Anda di halaman 1dari 14

MENGIDENTIFIKASI MASALAH DALAM RISET PEMASARAN

MAKALAH
Dosen Pengampu : Totok Wibisono, SE, MM
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Riset Pemasaran semester 4
oleh :

1. Bagas Adhi Pramana B.111.16.0071


2. Kevin Esa Damara B.111.16.0098
3. Ilham Muhammad B.111.16.0319
4. Syarif Junaidi Abdillah B.111.18.0026
5. Daniella Stefhanie C.W B.111.18.0027
6. Devy Septiliani B.111.18.0032
7. Hana Fitri Ana B.111.18.0240

S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEMARANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sebagaimana telah diterangkan terdahulu, penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan


ilmiah yang berawal dari adanya suatu permasalahan yang hendak dicarikan jawabannya. Oleh
karena itu, penelitian memiliki pula cirri-ciri kerja ilmiah.
Dua diantara ciri kerja ilmiah yang sangat penting adalah jelasnya tujuan yang hendak
dicapai dan adanya prosedur pelaksanaan yang sistematis. Bertujuan, maksudnya adalah adanya
arah yang jelas dan target yang hendak dicapai dalam kegiatan penelitian itu. Tujuan penelitian
selalu dirumuskan dalam kaitannya dengan usaha pemecahan permasalahan. Adanya tujuan yang
jelas dan terumuskan dengan baik menunjukkan apakah tujuan penelitian itu realistic atau tidak,
bermanfaat atau tidak, dan urgen atau belum urgenuntuk dilaksanakan. Dengan tujuan yang jelas
maka arah kegiatan pun akan jelas, efisiensi kerja akan tercapai dan motivasi peneliti akan selalu
terpelihara.
Maka oleh karena itu kami perlu menjelaskan identifikasi masalah, rumusan masalah dan
langkah-langkah ilmiah.
B.     Rumusaan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai :

1. Apa saja sumber utama terciptanya masalah dan apa saja tujuannya ?
2. Bagaimana cara menerjemahkan masalah pengambilan keputusan menjadi masalah
riset?
3. Mengapa pohon keputusan dapat bermanfaat dalam pemecahan masalah ?
4. Apa saja unsur dalam proposal riset ?
5. Kapan riset pemasaran digunakan ?
6. Bagaimana cara memilih dan menggunakan perusahaan riset ?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetehui apa saja sumber utama terciptanya masalah dan apa saja tujuannya.
2. Mengetahui bagaimana cara menerjemahkan masalah pengambilan keputusan
menjadi masalah riset.
3. Mengetahui mengapa pohon keputusan dapat bermanfaat dalam pemecahan masalah.
4. Mengetahui apa saja unsure dalam proposal riset.
5. Mengetahui kapan riset pemasaran digunakan.
6. Mengetahui bagaimana cara memilih dan menggunakan perusahaan riset.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 SUMBER UTAMA TERCIPTANYA MASALAH DAN TUJUANNYA

Identifikasi masalah berarti mengenali masalah yaitu dengan cara mendaftar faktor – faktor
yang berupa permasalahan.mengidentifikasi masalah – masalah penelitian bukan sekedar
mendaftar jumlah masalah tetapi juga kegiatan ini lebih daripada itu karena masalah yang telah
dipilih hendaknya memiliki nilai yang sangat penting atau signifikansi untuk dipecahkan”
.Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling penting
diantara proses lain. Masalah penelitian akan menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga
menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara
umum bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan lapangan.

