Kota Garut merupakan kota yang dikenal dengan makanan khasnya yaitu Dodol Garut. Namun Dodol Garut yang kini bukan lagi dodol biasa, dodolnya lebih unik dengan rasa yang lebih enak. Karena dari setiap lapisnya dibungkus dengan balutan cokelat. Perjalanan bisnis Kiki Gumelar bermula saat ia berada di Yogyakarta Pada tahun 2007 sewaktu ia bekerja. sebagai Manajer Pengembangan Bisnis di PT Nirwana Lestari, dan distributor produk PT. Ceres Indonesia, tak mampu membendung keinginannya berwirausaha. Ia merasa perlu tantangan dalam hidupnya. Apalagi sudah delapan tahun Kiki tinggal di Yogyakarta. Maka ia nyambi usaha sampingan berupa kue dan roti. Usaha sampingannya tersebut ternyata membuat lelaki asal Garut ini menjadi tidak fokus bekerja di perusahaan, sehingga memunculkan rasa jenuh. Ia ingin segera berhenti kerja dan pulang ke kampung halamannya. Kondisi ini terus memaksa laki-laki penyuka travelling ini melakukan Inovasi usaha sampingannya ini dengan berbagai cara. Awal mula terciptanya Chocodot yaitu dodol khas Garut dengan balutan cokelat ini, suatu hari pada bulan Juni 2009, sang Owner tiba-tiba berkeinginan untuk memasukan cokelat kedalam dodol yang saat dibawakan oleh Ibunya dari Garut, dan setelah dicoba hasilnya ternyata enak. Maka dengan alasan itu dia meminta izin kepada orang tuanya untuk mengembangkan usaha dodol cokelatnya itu, akan tetapi orang tuanya tidak mengizinkan dia untuk menjadi pebisnis, sebab bisnis bagi kebanyakan orang terutama di kampung masih dianggap sepele dibandingkan dengan bekerja di Perusahaan. Namun hal ini tidak dijadikannya kendala, melainkan sebagai spirit dan motivasi untuk dapat meyakinkan usaha ini kepada orang tua. Akhirnya, setelah melalui proses yang tak mudah, Kiki keluar dari tempat kerjanya, ia langsung tancap gas dengan menekuni pembuatan Chocodot di Garut dengan modal Rp 17 juta hasil pinjaman kartu kredit milik ibunya dan 25 juta untuk bahan baku, maka Kiki mulai mencoba memproduksi Chocodot. Namun setelah itu, lelaki 32 tahun ini tidak lantas begitu saja meraup sukses. Chocodot Kiki langsung dicoba dipasarkan ke beberapa toko di Garut. Akan tetapi ada beberapa toko yang mencibir, banyak menganggap Chocodot makanan yang aneh, tak layak untuk dijual. Saat itu saya sempat menangis, kisahnya. Bahkan dirinya pernah juga ditipu oleh seorang pengusaha dari Jakarta, yang memesan banyak Chocodot, tetapi nyatanya kabur dan uang tidak didapatkan. Namun hal itu tidak membuatnya patah semangat, justru itu dijadikan pelajaran yang berharga.
