Anda di halaman 1dari 6

Strategi Pemasaran Adidas

Hesti Sita Komala


180440100

ABSTRAK

Adidas adalah salah satu brand internasional yang sudah dikenal semua orang dan
dikenal oleh semua kalangan di seluruh dunia. Adidas sudah memilki nama di dunia
internasional khususnya di kalangan konsumennya. Banyak apresiasi dan
penghargaan yang telah diterima oleh brand ini karena prestasi yang tidak satu atau
dua kali saja namun sudah menjadi langganan bagi Adidas. Setiap kesuksesan suatu
perusahaan pasti tidak bisa terlepas dari peran strategi marketing perusahaan secara
keseluruhan.

Didalam paper ini akan menjelaskan bagaimana perusahaan global seperti Adidas
dapat bertahan dalam kurun waktu yang lama dengan memanfaatkan Strategi Global
yang dimilikinya dari sistem perekrutan, marketing, hingga proses Supply ke beberapa
toko-tokonya yang ada diseluruh dunia.

Kata-kata kunci: Adidas, Strategi

Sejarah Singkat Perkembangan Adidas.

Adidas adalah salah satu produsen pakaian olahraga dan sepatu atletik yang terbesar
di Eropa yang memiliki power yang kuat yaitu merek yang terkenal di dunia atau
lingkungan global. Perusahaan adidas bisa dikatakan Perusahaan Multiinternasional
karena Adidas mempunyai kegiatan produksi tidak hanya di satu Negara saja namun
ada di beberapa Negara sekaligus, karena itu adidas dapat dikenal diseluruh dunia.
Produk yang dihasilkan adidas juga tidak hanya baju dan sepatu olahraga namun ada
beberapa aksesoris penunjang saat berolahraga. Adidas melakukan strategi promosi
yang cukup baik terhadap pemasaran produknya, yaitu menjadi sponsor utama
kejuaraan sepak bola dunia serta piala eropa. Adidas juga bekerjasama dengan banyak
desainer terkenal guna meningkatkan daya tarik konsumen, ini merupakan salah satu
strategi promosi yang dimiliki Adidas.

Pendiri adidas sendiri ialah seorang pria bernama Adolf (Adi) Dassler yang dimulai
pada tahun 1920 di Jerman membuat proyek kecil-kecilan yakni produk sepatu
olahraga di ruang cuci milik Ibunya. Bisnis yang awalnya hanya iseng dan coba-coba
ini akhirnya membuat Adidas dapat dikenal diseluruh dunia Karena kualitas sepatu
karya Adolf ini sangat bagus. Adidas sendiri seperti toko lainnya dimana ia memiliki
logo agar menjadi identitasnya, logo tersebut baru digunakan sekitar tahun 1948.
Secara visual logo Adidas sebenarnya sangat simple dan hanya berupa huruf Adidas,
dengan nama Adolf Dassler diatasnya serta adanya ilustrasi sepatu ditengahnya. Adi
Dassler memiliki awal yang mulus hingga merk sepatu miliknya ini dapat diakui dan
mencapai titik kesuksesannya pada waktu adanya ajang pesta olahraga dunia seperti
Olimpiade Helsinki, Melbourne, Roma dan lainnya. Dan yang paling membuatnya
bangga ialah pada saat itu tim sepak bola Jerman menjadi juara dunia sepak bola
dengan menggunakan sepatu buatannya tersebut.
Pada sekitar tahun 1950an, brand Adidas benar-benar melegenda. Dengan inovasi
pertama kali sebuah sepatu bola, lengkap dengan pul-nya, perusahaan ini telah
menarik perhatian semua liga sepakbola terbesar diseluruh dunia, yang tentunya
terbukti sangat menguntungkan. Pada kenyataannya, Adidas telah mendesain sepatu
bola yang dikenakan oleh tim juara pada Piala Dunia 1954, yang bertempat di
Switzerland. Di tahun 1956, brand adidas menjadi sponsor dalam Olimpiade
Melbourne, sejak itu maka tidak ada yang memungkiri, tidak ada yang bisa
menghentikan ekspansi mereka. Saat ini, adidas adalah salah satu nama brand paling
terkenal di seluruh dunia, sebuah prestasi hebat untuk awal yang sederhana.
Adidas dapat benar-benar mengembangkan sayapnya dan mulai memproduksi
pakaian olahraga. Pada tahun 1963, mereka juga mulai berekspansi di wilayah alat
olahraga, jika bukan karena manuver ini, kita tidak akan melihat bola dan
perlengkapan lainnya di seluruh event olahraga sepakbola utama. Secara ikonik
menjadi olahraga yang indah dengan brand adidas. Hingga kini adidas telah menjadi
fashion yang sangat populer, tidak hanya untuk olahraga, namun juga gaya hidup.

