oleh Nike seakan akan Adidas dan Nike sama – sama
menyatakan perang diantara mereka.
b. Persaingan sponsor pemain
Dapat dilihat dari persaingan Ambassador masing masing produk
ini yang merupakan pemain-pemain yang sangat terkenal dan lihai di
bidangnya. Jika ambassador tersebut dapat meraih penghargaan tersebut,
otomatis produk yang dibawanya akan semakin terkenal karena
menggunakan produk tersebut.

3.5 Segmentasi Pasar Adidas

Adidas dalam memasarkan produknya benar-benar memperhatikan


segmentas- segmentasi pasarnya supaya produk yang dijual oleh Adidas dapat
terjual secara maksimal. Adapun segementasi pasar Adidas:

1. Segmentasi Geografis:

Dalam mendistribusikan produknya, Adidas menggunakan prinsip


penyesuain daerah yang tepat untuk memasarkan produknya. Sebagai
contohnya, didaerah dengan dataran tinggi, Adidas lebih cenderung menjual
produk yang nyaman digunakan untuk mendaki maupun camping. Sedangkan
di daerah maupun negara dengan dataran rendah, Adidas lebih cenderung
untuk menjual produk sport maupun untuk fashion

2. Segmentasi Demografis
Dalam hal demografis, Adidas lebih mengutamakan untuk berfokus pada
usia, pendapatan dan kelas sosial.
a) Usia :
Untuk kaum muda, Adidas seringkali memasarkan produk-
produknya yang memiliki design yang trendy yang menarik mata
kaum muda untuk membeli produk tersebut. Sedangkan untuk
orang tua dan lansia, Adidas lebih berfokus untuk menawarkan
produknya yang memiliki kenyaman ketika dipakai sehingga tidak
membuat mereka kelelahan saat berjalan jauh

b) Pendapatan

Adidas dalam menjual produknya, berfokus pada konsumen


dengan pendapatan yang relatif tinggi sehingga sebagian produk
dari Adidas memiliki harga yang relatif tinggi juga, namun Adidas
juga tetap menyediakan produk dengan harga yang masih dapat
dijangkau oleh konsumen dengan pendapatan yang tidak terlalu
tinggi.

c) Kelas sosial

Untuk kelas sosial menengah-keatas, Adidas lebih cenderung untuk


menjual produk-produk yang memiliki design yang unik sehingga
menyebabkan timbulnya rasa gengsi untuk konsumen menengah-
keatas untuk memiliki produk tersebut. Sedangkan untuk kelas
menengah-kebawah, Adidas lebih cenderung untuk menyediakan
produk-produk yang memiliki design klasik yang harganya
cenderung lebih rendah daripada produk-produk dengan berbagai
macam design unik.

3. Variabel psikologis

Adidas dalam menjual produknya selalu mematok harga yang tidak


dapat dikatakan rendah, hal itu ditujukan supaya para pengguna
Adidas akan merasa bahwa Adidas merupakan suatu produk yang
memiliki nilai gengsi tersendiri sehingga akan menarik minat para
konsumen untuk memiliki produk Adidas ini apalagi Adidas
memiliki berbagai macam variasi produk yang membuat para
pelanggan tidak bosan dengan produk Adidas
BAB IV

Penutup

4.1 Kesimpulan

Meskipun memiliki harga yang cukup tinggi, Adidas tetap memiliki


tempat di hati masyarakat. Hal ini disebabkan karena produk Adidas memiliki
style yang unik dan nyaman saat digunakan yang didapat dari berbagai macam
inivasi-inovasi yang telah dilakukan oleh Adidas untuk menambah kenyamanan
maupun menambah minat masyarakat untuk memiliki produk Adidas. Adidas
dalam memasarkan produknya seringkali menggunakan konsep marketing mix
yang berupa 4P (product, price, place dan promotion) untuk membantu mereka
dalam memasarkan produknya. Sebagai contohnya, Adidas mengeluarkan barang
limited edition yang jarang ditemui dipasaran maupun outlet Adidas sehari-hari
sehingga memiliki stok sangatterbatas namun memiliki demand yang sangatlah
tinggi sehingga terjadi perbedaan supply and demand yang sangatlah mencolok.
Terlepas dari demand masyarakat yang tinggi, Adidas tetap mengalami berbagai
hambatan ketika memasarkan produknya dipasaran. Hal ini dikarenakan Adidas
memiliki kompetitor dalam bidang produk yang sama yang membuat persaingan
pasti akan terjadi antar perusahaan yang tentunya akan menimbulkan cost
tersendiri untuk perusahaan. Dalam memasarkan produknya, Adidas seringkali
mentarget kaum muda yang memiliki penghasilan yang relatif tinggi serta kelas
sosial menengah-keatas untuk membeli produk mereka yang dianggap memiliki
gengsi tersendiri ketika memiliki produk itu. Namun, Adidas terkadang
melupakan kaum lanjut yang sebenarnya juga memiliki potensial lebih untuk
membeli produk Adidas yang mereka rasakan nyaman untuk dipakai beraktivitas.

4.2 Saran

 Sebaiknya Adidas meningkatkan jumlah produksinya untuk mengimbangi


demand pasar namun tidak sampai merusak harga pasaran barang itu
 Sebaiknya Adidas lebih memperhatikan kaum lanjut yang memiliki
potensi untuk membeli produk Adidas

Anda mungkin juga menyukai