Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persaingan merupakan sesuatu hal yang wajar dalam suatu bisnis,
termasuk dalam suatu industry Aparel olahraga. Produk-produk yang
dihasilkan dalam industry ini antara lain adalah sepatu sport, kaos olahraga
dan lain sebagainya. Dengan adanya persaingan tersebut membuat
perusahaan-perusaahan yang ada dalam industry ini terus berlomba untuk
menciptakan berbagai inovasi yang baru, mulai dari proses produksi
hingga ke tahap memasarkan produknya. Saat ini, produsen perlengkapan
olahraga harus mampu untuk menemukan dimana mereka dapat masuk
dan mengerti keinginan dari konsumen agar dapat berhasil dalam
persaingan pada suatu industry atau bahkan dapat memposisikan dirinya
sebagai pionir pada suatu industry. Beberapa perusahaan yang mengalami
persaingan yang ketat dalam industry aparel olahraga ini adalah Adidas
dan Nike.
Nike dan Adidas merupakan perusahaan Aparel Olahraga yang
terkemuka dan telah mencapai skala internasional. Dimana persaingan
diantara perusahaan tersebut sangat ketat. Hal tersebut terbukti dari usaha
yang dilakukan oleh Nike untuk merebut pasar yang telah dikuasai oleh
Adidas sebelumnya yaitu pada pasar Eropa. Dimana Eropalah merupakan
pasar terbesar yang telah berhasil dikuasai oleh Adidas.
Adidas sendiri berawal dari Jerman di tahun 1920 yang didirikan oleh
dua bersaudara Adolf (Adi) Dassler dan Rudolph Dassler. Dimana Adi berhasil
merancang sepasang sepatu olahraga, dan sejak itu usaha perbaikan dan
pengembangan dalam bidang sepatu pun terus dilakukan. Setelah berbagai
inovasi yang mereka lakukan, pada tahun 1927-an, Adidas sudah berhasil
merancang sepatu khusus untuk berbagai keperluan olahraga, dan pada 1928
mereka memberikan sepatu mereka secara gratis kepada atlet-atlet yang
berpartisipasi pada Olimpiade Amsterdam. Didukung oleh kemajuan bidang
penyiaran dan pertelevisian, Adidas menikmati keuntungan dari event olahraga
seperti Olimpiade atau sepakbola, karena logo 3 strip mereka mudah dikenali dari
jauh.
Sedangkan tonggak sejarah Nike sendiri dimulai dari nama ” Blue
Ribbon Sport “ yang merupakan perusahaan sepatu dan alat-alat olahraga yang
mendominasi pasar Amerika Serikat. Nike didirikan pada tahun 1964 oleh atlet
sekaligus pengusaha Oregon yang bernama Philip Knight di Jepang. Pada tahun
1979 Nike mencapai pendapatan mencapai US$ 149 juta , dan pada Tahun
1980an Nike mengalami penurunan penjualan karena muncul serangan dari
Rebook
Sebelumnya Nike telah berhasil menguasai pasar di Amerika dan
beberapa Negara lainnya, tapi untuk dapat mempertahankan dan
menaikkan reputasi yang dimiliki, Nike berusaha untuk memperluas
segmen pasar baik dari segi geografis maupun demografis. Hal tersebut
terlihat dari usaha yang dilakukan oleh Nike untuk dapat menjadi produk
nomor satu di dunia, dimana apabila ingin memposisikan diri sebagai
produk nomor satu di dunia maka Nike juga harus dapat menaklukan
pangsa pasar di Eropa.
Pasar terbesar yang dimiliki oleh Nike saat ini yaitu di Benua
Amerika, hal tersebut dikarenakan karena Nike telah mampu berjaya pada
bidang Basket dan Tenis. Di Amerika kedua olahraga tersebut cukup
terkenal bagi semua kalangan baik anak muda maupun orang dewasa
selain olahraga football. Sedangkan Adidas menguasai pasar di Benua
Eropa karena Adidas merupakan satu-satunya sponsor terbesar FIFA,
dimana di Eropa sendiri merupakan salah satu benua yang terkenal dengan
Negara-negara yang menggilai olahraga sepak bola.