Adidas sempat mengganti logonya pada tahun 1972 dengan konsep “Trefoil Logo”
dimana mengangkat tema logo visual tiga daun terangkai. Konsep logo baru ini tidak
semata-mata pembaruan saja namun ada makna dibaliknya yakni simbol semangat
Olimpiade yang menghubungkan 3 benua. Pada tahun 1997 memperkenalkan unsur
logo barunya lagi dimana maknanya lebih luas dan mencakup desain perusahaan yang
terintegrasi. Logo baru tersebut ialah 3 bars. Logo ini terinspirasi dari 3 stripes seperti
yang tampak pada alas kaki. Bentuk 3 bar seperti gunung yang menunjukan tantangan
yang harus dihadapi dan tujuan yang harus dicapai.
Setelah bertahun-tahun mengalami masa kejayaan dan mengalami liku-liku
perkembangan usaha, pada tahun 1996, Adidas mengalami modernisasi dengan
menerapkan konsep 'We knew then - we know now'. Apakah itu? Mungkin kurang
lebih menggambarkan atau menjelaskan kesuksesan masa lalu dan kejayaan hingga
kini. Adapun logo baru yang digunakan secara visual berupa tiga balok miring yang
membentuk tanjakan yang menggambarkan kekuatan, daya tahan serta masa depan.
Sejak saat itu logo Adidas tidak pernah mengalami perubahan, serta masih berjaya
hingga saat ini.

Yang paling diingat ialah saat berjayanya Nike di pasar internasional, adidas berhasil
mengembalikan pamornya pada tahun 1986 ketika Run D.M.C, sebuah grup
musik rap dari New York, membuat lagu yang berjudul “My Adidas”, dan sekaligus
mempopulerkan sepatu adidas yang mereka pakai tanpa menggunakan tali. Hal
tersebut menjadi gaya tersendiri yang banyak ditiru oleh fans-fans mereka.

Ada masa dimana para generasi muda As dan Eropa memiliki pemikiran bahwa
generasi muda cenderung menghindari apapun yang orang tua mereka pakai,
termasuk dalam urusan sepatu. Mereka menghindari pemakaian nike dan reebok,
yang dulu dipakai oleh orang tua mereka. Sehingga barang-barang produksi adidas
yang sudah berumur 20 tahun-pun tiba-tiba menjadi barang koleksi yang mahal
harganya dan dicari-cari oleh banyak orang. Hal ini pun dimanfaatkan oleh adidas
untuk memproduksi dan mengeluarkan kembali (re-issue) beberapa model sepatu
populernya (seperti adidas rom, rekord, athen, dublin) .Hal ini mengangkat status
adidas itu sendiri, dari sekedar produk olahraga menjadi semacam lambang gaya
hidup yang baru.
Strategi Pemasaran Adidas

Adidas memiliki strategi promosi yang sebagian besar dilakukan melalui advertising
untung meningkatkan daya jualnya. Pengaruh yang sangat terlihat ialah pada
penggunaan iconic sebagai merek yang membuat penghasilan perusahaan semakin
lama semakin naik. Sponsor yang dikendalikan atau dimiliki oleh adidas disalurkan
lewat media dimana beberapa pesan-pesan tersebut didesain agar meningkatkan daya
tarik konsumen di Negara yang dituju. Pengiklanan regional atau pan regional dibuat
untuk audiens di berbagai pasar Negara. Keegan (2005:437) mengemukakan “Global
Advertising may be defined as massages whose art, copy, headlines, photographs,
tag lines, an other elements have been developed expressly for their world wide
suitability.” (Global Advertising dapat diartikan sebagai pesan yang seni, salinan,
topic utama, photo / gambar, garis label dan elemen-elemen lainnya yang telah
dikembangkan pengekspresiannya untuk diseluruh dunia).

