Anda di halaman 1dari 48

BAHAN AJAR DIKLAT FUNGSIONAL DASAR PEMERIKSA PAJAK

TEAMWORK

Disusun oleh:
Trihadi Waluyo

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PAJAK
2016
TEAMWORK

A. PENGERTIAN TEAM WORK


Namun demikian apakah sebenarnya yang dimaksud dengan teamwork ? Berikut ini
pendapat beberapa ahli yang mengenai pengertian teamwork :

1. Menurut Roucek dan Warren


Teamwork berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dan merupakan
suatu proses yang paling dasar. Kerjasama merupakan suatu bentuk proses sosial dimana
didalamnya terdapat aktifitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama
dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktifitas masing-masing.

2. Menurut Soejono Soekamto (1987: 278) dalam Anjawaningsih (2006)


Teamwork merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama oleh lebih dari
satu orang. Kerjasama bisa bermacam-macam bentuknya, namun semua kegiatan yang
dilakukan diarahkan guna mewujudkan tujuan bersama. Sesuai dengan kegiatannya,
maka kegiatan yang terwujud ditentukan oleh suatu pola yang disepakati secara besama-
sama.

3. Menurut Zainudin (2009)


Teamwork merupakan kepedulian satu orang atau satu pihak dengan orang atau pihak
lain yang tercermin dalam suatu kegiatan yang menguntungkan semua pihak dengan
prinsip saling percaya, menghargai dan adanya norma yang mengatur, makna kerjasama
dalam hal ini adalah kerjasama dalam konteks organisasi, yaitu kerja antar anggota
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi (seluruh anggota).

4. Menurut Pamudji dalam bukunya yang berjudul Kerjasama Antar Daerah (1985:12-13).
Teamwork pada hakekatnya mengindikasikan adanya dua pihak atau lebih yang
berinteraksi secara dinamis untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Dalam pengertian itu terkandung tiga unsur pokok yang melekat pada suatu kerangka
kerjasama, yaitu unsur dua pihak atau lebih, unsur interaksi dan unsur tujuan bersama.
Jika satu unsur tersebut tidak termuat dalam satu obyek yang dikaji, dapat dianggap bahwa
pada obyek itu tidak terdapat kerjasama.Unsur dua pihak, selalu menggambarkan suatu
himpunan yang satu sama lain saling mempengaruhi sehingga interaksi untuk mewujudkan
tujuan bersama penting dilakukan. Apabila hubungan atau interaksi itu tidak ditujukan pada
terpenuhinya kepentingan masing-masing pihak, maka hubungan yang dimaksud
bukanlah suatu kerjasama. Suatu interaksi meskipun bersifat dinamis, tidak selalu berarti
kerjasama. Suatu interaksi yang ditujukan untuk memenuhi kepentingan pihak-pihak lain
yang terlibat dalam proses interaksi, juga bukan suatu kerjasama. Kerjasama senantiasa
menempatkan pihak-pihak yang berinteraksi pada posisi yang seimbang, serasi dan
selaras.”

Jadi teamwork bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, teamwork atau kerja sama tim
merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta
berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai
tujuan bersama secara efektif dan efisien. Harus disadari bahwa teamwork merupakan
peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama.
Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari
pribadi yang paling populer di tim.Kerjasama dilakukan atas dasar tujuan yang sama yang
hendak dicapai, sehingga kerjasama berbeda dengan 'sama-sama kerja' yang tidak
mempunyai tujuan bersama. Beberapa keuntungan yang dapat dipetik dari kerjasama
antara lain :

a. memperingan tugas yang harus dipikul oleh masing-masing pihak


b. menghemat tenaga, pikiran dan dana yang biasanya sangat terbatas dalam setiap
kegiatan;

c. dengan dana, tenaga, pikiran yang tersedia, dapat menghasilkan lebih banyak;

Mengapa ada Tim yang mampu bertahan lama dan ada yang tidak dapat bertahan
lama? Apabila berbicara tentang Tim, maka ada Tim yang dapat mencapai suatu prestasi
yang tinggi, namun juga ada yang hanya bertahan beberapa hari saja. Untuk itu maka
diperlukan suatu usaha maksimal akan mampu berperan sebagai Tim yang dinamis.

Tim Dinamis adalah Tim yang memiliki kinerja yang sangat tinggi, Tim yang dapat
memanfaatkan segala energi yang ada dalam Tim tersebut untuk menghasilkan sesuatu.
Tim dinamis merupakan Tim yang penuh dengan rasa percaya diri, Tim yang para
anggotanya menyadari kekuatan dan kelemahannya untuk mencapai suatu tujuan yang
telah ditetapkan bersama.

B. Karakteristik Teamwork

Apakah manfaat membangun Teamwork ? Teamwork memiliki unsur-unsur tim


pada umumnya. Adapun unsur-unsur tersebut menurut Richard Y. Chang adalah sebagai
berikut:
1. Menyatakan secara jelas misi dan tujuannya
Visi adalah gambaran akan datang yang merupakan cita-cita, dan selanjutnya visi ini
dijelaskan keadaan dalam bentuk misi. Suatu organisasi atau Tim yang dinamis
harus mampu menjelaskan misi tersebut ke dalam tujuan-tujuan Tim baik tujuan
jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Tanpa memiliki tujuan yang jelas Tim
tidak akan mengetahui ke arah mana akan melangkah, sehingga akan
terombangambing oleh bertiupnya angin. Tujuan dan sasaran ini harus dipahami
oleh seluruh anggota Tim sebab hal ini akan meningkatkan komitmen diantara
mereka. Pemimpin yang dinamis harus mampu memastikan bahwa semua anggota
kelompok terlibat dalam perumusan tujuan Tim.

2. Beroperasi secara kreatif


Dalam pelaksanaan kerja Tim sangat kreatif dan dinamis dengan memperhitungkan
resiko yang ada dan selalu mencoba cara berbeda dalam melakukan sesuatu.
Mereka tidak takut menghadapi kegagalankegagalan dan selalu mencari-cari
peluang untuk mengimplementasikan teknik yang baru. Mereka bersikap luwes dan
kreatif dalam memecahkan masalah-masalah.

3. Memfokuskan pada hasil


Tim yang dinamis mampu menghasilkan melampaui kemampuan jumlah individu
yang menjadi anggotanya. Para anggota Tim secara terus-menerus memenuhi
komitmen waktu, anggaran, produktivitas, dan mutu “Produktivitas Optimum”
merupakan tujuan bersama.

4. Memperjelas peran dan tanggung jawab


Peran dan tanggung jawab anggota Tim jelas. Setiap anggota Tim mengetahui
dengan jelas apa yang diharapkan dari dirinya, dan mengetahui dengan jelas peran
temannya dalam Tim. Tim yang dinamis selalu memperbaharui peran dan tanggung
jawab anggotanya sesuai dengan perubahan tuntutan, sasaran dan teknologi.

5. Diorganisasikan dengan baik


Tim dinamis menjalankan fungsi-fungsi manajemen dengan baik, menetapkan
prosedur secara jelas serta kebijakan dengan jelas, Tim juga menginventarisir jenis
keterampilan yang dimiliki oleh para anggota Timnya.

6. Dibangun di atas kekuatan individu


Kompetensi individu sangat diperhatikan, sehingga pimpinan Tim memahami betul
kekuatan dan kelemahan anggota Timnya. Oleh karena itu program Pembinaan
sangat diharapkan. Pimpinan Tim sangat memperhatikan pemberdayaan Timnya
sehingga dalam pemberdayaan disesuaikan dengan kompetensi anggota Tim.

7. Saling mendukung kepemimpinan anggota yang lain


Dalam Tim yang dinamis kepemimpinan dibagi di antara para anggotanya. Dalam hal
ini tidak ada pimpinan yang mutlak. Setiap anggota Tim memiliki kesempatan yang
sama untuk menjadi Pimpinan Tim. Meskipun demikian peran supervisor masih
dianggap perlu ada.

Dalam Tim dinamis menghargai keunikan setiap individu.

8. Mengembangkan iklim Tim


Tim yang berkinerja tinggi memiliki anggota yang secara antusias bekerja bersama
dengan tingkat keterlibatan dan energi kelompok yang tinggi (bersinergi).

9. Menyelesaikan ketidaksepakatan
Perbedaan persepsi dan ketidaksepakatan akan terjadi dalam setiap Tim. Tim
dinamis menganggap bahwa konflik merupakan suatu wahana untuk hal-hal yang
lebih positif. Segala konflik akan diselesaikan dengan pendekatan secara terbuka
dengan teknik kolaborasi.

10. Berkomunikasi secara terbuka


Pembicaraannya secara asersi yakni bicara yang lugas, jujur tetapi tidak melukai
pihak lain. Masing-masing anggota kelompok saling memberi dan menerima saran
dari anggota kelompok yang lain, komunikasi dilakukan secara timbal balik dan untuk
kepentingan bersama.

11. Membuat keputusan secara obyektif


Dalam pemecahan masalah menggunakan pendekatan yang mantap dan proaktif.
Keputusan dicapai melalui konsensus. Setiap anggota kelompok bersedia dan
mendukung keputusan tersebut. Anggota kelompok bebas mengutarakan pendapat
dan ide-idenya dan mendukung rencana yang telah ditetapkan.

