Anda di halaman 1dari 13

Sejarah Perkembangan Chocodot

a. Ide Produk dan Pembuatan


Kota Garut merupakan kota yang dikenal dengan makanan khasnya yaitu Dodol
Garut. Namun Dodol Garut yang kini bukan lagi dodol biasa, dodolnya lebih unik dengan
rasa yang lebih enak. Karena dari setiap lapisnya dibungkus dengan balutan cokelat.
Perjalanan bisnis Kiki Gumelar bermula saat ia berada di Yogyakarta Pada tahun 2007
sewaktu ia bekerja. sebagai Manajer Pengembangan Bisnis di PT Nirwana Lestari, dan distributor
produk PT. Ceres Indonesia, tak mampu membendung keinginannya berwirausaha. Ia merasa perlu
tantangan dalam hidupnya. Apalagi sudah delapan tahun Kiki tinggal di Yogyakarta. Maka ia
nyambi usaha sampingan berupa kue dan roti. Usaha sampingannya tersebut ternyata
membuat lelaki asal Garut ini menjadi tidak fokus bekerja di perusahaan, sehingga
memunculkan rasa jenuh. Ia ingin segera berhenti kerja dan pulang ke kampung halamannya.
Kondisi ini terus memaksa laki-laki penyuka travelling ini melakukan Inovasi usaha
sampingannya ini dengan berbagai cara.
Awal mula terciptanya Chocodot yaitu dodol khas Garut dengan balutan cokelat ini,
suatu hari pada bulan Juni 2009, sang Owner tiba-tiba berkeinginan untuk memasukan
cokelat kedalam dodol yang saat dibawakan oleh Ibunya dari Garut, dan setelah dicoba
hasilnya ternyata enak. Maka dengan alasan itu dia meminta izin kepada orang tuanya untuk
mengembangkan usaha dodol cokelatnya itu, akan tetapi orang tuanya tidak mengizinkan dia
untuk menjadi pebisnis, sebab bisnis bagi kebanyakan orang terutama di kampung masih
dianggap sepele dibandingkan dengan bekerja di Perusahaan. Namun hal ini tidak
dijadikannya kendala, melainkan sebagai spirit dan motivasi untuk dapat meyakinkan usaha
ini kepada orang tua. Akhirnya, setelah melalui proses yang tak mudah, Kiki keluar dari tempat
kerjanya, ia langsung tancap gas dengan menekuni pembuatan Chocodot di Garut dengan modal Rp
17 juta hasil pinjaman kartu kredit milik ibunya dan 25 juta untuk bahan baku, maka Kiki mulai
mencoba memproduksi Chocodot. Namun setelah itu, lelaki 32 tahun ini tidak lantas begitu
saja meraup sukses. Chocodot Kiki langsung dicoba dipasarkan ke beberapa toko di Garut.
Akan tetapi ada beberapa toko yang mencibir, banyak menganggap Chocodot makanan yang
aneh, tak layak untuk dijual. Saat itu saya sempat menangis, kisahnya. Bahkan dirinya
pernah juga ditipu oleh seorang pengusaha dari Jakarta, yang memesan banyak Chocodot,
tetapi nyatanya kabur dan uang tidak didapatkan. Namun hal itu tidak membuatnya patah
semangat, justru itu dijadikan pelajaran yang berharga.