3 sumber utama terciptanya masalah dan tujuan


A. Perubahan yang tidak diharapkan
Ada banyak unsure dalam lingkungan eksternal perusahaan yang dapat menciptakan
masalah atau peluang. Tujuannya adalah untuk menemukan apa yang sedang terjadi dan
mengapa.
B. Perubahan yang terencana
Tidak semua perubahan tidak bisa diantisipasi sebelumnya, banyak dari perubahan-
perubahan tersebut telah direncanakan sebelumnya. Tujuannya adalah bagaimana
menghasilkan perubahan yang diinginkan.
C. Penciptaan gagasan baru secara tiba-tiba
Gagasan baru ini mungkin berasal dari seseorang pelanggan yang disampaikan
melalui surat keluhan atau dengan cara lain. Tujuannya adalah bagaimana menangkap
dan mengevaluasi harapan dari gagasan baru itu.
1.2 CARA MENERJEMAHKAN MASALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MENJADI MASALAH RISET

Pemahaman yang mendalam terhadap kepribadian pembuat keputusan,


lingkungan, tujuan, dan gagasan-gagasan yang diduga sebelumnya mengenai serangkaian
tindakan alternative akan memungkinkan periset untuk menerjemahkan masalah
keputusan (decision problem) menjadi masalah riset (research problem). Masalah riset
pada dasarnya adalah suatu pernyataan kembali masalah keputusan kedalam istilah riset.
Sebagai contoh, mari kita pertimbangkan peluncuran produk baru yang ternyata
penjualannya di bawah target.

Masalah keputusan yang dihadapi oleh manajer pemasaran adalah apakah yang
harus dilakukan terhadap kegagalan ini. Apakah sebaiknya target penjualandirevisi?
Apakah sebaiknya produk ditarik? Apakah salah satu dari unsur lain dalam bauran
pemasaran, seperti iklan, harus diubah? Misalkan manajer curiga bahwa kampanye iklan
untuk mendukung peluncuran produk baru itu tidak efektif. Kecurigaan ini dapat
dijadikan sebagai dasar bagi masalah riset. Manajer produk yang yakin bahwa iklan tidak
menciptakan kesadaran pelanggan yang cukup untuk keberhasilan peluncuran produk
baru mungkin membutuhkan beberapa bukti, baik yang mendukung maupun menolak
kecurigaan itu, sebelum mengubah program iklan. Jadi masalah riset dalam hal ini adalah
penilaian terhadap kesadaran produk di antara pelanggan-pelanggan potensial.

Masalah keputusan menyangkut kebutuhan apa yang harus dipenuhi. Sementara


masalah riset menyangkut penentuan informasi apa yang harus disediakan dalam rangka
pembuatan keputusan mengenai kebutuhan apa yang harus dipenuhi dan bagaimana
informasi tersebut dapat diperoleh dengan cara yang paling baik..

Bagaimana cara seseorang menghindari jebakan riset terhadap masalah keputusan


yang salah? Cara yang tepat adalah dengan menunda riset sampai masalah keputusan itu
didefinisikan dengan tepat.

Ada pepatah kuno yang mengatakan: "Jika Anda tidak tahu kemana Anda akan
pergi maka semua jalan akan membawa Anda kesana" Hal yang sama berlaku dalam
pembuatan keputusan. Jika membuat keputusan tidak mengetahui Apa yang ingin
dicapai, maka setiap alternative akan dianggap memuaskan dan riset tidak akan banyak
berguna. Terlalu sering terjadi dimana langkah awal yang ditempuh periset adalah
menulis sebuah proposal yang menguraikan metode-metode yang akan digunakan untuk
melaksanakan riset. Padahal, periset harus meluangkan waktu untuk menyelidiki situasi
secara hati-hati guna mencapai Pemahaman yang diperlukan mengenai

(1) pembuat keputusan dan lingkungan,

(2) serangkaian tindakan alternatif,

(3) tujuan membuat keputusan, dan

(4) konsekuensi dari tindakan-tindakan alternative.