12. Mengevaluasi efektivitasnya sendiri


Evaluasi dilaksanakan secara terus menerus dengan tujuan untuk melihat
bagaimanakah pelaksanaan rencana selama ini. Penyempurnaan dilaksanakan
secara berkelanjutan dan manajemen proaktif. Apabila muncul masalah kinerja,
mereka bisa segera memecahkannya sebelum menjadi permasalahan yang serius.

C. Tahapan /Proses Perkembangan Teamwork

Guna mewujudkan Timwork tidak semudah membalikkan tangan kita, tetapi


merupakan rangkaian perkembangan setahap demi setahap. Tahapan tersebut dalam
bahan ajar ini akan dijabarkan mengacu pada pendapat Richard Y. Chang yang dimuat
dalam bukunya “Membangun Teamwork ”. Adapun tahapan perkembangan tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan arah (Drive)
Dalam tahap ini Tim harus memfokuskan pada misinya dan membuat garis besar
strategi yang akan ditempuh serta menetapkan tujuan, prioritas dan prosedur kerja
serta peraturan bagi Tim anda.

2. Bergerak (Strive)
Dalam tahap ini peran dan tanggung jawab anggota Tim ditetapkan dengan jelas.
Dalam tahap ini beberapa kendala akan dihadapi dengan penuh bijaksana bersama
dengan seluruh anggota Tim, sehingga seluruh permasalahan dapat dihadapi
dengan arif dan bijaksana.

3. Mempercepat gerak (Thrive)


Fase ini dimungkinkan untuk meningkatkan produktivitas secara maksimal. Dalam
memecahkan masalah menggunakan umpan balik dari sesama anggota,
manajemen konflik, kerjasama dan pembuatan keputusan yang efektif. Penguasaan
terhadap wilayah secara cepat dan efektif dengan daya tahan yang tangguh.

4. Sampai (Arrive)
Dengan kerja sama Tim yang kompak Tim akan mencapai puncak dengan mengatasi
semua kendala-kendala yang ada, akhirnya mencapai prestasi yang luar biasa.
Namun apabila dalam fase ini belum mencapai puncak idealnya adalah meninjau
kembali Tim anda dengan melaksanakan konsolidasi upaya misalnya berkoordinasi
secara maksimal. Di samping itu perlu meninjau kembali sasaran-sasaran yang telah
ada, masih relevan atau tidak.

D. BEBERAPA HAL YANG MENGUATKAN TERJALINNYA KERJASAMA

Agar terjalin kerjasama yang mantap dalam suatu kelompok dari masing-masing
anggota, sehingga mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi, perlu diperhatikan
beberapa hal yang dapat mendukung, antara lain :

• Masing-masing pihak harus sadar dan mengakui kemampuan masing-masing.


Masingmasing pihak yang akan kerjasama harus mengerti dan memahami akan masalah
yang dihadapi.
• Masing-masing pihak yang bekerjasama perlu berkomunikasi.
• Pihak yang bekerjasama perlu peka terhadap pihak lain dalam arti mengerti kesulitan dan
kelemahan orang lain.

• Meskipun semua pihak harus memberi sesuai dengan kemampuan, tetapi agar semuanya
itu dapat berdaya hasil dan berhasil guna, perlu ada pengaturan, yaitu koordinasi yang
mantap.

• Keterbukaan
• Melibatkan orang lain

E. BEBERAPA HAL YANG DAPAT MELEMAHKAN KERJASAMA

• Ada pihak yang selalu bersikap menyerahkan pekerjaan kepada orang lain dan tidak
bersedia bertanggung-jawab

• Ada pihak yang bersedia menampung semua pekerjaan meskipun jelas tidak mampu
mengerjakannya.
• Tidak bersedia memberikan sebagian dari kemampuannya untuk membantu pihak lain.
Dalam pengertian, ini termasuk tidak bersedia menyerahkan sebagian dari wewenangnya
kepada pihak lain.

• Lekas puas dengan hasil pekerjaannya sendiri, sehingga tidak memperlihatkan dan tidak
menaruh perhatian pada pihak yang masih bekerja.

• Hanya bersedia memberikan sesuatu yang dirasa tidak lagi diperlukan dirinya, sehingga
memberi tidak sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan oleh pihak lain.

• Tidak bersedia memberi bantuan sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi,
hanya terus tekun dengan pekerjaannya sendiri

• Menutup diri, dan tidak mengundang pihak lain yang dapat memberi bantuan, misal selain
berusaha mengerjakan sesuatu dengan sempurna sehingga sulit pihak lain dapat
membantu.

• Tidak bersedia berkorban, misalnya membongkar atau merubah kegiatan yang sudah
direncanakan, demi mencapai kerjasama dan hasil kegiatan yang lebih baik.

• Bersikap maha tahu, sehingga menutup diri untuk minta pendapat dan bantuan pihak lain.

• Tidak percaya kemampuan pihak lain sehingga tidak bersedia minta bantuan atau
pendapat kepadanya.

F. SIKLUS HIDUP SEBUAH TEAM (eq Tim Pemeriksa)


Pada dasarnya dalam membangun tim yang dinamis mempunyai tahapan sebagai
berikut (Peter Senge):

1. Forming ( pencairan bentuk )


2. Storming ( mencari jati diri tim )
3. Performing ( tim mulai menunjukkan kinerja )
4. Transforming (tim mulai terbiasa dengan budaya kerja baru)

• Forming,adalah tahapan dimana para anggota setuju untuk bergabung dalam


suatu team. Karena kelompok baru dibentuk maka setiap orang membawa nilainilai,
pendapat dan cara kerja sendiri-sendiri. Konflik sangat jarang terjadi, setiap orang
masih sungkan, malu-malu, bahkan seringkali ada anggota yang merasa gugup.
Kelompok cenderung belum dapat memilih pemimpin (kecuali team yang sudah
dipilih ketua kelompoknya terlebih dahulu).
• Storming, adalah tahapan dimana kekacauan mulai timbul di dalam team.
Pemimpin yang telah dipilih seringkali dipertanyakan kemampuannya dan anggota
kelompok tidak ragu-ragu untuk mengganti pemimpin yang dinilai tidak mampu.
Faksi-faksi mulai terbentuk, terjadi pertentangan karena masalahmasalah pribadi,
semua ngotot dengan pendapat masing-masing. Komunikasi yang terjadi sangat
sedikit karena masing-masing orang tidak mau lagi menjadi pendengar dan
sebagian lagi tidak mau berbicara secara terbuka.
• Norming, adalah tahapan dimana individu-individu dan sub-group yang ada dalam
team mulai merasakan keuntungan bekerja bersama dan berjuang untuk
menghindari team tersebut dari kehancuran (bubar). Karena semangat kerjasama
sudah mulai timbul, setiap anggota mulai merasa bebas untuk mengungkapkan
perasaan dan pendapatnya kepada seluruh anggota team. Selain itu semua orang
mulai mau menjadi pendengar yang baik. Mekanisme kerja dan aturanaturan main
ditetapkan dan ditaati seluruh anggota.

• Performing.Tahapan ini merupakan titik kulminasi dimana team sudah berhasil


membangun system yang memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif
dan efisien. Pada tahap ini keberhasilan team akan terlihat dari prestasi yang
ditunjukkan.

Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandengtangan
menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli
dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang
dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.

Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork.
Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan
antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak
kehidupan dalam tim jelas akan terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar
belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat
penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.

Sementara untuk membentuk dan membangun teamwork yang solid, tentu tidak
semudah kita membalikan telapak tangan, teamwork yang solid akan menciptakan hasil yang
maksimal dalam suatu tim tersebut. Ada beberapa poin-poin penting yang harus diketahui
atau perlu di mengerti demi kebersamaan dalam sebuah teamwork yang baik, adapun poin-
poin tersebut adalah sebagai berikut :
1. Teamwork adalah kerjasama dalam tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi
dankepentingan.

2. Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.


3. Filosofi teamwork: ‘Saya mengerjakan apa yang anda tidak bisa dan anda
mengerjakan apa yang saya tidak bisa’.

4. Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparment harus
disingkirkan.

5. Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
6. Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi
minus jika tidak ada saling pengertian.

7. Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi


modal sukses bersama.

8. Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan
segera terealisasi.

9. Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team.
Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama
bermuara kemana?

10. Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan
mempercepat proses pencapaian target.
11. Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada
pemutusan kerjasama.

12. Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target
tidak perlu waktu yang lama.

13. Ingatlah selalu bahwa: ‘Teamwork makes the dream work’.

Teamwork yang solid akan mampu memberikan hasil yang maksimal, tentu karena kerja keras
tim yang didukung oleh superman-superman sebagai anggota tim sehingga bisa
menghasilkan pemikiran-pemikiran yang hebat, ide-ide yang super, bisa memberikan hasil
yang maksimal dan luar biasa dalam superteam tersebut. Sekiranya seperti itulah pengertian
tentang teamwork yang selama ini sering kita dengarkan dan sering kita bicarakan baik dalam
lingkup lingkungan kerja dan dalam lingkup saat kita bermasyarakat.
Daftar Pustaka :
1. http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2012/07/01/team-team-work-
excellenceachieving-dan-moving-forward-468514.html

2. http://hendriansdiamond.blogspot.com/2012/01/pengetian-kerjasama.html
3. http://ubanzholic.blogspot.com/2008/09/pentingnya-kepercayaan-dan-kerjasama.html 4.
repository.binus.ac.id/content/.../D006488223.doc
BAHAN AJAR DIKLAT FUNGSIONAL DASAR PEMERIKSA PAJAK

KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI

Disusun oleh:
Trihadi Waluyo

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PAJAK
2016
Bahan Ajar KomNeg DFD

BAHAN AJAR DFD

KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI


Pusdiklat Pajak

A. Pengertian Komunikasi

Onong Uchjana (1993) mengemukakan Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris
communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata
communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna

Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa inggris yang memiliki asal usul kata dari
bahasa latin yaitu communis artinya milik bersama atau membagi yang merupakan
sebuah proses untuk membangun kebersamaan dan pengertian. Kemudian secara
terminologi, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pernyataan oleh satu pihak
kepada pihak yang lainnya atau banyak pihak supaya bisa terhubung dengan
lingkungan yang ada disekitarnya.