Dari beberapa toko yang menerima Chocodot, akhirnya mulai saat itulah semangat Kiki
terbangun. Bahkan, tiga tahun kemudian dirinya sukses. Dari menyewa hingga mampu
mendirikan outlet Chocodot sendiri. Dan kini telah memiliki beberapa gerai hingga ke luar
Garut. Omzet penjualan pun kini mencapai ratusan juta rupiah.
Produk Chocodot hasil tangan dari Kiki Gumelar memang sangat membanggakan. Garut
yang dahulu terkenal dengan kerajinan kulit, kini memiliki coklat yang sangat
diperhitungkan. Beberapa olahan cemilan lain pun digarap oleh Kiki, seperti Brodol
(brownies dodol), Rangicok (Rangi-nang cokelat), Chocodot pun mulai dipasarkan sejak Juli
2009 dan ia mendirikan UD. Tama Cokelat, sebagai perusahaan yang menaungi Chocodot.
Maka seiring berjalannya waktu, muncullah ide-ide unik yang bisa menghasilkan
kreatifitas-kreatifitas unik mengenai dodol dengan balutan coklat. Chocodot muncul dari ide
penggabungan khas tradisional dodol Garut dengan cita rasa cokelat Internasional. Tujuan
membuat Chocodot adalah untuk memperkaya kuliner khas Garut dan mengangkat makanan
tradisional hingga ke pentas nasional dan dunia.
Tentang Produk
a. Profil Bisnis
Chocodot sendiri sebenarnya adalah nama produk makanan khas dari Jawa Barat yang
dilaunchingkan pertama kali pada 9 Agustus 2009. Pemilik sekaligus pengolah citarasa rasa
ini adalah Kiki Gumelar pemuda asal Garut. Usaha ini berada dibawah perusahaan UD Tama.
Choco adalah singkatan dari Chocolate, sedangkan Dot merupakan singkatan Dodol
Garut. Sejak berdiri tahun 2009 lalu, Chocodot masih diproduksi secara manual di Kota
Garut.
Di lihat sepintas, kemasan Chocodot sendiri nyaris tidak seperti produksi rumahan.
Sebab, kemasan coklat dodol ini benar-benar mengikuti trend pasar. Tak heran, makanan ini
mulai digemari para wisatawan untuk dijadikan buah tangan.
Nama Perusahaan : UD Tama Coklat
Nama Pemilik : Kiki Gumelar
Alamat : Jl. Otista No 2 Pesawahan Tarogong-Garut Jawa Barat
Bentuk Perusahaan : Home Industry
Tahun Berdiri : 2009
Kota : Garut
Provinsi : Jawa Barat
Tlp : 0262- 234911/9119990
Web : www.cokelatgarut.com
E-mail : chocodot_tama@hotmail.com
Visi dan misi usaha chocodot milik kiki gumelar adalah, menjadikan Garut sebagai kota kreasi
cokelat. Garut memang bukan penghasil cokelat layaknya Swiss namun bisa menghasilkan cokelat
yang akan mendunia. Dan menjadikan Garut sebagai Swiss van Java.
Bahan-bahan pembuatan Chocodot dan pengemasan
Jika kita pergi ke garut pasti tidak akan lepas dari yang nama nya chocodot. Salah satu
makanan khas dari Garut ini telah menyita banyak perhatian dari semua kalangan. Tidaklah
sempurna bila ke garut tidak membeli chocodot sebagai oleh-oleh untuk di bagikan ke sanak
saudara atau teman-teman dekat.
Pada intinya dasar dari pembuatan chocodot tidaklah rumit, ada 3 jenis cokelat yang
dipakai yaitu dark chocholate, white chocolate, dan milk chocolate. Setelah coklat batangan
tersebut berhasil dilelehkan, selanjutnya dicetak kembali dengan melakukan pekerjaan
tambahan bagian tengahnya diisi dengan dodol aneka rasa (misalnya dodol keju, dodol
cokelat, atau dodol buah-buahan seperti jeruk, sirsak, duren, dll). Setelah proses itu selesai
campuran cokelat dan dodol didinginkan dengan suhu dibawah 40 C, sehingga keduanya
saling menyatu. Cita rasa cokelat yang manis dan tekstur dodol yang kenyal, menjadikan
produk chocodot sebagai salah satu produk unggulan Tama Chocolate yang berhasil
menembus pasar internasional, seperti Singapura, Malaysia.





Gambar 1 : keranjang chocodot
Salah satu produk yang menarik adalah cokelat dengan wadah besek berwarna-warni.
Demi pembuatan besek ini, Chocodot bekerja sama dengan lima koperasi yang ada di Garut.
Di Milan, Italia, Kiki diminta Kedubes RI untuk mengikuti kompetisi produk makan nasional
berbasis tradisional dan mengirimkan produk ke sana. Ia menyabet gelar juara pertama
karena kemasan besek yang dibuat oleh perajin di dua desa di kecamatan Samarang, Garut,
Jabar, yang tergolong inovatif, unik dan ramah lingkungan. Value added nya ialah
mengangkat kerajinan besek khas Indonesia menjadi kemasan coklat yang unik. Beseknya
kecil dan berisi coklat, tuturnya singkat.
Varian dan jenis chocodot
Selain memiliki varian lebih banyak, panganan khas Garut ini juga memiliki harga
yang relatif murah dengan bahan yang lebih berkualitas. Anda juga bisa membeli satuan dan
juga dalam bentuk paket.
Chocodot memiliki lebih dari 300 varian.


