Lengkap)
Capacity Development of Power System
Planning with Consideration of Renewable Energy
Presentasi ini telah disiapkan oleh UMBRA - Strategic Legal Solutions (UMBRA) khusus untuk keperluan diskusi.
Informasi dalam presentasi ini tidak dimaksudkan sebagai nasihat hukum yang definitif dan lengkap tentang
masalah tertentu dan tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil tindakan definitif tanpa memeriksa
sumber utama dan berkonsultasi lebih lanjut dengan kami atau penasihat hukum Anda. Presentasi ini juga tidak
dimaksudkan sebagai pengganti referensi pada (dan kepatuhan terhadap) ketentuan rinci dari peraturan
perundang-undangan yang relevan.
Pendapat yang dikemukakan dalam presentasi ini mencerminkan pendapat UMBRA pada tanggal
disampaikannya presentasi ini dan dapat berubah tanpa pemberitahuan jika UMBRA mengetahui informasi apa
pun, baik spesifik maupun umum, yang mungkin berdampak material pada pendapat tersebut.
UMBRA tidak akan bertanggung jawab dengan cara apa pun atas konsekuensi apa pun (termasuk tetapi tidak
terbatas pada kerugian langsung, tidak langsung atau konsekuensial, kehilangan keuntungan dan kerugian
lainnya) yang diakibatkan oleh penggunaan presentasi ini maupun setiap pendapat atau pernyataan yang
terkandung dalam presentasi ini atau atas kelalaian dalam bentuk apapun sehubungan dengan presentasi ini.
Seluruh informasi dalam presentasi ini bersifat rahasia dan tidak boleh disalin atau direproduksi (baik seluruhnya
maupun sebagian) atau diringkas atau didistribusikan kepada pihak mana pun dengan cara apa pun tanpa izin
tertulis sebelumnya dari UMBRA. UMBRA memiliki hak berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia untuk
mengajukan gugatan terhadap pihak mana pun yang melanggar ketentuan kerahasiaan ini.
Dengan membaca ketentuan ini dan/atau mengakses presentasi ini (baik seluruhnya maupun sebagian) dengan
cara apa pun (termasuk dalam bentuk fisik dan/atau elektronik), anda dianggap telah menyetujui seluruh
ketentuan ini dan akan tunduk pada konsekuensi hukum yang diakibatkan dari ketentuan disclaimer ini.
Pendahuluan
Peraturan Perundang-undangan terkait Energi Terbarukan
UU No. 30/2009 Peraturan Pemerintah No. Peraturan Presiden No.
UU No. 30/2007 79/2014 22/2017
tentang tentang Kebijakan Energi tentang Rencana Umum Energi
tentang Energi
Ketenagalistrikan Nasional Nasional
Pasal 20(5): penyediaan energi baru dan Pasal 6(2): Pemanfaatan Pasal 9(1): peran Energi Baru Lampiran 1, hal. 79: 30% dari luas atap
energi terbarukan oleh badan usaha, sumber energi primer harus untuk seluruh bangunan Pemerintah dan
dan Energi Terbarukan paling min. 25% dari luas atap bangunan
bentuk usaha tetap dan perseorangan dilaksanakan dengan
dapat memperoleh insentif dari sedikit 23%. rumah mewah, kompleks perumahan,
mengutamakan sumber energi apartemen, kompleks pada 2025 dan
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah
baru dan energi terbarukan memfasilitasi pendirian industri hulu hilir
• UU 21/2014 tentang PLTS.
Panas Bumi
•PP 7/2017 tentang Permen ESDM No. 10/2018 Permen ESDM No. 50/2017 Permen ESDM No. 48/2017
Panas Element Name
Panas Bumi untuk tentang Perubahan Kedua atas
Permen ESDM No. 10/2017
tentang Pemanfaatan Sumber tentang Pengawasan Pengusahaan
Pemanfaatan Tidak Energi Terbarukan untuk di Sektor Energi dan Sumber Daya
Bumi Langsung
tentang Pokok-Pokok Dalam
Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik
Penyediaan Tenaga Listrik Mineral
• Permen ESDM Pasal 11 dan 12: Perubahan Struktur
37/2018 tentang Pasal 2: kewajiban bagi PLN untuk Kepemilikan Saham pada Badan Usaha
Penawaran Wilayah Pasal 28: membebaskan para membeli tenaga listrik dari pemegang IUPTl tidak dapat dilakukan
Kerja Panas Bumi pihak dari kewajibannya pembangkit tenaga listrik yang sampai mencapai COD, namun
apabila terjadi keadaan kahar memanfaatkan sumber energi perubahan direksi dan/atau komisaris
terbarukan. dapat dilakukan dengan mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari Menteri
Sampah Pasal 16: Gubernur dapat ESDM.