Secara mendasar, untuk membuat mengerti seseorang maka diperlukan komunikasi


verbal karena komunikasi bisa terjadi jika ada kesamaan antara si pemberi pesan
dengan si penerima pesan. Walaupun demikian, ternyata kita masih berkomunikasi
antara kedua belah pihak dengan menggunakan bahasa tubuh, semisal
mengangguk-angguk, menggeleng-geleng dan atau tersenyum.

:| 1
Bahan Ajar KomNeg DFD

A. Pengertian Komunikasi

Dalam mendefinisikan komunikasi, begitu banyak ahli yang mencoba mengartikan


komunikasi, berikut informasi tentang pengertian komunikasi menurut para ahli:

Pengertian komunikasi menurut William J. Seller adalah suatu proses dimana simbol
nonverbal dan verbal dikirimkan, diterima dan diberi makna.

– Pengertian komunikasi menurut Raymond Ross adalah suatu proses yang menyortir,
memilikh dan mengirim simbolsimbol yang sedemikian rupa sehingga dapat
membantu pendengar dalam membangkitkan daya respon atau pemaknaan dari
sebuah pemikiran yang selaras dengan yang dimaksud oleh komunikator.

– Pengertian komunikasi menurut Carl I. Hovland adalah sebuah proses yang mungkin
seseorang dapat menyampaikan rangsangan atau dengan lambang verbal yang
bertujuan untuk mengubah pola tingkah laku orang lain.

– Pengertian komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy adalah suatu proses dalam
menyampaikan pesan dari seseorang kepada orang lain dengan bertujuan untuk
memberitahu, mengeluarkan pendapat, mengubah pola sikap atau perilaku baik
langsung maupun tidak langsung.

– Pengertian komunikasi menurut Colin Cherry adalah suatu proses yang pihak-pihak
saling menggunakan informasi dalam mencapai tujuan secara bersama dan
mengaitkan hubungan antar penerus rangsangan dan pembangkitan balasannnya.

Pengertian komunikasi menurut Forsdale adalah sebuah proses yang dalam sistem
terbentuk dan dipelihara serta diubah dengan bertujuan agar sinyal-sinyal yang
dikirimkan dan dapat diterima dengan dilakukan sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan.

– Pengertian komunikasi menurut Everett M. Rogers adalah sebuah proses dimana ide
dialihkan dari satu sumber ke penerima lainnya dengan tujuan untuk mengubah pola
perilaku mereka.
Bahan Ajar KomNeg DFD

– Pengertian komunikasi menurut Ruben dan Steward adalah suatu proses mengaitkan
individu yang satu dengan individu yang lainnya dalam suatu komunitas, kelompok,
organisasi dan masyarakat yang menciptakan dan merespon pesan dengan tujuan
beradaptasi dengan lingkungan yang satu dengan lainnya.

– Pengertian komunikasi menurut Deddy Mulyana terdiri atas tiga konseptual yaitu
komunikasi sebagai interaksi, komunikasi sebagai interaksi dan komunikasi sebagai
tindakan satu arah.

– Pengertian komunikasi menurut William I. Gorden dapat dikategorikan menjadi


empat yaitu komunikasi instrumental, komunikasi ritual, komunikasi sosial, dan
komunikasi ekspresif.

– Pengertian komunikasi menurut Ruben dan Steward dalam ilmu komunikasi adalah
komunikasi merupakan suatu kegiatan kompleks, komunikasi merupakan suatu bidang
yang populer, komunikasi merupakan hal yang vital untuk suatu kedudukan atau posis
yang efektif, komunikasi merupakan sesuatu yang mendasar dalam kehidupan dan
komunikasi merupakan suatu pendidik yang tinggi dan tidak menjadi kompetensi
komunikasi yang baik.

Manusia merupakan makhluk sosial, sehingga komunikasi sangat dibutuhkan untuk


membantu manusia dalam melakukan interaksi dengan yang lainnya, karena
tentunya disetiap kesempatan ternyata kita sangat membutuhkan komunikasi untuk
membantuk kita dalam memahami orang lain seperti apa kebutuhan dan keinginan
orang lain lalu digunakan untuk kepentingan bersama.

Sebagian besar orang telah menjadikan komunikasi sebagai alat untuk bisa melihat
dan dapat memahami orang lain secara menyeluruh untuk menghindari komunikasi
yang tidak efektif dimana terjadi ketika adanya ketidaksesuaian dengan apa yang
diinginkan dengan apa yang nantinya berjalan sehingga akan menimbulkan hilang
arah atau salah arah. Apalagi jika kita berada dalam sebuah lingkungan atau
organisasi yang didalamnya terdapat berbagai macam individu dengan karakter atau
sifat yang berbeda-beda pula serta tingkat pendidikan dan pemahaman yang juga
beda. Oleh karena itu, kemampuan dalam komunikasi menjadi hal yang penting untuk
bisa bekerja dengan orang lain.

:| 3
Bahan Ajar KomNeg DFD

Komunikasi dalah kegiatan sehari-hari, tetapi dalam hal ini harus dibedakan antara
berkomunikasi dengan berbicara, karena berbicara beda dengan
berkomunikasi. Jika berkomunikasi disamakan dengan berbicara, maka orang
yang tuna wicara tidak bisa berkomunikasi. Sebenarnya penyandang tuna wicara juga
bisa berkomunikasi tetapi tidak mengunakan ‘wicara’ yaitu kontinum bunyi bahasa
yang dipergunakan untuk berkomunikasi atau tutur kata.

B. Proses Komunikasi

Proses komunikasi adalah proses penyampaian pikiran dan perasaan seseorang


kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media. Lambang
yang dipergunakan sebagai media primer dalam proses komunikasi ialah bahasa,
gambar, isyarat, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu
menerjemahkan pikiran dan perasaan komunikator kepada komunikan. Proses
komunikasi sering juga disebut dengan model komunikasi. Untuk memahami
pengertian komunikasi sehingga dapat dilakukan secara efektif, para peminat
komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Laswell
dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society.
Paradigma Laswell tersebut menunjukkan bahwa komunikasi meliputi unsur-unsur
sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, Komunikator (communicator,
source, sender)

o Pesan (message)
o Media (channel)
o Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient)

Model komunikasi yang lazim dipelajari adalah Model Harold Lasswell, seorang ahli ilmu
politik dari Yale University. Lasswell menggunkan lima pertanyaan untuk dijawab dalam
melihat proses komunikasi yaitu who, says what, in which medium to whom dan what
effect, model lain yang juga sering digunakan adalah model Shannon Wever. Model
Shannon Wever berbeda dengan Model Lasswell, yang dapat digambarkan sebagi
berikut ;
Bahan Ajar KomNeg DFD

C. Komunikasi Verbal dan Non Verbal

Komunikasi sebagian besar berfokus pada penggunaan bahasa sebagai media


komunikasi yang dikenal dengan istilah komunikasi verbal. Namun, perlu juga
dimengerti komunikasi non-verbal karena jenis komunikasi ini dapat digunakan sebagai
alat yang sangat berguna dalam meningkatkan keterampilan komunikasi . Pengertian
ini memungkinkan untuk lebih waspada terhadap pesan-pesan yang tidak terlalu
kentara yang disampaikan melalui media non-verbal dan juga membuat mengerti
secara menyeluruh informasi yang diterima,

Proses ’’komunikasi non-verbal’ digunakan sebagai istilah yang mendeskripsikan


segala bentuk komunikasi selain ucapan. Konsep dasarnya adalah bahwa orang tidak
hanya berkomunikasi menggunakan suara mereka, tetapi mereka juga menggunakan
seluruh tubuh mereka untuk berkomunikasi ,

Komunikasi Non Verbal atau KNV, singkatan yang sering digunakan untuk komunikasi
ini, bukanlah sekedar tambahan dari ucapan, tetapi KNV ini adalah sesuatu yang
secara bersamaan hadir bersama dengan komunikasi verbal – satu terkait dengan
yang lain. Kita berbicara dengan organ vocal kita, tetapi kita juga bercakap-cakap
menggunakan seluruh tubuh kita (K. Abercromble)

:| 5
Bahan Ajar KomNeg DFD

Perbedaan berkomunikasi dengan berbicara semakin terlihat dari komponen


komunikasi bahwa komunikasi yang efektif sebagian besar ditentukan oleh faktor
nonverbal, sebagaimana terlihat dalam gambar berikut ini.