Dari beberapa toko yang menerima Chocodot, akhirnya mulai saat itulah semangat Kiki terbangun. Bahkan, tiga tahun kemudian dirinya sukses. Dari menyewa hingga mampu mendirikan outlet Chocodot sendiri. Dan kini telah memiliki beberapa gerai hingga ke luar Garut. Omzet penjualan pun kini mencapai ratusan juta rupiah. Produk Chocodot hasil tangan dari Kiki Gumelar memang sangat membanggakan. Garut yang dahulu terkenal dengan kerajinan kulit, kini memiliki coklat yang sangat diperhitungkan. Beberapa olahan cemilan lain pun digarap oleh Kiki, seperti Brodol (brownies dodol), Rangicok (Rangi-nang cokelat), Chocodot pun mulai dipasarkan sejak Juli 2009 dan ia mendirikan UD. Tama Cokelat, sebagai perusahaan yang menaungi Chocodot. Maka seiring berjalannya waktu, muncullah ide-ide unik yang bisa menghasilkan kreatifitas-kreatifitas unik mengenai dodol dengan balutan coklat. Chocodot muncul dari ide penggabungan khas tradisional dodol Garut dengan cita rasa cokelat Internasional. Tujuan membuat Chocodot adalah untuk memperkaya kuliner khas Garut dan mengangkat makanan tradisional hingga ke pentas nasional dan dunia. Tentang Produk a. Profil Bisnis Chocodot sendiri sebenarnya adalah nama produk makanan khas dari Jawa Barat yang dilaunchingkan pertama kali pada 9 Agustus 2009. Pemilik sekaligus pengolah citarasa rasa ini adalah Kiki Gumelar pemuda asal Garut. Usaha ini berada dibawah perusahaan UD Tama. Choco adalah singkatan dari Chocolate, sedangkan Dot merupakan singkatan Dodol Garut. Sejak berdiri tahun 2009 lalu, Chocodot masih diproduksi secara manual di Kota Garut. Di lihat sepintas, kemasan Chocodot sendiri nyaris tidak seperti produksi rumahan. Sebab, kemasan coklat dodol ini benar-benar mengikuti trend pasar. Tak heran, makanan ini mulai digemari para wisatawan untuk dijadikan buah tangan. Nama Perusahaan : UD Tama Coklat Nama Pemilik : Kiki Gumelar Alamat : Jl. Otista No 2 Pesawahan Tarogong-Garut Jawa Barat Bentuk Perusahaan : Home Industry Tahun Berdiri : 2009 Kota : Garut Provinsi : Jawa Barat Tlp : 0262- 234911/9119990 Web : www.cokelatgarut.com E-mail : chocodot_tama@hotmail.com Visi dan misi usaha chocodot milik kiki gumelar adalah, menjadikan Garut sebagai kota kreasi cokelat. Garut memang bukan penghasil cokelat layaknya Swiss namun bisa menghasilkan cokelat yang akan mendunia. Dan menjadikan Garut sebagai Swiss van Java. Bahan-bahan pembuatan Chocodot dan pengemasan Jika kita pergi ke garut pasti tidak akan lepas dari yang nama nya chocodot. Salah satu makanan khas dari Garut ini telah menyita banyak perhatian dari semua kalangan. Tidaklah sempurna bila ke garut tidak membeli chocodot sebagai oleh-oleh untuk di bagikan ke sanak saudara atau teman-teman dekat. Pada intinya dasar dari pembuatan chocodot tidaklah rumit, ada 3 jenis cokelat yang dipakai yaitu dark chocholate, white chocolate, dan milk chocolate. Setelah coklat batangan tersebut berhasil dilelehkan, selanjutnya dicetak kembali dengan melakukan pekerjaan tambahan bagian tengahnya diisi dengan dodol aneka rasa (misalnya dodol keju, dodol cokelat, atau dodol buah-buahan seperti jeruk, sirsak, duren, dll). Setelah proses itu selesai campuran cokelat dan dodol didinginkan dengan suhu dibawah 40 C, sehingga keduanya saling menyatu. Cita rasa cokelat yang manis dan tekstur dodol yang kenyal, menjadikan produk chocodot sebagai salah satu produk unggulan Tama Chocolate yang berhasil menembus pasar internasional, seperti Singapura, Malaysia.
Gambar 1 : keranjang chocodot Salah satu produk yang menarik adalah cokelat dengan wadah besek berwarna-warni. Demi pembuatan besek ini, Chocodot bekerja sama dengan lima koperasi yang ada di Garut. Di Milan, Italia, Kiki diminta Kedubes RI untuk mengikuti kompetisi produk makan nasional berbasis tradisional dan mengirimkan produk ke sana. Ia menyabet gelar juara pertama karena kemasan besek yang dibuat oleh perajin di dua desa di kecamatan Samarang, Garut, Jabar, yang tergolong inovatif, unik dan ramah lingkungan. Value added nya ialah mengangkat kerajinan besek khas Indonesia menjadi kemasan coklat yang unik. Beseknya kecil dan berisi coklat, tuturnya singkat. Varian dan jenis chocodot Selain memiliki varian lebih banyak, panganan khas Garut ini juga memiliki harga yang relatif murah dengan bahan yang lebih berkualitas. Anda juga bisa membeli satuan dan juga dalam bentuk paket. Chocodot memiliki lebih dari 300 varian.