Dengan hal tersebut, Nike berusaha untuk menggoyangkan
kedudukan Adidas di Benua Eropa dengan berusaha untuk merambah di
Negara-negara pada benua tersebut dengan cara mulai masuk ke dalam lini
olahraga sepakbola.
Namun dengan adanya persaingan yang ketat tersebut akan
membawa dampak negative apabila perusahaan tersebut tidak memiliki
langkah antisipasi untuk mengurangi bahkan menghilangkan dampak
negative tersebut. Dampak negative tersebut dapat terlihat dari sulitnya
perusahaan untuk dapat meningkatkan jumlah pelanggan karena terlalu
banyaknya produk dengan keunggulan dan juga nilai lebih yang
ditawarkan oleh pesaing. Tetapi hal itu tidak dialami oleh Adidas maupun
Nike, karena kedua perusahaan ini dengan matang telah merencanakan
berbagai resiko yang akan diterima baik jangka pendek maupun jangka
panjang.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka dapat
dirumuskan beberapa masalah, diantaranya adalah :
a. Apa strategi yang digunakan Adidas untuk menjalankan bisnisnya
di industry apparel olahraga?
b.Bagaimana strategi yang diterapkan oleh Nike untuk bersaing
dengan Adidas?
c. Apa saja bentuk persaingan yang dilakukan Nike terhadap
Adidas?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Strategi yang digunakan Adidas


Adidas adalah salah satu merk yang terkenal yang menyediakan beberapa
jenis peralatan olahraga dan cukup banyak diminati oleh masyarakat. Hal
tersebut karena Adidas merupakan salah satu brand yang turut mengikuti
perkembangan jaman dan dapat merealisasikan keinginan para konsumennya.
Adidas selalu menyesuaikan dengan apa yang sedang menjadi tren / ikon yang
terjadi saat itu atau mengantisipasi apa yang akan menjadi tren kedepannya.
Karena itu, Adidas dengan sigap selalu menganalisa perkembangan pasar,
khususnya pada kalangan remaja. Adidas selalu mengembangkan produknya
seperti menyediakan berbagai pilihan warna dan desain yang menarik di mata
konsumennya. Tentu saja produk yang dihasilkannya tidak hanya terfokus
pada tampak luarnya saja namun kenyamanan saat memakai produk tersebut
juga selalu diperhatikan. Hal inilah yang membuat Adidas selalu diminati oleh
para konsumennya.
Dalam persaingan yang dilakukan Adidas dan Nike, Adidas menerapkan
strategi brand loyalty dimana Adidas membidik para remaja sebagai segmen
terbesarnya yang akan membuat Adidas semakin dikenal oleh kalangan luas.
Terlebih lagi dengan sudah menguatnya brand meaning Adidas akan
mempermudah mereka untuk menangkap hati para remaja yang memiliki tipe
yang dinamis ini. Brand Storytelling juga merupakan salah satu cara mereka
untuk mempromosikan dan memperkenalkan Adidas ini kepada target
konsumen mereka dimana itu sangat berguna untuk mengukur performa
pemakai dalam melakukan aktivitas olahraga. Metode brand storytelling yang
mereka gunakan adalah melalui sosial media yang sangat populer belakangan
ini. Tidak hanya digunakan untuk branding namun juga sebagai pendekatan
kepada konsumen dengan berinteraksi dengan mereka lewat sosial media.
Selain itu, mereka juga dapat melakukan launching produk/event, kuis-kuis,
dan meng-update informasi-informasi produk kepada konsumen
Selain itu strategi bisnis yang diterapkan oleh Adidas yaitu dengan adanya
Best Cost Strategi, dimana pada penerapan strategi ini Adidas berusaha untuk
memberikan harga terbaik kepada para konsumen hingga pelanggannya
dibawah harga standart yang diberikan oleh Nike namun memiliki kualitas
yang menyamai dengan kualitas yang ditawarkan oleh Nike. Hal tersebut
dilakukan oleh Adidas untuk dapat memberikan Brand Value dari setiap
produk yang di produksi yang akan ditawarkan kepada konsumennya.