Peranan terbesar dari nonverbal adalah physiology atau dalam hal ini adalah
bahasa tubuh atau “body language”. Dalam Panduan Pelatihan Advokasi
Berbasis Komunikasi Persuasif, Pendekatan Neuro Linguistic Programing (NLP) dari
UNESCO, disebutkan lima belas makna dan manfaat bahasa tubuh dalam
berkomunikasi sebagai berikut:

1. Personal Space/Jarak Berdiri Antara 2 orang

 Wilayah geografis yang dipersepsikan sebagai teritori pribadi. Jarak yang


menunjukkan jauh dekatnya suatu hubungan antara 2 orang.

 Manfaat: Untuk memacu keakraban, dengan sengaja perdekat jarak


secara gradual saat berkenalan atau me-lobby seseorang.
Bahan Ajar KomNeg DFD

2. Senyum

 Perasaan orang sedang senang hati, nyaman, setuju.

 Manfaat:

o Tersenyum lebih dahulu, untuk merangsang orang match dengan


Anda.

o Gabungkan senyuman Anda dengan anggukan.

3. Ekspresi muka

 Kondisi pikiran seseorang.

 Manfaat:
o Berdampak sangat besar pada pembentukan persepsi.

o Ada orang yang ekspresi mukanya selalu nampak miss-match

(bawaan lahir) maupun habituasi (controlled face, poker face, wall

face).

4. Open Posture

 Seseorang merasa terbuka, percaya diri.

 Manfaat:

o Membuat orang lain merasa Anda yakini.

o Hindari:

• Menyilangkan tangan.

• Memasukkan tangan ke dalam saku/di belakang.

• Memeluk barang secara defensif (tas wanita, dompet, dll)

:| 7
Bahan Ajar KomNeg DFD

5. Forward Lean (Tubuh condong ke depan ke arah lawan bicara)

 Lawan bicara tertarik pada pembicaraan kita.

 Manfaat:

o Membuat lawan bicara merasa nyaman, condongkan tubuh Anda,


posisikan menghadap lawan bicara. o Bila posisi Anda di sampingnya,
lakukan dengan agak miring.

6. Touch

 Orang merasa mulai akrab.

 Manfaat:

o Mempercepat keakraban, misalnya memberikan sentuhan berupa


jabat tangan di awal pertemuan.

o Lakukan sentuhan sepanjang dilakukan dengan sopan dan


memungkinkan.

o Sentuhan dianggap “netral” di punggung tangan. o Lakukan sealami


mungkin, tidak kelihatan nafsu atau menyengaja.

7. Eye Contact (soft and warm)

 Keterbukaan, apa adanya, terus terang.

 Manfaat:

o Meningkatkan kepercayaan lawan bicara pada kita dengan cara


selalu bertatapan dengan mata lawan bicara secara hangat
(senyum).

o Tatapan di daerah sekitar area mata dan hidung.


Bahan Ajar KomNeg DFD

8. Anggukan kepala

 Persetujuan, afirmasi, akrab, suka.  Manfaat:

o Pada saat mendengarkan lawan bicara, anggukan kepala dengan


halus dan sinkron. Saat terbaik adalah di setiap jeda kata lawan
bicara, atau saat kalimat mereka memerlukan persetujuan.

o Saat mengucapkan kalimat untuk mendapatkan persetujuan


(termasuk kalimat perintah), maka anggukkan kepala Anda sendiri.

9. Meletakkan tangan seperti bertopang dagu/menelpon dengan kepala dan


badan tegak

 Kondisi seseorang sedang menganalisa/menimbang pembicaraan orang


lain.

 Manfaat: Hindari meletakkan tangan seperti itu saat mendengarkan


lawan bicara.

10. Mengangkat satu kaki dan kedua tangan di belakang kepala

 Seseorang tengah merasa dominan, menantang, berkuasa.

 Manfaat: Hindari bersifat seperti ini.

11. Menggaruk belakang kepala/leher

 Kesan bohong/ragu, kesan lebih kuat jika muka dialihkan dari lawan
bicara.
 Manfaat: Hindari melakukan seperti itu.

:| 9
Bahan Ajar KomNeg DFD

12. Menjulurkan tangan kepada lawan bicara dengan telapak tangan di atas

 Kesan jujur, terus terang.

 Manfaat: Saat mengatakan suatu fakta atau menanggapi tuduhan yang


tidak benar, lakukan hal ini dengan disertai senyum datar.

13. Memukul tubuh sendiri (kepala, dahi atau paha)

 Sedang kelupaan atau menyalahkan diri sendiri.

 Manfaat: Jika lawan bicara melakukan itu, terima saja, jangan disalahkan
lagi, gunakan sebagai face saving.

14. Tangan membentuk Piramid

 Sikap percaya diri, punya pendapat yang diyakini.

 Manfaat: Lakukan saat diperlukan.

15. Menguasai Gerakan Tangan (menggambarkan sesuai dengan perkataan)

 Pembicara adalah orang yang berpikir secara visual.

 Manfaat:

o Untuk meningkatkan impresi kata-kata, gerakkanlah tangan mengikuti


kata yang Anda jelaskan.

o Akan lebih mudah diingat.


Bahan Ajar KomNeg DFD

D. Pilar Komunikasi

Menguasai keahlian berkomunikasi berikut ini akan memastikan Anda memiliki


kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan pihak eksternal maupun
internal dalam lingkungan pekerjaan Anda. Komunikasi dengan metode LOQVE
memberikan berbagai cara agar komunikasi efektif dapat tercapai melalui cara
mendengar yang efektif, mengamati informasi visual, menanyakan, menegaskan,
dan member penjelasan secara baik.

Dengan metode LOQVE tidak dimaksudkan seluruh proses LOQVE harus dilalui.

Apabila dengan satu cara Anda sudah memperoleh informasi yang lengkap, Anda
tidak perlu melakukan cara berikutnya dalam LOQVE. Misalnya dengan
mendengarkan (Listening) secara efektif Anda sudah memperoleh informasi yang
lengkap, maka Anda tidak perlu melakukan proses Observe, demikian seterusnya.

Secara grafis, metode LOQVE digambarkan sebagai berikut.

LOQVE

Explain Listen
L
O
Verify Observe Q
V
Question E

Gambar 7. LOQVE

:| 11
Bahan Ajar KomNeg DFD

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

Komponen Penjelasan
Listen Memproses informasi verbal untuk benar-benar
mengerti apa yang dikatakan orang lain – baik
(mendengarkan) fakta maupun perasaannya.
Observe Memproses informasi visual untuk memperoleh
(mengamati) pemahaman akan bagaimana perasaan orang
lain atau bagaimana mereka bereaksi terhadap
sesuatu.
Question Menggunakan serangkaian pertanyaan untuk
(menanyakan) memperoleh informasi yang Anda butuhkan.
Verify Memastikan bahwa Anda dan lawan bicara Anda
memiliki pengertian dan pemahaman yang sama
(memverfikasi) atas informasi yang dipertukarkan antara Anda
berdua.
Explain Memberikan informasi kepada orang lain dengan
(menjelaskan) cara yang jelas dan ringkas, menggunakan cara
verbal dan non-verbal.

a. Mendengarkan (Listen)

Untuk memproses informasi verbal dalam komunikasi langsung (proses


komunikasi primer) diperlukan kemampuan untuk mendengarkan (listening)
dan menjadi “pendengar yang baik”.

Untuk mengetahui tingkat kemampuan mendengar Anda, silahkan mengisi


Checklist di bawah ini:

Ketika Anda berbicara dengan orang lain, apakah Anda:

 Menghilangkan hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian?

 Mengambil waktu untuk mendengarkan?

 Memperhatikan sungguh-sungguh fakta dan juga perasaan?

 Tidak menjadi defensive?

 Menghindari sikap menghakimi orang yang Anda ajak bicara?


Bahan Ajar KomNeg DFD

 Mendengarkan hal-hal yang tidak diucapkan?

 Mengajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi?

 Memanfaatkan diam Anda di dalam pembicaraan?

 Menyimpulkan dan memverifikasi?

 Menegaskan kembali dan memberi pengakuan kepada orang yang


Anda ajak bicara?

 Mendengarkan terlebih dahulu, berpikir kemudian, baru terakhir


berbicara?

b. Mengobservasi (Observe)

Komunikator dan komunikan sama-sama melakukan pengamatan. Misalnya


melakukan pengamatan : hal apa yang menarik dari lawan bicara (misalnya
senyumnya, caranya bertutur kata, suaranya yang merdu, tawanya yang
renyah, posturnya yang tegap, sikapnya yang pasif dll); atau situasi apa yang
menarik di sekitarnya (tempatnya yang sejuk, tenang, panas, hujan, bising, dll).

c. Bertanya dan Memberitahukan (Question)

Mode Bertanya, Mode ini akan berguna saat Anda perlu mendapatkan
informasi dari orang lain. Kunci-kunci keterampilan komunikasi yang
dibutuhkan di sini adalah mengajukan perTanyaan, Observasi, Verfikasi dan
menDengarkan.

Mode Memberitahukan, Mode ini adalah mode yang tepat untuk digunakan
saat Anda perlu memberikan informasi kepada orang lain. Kunci-kunci
keterampilan komunikasi yang terlibat adalah menjelaskan, dan observasi
tetapi setelah Anda menjelaskan sesuatu Anda perlu untuk mem-Verifikasi dan
men-Dengarkan penerima pesan untuk mengecek apakah mereka mengerti
sepenuhnya apa yang Anda katakan.