Dalam peranan global advertising yang efektif dapat pula meningkatkan pengharapan
perusahaan dan menciptakan konsep baru seperti “product culures”. Karena
advertising selalu didesign dengan menambahkan nilai peikologis pada sebuah produk
atau brand, cara berkomunikasi dalam marketing consumer produk. Global
advertising juga menawarkan skala ekonomi perusahaan sama baiknya dengan akses
yang dikembangkan pada distribution channels. Didalam pasar sasaran pasti ada
pemasaran yang baik, maka dengan demikian pemasaran memiliki andil yang besar
terhadap bagaimana menambah jumlah pelanggan, penyampaian, pengkomunikasian
nilai pelanggan yang unggul. Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk
mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif
dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

Ruang lingkup pemasaran memiliki lingkungan dimana terdiri dari lingkungan tugas
dan lingkungan luas. Lingkungan tugas mencakup para pelaku dekat yang terlibat
dalam memproduksi, menyalurkan, dan mempromosikan tawaran. Sedangkan
lingkungan luas terdiri dari enam komponen, yaitu: lingkungan demografis, ekonomi,
lingkungan alam, lingkungan teknologi, lingkungan hukum politik, dan lingkungan
sosial budaya. Lingkungan-lingkungan itu mencakup kekuatan yang dapat berdampak
besar bagi para pelaku di lingkungan tugas. Para pelaku pasar harus memberi
perhatian yang besar terhadap kecenderungan dan perkembangan lingkungan-
lingkungan itu serta melakukan penyesuaian sewaktu waktu atas strategi pemasaran
mereka.

Kurang lebih lebih dari 80 tahun lamanya Adidas telah menjadi bagian dari dunia
olahraga di segala bidangnya dengan menawarkan sepatu, pakaian serta beragam
aksesori pelengkap olahraga yang bernilai seni pada setiap produknya. Sekarang, grup
Adidas telah mengglobalisasi dan menguasai di bidang industri produk olahraga dan
menawarkan portfolio yang begitu luas dari segi produk di seluruh dunia. Strategi grup
Adidas sangatlah simpel: memperkuat brand secara terus menerus dan
mengimprovisasi posisi kompetitif serta keuangan mereka. Aktivitas perusahaan dan
lebih dari 150 cabangnya dipantau langsung oleh pemimpin grup di Herzogenaurach,
Jerman

Dengan demikian Adidas merupakan salah satu produsen peralatan olah raga yang
cukup menguasai pasar dunia dimana Adidas juga melakukan beberapa strategi
promosi yang cukup berpengaruh terhadap pemasaran produknya yaitu menjadi
sponsor utama kejuaraan sepak bola piala dunia serta piala eropa. Adidas disini
bekerjasama dengan beberapa desainer terkenal mengeluarkan produk baru dengan
segmen yang berbeda seperti contohnya bekerja sama dengan perancang Stella
Mcartney untuk mrnghasilkan busana casual serta beberapa diferensiasi berupa
parfum dan asesoris casual lainnya.

Melalui jaringan perusahaan anak, grosir, operator berlisensi dan agen membuat produk adidas
yang akan dijual di hampir setiap negara di dunia. Cabang - cabang Adidas tersebar di 50 negara
dan menjual kepada lebih dari 160 negara. Produk Adidas didominasi olehsepatu
sepak bola. Produksi tahunan dari 28 ribu pasang lebih dari 500 varietas di lebih
dari150 negara menempati penjualan teratas untuk barang olahraga. Adidas didirikan dan dicapai
dalam kerangka pasar, yang mencakup kepemilikan jelas dan manajemen ke
persimpangan manajemen produk. Untuk alat manajemen terpusat, mendirikan Desain dan
Development Centre di Eropa dan Amerika Utara. Serta menyiapkan regional struktur
penjualan anak perusahaan Gong Si dan distributor dengan perusahaan patungan
yang asli. Hal ini diharapkan langsung memperbaiki posisi pasar. Aktivitas perusahaan dan lebih
dari 150 cabangnya dipantau langsung oleh pemimpin grup di Herzogenaurach, Jerman. Strategi
pemasaran Adidas dalam menghadapi ketatnya persaingan, disebut dengan Strategi
Rantai Pasokan. Adidas melalui Biaya, lebih mungkin untuk melakukan outsourcing logistik
operasi perusahaan sejenis yang lain untuk mengurangi biaya operasi.Pada awal pertengahan
tahun 1996, perusahaan Adidas membayar perhatian lebih pada pengendalian biaya
logistic. Dengan berulang-ulang penimbangan, Adidas pada tahun 1996 memutuskan
untuk distribusi pakaian dalam outsourcing US UPS Global perusahaan logistic.

Tahun 1998,Adidas mendirikan perusahaan dan memiliki 113 karyawan. Adidas mencoba untuk
membuat perusahaan menjadi dasar untuk penetrasi pasar Asia. Ini akan mengambil alih
kuartal pertama. Tahun 1999 perusahaan DESCENCE harus komitmen dengan penjualan Adidas.
Di tahun 1999, Adidas di Amerika Utara juga menghadapi lingkungan ritel sulit.
Barangolahraga perusahaan itu, sebagai pengecer perlu menjual kelebihan persediaan
mereka, dan memesan produk-produk baru yang memiliki kecenderungan untuk
mengurangi kontrak penjualan Adidas saluran kesulitan ada jangka pendek, yang
mengakibatkan penurunan penjualan di Amerika Utara.