Strategi yang dilakukan oleh Adidas selanjutnya yaitu melakukan Akuisisi
dengan Reebok. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memperketat
kegiatan persaingan Adidas dengan Nike itu sendiri. Adidas semakin gencar
berusaha untuk membatasi ruang gerak dari Nike untuk dapat memproduksi
peralatan dan perlengkapan olahraga. Dengan begitu Adidas mampu untuk
mengglobalkan dan menguasai di industry produk olahraga dengan cara
memperkuat brand secara terus-menerus.
a. Strategi STP Adidas
 SEGMENTASI
Dari berbagai golongan usia, dari anak-anak sampai orang dewasa
segmen dari produk adidas ini iyalah menengah ke atas karena produk
adidas ini harganya yang cukup lumayan maka dari itu pengguna
produk adidas ini pekerja para mahasiwa maupun anak anak yang hobi
dan gemar berolahraga
 TARGETTING
Produk adidas ini biasanya menargetkan suatu produk kepada anak
kalangan remaja, dimana anak kalangan remaja yang suka hobi
olahraga itu target sasaran produk adidas tersebut karena dapat
meningkatkan suatu ke loyalitasan produk kepada pelanggan tersebut
 POSITIONING
Sebagai Salah satu perusahaan olahraga (sports tool) terdepan di
dunia, salah satu slogannya yg paling terkenal yaitu “impossible is
nothing”
b. Marketing Mix Adidas
Marketing mix atau bauran pemasaran merupakan suatu strategi
pemasaran yang banyak digunakan oleh perusahaan. Dengan
menerapkan marketing mix pada sebuah perusahaan bertujuan
mendapatkan profit yang maksimum. Salah satu strategi pemasaran dalam
marketing mix ialah 4P, yaitu Product, Price, Place, Promotion. Berikut
analisis strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan Adidas
menggunakan teori marketing mix 4P :
a. Product
Adidas menempatkan barang yang diproduksinya pada posisi
Shopping Goods, dimana pada penempatan posisi tersebut konsumen
yang membeli produk-produk yang dimiliki oleh Adidas biasanya akan
memperbandingkan produk dari merek satu dengang produk merek
lainnya
b. Price
Adidas menggunakan strategi skimming price dalam penentuan harga
dari setiap produknya, dimana Adidas mematok harga setinggi-tingginya.
Perusahaan ini juga meyakini bahwa dengan harga yang tinggi, berarti
kualitas yang diberikan pun juga mumpuni.
c. Place
Penjualan produk – produk Adidas tidak selalu bisa ditemui disetiap toko.
Adidas memiliki outlet eksklusif sendiri yang hanya menjual produk
Adidas dan Reebok. Selain di outlet Adidas sendiri, produk-produknya
juga terdapat pada multi-brand outlet, seperti Sportstation. Penjualan
secara online pun dilakukan oleh perusahaan asal Jerman ini melalui
website resmi Adidas. Hal tersebut dilakukan agar harga dan segmentasi
produk tetap terjaga sebagai barang prestige dan branded.
d. Promotion
Adidas melakukan berbagai cara dalam mempromosikan produk-
produknya. Dimulai dari penggunaan sepatu olahraga oleh atlet sepakbola
ternama seperti Lionel Messi, Ronaldinho, dan beberapa atlet ternama
lainnya. Selain itu dengan menjadi sponsorship tim sepakbola terkenal,
mengontrak atlet – atlet olahraga terkenal untuk menjadi brand
ambassador. Oleh karena itu, Adidas banyak disebut sebagai “Sepatu-
sepatu para Pemain Bola”. Promosi menggunakan media massa tidak luput
dari strategi pemasaran mereka. Menggelar potongan diskon pada momen-
momen khusus pun menjadi daya tarik konsumen pula.
B. Strategi yang digunakan Nike
Dalam menjalankan bisnisnya di industry apparel olahraga, Nike
menerapkan strategi yaitu overall cost leadership dan diferensiasi. Dengan
penerapan strategi tersebut Nike berusaha untuk menjadi produk yang
memiliki ciri khas yang dapat menjadi pembeda dari setiap produknya dan
yang akan menjadikan semua produk Nike sebagai Market Leader di industry
peralatan olahraga. Strategi tersebut diimbangi pula dengan penerapan strategi
overall cost leadership, dimana pada penggunaan strategi ini Nike mampu
memberikan harga dari setiap produknya berdasarkan biaya atau harga terbaik
dari segala lini yang dikeluarkan. Hal tersebut dilakukan untuk dapat
mengepung penentuan harga dari produk-produk pesaing.