Gambar 2 . Chokor


Di saat bulan ramadhan , menurut Kiki, ia sengaja menyediakan varian bernama Chokor,
cokelat berisi kurma. Sehingga cocok dinikmati umat muslim untuk berbuka puasa. Untuk
lebaran, ia juga sengaja membuat beberapa varian sepesial. Untuk sepesial lebaran ada
cokelat silaturahmi (milk chocolate), fitrah (white), salaman (marble) dan maaf (dark
chocolate).


Gambar 3 : Chocodot aneka rasa buah
Bagi Anda yang menyukai varian buah-buahan, tak perlu khawatir, Chocodot juga
tersedia rasa buah-buahan, diantaranya Chocodot Fruity Bar Durian, Chocodot Fruity Bar
Sirsak, Chocodot Fruity Bar Nangka, Chocodot Fruity Bar Strawberry, Chocodot Fruity Bar
Melon dan Chocodot Fruity Bar Jeruk.
Selain itu Chocodot memiliki edisi spesial yang namanya diambil dari tempat wisata
dan beberapa gunung di Garut, seperti Gunung Papandayan (perpaduan milk chocolate
dengan dodol), Cikuray (milk chocolate dengan dodol keju), Gunung Guntur (milk chocolate
dengan dodol susu), Gunung Haruman (dark chocolate dengan dodol), Gunung Talaga Bodas
(white chocolate dengan dodol).

Gambar 4 : chocodot van java chili
Anda juga bisa mencoba varian lain khas Jawa Van Java Chilli (Cabai), Van Java
Ginger (jahe), Van Java Cinnamon (Kayu manis), Van Java Dark, Van Java Milk, dan Van
Java White, Cemumu (cokelat jamu-jamu), cokelat cigarete berbentuk rokok (rasa
rosemarry).


Gambar 5 : chocodot Coffe
Tak hanya itu, bagi Anda penyuka kopi, di sini juga tersedia varian rasa copi,
diantaranya Coffee Choc Papua, Coffee Choc Toraja, Coffee Choc Bali, Coffee Choc Java
dan Coffee Choc Sumatera.
Bahkan yang lebih menarik lagi, Chocodot pun menyediakan varian sosial life
diantaranya Cokelat Gawat Darurat (Dark Chocolate), Cokelat Anti Galau (Milk Chocolate),
Cokelat Tolak Miskin (Milk Chocolate), Cokelat Sesuwatu Banged (Marbel Chocolate),
Cokelat Badai Tsunami (White Chookies dan Dark), Cokelat High Quality Jomblo (Dark
Chookies), Cokelat Obat Stress (Milk Cookies), Cokelat Cegah Alay (Dark dan Milk),
Cokelat Enteng Jodoh (Dark dan White), Cokelat Rasa Sayang (Dark, Milk dan White).
Untuk mendapatkan varian-varian ini, Anda juga tak perlu ke Garut, karena Chocodot
menyediakan outlet yang tersebar di beberapa kota, diantaranya di Bandung, Jogja, Bali,
Batam, Jakarta, Cirebon, dan Lampung.

