Anda di halaman 1dari 3

JENIS PENELITIAN MENURUT KEDALAMAN

ANALISIS DATA

Penelitian dilakukan dengan mengikuti kaidah-kaidah ilmuan untuk mengahasilkan


karya ilmiah yang berkualitas. Namun pada prakteknya sebagian peneliti tidak menerapkan
teori-teori yang ada sehingga mereka lupa akan tujuan dan capaian dari penelitian tersebut.
Berdasarakan kedalaman analisis data penelitian terbagi menjadi tiga, yaitu penelitian
deskriptif adalah penelitian yang menyajikan gambaran suatu fenomena, keadaan atau
kejadian dengan menggunakan metode tertentu.

2.1 Penelitian Deskriptif


Menurut Hidayat syah Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek penelitian
pada suatu masa tertentu. Sedangkan menurut Punaji Setyosari ia menjelaskan bahwa
penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang
terkait dengan variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun
kata-kata.
Contoh permasalahan penelitian yang tergolong penelitian deskriptif seperti :
Development of an eterprise geographic information system integrated with smart grid
oleh Atefeh dkk. Penelitian ini menggunakan platfom sistem informasi geografis (GIS)
untuk membuat sistem pemantauan online untuk menampilkan data operasional secara
real-time yang diukur pada berbagai titik jaringan listrik.
2.1.1 Jenis-Jenis Penelitian Deskriptif
Furchan (2004) menjelaskan, beberapa jenis penelitian deskriptif, yaitu;
a. Studi Kasus
b. Survei
c. Studi perkembangan
d. Studi tindak lanjut
e. Analisis dokumenter
f. Analisis kecenderungan
g. Studi korelasi
2.1.2 Tujuan Penelitian Deskriptif
a. Menghasilkan gambaran yang akurat tentang sebuah kelompok.
b. Menggambarkan mekanisme dalam sebuah proses atau hubungan.
c. Memberikan gambaran lengkap dalam bentuk verbal atau numerikal.
d. Menyajikan informasi dasar dari suatu hubungan.
e. Menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan.
2.1.3 Kelebihan Penelitian Deskriptif
a. Relative mudah dilaksanakan
b. Tidak membutuhkan kelompok control/pembanding
c. Diperoleh banyak informasi
d. Dalam penilitian deskriptif dapat ditentukan perlu tidaknya
penelitian lanjutan dari hasil penelitian.
2.1.4 Kekurangan Penelitian Deskriptif
a. Pengamatan pada subjek hanya sekali sehingga tidak dapat diketahui
perubahan-perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu.
b. Tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat.
2.2 Penelitian Ekloratori
Penelitian eksploratori, atau disebut juga penelitian eksploratif, merupakan salah
satu pendekatan penelitian yang bertujuan menemukan informasi mengenai sesuatu
topik/masalah yang belum dipahami sepenuhnya oleh seorang peneliti.
Penelitian eksploratori bersifat mendasar dan bertujuan untuk memperoleh
keterangan, informasi, data mengenai hal-hal yang belum diketahui. Karena bersifat
mendasar, penelitian ini disebut penjelajahan (eksploration). Pendekatan eksploratori
berupaya menemukan informasi umum mengenai sesuatu topik/masalah yang belum
dipahami sepenuhnya oleh seseorang peneliti.
2.2.1 Ciri – Ciri Penelitian Ekploratori
a. Menjawab hipotesis
b. Mencari korelasi
c. Menemukan sesuatu yang baru dimana belum pernah diketahui
sebelumnya.
2.2.2 Metode Riset Eksploratori
a. Survei yang dilakukan para ahli
b. Studi kasus
c. Analisis data sekunder
d. Riset kualitatif dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD).
Manfaat penelitian eksploratif, yaitu berguna untuk mencari cara-cara
kemungkinan terbaik dalam memecahkan problem sosial, sehingga sifatnya masih
mencoba dan terbuka.
2.3 Penelitian Ekspanatori
Penelitian ekspalanatori adalah suatu penelitian dengan tujuan untuk menguji
suatu teori atau hipotesis, penelitian eksplanatori berguna untuk memperkuat atau
mungkin menolak teori atau hipotesis dari hasil penelitian yang sudah ada. Penelitian
ekspalanatori disebut juga penelitian kausal.
2.3.1 Tujuan Penelitian Eksplanatori.
a. Penelitian kausal atau eksplanatori memiliki tujuan untuk menjelasakan
hubungan antara dua atau lebih gejala atau variabel yang di timbulkan di
dalam penelitia tersebut.
b. Adapun pertanyaan dasar yang mencul dalam penelitia ini adalah
“mengapa”.
c. Mendiagnosa sebuah situasi.
d. Alternatif penyaringan.
e. Menemukan ide baru.
f. Menghasilkan hipotesis.
2.3.2 Tipe Penelitian Eksplanatori.
a. Penelitian asosiasi yang disebut juga dengan penelitian korelasional.
b. Penelitian kausal dan penelitian komparatif.
2.3.3 Kelebihan Penelitian Eksplanatori.
a. Studi kausal dapat memainkan peran penting dalam hal mengidentifikasi
alasan di balik berbagai proses, dan juga, menilai dampak perubahan
pada norma, proses, dll.
b. Studi kausal biasanya menawarkan keuntungan replikasi jika timbul
kebutuhan.
c. Jenis penelitian ini dikaitkan dengan tingkat validitas internal yang lebih
besar karena pemilihan subyek yang sistematis.
2.3.4 Kekurangan Penelitian Eksplanatori.
a. Kebetulan dalam kejadian dapat dianggap sebagai hubungan sebab-
akibat. Misalnya, Punxatawney Phil mampu meramalkan durasi musim
dingin selama lima tahun berturut-turut, namun hanya seekor hewan
pengerat tanpa kekuatan intelek dan peramalan, yaitu kebetulan.
c. Sulit untuk mencapai kesimpulan yang tepat berdasarkan temuan
penelitian kausal.
d. Kasus tertentu, sedangkan korelasi antara dua variabel dapat terbentuk
secara efektif; Mengidentifikasi variabel mana yang menjadi
penyebabnya dan yang mana dampaknya bisa menjadi tugas yang sulit
untuk dicapai.

Anda mungkin juga menyukai