Gambar 2 . Chokor
Di saat bulan ramadhan , menurut Kiki, ia sengaja menyediakan varian bernama Chokor, cokelat berisi kurma. Sehingga cocok dinikmati umat muslim untuk berbuka puasa. Untuk lebaran, ia juga sengaja membuat beberapa varian sepesial. Untuk sepesial lebaran ada cokelat silaturahmi (milk chocolate), fitrah (white), salaman (marble) dan maaf (dark chocolate).
Gambar 3 : Chocodot aneka rasa buah Bagi Anda yang menyukai varian buah-buahan, tak perlu khawatir, Chocodot juga tersedia rasa buah-buahan, diantaranya Chocodot Fruity Bar Durian, Chocodot Fruity Bar Sirsak, Chocodot Fruity Bar Nangka, Chocodot Fruity Bar Strawberry, Chocodot Fruity Bar Melon dan Chocodot Fruity Bar Jeruk. Selain itu Chocodot memiliki edisi spesial yang namanya diambil dari tempat wisata dan beberapa gunung di Garut, seperti Gunung Papandayan (perpaduan milk chocolate dengan dodol), Cikuray (milk chocolate dengan dodol keju), Gunung Guntur (milk chocolate dengan dodol susu), Gunung Haruman (dark chocolate dengan dodol), Gunung Talaga Bodas (white chocolate dengan dodol).
Gambar 4 : chocodot van java chili Anda juga bisa mencoba varian lain khas Jawa Van Java Chilli (Cabai), Van Java Ginger (jahe), Van Java Cinnamon (Kayu manis), Van Java Dark, Van Java Milk, dan Van Java White, Cemumu (cokelat jamu-jamu), cokelat cigarete berbentuk rokok (rasa rosemarry).
Gambar 5 : chocodot Coffe Tak hanya itu, bagi Anda penyuka kopi, di sini juga tersedia varian rasa copi, diantaranya Coffee Choc Papua, Coffee Choc Toraja, Coffee Choc Bali, Coffee Choc Java dan Coffee Choc Sumatera. Bahkan yang lebih menarik lagi, Chocodot pun menyediakan varian sosial life diantaranya Cokelat Gawat Darurat (Dark Chocolate), Cokelat Anti Galau (Milk Chocolate), Cokelat Tolak Miskin (Milk Chocolate), Cokelat Sesuwatu Banged (Marbel Chocolate), Cokelat Badai Tsunami (White Chookies dan Dark), Cokelat High Quality Jomblo (Dark Chookies), Cokelat Obat Stress (Milk Cookies), Cokelat Cegah Alay (Dark dan Milk), Cokelat Enteng Jodoh (Dark dan White), Cokelat Rasa Sayang (Dark, Milk dan White). Untuk mendapatkan varian-varian ini, Anda juga tak perlu ke Garut, karena Chocodot menyediakan outlet yang tersebar di beberapa kota, diantaranya di Bandung, Jogja, Bali, Batam, Jakarta, Cirebon, dan Lampung.
Marketing Mix Strategi yang digunakan untuk menganalisa produk ini yaitu dengan menggunakan marketing mix. Elemen tersebut adalah : a) Product (Produk) Chocodot, Chocolate with Dodol Garut, menggunakan kemasan dengan Informasi pariwisata Kota Garut. Tujuan dari dibuatnya Chocodot adalah untuk memperkaya kuliner Khas Garut dan bisa mengangkat citra makanan tradisonal Kabupaten Garut dalam balutan Cokelat sehingga bisa mendunia. Karena Chocodot Cokelat isi Dodol Pertama di Dunia. b) Place (Distribusi) Distribusi berkaitan dengan saluran dimana produk dapat disebarluaskan (didistribusikan) dari pabrik pembuatan kepada konsumen akhir (end user). Pihak-pihak yang beker-jasama dalam proses pendistribusian barang disebut sebagai reseller (wholesalers, brokers, atau retailers). Distribusi pemasaran chocodot dilakukan melalui distribusi langsung dari produsen ke konsumen, yaitu dengan cara penjualan lewat toko perusahaan. Dengan tujuan memberikan pelayanan langsung kepada konsumen. Yang kedua melalui agen dan reseller, yaitu penjualan melalui perantara. Distribusi chocodot dikonsentrasikan di kota Garut. Namun dengan kemajuan teknologi sekarang ini, Chocodot pun dipasarkan melalui internet alhasil pembelinya pun dari berbagai daerah, Sumatera Utara, Manado, termasuk dari Singapura. c) Price (Harga) Harganya pun