Marketing Mix
Strategi yang digunakan untuk menganalisa produk ini yaitu dengan menggunakan
marketing mix. Elemen tersebut adalah :
a) Product (Produk)
Chocodot, Chocolate with Dodol Garut, menggunakan kemasan dengan Informasi
pariwisata Kota Garut. Tujuan dari dibuatnya Chocodot adalah untuk memperkaya kuliner
Khas Garut dan bisa mengangkat citra makanan tradisonal Kabupaten Garut dalam balutan
Cokelat sehingga bisa mendunia. Karena Chocodot Cokelat isi Dodol Pertama di Dunia.
b) Place (Distribusi)
Distribusi berkaitan dengan saluran dimana produk dapat disebarluaskan
(didistribusikan) dari pabrik pembuatan kepada konsumen akhir (end user). Pihak-pihak yang
beker-jasama dalam proses pendistribusian barang disebut sebagai reseller (wholesalers,
brokers, atau retailers).
Distribusi pemasaran chocodot dilakukan melalui distribusi langsung dari produsen ke
konsumen, yaitu dengan cara penjualan lewat toko perusahaan. Dengan tujuan memberikan
pelayanan langsung kepada konsumen. Yang kedua melalui agen dan reseller, yaitu penjualan
melalui perantara. Distribusi chocodot dikonsentrasikan di kota Garut. Namun dengan
kemajuan teknologi sekarang ini, Chocodot pun dipasarkan melalui internet alhasil
pembelinya pun dari berbagai daerah, Sumatera Utara, Manado, termasuk dari Singapura.
c) Price (Harga)
Harganya pun bervariasi, untuk harga satuan harga mulai Rp 3.000 sampai Rp 33.000.
Kalau harga paket dari harga Rp 50.000 sampai Rp 500.000, ujar Tata Gumelar, penggagas
home industry Chocodot di Jalan Otista No 2 Pasawahan, Tarogong, Garut, Jawa Barat.
Jika dilihat dari daya jangkau konsumen terhadap harga produk tidak menjadi
masalah bagi masyarakat yang menyukai coklat. Jika dibandingkan dengan harga coklat
dipasaran harga tersebut masih bersaing, selain itu jika dibandingkan dengan harga makanan
lainnya seperti snack, wafer saja tidak terlalu beda jauh. Hal tersebut menunjukan bahwa
masyarakat memiliki kemampuan untuk menjangkau harga tersebut.
d) Promotion (Promosi)
Dalam hal ini, promosi telah dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa diantaranya
dengan menyebarkan Flyer, spanduk, poster, lomba lomba, sticker, dan memberikan tester
secara cuma - cuma kepada khalayak umum dalam beberapa acara kesempatan. Selain itu
juga ada beberapa hal lain yang dilakukan dalam rangka promosi, yaitu mengikuti pameran di
beberapa tempat di daerah Kabupaten Garut sendiri, serta di daerah Jawa Barat dan
sekitarnya. Chocodot sendiri telah mengikuti beberapa event baik di dalam maupun diluar
kota, diantaranya seperti:
- Centro Morocco Dreams di Ambarukmo Plaza Yogyakarta
- Ramadhan Fair di Jogja Expo Center
- Bazaar UKM di Bandung Super Mall
- Acara AsGar Jaya di TMI

Selama kurun waktu berjalan satu tahun ini, karena keunikan produk yang dibuat
beberapa media meliput Tama Cokelat, diantaranya:
Koran dan Tabloid:
- Tabloid SAJI, Rubrik Actual - Agustus 2009
- Harian Tribune JABAR, Kuliner - September 2009
- Pastry and Bakery Magazine, Chocolite - February 2010
- Mingguan KONTAN, Bisnis - February 2010
- Radar GARUT, Berita - February 2010

Media TV dan Radio :
- Berita Kuliner MNC Group - Oktober 2009
- HomeStay Trans7 - Januari 2010
- Jelang Siang TransTV - Januari 2010
- Selamat Pagi Trans7 - Februari 2010