Salah satu mekanisme yang berguna untuk memastikan bahwa masalah keputusan
akan dipecahkan dengan riset adalah melaksanakan tahap permintaan riset (research
request step) sebelum menyiapkan proposal riset. Tahap ini mengharuskan pembuat
keputusan dan periset mengadakan pertemuan di mana pembuat keputusan menguraikan
masalah dan informasi yang diperlukan. Kemudian periset membuat konsep pernyataan
yang menguraikan pemahaman mereka atas masalah tersebut. Pernyataan itu harus
memasukkan, tetapi tidak terbatas pada, hal-hal berikut:

 Tindakan
Tindakan-tindakan yang akan dilakukan dalam riset.
 Sumber
Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan suatu kebutuhan akan keputusan untuk
bertindak. Meskipun peristiwa-peristiwa itu mungkin tidak berpengaruh langsung
terhadap riset yang akan dilakukan, namun peristiwa tersebut membantu periset dalam
memahami secara lebih mendalam sifat masalah riset.
 Informasi
Pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya diperlukan oleh pembuat keputusan
dalam rangka memilih salah satu dari serangkaian tindakan yang dipertimbangkan.
 Penggunaan
Bagaimana setiap potongan informasi akan digunakan untuk membantu membuat
keputusan mengenai tindakan penyediaan alasan alas an logis untuk setiap pertanyaan
riset akan menjamin bahwa pertanyaan-pertanyaan itu masuk akal dalam menjelaskan
tindakan yang akan dipilih
 Target riset dan sub-kelompoknya
Suatu kelompok dimana informasi dapat diperoleh. Penjelasan mengenai
kelompok-kelompok ini akan membantu periset dalam merancang sampel yang tepat
untuk proyek riset.
 Logistik
Memperkirakan dengan tepat waktu dan biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan riset. Kedua factor ini akan mempengaruhi teknik-teknik yang pada
akhirnya akan dipilih.

Pernyataan tertulis ini harus diserahkan kepada pembuat keputusan untuk


disetujui. Seperti telah dibahas sebelumnya, persetujuan itu harus disahkan secara formal
dimana pembuat keputusan harus membubuhkan tanda tangan dan tanggal pada semua
dokumen atau setiap bagian dokumen tersebut. Jika semua hal tersebut telah dilakukan,
maka keterikatan antara manajer dan periset atas kesepakatan itu akan menjadi jauh lebih
kuat daripada secara lisan.
Cara lain untuk menjamin bahwa masalah keputusan yang sebenarnya akan
dipecahkan dalam riset adalah melalui penggunaan skenario yang mencoba
mengantisipasi isi dari laporan akhir. Para periset terutama bertanggungjawab untuk
menyiapkan scenario itu. Berdasarkan pemahamannya terhadap keseluruhan situasi
keputusan, periset mencoba mengantisipasi bagaimana bentuk laporan akhir dan
menyiapkan unsur-unsur hipotesis, tentunya dalam bentuk draft yang relative kasar.

Periset kemudian mengajukan pertanyaan yang sulit kepada pembuat keputusan


seperti, "Jika saya membuat tabulasi silang ini dari angka-angka tersebut, apa yang akan
Anda lakukan? Salah satu pelajaran penting yang dapat diambil dari aktivitas ini adalah
membaiknya komunikasi antara periset dan manajer sebagai parameter yang tepat dari
studi tersebut. Sebagai contoh, sebuah perusahaan elektronika yang besar ingin
menentukan pengetahuan dan preferensi komponen stereo di antara konsumen berusia
muda. Setelah periset menyiapkan contoh tabel yang memperlihatkan preferensi menurut
umur dan jenis kelamin baru keinginan klien dapat diketahui dengan jelas. Berdasarkan
pembahasan sebelumnya, para periset merinci kelompok umur dalam tabel-tabel, yaitu
dari umur 13 hingga 16 dan 17 hingga 20 tahun. Setelah menyajikan scenario ini kepada
para manajer perusahaan para periset mulai mempelajari sesuatu dari klien mereka, yaitu
kata salah satu pelajaran penting yang dapat diambil dari "muda" berarti anak berumur 10
tahun atau lebih tua. Lebih lanjut, klien percaya bahwa anak berumur di bawah 10 tahun
mudah berubah pendiriannya dan mengalami perubahan-perubahan yang radikal dari
tahun ketahun, terutama menjelang masa pubertas. Jadi, tidak hanya riset yang dilakukan
menyimpang dari sudut pandang sejak usia muda, tetapi kelompok umur yang
direncanakan juga akan terlalu luas untuk menangkap preferensi dasar klien. Tanpa
scenario tersebut, harapan-harapan klien mungkin tidak dapat dipenuhi hingga riset sudah
terlalu terlambat untuk diubah.