bervariasi, untuk harga satuan harga mulai Rp 3.000 sampai Rp 33.000. Kalau harga paket dari harga Rp 50.000 sampai Rp 500.000, ujar Tata Gumelar, penggagas home industry Chocodot di Jalan Otista No 2 Pasawahan, Tarogong, Garut, Jawa Barat. Jika dilihat dari daya jangkau konsumen terhadap harga produk tidak menjadi masalah bagi masyarakat yang menyukai coklat. Jika dibandingkan dengan harga coklat dipasaran harga tersebut masih bersaing, selain itu jika dibandingkan dengan harga makanan lainnya seperti snack, wafer saja tidak terlalu beda jauh. Hal tersebut menunjukan bahwa masyarakat memiliki kemampuan untuk menjangkau harga tersebut. d) Promotion (Promosi) Dalam hal ini, promosi telah dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa diantaranya dengan menyebarkan Flyer, spanduk, poster, lomba lomba, sticker, dan memberikan tester secara cuma - cuma kepada khalayak umum dalam beberapa acara kesempatan. Selain itu juga ada beberapa hal lain yang dilakukan dalam rangka promosi, yaitu mengikuti pameran di beberapa tempat di daerah Kabupaten Garut sendiri, serta di daerah Jawa Barat dan sekitarnya. Chocodot sendiri telah mengikuti beberapa event baik di dalam maupun diluar kota, diantaranya seperti: - Centro Morocco Dreams di Ambarukmo Plaza Yogyakarta - Ramadhan Fair di Jogja Expo Center - Bazaar UKM di Bandung Super Mall - Acara AsGar Jaya di TMI
Selama kurun waktu berjalan satu tahun ini, karena keunikan produk yang dibuat beberapa media meliput Tama Cokelat, diantaranya: Koran dan Tabloid: - Tabloid SAJI, Rubrik Actual - Agustus 2009 - Harian Tribune JABAR, Kuliner - September 2009 - Pastry and Bakery Magazine, Chocolite - February 2010 - Mingguan KONTAN, Bisnis - February 2010 - Radar GARUT, Berita - February 2010
Media TV dan Radio : - Berita Kuliner MNC Group - Oktober 2009 - HomeStay Trans7 - Januari 2010 - Jelang Siang TransTV - Januari 2010 - Selamat Pagi Trans7 - Februari 2010
Sehingga dari media sangat membantu promosi chocodot sehingga dikenal sampai saat ini. Pemasaran Dari segi pemasaran, sebagian besar membuka cabang di beberapa tempat lain dan dengan cara melakukan penjualan melalui perantara agen dan reseller. Selain itu pemasarannya dilakukan melalui toko online untuk menjangkau daerah yang lebih luas. Sasaran pasar adalah sekelompok konsumen yang secara khusus menjadi sasaran usaha pemasaran sebuah organisasi. Seleksi yang hati-hati dan definisi yang tepat dari pasar sasaran sangat penting bagi pengembangan sebuah bauran pemasaran yang efektif. Sebaliknya seleksi pasar sasaran juga dipengaruhi oleh jenis bauran pemasaran yang sungguh-sungguh dikembangkan oleh organisasi. Pada dasarnya sebuah perusahaan biasanya mencari pasar dimana jumlah pesaing dan kapasitasnya adalah minimal. Sebuah organisasi seharunya tidak memasuki pasar yang telah jenuh dengan pesaing, kecuali jika ia memiliki beberapa kelebihan yang tangguh dan yang mampu menarik pelanggan perusahaan lain dalam bersaiang Untuk itu pangsa pasar yang dimiliki perusahaan chocodot yaitu sekitar Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi. Namun demikian penjualan dipusatkan di kabupaten Garut. Hal ini dikarenakan pimpinanan perusahaan pengolahan chocodot bukan hanya untuk komersial saja tetapi ingin menampilkan atau memperkenal kabupaten gaurt. Sehingga penjualan 80 % penjualan dilakukan semuanya berada di Garut. "Tapi, pembelinya 80 persen adalah orang Jakarta dan Bandung yang datang ke Garut. Hanya 20 persen.permbeli orang garut. Proyeksi untuk Chocodot sudah mempunyai beberapa cabang yang mempunyai nuansa berbedadiantaranya : Saung Cokelat di Jalan Babakan Salaawi