Sehingga dari media sangat membantu promosi chocodot sehingga dikenal sampai saat ini.
Pemasaran
Dari segi pemasaran, sebagian besar membuka cabang di beberapa tempat lain dan dengan
cara melakukan penjualan melalui perantara agen dan reseller. Selain itu pemasarannya
dilakukan melalui toko online untuk menjangkau daerah yang lebih luas. Sasaran pasar
adalah sekelompok konsumen yang secara khusus menjadi sasaran usaha pemasaran sebuah
organisasi. Seleksi yang hati-hati dan definisi yang tepat dari pasar sasaran sangat penting
bagi pengembangan sebuah bauran pemasaran yang efektif. Sebaliknya seleksi pasar sasaran
juga dipengaruhi oleh jenis bauran pemasaran yang sungguh-sungguh dikembangkan oleh
organisasi. Pada dasarnya sebuah perusahaan biasanya mencari pasar dimana jumlah pesaing
dan kapasitasnya adalah minimal. Sebuah organisasi seharunya tidak memasuki pasar yang
telah jenuh dengan pesaing, kecuali jika ia memiliki beberapa kelebihan yang tangguh dan
yang mampu menarik pelanggan perusahaan lain dalam bersaiang
Untuk itu pangsa pasar yang dimiliki perusahaan chocodot yaitu sekitar Pulau Jawa,
Sumatra, Kalimantan, Sulawesi. Namun demikian penjualan dipusatkan di kabupaten Garut.
Hal ini dikarenakan pimpinanan perusahaan pengolahan chocodot bukan hanya untuk
komersial saja tetapi ingin menampilkan atau memperkenal kabupaten gaurt. Sehingga
penjualan 80 % penjualan dilakukan semuanya berada di Garut. "Tapi, pembelinya 80 persen
adalah orang Jakarta dan Bandung yang datang ke Garut. Hanya 20 persen.permbeli orang
garut.
Proyeksi untuk Chocodot sudah mempunyai beberapa cabang yang mempunyai nuansa
berbedadiantaranya :
Saung Cokelat di Jalan Babakan Salaawi Cipanas Garut, Waroeng Cokelat Intan Jalan Otista
Tarogong Garut, Took Cokelat Neo Jalan Siliwangi Garut, Kedai Cokelat Raos Jalan
Cimanuk Garut, Paris Van Nava Bandung dan rencananya kedepan di garut membuat 40 out
let sehingga Garut menjadi kota cokelat. Saat ini Tama Cokelat sedang menanam cokelat
seluas 4 hektar di Banyuresmi Garut dan nantinya menjadi Pusat Wisata Cokelat
Peran Pemerintah Terhadap Bisnis Chocodot
Sistem perekonomian ada dua yaitu system kapitalis dan system sosialis. System
kapitalisme murni menghendaki adanya kebebasan individu yang mutlak dan tidak
membenarkan pengaturan ekonomi oleh pemerintah. Kecuali dalam hal-hal yang tidak dapat
diatur sendiri oleh para individu. Sedangkan dalam system sosialis, menghendaki semua
aktivitas ekonomi adalah tanggungjawab pemerintah. Oleh karena itu, peranan pemerintah
dalam system perekonomian sosialis sangat besar.
Kedua system tersebut masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan. Pada
masa sekarang ini tidak ada system perekonomian yang berlaku mutlak dalam perekonomian.
Tetapi system perekonomian yang berlaku sekarang merupakan system perekonomian yang
bersifat campuran antara system perekonomian kapitalis dan sosialis.
Tujuan dari pembangunan ekonomi adalah mencapai tingkat kemakmuran yang lebih
tinggi. Dalam mencapai tujuan tersebut pemerintah dapat ikut campur baik secara aktif
maupun pasif dengan memperhatikan system ekonomi, partisipasi pelaku ekonomi, sumber
pendanaan, dan berbagai kebijakan ekonomi yang diperlukan.
Pada awalnya bisnis chocodot kurang menarik minat para pembeli ataupun tempat
penitipan oleh-oleh. Namun, mulai terlihat titik terang ketika Pemerintah Kabupaten Garut
mengadakan Pameran Kuliner se-Jawa Barat. Pemerintah daerah khususnya Wakil Bupati
Garut melihat potensi yang sangat besar pada bisnis Chocodot ini. Sejak saat itulah chocodot
mulai sering dipromosikan dan mulai menyedot perhatian khalayak.
Keberhasilan bisnis Chocodot di daerah Garut, mulai membuka jalan untuk lebih
melebarkan usahanya. Berkat bantuan berupa kucuran kredit dan sosialisasi oleh pemerintah
daerah akhirnya kegiatan produksi dan volume penjualan pun meningkat drastis, dan
pembangunan outlet-outlet diluar Garut mulai proyeksikan.
Daya Tarik Industri
Dalam mendirikan suatu perusahaan pengusaha terlebih dahulu melihat apa yang
menjadi daya tarik untuk mendirikan perusahaan atau suatu industri, hal-hal yang
menjadidaya tarik dalam mendirikan suatu perusahan yaitu :
a. Potensi Pasar
Mampu melihat potensi pasar yang ada serta apa yang dibutuhkan masyarakat pada
masa kini, dimana masyarkat menginginkan produk yang bersifat inovatif dan kreatif.
Chocodot mampu menciptakan produk yang berbau inovasi dari segi rasa dan penampilan
