Republik Indonesia
SOSIALISASI
UNDANG-UNDANG
HARMONISASI
PERATURAN
PERPAJAKAN
1 Overview UU HPP
19.6
18.8
18.3
17.0
negara pada Q3, a.l. didorong
16.1
15.2
12.2
12.0
9.8
7.9
7.6
7.6
high base di Q2, outbreak
7.1
7.1
6.8
6.6
6.6
6.5
6.0
4.9
4.9
4.7
4.6
4.0
3.9
3.5
3.3
2.5
1.9
1.9
1.5
1.5
1.4
0.5
varian Delta, serta dampak
-0.3
-0.5
-0.7
-0.7
-1.3
-2.6
-2.6
-3.1
-3.6
-3.9
-4.5
-5.8
-6.2
PHP SAU UK SG P CH N US MEX KOR ITA INA FR A GER JPN THA MY VIE
disrupsi supply chain.
52.1
6.2
6.2
50.2
6.0
5.9
5.4
4.7
4.6
4.5
4.5
42.6
4.1
3.4
3.2
3.1
2.9
2.6
2.6
2.5
2.5
2.4
2.4
2.4
2.4
2.3
2.2
1.8
1.7
1.7
1.7
1.5
1.5
1.5
1.4
1.3
1.3
1.3
1.3
1.2
1.1
1.1
0.8
0.7
0.4
0.2
19.6
17.5
16.2
-0.1
-0.4
-0.5
Inflasi tinggi di Turki dan
PHP SAU UK SG P CH N US MEX KOR ITA INA FR A GER JPN THA MY VIE Argentina diikuti depresiasi
ARG TUR
yang sangat tajam. Nilai tukar
Pergerakan nilai tukar negara s.d 16 November 2021 (nilai positif = depresiasi) Indonesia relatif stabil.
39.4%
16.7%
9.7%
4.7% 4.2%
7.4% 9.0%
3.2%
Sumber: Bloomberg
1.9% 1.1%
* Inflasi Meksiko, Rusia, Arab Saudi angka
0.0% -1.0% -1.2%
-4.8%
-5.4% -1.8%
Sept
PH P SAU UK SG P CH N US MEX KOR EUR INA JPN THA MY VIE ARG TUR
1.9
Dukungan fiskal
negara-negara EM di
-0.6
-0.8
-1.7
-2.2
-2.2
-2.3
-3.1
tahun 2021 masih
-3.3
-3.9
-4.0
-4.2
-4.4
-4.5
-4.5
-4.7
-4.7
-4.8
-4.9
-5.2
-5.3
-5.4
-5.6
-5.7
-5.9
-5.9
cukup akomodatif.
-6.1
-6.2
-6.3
-6.9
-7.0
-7.4
-7.5
-7.6
-5.2 – 5.5
-8.4
-8.6
-10.8
-11.2
-11.3
-11.3
terhitung moderat
-12.8
-13.4
dibanding negara-
negara lain.
Tingkat utang
98.9
90.6
90.6
89.6
88.7
87.7
Indonesia masih
74.1
70.7
69.4
menjadi salah satu
68.9
68.8
67.4
66.3
66.1
65.3
61.0
59.8
59.1
58.0
57.1
57.1
56.3
55.8
53.3
51.7
yang paling rendah di
49.6
47.9
46.3
43.6
41.4
41.0
39.8
37.8
37.0
36.6
32.7
32.5
30.6
29.7
22.8
19.3
17.9
rata G-20
13.8
G20 EM AVG ARG BRA CH N IND INDO MAS MEX PHP RUS SAU THA TUR VIE ZAF
1 OVERVIEW
UU HARMONISASI PERATURAN
PERPAJAKAN
PENCAPAIAN TARGET INDONESIA 2045 MAJU MEMERLUKAN PENGUATAN REFORMASI STRUKTURAL
Reformasi Struktural Diperlukan Untuk Penguatan Fondasi Ekonomi dengan Memanfaatkan Faktor Demografi
Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan 7.07 • Penerapan PPKM ketat di permulaan Triwulan III berdampak pada perlambatan
(dalam %, YoY) konsumsi masyarakat serta tertahannya aktivitas investasi sektor swasta.
• Meskipun demikian, momentum pemulihan masih relatif terjaga ditopang oleh
2.97 3.51
pertumbuhan positif semua komponen pengeluaran, khususnya ekspor yang
tumbuh tinggi.
-0.71 • Dari sisi lapangan usaha, kontributor utama seperti industri pengolahan,
pertanian, perdagangan dan konstruksi juga mencatatkan pertumbuhan positif.
-2.19
-3.49 • Ke depan, tren pemulihan akan terus berlanjut dengan kinerja pertumbuhan
yang diproyeksikan tumbuh menguat di triwulan IV seiring kondisi pandemi
-5.32
yang terkendali.
• Kewaspadaan tetap harus dijaga. Peran serta masyarakat dalam disiplin
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 protokol kesehatan dan program vaksinasi sangat krusial agar Indonesia
2020 2021 terbebas dari pandemi serta laju pemulihan ekonomi semakin kuat dan
berkelanjutan.
