Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.

Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Diluncurkan pada tahun 2012, Lazada merupakan destinasi belanja dan berjualan online
nomor satu di Asia Tenggara – hadir di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan
Vietnam. Sebagai pelopor ekosistem eCommerce di Asia Tenggara, melalui platform
marketplace yang didukung oleh berbagai macam layanan pemasaran yang unik, layanan data,
dan layanan jasa lain, Lazada telah membantu lebih dari 135.000 penjual lokal dan
internasional, serta 3.000 brand untuk melayani 560 juta konsumen di kawasan Asia Tenggara.
Dengan lebih dari 300 juta SKU yang tersedia, Lazada menawarkan variasi produk dalam
berbagai kategori mulai dari barang elektronik hingga barang keperluan rumah tangga, mainan,
fashion, perlengkapan olahraga dan kebutuhan sehari-hari. Sebagai bentuk komitmen Lazada
untuk mengedepankan pengalaman berbelanja online yang menyenangkan bagi para konsumen,
Lazada menghadirkan berbagai metode pembayaran, termasuk cash-on-delivery (COD),
pelayanan konsumen yang menyeluruh, dan layanan pengembalian barang yang mudah melalui
jasa pengiriman first dan last mile milik Lazada, dan juga dengan lebih dari 100 mitra
logistiknya. Kepemilikan saham mayoritas Lazada group dimiliki oleh Alibaba Group Holding
Limited (NYSE: BABA).

Lazada merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan jual beli online dan ritel
e-commerce, hasil pengembangan dari perusahaan inkubator teknologi internet asal Jerman
yaitu Rocket Internet. Roket internet juga telah sukses menciptakan berbagai perusahan-
perusahaan yang inovatif dan kreatif di berbagai belahan dunia, yang berkantor pusat di Berlin,
Jerman. Proyek yang dimiliki Rocket Internet lainya di Indonesia antara lain zalora, foodpanda,
traveloka. Pada tahap awal pengembangannya Rocket Internet banyak membantu mulai dari
merekrut tenaga ahli, meyuntikan dana, dan mengimplementasikan platfrom teknologinya.
Namun setelah lazada mampu berkembang secara mandiri, Rocket Internet tidak lagi banyak
terlibat dalam kegiatan operasionalnya. Pada saat ini Rocket Internet lebih berperan dari segi
investasi dan pendanaannya. Selain Rocket Internet, lazada juga mendapatkan suntikan dana
dari beberapa investor besar seperti; JP Morgan, Tesco, Temasek Holdings, Summit Partners,
Investment AB Kinnevik, Access Industries, dan Verlinvest dengan total pendanaan sekitar $
520 miliyar.

Lazada sebagai perusahaan yang bergerak dibidang ritel e-commerce di Indonesia berharap
dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam membeli berbagai jenis produk dari
berbagai kategori, mulai dari produk eloktonik, dekorasi rumah, produk kesehatan hingga
produk kecantikan, dengan cukup mengakses situs maupun aplikasi dari Lazada. Ditunjang
dengan fasilitas multiple payment termasuk cash-on-delivery, memberikan kemudahan bagi
konsumen khususnya di Indonesia untuk mendapat barang-barang terbaru yang diinginkannya.
Selain memberikan kemudahan transaksi lazada juga memberikan berbagai promo serta diskon
dengan potongan harga murah dan penawaran-penawaran yang pastinya menarik untuk para
pembeli. Untuk informasi mengenai segala produk dapat diakses di website Lazada indonesia
yaitu lazada.co.id. Lazada merupakan perintis e-commerce di beberapa negara dengan
pertumbuhan tercepat di dunia dengan beberapa pengalaman belanja online cepat, aman dan
nyaman. Bagi Lazada prioritas tertinggi adalah untuk menciptakan pengalaman belanja online
terbaik untuk setiap pelanggan di Indonesia.