Akan tetapi, pada jangka panjang, kesulitan saat akan membawalingkungan ritel lebih
sehat, sangat mungkin untuk merangsang babak baru pembangunan perusahaan
apparel olahraga. Di masa ini, perusahaan barang olahraga semakin sensitif terhadap
biaya. Seperti suplai sangat besar. Perubahan kecil dalam biaya per unit akan
menyebabkan perubahan signifikandalam biaya total. Di samping itu penjualan menurun
menjadi kurang dari 8-9 bulan,sebelumnya. Pada Generasi sebelumnya pesanan datang
setiap dua minggu. Sekarang menjadi pesanan minggu depan. Siklus hidup sepatu dari 5-6
bulan dikurangi menjadi 3 bulan.Untuk mengatasi penyesuaian ini, fitur keamanan rantai
pasokan masih penting. Adidas harus memutar otak agar ia dapat tetap berdiri kokoh
di pasar internasional, karena banyaknya saingan yang bermunculan. Adidas sendiri
juga memiliki strategi yang bagus agar tetap bisa Berjaya walaupun memang sangat
susah jika tanpa adanya pemikiran yang kritis dari pendirinya.

Sangat lamanya grup Adidas berdiri telah menjadi bagian dari dunia olahraga di segala
bidangnya dengan menawarkan sepatu, pakaian serta beragam aksesori pelengkap
olahraga yang bernilai seni pada setiap produknya. Sekarang, grup Adidas telah
mengglobalisasi dan menguasai di bidang industri produk olahraga dan
menawarkan portofolio yang begitu luas dari segi produk di seluruh dunia. Strategi grup Adidas
sangatlahsimpel: memperkuat brand secara terus menerus dan mengimprovisasi posisi
kompetitif serta keuangan mereka.

Semenjak awal berdirinya Adidas salah satu kunci keberhasilannya adalah


kemampuan dalam bidang teknologi informasi. Sejak awal Adidas telah mempunyai
suatu sistem database yang teratur dan sangat baik. Database yang telah ada ini
kemudian dimanfaatkan lebih jauh dan diintegrasikan dengan kebutuhan masa kini.
Beberapa sistem yang terjalin adalah sistem CRM (Customer Relationship
Management), sitem SCM (Supply Chain Management) dan ERP (Enterprise
Resource Planning).Untuk melakukan peralihan dari sistem database konvensional
menjadi sistem baru yang lebih terintegrasi, Adidas melakukan BPR (Business Process
Engineering). Para mitra utama juga dituntut untuk melakukan proses BPR,
walaupun pada tingkat yang berbeda dari yang dilakukan oleh Adidas. Relationship
antara mikro dan makro-pabrik, yang menyerupai konsep. Fungsi dukungan yang
dibagi antara mikro- pabrik dalam makro-pabrik untuk menyediakan skala ekonomi.

Jumlah mikro-pabrik menentukan total kapasitas jaringan manufaktur. Mikro-pabrik


yang terkait dengan kelompok produk tertentu dan saat ini dan diproyeksikan
permintaan untuk kelompok produk tertentu digunakan untuk menentukan jumlah
pabrik mikro yang dibutuhkan.mikro-pabrik yang kemudian didistribusikan antara
makro-pabrik didasarkan pada kombinasi dari tersedia ruang dalam jaringan,
kedekatan dengan pasar yang untuk dilayani, biaya distribusi, dan situs kompetensi.
Model Pabrik, adalah sarana untuk mencapai efisiensi global, yang pertama dari tiga
komponen komponen dalam transnasional.