Sumber: BPS
Netral
12
2
ASAS, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP
13
ASAS DAN TUJUAN
Pertumbuhan
Asas Keadilan Meningkatkan pertumbuhan dan mendukung
percepatan pemulihan perekonomian
14
KLASTER PERUBAHAN
UU KUP
Pajak Karbon
Berlaku mulai tanggal
UU PPh diundangkan Berlaku mulai 1 April 2022
UU PPN
UU Cukai
Program Pengungkapan
Berlaku mulai 1 April 2022 Sukarela Berlaku mulai tanggal
diundangkan
1 Januari s.d. 30 Juni 2022
15
3
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA
PERPAJAKAN
16
KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN
1 2 3 4 5
Penegakan Hukum Pidana
Penggunaan NIK sebagai Besaran sanksi pada saat
Pajak Internasional Kuasa Wajib Pajak Pajak dengan
NPWP Pribadi pemeriksaan dan sanksi
mengedepankan Pemulihan
dalam upaya hukum
Kerugian Pendapatan
Negara
17
PENGGUNAAN NIK SEBAGAI NPWP PRIBADI
18
BESARAN SANKSI
A. Sanksi pemeriksaan dan WP tidak menyampaikan SPT / membuat B. Sanksi setelah upaya hukum namun keputusan keberatan/
pembukuan pengadilan menguatkan ketetapan DJP
KUP
Uraian UU HPP Uraian KUP Lama UU HPP
Lama
Sanksi bunga per bulan sebesar suku bunga
PPh kurang dibayar 50% acuan ditambah uplift factor 20% (maksimal 24 Keberatan 50% 30%
bulan)
Sanksi bunga per bulan sebesar suku bunga
PPh kurang dipotong 100% acuan ditambah uplift factor 20% (maksimal 24 Banding 100% 60%
bulan)
19
PAJAK INTERNASIONAL
Pemberian Bantuan
Pemberian Bantuan
Penagihan Pajak kepada
Penagihan
Negara / Yurisdiksi Mitra
Asistensi
Penagihan Pajak
Permintaan Bantuan
Global Permintaan
Bantuan Penagihan
Penagihan Pajak kepada
Negara / Yurisdiksi Mitra
21
PENEGAKAN HUKUM PIDANA PAJAK
Dengan Mengedepankan Pemulihan Kerugian Pendapatan Negara
22
PENEGAKAN HUKUM PIDANA PAJAK
23
4
PAJAK PENGHASILAN
24
PAJAK PENGHASILAN
25
PENGENAAN PAJAK ATAS NATURA
26
TARIF PPh ORANG PRIBADI
Penghitungan pajak penghasilan orang pribadi diterapkan atas penghasilan yang jumlahnya melebihi batas Penghasilan
Tidak Kena Pajak (PTKP). Dalam UU HPP, besaran PTKP tidak berubah yaitu bagi orang pribadi lajang sebesar Rp4,5 juta per
bulan atau Rp54 Juta per tahun. Tambahan sebesar Rp4,5 juta diberikan untuk Wajib Pajak yang kawin dan masih ditambah
Rp4,5 juta untuk setiap tanggungan maksimal 3 orang.
27
ILUSTRASI PENGHITUNGAN PPh OP
Penghasilan /
5 Juta 9 Juta 10 Juta 15 Juta
Bulan
Penghasilan /
60 Juta 108 Juta 120 Juta 180 Juta
Tahun
Penghasilan Kena
Pajak (PKP) 6 Juta 54 Juta 66 Juta 126 Juta
UU Saat Ini UU HPP UU Saat Ini UU HPP UU Saat Ini UU HPP UU Saat Ini UU HPP
15% x 6 Juta = 15% x 16 Juta = 15% x 6 Juta = 15% x 76 Juta = 15% x 66 Juta =
- - -
600 ribu 2,4 Juta 900 ribu 11,4 Juta 9,9 Juta
Total PPh Terutang 300 ribu 300 ribu 3,1 Juta 2,7 Juta 4,9 Juta 3,9 Juta 13,9 Juta 12,9 Juta
28
TARIF PPh BADAN
29
BATAS PEREDARAN BRUTO
“Penetapan Batasan Tidak dikenai Pajak Penghasilan bagi Orang Pribadi Pengusaha yang
menghitung PPh dengan tarif final 0,5% berdasarkan PP-23/2018 dan
Omzet sebagai bentuk memiliki peredaran bruto sampai Rp500 Juta setahun.
30
5
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
31
www.pajak.go.id
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
Objek PPN
Pengecualian Objek PPN
32
TIMELINE PEMBERLAKUAN
33
PENGECUALIAN OBJEK DAN FASILITAS PPN
A. Barang kebutuhan pokok, jasa kesehatan, jasa pendidikan, jasa pelayanan sosial, dan beberapa jenis
jasa lainnya, diberikan fasilitas pembebasan PPN, sehingga masyarakat berpenghasilan menengah dan
kecil tetap tidak perlu membayar PPN atas konsumsi kebutuhan pokok, jasa pendidikan, jasa kesehatan,
dan layanan sosial.