Semenjak tiga tahun beroperasi di Indonesia semenjak Maret 2012 lalu, lazada telah
berhasil mencatatkan beberapa pencapaian yang luar biasa. Pada bulan September 2014 lalu
lazada Indonesia berhasil melakukan penjualan secara ekslusif smartphone Xiaomi Redmi 1S
yang berhasil habis terjual dalam waktu tujuh menit. Di bulan tersebut juga, Lazada disebut
sebagai situs e-commerce paling populer di Indonesia berrdasarkan hasil riset oleh perusahaan
riset NusaResearch. Kemudian di bulan Desember 2014 lazada juga berhasil mengadakan event
Online Revolutin 12.12, yaitu event promo yang diprakarsai oleh Lazada yang juga diikuti oleh
beberapa perusahan raksasa-raksasa e-commerce tanah air, yang berhasil mencatatkan 10 juta
kunjungan pada situs dan aplikasi lazada dalam kurun waktu 24 jam. Sampai akhir Desember
2014 tahun lalu tercatat total nilai barang terjual (GMV-Gross Merchandising Volume) di
lazada adalah $384 juta dan mengalami peningkatan 300% dibanding tahun sebelumnya.

CEO Lazada Indonesia pada saat ini adalah Magnus Ekbom. Ia pindah dari Swedia ke Asia
pada tahun 2011 dan dalam lima tahun terakhir terfokus pada pasar Asia Tenggara di mana dia
sekarang bertempat tinggal di Indonesia. Ia mengungkapkan saat ini Lazada Indonesia kurang
lebih memiliki sekitar lima ratus karyawan.
Sejarah

Berikut ini merupakan sejarah berdirinya lazada di indoesia. Pada Januari 2012 – Rocket Internet
yang bermarkas di Berlin, Jerman mendirikan sebuah kantor di ibukota indonesia, Jakarta. Saat
itu Rocket Internet baru memperkerjakan 4 orang karyawan di Lazada. Pada 15 Maret 2012
Website Lazada.co.id diluncurkan pada bulan Maret 2012, bukan hanya di Indonesia saja namun
di Philipina, Thailand, Malaysia, Vietnam dan menjadikan Lazada sebagai toko online yang kini
tidak asing lagi di telinga setiap orang di wilayah Asia Tenggara. Selang satu minggu setelah
peluncuran, lazada.co.id mendapatkan pelanggan pertamanya, yang kemudian memberikan
testimoni pada sebuah interview mengenai kepuasaanya berbelanja di lazada.co.id.Dengan
pelayanan terbaik dari segi kelengkapan produk, pelayanan, dan kelengkapan sistem pembayaran
termasuk COD, dalam jangka waktu satu bulan setelah peluncuran, jumlah pelanggan
lazada.co.id telah mencapai 1000 pelanggan di april 2012. Pada agustus 2012 Berkat keseriusan
dan kerja keras seluruh karyawan dibelakang Lazada, pada bulan Agustus lazada.co.id menjadi
top 100 website di Indonesia! Dibulan ini pula Lazada telah memiliki 200 karywan.Di September
2012 Berkat cepatnya perkembangan lazada.co.id yang diiringi dengan atusiasme masyarakat
Indonesia terhadap sistem belanja online, pada bulan sepember Lazada.co.id telah menduduki
top 70 website di Indonesia.12 November 2012 Kinnevik, perusahaan investasi dari Swedia
menanamkan investasi hingga lebih dari USD 40 juta.

Pada 5 Desember 2012 Summit Partners, salah satu perusahaan modal usaha terbesar di dunia
berinvestasi sebesar USD 26 juta pada Lazada.dan di Desember 2012 – Angka 12.12.12 adalah
sebuah revolusi di dunia e-Commerce di Indonesia yang mana event ini diprakarsai oleh Lazada.
Pada 12 desember 2012 ini Lazada.co.id menghadirkan berbagai produk pilihan dengan diskon
yang sangat besar.Angka penjualan melonjak pesat setelah campaign ini.Dan di bulan ini Lazada
meluncurkan website dengan interface terbaru, yang lebih bersahabat dan mudah digunakan oleh
setiap pengunjung lazada.co.id. Pada bulan ini juga website lazada.co.id sudah memiliki kategori
produk sebanyak 13 buah dan 25.000 produk yang dijual online.Tengelmann, group retail
strategis dari Jerman menanamkan dana investasi yang dikabarkan mencapai USD 20 juta di
januari 2013.Dan pada Maret 2013 – Kepuasan pelanggan Lazada.co.id tercermin pada peringkat
Lazada.co.id mejadi website terbaik top 40 di Indonesi
Kekurangan