Cipanas Garut, Waroeng Cokelat Intan Jalan Otista Tarogong Garut, Took Cokelat Neo Jalan Siliwangi Garut, Kedai Cokelat Raos Jalan Cimanuk Garut, Paris Van Nava Bandung dan rencananya kedepan di garut membuat 40 out let sehingga Garut menjadi kota cokelat. Saat ini Tama Cokelat sedang menanam cokelat seluas 4 hektar di Banyuresmi Garut dan nantinya menjadi Pusat Wisata Cokelat Peran Pemerintah Terhadap Bisnis Chocodot Sistem perekonomian ada dua yaitu system kapitalis dan system sosialis. System kapitalisme murni menghendaki adanya kebebasan individu yang mutlak dan tidak membenarkan pengaturan ekonomi oleh pemerintah. Kecuali dalam hal-hal yang tidak dapat diatur sendiri oleh para individu. Sedangkan dalam system sosialis, menghendaki semua aktivitas ekonomi adalah tanggungjawab pemerintah. Oleh karena itu, peranan pemerintah dalam system perekonomian sosialis sangat besar. Kedua system tersebut masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan. Pada masa sekarang ini tidak ada system perekonomian yang berlaku mutlak dalam perekonomian. Tetapi system perekonomian yang berlaku sekarang merupakan system perekonomian yang bersifat campuran antara system perekonomian kapitalis dan sosialis. Tujuan dari pembangunan ekonomi adalah mencapai tingkat kemakmuran yang lebih tinggi. Dalam mencapai tujuan tersebut pemerintah dapat ikut campur baik secara aktif maupun pasif dengan memperhatikan system ekonomi, partisipasi pelaku ekonomi, sumber pendanaan, dan berbagai kebijakan ekonomi yang diperlukan. Pada awalnya bisnis chocodot kurang menarik minat para pembeli ataupun tempat penitipan oleh-oleh. Namun, mulai terlihat titik terang ketika Pemerintah Kabupaten Garut mengadakan Pameran Kuliner se-Jawa Barat. Pemerintah daerah khususnya Wakil Bupati Garut melihat potensi yang sangat besar pada bisnis Chocodot ini. Sejak saat itulah chocodot mulai sering dipromosikan dan mulai menyedot perhatian khalayak. Keberhasilan bisnis Chocodot di daerah Garut, mulai membuka jalan untuk lebih melebarkan usahanya. Berkat bantuan berupa kucuran kredit dan sosialisasi oleh pemerintah daerah akhirnya kegiatan produksi dan volume penjualan pun meningkat drastis, dan pembangunan outlet-outlet diluar Garut mulai proyeksikan. Daya Tarik Industri Dalam mendirikan suatu perusahaan pengusaha terlebih dahulu melihat apa yang menjadi daya tarik untuk mendirikan perusahaan atau suatu industri, hal-hal yang menjadidaya tarik dalam mendirikan suatu perusahan yaitu : a. Potensi Pasar Mampu melihat potensi pasar yang ada serta apa yang dibutuhkan masyarakat pada masa kini, dimana masyarkat menginginkan produk yang bersifat inovatif dan kreatif. Chocodot mampu menciptakan produk yang berbau inovasi dari segi rasa dan penampilan sehingga tidak heran produk tersebut dapat dengan mudah menembus pangsa pasar dengan sangat baik dan mampu meningkatkan minat pembeli. b. Kebijakan Daerah Yang Mendukung - UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian - UU No. 9 Tahun 1995 tanggal 26 Desember 1995 tentang UsahaKecil - PP No. 13 Tahun 1995 tentang izin Usaha Industri c. Intensitas Persaingan Persaingan merupakan salah satu aspek yang menjadi daya tarik di dunia Industri. Semakin besar persaingan yang terdapat, maka akan semakin besar pula tingkat inovasi yang dilakukan agar produknya tidak kalah bersaing. Contohnya kini mulai menjamur plagiat chocodot dengan menciptakan rasa dan pengemasan yang mengikuti konsep chocodot dan menjual nya dengan harga yang lebih murah. d. Tingkat Pendapatan Masyarakat Dalam proses perencanaan juga harus memperhatikan dari tingkat pendapatan masyarakat. Untuk