• Perpres No. 35 Tahun Permen ESDM No.
menjadi 2018 47/2018
mendelegasikan
kewenangannya untuk
Energi tentang Tata Cara Penetapan menetapkan Tarif Tenaga
Tarif Tenaga Listrik Listrik kepada Menteri ESDM
atas nama Gubernur.
•Permen ESDM
49/2018 tentang
Sinar Penggunaan Sistem
Matahari Pembangkit Listrik
Tenaga Surya Atap
oleh Konsumen
Struktur Pasar Pembangkitan Tenaga Listrik
Mekanisme Jual & Beli berdasarkan
UU Ketenagalistrikan
jual beli antara penghasil listrik dan PLN melalui
Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik
PLN membangun
Pembangkit
IPP/
Kontraktor EPC
Penghasil
Listrik/Kontraktor
EPC
Daftar Negatif
Penanaman Modal di Bidang Ketenagalistrikan berdasarkan Perpres 44/2016
RUPTL 2019
•Pengadaan untuk • Setelah mendapat proyek di • Ketentuan PJBL diatur • Kontrak EPC, Perjanjian • Setelah selesainya proses
pembelian listrik dilakukan Indonesia, pengembang dalam Permen ESDM Suplai Bahn Bakar dan konstruksi dan
oleh PLN sesuai dengan disyaratkan untuk 10 Tahun 2017 tentang Perjanjian komisioning pembangkit,
RUPTL. membentuk perusahaan Ketentuan Pokok PJBTL Pengoperasian & perusahaan proyek akan
•Berdasarkan tipe penanaman modal asing sebagaimana terakhir Pemeliharaan harus mencapai tahap operasi
pembangkit, pembelian untuk menjalankan proyek kali diubah dengan ditandatangani secara komersial.
listrik dapat dilakukan listrik di Indonesia. Permen ESDM 10 back to back dengan • Pengoperasian
dengan metode pelelangan • Berdasarkan Perpres 44/2016, Tahun 2018. PJBTL. pembangkit harus sesuai
umum, pemilihan langsung kepemilikan asing dalam • Tarif listrik dalam suatu • Untuk mencapai dengan ketentuan PJBTL.
dan penunjukkan langsung. suatu perusahaan PJBTL harus Tanggal Pembiayaan • Pengopersian pembangkit
• Setelah proses pengadaan pembangkit listrik dengan mendapatkan sesuai dengan syarat harus sesuai dengan
selesai, PLN akan kapasitas diatas 10 MW persetujuan Menteri PJBTL (dengan dokumen lingkungan
menerbitkan Letter of adalah maksimum 95%, ESDM. mendapatkan surat (AMDAL) dan syarat
Intent. sedangkan untuk pembangkit komitmen dari Pemberi lainnya yang ada dalam
dengan kapasitas sampai Pinjaman, atau dokumen izin lingkungan.
dengan 10MW, maksimum lainnya sebagaimana
49%. disyaratkan.
• Perusahaan proyek harus
mendapatkan Izin Usaha
Peyediaan Tenaga Listrik
(IUPTL) untuk melaksanakan
kegiatan usaha penyediaan
listrik. 8
2
Pre-Kualifikasi
dilakukan di kantor Mengundang
pusat atau unit induk pengembang yang
tergantung jenis dan terdaftar dalam DPT
kapasitas pembangkit
Proses Pemilihan Langsung PLN
Dalam proses pemilihan langsung, IPP harus terkualifikasi dan terdaftar dalam Daftar Penyedia Terseleksi
(DPT). Prosedur untuk dapat tercatat dalam DPT adalah dengan melalui proes Pra-Kualifikasi yang diadakan
oleh PLN. Tergantung pada jenis pembangkit energi terbarukan, PK diadakan:
Peserta harus mencapai minimal 70% dari kemungkinan bobot maksimum untuk lolos proses PK.
3
Project Financing, PJBTL yang
bankable, dan Alokasi Resiko
Apa itu Project Financing?
Apa Itu Project Finance?