Kelebihan Belanja Online Di Lazada :

1. Beraneka Ragam Produk Tersedia

Di Lazada.co.id, barang yang di jual sangat beraneka macam, mulai dari barang elektronik,
peralatan rumah tangga, perlengkapan bayi, mainan, alat musik, alat olahraga, buku, tas, alat
kecantikan dan lain-lain.

2. Banyak Diskon Menarik Yang Di Tawarkan

Lazada sangat sering memberikan diskon-diskon terhadap produk yang dijualnya. Diskon yang
diberikan pun bervariasi, mulai dari 10% sampai dengan diatas 30%.

3. Website yang user friendly

Website di Lazada.co.id memiliki tampilan yang user friendly, navigasinya sangat mudah dan
tampilannya pun menarik sehingga orang yang awampun bias menggunakannya dengan mudah

4. Bebas Ongkos Kirim

Lazada memberika kebijakan untuk membebaskan ongkos kirim dengan beberapa ketentuan
wilayah. Jika JABODETABEK dan pembelian diatas Rp. 100.000, maka akan bebas dari biaya
ongkos kirim. Lalu jika diluar JABODETABEK ada yang masuk dalam wilayah 2 dan 3. Jika
masuk wilayah 2, pengirimiman akan gratis jika pembelian diatas Rp. 90.000 dan berat barang
kurang dari 6kg. Dan yang masuk wilayah 3, seluruhnya dikenakan biaya pengiriman.

5. COD (Cash On Delivery)


Terkadang dalam belanja online terdapat beberapa ketakutan seperti barang tidak sampai dan
takut ditipu, tapi di pelayanan ini anda dapat melakukan pembayaran di tempat pada saat anda
menerima barang sehingga terhindar dari penipuan. Tapi saat ini mungkin baru ada di daerah
jakarta saja.

6. Pengiriman Barang Cepat

Sebagai pembeli pasti mengharapkan barang yang ia beli cepat sampai dan tidak terjadi
kerusakan ataupun cacat, Lazada sepertinya tahu persis kebutuhan konsumen itu oleh karena itu
mereka melakukan pengiriman barang yang cepat setelah pembayaran diterima.

Kekurangan Belanja Online Di Lazada :

1. Konfirmasi Pembayaran Cukup Lama

Sebagai pembeli juga tentu ingin segera mendapatkan kepastian dalam berbelanja, saya rasa
konfimasi pembayaran diterima oleh pihak lazada cukup lama sehingga sedikit membuat
pembeli khawatir.

2. Fasilitas COD masih belum bisa dibanyak kota

Fasilitas COD yang ditawarkan memang bagus untuk konsumen tapi sayangnya untuk saat ini
masih untuk kota jakarta dan sekitarnya.
Model bisnis

Pada dasarnya bisnis E-commerce itu memiliki beragam model. Ada B2C (business to
costumer), B2B (business to business) dan C2C (costumer to costumer). Salah satunya adalah
situs Lazada yang memiliki model bisnis B2C. Itu artinya model bisnis Lazada sebernarnya sama
dengan toko-toko yang terdapat di pinggir jalan atau pusat perbelanjaan. Lazada menjual
langsung produk yang dimilikinya ke konsumen.

B2C atau merupakan kepanjangan dari Business to Consumer adalah bentuk jual-beli produk
atau jasa yang melibatkan perusahaan penjual dan konsumen akhir yang dilakukan secara
elektronis.

Atau lebih tepatnya B2C adalah suatu aktivitas E-businesses dalam pelayanan secara langsung
kepada konsumen melalui barang atau jasa, yang dapat diistilahkan dengan transaksi pasar.