Selain itu Nike juga memanfaatkan kekuatan brand image yang dimiliki
sebagai suatu strategi yang dapat menarik minat banyak konsumen. Dimana
dalam hal ini Nike merupakan perusahaan yang sangat terpusat dan fokus.
Manajamen dipusatkan pada sedikit fungsi korporat pusat, seperti brand
building dan supply chain management. Ditambah penjualan pada retailer atau
distributor di beberapa negara terbatas. Nike meningkatkan kekuatan
mereknya dengan bergerak secara agresif ke kategori produk baru, jenis
olahraga baru dan wilayah dunia baru. Perusahaan menempelkan logo swoosh
yang terkenal ke semua produk mulai dari kacamata, bola kaki, sampai sarung
tangan baseball dan tongkat hockey. Nike menginovasi beberapa cabang olah
raga baru termasuk baseball, golf, hockey, skateboard, wall climbing dan
hiking.
Dengan adanya penerapan strategi overall cost leadership dan diferensiasi
tersebutlah yang akan membatasi ruang gerak Adidas untuk dapat menguasai
pasar secara internasional. Karena dengan penerapan kombinasi dua strategi
tersebut yang membuat Nike dapat menjadi penguasa pasar dan menjadi
Market Leader bagi dunia olahraga. Dengan posisi market leader tersebut
pulalah yang membuat Nike menjadi penggerak pertama atau First Mover
Advantage di industry apparel olahraga, dimana dengan begitu Nike akan
memiliki peran untuk dapat memperoleh pangsa pasar yang lebih luas
sehingga akan berimbas pada profit dalam jangka panjang.
a.Strategi Pemasaran Nike
1) Segmenting
Nike menjadikan penyuka olahraga segagai segmen terbesarnya
(Segmentasi psikografis), dalam hal ini Nike menetapkan segmen pasar
yang dilayani adalah pasar penyuka olahraga. Bisa diperhatikan pada saat
perusahaan ini masih bernama Blue Ribbons Sports, produk utamanya
ialah sepatu olahraga, kemudian perusahaan ini mengembangkan
peralatan olah raga lainnya. Berdasarkan penetapan segmen ini maka
perusahaan Nike Inc jelas melakukan peta kompetisi serta menentukan
posisi pasar perusahaan. Dilihat dari tingkatan segmentasi pasar yang
dilakukan Nike Inc lebih pada niche marketing yaitu lebih fokus terhadap
ceruk-ceruk pasar yang belum dilayani dengan baik. Hal ini dilakukan
dengan mengidentifikasi segmen yang sudah ada menjadi sub segmen
yang lebih kecil dalam hal ini Nike Inc fokus pada pasar penyuka olah
raga, disebut niche marketing karena Nike berfokus pada ruang lingkup
yang lebih kecil.
2) Targeting
Target yang dilakukan oleh Nike Inc adalah produk sportwear,
konsumen yang menyukai olah raga dengan gaya promosi mensponsori
para atlet. Nike memutuskan untuk mensponsori John McEnroe, seorang
petenis yang menghasilkan banyak perhatian ketika ia bermain karena dia
akan terus-menerus menyumpah di depan wasit kemudian terobosan
terbesar Nike sebagai sponsor Michael Jordan sebagai atlet basket, yang
ditandatangani langsung dari University of North Carolina. Inilah yang
membuat Nike menang dari kompetisi dengan Reebok setalah berhasil
menspronsori para atlet maka tahun 1979, Nike adalah sepatu lari paling
populer di negara-negara bagian dengan ketepatan sponsor maka terget
pasar Nike berhasil dan sekarang Nike mulai menjual lebih dari sepatu,
mereka mulai menjual Nike pakaian dan peralatan olahraga. Nike
mengakomodir semua orang yang ingin melakukan olahraga, namun
seperti yang kita tahu orang – orang berumur 16 sampai dengan 40 ialah
orang – orang yang aktif dan Nike membidik target di rentang umur ini.