Limited
Lenders Recourse
+
Equity
Non-recourse
Pembayaran Pinjaman
Pemerintah Sponsor
Project Company
Perizinan
Kas untuk Aset sebagai
pembayaran jaminan
• arus kas dan pendapatan Proyek sebagai sumber dana untuk pembayaran pinjaman
• aset Proyek sebagai jaminan untuk pemberian pinjaman
16
Bagaimana perbedaannya dengan Corporate
Financing?
Project Finance Corporate Finance
SPV (Special
Peminjam Perusahaan Induk
Purpose Vehicle)
Dokumen Proyek
Jaminan Utama Aset, balance sheet
dan Pendapatan
21
Resiko-Resiko Resiko Pembelian Resiko Resiko Suplai Bahan
Permintaan Pengoperasian Bakar
Siapa yang Siapa yang • Kerugian yang datang Siapa yang menanggung
menanggung resiko menanggung resiko dari defisiensi resiko apabila cuaca
menurunnya jika PLN gagal bayar? • Peningkatan akibat mendung atau tidak ada
permintaan listrik? biaya operasional dan angin?
biaya pemeliharaan
PJBTL
Struktur Kontrak Proyek
Offtaker Pelanggan
Mengatur: (i) Offtaker
konstruksi; dan
PJBTL (ii) supply
listrik.
Dokumen
Sponsor
Alokasi Risiko
utama
PJBTL yang
bankable?
26
Mengapa PJBTL Penting?
Sumber
KEWAJIBAN UTAMA pendapatan
Pengembang Memuat kewajiban
PENGEMBANG Pengembang kepada
dari Offtaker Offtaker dan
PJBTL pada dasarnya memuat dua kewajiban
• Sebagian besar proyek Kewajiban
utama dari Pengembang: pembayaran Offtaker
(i) kewajiban Konstruksi pembangkit; dan IPP (listrik) dibiayai
kepada Pengembang
(ii) kewajiban pasokan listrik dari pembangkit dengan mekanisme
ke Offtaker. project financing
• Pengembang
• Dalam suatu project memberikan komitmen
financing, bankability dari dan janji-janji kepada
TUJUAN UTAMA PJBTL proyek bergantung pada Offtaker (mis. desain
kestabilan arus pembangkit, operasi,
• PJBTL mengatur seluruh fase proyek, pendapatan dari proyek ketersediaan)
mulai dari konstruksi, pembiayaan,
operasi komersial, tarif, pengakhiran dan • PJBTL adalah satu- • Kewajiban dan janji-janji
konsekuensi pengakhiran (termasuk buy- satunya dokumen yang ini nantinya akan
out). PJBTL merupakan dokumen penting menghasilkan dikerjakan oleh pihak-
karena PJBTL menyangkut sumber pendapatan bagi pihak lain yang terlibat
pendapatan utama dari pembangunan pengembang. Dokumen- dalam proyek (seperti
proyek usaha penyediaan tenaga listrik** dokumen lain kontraktor EPC,
• Mengatur ketentuan sehingga sponsor memberikan kewajiban kontraktor O&M,
proyek dapat mendapatkan tingkat pembayaran kepada asuransi)
pengembalian investasi yang diharapkan Pengembang (misalnya:
(IRR) EPC, O&M Contract, Fuel
• Merupakan suatu dokumen yang Supply Agreement).
digunakan untuk pengalokasian risiko
antara: (i) Offtaker dan (ii) Pengembang ** Sumber: USAID, Pembiayaan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro, Modul Pelatihan Keuangan Berkelanjutan &
Pembiayaan Energi Bersih untuk Lembaga Jasa Keuangan)
Ketentuan Utama
28
Ketentuan utama pada
PJBTL
Kredit Karbon
Tahapan proyek
Asuransi
Jangka waktu
PJBTL Penggantian Kerugian
Tanggal Efektif dan dan
Penandatanganan Pertanggungjawaban
Pengalihan Proyek
Fasilitas Khusus
Hukum yang
Jaminan mengatur
TKDN Pengesampingan
Pengesampingan
Penjualan dan Pembelian Kekebalan
Permen ESDM 10/2017 memberikan Pengaturan
terkait PJBTL
Tanggal Pembiayan
Jaminan Pelaksanaan
31
Tahapan Proyek
COD
6 bulan (Max. perpanjangan 10 bulan)
Tanggal Pembiayaan 1
Yang Disyaratkan bulan
Boot
COD Yang Dipersyaratkan (RCOD)
1. Persetujuan tarif dari
Menteri ESDM Tanggal Pembiayaan 22 bulan
2. Jaminan Pelaksanaan
3. PDCA
4. Laporan self-assessment
TKDN 1. Surat Penawaran
5. Izin Prinsip yang 2. Kontrak Kontruksi
diterbitkan oleh 3. Izin Lokasi
Pemerintah Daerah 4. AMDAL PLTS & UKL-UPL Fasilitas Khusus
6. Pendirian Perusahaan 5. Konten yang terdaftar di Lampiran Q
Proyek 6. Dokumen Korporasi
7. Opini Hukum berdasarkan Jadwal 2-2
32
• 5
Dalam PJBTL, mata uang Setiap pihak harus menggunakan Rupiah untuk tiap
tarif listrik dapat di kuotasi transaksi yang dilakukan di Indonesia
atau dihubungkan dengan
Rp
nilai tukar mata uang utang Rp Kuotasi harga harus dalam
IPP. Apabila ada Rupiah
discrepancy antara nilai Rp
mata uang utang dan nilai Rp Pembayaran harus dalam
mata uang PJBTL, maka Rupiah
akan ada tambahan biaya + Pasal 17 Permen ESDM 10/2017
hedging nilai tukar yang Dalam hal transaksi menggunakan USD, nilai tukar yang
digunakan menggunakan nilai tukar JISDOR
perlu diambil oleh IPP.
