Dalam strategi dasar tawar-menawar distributif, terdapat empat tugas raktis yang penting yang
harus dipertimbangakan negosiator terkait dengan titik target, titik resistansi, dan biaya
penghentian negosiasi.
Menaksir Titik Target, Titik Resistansi, dan Biaya Penghentian Negosiasi Pihak Lain
Langkah pertama yang penting bagi seorang negosiator adalah mendapatkan informasi
mengenai titik target dan titik resistansi pihak lain. Neggosiator dapat menggunakan dua cara
umum untuk mencapai tujuan ini: mendapatkan informasi secara tidak langsung mengenai
faktor yang menjadi latar belakang isu (penaksiran tidak langsung) atau mendapatkan informasi
mengenai titik target dan titik resistansi dari pihak lain secara langsung (penaksiran langsung).
Aktivitas Perahasiaan
Cara paling sederhana untuk merahasiakan posisi adalah dengan bertindak dan berkata sedikit
mungkin. Diam itu emas ketika menjawab pertanyaan; kata-kata harus di keluarkan untuk
mengajukan pertanyaan pada pihak negosiator lain.
Tindakan Disruptif
Salah satu cara untuk mendorong kesepakatan adalah meningkatkan biaya karena tidak
mencapai kesepkatan melalui tindakan disruptif. Dalam satu contoh sekelompok pekerja di
bidang makanan bernegosiasi dengan restoran yang dikelilingi oleh para pendukungnya,
menginstruksikan para pendukung untuk masuk ke restoran sebelum waktu makan siang, dan
memesan kopi serta meminumnya dengan santai.
Manipulasi Jadwal
Proses penjadwalan negosiasi sering kali membuat satu pihak berada pada keadaan yang tidak
menguntungkan, dan jadwal negosiasi dapat digunakan untuk meningkatkan tekanan waktu
pada negosiator. Para pebisnis yang berangkat ke luar negeri untuk melakukan negosiasi
dengan pelanggan atau pemasok sering kali menemukan bahwa negosiasi dijadwalkan untuk
segera dimulai setelah kedatanga mereka, ketika mereka masih merasa kelelahan akibat
perjalanan panjang.