MULTILATERAL INSTRUMENT
(BEPS Action 15)
Standar Minimum
BEPS Action 15
MULTILATERAL CONVENTION
TO IMPLEMENT TAX TREATY RELATED MEASURES
TO PREVENT BASE EROSION AND PROFIT SHIFTING
Rekomendasi
P3B BEPS
Conformity
Political
Urgency Sovereignty Speedy Action
Willingness
Substansi MLI
Part I – Scope and Interpretation of Terms Part II – Hybrid Mismatches
Mengapa? Referensi
Mengatasi persoalan akibat perbedaan perlakuan perpajakan Art. 1(2) OECD Model
(hybrid mismatches) dan penghasilan yang diperoleh entitas yang
BEPS Action 2 Report – Chapter 14
diperlakukan sebagai transparan secara fiskal sepenuhnya atau
(pages 139-143)
sebagian.
BEPS Action 6 Report - Section A
Memastikan ketentuan P3B menmberikan hasil yang semestinya
(pages 88-89)
ketika diterapkan untuk entitas yang diperlakukan sebagai
transparan secara fiskal sepenuhnya atau sebagian (hybrid entities). MLI Explanatory Statement
(paragraphs 39-48)
Memberikan pengaturan dalam P3B bahwa suatu yurisdiksi akan
memperhitungkan penghasilan sebagai penghasilan penduduknya The Application of the OECD Model
sepanjang penghasilan tersebut, untuk tujuan perpajakan negara Tax Convention to Partnerships 1999
tersebut, sebagai penghasilan penduduk negara tersebut. (The Partnership Report)
Mengapa? Referensi
Mengatasi persoalan akibat perbedaan perlakuan Art. 4(3) OECD Model
perpajakan (hybrid mismatches) dan kependudukan ganda
BEPS Action 6 Report - Section A (pages 72-75)
bagi subjek pajak selain orang pribadi.
MLI Explanatory Statement (paragraphs 49-59)
Modifikasi tie-breaker rule untuk menyelesaikan
kependudukan ganda bagi subjek pajak selain orang
pribadi melalui MAP.
Memberikan pengaturan dalam P3B bahwa dalam
ketiadaan MAP untuk kependudukan ganda bagi subjek
pajak selain orang pribadi, subjek pajak tersebut tidak
berhak memperoleh pengurangan atau pembebasan
apapun kecuali yang disepakati antar-CA.
Mengapa? Referensi
Memastikan maksud dan tujuan P3B mencakup Preamble OECD Model
pencegahan penyalahgunaan P3B (penghindaran atau
BEPS Action 6 Report - Section B (page 91)
pengelakan pajak, termasuk melalui treaty shopping)
selaras dengan standar minimum BEPS Action 6. MLI Explanatory Statement (paragraphs 75-87)
Mengapa? Referensi
Menangani penyalahgunaan P3B dengan uji tujuan utama Art. 29 OECD Model
(principal purpose test/PPT) atau PPT dan pembatasan
BEPS Action 6 Report - Section A.1.a (LOB –
manfaat (simplified limitation on benefits/LoB).
page 20; PPT –page 54)
Menerapkan ketentuan standar minimum BEPS Action 6
MLI Explanatory Statement (paragraphs 88-117)
terkait P3B.
Mengapa? Referensi
Menangani penyalahgunaan P3B yang memperbolehkan Art. 10(2) OECD Model
perusahaan untuk menerima tarif yang lebih rendah atas
BEPS Action 6 Report - Section A. (pages 70-72)
dividen dari anak usaha.
MLI Explanatory Statement (paragraphs 118-127)
Menerapkan ketentuan yang mensyaratkan terpenuhinya
periode kepemilikan minimum (minimum holding period)
saham bagi perusahaan untuk menerima tarif yang lebih
rendah atas dividen dari anak usaha.
Mengapa? Referensi
Menangani penyalahgunaan P3B terkait pemajakan atas Art. 13 OECD Model
keuntungan dari pengalihan saham perusahaan yang
BEPS Action 6 Report - Section A. (pages 71-72)
memperoleh nilainya terutama dari harta tak bergerak.