Kewajiban Penggunaan Rupiah
Periode Operasi
Periode Konstruksi • BI memberikan pengecualian untuk Pembayaran Buy-out
penulisan tarif dalam USD • Kalkulasi buy-out
BI memberikan
• Tarif PJBL dalam rupiah, namun di dalam USD
pengecualian untuk
indeksasi dengan nilai tukar yang • Perjanjian Tripartit
penulisan dan pembayaran
berlaku tidak meliputi
tarif dalam USD • Tidak ada pengecualian selain pembayaran buy-
1 penulisan tarif dalam USD
out
o Perjanjian tripartite
• Offtaker membayar
o IPP menerbitkan tagihan dalam
USD
dalam USD
o Offtaker membayar dalam IDR berdasarkan
o Bank mengkonversi IDR ke USD Pasal 8 UU
o IPP menerima dalam USD Penanaman Modal
(transfer & repatriasi
dalam mata uang
3 asing)
2
Penyelesaian Sengketa
PJBTL biasanya merujuk pada forum Step 1
arbitrase luar negeri, di lokasi yang
netral, dengan peraturan yang Musyawarah untuk mufakat
diterima umumnya di komunitas
internasional. Step 2
Pengambilan keputusan oleh ahli yang
disetujui oleh Para Pihak
Step 3
Arbitrase di BANI, UNCITRAL atau
institusi arbitrase lainnya yang ditunjuk
37
KEADAAN KAHAR
38
GOVERNMENT FORCE MAJEURE (GFM)
39
40
Peristiwa Konsekuensi
Offtaker dapat mengakhiri Perjanjian, mencairkan Jaminan
Kegagalan Mencapai Tanggal Pembiayaan Pelaksanaan
i. Offtaker berhak untuk mendapatkan Jaminan
Pengakhiran yang disebabkan oleh Peristiwa Penjual Yang Pelaksanaan; dan
Tidak Dapat Dipulihkan sebelum COD ii. Offtaker memiliki opsi untuk membeli Proyek
Pengakhiran yang disebabkan oleh Peristiwa Penjual Yang Offtaker memiliki opsi untuk membeli Proyek
Tidak Dapat Dipulihkan setelah COD
Pengakhiran yang disebabkan oleh Peristiwa Offtaker Yang Tidak Penjual dapat mengakhiri PJBL, Offtaker harus membeli
Dapat Dipulihkan Proyek
Natural Force Majeure Berkepanjangan selama 24 bulan Penjual dapat mengakhiri PJBL, Offtaker harus membeli
Proyek
Salah satu Pihak dapat mengakhiri PJBL dan Offtaker harus
GFM Berkepanjangan membeli Proyek
NFM Berkepanjangan yang mempengaruhi Jaringan Offtaker Offtaker dapat mengakhiri PJBL dan Offtaker harus membeli
42
Proyek
Pengalihan (Assignment)
Jaminan Pemerintah
43
Fasilitas Khusus/Jaringan Transmisi
PJBTL harus menunjukkan Pembayarannya
menjadi bagian
pihak mana yang dari harga listrik
Dialihkan
menanggung risiko kepada PLN (Komponen E)
menghubungkan fasilitas Dirancang, setelah
pembangkit dengan jaringan dibiayai,
selesainya
konstruksi
dan mentransmisikan listrik ke dibangun, diuji
gardu terdekat. oleh
Semakin signifikan risiko ini pengembang
(karena medan, jarak, area Berdasarkan Permen
berpenduduk), semakin ESDM 50/2017,
banyak biasanya lenders akan pembangunan jaringan
meminta offtaker untuk tenaga listrik PLTA
menanggung resiko transmisi (hydro) & PLTS dilakukan
oleh IPP dengan
tersebut. mekanisme business-to-
business dengan PLN
44
Ketentuan terkait lainnya
BOOT v. BOO
PJBTL PJBTL Baru
Lama Berdasarkan Permen ESDM 10/2017, semua
pembangkit menggunakan pola BOOT,
Pengaturan campuran BOOT dan BOO kecuali pembangkit listrik intermiten, tenaga
air <10MW, biogas, dan sampah.
