Seminar Pemasaran
Dosen Pengampu:
2020-2021
Nama Jurnal : Jurnal Cakrawala: Jurnal Studi Islam
Latar Belakang :
Bisnis dinilai sebagai suatu usaha guna meraih keuntungan baik bersifat
materi maupun non-materi. Sebuah bisnis tidak dapat dipungkiri akan terbebas
dari kerugian dan kegagalan. Berbagai upaya dilakukan untuk meminimalisir
resiko yang tidak diinginkan dengan menerapkan sistem manajemen bisnis yang
tepat. Pertimbangan alur bisnis mulai dari produksi, pemasaran, distribusi,
operasional serta keuangan perlu dikembangan selain untuk mencapai usaha yang
berkelanjutan. Sebuah gagasan mengenai sistem pemasaran yang mulai mnejamur
di Indonesia yaitu Multi Level Marketing (MLM) menjadi topik hangat di
kalangan ulama. Dengan janji dan iming-iming yang menggiurkan beserta
keuntungan melimpah dalam waktu singkat mempengaruhi minat masyarakat
untuk bergabung dalam bisnis tersebut. Dalam pratiknya, sistem MLM diduga
menggabungkan dua akad pada sebuah transaksi jual beli. Bahkan tidak jarang
bisnis MLM menerapkan sistem bonus dengan persyaratan tambahan yang tidak
tertulis pada kesepakatan awal bisnis.
Tujuan Penelitian :
Pembahasan :
MLM dipromosikan sebagai bisnis dengan sistem dan pola yang mampu
menawarkan keuntungan lebih baik darii sitem bisnis yang lain. Dengan biaya
investasi yang retaif rendang serta keuntungan tidak terbatas manjadikan bisnis
MLM semakin dimintai di kalangan masyarakat. Hanya dengan mencari mitra
penjualan atau biasa disebut sebagai downline. Hampir mayoritas masyarakat
yang bergabung dalam bisnis MLM berujung pada raibnya dana tersebut. Persepsi
bahwa seseoranga kan menjadi kaya tanpa hasil usaha kerasnya sendiri karena
kekayaan itu berasal dari usaha seseorang yang tida dikenal yaitu downline.
Kesimpulan :
Kelebihan
Kekurangan
Latar Belakang :
Tujuan Penelitian :
Pembahasan :
Pada awal berdiri di tahun 2016, Sate Hadori belum melakukan perubahan harga
produk selama 5 bulan dengan harga tetap yang telah mencapai total jumlah
penjualan sebesar 21.473 porsi. Berdasarkan data penetapan harga tahun 2017 dan
data jumlah penjualan Sate Hadori perbulan dari Periode Januari hingga
Desember menunjukkan bahwa kenaikan harga pada produk Sate Hadori yang
berkisar 3,6% hingga 5% berpengaruh terhadap penjualan setiap bulan pada Sate
Hadori.
Kesimpulan :
Kelebihan
Mix method yang diteraokan dalam penelitian seperti ini jarang sekali
ditemui. Perpaduan data anatara metode kualitatif dan kuantitatif menjadi
keunikan tersendiri sehingga menghasilkan data yang akurat dari berbagai
sumber.
Kekurangan
Pada tinjauan pustaka terdapat dua poin penting yang diambil yang
pertama yaitu mengenai harga serta yang kedua mengenai harga dan penjualan.
Pada poin kedua mayoritas isinya lebih menjuru pada teori harga. Paada
umumnya, dalam tinjauan pustaka akan dijelaskan beberapa teori dari sumber-
sumber yang ada. Sedangkan, penjelasan mengenai volume penjualan bukan
merupakan sebuah gagasan dari seorang penulis.
Tahun : 2020
Latar Belakang :
Wakalah merupakan akad tolong menolong atau dalam Islam disebut akad
tabarru’. Dalam kegiatan wakalah, banyak sekali pekerjaan yang dapat dilakukan,
contohnya mewakilkan seseorang untu melakukan kegiatan ekonomi jual beli. Di
zaman yang serba modern, kegiatan jual beli tidak hanya dilakukan secara manual
tetapi juga dilakukan dengan online. Bahkan sebuah toko juga dapat dibuat secara
online yaitu dengan bentuk onlineshop, website, marketplace maupun e-
commerce.
Akibat banyaknya marketplace yang berkembang, muncullah penjual
online yang berusaha mengambil peluang untuk mengambil keuntungan walaupun
tidak mempunyai produk secara fisik. Dropship muncul sebagai transaksi online
dimana pelaku dropship atau dropshiper berperan sebagai perantara anatara
supplier dengan konsumen akhir. Seorang dropshiper hanya melakukan kegiatan
jual beli melalui gambar visual produk dari beberapa supplier. Sistem dropship
dinilai menguntungkan karena dapat menghindari kelebihan biaya ongkos kirim
yang akan dibebankan kepada konsumen dengan domisili yang berbeda. Salah
satunya adalah yang diterapkan oleh toko “fariz_shop” yang berdomisili di Kota
Surabaya selaku dropshiper pada marketplace shopee. Pelaku dropship tidak perlu
mengkhawatirkan biaya ongkos kirim serta stok produk karena akan dikoordinir
oleh supplier sendiri.
Metodologi :
Pembahasan :
Jual beli merupakan tukar menukar uang dengan barang, uang dengan
uang, atau barang dengan barang yang sifatnya terus menerus dengan tujuan yang
tidak lain untuk mencari keuntungan. Jual beli juga sebagai sarana untuk tolong
menolong anatara sesama umat manusia. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa
kegiatan jual beli merupakan salah satu mata pencaharian yang palinh baik dan
merupakan salah satu dari pintu-pintu surga. Adapun rukun jual beli diantaranya
adalah orang penjual dan pembeli, ijab qabul, barang yang dibeli serta alat tukar.
Dalam jual beli online, hal yang diutamakan salah satunya adalah
penjuala mengirim barang sesuai dengan pesanan. Dalam kegiatan dropship,
pelaku dropshiper tidak perlu melakukan pengemasan dan pengiriman barang,
karena akan ditanggung oleh supplier. Dalam praktiknya, dropshiper meminta
izin supplier untuk mengcopy dan memasarkan gambar produk yang ingin dijual
di lapak online dropshiper. Apabila terdapat pemesana oleh pihak konsumen,
maka seorang drophiper akan melakuan pemesanan produk kepada supplier dan
menjual harga produk kepada konsumen sesuai dengan harga yang ditetapan
dropshipper. Selanjutnya, supplier akan melakukan pengemasan dan pengiriman
produk dengan amalat pengirim dropshiper.
Kesimpulan :
Ditinjau dari hukum Islam, prkatik dropship merupakan suatu hal yang sah
dilakukan dalam transaksi jual beli apabila posisi dropshiper “fariz_Shop”
ditempatkan sebagai wakil dari supplier dan tidak sah apabila “fariz_shop”
diposisikan sebagai penjual. Mesipun sistem dropship telah diterapkan oleh
supplier, namun sebaiknya seorang dropshiper tetap menghubungi supplier karea
pada prinsipnya seorang agen harus mengidentifikasi pihak yang diwakili, baik
melalui nama, karakter begitu pula sebaliknya.
Kelebihan