:| 13
Bahan Ajar KomNeg DFD

Anda akan mendapatkan banyak manfaat apabila kita mengenal kedua


mode komunikasi yang penting ini. Manfaat tersebut akan Anda rasakan pula
apabila Anda mampu mempertimbangkan kapan saat yang tepat untuk
menggunakan masing-masing mode tersebut. Anda akan seringkali
menemukan, sebagaimana dapat terlihat pada continuum yang akan
diberikan di bawah, bahwa kedua mode ini saling terkait.

Anda akan cenderung berpindah dari satu mode komunikasi ke mode


komunikasi yang satunya lagi, tergantung di mana komunikasi berlangsung
(konteks komunikasi tersebut) dan sebagai respon terhadap kebutuhan
pelanggan.

d. Melakukan Verifikasi (Verify)

Verifikasi juga dikenal sebagai mendengarkan secara aktif atau


memparafrasekan. Satu cara yang dapat dipakai untuk mengecek apakah
Anda benar-benar menangkap maksud sebenarnya dari lawan bicara Anda
adalah dengan melakukan verifikasi atas pesan yang disampaikan lawan
bicara Anda. Secara sederhana, Anda menggunakan bahasa Anda sendiri
untuk menjelaskan apa yang Anda tangkap dari lawan bicara. Kadangkala
proses verifikasi ini mengikutsertakan baik perasaan maupun isi dari pesan itu
sendiri, atau bisa juga hanya salah satu dari kedua hal tersebut. Semuanya
tergantung pada situasi.

Dengan verifikasi, Anda memberikan kesempatan bagi sang pembicara untuk


mengatakan, “Tidak, bukan itu maksud saya.” Atau “ya, betul………..” Verifikasi
mendorong orang-orang untuk berbicara dan pada akhirnya membuat
orang-orang yang terlibat berbicara dan berpikir mengenai hal yang sama.

1. Beberapa situasi yang mungkin memerlukan verifikasi:

• Ketika ada begitu banyak informasi dan ide yang tidak terstruktur

• Ketika suatu poin utama telah disampaikan dan perlu dipertegas lagi
Bahan Ajar KomNeg DFD

• Ketika ada emosi yang terkait dengan suatu pernyataan yang perlu
ditanggapi.

2. Panduan utama untuk melakukan verifikasi:

• Perhatikan pesan utamanya, bukan detilnya

• Gunakan kata-kata Anda sendiri untuk mengulang pernyataan yang


disampaikan secara ringkas (Jangan menambahkan informasi baru)

• Carilah konfirmasi atau koreksi

3. Beberapa frase yang sering dipakai ketika melakukan verifikasi:

• “Tampaknya…….”

• “Kedengarannya………………”

• “Apakah yang Anda maksudkan adalah ……………”

• “Dengan kata lain ………………”

• “Jadi menurut Anda …………….”

• “Benarkah jika saya menyimpulkan bahwa…………..”

4. Formula sederhana untuk diikuti ketika pertama kali menggunakan


keterampilan ini:

• “Anda merasa ………….. (Identifikasi perasaan)

• “Karena …………….” (identifikasi isi pesan yang


disampaikan)

e. Memberikan Penjelasan (Explain)

Memberikan penjelasan adalah metode untuk menghasilkan komunikasi yang


efektif. Biasa juga dikenal dengan umpan balik atau feedback.
Komunikasi yang tidak ada saling pengertian dan pemahaman bukanlah
komunikasi yang efektif. Yang dimaksud dengan pengertian dan pemahaman

:| 15
Bahan Ajar KomNeg DFD

bukan berarti sepaham, namun kedua belah pihak baik komunikator maupun
komunikan memahami masing-masing maksud dari pesan verbal yang
disampaikan.

E. REACH: Lima Hukum Komunikasi1

Dalam buku Make Yourself A Leader yang ditulis oleh Aribowo Prijosaksono dan
Ping Hartono Lima hukum ini dikembangkan dan dirangkum dalam satu kata yang
mencerminkan esensi dari komunikasi, yaitu REACH. Reach bisa berarti merengkuh
atau meraih. Tetapi sebenarnya akronim dari Respect, Empathy, Audible, Clarity,
Humble.

1. Respect

Rasa hormat dan saling menghargai (respect) merupakan hukum pertama


dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Kita harus ingat bahwa
manusia selalu ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita harus
mengkritik atau memarahi seseorang, kita bisa melakukan dengan penuh
respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang. Jika kita
membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan
menghormati, kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan
sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik secara individu
maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.

Menurut Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence
People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam
berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan
yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William
James juga mengatakan bahwa prinsip paling dalam pada sifat dasar
manusia adalah kebutuhan untuk dihargai. Sifat ini merupakan rasa lapar
manusia yang harus dipenuhi (bukan harapan atau keinginan yang bisa
ditunda). Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang

1
http://wanvisioner.blogspot.com/2010/01/reach-lima-hukum-komunikasi-efektif.html
Bahan Ajar KomNeg DFD

dapat memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam orang dalam


telapak tangannya.

2. Empathy

Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri pada situasi atau
kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasarat utama dalam
memiliki sifat empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau
mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang
lain.

Secara khusus Covey menempatkan kemampuan mendengarkan sebagai


salah satu dari tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektif. Covey
mnyebutnya sebagai komunkasi empatik, yaitu kebiasaan untuk mengerti
terlebih dahulu, baru dimengerti. Kita perlu memahami dan mendengar
orang lain terlebih dahulu untuk dapat membangun keterbukaan dan
kepercayaan dalam membangun sinergi dengfan orang lain.

Rasa empati akan memampukan kita untuk menyampaikan pesan


(message). Cara dan sikap empati juga akan memudahkan penerima
pesan (receiver) menerima pesan yang kita sampaikan.

Dalam komunikasi untuk membangun kerjasama tim, rasa empati sangat


memegang peranan. Dengan empati kita bisa memahami perilaku
anggota tim kita, seperti kebutuhan, keinginan, minat, harapan, dan
kesenangan mereka. Rasa empati akan menimbulkan respek. Rasa respek
akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam
membangun teamwork.

Dalam membangun komunikasi dengan empati, kita harus mempunyai


kemampuan untuk mendengar dan siap menerima masukan apa pun
dengan sikap positif. Banyak di antara kita yang tidak mau mendengarkan
saran, apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah

:| 17
Bahan Ajar KomNeg DFD

aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada
umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan.
3. Audible

Pesan yang kita sampaikan harus audible, artinya pesan dapat diterima dan
dimengerti oleh penerima pesan dengan baik. Untuk itu, pesan bisa
disampaikan melalui berbagai media, seperti alat bantu audio visual. Dari
sisi media untuk penyampaian pesan, penggunaan teknologi bisa
membantu melipatgandakan pancaran sinyal pesan yang kita sampaikan
sehingga pesan bisa diterima oleh jauh lebih banyak orang. Sebagai contoh
dengan menggunakan media internet, kita bisa berkomunikasi dengan
mudah dan murah kepada banyak orang.

4. Clarity

Hukum keempat dalam membangun komunikasi yang efektif adalah pesan


yang kita sampaikan harus jelas sehingga tidak menimbulkan penafsiran
yang berlainan. Pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan
menimbulkan dampak yang tidak sederhana.

Clarity dapat pula berarti keterbukaan. Dalam berkomunikasi kita perlu


mengembangkan sikap transparan sehingga dapat menimbulkan rasa
percaya dari penerima pesan atau anggota tim kita. Keterbukaan akan
mencegah timbulnya sikap saling curiga yang akan menurunkan semangat
dan antusisme tim kita.

5. Humble

Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap


rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama,
yaitu respect. Untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya
didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap rendah hati adalah
sikap yang penuh melayani, sikap menghargai, mau mendengar dan
menerima kritik, tidak sombong, tidak memandang rendah orang lain,
berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh
pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Bahan Ajar KomNeg DFD

Jika kita membangun komunikasi berdasarkan pada lima hukum


pokokkomunikasi yang efektif ini, kita dapat menjadi seorang komunikator
yang handal yang dapat membangun jaringan hubungan dengan orang
lain dengan penuh penghargaan (respect), karena hal inilah yang dapat
membangunhubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan
saling menguatkan.

F. Komunikasi Kepemimpinan (Atasan dan Bawahan)

Setiap pemimpin dituntut untuk lebih efektif dan efisien dalam


berkomunikasi, mengingat krusialnya implikasi dari setiap tindakan,
keputuasan dan perilaku seorang pemimpin. Berikut ini adalah beberapa tip
untuk meningkatkan efektifitas komunikasi seorang pemimpin

 Memancing umpan balik

o Katakan dengan jelas bahwa anda menginginkan umpan balik

o Idetifikasikan bidang atau area dimana anda harapkan akan


memperoleh umpan balik (misalnya pada bidang marketing, atau
pada tahap perencanaan)

o Gunakan “kesunyian” untuk memancing umpan balik. Lebih banyak


mendengar daripada langsung memberikan komentar terhadap
issue yang diangkat bawahan anda.

o Perhatikan sinya non verbal yang diperlihatkan oleh mereka (gesture)

o Kalau perlu jadwalkan suatu meeting khusus untuk umpan balik,


sehingga umpan balik yang diperoleh lebih relevan, responsive dan
terencana, bukan impulsive atau dadakan.

o Gunakan pertanyaan eksplisit untuk meminta umpan balik, seperti


“Coba ceritakan lebih jauh…” atau “Itu menarik sekali, bagaimana
detailnya….”.