Batubara, pada umumnya BOOT Berdasarkan Permen ESDM 50/2017, BOOT
diterapkan untuk:
Panas Bumi, pada umumnya BOO PLTS Fotovoltanik PLT Biogas
Mengapa?
Apakah pengaturan ini merupakan hasil
putusan MK mengenai Penguasaan
Negara (“State Control”)?
Apakah konsep ini mempengaruhi bankabilitas?
46
Jangka Waktu PJBTL
PERIODE TAKE OR PAY vs
1 PJBTL dilaksanakan untuk jangka waktu paling TAKE AND PAY
lama 30 tahun terhitung sejak terlaksananya PLN wajib menyerap dan membeli tenaga
COD (Pasal 4 (1) Permen ESDM 10/2017) listrik yang dihasilkan Badan Usaha sesuai
dengan PJBTL yang telah disepakati selama
2 PJBTL untuk biaya kapasitas (komponen A) periode tertentu (Pasal 6 ayat (2) b Permen
pada harga jual tenaga listrik dihitung ESDM 10/2017)
berdasarkan nilai investasi yang didepresiasi
paling sedikit selama 20 tahun. (Pasal 4 (4) Pasal 6 ayat (3) Permen ESDM 10/2017
Permen ESDM 10/2017) Periode tertentu merupakan periode yang
disepakati antara PLN dan Badan Usaha
dengan mempertimbangkan masa
pengembalian pembiayaan (repayment)
kepada pemberi pinjaman (lender).
Apakah TOP
terbatas pada
jangka waktu
pembiayaan?
47
Hak dan Kewajiban Penjual dan PLN
PENJUAL
PEMBELI
Hak Penjual (Pasal 5 (1), Permen ESDM 10/2017)
Badan usaha selaku penjual berhak: , Hak Pembeli (Pasal 6 (1), Permen ESDM 10/2017)
1. menerima pembayaran terkait harga jual tenaga listrik sesuai PLN selaku pembeli berhak: ,
PJBTL; 1. memperoleh penyaluran tenaga listrik yang andal dan
2. mendapatkan insentif percepatan pelaksanaan COD apabila berkelanjutan dari pembangkit tenaga listrik; dan
percepatan dimaksud atas permintaan PLN; dan 2. mendapatkan setiap persetujuan yang diperlukan sehubungan
3. mendapatkan deemed dispatch apabila jaringan PLN terganggu dengan PJBTL
bukan karena alasan keadaan kahar (force majeur).
Bank Garansi yang disediakan atau akan disediakan oleh Perusahaan Proyek sebagai Penjual untuk manfaat PLN berdasarkan
Perjanjian Proyek untuk manfaat PLN, yang harus diterbitkan oleh salah satu dari bank-bank sebagai berikut:
49
Kredit Karbon
Di beberapa PJBL Panas Bumi generasi sebelumnya kredit karbon adalah hak
pengembang. Dalam PJBL terbaru diperkenalkan bahwa kredit karbon menjadi hak
PLN.
Asuransi Pada PJBTL untuk proyek PLTS saat ini, diatur bahwa penjual atas biaya sendiri, harus
mengusahakan, diantaranya:
1. para penanggung asuransi untuk memberikan pengesahan polis-polis asuransi untuk PLN
dan karyawannya sebagai pihak tertanggung sehubungan dengan konstruksi,
komisioning, pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit;
2. pihak penanggung untuk memberikan pengesahan polis dalam polis asuransi Seluruh
Resiko Konstruksi (Construction or Erection All Risks-CAR/EAR) dan Seluruh Risiko
Barang/Mesin-mesin (Property All Risks (PAR)) yang meliputi proyek.