1.3 MANFAAT POHON KEPUTUSAN DALAM PEMECAHAN MASALAH

Salah satu cara yang ditempuh untuk mengkomunikasikan pemahamannya atas


masalahkeputusan yang sedang dipertimbangkan adalah dengan membuat
diagrammasalah dalam suatu pohon keputusan. Pohon keputusan merupakan diagram
arus keputusan dimana masalah disusun dalam urutan kronologis, biasanya dengan bujur
sangkar kecil yang menunjukkan tangkai keputusan dan lingkaran kecil yang
menunjukkan tangkai peluang.
Akar dari pohon keputusan ini akan dipecah menjadi cabang-cabang untuk
memperlihatkan berbagai cara yang digunakan untuk melakukan pendekatan. Cabang-
cabang ini akan dihubungkan baik dengan tangkai keputusan maupun tangkai peluang.
Tangkai keputusan biasanya digambarkan sebagai bujur sangkar kecil, sedangkan tangkai
peluang digambarkan sebagai lingkaran kecil.
Hal yang paling penting dalam menggunakan pohon keputusan adalah
menguraikan masalah secara lengkap sebelum mencoba memecahkannya dengan
“memangkas” atau memotong cabang-cabang yang tidak diinginkan.

1.4 UNSUR DALAM PROPOSAL RISET

Setelah tujuan dan lingkup riset disetujui, para periset dapat mengalihkan
perhatiannya ke teknik yang akan digunakan untuk melaksanakan riset. Beberapa
proposal riset (research proposal) sangat panjang dan rinci, yaitu bisa mencapai 20
halaman atau lebih. Sementara yang lainnya sangat pendek, yaitu hanya satu halaman.
Namun tanpa memperhatikan panjangnya, kebanyakan proposal riset mencakup unsur-
unsur berikut:
1. Judul sementara proyek
2. Penyataan mengenai masalah pernyataan.
Merupakan suatu pernyataan singkat yang menguraikan atau menggambarkan
masalah umum yang sedang dipertimbangkan. Bagian dari proposal ini meringkas diskusi
awal yang telah terjadi antara pembuatan keputusan dan penulisan proposal.
3. Tujuan dan balasan proyek.
Tujuan berhubungan dengan hasil akhir atau sasaran proyek. Seringkali suatu
justufukasi atau pembenaran untuk melakukan proyek tersebut-suatu pernyataan
mengapa pentik melaksanakan riset mengenai tema tersebut dimaksukan disini.
4. Garis besar.
Garis besar ini harus cukup fleksibel untuk mengakomodasi kesulitan-kesulitan
yang tidak dapat diramalkan. Tabel-tabel atau grafik-grafik statistik yang
mencerminkan hipotesis yang ingin diuji sebaiknya diperlihatkan dalam bentuk garis
besar.
5. Sumber data dan metodologi riset.
Jenis-jenis data yang ingin ingin dikumpulkan (promer atau sekunder) akan
diidentifikasi secara ringkas disini, dan suatu penjelasan singkat tentang bagaimana
informasi yang diperlukan akan dikumpulkan juga disajikan (misalnya, survei,
eksperimen, sumber-sumber eksperimen). Sumber data dapat berupa publikasi
pemerintah, catatan perusahaan, perorangan, dan lain-lain. Berbagai formulir
pengumpulan data yang direncanakan oleh periset untuk digunakan sebaiknya
didiskusikan dan dimaksukkan dalam perencanaan jika memungkinkan. Tergantung
pada sifat dari studi tersebut, formulir pengumpulan data ini dapat berupa kuesioner,
tes psikologi, atau observasi
6. Perkiraan waktu dan jumlah personil yang diperlukan.
Jumlah orang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan studi sebaiknya didaftar,
bersama dengan penjelasan mengenai tingkat tanggung jawab dan gajinya.