B. Pengurangan atas pengecualian dan fasilitas PPN agar lebih mencerminkan keadilan dan tepat sasaran,
serta dengan tetap menjaga kepentingan masyarakat dan dunia usaha.
C. Pengaturan ini dimaksudkan bahwa perluasan basis PPN dilakukan dengan tetap mempertimbangkan
asas keadilan, asas kemanfaatan khususnya dalam memajukan kesejahteraan umum dan asas
kepentingan nasional, sehingga optimalisasi penerimaan negara diselenggarakan dengan tetap
mewujudkan sistem perpajakan yang berkeadilan dan berkepastian hukum.
34
TARIF UMUM PPN
UU PPN
10%
Tarif yang saat ini Berlaku sampai dengan
berlaku hingga bulan Maret 2022
Maret 2022.
UU HPP
Tarif ini mulai berlaku
sejak tanggal 1 April
2022
Berlaku mulai 1 April 2022
11%
UU HPP
Tarif ini paling lambat
diberlakukan tanggal
12% Paling lambat diberlakukan 1
Januari 2025
1 Januari 2025
35
TARIF KHUSUS
36
6
PROGRAM
PENGUNGKAPAN
SUKARELA
37
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
(1 Januari 2022 –
30 Juni 2022)
38
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
39
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
40
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Fasilitas
KEBIJAKAN I
a. Wajib Pajak yang telah memperoleh surat keterangan tidak dikenai sanksi administratif sebesar 200% [Sanksi
Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak].
b. Data dan informasi yang bersumber dari surat pemberitahuan pengungkapan harta dan lampirannya yang
diadministrasikan oleh Kementerian Keuangan atau pihak lain yang berkaitan dengan pelaksanaan Undang-Undang
ini tidak dapat dijadikan sebagai dasar penyelidikan, penyidikan, dan/atau penuntutan pidana terhadap Wajib
Pajak.
KEBIJAKAN II
a. tidak diterbitkan ketetapan pajak atas kewajiban perpajakan untuk Tahun Pajak 2016 -2020, kecuali ditemukan data
dan/atau informasi lain mengenai harta yang belum atau kurang diungkapkan dalam surat pemberitahuan
pengungkapan harta.
b. kewajiban perpajakan sebagaimana dimaksud dalam huruf a meliputi PPh orang pribadi, PPh atas pemotongan
dan/atau pemungutan, dan PPN, kecuali atas pajak yang sudah dipotong /dipungut tetapi tidak disetorkan.
c. Data dan informasi yang bersumber dari surat pemberitahuan pengungkapan harta dan lampirannya yang
diadministrasikan oleh Kementerian Keuangan atau pihak lain yang berkaitan dengan pelaksanaan Undang-Undang
ini tidak dapat dijadikan sebagai dasar penyelidikan, penyidikan, dan/atau penuntutan pidana terhadap Wajib
Pajak.
41
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Sanksi Kurang Ungkap Harta Pada Kebijakan I
Bagi peserta TA (OP atau Badan) yang sampai dengan Program Pengungkapan Sukarela berakhir (30 Juni 2022) masih
terdapat harta belum dilaporkan dalam Surat Pernyataan Harta (SPH) pada saat mengikuti TA 2016
Bagi orang pribadi peserta Program Pengungkapan Sukarela Kebijakan II yang Masih Terdapat Harta 2016-2020
Yang Tidak Diungkap Wajib Pajak dalam Surat Pemberitahuan Pengungkapan Harta (SPPH)
44
PAJAK KARBON
LATAR
BELAKANG Mitigasi perubahan iklim di Indonesia membutuhkan pembiayaan
45
PAJAK KARBON
Tarif pajak karbon ditetapkan lebih tinggi atau sama dengan harga
karbon di pasar karbon dengan minimal tarif Rp30,00 per kilogram
karbon dioksida ekuivalen (CO2e).
46
PETA JALAN PAJAK KARBON
47
8
CUKAI
48
CUKAI
Penambahan / Pengurangan
Penguatan Mekanisme
BKC
Penetapan BKC
Pertimbangan Pemerintah dalam hal ini adalah:
Penambahan / pengurangan jenis Barang • Kondisi aktual dalam menghadapi pandemi
Kena Cukai disampaikan oleh Pemerintah COVID-19,
kepada DPR RI untuk dibahas dan • Langkah penanganan dan pemulihan
disepakati dalam penyusunan RAPBN. ekonomi,
• Kebijakan di bidang kesehatan, lingkungan
dan kebijakan lainnya secara berkelanjutan.
49
BESARAN SANKSI
Pemulihan Kerugian
UU Cukai UU HPP
Pendapatan Negara
50
TERIMA KASIH
www.pajak.go.id