 Mendengar Efektif

o Persiapkan diri anda dan lingkungan meja kerja anda untuk


mendengar. Jangan ada hal-hal yang mungkin memecahkan
perhatian/konsentrasi anda.

o Dengarkan idenya, bukan hanya fakta-fakta yang disampaikan

:| 19
Bahan Ajar KomNeg DFD

o Tetaplah bersikap open-minded.

o Pahami perbedaan kecepatan antara proses berbicara dengan


proses mendengar. Kecepatan berpikir beberapa kali lebih cepat
daripada berbicara. Artinya, anda mendengarkan lebih cepat dari
pada bawahan anda berbicara. Berhati-hati untuk tidak terjebak
dalam “menerawang” atau memikirkan hal lain pada saat
mendengarkan bawahan anda.

“Pakai sepatu bawahan anda”. Pahami sudut pandang mereka.


Manfaatkan apa yang ada ketahui tentang pemahaman mereka dan hal-
hal yang melatarbelakanginya

G.Komunikasi dalam Tim

Berikut ini adalah beberapa hal yang terkait dengan komunikasi dalam Tim
(Tim pada pengamatan, tim pada pemeriksaan kantor, tim pada
pemeriksaan lapangan dan tim-tim kerja lainnya)

 Yang menjadi tujuan komunikasi dalam tim adalah untuk


menginformasikan (seperti pada komunikasi dalam rapat) dan untuk
menyakinkan.

 Bekerja sebagai tim akan efektif bila terjadi sinergi. Kata sinergi sendiri
berasal dari bahasa Yunani Sunergos, dimana ”sun” berarti bersama dan
”ergos” yang berarti bekerja. Sehingga sinergi berarti interaksi dari dua
individu atau lebih atau dua kekuatan atau lebih yang memungkinkan
kombinasi tenaga mereka melebihi jumlah tenaga individu mereka.

 Sinergi dapat dipakai untuk menyatukan tenaga individu, menutup


keterbatasan individu, untuk menggandakan upaya individu, supaya
sasaran yang lebih banyak dan lebih besar dapat dicapai.

Kerja tim adalah kemampuan bekerja sama menuju satu visi yang sama,
kemampuan mengarahkan pencapaian individu ke arah sasaran
organisasi. Agar kerja tim mencapai hasil yang optimal, diperlukan
komunikasi yang baik diantara sesama anggota tim tersebut. Komunikasi
yang baik tersebut memungkinkan masing-masing individu dalam tim
tersebut mempunyai kesamaan visi dan tujuan, mempunyai kesadaran
akan tugasnya masing-masing, mempunyai kepahaman dan saling
pengertian di antara masing-masing individu anggota tim tersebut.
Bahan Ajar KomNeg DFD

H. Wawancara

Pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang terkait dengan
Wawancara Wawancara adalah proses komunikasi dengan satu tujuan
serius dan telah ditentukan sebelumnya, yang dirancang untuk memilah-
milah perilaku dan melibatkan tanya jawab.

Wawancara dilakukan guna memperoleh informasi

Wawancara juga adalah percakapan antara dua orang dengan


maksud mendapatkan informasi

o Tujuan wawancara :

1. Mendapatkan berbagai petunjuk

2. Mengembangkan informasi

3. Mendapatkan bukti-bukti

o Tahap-tahap Wawancara:

 Pendahuluan

Pada tahap ini yang dilakukan adalah memperkenalkan diri anda,


rekan, dan narasumber anda (obyek wawancara). Jelaskan juga
wewenang anda dan tunjukan buktinya baik berupa kartu
Pemeriksa atau Surat Tugas Pemeriksaan. Anda juga dapat
menunjukkan kartu nama anda. Dalam beberapa kasus identitas
anda mungkin perlu disamarkan.

Beberapa detik pertama pada tahap pendahuluan ini sangat


penting, karena pada tahap ini akan tercipta berbagai kesan
pertama yang akan memberikan nilai atas hubungan (rapport)
kita dalam wawancara tersebut.

:| 21
Bahan Ajar KomNeg DFD

 Hubungan (rapport)

Proses rappot secara berurutan dimulai dari terbentuknya connect


(link/kaitan), kemudian akan terbentuk respect
(hormat/menghargai) dan akhirnya akan diperoleh trust
(kepercayaan).

Untuk memperoleh connect, yang perlu dilakukan adalah kenali


segera narasumber anda, kondisinya, keluarganya, hobinya,
temannya, dan lainnya (bila anda melakukan wawancara di
ruangan pribadi/keluarga narasumber, eksplorasi lingkungan
segera untuk memperoleh informasi tentang narasumber anda).
Segera setelah anda memperoleh informasi awal tersebut,
mulailah wawancara dengan mencari kesemaan antara anda
dengan narasumber, misalnya hobi yang sama, kampus yang
sama, atau berasal dari daerah yang sama. (we like people who
are like ourselves).

Hubungan juga dimulai sesegera mungkin, tentunya dengan


memperhatikan situasi dan kondisi (keamanan dan kenyamanan
dalam melakukan wawancara)

Target utama dalam menciptakan hubungan (rapport) adalah


menciptakan rasa percaya (trust)

 Pertanyaan

Wawancara dapat efektif bila dilakukan dengan bentuk


pertanyaan. Dalam bertanya gunakanlah istilah-istilah yang lazim,
jelas dan mudah dimengerti. Ajukan pertanyaan secara berurutan
persatu topik per satu topik. Jangan memberikan pertanyaan
secara borongan dalam satu waktu sekaligus.
Bahan Ajar KomNeg DFD

Untuk memperjelas maksud anda, gunakan intonasi suara, ritme


dan gesture tubuh anda dalam melakukan wawancara.

 Kesimpulan

Kesimpulan merupakan bagian terpenting dari wawancara. Pada


bagian inilah anda akan mengkompilasi berbagai informasi yang
semula hendak anda peroleh dari wawancara.

Apakah narasumber anda dapat memberikan informasi


tambahan atau mengklarifikasi beberapa informasi.

Perhatikan pada hal-hal yang tidak cocok, tidak sesuai atau salah.

 Penutup

Pada proses ini, ucapkan terimakasih, beri kesempatan seluas-


luasnya secara terbuka (bila memungkinkan) untuk kontak-kontak
dimasa mendatang. Jika perlu (anda masih mengharapkan
informasi tambahan lebih lanjut) berikan kartu nama atau nomor
telepon yang dapat dihubungi oleh narasumber. Jangan lupa
untuk meminta nomor telepon narasumber yang dapat dihubungi
(segera uji apakah benar atau tidak)

o Mengajukan pertanyaan

Pada saat mengajukan pertanyaan perhatikan beberapa hal berikut


ini.

1. Mendengarkan secara aktif (Active listening)

Gunakan kontak mata dan anggukan kepala untuk menjelaskan


kepada narasumber bahwa anda secara aktif mendengarkan
mereka, gunakan kata-kata yang menunjukan bahwa anda
mengerti apa yang anda dengarkan, demikian juga ketika anda
merasa ragu atas beberapa pernyataan yang anda dengarkan.

:| 23
Bahan Ajar KomNeg DFD

Gunakan juga pernyataan-pernyataan yang menunjukan


bahwa anda menghargai narasumber anda ketika mereka
memberikan informasi.

Pada proses ini, ada beberapa hal yang harus anda ingat, yaitu
setelah anda mengajukan pertanyaan, dengarkanlah
jawabannya, evaluasi jawaban itu (dengan memilah-milah
berdasarkan penting dan relevansinya) kemudian ingat- rekam.

Gunakan catatan kecil untuk membantu anda merekam


informasi yang ada dalam wawancara, meskipun pada saat itu
anda telah merekam semuanya secara audio atau visual. Hal ini
membantu anda untuk tetap konsentrasi dan aktif
mendengarkan.

Pada saat wawancara, perhatikan juga respon/signal verbal dan


non verbal.

2. Pertanyaan terbuka

Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang tidak dibatasi


dengan suatu topik tertentu atau topik yang ditanyakan masih
sangat luar, contohnya “ Katakan kepada kami tentang…..?”
atau “Jelaskan kepada kami…….?”.

Pertanyaan terbuka ini akan membuat narasumber memberikan


seluruh informasi yang dimilikinya, umumnya disampaikan
berdasarkan skala prioritas sesuai sudut pandang narasumber.

Dengarkan jawabannya, gunakan teknik “kesunyian” (jeda)


untuk memancing informasi lebih banyak dan dalam, gunakan
gesture anda untuk menunjukkan bahwa anda masih
mengharapkan narasumber menceritakan informasi lebih
Bahan Ajar KomNeg DFD

banyak lagi. Pilah-pilah informasi tersebut dan beri penekanan


pada informasi yang tidak cocok, tidak sesuai, bertentangan
atau tidak konsisten.

3. Pertanyaan Langsung

Pertanyaan langsung umumnya berbentuk sederhana, terbata


pada satu topik tertentu. Disampaik dengan jelas dan mudah
dimengerti. Pertanyaan seperti ini baik digunakan untuk
mengklarifikasi hal-hal tertentu, atau memperoleh informasi lebih
mendalam atas suatu topik.