Pengalihan (Assignment)
PJBTL untuk memperbolehkan pengalihan hak dari PJBTL kepada lenders untuk
kebutuhan penjaminan, dengan hak untuk menerima pemberitahuan jika terjadi
wanprestasi dan untuk memperbaiki wanprestasi tersebut.
Hak tambahan step-in pada umumnya ditetapkan dalam direct agreement antara
lender dan offtaker.
50
Penyelesaian Perselisihan
Step 1
Musyawarah untuk mufakat
Step 2
Pengambilan keputusan oleh ahli yang
disetujui oleh Para Pihak
Step 3
Arbitrase di BANI, UNCITRAL atau
institusi arbitrase lainnya yang ditunjuk
51
TKDN
52
Komponen Dalam Negeri
Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 54/M-IND/PER/3/2012 Tentang Pedoman Penggunaan Produk
Dalam Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan sebagaimana terakhir diubah Peraturan Menteri
Perindustrian Republik Indonesia No. 05/M-IND/PER/2/2017 (Permen Industri 54/2012).
1 2 3 4 5 6
Gabungan barang
PLTU PLTA PLTP PLTGU dan jasa Transmisi PLTS
56
Kepatuhan terhadap Kewajiban TKDN
Minimum Komponen Dalam Negeri
59
Item-item Analisis Perbandingan PJBL Indonesia dan
Internasional
1. BOOT 7. NFM
2. Local Content 8. Currency Risk
3. Curtailment 9. Energy Repayment
4. Grid Issues 10. PLN’s option to buy
5. Weather Risk project at any time
6. GFM 11. Buy-Out Amount
12. Carbon Credit
60
1. BOOT
Key Issue
• Land must be purchased by the developer
• At the end of PPA term, the project (including land) must be transferred back to PLN at USD 1,000
Explanation of International Proposed
Comments Project Cost Best Practice Solutions/Compromised
Lenders/Insurance IPP PLN Impacts Position from International
Company
Consultant
No Issues, more to The BOOT provision • BOOT is a Purchasing land is an Use BOO rather than Discontinue BOOT if possible, in the
sponsors’ issue is problematic requirement under expensive and time BOOT interim, transfer value should be Fair
because land costs MEMR 50/2017. consuming endeavor Market Value rather than a nominal
can be high, and • The concept of PPA, that increases project value.
current PPA rates are the capex of the costs.
not high enough to developers (which If project costs
account for shall include land increase, the tariff rate
appreciation of land price and expected should also increase.
value or potential profit) should have Tariff rates are
future uses for the been fully repaid at typically designed to
land or equipment. the end of PPA cover development
period (through costs plus a reasonable
tariff payment). return.
• After the transfer of
the project to PLN at
the end of PPA
period, PLN will
need certainty on
status land
ownership to be able
to continue
operation of the
plant.
61
2. Local Content
Key Issue
PPA provides penalty on failure to meet local content requirements
Explanation of International Best Proposed
Comments Project Cost Practice Solutions/Compromised
Lenders/Insurance IPP PLN Impacts Position from International
Company
Consultant
• Lenders require • There is no local content • To follow MOI Local content • Use of local content • Penalty for failure to meet
certainty on how for solar module that 54/2012 requirements increase incentives rather local content requirements
PPA governs local reaches 60%, the existing requirements. project costs because than requirements. should be removed
content ones are 40% equipment made in • In countries that
requirement, e.g., approximately local • If PPA is silent on Indonesia has not yet don’t make • PPA should use incentives
penalty, or express content. treatment on breach reached economies of expensive for developers who can
waiver provisions if • IPPs ask for waiver of local content scale and is more components, local meet LCR and should shift
fully compliance is letters from Ministry of requirements, this expensive than content regulations focus to local labor force
not possible due to Industry breach may lead to equipment from other are usually more rather than manufacturing
absence of domestic • Local contents PPA termination countries. Processes for related to local of PV equipment
products which can requirements virtually instead. obtaining a waiver are labor force or
meet the impossible to meet (i.e. also unclear and can balance of system
requirements there are no/few local cause significant costs.
manufacturers who can delays, which also
• International meet the required drive up costs. When • LC regs should
lenders require first quality, and in any case, costs increase, the tariff attract investment
tier equipment. If substantially more rate should also and development in
the local expensive than imported increase, since tariffs order to develop
manufacturers are equipment). are intended to allow local manufacturing
not able to provide IPPs to recover the rather than require
the Tier 1 development costs plus local equipment in
equipment, this a reasonable return. an emerging solar
would affect the market
assessment and
comfort level of
lenders in giving
financing.
