Anda di halaman 1dari 8

TEMPLATE TUGAS BESAR MANAJEMEN RITEL

T.A 2019/2020

Judul pada cover:

Laporan Observasi Perusahaan Ritel


Pada …. (Sebutkan Nama Perusahaan) Tahun 2020

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Mata Kuliah Manajemen Ritel
pada Program Studi D3 Manajemen Pemasaran

Disusun Oleh:
Kelas : D3MP-42-01
Kelompok :
Nama : (NPM)

PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN PEMASARAN


FAKULTAS ILMU TERAPAN
UNIVERSITAS TELKOM
2020

FORMAT LAPORAN:
1. Kelengkapan Awal:
Cover
Lembar Pengesahan (tanda tangan Dosen)
Kata Pengantar
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Isi

2. Isi Laporan
BAB I : TIPE BISNIS RITEL, PERILAKU KONSUMEN DAN STRATEGI RITEL
1.1 Profil Perusahaan Ritel
1.1.1 Sejarah Perusahaan
1.1.2 VIsi dan Misi
1.1.3 Logo & Makna Logo

1.2 Jenis Ritel (Format Ritel Modern: supermarket, hypermarket, dept store)
1.2.1 Institusi Ritel (Berdasarkan Kepemilikan, Store-based dan non store-
based)
1.2.2 Orientasi Harga VS Assortment

1.3 Strategi Ritel


1.3.1 Keunggulan Kompetitif Ritel
1.3.2 Elemen-elemen Strategi Ritel
1.3.3 Strategi Pertumbuhan Ritel

1.4 Segmentasi, Targeting, Positioning Perusahaan Ritel


1.4.1 Segmentasi Pasar (Demografis, Geografis, Psikografis, Perilaku)
1.4.2 Targeting (Target Konsumen berdasarkan segmentasi pada 1.4.1)
1.4.3 Positioning (Tagline, Pendekatan Positioning, Matrix Strategi
Positioning)

1.5 Perilaku Konsumen Ritel


1.5.1 Tahap Proses Pembelian Konsumen (Pemilihan Ritel dan Pemilihan
Barang Dagangan)
1.5.2 Tipe-Tipe Keputusan Pembelian (Extended, Limited, Impulse atau
Habitual)
1.5.3 Usaha Peritel untuk Meningkatkan Hedonic Needs

BAB II : BAURAN PEMASARAN RITEL


2.1 STRATEGI LOKASI & MULTI DISTRIBUSI RITEL
2.1.1 Tipe Lokasi (Isolated, Planned Shopping Center, Unplanned Business
District)
2.1.2 Channel/ Multichannel Penjualan
2.1.3 Faktor-faktor Pemilihan Lokasi

2.2 STRATEGI SDM RITEL


2.2.1 Proses Manajemen SDM (Rekrutmen, Seleksi, Pelatihan,
Pengembangan, Kompensasi dan Jenjang Karir)
2.2.2 Struktur Organisasi
2.2.3 Divisi, Job Description
2.3 STRATEGI PROMOSI RITEL
2.3.1 Program Promosi (Short Term & Long Term)
2.3.2 Bauran Komunikasi Ritel (jenis Program Promosi dan Bukti
Promosinya masing-masing)

2.4 STRATEGI HARGA & PENGELOLAAN KEUANGAN RITEL


2.4.1 Metode Penetapan Harga (Demand-Oriented, Cost Oriented, Competitor-
Oriented)
2.4.2 Strategi Harga (HLP atau EDLP)

BAB III : MANAJEMEN MERCHANDISING DAN CRM RITEL


3.1 Manajemen Merchandising
3.1.1 Analisis Trend Pasar
3.1.2 Forecasting Penjualan
3.1.3 Manajemen Persediaan
3.1.4 Variety & Assortment Produk (National Brand, Private Brand, Kategori
Produk, dsb)