4. Pertanyaan khusus

Pertanyaan khusus dimaksudkan untuk memperoleh informasi


yang lebih spesifik atau suatu hal. Pertanyaan bentuk ini pada
umumnya berkaitan dengan Siapa?, Apa?, Kapan?, Dimana?,
Mengapa?, dan Bagaimana? (5 W 1 H - Who, What, When,
Where, Why, and How)

5. Pertanyaan Bertumpuk

Jangan mengajukan pertanyaan bertumpuk, yaitu dua atau


lebih pertanyaan dalam satu kalimat tanya, atau melakukan
pertanyaan berikutnya sebelum pertanyaan pertama dijawab.
Misalnya “Anda pergi ke Jogya dengan siapa, pada hari apa
dan dengan penerbangan apa?”

:| 25
Bahan Ajar KomNeg DFD

I. Negosiasi

DR. William Hendriks dalam bukunya Bagaimana Mengelola Konflik, Petunjuk


Praktis untuk Menajemen Konflik yang Efektif, mengidentifikasi konflik menjadi
sebagai berikut:

Konflik interpersonal lebih jamak diasosiasikan sebagai manajemen konflik karena


melibatkan sekelompok orang. Berdasarkan tempat kejadiannya bisa terjadi
intragroup maupun intergroup. Konflik intergroup adalah konflik yang paling
kompleks dan paling serius bagi organisasi, karena setiap waktu dapat
mengalami eskalasi dan menyebar di antara kelompok, gosip serta desas-desus
yang membahayakan kinerja organisasi.

Konflik interpersonal dapat diselesaikan dengan lima gaya penyelesaian konflik


berdasarkan tinggi-rendahnya perhatian pada orang lain serta tinggirendahnya
perhatian diri sendiri, sebagai berikut:
Bahan Ajar KomNeg DFD

Sedangkan konflik intrapersonal melibatkan ketidaksesuaian fisik, emosi atau


mental yang disebabkan oleh pekerjaan tidak sesuai dengan keahlian,
kepentingan, tujuan atau nilai-nilai. Dalam www.akuinginsukses.com terdapat
pendapat lain tentang penyebab konflik intrapersonal di tempat kerja, yaitu:

• Kondisi kerja yang selalu berada di bawah tekanan

• Ketidakjelasan tugas yang diberikan

• Permintaan barang yang sangat tinggi

• Kurangnya perencanaan kerja

• Adanya ancaman di kalangan karyawan

• Teriakan dan makian para konsumen

• Teman kerja yang selalu mengganggu

• Ketidaknyamanan fisik, seperti suara mesin yang ribut, ventilasi yang kurang

• dan yang paling buruk, tidak adanya perbaikan untuk mengatasi masalah-
masalah diatas.

Konflik intrapersonal bersifat destruktif, bisa menjurus ke bunuh diri. Tetapi


walaupun bersifat personal bisa juga menganggu orang lain dalam timnya.

Konflik intrapersonal bisa diatasi dengan ‘manajemen stres’.

:| 27
Bahan Ajar KomNeg DFD

Berikut adalah sembilan tips mengatasi stress di tempat kerja :

1. Rencanakan dengan baik aktivitas anda : apa, mengapa, bagaimana,


kapan dan siapa yang bertanggung jawab terhadap tugas-tugas. Penting
sekali untuk membuat perencanaan bukan hanya jangka panjang tapi juga
jangka pendek (rencana bulanan, rencana harian).

2. Pastinya anda di masa lalu pernah mengalami masalah-masalah di tempat


kerja. Coba ingat-ingat kembali adakah cara-cara yang dapat anda
gunakan untuk mengatasi masalah yang anda hadapi saat ini.

3. Ikutlah membangun iklim kerja yang menyenangkan, yaitu dengan bersikap


terbuka dan berkomunikasi dengan sesama rekan kerja.

4. Pastikan anda mengerti terhadap tugas dan tanggung jawab anda, serta
jangan ragu untuk bertanya.

5. Lakukan beberapa kali break untuk beberapa menit selama anda bekerja.
Santai dan JANGAN MELAKUKAN APAPUN. Ambil nafas dalam-dalam.

6. Miliki sikap toleransi kepada sesama rekan kerja. Ingatlah bahwa


masingmasing orang adalah pribadi yang unik, sebagai contoh : beberapa
orang justru berprestasi lebih baik di bawah tekanan sementara sebagian
yang lain membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikan
pekerjaannya.

7. Delegasikan sebagian tanggung jawab anda kepada anak buah anda.

8. Pertahankan semangat tim anda, misalnya dengan melakukan


perayaanperayaan kecil, berolahraga atau berekreasi bersama.

9. Sediakan lingkungan kerja yang baik. Minimalkan gangguan-gangguan


seperti suara, ventilasi, cahaya dan suhu.
Bahan Ajar KomNeg DFD

G. Strategi Negosiasi

Startegi dalam negosiasi tidak lepas dari kemampuan komunikasi dengan


memanfaatkan metode komunikasi LOQVE. Untuk mencapai keberhasilan dalam
negosiasi berprinsip, dapat kita gunakan salah satu dari strategi negosiasi atau
menggunakan kombinasi dari kelima strategi ini, yaitu strategi :

1) Menghindar

2) Akomodatif

3) Kompromi
4) Memaksa/ Kompetisi/Forcing

5) Kolaborasi

Kelima model atau pendekatan di atas pada dasarnya merefleksikan perbedaan


tingkat kerjasama (co-operativeness) dan tingkat daya terima (assertiveness) dari
pihak, yang mengalami pertentangan. Respon kooperatif menunjukkan keinginan
untuk memuaskan kebutuhan (needs) dari para pihak yang berinteraksi,
sedangkan respons assertive memberi fokus pada kebutuhan dari masing-masing
pihak yang terlibat konflik atau perbedaan kepentingan.

Gambar: Model Negosiasi

:| 29
Bahan Ajar KomNeg DFD

Kelima model negosiasi untuk penyelesaian konflik yang diilustrasikan di atas dapat
didefinisikan sebagai-berikut :

1) Avoiding (menghindar)

"Saya akan menunda masalah sampai saya memiliki waktu yang cukup
untuk memikirkan masalah tersebut."(Lose/Lose)

Menghindar (avoiding) dapat berarti bahwa pihak yang sedang


menghadapi konflik tidak memaksakan keinginan atau tujuannya untuk
disetujui pihak lain dan pada sisi lain, juga tidak menyetujui keinginan atau
tujuan pihak lain.
Pada tingkat tertentu, menghindar juga dapat berarti merupakan refleksi
dari perbedaan tujuan atau ketidaksediaan untuk menyelesaikan konflik.

2) Accommodating

"Saya akan berusaha menjaga perasaan orang lain dan memelihara


hubungan diantara kami" (Lose/Win)

Penyelesaian konflik model ini menginginkan agar penyelesaian masalah


dilakukan dengan baik (smooth) dan dalam beberapa situasi dilakukan
dengan melepaskan keinginan atau tujuannya sendiri atau berharap
hanya memperoleh sedikit manfaat, dengan memberi kesempatan
kepada pihak lainnya.

3) Compromising

Saya akan melepaskan beberapa point untuk dipertukarkan dengan


pihak lain”(Win/Win).
Bahan Ajar KomNeg DFD

Penyelesaian model ini melibatkan kesediaan untuk memenangkan


beberapa issue dari keseluruhan pokok masalah dan melepaskan atau
mengalah pada beberapa issue lainnya untuk memberi kesempatan
kepada pihak lain untuk memenangkan beberapa issue lainnya tersebut.

Dalam pengertian umum, model penyelesaian ini berusaha mencapai


kemenangan parsial (partial win/win) dari para pihak yang sedang terlibat
konflik.

4) Forcing

"Saya akan berusaha memenangkan posisi saya."

Model ini menunjukkan sebuah usaha untuk mendominasi pihak lain


dengan menggunakan otoritas (kekuasaan) formal yang dimilikinya,
tekanan (ancaman) fisik, ketentuan mengenai issue mayoritas atau dalam
kondisi tertentu dilakukan dengan mengabaikan tuntutan dari pihak lain.
Model ini merepresentasikan model klasik pendekatan "win/lose" yang
pada umumnya diasosiasikan dengan konflik.

5) Collaborating / Problem Solving

"Saya akan berusaha untuk memperhatikan semua kepentingan dan


masalah secara menyeluruh dan terbuka." ( Win/Win).

Model ini merepresentasikan sebuah keinginan untuk berusaha


memuaskan kebutuhan kedua-belah pihak yang sedang berada dalam
situasi konflik. Pihak yang menggunakan model penyelesaian ini juga
mempertimbangkan pemuasan secara menyeluruh (bukan parsial) tujuan
dari pihak lainnya. Model ini disebut juga model penyelesaian konflik yang
bersifat "win/win" yang menyeluruh dan para pihak yang terlibat dalam
penyelesaian konflik, dapat menggunakan proses negosiasi sebagai
sarana untuk mengaplikasikan model ini.

