Anda di halaman 1dari 23

DASAR-DASAR INVESTASI

By:
Eviatiwi Kusumaningtyas sugiyanto, SE, MM
Mengapa Berinvestasi ......?????
Ketika seseorang memiliki ”dana lebih” maka
kebanyakan orang akan berpikir bagaimana
memanfaatkan dana lebih tersebut, ada juga yang
berfikir bagaimana memperbanyak atau
meningkatkan nilai dari dana tersebut.
Investasi
 Komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
saat ini untuk mendapatkan keuntungan dimasa
datang (penanaman modal)
Investasi Vs Tabungan
 Tabungan
kelebihan dana yang dimiliki setelah menggunakan
pendapatannya untuk kebutuhan konsumsi dalam
jangka waktu tertentu
 Investasi

penyaluran sumber dana yang ada sekarang dengan


mengharapkan keuntungan di masa mendatang
INVESTOR
 Pihak yang berinvestasi  investor

Investor Individu
Investor

Investor
Institusional
Bentuk Investasi (1)
 Investasi Kekayaan Riil (real property)
Investasi yang dilakukan pada aset yang tampak secara nyata
 tanah, bangunan, dan yang secara permanen melekat pada
tanah termasuk apartemen, ruko, kondominium dan
sebagainya
 Investasi Kekayaan Pribadi yang tampak (tangible

personal property)
Investasi yang dilakukan pada benda‐benda seperti emas,
berlian, barang antik dan termasuk benda‐benda seni seperti
lukisan dan lain‐lain.
Bentuk Investasi (2)
 Investasi Keuangan (financial investment)
Investasi yang dilakukan pada surat berharga baik yang ada di
pasar uang (money market) seperti deposito, SBI, SBPU
maupun surat berharga di pasar modal (capital market) seperti
saham, obligasi, dan berbagai bentuk surat berharga pasar
modal lainnya
 Investasi Komoditas (commodity investment)

Investasi yang dilakukan pada komoditas dalam artian barang


seperti kopi, kelapa sawit dan lain ‐lain.
 Investasi pada sektor ini disebut sebagai perdagangan
berjangka
Pemilikan aset Financial
 Direct Investing
Secara langsung membeli aset keuangan yang bisa
diperdagangkan di pasar uang (money market), pasar
modal (capital market) atau lingkungan investasi
lainnya
 Indirect Investing

melalui perusahaan investasi (investment


company) sebagai perantara
Dasar Keputusan Investasi
 Return
 Tingkat keuntungan
 Resiko
Hubungan antara resiko dan return dalam investasi
adalah searah dan linear
Artinya semakin besar resiko yang harus ditanggung,
semakin besar pula return yang diharapkan.
Return
 Expected Return (return yang diharapkan)
tingkat return yang diantisipasi investor di masa
yang akan datang (keuntungan yg diperkirakan)
 Realized Return (return yang terjadi) atau return
actual
Keuntungan nyata yang didapatkan pada suatu
periode tertentu.
Sumber Return
 Yield adalah aliran kas yang diterima secara
periodik
 Capital gain/loss yaitu kenaikan (penurunan) harga
sekuritas
Resiko
 Perbedaan antara expected return dan actual return
 Dalam investasi semakin besar resiko, semakin
tinggi pula return yang diharapkan
 Manusia adalah makhluk yang rasional
artinya seseorang tidak mau mengambil resiko
investasi jika investasi tersebut tidak memberi
harapan return yang layak sebagai kompensasi atas
resiko yang ditanggung.
Sumber Resiko
 Resiko suku bunga
Jika suku bunga meningkat maka harga saham akan turun
 Resiko Pasar

diperlihatkan dari perubahan indeks pasar saham secara


keseluruhan (IHSG).
Disebabkan oleh: krisis ekonomi, politik, dll
 Resiko Bisnis

risiko dalam menjalankan bisnis, terkait dg karakteristik


tertentu dari suatu jenis industri
Sumber Resiko
 Resiko Inflasi
inflasi secara umum akan mengurangi daya beli uang
yang dibelanjakan masyarakat
 Resiko Financial
Muncul pada saat perusahaan memutuskan untuk
menggunakan utang sebagai salah satu sumber
pembiayaannya
 Resiko Nilai tukar mata uang
fluktuasi nilai tukar mata uang domestik (negara asal
perusahaan) dengan nilai mata uang negara lain
Dalam Konsep Investasi
 Resiko Sistematik (systematic risk)
sifatnya makro karena terkait dengan perubahan
yang terjadi di pasar secara keseluruhan.
Mempengaruhi semua perusahaan yang ada di pasar
 Resiko Unsistematik (Unsystematic risk)
terkait dengan perubahan kondisi mikro perusahaan
tertentu sehingga secara spesifik hanya akan
mempengaruhi return investasi dari perusahaan
tersebut
Proses Keputusan Investasi
1. Penentuan Tujuan
Investasi
Alokasi Aset
2. Penentuan
Kebijakan Investasi Batasan jml dana,
Pajak, dll
3. Pemilihan Strategi Strategi Aktif
Portofolio
Strategi Pasif
4. Pemilihan Aset

5. Pengukuran & Evaluasi


Benchmarking
Kinerja Portofolio
Penentuan Tujuan Investasi
 Tujuan investor berinvestasi berbeda terhadap
investor yang lain
 Memilih return yg tinggi (berinvestasi pada saham)

 Memilih pendapatan yang tetap (obligasi)

 Tujuan mengindari resiko (deposito)


Penentuan Kebijakan Investasi
 asset allocation decision
pendistribusian dana yang dimiliki pada kelas-kelas
aset tersedia (saham, obligasi, real estate, dll)
 Memperhatikan batasan-batasan dalam berinvestasi

 Besar dana yang dimiliki

 Porsi Pendistribusian dana

 Besarnya pajak

 Besarnya biaya untuk mendapatkan aset


Pemilihan Strategi Portofolio
 Strategi Aktif
Menggunakan informasi yang tersedia dan tenik-
teknik peramalan yang aktif
 Strategi Pasif

Mengikuti kinerja indeks pasar


Ex: IHSG, LQ45
Pemilihan Asset
 Pemasukan aset dalam portofolio.
 Tujuan: mencari kombinasi protofolio yang efisien,
 return tertinggi dengan tingkat resiko tertentu
(tingkat resiko terendah)
Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Portofolio

 tahap membandikan kinerja portofolio dengan


kinerja protofolio lainnya (portofolio pasar) yaitu
yang disebut dengan proses benchmarking

Proses keputusan investasi merupakan proses


keputusan yang berkesinambungan (on going
process)

Anda mungkin juga menyukai