Kekuatan utama dari perusahaan adidas adalah merek mereka yang terkenal di dunia.
Pengakuan yang kuat tersebut adalah hasil dari perusahaan yang konsisten pada
pengenalan produk baru, pengembangan merek, dan kegiatan penguatan. Misalnya,
adidas muncul sebagai pemimpin pasar di Jepang pada tahun 2005, sebagai hasil dari
peluncuran produk baru dan citra merek yang kuat di wilayah tersebut. Untuk
memperkuat citra merek, adidas berusaha untuk membedakan masing-masing nilai
merek dengan memenuhi harapan konsumen tertentu. Perusahaan juga telah
membentuk struktur operasi, yang selaras dengan merek sehingga nilai-nilai merek
yang diwakili oleh adidas mengasosiasikan aspirasi konsumen dengan kuat. Kekuatan
kunci lain adidas adalah komitmennya untuk teknologi. Perusahaan berusaha untuk
meluncurkan setidaknya satu teknologi dan beberapa produk baru setiap tahun.
Melalui kemitraan strategis dengan Stella McCartney, Polar dan Porsche Design,
adidas telah meningkatkan inovasi produk dan kemampuan desain. Sebagai contoh,
DMX dan Pompa 2.0 produk yang diluncurkan di bawah merek Reebok perusahaan
pada tahun 2005 Jepang adalah pasar terbesar kedua di dunia untuk barang-barang
olahraga. Dalam pandangan ini, adidas memandang pertumbuhan peluang di Jepang
dan pasar negara berkembang lainnya di Asia seperti China dan Korea. Perusahaan
mengharapkan peningkatan penjualan dari Olimpiade Beijing 2008 dan menganggap
acara tersebut menjadi pemicu utama pendapatan di pasar Cina. adidas juga
merasakan peluang pertumbuhan di India dan Asia Tenggara. Amerika Latin
diharapkan untuk menyaksikan pertumbuhan ekonomi yang kuat di tahun- tahun
mendatang, karena perkembangan di Argentina dan Brasil. Daerah ini akan
mengalami reformasi kebijakan fiskal, struktural dan moneter, yang diharapkan dapat
memacu pertumbuhan mereka. Di Eropa, pasar Eropa Timur, terutama Rusia,
diharapkan menunjukkan PDB yang kuat, dan peningkatan tingkat lapangan kerja dan
pendapatan. Segmen sport perempuan menunjukkan prospek pertumbuhan yang
sehat, yaitu 50% dari total pengeluaran untuk alas kaki atletik.

Adidas memiliki kesempatan untuk memperluas lebih lanjut dalam bisnis pakaian
olahraga, sepatu dan peralatan kebugaran Adidas menghadapi persaingan yang ketat
di industri barang olahraga dan dipaksa untuk tetap berfluktuasi mengikuti selera
konsumen. Perusahaan akan menghadapi tantangan karena kebutuhan untuk
membedakan dirinya dari pemain lain dan untuk memenuhi kebutuhan konsumen
yang beragam. Operasi perusahaan rentan terhadap risiko politik dan peraturan tarif
adat dan pembatasan impor, terutama di Brazil dan Argentina, adidas memiliki risiko,
karena saluran ritel, teknologi informasi (TI), mata uang dan suku bunga fluktuasi,
serta likuiditas dan pendanaan risiko. Sebuah perlambatan permintaan konsumen di
AS diperkirakan pada tahun 2006, karena inflasi harga perumahan. Penurunan neraca
perdagangan daerah juga akan menimbulkan risiko bagi perekonomian regional dan
global.

Kesimpulan

Setiap perusahaan pasti memiliki “key of success” seperti Adidas, kunci keberhasilan
perusahaan dalam persaingan adalah berusaha untuk dapat bersaing dengan
perusahaan lainnya dengan menggunakan strategi yang baik. Dalam persaingan global
dibutuhkan daya saing yang kuat, hal ini telah mampu diterapkan oleh Adidas. Adidas
memiliki strategi promosi yang sebagian besar dilakukan melalui advertising untung
meningkatkan daya jualnya. Pengaruh yang sangat terlihat ialah pada penggunaan
iconic sebagai merek yang membuat penghasilan perusahaan semakin lama semakin
naik. Hal tersebut telah nampak pada setiap sistem operasionalnya yang dilakukan
secara global dan terintegrasi dengan teknologi untuk kelancaran setiap prosesnya. Ide
Topik Sistem Operasi Global sebagai Faktor Peningkat Daya Saing dalam Persaingan
Global (Global Competitive Advantage)

DAFTAR PUSTAKA

Griffin, R. W. dan Ronald J. Elbert. 2006. Business 8th Edition. New Jersey: Prentice
Hall.
Keegan, Warren J. 2005. Global Marketing 4th Editon International Edition. USA:
Prentice hall
Cravens, David W. & Nigel F. Piercy. 2006. Strategic Marketing 8th Edition. New
York USA: Mc Graw-Hill Education.
M. Suyanto. 2007. STRATEGIC MANAGEMENT Global Most Admired Companies.
Yogyakarta: CV ANDI Offset
Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran (Edisi Kesebelas). Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia.
Hadfield, Will. Dec 2006. “Adidas scores savings with global recruitment system”.
TechTarget : United States
Rudberg, Martin. October 2005. “Global Operations Strategy : Coordinating
Manufacturing Networks”. Department of Science and Technology : Linkoping
Universit

Anda mungkin juga menyukai