:| 31
Bahan Ajar KomNeg DFD

H. Prinsip Negosiasi2

Herb Cohen, seorang pengajar ternama dalam keahlian bernegosiasi,


mengatakan bahwa ada beberapa prinsip negosiasi yang menjadi dasar dan
harus diketahui oleh semua negosiator. Ia menamakan prinsip negosiasi ini sebagai
“The Nucleus of Negotiation.” Prinsip-prinsip tersebut bisa dengan mudah diingat
karena menggunakan singkatan “TIP” akronim dari Time, Information, Power.

Time, ada enam peraturan dalam time, yaitu:

1. The Dateline Rule

Dalam negosiasi manapun, dateline sangatlah penting. Karena orang-orang


mempunyai dateline (tenggat waktu) yang memungkinkan mereka untuk
mengambil keputusan dan bertindak. Jika tidak ada tenggat waktu, para
negosiator akan menghabiskan banyak waktu untuk mengambil keputusan
dan kadang-kadang bahkan tidak mengambil keputusan sama sekali. Jadi,
sebelum Anda memulai negosiasi, cari tahu apakah pihak lain mempunyai
dateline yang harus dipenuhi. Bila mereka tidak punya, maka Anda harus siap
tidak mendapatkan keputusan dan hasil sama sekali, atau keputusan itu butuh
waktu yang sangat lama!

2. Always Has A Dateline of Sorts

Kadang-kadang saat Anda bertanya, mereka mengatakan tidak memiliki


dateline dan mereka tidak sedang dikejar waktu. Jangan panik! Mereka PASTI
punya tenggat waktu, dan itu hanya gertakan saja. Bila mereka benar-benar
tidak punya, dalam kebanyakan kasus, mereka tidak bakal repot-repot
bertemu, berdiskusi, dan bernegosiasi dengan Anda. Tugas Anda sebagai
negosiator adalah mencari tahu dan menyelidiki datelinemereka yang

2
http://www.marketing.co.id/blog/2012/08/20/dasar-dasar-dan-prinsip-negosiasi-herb-cohen/
Bahan Ajar KomNeg DFD

sebenarnya. Terkadang Anda harus bertanya pada lebih dari satu orang.
SELALU adadateline, ketahuilah.

3. Tighter Timeframe is at a Disadvantage

Aturan ketiga mengatakan bahwa pihak dengan dateline lebih singkat dan
pendek, akan berada dalam posisi yang lemah. Ini dikarenakan dia
menghadapi tekanan yang lebih besar dan harus lebih cepat mengambil
keputusan atau membuat kesepakatan.

Bandingkanlah dateline mereka dengan dateline Anda. Jika sudah


membandingkannya, maka pertimbangkanlah skenario-skenario berikut:

a. Dateline Anda lebih singkat, pendek atau lebih cepat dari mereka.

b. Dateline Anda lebih panjang, longgar atau lebih lambat dari mereka.

Bila punya dateline lebih singkat, maka dia mendapat tekanan lebih besar,
yang membuat mereka cenderung lebih mudah berkompromi untuk
mencapai kesepakatan.

Maka dari itu, berhati-hatilah dalam memberikan informasi. Bila mereka


mengetahui bahwa dateline Anda lebih pendek dari mereka, maka Anda
akan berada pada posisi yang lebih lemah untuk melakukan negosiasi dan
mencapai kesepakatan.
Sebaliknya, bila dateline Anda lebih singkat dari mereka, tetapi Anda tetap
mengatakan atau memberikan kesan bahwa dateline Anda lebih panjang
atau longgar, maka mereka akan mengira bahwa mereka berada dalam
posisi yang lebih lemah, walaupun faktanya Andalah yang lebih lemah.

Satu hal yang dapat Anda lakukan bila dateline Anda lebih singkat dari
mereka adalah berdiskusi dengan bos Anda agar dia dapat memberikan

:| 33
Bahan Ajar KomNeg DFD

kelonggaran waktu. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan keuntungan


dalam bernegosiasi.

4. All Datelines Should Be Analyzed

Jadi, Anda harus tahu bahwa negosiator yang baik dan paham betul akan
pentingnya dateline, mungkin tidak akan memberitahukan dateline yang
sebenarnya pada Anda. Anda harus lebih banyak bertanya,
lakukancrosscheck pada orang lain, dan selidikilah lebih lanjut kebenaran
informasi yang ada. Bila terdapat banyak informasi yang tidak akurat dan
tidak konsisten, itu merupakan bukti bahwa mereka berbohong
tentangdateline mereka. Bila mereka tahu bahwa Anda mengetahui mereka
berbohong tentang dateline mereka, maka posisi Anda akan menjadi lebih
kuat.

5. Generally Patience Pays

Anda harus bersabar, tenang, dan jangan emosional dalam bernegosiasi.


Negosiator yang emosional kerap tidak dapat mengambil keputusan yang
logis dan benar, yang seringkali baru disesalkan kemudian. Mereka mungkin
akan mencoba untuk memprovokasi dan membuat Anda menjadi emosional.
Jangan terpancing, dan kekuatan akan tetap di tangan Anda.

6. A Proposal Tended Closer to the Dateline Has More Credibility

Bila ingin agar pihak lain berpikir bahwa ini adalah tawaran terakhir Anda,
maka Anda dapat memberikan proposal sedekat mungkin dengan waktu
dateline mereka. Ini akan menunjukkan pada mereka bahwa Anda sudah
memikirkan semuanya dengan matang, melihat segala kemungkinan, dan ini
adalah benar-benar tawaran terakhir Anda. Berikan tawaran terakhir

Anda pada waktu yang sedekat mungkin dengan dateline yang ada. Hal ini
mempunyai keuntungan yang lain, yaitu mereka tidak punya banyak waktu
Bahan Ajar KomNeg DFD

lagi untuk melakukan tawar-menawar dan cenderung akan menerima


tawaran Anda.

Information

Sudah merupakan hal yang umum bahwa input dapat mengubah output.
Informasi (INPUT) yang Anda terima secara langsung atau tidak langsung akan
mempengaruhi tindakan, strategi, dan perilaku Anda (OUTPUT). Begitu pula,
informasi yang dimiliki oleh pihak lain juga akan mempengaruhi tindakan, strategi
dan perilaku mereka. Karenanya, Anda harus mencari informasi, mendengarkan
dengan seksama informasi-informasi penting yang mungkin diberikan secara tidak
sadar oleh pihak lain.

Karena input mempengaruhi output, Anda juga bisa memberikan informasi yang
relevan kepada mereka agar dapat mempengaruhi tindakan, strategi dan
perilaku mereka. Bagaimana Anda menghendaki mereka bertindak? Berikan
informasi yang nantinya dapat memberikan keuntungan bagi Anda.

Pertahankan selalu konsentrasi anda. Orang cenderung untuk memberikan


informasi secara ceroboh bila mereka kehilangan konsentrasi. Orang dapat
kehilangan konsentrasi bila mereka sedang lelah. Jadi sebelum bernegosiasi,
pastikan anda mendapatkan istirahat yang cukup. Bila memungkinkan, lakukan
negosiasi bila mereka sedang lelah, dan Anda sedang dalam kondisi puncak.

Memberikan informasi kepada pihak lain mungkin menunjukkan bahwa Anda


mempercayai mereka. Saling bertukar informasi dapat mempererat hubungan
yang ada. Namun berhati-hatilah bila mereka memberikan informasi kepada
Anda. Jadi perhatikanlah dengan baik informasi yang Anda berikan dan
dapatkan.

:| 35
Bahan Ajar KomNeg DFD

Power

Power adalah kemampuan Anda untuk mempengaruhi perilaku pihak lain.


Pertama-tama, Anda harus menyadari bahwa pada situasi apapun dalam
negosiasi, Anda SELALU punya kekuatan (power). Bahkan jika anda merasa tidak
mempunyai kekuatan dan berada dalam posisi yang lemah, anda tetap punya
kekuatan. Mengapa? Karena ada dua macam kekuatan:

1. Real Power (kekuatan yang sesungguhnya), karena kekuatan memang di


tangan Anda.

2. Perceived Power, yaitu Anda sebenarnya tidak mempunyai kekuatan, tetapi


pihak lain tidak tahu atau mengira kekuatan Anda lebih besar dari mereka.

Jadi, jika Anda tidak memiliki kekuatan, Anda dapat menciptakan kesan, bahwa
Anda mempunyai kekuatan. Sebenarnya, kita sering UNDER-ESTIMATE dengan
kekuatan kita sendiri ketika bernegosiasi, dan terlalu OVER-ESTIMATE kekuatan pihak
lain! Tahukah Anda? Pihak lain mungkin punya pikiran yang sama dengan Anda
dalam hal ini. Jadi ciptakan saja kesan, bahwa Anda memiliki bargaining power
yang lebih besar daripada mereka. Maka mereka secara psikologis akan merasa
lebih lemah. Jadi, negosiasi tidak jauh berbeda dengan keahlian dalam permainan
pikiran.

I. Empat Aturan Dasar Negosiasi Berprinsip

Dalam melakukan negosiasi harus berpegang pada empat aturan dasar negosiasi
berprinsip, yaitu:

1. Memisahkan perasaan pribadi dengan masalah yang sedang dihadapi

2. Fokus pada kepentingan, bukan posisi

3. Mengumpulkan beberapa pilihan sebelum membuat keputusan

4. Memastikan bahwa hasil didasarkan pada kriteria yang objektif

Anda mungkin juga menyukai