62
3. Curtailment
Key Issue
PLN does not dispatch due to grid issues
Explanation of International Best Proposed
Comments Project Cost Practice Solutions/Compromised
Lenders/Insurance IPP PLN Impacts Position from International
Company
Consultant
There has to be a No particular comment • If supply of If operating under • Curtail only when • Use of must-take system
mechanism regulated power may must-take rather than there is a specific rather than Take-or-pay
under PPA where if jeopardize the TOP (which is transmission system • Curtailment by the utility
the off-taker curtails grid, or does recommended as int’l requirement, rather can occur only when there
the generation, the not comply best practice), PLN than for economic is a specific transmission
tariff (which covers with the curtailment should not or other cost requirement
debt) which still need technical limit, have impact on costs to considerations by • If utility curtails generation
to be paid PLN should not IPP because PLN the utility from the IPP, utility pays
be deemed as would have to pay IPP • Note that int’l best for curtailment because it
conducting for energy that would practice for prevents IPP from
“curtailment”. have been delivered to curtailment works supplying the grid when it
the grid but for PLN when overall otherwise would. IPP
curtailment. However, dispatch is under cannot control actions of the
if PLN does not use the must-take rather utility nor the weather.
recommended than Take-or-Pay. • Seller may curtail for
dispatch model, Under must take, maintenance, and will not
curtailment without the utility does not be paid for energy not
payment means that have to pay for supplied to the grid.
IPP does not get paid power that is not
when it expected to. produced,
rendering moot
questions about
payment and grace
periods for deemed
dispatch during
curtailment.
63
4. Grid Issues
64
5. Weather Risk
Explanation of International Best Proposed
Comments Project Cost Practice Solutions/Compromised
Lenders/Insurance IPP PLN Impacts Position from International
Company
Consultant
Some insurance • IPPs find it difficult • PPA does not • IPP’s in all countries • Risk associated with • PLN receives resources and
companies provide to guarantee the provide forecasting must accommodate intermittency of solar is trainings to improve PLN’s
insurance product to forecasting. provisions for IPP, for weather risks, so covered by using Must forecasting ability and to train
cover the weather • One of the therefore forecasting this issue does not Take (utility pays for all grid operators to accommodate
risk. However, they suggestions is to use is only given as PLN increase costs more power produced and weather-based supply changes.
suggest to allocate hybrid plants requires this in than what would not for power not • PLN can require developers to
and govern such risk (combining practice. normally be produced) use internationally accepted
mitigation under PPA intermittent with • However, the anticipated. If using • Forecasting can be forecasting equipment /
provisions instead as e.g., diesel), in this deviation is very international best provided at regular services to help improve
the insurance cost is circumstance, huge, i.e., around practices (must-take, intervals forecasting accuracy of
still very high. certain forecasting 300-400%, and in good grid code and • Grid can be updated developers.
can be guaranteed. average 150%. grid capacity for and operators trained to
Forecasting is intermittency), this is accommodate weather-
inaccurate although not an issue based supply changes
it’s updated every • However, if PLN
15 minutes. were to penalize IPP
• PLN expects the for not meeting
certainty of PLN’s desired
deviation for the forecasting
maximum of 50% guarantees, costs
borne by IPP. could increase
65
6. Government Force Majeure
Key Issue
Risk allocation if plant stops operation due to GFM or there is cost increase due to GFM
Explanation of International Best Proposed
Comments Project Cost Practice Solutions/Compromised
Lenders/Insurance IPP PLN Impacts Position from International
Company
Consultant
Lenders will require The period of grace PLN principally Long grace periods • Risk for government • Risk for government FM
higher debt reserve period for deemed covers lenders’ for GFM to begin FM should fall to should fall to government
from sponsors if dispatch due to GFM is portion (through increases costs government, since they • Waiver of sovereign
grace period is considered too long. This deemed dispatch and because IPP will be have ability to cure, immunity must be
extended. The same will affect financing calculation of buy- without compensation while the IPP has no maintained
will apply if there is planning of the sponsors out formula) but or remedy for GFM a ability to cure. • Grace period requirement -
a minimum and will add additional requires sharing risk long period. • Waiver of sovereign GFM can be invoked
threshold requires costs and burden to allocation for GFM immunity must be immediately once the event
before a tariff sponsors. risk with sponsors maintained occurs and notice is provided
adjustment will be (through grace • Grace period • Grace period for when FM
allowed under the period, limitation on requirement -GFM can may no longer be invoked are
PPA. This will add payment of equity be invoked 6 months – 24 months and
additional costs and return and threshold immediately once the allow the FM event to resolve
burden to sponsors. of cost increase event occurs and notice without having to terminate
before tariff is provided the PPA
adjustment due to • Grace period for when • No deemed dispatch (or
change in law can be FM may no longer be related issues) due to use of
triggered). invoked are 6 months – Must-Take instead of TOP
24 months and allow
the FM event to resolve
without having to
terminate the PPA
• No deemed dispatch
(or related issues) due
to use of Must-Take
instead of TOP 66
7. Natural Force Majeure
Key Issue
Risk allocation if plant stops operation due to GFM or there is cost increase due to GFM
Explanation of International Best Proposed
Comments Project Cost Practice Solutions/Compromised
Lenders/Insurance IPP PLN Impacts Position from International
Company
Consultant
Lenders will require The period of grace period PLN principally Long grace periods for Risk allocation for NFM is Risk allocation for NFM is more
higher debt reserve for deemed dispatch is too covers lenders’ NFM to begin increases more evenly distributed evenly distributed between
from sponsors if extreme. portion (through costs because IPP will between parties since parties since neither party has
grace period is deemed dispatch and be without neither party has control control over an NFM event.