3.2 Desain & Layout Toko


3.2.1 Layout Toko (Grid, Racetrack atau Free Form)
3.2.2 Signage & Graphics
3.2.3 Area Fitur
3.2.4 Visual Merchandising
3.2.5 Atmosfer Toko (Warna, Cahaya, Aroma, Musik, dll)

3.3 Manajemen Hubungan Pelanggan


Manajemen hubungan pelanggan adalah sistem yang didesain agar terfokus
memenuhi kebutuhan pelanggan dan memahami masalah mereka sedini
mungkin. Jadi, perusahaan tidak sekadar berasumsi atau memaksa pelanggan
memiliki kebutuhan berdasarkan sudut pandang perusahaan.
Dalam konteks modern, pelaksanaan CRM memerlukan restrukturisasi sistem
teknologi informasi perusahaan dan reorganisasi staf.
CRM sangat bergantung pada teknik pengumpulan data. Dalam pengumpulan
data, semua informasi mengenai pelanggan yang terserak dikumpulkan dalam
satu wadah pusat data. Melalui pusat data tersebut, perusahaan dapat
memperkirakan sejak dini, mengidentifikasi, menarik, dan mempertahankan
segmen pelanggan paling bernilai untuk kelangsungan roda perusahaan.

Pihak manajemen Yogya Group memiliki keterbatasan dalam memuaskan


pelanggan dalam beberapa aspek pun menyadari, dengan semakin cepat dan
ketatnya persaingan dalam beberapa tahun terakhir mereka harus dapat
memberikan kepuasan lebih bagi pelanggan melalui kualitas layanan mereka.
Upaya peningkatan kualitas layanan akan efektif apabila upaya tersebut
dijalankan sesuai dengan hal-hal apa saja yang sebenarnya menjadi kebutuhan
dan dapat memuaskan konsumen. Penyusunan strategi peningkatan kualitas
layanan akan efektif apabila menggunakan metode terukur yang dapat
menjabarkan peningkatan kualitas layanan pada posisi manajerial terkait secara
lebih rinci. Quality Function Deployment (QFD) adalah salah satu metode yang
dapat digunakan dalam mencapai tujuan tersebut.

3.3.1 Layanan yang ditawarkan Peritel


Layanan pelanggan adalah serangkaian kegiatan dan program yang
dilakukan oleh peritel untuk membuat pengalaman berbelanja yang lebih
bermanfaat bagi para pelanggan & meningkatkan nilai pelanggan. • Banyak toko
membedakan penawaran ritel mereka, membangun loyalitas pelanggan, dan
mengembangkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dengan
menyediakan layanan pelanggan yang sangat baik.

Pelayanan yang dilakukan oleh Group Yogya untuk memberikan kepuasan


kepada konsumen diantaranya : Member card, dengan mempunyai member card
konsumen bisa mendapatkan potongan 1% untuk semua produk kecuali produk
yang sedang promo. Untuk fashion dan home brand konsumen akan
mendaqpatkan potongan sebesar 10% setiap transaksi. Troly boy, dengan
adanya troly boy ini dapat membantu konsumen membawakan belanjaannya
sampai ketempat parkir selain itu Group Yogya memfasilitasi konsumennya
dengan tempat rekreasi bagi anak-anak yang konsumen bawa ikut berbelanja.

3.3.2 Pendekatan Layanan Pelanggan


• Layanan Personal mengharuskan penyedia layanan menyesuaikan
layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan pribadi setiap pelanggan.
• Layanan Terstandarisasi Didasarkan pada pembangunan seperangkat
aturan dan prosedur untuk menyediakan layanan berkualitas tinggi
dan memastikan dapat diimplementasikan secara konsisten oleh
penyedia layanan.

Group YOGYA memposisikan tokonya sebagai toko yang menjadi pilihan


utama untuk para konsumennya, karena Group memberikan kepuasan kepada
konsumen, dengan menyediakan produk-produk berkualitas, memberikan
layanan unggul, akrab, bersahabat dengan suasana pelayanan yang
menyenangkan. Oleh karena itu Yogya Group menyediakan layanan yang
berkualitas agar kepuasan pelanggan terjamin.