itu perusahaan melihat tingkat pendapatan yang dimilki oleh masyarakat konsumen yang akan menjadi sasaran penjualan Chocodot. Dari analisis tersebut perusahaan membagi harga nya menjadi tiga kategori e. Proyeksi Pertumbuhan Pasar Melihat kepuasan konsumen dan tingkat laba dalam jangka panjang. Dimana pada perusahaan yang mampu bertahan dalam jangka panjang berarti perusahaan tersebut mampu memuaskan permintaan ekononi dan sosial para konsumen. f. Gaya Hidup Melihat gaya hidup konsumen sehingga dapat meramalkan berapa jumlah chocodot yang dikonsumsi perorang- nya dalam kurun waktu satu bulan. g. Bahan Baku Kemampuan perusahaan dalam menyediakan bahan baku yang diperlukan untuk membuat chocodot. Dimana perusahaan melakukan pengembangan tanaman Cokelat di Jawa Barat dan hingga tahun 2009 telah mencapai luasan areal 13.363 Ha; dengan produksi 3.464 Ton biji Cokelat kering dari target 5.118 ton biji kering yang tersebar di 12 kabupaten /kota dan memiliki produktivitas baru mencapai 458 Kg/ha. Jumlah petani yang terlibat dalam usaha Cokelat mencakup 10.508 Kepala Keluarga dan 9 kebun yang diusahakan oleh PTP serta 11 kebun yang diusahan oleh Perkebunan Besar Swasta. Kekuatan Bisnis a. Modal Modal yang didapat awalnya berasal dari tabungan milik pribadi. Namun, setelah adanya kegiatan promosi dan sosialisasi dan bisnis chocodot mulai berkembang pesat, sang pemilik pun mendapatkan bantuan modal dari pemerintah setempat untuk bisa memajukan kuliner khas daerah Garut dan memajukan daerah setempat. b. Kemampuan teknologi Teknologi yang digunakan oleh perusahaan mengikuti kebutuhan yang diperlukan sesuai dengan kualitas dan kuantitias produksi chocodot. c. Inovasi Ada dua hal yang penting dalam inovasi produk. Pertama, dari segi rasa, jenis dan inovasi produk. Dan yang kedua adalah dari segi packaging. d. Sumber Daya Manusia SDM yang berhasil terserap sebanyak 48 karyawan yang terdiri dari sarjana 5 orang, Lulusan SLTA 30 orang, lulusan D 3 3 orang dan lulusan SLTP 10 orang. Tama Cokelat memiliki struktur organisasi yang sederhana. Bentuk kepemilikan adalah perseorangan karena hanya terdiri dari pimpinan (pemilik modal) dan karyawan. Karyawan tersebut berasal dari dalam dan luar keluarga, tapi sebagian besar dari mereka adalah tenaga kerja dari dalam keluarga. Karyawan yang direkrut sama sekali belum mempunyai skill dan pengalaman dalam pegolahan cokelat sehingga pimpinan menyuruh mereka untuk mengikuti pelatihan- pelatihan pengolahan cokelat baik yang diadakan oleh pemerintah maupun swasta dan membawa mereka studi banding keperusahaan-perusahaan atau dilatih oleh pihak perusahaan. e. Kekuatan Distribusi dan Promosi Kegiatan distribusi yang kini ada telah mencakup sampai ke kota-kota besar di luar Garut. Bahkan kabarnya kini chocodot akan melakukan kegiatan ekspor sampai keluar Negeri, contohnya Korea dengan produk yang diunggulkan adalah coklat kopi isi dodol. Dan packaging yang digunakan banyak macam dan ragam nya yang bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia khususnya daerah Garut. f. Kapasitas Produksi Menggunakan mesin-mesin yang disesuaikan dengan kebutuhan permintaan konsumen. Saat ini produksinya hanya 15 ton /bulan g. Pangsa Pasar Untuk itu pangsa pasar yang dimiliki perusahaan chocodot yaitu sekitar Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi. Namun demikian penjualan dipusatkan di kabupaten Garut. Hal ini dikarenakan pimpinanan perusahaan pengolahan chocodot bukan hanya untuk komersial saja tetapi ingin menampilkan atau memperkenal kabupaten gaurt. Sehingga penjualan 80 % penjualan dilakukan semuanya berada di Garut.