Anda di halaman 1dari 4

Nama : Imanullah Muhammad Adam

NPM : 173112340340069
Prodi : Ekonomi Akuntansi
Mata kuliah : Seminar Akuntansi

SOAL KASUS PSAK 72


- Contoh Kontrak dan Pengakuan

Tanggal 1 Februari 2020, PT FF terikat kontrak mengirimkan barang kepada PT ML pada tanggal 30 Juni
2020. Total nilai kontrak adalah Rp150 juta dan harus dibayar seluruhnya oleh PT ML di tanggal 31 Juli
2020. HPP barang Rp100 juta. PT FF mengirimkan barang kepada PT ML 30 juni 2020.

Jurnal yang dibuat oleh PT FF :

Pada saat pengakuan pendapatan tgl 30 juni 2020 :

Dr. Piutang 150 juta


Cr. Penjualan 150 juta
Dr. HPP 100 juta
Cr. Persediaan 100 juta

Pengakuan penerimaan kas 31 Juli 2020 :

Dr. Kas 100 juta


Cr. Piutang 100 juta

- Contoh Modifikasi Kontrak Separate performance obligation

PT AOV memiliki kontrak menjual 100 produk kepada pelanggan seharga 200 juta (1 produk bernilai 2
juta) dalam jangka waktu 3 bulan. Setelah 60 produk dikirimkan, PT AOV memodifikasi kontrak dengan
menjanjikan akan mengirimkan 20 produk tambahan dengan nilai 1,8 juta (dimana harga 1,8 juta
merupakan standalone selling price atas produk saat modifikasi kontrak). PT AOV menjual produk secara
terpisah.

PT AOV mengakui modifikasi kontrak sebagai kontrak baru, maka :

Kontrak awal (100 unit – 60 unit) x 2 juta 80 juta

Kontrak Baru ( 20 unit x 1,8 juta ) 36 juta

Total Pendapatan 116 juta

- Contoh Modifikasi Kontrak – prospective modification


Berdasakan contoh sebelumnya, Perusahaan mengakui pendapatan setiap barang yang tersisa dengan
harga baru dengan perhitungan sebagai berikut:

Produk yang belum dikirimkan dalam kontrak awal


(40 unit x 2 juta) 80 juta

Produk yang akan dikirimkan dengan kontrak yang telah dimodifikasi


(20 unit x 1,8 juta) 36 juta

Total Pendapatan 116 juta


Pendapatan per unit ( 116 juta / 60 unit ) 1.933.333,33

Dengan metode prospective modification, harga baru yakni 1.933.333,33 akan digunakan sebagai nilai
penjualan per unit di periode setelah modifikasi kontrak

- Contoh - estimasi imbalan variable

PT Gemilang perusahaan konstruksi yang terikat kontrak dengan pelanggan untuk pembangunan gudang
senilai 200 milyar, dengan bonus kinerja senilai 100 milyar yang akan dibayar berdasarkan waktu
penyelesaian. Jumlah bonus kinerja menurun sebesar 10% per minggu untuk setiap minggu setelah
tanggal penyelesaian disepakati. Persyaratan kontrak tersebut mirip dengan kontrak yang dilakukan PT
Gemilang sebelumnya, dan manajemen yakin bahwa pengalaman tersebut dapat diprediksi untuk kontrak
ini. Manajemen memperkirakan bahwa ada kemungkinan 60% bahwa kontrak akan diselesaikan pada
tanggal penyelesaian yang disepakati, probabilitas 30% penyelesaian akan terlambat 1 minggu, dan
probabilitas 10% penyelesaian akan terlambat 2 minggu.

PT Gemilang mencatat pendapatan dari kontrak tersebut sbg :

Menggunakan expected value method :


Probabilitas 60% tepat waktu (200 milyar + 100 milyar) = 300 milyar :180 milyar
Probabilitas 20% terlambat 1 minggu (200 milyar + (100 milyar – 10 milyar)) = 290 milyar : 58 milyar
Probabilitas 20% terlambat 2 minggu (200 milyar + (100 milyar – 20 milyar)) = 280 milyar : 56 milyar

294 milyar

PT Nusantara menyepakati kontrak penjualan Produk C seharga 3.000. Sebagai bagian dari kontrak PT.
Nusantara memberikan voucher diskon kepada pelanggan sebesar 40% untuk 30 hari mendatang.
Perusahaan juga memberikan diskon 10% atas semua penjualan selama 30 hari mendatang sebagai promo
akhir tahun. Diskon 10% tidak dapat digunakan sebagai penambah voucher diskon 40%.
Berdasarkan pengalaman 80% pelanggan menggunakan voucher dan pelanggan akan membeli tambahan
1.500 produk. Harga jual berdiri sendiri voucher adalah (1.500 x 30% diskon tambahan x 80%) = 360
Kewajiban Pelaksanaan Harga jual sendiri Alokasi
Harga jual 3.000 3.000/3360 x 3000 = 2.678
Voucher diskon 360 360/3360 x 3000 = 321
Total 3.360 2.999

Perusahaan mengalokasikan 2.687 ke produk A dan mengakui pendapatan produk A pada saat
pengendalian produk A dialihkan. Perusahaan mengalokasikan diskon sebesar 321 dan mengakuai
pendapatan atas voucher pada saat pelanggan memakai voucher tersebut, sebelum masa berlaku
berakhir.

- Contoh Termin Pembayaran

Tanggal 1 Juli 2020, PT Sandabi menjual barang kepada PT LLL senilai Rp2.000.000 untuk 5 tahun, zero
interest bearing notes dengan nilai pokok 2.670.000. HPP dari barang tersebut adalah Rp1.400.000
(Discount rate = 15%)

Pada saat Pengakuan pendapatan dilakukan tanggal 1 Juli 2020 :

Dr. Notes Receivable 2.670.000


Cr. Sales Revenue 2.000.000
Cr. Discount 670.000

Dr. COGS 1.400.000


Inventory 1.400.000

Pada saat Pengakuan interest revenue 31 Des 2020 :

( 15% x ½ x 2.000.000 ) : 150.000

Dr. Discount 150.000


Cr. Interest Revenue 150.000
SOAL KASUS PSAK 73
- PT. HP melakukan kontrak sewa peralatan selama 3 tahun. Pembayaran sewa per tahun adalah Rp30
juta; Rp 26 juta dan Rp 22 juta. Tidak ada opsi membeli dan insentif lain dalam kontrak. Bunga implisit
sebesar 5% sehingga nilai kini dari sewa sebesar Rp 72 juta.
Jurnal yang dibuat adalah:

Aset hak guna 72 juta


Liabilitas sewa 72 juta
Beban bunga 3,6 juta
Liabilitas sewa 3,6 juta
Beban depresiasi 24 juta
Aset hak guna 24 juta
Liabilitas sewa 30 juta
Kas 30 juta

- Saldo Sewa per 31 Desember 2019


Biaya sewa 600.000

Komposisi
Sewa jangka pendek dan aset pendasar kecil 200.000
Sewa 400.000

Beban dibayar dimuka 200.000


Beban selain sewa 50.000
Beban sewa 150.000
Sewa bernilai rendah 60.000

Anda mungkin juga menyukai