3) Positioning
Fokus pada spesifikasi atau image yang dibentuk dari pertama kali
muncul, Nike memiliki image sebagai invent dari produk sepatu olahraga.
Hal ini tetap dilakukan hingga sekarang, dan ini membentuk positioning
produk Nike itu sendiri. Misi memberikan inspirasi dan inovasi pada atlit
di dunia tetap dipegang oleh Nike hingga saat ini. Image yang terkandung
dalam misi ini membuat Nike selalu menggunakan model iklan seorang
atlit yang terkenal di dunia, seperti Michael Jordan, Tiger Woods, dan
Andrew Agassi. Berdasarkan penetapan positioning yang tepat
menjadikan Nike sebagai market leader dan melakukan perluasan produk
pada pakaian, jam tangan olahraga dan alat-alat olahraga.
b. Marketing Mix Nike
a) Produk
Nike menetapkan semua produknya kedalam jenis Shopping
Goods. Dimana pada penempatan tersebut Nike bertujuan untuk
menimbulkan brand loyalty dari setiap produknya di benak konsumen.
Produk yang dimiliki oleh Nike selain untuk kenyamanan (comfortable)
juga ditambahkan dengan adanya value added yang akan memberikan
nilai lebih di benak konsumen
b) Price (harga)
Nike menggunakan strategi harga Skimming Pice dimana Nike
akan mematok harga setinggi-tingginya. Perusahaan ini juga meyakini
bahwa dengan harga yang tinggi, berarti kualitas yang diberikan pun
juga mumpuni.. Selain itu Nike juga menerapkan strategi harga
integrasi vertikal di mana mereka mengambil kepemilikan peserta pada
tingkat saluran yang berbeda dan mereka juga terlibat dalam operasi
tingkat saluran aneka Agen Bola baik dalam upaya untuk
mengendalikan biaya dan dengan demikian fungsi pengaruh harga .
c) Place (distribusi)
Nike mendistribusikan produknya secara tingkat. Produk premium
harga tinggi diberikan kepada distributor tertentu dan di gerai resmi
milik Nike sementara meninggalkan harga rendah untuk dijual dengan
harga yang sangat diskon di toko-toko mega ritel seperti Wal-Mart.
d) Promosi
Dalam melakukan promosi Nike menerapkan strategi Create Dominant
Presence in Media. Dimana hal tersebut dapat dilihat dengan dipilihnya
Christian Ronaldo sebagai brand ambassador utama dari produk Nike.
Selain itu Nike juga memanfaatkan berbagai macam media baik cetak
maupun visual untuk dapat mempromosikan semua jenis produknya.
Dan juga Nike menjadi sponsor di berbagai macam event event
olahraga dalam skala besar lainnya.
C. PERSAINGAN ANTARA NIKE DAN ADIDAS
Untuk dapat bersaing dengan Adidas, Nike lebih memilih ke teknologi
terbaru yang dimiliki. Nike mempunyai teknologi ACC, ini adalah
teknologi yang dipersiapkan produsen apparel asal Amerika Serikat ini
untuk menyambut musim semi dan musim hujan. Sementara, Adidas
belum mengeluarkan teknologi sejenis untuk mengimbangi inovasi ini.
Dalam menyambut isu global warming Nike juga berinovasi dengan
mengeluarkan teknologi terbarunya yang bernama Green Speed.
Teknologi ramah lingkungan ini dikaitkan dengan produk sepatu yang
diproduksi terbatas, sehingga selain melestarikan lingkungan, produk ini
terasa eksklusif. Adidas, lagi-lagi, belum punya produk pembanding untuk
dipilih konsumen.
Teknologi terakhir yang didengar pada sepatu bola Adidas adalah
teknologi Chip Micoach, yang pada awalnya hanya di gunakan untuk seri
sepatu yang digunakan oleh megabintang lapangan hijau, Lionel Messi
yaitu Adidas F50, yang pada akhirnya digunakan pada hampir seluruh
sepatu bola Adidas.