3.3.3 Program CRM yang dilakukan


Manajemen hubungan pelanggan (CRM) adalah filosofi bisnis dan
seperangkat strategi, program, dan sistem yang berfokus pada identifikasi dan
pembangunan serta pemeliharaan loyalitas pelanggan ritel yang paling berharga.
Tujuannya dari CRM Bisnis Ritel adalah untuk mengembangkan basis pelanggan
loyal dan meningkatkan share of wallet, persentase pembelian pelanggan
barang/jasa dari peritel.

Yogya Group menggunakan cara CRM untuk perusahaannya dengan


membuat Membership Card bagi para pelanggannya, Membership Cardnya
Yogya Group ini memberikan potongan diskon 1% setiap pembelanjaan di
Supermarket atau Depatement Store. Dengan adanya Membership Card
pelanggan menjadi lebih loyal kepada Yogya Group karena harga yang ekonomis
dan Membership Card yang berfungsi memberi diskon. Membership card adalah
kartu yang hanya dimiliki oleh anggota perusahaan atau organisasi. Membership
card biasanya menawarkan keuntungan-keuntungan tertentu terhadap
pemegangnya. Membership card membuat anggota dari perusahaan atau
organisasi akan merasa lebih eksklusif dan dapat keuntungan tertentu.

3.4 Sistem Informasi & Manajemen Rantai Pasokan


        Manajemen Rantai Pasokan adalah seperangkat kegiatan dan teknik
perusahaan untuk mengelola secara efektif dan efisien aliran barang & Informasi
dari manufaktur ke pelanggan ritel.
Kegiatan ini memastikan bahwa pelanggan dapat membeli barang dagangan
dalam jumlah yang diinginkan di lokasi pilihan dan waktu yang tepat.

PT. Akur Pratama Yogya Group ini mempunyai sistem informasi yang baik,
karena proses pengelolaan keluar dan masuknya data barang masih dilakukan
dengan pencatatan pada buku besar dan secara komputerisasi, sehingga
pengecekan produk jadi dilakukan dengan cara melihat stok barang  dengan
mengecek di buku besar maaupun secara komputerisasi, walaupun
menggunakan 2 cara sekaligus masih ada kesalahan mengenai informasi barang
dan keterlambatan dalam pembuatan laporan.

3.4.1 Sistem Informasi Ritel


Sistem Informasi Ritel (SIM Ritel) adalah suatu sistem informasi
yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan yang berbasis pada
pemanfaatan teknologi terpadu peralatan sistem mekanisasi pengolah data
sebagai penyedia informasi untuk menunjang semua aspek kegiatan yang
berhubungan dengan operasional, manajemen, analisis maupun dalam hal
pembuatan keputusan.
YOGYA Group terus melakukan berbagai pengembangan dan akuisisi teknologi
informasi terbaru untuk menjamin pengambilan keputusan manajemen yang
akurat dan kepuasan bagi pelanggan.
Sistem manual yang ada di Yogya Group khususnya dalam hal persediaan
dan pengadaan barang menyebabkan memakan waktu lama dalam hal laporan
ketersediaan barang. Lamanya pencarian suatu barang dan kurang akuratnya
jumlah barang menybabkan tidak sesuainya data barang di gudang dan di
laporan. Banyaknya barang yang masuk dari supplier menyebabkan jumlah
transaksi barang keluar banyak. Diantaranya pencatatan transaksi persediaan
barang masuk dan barang keluar. Dimana proses ini masih menggunakan buku
untuk pencatatan ulang dengan mencocokan dengan persediaan barang di
gudang, bahkan laporan persediaan pun tidak ada. Keterlambatan order barang
kepada supplier menyebabkan kekosongan stok barang yang berada di gudang,
dikarenakan tidak ada pemberitahuan barang yang telah mencapai batas
minimal stok maupun laporan barang secara real time.