7.Perkiraan biaya

Biaya personil yang diperlukan sebaiknya digabungkan dengan beban perjalanan,


bahan-bahan, perlengkapan, beban komputer, ongkos percetakan dan pengiriman, serta
beban overhead, jika memungkinkan, sehingga total biaya proyek itu dapat ditentukan.

1.5 PENGGUNAAN RISET PEMASARAN

Walaupun riset pemasaran memiliki banyak manfaat , namun hal itu bukan berarti
bahwa riset pemasaran tidak memiliki kekurangan . Tidak dapat dibantah bahwa
prosesnya sering menyita waktu serta mahal , dan jika dilakukan dengan tidak benar ,
maka dapat lebih menyengsarakan daripada membantu perusahaan . Dalam beberapa hal ,
“riset dapat seperti api dapat membakar dan melukai” , bahkan sangat buruk seperti yang
terjadi pada rokok tanpa asap RJR Nabisco .
Sebagai contoh , manfaat riset pemasaran harus selalu ditimbang terhadap resiko
yang mungkin ditimbulkan oleh pesaing , yang dapat membanjiri pasar dengan produk
serupa pada harga yang leih kompetitif atau dengan keunggulan tambahan . Lebih jauh
jika produk benar benar inovatif maka hal itu dapat menyulitkan konsumen untuk menilai
secara akurat bagaimana mereka akan menggunakannya .
Sebagai contoh mesin penjawab telepon dan mouse komputer . Beberapa
perusahaan akan membatalkan uji pemasaran jika terdapat resiko keuangan yang tidak
kecil berkaitan dengan peluncuran produk baru . Atau beban dan upaya riset pemasaran
mungkin lebih besar dari pengaruh penemuan hasil terhadap keputusan keputusan
perusahaan .

1.6 CARA MEMILIH DAN MENGGUNAKAN PERUSAHAAN RISET

Banyak keuntungan yang didapat bila menggunakan perusahaan riset. Jika beban
kerja riset cenderung bervariasi sepanjang tahun, perusahaan mungkin akan merasa lebih
mudah menggunakan jasa perusahaan riset daripada harus membuat departemen riset
sendiri yang mungkin akan menganggur selama tidak melaksanakan proyek tertentu.
Selain itu, keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan berbagai proyek mungkin
berbeda, dengan mempekerjakan perusahaan riset dari luar maka perusahaan dapat
mencocokkan proyek dengan perusahaan riset yang paling ahli. Selain itu,
mempekerjakan perusahaan riset dari luar juga akan memungkinkan nama perusahaan
sponsor tetap dirahasiakan, dan hal itu akan menghindari masalah yang sehubungan
dengan politik internal.

Walaupun sudah menjadi hal yang umum untuk membeli riset pemasaran, namun
banyak manajer merasa bimbang bagaimana memilih perusahaan riset tertentu. Langkah
pertama adalah memutuskan kapan riset itu diperlukan. Meskipun tidak ada rumus yang
sederhana untuk menilai kebutuhan ini, namun biasanya manajer berpaling ke riset saat
mereka tidak yakin akan penilaian mereka dan sumber informasi lainnya dirasa tidak
memadai. Sebelum menghubungi perusahaan riset, penting bagi manajer untuk
mengidentifikasi area kritis mana yang mereka rasa paling tidak pasti dan masalah-
masalah yang paling memperoleh manfaat dari riset.