Bentuk Persaingan yang trejadi antara Nike dan Adidas antara lain
adalah
1. Persaingan Sponsor Kostum Klub
Persaingan pertama dapat dilihat dari kostum klub besar Eropa
yang disponsori oleh Nike dan Adidas. Keduanya sama – sama
mensponsori 4 klub besar Eropa, dan uniknya lagi, 4 klub yang
disponsori oleh Nike semuanya musuh bebuyutan 4 klub yang
disponsori oleh Adidas. Itu menggambarkan betapa sengitnya
pertempuran dingin antara Nike dan Adidas.Seperti yang kita ketahui,
Nike mensponsori Arsenal, MU, Barcelona, dan Intermilan.
Bandingkan dengan Adidas yang mensponsori Liverpool, Chelsea,
Madrid, dan AC Milan. Dari tiap liga besar di Eropa Nike dan Adidas
saling menancapkan kukunya di masing – masing tim seakan ingin
saling mengobarkan bendera perang.
2.Persaingan Sponsor Pemain
Persaingan kedua dapat dilihat dari pemain sepakbola yang
menjadi brand Ambbasador dari Nike maupun Adidas. Setiap pemain
yang disponsori oleh Nike maupun Adidas adalah bukan sembarangan
pemain. Nike maupun Adidas hanya akan mensponsori pemain –
pemain muda pontensial yang berpotensi untuk menjadi yang terbaik
di dunia dengan tujuan jika sang pemain akhirnya memperoleh
penghargaan pribadi semisalnya Ballon d’Or ( Pemain Terbaik Eropa )
atau misalnya World Player of The Year, tentunya Adidas dan Nike
akan semakin terkenal dan akan merasa bangga karena pemainnya
menggunakan sepatu yang mereka rancang.Siapa yang tahu persaingan
ketat antara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo ? Yang satu
disponsori oleh Nike dan satu disponsori oleh Adidas. Messi
digandeng Adidas, Ronaldo digandeng Nike.
3. Persaingan sepatu andalan masing – masing
Masing-masing brand berusaha yang terdepan untuk mengeluarkan
produk yang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Produk Nike yang diandalkan adalah T90, Mercurial, Tiempo,
sedangkan Adidas bersaing dengan Predator, F50, dan Adipure.
4. Persaingan Kostum Timnas
Disini persaingan sama seperti persaingan kostum klub, Nike
maupun Adidas sama – sama menggaet tim – tim besar Eropa yang
satu sama lain dapat dikatakan saling bermusuhan. Ketika Argentina
digaet Adidas. Brazil digaet oleh Nike. Di Eropa Adidas menggaet
Jerman, Spanyol, Perancis, sedangkan Nike menggaet Portugal dan
Belanda.
D. DESAIN STRATEGI BERSAING NIKE TERHADAP ADIDAS
Untuk dapat menyaingi Adidas, Nike menerapkan overall cost
leadership dan diferensiasi. Dimana pada penerapan dua strategi ini, Nike
berusaha untuk dapat menguasai segmen pasar secara internasional dengan
merebut pangsa pasar Eropa yang sebelumnya telah dikuasai oleh Adidas.
Dengan adanya strategi overall cost leadership, Nike telah unggul dalam
segi kepeloporan biaya secara menyeluruh dimana pada penggunaan
strategi tersbut dapat menjadikan Nike sebagai Market Leader di dunia
industry apparel olahraga sehingga mampu untuk menentukan harga pasar
yang akan diberikan kepada konsumen. Selain itu juga Nike menerapkan
strategi diferensiasi dengan menciptakan produk unggulan yang memiliki
cirri khas dari segi tekhnologi yang berbeda dengan produk yang dimiliki
oleh Adidas. Dengan adanya Nike sebagai Market Leader, kini Adidas
memposisikan diri sebagai follower Nike, dimana hal tersebut terbukti dari
banyaknya produk Adidas yang meniru inovasi dari produk yang dimiliki
oleh Nike. Namun walaupun begitu, Nike tetap mampu menyerang Adidas
dari segi tekhnologi yang telah dimiliki oleh Nike yang belum mampu
dimiliki oleh pihak Adidas. Sebagai Market Leader, Nike telah mampu
membatasi ruang gerak Adidas untuk dapat mennginovasi produk secara
leluasa, Karen ceruk-ceruk pasar yang kecil telah berhasil dikuasai pula
oleh Nike.

Anda mungkin juga menyukai