3.4.2 Aliran Informasi dan Produk dalam Rantai Pasokan


1. Ketika pelanggan melakukan pembelian, Salesperson memindai kode UPC
atau chip RFID pada barang dagangan dan kartu kredit/kartu loyalitas
pelanggan
2. Informasi tentang pembelian dikirimkan secara online dari terminal POS
kepada buyer/ planner
3. Informasi tentang pembelian dikumpulkan oleh buyer/ planner dan
dikirim ke pusat distribusi dan vendor untuk pengiriman barang
4. buyer/ planner berkomunikasi dengan vendor dan menempatkan
pesanan pembelian untuk memasok toko
5. buyer/ planner memberitahukan pusat distribusi tentang pesanan yang
masuk dan bagaimana mereka akan didistribusikan ke toko-toko
6. Manajer toko menginformasikan pusat distribusi tentang penerimaan
barang dan mengkoordinasikan pengiriman

Sama halnya peritel lain Yogya Group pun menerapkan aliran informasi
dan rantai pasokan didalam struktur ritelnya.
3.4.3 Strategi Logistik (Push/ Pull Supply Chain)
 Pull Supply Chain - Jenis rantai pasokan di mana permintaan untuk
barang yang dihasilkan di tingkat toko berdasarkan data penjualan
ditangkap oleh terminal POS.
 Push Supply Chain - di mana barang dialokasikan ke toko-toko di
dasar permintaan diperkirakan.

Grup Yogya selalu memastikan bahwa mereka memiliki kontrak yang adil dan
menguntungkan dengan pemasok. Jika mereka dapat menjamin hal ini, maka
mereka akan mendukung kebijakan pemotongan biaya sehari-hari. Berikut
adalah gambaran tentang bagaimana kontrak menguntungkan dapat membantu
perusahaan untuk menjaga biaya operasional yang rendah.
Dengan kontrak menguntungkan kita dapat memastikan bahwa lead time dari
memesan barang pengiriman tidak akan mengambil waktu yang sangat lama
sebelum kita bisa menerima barang yang dipesan. Dengan lead time bermanfaat
bagi operasi kami Yogya dapat mencegah Stok biaya dan membuat sistem
persediaan ramping.
Ketika menerima barang, Yogya periksa kembali barang-barang dan sesuai
dengan pesanan pembelian, jika ada barang rusak atau hancur terdeteksi,
kontrak menguntungkan dapat menyetujui kita untuk mengembalikan barang-
barang tertentu itu kembali ke pemasok, jadi kami mencegah penyusutan biaya.
Menguntungkan kontrak membantu Yogya untuk memelihara dan mengontrol
arus kas, mereka biasanya menghitung periode menjaga stok barang yang dipilih
dan mendorong pembayaran untuk jangka waktu lebih panjang daripada periode
menjaga saham mungkin. Dalam proses-proses operasional, Yogya menekan
biaya overhead mereka untuk mempertahankan profitabilitas. Dalam setiap
divisi biaya dan biaya mencegah tindakan dekompresi dinilai pada setiap
kegiatan.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN (Foto saat observasi, foto toko, Foto promosi, dsb)
http://errinsopian.blogspot.com/2010/02/industri-ritel-indonesia.html
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/15137/2/H09tle.pdf
http://repository.maranatha.edu/13548/3/0952111_Chapter1.pdf
https://ridwanghibran.blogspot.com/2017/11/perjalanan-berawal-dari-
sebuah-toko.html
file:///C:/Users/oke/Downloads/H16vna.pdf
BOBOT TUGAS BESAR: 40%
KRITERIA PENILAIAN:
Laporan: 60% (sistematika, kelengkapan data/ informasi )
Presentasi: 40% (slide presentasi, kemampuan memaparkan materi,
kemampuan menjawab pertanyaan)

PEMBAGIAN OBJEK OBSERVASI:

Kelas D3MP-42-01:
Kel. 1 : METRO
Kel. 2 : YOGYA DEPT STORE
Kel.3 : HYPERMART
Kel 4 : MATAHARI
Kel 5 : LOTTE MART
Kel 6 : TRANSMART CARREFOUR

Anda mungkin juga menyukai