MLI Explanatory Statement (paragraphs 118-141)
Memperkenalkan batasan waktu untuk menentukan
bilamana saham memperoleh nilainya terutama dari harta
tak bergerak dan memperluas cakupan dengan
menyertakan hak yang sebanding dengan saham seperti
hak dalam persekutuan atau penitipan dengan
pengelolaan.
Mengapa? Referensi
Menangani penyalahgunaan P3B dalam hal penghasilan Ketentuan baru OECD Model 2017
teratribusi pada BUT di yurisdiksi ketiga.
BEPS Action 6 Report - Section A.1.b.vii (page
Melindungi hak negara sumber untuk memajaki 75)
penghasilan yang teratribusi pada BUT di yurisdiksi ketiga
MLI Explanatory Statement (paragraphs 142-146)
saat penghasilan tersebut tidak dipajaki secara
seharusnya di yurisdiksi ketiga tersebut dan dikecualikan
dari pajak di negara penduduk.
Mengapa? Referensi
Memastikan P3B tidak membatasi hak negara penduduk Art. 1(3) OECD Model
untuk memajaki penduduknya sendiri.
BEPS Action 6 Report - Section A.2.a (page 86)
MLI Explanatory Statement (paragraphs 147-155)
Mengapa? Referensi
Mencegah penghindaran status BUT. Art. 5(5) & 5(6) OECD Model
Menangani penyalahgunaan ketentuan BUT agen yang BEPS Action 7 Report - Section A (pages 15-27)
kedudukannya tidak bebas dalam Art. 5(5) dan Art. 5(6)
MLI Explanatory Statement (paragraphs 157-167)
OECD Model.
Mengapa? Referensi
Mencegah penghindaran status BUT. Art. 5(4) & 5(4.1) OECD Model
Menangani penyalahgunaan ketentuan pengecualian BEPS Action 7 Report - Section B (pages 28-41)
kegiatan-kegiatan tertentu sebagai BUT dalam Art. 5(4)
MLI Explanatory Statement (paragraphs 168-181)
OECD Model.
Mencegah fragmentasi usaha menjadi beberapa kegiatan
kecil dalam rangka penyalahgunaan ketentuan
pengecualian kegiatan-kegiatan tertentu sebagai BUT.
Mengapa? Referensi
Mencegah penghindaran status BUT. Art. 5(3) OECD Model
Menangani pemecahan kontrak konstruksi untuk BEPS Action 7 Report - Section C.1 (pages 41-
menghindari uji waktu menjadi BUT konstruksi dalam Art. 44)
5(3) OECD Model.
MLI Explanatory Statement (paragraphs 182-187)
Mengapa? Referensi
Memastikan penerapan penuh kewajiban-kewajiban dalam Art. 25 OECD Model
P3B terkait MAP dan penyelesaian MAP yang tepat waktu.
BEPS Action 14 Report - Section I. A. (pages 13-
Meningkatkan kepastian hukum perpajakan untuk para 14, 22-28)
Wajib Pajak dan investor.
MLI Explanatory Statement (paragraphs 191-208)
Menerapkan ketentuan standar minimum BEPS Action 14
BEPS Action 14 Peer Review Documents
terkait P3B.
Mengapa? Referensi
Memperbaiki penyelesaian sengketa dengan memastikan Art. 9(2) OECD Model
Negara Mitra untuk melakukan corresponding adjustments
BEPS Action 14 Report - Section B. (Best
dalam kasus transfer pricing atau memberi akses MAP
Practice 1, page 29)
untuk kasus transfer pricing tanpa memandang ada atau
tidaknya klausul Art. 9(2) OECD Model dalam P3B. MLI Explanatory Statement (paragraphs 209-214)
Memfasilitasi dimasukkannya klausul Art. 9(2) OECD BEPS Action 14 Peer Review Documents
Model dalam P3B sebagaimana direkomendasikan oleh
Best Practice 1 BEPS Action 14.