extended. This will calculation of buy-out compensation or over an NFM event.
add additional costs formula) but requires remedy for NFM a Grace period provisions generally
and burden to sharing risk allocation long period. Grace period provisions are the same as for GFM above
sponsors. for NFM risk with are generally the same as but may distribute some risk
sponsors (through for GFM above but may away from utility/buyer
grace period, distribute some risk away - May include short grace
limitation on payment from utility/buyer period before FM invoked
of equity return on - May include short (1 week)
buy-out,). grace period before - Grace period for when FM
FM invoked (1 may no longer be invoked is
week) between 6-24 months to
- Grace period for allow FM event to resolve
when FM may no without having to terminate
longer be invoked is the PPA. May be shorter
between 6-24 than GFM grace period to
months to allow FM more evenly distribute risk.
event to resolve
without having to At the end of a prolonged NFM
terminate the PPA. period, either party may terminate
May be shorter than the agreement.
GFM grace period
to more evenly
distribute risk. 67
8. Currency Risk
Key Issue
Whether all the tariff must be linked to USD/IDR applicable exchange rate
Explanation of International Best Proposed
Comments Project Cost Practice Solutions/Compromised
Lenders/Insurance IPP PLN Impacts Position from International
Company
Consultant
• In order to avoid Financing in IDR will Only portion of the tariff Currency risk drives up • Require a hard currency • Require a hard currency
subjecting, the power be more expensive which is linked to financing costs, which payment under the PPA payment under the PPA with no
producer to currency and this will affect USD/IDR exchange rate are part of the overall with no limitation in limitation in currency
risk, the PPA should sponsors’ IRR. assuming that certain project costs. This currency repatriation, repatriation, backstopped by a
be either portion of the project must should result in a backstopped by a change change of law provision
denominated in or be procured locally (due higher tariff, so that the of law provision OR
linked to an exchange to local content developer can recover OR • If payment is in local currency,
rate of the currency of requirements). As certain the costs of the project. • If payment is in local ensure currency conversion in-
the power producer’s portion of the equipment currency, ensure country with adequate hard
debt. must be procured locally, currency conversion in- currency available for
• If that is only part of this local portion should country with adequate conversion and a guarantee that
the tariff to be linked be deemed as IDR hard currency available for that contract, no limitation in
to USD/IDR exchange expense. for conversion and a amount or timing will be
rate, the loan guarantee that for that imposed on currency
currency also must contract, no limitation in repatriation.
match. amount or timing will be • Use of third party surety to
• However, IDR based imposed on currency support utility payment
loan is relatively more repatriation. obligation in larger RE projects.
expensive (in terms of • Use of third party surety
interest rate), and to support utility
terms of IDR loan is payment obligation in
generally shorter (i.e., larger RE projects.
less than 10 years,
compared to around
15 years if the loan is
denominated in
USD).
68
9. Energy Repayment
Key Issue
Payment of deemed dispatch due to GFM and NFM in PLN grid will be treated as loan and must be repaid back by
developer through Energy Repayment concept
69
10. PLN’s option to buy project at any time
70
11. Buy-Out Amount
Key Issue
How much PLN will pay if PPA is terminated?