sehingga tidak heran produk tersebut dapat dengan mudah menembus pangsa pasar dengan
sangat baik dan mampu meningkatkan minat pembeli.
b. Kebijakan Daerah Yang Mendukung
- UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian
- UU No. 9 Tahun 1995 tanggal 26 Desember 1995 tentang UsahaKecil
- PP No. 13 Tahun 1995 tentang izin Usaha Industri
c. Intensitas Persaingan
Persaingan merupakan salah satu aspek yang menjadi daya tarik di dunia Industri.
Semakin besar persaingan yang terdapat, maka akan semakin besar pula tingkat inovasi yang
dilakukan agar produknya tidak kalah bersaing. Contohnya kini mulai menjamur plagiat
chocodot dengan menciptakan rasa dan pengemasan yang mengikuti konsep chocodot dan
menjual nya dengan harga yang lebih murah.
d. Tingkat Pendapatan Masyarakat
Dalam proses perencanaan juga harus memperhatikan dari tingkat pendapatan
masyarakat. Untuk itu perusahaan melihat tingkat pendapatan yang dimilki oleh masyarakat
konsumen yang akan menjadi sasaran penjualan Chocodot. Dari analisis tersebut perusahaan
membagi harga nya menjadi tiga kategori
e. Proyeksi Pertumbuhan Pasar
Melihat kepuasan konsumen dan tingkat laba dalam jangka panjang. Dimana pada
perusahaan yang mampu bertahan dalam jangka panjang berarti perusahaan tersebut mampu
memuaskan permintaan ekononi dan sosial para konsumen.
f. Gaya Hidup
Melihat gaya hidup konsumen sehingga dapat meramalkan berapa jumlah chocodot
yang dikonsumsi perorang- nya dalam kurun waktu satu bulan.
g. Bahan Baku
Kemampuan perusahaan dalam menyediakan bahan baku yang diperlukan untuk
membuat chocodot. Dimana perusahaan melakukan pengembangan tanaman Cokelat di
Jawa Barat dan hingga tahun 2009 telah mencapai luasan areal 13.363 Ha; dengan produksi
3.464 Ton biji Cokelat kering dari target 5.118 ton biji kering yang tersebar di 12 kabupaten
/kota dan memiliki produktivitas baru mencapai 458 Kg/ha. Jumlah petani yang terlibat
dalam usaha Cokelat mencakup 10.508 Kepala Keluarga dan 9 kebun yang diusahakan oleh
PTP serta 11 kebun yang diusahan oleh Perkebunan Besar Swasta.
Kekuatan Bisnis
a. Modal
Modal yang didapat awalnya berasal dari tabungan milik pribadi. Namun, setelah
adanya kegiatan promosi dan sosialisasi dan bisnis chocodot mulai berkembang pesat, sang
pemilik pun mendapatkan bantuan modal dari pemerintah setempat untuk bisa memajukan
kuliner khas daerah Garut dan memajukan daerah setempat.
b. Kemampuan teknologi
Teknologi yang digunakan oleh perusahaan mengikuti kebutuhan yang diperlukan
sesuai dengan kualitas dan kuantitias produksi chocodot.
c. Inovasi
Ada dua hal yang penting dalam inovasi produk. Pertama, dari segi rasa, jenis dan
inovasi produk. Dan yang kedua adalah dari segi packaging.
d. Sumber Daya Manusia
SDM yang berhasil terserap sebanyak 48 karyawan yang terdiri dari sarjana 5 orang,
Lulusan SLTA 30 orang, lulusan D 3 3 orang dan lulusan SLTP 10 orang. Tama Cokelat
memiliki struktur organisasi yang sederhana. Bentuk kepemilikan adalah perseorangan
karena hanya terdiri dari pimpinan (pemilik modal) dan karyawan. Karyawan tersebut berasal
dari dalam dan luar keluarga, tapi sebagian besar dari mereka adalah tenaga kerja dari dalam
keluarga. Karyawan yang direkrut sama sekali belum mempunyai skill dan pengalaman
dalam pegolahan cokelat sehingga pimpinan menyuruh mereka untuk mengikuti pelatihan-
pelatihan pengolahan cokelat baik yang diadakan oleh pemerintah maupun swasta dan
membawa mereka studi banding keperusahaan-perusahaan atau dilatih oleh pihak
perusahaan.
e. Kekuatan Distribusi dan Promosi
Kegiatan distribusi yang kini ada telah mencakup sampai ke kota-kota besar di luar
Garut. Bahkan kabarnya kini chocodot akan melakukan kegiatan ekspor sampai keluar
Negeri, contohnya Korea dengan produk yang diunggulkan adalah coklat kopi isi dodol. Dan
packaging yang digunakan banyak macam dan ragam nya yang bertujuan untuk
memperkenalkan kebudayaan Indonesia khususnya daerah Garut.
f. Kapasitas Produksi
Menggunakan mesin-mesin yang disesuaikan dengan kebutuhan permintaan
konsumen. Saat ini produksinya hanya 15 ton /bulan
g. Pangsa Pasar
Untuk itu pangsa pasar yang dimiliki perusahaan chocodot yaitu sekitar Pulau Jawa,
Sumatra, Kalimantan, Sulawesi. Namun demikian penjualan dipusatkan di kabupaten Garut.
Hal ini dikarenakan pimpinanan perusahaan pengolahan chocodot bukan hanya untuk
komersial saja tetapi ingin menampilkan atau memperkenal kabupaten gaurt. Sehingga
penjualan 80 % penjualan dilakukan semuanya berada di Garut.

Anda mungkin juga menyukai