Terdapat Beberapa perusahaan yang melayani B2C antara lain :

Amazon(amazon.com)

Cisco(www.cisco.com)

Blackberry.com

Apple.com

Nokia.co.id

Toyota.co.id

Lazada

REPORT THIS AD
Beberapa kelebihan dari B2C adalah sebagai berikut :

Konsumen dapat mempelajari produk yang ditawarkan yang telah dipublikasi pada media
internet

Membeli dengan electronic cash & sistem secure payment

Meminta agar barang yang dipesan, dapat dikirimkan pada pihak yang terkait (delivery) yang
tentunya dengan biaya yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak.

Harga yang diajukan masih bisa dinegosiasikan serta dapat dilakukan dengan mudah dan cepat
dikarenakan kita cukup mengakses suatu website tertentu.

Media pembayaran yang digunakan berupa kartu kredit.

Beberapa Karakteristik B2C sebagai berikut:

Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.

Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan
olehkhalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem web sudah umum digunakan maka servis
diberikandengan menggunakan basis web.

Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan
produserharus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.

Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client


(consumer)menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing
(businessprocedure) diletakkan di sisi server.

Beberapa perusahaan e-commerce yang hadir di Indonesia, sama-sama menampilkan produk


dagangan di website mereka. Namun, tahukah Anda bahwa terdapat bisnis model yang berbeda
dari perusahaan e-commerce tersebut.

Sebut saja Lazada, perusahaan ini menawarkan produk yang dijual secara retail online atau
Business To Consume (B2C), dengan memiliki gudang barang sendiri.

Sebastian Sieber, Chief Marketing Officer (CMO) Lazada mengatakan, kelebihan B2C ialah
perusahaan memiliki kontrol yang kuat terhadap barang yang akan dijual hingga menyediakan
layanan pengiriman sendiri. Apabila terjadi hal-hal yang tidak diharapkan pada saat transaksi,
misalnya kesalahan dalam pengiriman barang, maka perusahaan bertanggungjawab untuk me-
replace barang tersebut.

REPORT THIS AD

Lazada juga akan mendapatkan tambahan revenue stream yang berasal dari iklan yang berada di
halaman website Lazada. Iklan ini bermacam – macam ada yang berupa Google Adsense dan
iklan hasil dari kerja sama para partner terkait.

Seiring berjalannya waktu kemudian Lazada tak hanya mengembangkan bisni e-commerce B2C
tetapi juga C2C (marketplace) yaitu melakukan pivot dan memutuskan mengambil juga bisnis
model ini seperti mengelola pasar. Dalam hal mengelola pasar bertugas menyediakan
tempat/lapak kepada pedagang agar mereka dapat berjualan serta mendapatkan keuntungan yang
berlipat ganda dari para penjual yang menyewa lapak.

Untuk lebih mengenal tentang Lazada mengenai cara membedakan produk retail dengan
marketplace yang ada diLazada. Lihat pada bagian sebelah kanan produk, disana terdapat kolom
yang menerangkan barang dijual dan dikirim oleh siapa. Jika yang tertera adalah Lazada itu
artinya produk tersebut produk retail. Sementara jika nama yang tertera bukan Lazada, berarti itu
produk marketplace. Sebenarnya baik produk retail maupun marketplace di Lazada sama-sama
memiliki kelebihan dan kekurangnya masing-masing. Kelebihan barang retail di Lazada adalah
ketepatan pengiriman barang, karena operasi warehouse Lazada adalah 24 jam. Sedangakan jika
marketplace pengiriman barangnya akan memakan waktu lebih lama lagi, sekitar 2-5 hari kerja
ke tangan pembeli.
Sumber :

Gunawan. (2016, Februari). Retrieved from http://gunawancakep.blogspot.co.id/2016/02/model-


bisnis-b2c-pada-lazada.html

Lukman, E. (2014, Januari 20). Retrieved from https://id.techinasia.com/5-model-bisnis-


ecommerce-di-indonesia

Saepul, R. (2013, Desember 24). Retrieved from http://catatandhan.blogspot.co.id/2013/12/b2c-


business-to-consumer.html

Anda mungkin juga menyukai