Setelah manajer menentukan area yang paling kritis, dia siap mandiri perusahaan
riset yang cocok untuk tugas itu. Proses pemilihan ini tidak mudah dilakukan, karena ada
ribuan perusahaan riset pemasaran yang memenuhisyarat di Amerika Serikat. Beberapa
adalah perusahaan yang member pelayanan penuh dalam segala bidang, sementara yang
lainnya mengkhususkan diri dalam riset kualitatif, pengujian iklan, pengujian konsep,
serta sebagainya, dan masih banyak lagi yang menyediakan jasa hanya untuk
mewawancarai, memroses data, atau melaksanakan penghitungan dengan teknik statistik.

Sangat penting bagi manajer untuk berhati-hati dalam mengevaluasi kemampuan


perusahaan-perusahaan tersebut yang sesuai dengan kebutuhan perusahaanan. Beberapa
masalah akan membutuhkan riset kualitatif berskala-kecil sementara yang lainnya
membutuhkan proyek riset kuantitatif yang berskala besar. Sangat penting bagi
perusahaan yang dipilih untuk memahami kebutuhan informasi perusahaan dan
mempunyai keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan riset tersebut.

Setelah membaca proposal-proposal dan berdiskusi dengan personel kunci,


manajer harus melakukan analisis komparatif. Dia juga harus menggunakan proposal-
proposal tersebut untuk mengevaluasi pemahaman masing-masing perusahaan riset
terhadap masalah yang dihadapi, bagaimana masing-masing akan melaksanakan riset,
serta perkiraan biaya dan waktu. Dalam melakukan evaluasi ini, manajer perlu mengingat
bahwa nilai informasi yang akan dihasilkan tergantung pada penggunaannya, bukan pada
keberadaannya. Jadi, manajer perlu bersikap jujur dalam menyatakan bagaimana dia akan
menggunakan informasi itu yang dihasilkan dari merealisasikan proposal-proposal
tersebut.

Kriteria yang dapat digunakan untuk mengevaluasi perusahaan jasa riset:

1. Sikap umum dan responsivitas: antusias, sangat membantu, tepat dalam


memperkirakan biaya, proposal, dan lain-lain.
2. Wawasan pemasaran: informatif, memahami tujuan studi, memiliki kemampuan
untuk menganalisis data, menyediakan rekomendasi.
3. Desain pokok: kuesioner, buku pedoman, rencana pengujian dan lain-lain
4. Konstruksi kuesioner: format. Susunan dan kata-kata dari pertanyaan, skala yang
cocok
5. Desain Tabulasi: format, ketepatan
6. Pelayanan sehari-hari: responsive dan informative mengenai perkembangan studi,
masalah-masalah, dan lain-lain.
7. Analisis: menyeluruh, berhubungan dengan tujuan.
8. Kualitas dari laporan tertulis: ringkas, jelas, akurat, ringkasan eksekutif
9. Presentasi: terencana baik ringkas, materi-materi terorganisasi, kemampuan
Bahasa
10. Waktu pengiriman: top line, tabel, laporan
11. Biaya: di atas, di bawah, disesuaikan.

BAB III
PENUTUP

      2.1 Kesimpulan
     Dalam pembuatan suatu penelitian diperlukan pengidentifikasian masalah terlebih dahulu
yaitu pencarian dan pencatatan masalah kemudian setelah itu barulah diadakan pembatasan
masalah yaitu pemilihan masalah dari berbagai masalah yang ada agar pembahasan lebih focus 
dilakukan setelah memperoleh batasan masalah barulah mulai perumusan masalah,masalah yang
dirumuskan harus jelas  karena dengan perumusan yang jelas diharapkan dapat mengetahui
variabel apa yang akan diukur untuk mencapai tujuan penelitian. Sehingga hasil yang kita
peroleh bisa membawa manfaat baik bagi peneliti ataupun bagi masyarakat 
DAFTAR PUSTAKA
 
Gillbert A. Churchill,JR. 2001.Dasar-Dasar Riset Pemasaran Jilid1, edisi 4. Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai