Anda di halaman 1dari 11

DIPONEGORO LAW JOURNAL

Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017


Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN POWER PURCHASE


AGREEMENT DAN FINANCE LEASE AGREEMENT PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA UAP TANJUNG JATI B UNIT I-IV

Muhammad Ghiffari*, Budi Santoso, Hendro Saptono


Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
E-mail : Ghiffaribenor70@gmail.com

Abstrak

Finance Lease Agreement menjadi alternatif bagi Pemerintah dan Badan Usaha Swasta
dalam mengadakan usaha penyediaan tenaga listrik, ketika Power Purchase Agreement dianggap
tidak menguntungkan kedua belah pihak saat krisis finansial melanda Indonesia pada tahun 1997.
Pembahasan mengenai kedua kontrak tersebut adalah dengan mengacu kepada peraturan
perundangan di bidang ketenagalistrikan, asas-asas hukum yang berlaku dalam sebuah
perjanjian/kontrak, serta membandingkan masing-masing kontrak terhadap satu sama lain,
sehingga didapat sebuah perbedaan yang disajikan dalam bentuk matriks. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa usaha penyediaan tenaga listrik di Indonesia dapat dilakukan dengan
bantuan dari Badan Usaha Swasta, serta keuntungan-keuntungan yang ditawarkan oleh Finance
Lease Agreement untuk PT PLN (Persero) lebih unggul ketimbang Power Purchase Agreement
serta menyarankan agar pengaturan mengenai leasing dapat diatur lebih komprehensif agar
pembangunan infrastruktur di Indonesia khususnya pembangkit listrik dapat berjalan lebih cepat
dan menguntungkan.

Kata Kunci: Power Purhase Agreement, Finance Lease Agreement, Pembangkit Listrik Tanjung
Jati B Unit I-IV.

Abstract

Finance Lease Agreement was an alternative to Power Purchase Agreement for


Government and Sumitomo Corporation to recommence the half-finished project of PLTU Tanjung
Jati B, when financial crisis hit Indonesia back in 1997. The study between Finance Lease
Agreement and Power Purchase Agreement is by referring to Indonesian electricity regulation,
legal principle within a contract/agreement, and comparing between the two of them to find the
differences. Finance Lease Agreement offers more profitability for PT PLN (Persero) instead of
Power Purchase Agreement. Infrastructure projects, especially power plants, can be accelerated if
the regulation about leasing is updated by getting more comprehensive attention from the
Government.

Keywords : Power Purhase Agreement, Finance Lease Agreement, Pembangkit Listrik Tanjung
Jati B Unit I-IV.

I. PENDAHULUAN perjanjian Power Purchase


Krisis finansial yang melanda Agreement yang ditandatangani oleh
Indonesia pada tahun 1997 PT PLN (Persero) dan PT HI Power
mengakibatkan banyaknya proyek Tubanan pada tahun 1994, dimana
infrastruktur di bidang Engineering, Procurement and
ketenagalistrikan yang terhambat dan Construction Contract diberikan
terbengkalai, salah satunya adalah kepada Sumitomo Corporation.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pembangunan PLTU Tanjung Jati B
Tanjung Jati B (“PLTU Tanjung Jati dimulai pada tahun 1995 dan
B”). Proyek tersebut dilandasi berhenti pada tahun 1997. Pada tahun

1
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

2002 seiring berakhirnya masa krisis, merupakan suatu pembaruan dalam


Sumitomo Corporation mengajukan praktik ketenagalistrikan, sehingga
skema kontrak finansial dan perbedaan di antara keduanya perlu
pembagian keuntungan untuk ditemukan agar dapat memberikan
melakukan penyelesaian proyek perbandingan serta keuntungan yang
PLTU Tanjung Jati B yang menjadi mampu ditawarkan kepada para
prioritas Pemerintah sebagai pihak yang bersangkutan.
penyelamat ketersediaan energi
listrik terutama di Jawa, Bali dan II. METODE
Madura. Persetujuan Pemerintah Metode penelitian sebagai alat
Indonesia terhadap skema kontrak penunjang proses pembuatan
finansial dan pembagian keuntungan penulisan hukum akan terealisasi
sebagai solusi agar proyek PLTU ketika didapat data-data terkait
Tanjung Jati B dapat berjalan permasalahan yang akan dibahas
kembali melahirkan Finance Lease melalui metode-metode yang telah
Agreement yang mengakibatkan ditentukan terlebih dahulu. Dalam
berdirinya PT Central Java Power menyusun penulisan hukum ini
(“PT CJP”). PT CJP didirikan oleh penulis menggunakan metode
Sumitomo Corporation dengan penelitian sebagai berikut:
fungsi khusus yaitu sebagai lessor A. Metode Pendekatan
yang menyediakan dana untuk Metode pendekatan yang
membangun pembangkit listrik digunakan dalam penulisan hukum
sekaligus sebagai pemilik dari ini adalah yuridis normatif.
instalasi PLTU Tanjung Jati B, Pengertian dari yuridis adalah
dimana kemudian PT PLN (Persero) pendekatan yang mengacu pada
menyewa instalasi PLTU Tanjung hukum dan peraturan perundang-
Jati B selama 23 tahun berdasarkan undangan yang berlaku2, sedangkan
perjanjian sewa guna usaha/Finance normatif adalah pendekatan yang
Lease Agreement. Sebagai dilakukan dengan cara meneliti
lessee/penyewa guna usaha, PT PLN bahan pustaka atau data sekunder3.
(Persero) menjalankan operasional Kemudian, dilakukan analisis
dan pemeliharaan instalasi PLTU terhadap kedua kontrak tersebut
Tanjung Jati B. PT PLN (Persero) dengan mengacu kepada kaidah-
juga berhak atas kepemilikan kaidah hukum yang terdapat dalam
instalasi PLTU Tanjung Jati B pada bahan pustaka seperti buku karangan
saat kerjasama berakhir. PT CJP Subekti, Salim H.S., dan beberapa
berhak menerima sebagian buku yang membahas tentang
keuntungan dari pendapatan perjanjian secara umum, perjanjian
pengoperasian sesuai dengan jual beli, serta perjanjian leasing,
proporsi dalam persetujuan1. Finance sehingga didapat perbedaan di antara
Lease Agreement sebagai alternatif Power Purchase Agreement dan
Power Purchase Agreement
2
Soemitro, Ronny Hanitjo, Metodologi
1
Profil Unit PT PLN (Persero) Pembangkitan Penelitian Hukum dan Jurimetri, (Jakarta:
Tanjung Jati B, diakses dari Ghalia Indonesia, 1982), halaman 20.
3
http://www.pln.co.id/kittjb/?p=24 pada Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji,
tanggal 31 Oktober 2016. Op.Cit, halaman 13.

2
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Finance Lease Agreement yang dapat Sehubungan dengan pendekatan


dijadikan perbandingan untuk yang digunakan dalam penelitian
menjawab permasalahan yang hukum ini adalah pendekatan yuridis
terdapat dalam rumusan masalah. normatif serta empiris, maka
Pendekatan secara empiris juga pengumpulan data primer melalui
dilaksanakan guna mendapatkan wawancara dan data sekunder
pemahaman yang lebih mendalam melalui studi kepustakaan menjadi
dari sumber yang terpercaya, dalam pilihan yang tepat untuk melengkapi
hal ini adalah konsultan hukum yang metode penulisan hukum ini.
pernah menangani proyek Jenis data yang digunakan dalam
pembangunan pembangkit listrik penulisan hukum ini adalah:
dengan Power Purchase Agreement 1. Data Primer
sebagai dasar hukumnya, serta Data primer didapatkan melalui
proyek pembangkit listrik dengan wawancara dengan managing
Finance Lease Agreement sebagai partner dari ANP Law Firm, Yerri
dasar hukumnya. Anullah S.H., M.H., konsultan
B. Spesifikasi Penelitian hukum yang menangani proyek
Spesifikasi penelitian hukum ini pembangunan pembangkit listrik,
adalah penelitian deskriptif analitis. baik dengan Power Purchase
Deskriptif, yaitu penelitian yang Agreement maupun Finance Lease
dilakukan dengan maksud Agreement sebagai dasar hukumnya.
menggambarkan keadaan objek atau Wawancara dilakukan pada tanggal 5
masalah tertentu secara jelas dan Januari 2017, dimulai pukul 14.00
sistematis dengan kaidah-kaidah WIB dan berakhir pukul 18.00 WIB,
tertentu4. Analitis, yaitu dikaitkan bertempat di kantor ANP Law Firm
dengan teori-teori hukum yang ada yang beralamat di Jln. Mandar 9
ataupun peraturan perundang- DD1 No.36, Bintaro Jaya Sektor 3A,
undangan yang berkaitan dengan Tangerang Selatan, 15225.
objek yang diteliti, sehingga mampu 2. Data Sekunder
memberikan gambaran umum a. Bahan Hukum Primer
mengenai Power Purchase Berupa sumber-sumber hukum
Agreement dan Finance Lease yang berkaitan dengan
Agreement, serta perbandingan di Ketenagalistrikan, Power Purchase
antara keduanya secara tertulis sesuai Agreement dan Finance Lease
analisis yang dilakukan. Agreement, yang terdiri atas:
C. Metode Pengumpulan Data 1) Kitab Undang-Undang Hukum
Pada umumnya dikenal tiga jenis alat Perdata;
pengumpulan data dalam penelitian, 2) Undang-Undang Nomor 2
yaitu studi dokumen atau bahan Tahun 2012 tentang Pengadaan
pustaka, pengamatan atau observasi, Tanah bagi Pembangunan
dan wawancara atau interview. untuk Kepentingan Umum;
Ketiga alat tersebut dapat digunakan 3) Undang-Undang Nomor 25
masing-masing atau bersama-sama5. Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal;
4
Soemitro, Ronny Hanitjo, Op.Cit, halaman
35.
5
Soekanto, Soerjono, Op.Cit, halaman 21.

3
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

4) Undang-Undang Nomor 30 Peraturan Presiden Nomor 67


Tahun 2009 tentang Tahun 2005 jo Peraturan
Ketenagalistrikan; Presiden Nomor 56 Tahun
5) Undang-Undang Nomor 30 2011 tentang Perubahan Kedua
Tahun 2007 tentang Energi; Atas Peraturan Presiden Nomor
6) Undang-Undang Nomor 32 67 Tahun 2005;
Tahun 2009 tentang 14) Peraturan Presiden Nomor 71
Perlindungan dan Pengelolaan Tahun 2012 tentang
Lingkungan Hidup; Penyelenggaraan Pengadaan
7) Undang-Undang Nomor 40 Tanah bagi Pembangunan
Tahun 2007 tentang Perseroan untuk Kepentingan Umum jo
Terbatas; Peraturan Presiden Nomor 148
8) Peraturan Pemerintah Nomor Tahun 2015 tentang Perubahan
14 Tahun 2012 tentang Keempat atas Peraturan
Kegiatan Usaha Penyediaan Presiden Nomor 71 Tahun
Tenaga Listrik jo Peraturan 2012 tentang Penyelenggaraan
Pemerintah Nomor 23 Tahun Pengadaan Tanah bagi
2014 tentang Perubahan atas Pembangunan untuk
Peraturan Pemerintah Nomor Kepentingan Umum;
14 Tahun 2012 tentang 15) Peraturan Menteri Keuangan
Kegiatan Usaha Penyediaan Nomor 84 Tahun 2006 tentang
Tenaga Listrik; Kegiatan Usaha Perusahaan
9) Peraturan Pemerintah Nomor Pembiayaan;
27 Tahun 2014 tentang 16) Keputusan Menteri Keuangan
Pengelolaan Barang Milik Nomor 634/KMK.013/1990
Negara/Daerah; tentang Pengadaan Barang
10) Peraturan Pemerintah Nomor Modal Berfasilitas Melalui
79 Tahun 2014 tentang Perusahaan Sewa Guna Usaha
Kebijakan Energi Nasional (Perusahaan Leasing); dan
(KEN); 17) Keputusan Menteri Keuangan
11) Peraturan Presiden Nomor 9 Nomor 1169/KMK.01/1991
Tahun 2009 tentang Lembaga tentang Kegiatan Sewa Guna
Pembiayaan; Usaha (Leasing).
12) Peraturan Presiden Nomor 39
Tahun 2014 tentang Daftar b. Bahan Hukum Sekunder
Bidang Usaha yang Tertutup Bahan yang memberikan
dan Bidang Usaha yang penjelasan mengenai bahan hukum
Terbuka dengan Persyaratan di primer, seperti hasil-hasil penelitian
Bidang Penanaman Modal; atau hasil karya dari kalangan
13) Peraturan Presiden Nomor 67 hukum6. Bahan hukum sekunder
Tahun 2005 tentang Kerjasama dalam penelitian ini meliputi:
Pemerintah dengan Badan 1) Buku-buku teks mengenai
Usaha dalam Penyediaan ketenagalistrikan, perjanjian
Infrastruktur jo Peraturan jual beli, perjanjian leasing¬;
Presiden Nomor 13 Tahun
2010 tentang Perubahan Atas 6
Ibid, halaman 52.

4
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

2) Buku-buku teks mengenai dengan Power Purchase Agreement


metodologi penelitian, dan Finance Lease Agreement seperti
penelitian hukum, dan tinjauan umum tentang keduanya,
penelitian hukum normatif; dan kemudian membahas secara khusus
makalah dan/atau artikel yang hal-hal yang berkaitan dengan Power
berkaitan dengan Purchase Agreement dan Finance
ketenagalistrikan, Power Lease Agreement, yaitu mencari
Purchase Agreement dan perbedaan di antara keduanya
Finance Lease Agreement. melalui perbandingan dari segi
c. Bahan Hukum Tersier subjek perjanjian, objek perjanjian,
Bahan yang memberikan jangka waktu perjanjian, hak dan
petunjuk maupun penjelasan kewajiban para pihak, terminasi,
terhadap bahan hukum primer dan Force Majeure, dan hak opsi
sekunder7. Dalam penelitian hukum pembelian instalasi pembangkit oleh
ini, bahan hukum tersier yang PT PLN (Persero) sehingga
digunakan adalah Kamus Besar didapatkan kesimpulan yang dapat
Bahasa Indonesia yang diakses dari menjawab perumusan masalah.
http://kbbi4.portalbahasa.com/,
Kamus Bahasa Inggris yaitu Oxford III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Advanced Learner’s Dictionary 8th A. Pengaturan Power Purchase
Edition dan Kamus Hukum Agreement dan Finance Lease
Indonesia karangan B.N. Marbun Agreement
serta Kamus Hukum karangan Yan Power Purchase Agreement
Pramadya Puspa. merupakan kontrak jual beli,
D. Metode Analisis Data sehingga pengaturannya dapat
Metode analisis data yang ditemukan dalam Kitab Undang-
digunakan dalam penulisan hukum Undang Hukum Perdata (“KUH
ini adalah analisis kualitatif. Data Per”), sementara Finance Lease
yang diperoleh, yaitu dokumen Agreement merupakan kontrak sewa
Power Purchase Agreement guna usaha, sehingga pengaturannya
Bojonegara dan Finance Lease dapat ditemukan dalam peraturan
Agreement Pembangkit Listrik perundang-undangan, yaitu:
Tenaga Uap Tanjung Jati B Unit I-IV Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun
akan dianalisis secara kualitatif untuk 2009 tentang Lembaga Pembiayaan,
memberikan gambaran hasil Peraturan Menteri Keuangan Nomor
penelitian. Data-data yang telah 84 Tahun 2006 tentang Kegiatan
terkumpul tersebut diteliti dan Usaha Perusahaan Pembiayaan,
dianalisis menggunakan metode Keputusan Menteri Keuangan
berpikir deduktif, yaitu pola berpikir Nomor 634/KMK.013/1990 tentang
yang mendasarkan pada suatu fakta Pengadaan Barang Modal
yang sifatnya umum, kemudian Berfasilitas Melalui Perusahaan
menuju pada fakta yang sifatnya Sewa Guna Usaha (Perusahaan
khusus, yaitu dengan membahas Leasing), dan Keputusan Menteri
secara umum hal-hal yang berkaitan Keuangan Nomor
1169/KMK.01/1991 tentang
7
Ibid.

5
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Kegiatan Sewa Guna Usaha Hak dan kewajiban para pihak dalam
(Leasing). Finance Lease Agreement secara
B. Pihak dalam Power Purchase umum adalah:
Agreement dan Finance Lease - Lessee: Mendapatkan hak
Agreement sewa guna usaha instalasi
Para pihak dalam Power pembangkit listrik dan
Purchase Agreement adalah PT PLN membayar angsuran sewa
(Persero) sebagai buyer dan badan guna usaha
Independent Power Producer - Lessor: Memberikan hak
sebagai seller. Para pihak dalam sewa guna usaha instalasi
Finance Lease Agreement adalah PT pembangkit listrik dan
PLN (Persero) sebagai lessee dan PT menerima pembayaran
CJP sebagai lessor. angsuran sewa guna usaha
C. Objek Perjanjian dalam Power F. Terminasi Kontrak pada
Purchase Agreement dan Power Purchase Agreement
Finace Lease Agreement dan Finance Lease Agreement
Objek perjanjian dalam Power Pengaturan terminasi kontrak
Purchase Agreement adalah tenaga pada Power Purchase Agreement
listrik yang dihasilkan dari hanya mengatur mengenai terminasi
pembangkitan oleh IPP, sementara kontrak, tetapi pada Finance Lease
objek perjanjian dalam Finance Agreement, pengaturan terminasi
Lease Agreement adalah instalasi kontrak mengatur mengenai hak opsi
pembangkit listrik yang lessee.
disewagunausahakan oleh PT CJP G. Force Majeure dalam Power
selaku lessor. Purchase Agreement dan
D. Jangka Waktu Power Purchase Finance Lease Agreement
Agreement dan Finance Lease Definisi mengenai Force
Agreement Majeure dalam Power Purchase
Jangka waktu Power Purchase Agreement terdapat dalam pasal yang
Agreement adalah 30 tahun, mengaturnya, sedangkan pada
sedangkan jangka waktu Finance Finance Lease Agreement, definisi
Lease Agreement adalah 23 tahun. mengenai Force Majeure terdapat
E. Hak dan Kewajiban Para pada lampiran.
Pihak dalam Power Purchase H. Hak Opsi Pembelian Instalasi
Agreement dan Finance Lease Pembangkit oleh PT PLN
Agreement (Persero) dalam Power
Hak dan kewajiban para pihak Purchase Agreement dan
dalam Power Purchase Agreement Finance Lease Agreement
secara umum adalah: Pengaturan mengenai hak opsi
- Buyer: Membeli tenaga listrik pembelian instalasi pembangkit oleh
& membayar sesuai harga PT PLN (Persero) dalam Power
yang disepakati Purchase Agreement menentukan
- Seller: Menjual tenaga listrik bahwa PT PLN (Persero) dapat
dan menerima pembayaran menggunakan hak tersebut sewaktu-
atas penjualan tersebut waktu sejak perjanjian dimulai
hingga perjanjian berakhir. Namun,

6
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

pengaturan mengenai hak opsi selaku lessee

pembelian instalasi pembangkit oleh


PT PLN (Persero) dalam Finance
Definisi
Lease Agreement menentukan bahwa mengenai FM
Definisi
FORCE mengenai FM
PT PLN (Persero) hanya dapat MAJEURE
terdapat pada
terdapat dalam
pasal yang
menggunakan hak opsinya diakhir mengaturnya
lampiran
perjanjian. PT PLN
PT PLN
HAK OPSI (Persero) dapat
Berikut adalah tabel PEMBELIAN menggunakan
(Persero)
hanya dapat
perbandingan Power Purchase INSTALASI hak opsi
menggunakan
PEMBANGKIT tersebut pada
Agreement dan Finance Lease LISTRIK kapanpun sejak
hak opsi
tersebut pada
Agreement OLEH PT PLN perjanjian
akhir
Tabel 1. Perbandingan Power Purchase (PERSERO) dimulai hingga
perjanjian
berakhir
Agreement dan Finance Lease Agreement
FINANCE
POWER LEASE IV. KESIMPULAN
PURCHASE AGREEMENT
AGREEMENT PLTU Usaha penyediaan tenaga listrik
BOJONEGARA TANJUNG di Indonesia tidak hanya dilakukan
JATI B
PT PLN PT PLN
oleh PT PLN (Persero) selaku
HUB.HUKUM
(Persero) (Persero) BUMN yang bertanggungjawab atas
sebagai buyer, sebagai lessee,
PARA PIHAK
IPP sebagai PT CJP
penyediaan tenaga listrik di
seller sebagai lessor Indonesia, melainkan dapat dibantu
Tenaga listrik oleh badan usaha swasta
OBJEK Instalasi PLTU
yang diproduksi sebagaimana amanat yang terdapat
PERJANJIAN Tanjung Jati B
oleh IPP
pada peraturan perundangan.
Maksimal 50 Minimal 7
JANGKA
tahun, pada tahun, pada
Hubungan hukum di antara para
WAKTU
PERJANJIAN
prakteknya 30 prakteknya 23 pihak lahir dari kontrak yang
tahun tahun
digunakan. Terdapat dua jenis
Hak dan
kewajiban kontrak yang dapat digunakan oleh
lessee: para pihak, yaitu Power Purchase
Mendapatkan
Hak dan hak sewa guna Agreement dan Finance Lease
kewajiban usaha instalasi Agreement. Hubungan hukum para
buyer: Membeli pembangkit
tenaga listrik & listrik dan pihak dalam Power Purchase
membayar membayar Agreement adalah sebagai buyer dan
sesuai harga angsuran sewa
HAK DAN yang disepakati guna usaha seller, dimana PT PLN (Persero)
KEWAJIBAN Hak dan Hak dan sebagai buyer dan badan usaha
PARA PIHAK kewajiban kewajiban
seller: Menjual lessor: swasta sebagai seller. Hubungan
tenaga listrik Memberikan hukum dalam Finance Lease
dan menerima hak sewa guna
pembayaran atas usaha instalasi Agreement PLTU Tanjung Jati B
penjualan pembangkit adalah sebagai lessee dan lessor,
tersebut listrik dan
menerima dimana PT PLN (Persero) sebagai
pembayaran lessee dan badan usaha swasta
angsuran sewa
guna usaha (dalam hal ini adalah PT CJP)
Mengatur sebagai lessor.
mengenai
Hanya mengatur
berakhirnya Perbandingan Power Purchase
TERMINASI mengenai
KONTRAK berakhirnya
kontrak serta Agreement dan Finance Lease
hak opsi yang
kontrak
dimiliki PT Agreement PLTU Tanjung Jati B
PLN (Persero) memberikan hasil bahwa perbedaan

7
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

mendasar dari kedua kontrak tersebut terhadap hak opsi yang dimiliki oleh
adalah jenis perjanjian dari masing- PT PLN (Persero) untuk membeli
masing kontrak, dimana Power pembangkit listrik, dimana Finance
Purchase Agreement merupakan Lease Agreement PLTU Tanjung Jati
kontrak jual beli sementara Finance B hanya berlaku selama 23 tahun,
Lease Agreement PLTU Tanjung Jati sedangkan Power Purchase
B adalah kontrak sewa guna usaha. Agreement berlaku untuk 30 sampai
Perbedaan tersebut menghasilkan 50 tahun, sehingga PT PLN (Persero)
ketentuan yang berbeda apabila dapat membeli serta memiliki PLTU
dilihat dari hubungan para pihak, Tanjung Jati B lebih cepat ketimbang
objek perjanjian, jangka waktu pembangkit listrik yang
perjanjian, hak dan kewajiban para menggunakan Power Purchase
pihak, pengaturan mengenai Agreement.
terminasi dan pengaturan mengenai Pengaturan mengenai leasing di
force majeure. Hal ini memberikan Indonesia belum mendapatkan
dampak yang positif terhadap PT pembaruan, terlihat dari peraturan
PLN (Persero) selaku BUMN yang yang mengatur mengenai kegiatan
bertanggungjawab untuk sewa guna usaha atau leasing, yaitu
menyelenggarakan usaha penyediaan Keputusan Menteri Keuangan
tenaga listrik bagi kepentingan Republik Indonesia Nomor
umum dalam jumlah dan mutu yang 1169/KMK.01/1991 tentang
memadai serta memupuk keuntungan Kegiatan Sewa Guna Usaha
atas penggunaan Finance Lease (Leasing). Finance Lease merupakan
Agreement pada PLTU Tanjung Jati suatu bentuk perjanjian bagi pelaku
B. Dampak positif yang didapat usaha yang tidak memiliki modal
adalah, sebagai lessor, PT PLN untuk mendapatkan modal yang
(Persero) mampu mengawasi dan dibutuhkannya guna melaksanakan
mengatur semua hal yang berkaitan produksi bisnis yang dijalankannya.
dengan keberlangsungan usaha Jika terdapat pengaturan yang lebih
penyediaan tenaga listrik tersebut, komprehensif dan aktual yang
mulai dari bahan baku yang mengatur mengenai leasing, maka
digunakan, personil yang bukan tidak mungkin perkembangan
dipekerjakan, pembangkit listrik infrastruktur di Indonesia dapat lebih
yang dioperasikan, serta hal-hal lain cepat merata.
yang berkaitan dengan PLTU
Tanjung Jati B. Hal-hal tersebut V. DAFTAR PUSTAKA
dalam Power Purchase Agreement Black, Henry Campbell, Black’s Law
hanya dapat diatur oleh IPP selaku Dictionary, Definitions of the
produsen tenaga listrik. Kemampuan Terms and Phrases of American
untuk mengatur hal-hal tersebut and English Jurisprudence,
memudahkan transparansi atas segala Ancient and Modern, St. Paul,
hal-hal yang berkaitan, sehingga Minn.: West Publishing Co.,
dapat memberikan keuntungan bagi 1891.
PT PLN (Persero). Ketentuan Collin, P.H., Dictionary of Law,
mengenai jangka waktu berlakunya England: Clays Ltd., 1994.
kontrak juga berdampak positif

8
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Fuady, Munir, Hukum tentang Subekti, R., Aneka Perjanjian,


Pembiayaan (Dalam Teori dan (Bandung: PT. Citra Aditya
Praktek), (Bandung: PT. Citra Bakti, 1995).
Aditya Bakti, 2002). Turnbull, Joanna, Oxford Advanced
H.S., Salim, Perkembangan Hukum Learner’s Dictionary 8th
Kontrak Innominaat Di Edition, Great Clarendon Street,
Indonesia, (Jakarta: Sinar Oxford: Oxford University
Grafika, 2003). Press, 2010.
H.S., Salim, Abdullah dan Wiwiek Widjaya, I.G. Rai, Merancang Suatu
Wahyuningsih, Perancangan Kontrak, (Jakarta: Kesaint
Kontrak & Memorandum of Blanc, 2003).
Understanding (MOU), (Jakarta: Peraturan Perundang-Undangan:
Sinar Grafika, 2007). Kitab Undang-Undang Hukum
Puspa, Yan Pramadya, Kamus Perdata;
Hukum Edisi Lengkap Bahasa Undang-Undang Nomor 2 Tahun
Belanda, Indonesia, Inggris, 2012 tentang Pengadaan Tanah
(Semarang: Aneka Ilmu, 1977). bagi Pembangunan untuk
Rachmat, Budi, Multi Finance Kepentingan Umum;
Handbook (Leasing, Factoring, Undang-Undang Nomor 25 Tahun
Consumer Finance): Indonesian 2007 tentang Penanaman Modal;
Perspective, ( Jakarta: PT. Undang-Undang Nomor 30 Tahun
Pradnya Paramita, 2004). 2009 tentang Ketenagalistrikan;
Rahman, Hasanuddin, Seri Undang-Undang Nomor 30 Tahun
Keterampilan Merancang 2007 tentang Energi;
Kontrak Bisnis: Contract Undang-Undang Nomor 32 Tahun
Drafting, (Bandung: PT. Citra 2009 tentang Perlindungan dan
Aditya Bakti, 2003). Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Satrio, J., Hukum Perikatan: Undang-Undang Nomor 40 Tahun
Perikatan Yang Lahir Dari 2007 tentang Perseroan
Perjanjian Buku I, (Bandung: Terbatas;
PT. Citra Aditya Bakti, 1995). Peraturan Pemerintah Nomor 14
Satrio, J., Hukum Perikatan: Tahun 2012 tentang Kegiatan
Perikatan Yang Lahir Dari Usaha Penyediaan Tenaga
Perjanjian Buku II, (Bandung: Listrik jo Peraturan Pemerintah
PT. Citra Aditya Bakti, 1995). Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Simanjuntak, Ricardo, Teknik Perubahan atas Peraturan
Perancangan Kontrak Bisnis, Pemerintah Nomor 14 Tahun
(Jakarta: Mingguan Ekonomi & 2012 tentang Kegiatan Usaha
Bisnis KONTAN, 2006). Penyediaan Tenaga Listrik;
Soemitro, Ronny Hanitjo, Peraturan Pemerintah Nomor 27
Metodologi Penelitian Hukum Tahun 2014 tentang Pengelolaan
dan Jurimetri, (Jakarta: Ghalia Barang Milik Negara/Daerah;
Indonesia, 1982). Peraturan Pemerintah Nomor 79
Subekti, Hukum Perjanjian, (Jakarta: Tahun 2014 tentang Kebijakan
Intermasa, 2004). Energi Nasional (KEN);

9
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun Tesis:


2009 tentang Lembaga Fitriana, Yonna, Keseimbangan Hak
Pembiayaan; dan Kewajiban antara PT.
Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun Perusahaan Listrik Negara
2014 tentang Daftar Bidang (Persero) Jakarta dengan
Usaha yang Tertutup dan Bidang Produsen Listrik Swasta dalam
Usaha yang Terbuka dengan Perjanjian Jual Beli Listrik,
Persyaratan di Bidang Tesis Pasca Sarjana, (Jakarta:
Penanaman Modal; Fakultas Hukum Universitas
Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun Indonesia, 2011).
2005 tentang Kerjasama Wawancara:
Pemerintah dengan Badan Usaha Yerri Anullah S.H., M.H., Managing
dalam Penyediaan Infrastruktur Partner Anullah and Partners
jo Peraturan Presiden Nomor 13 Law Firm.
Tahun 2010 tentang Perubahan Website:
Atas Peraturan Presiden Nomor Coffee Morning dengan Para
67 Tahun 2005 jo Peraturan Pemangku Kepentingan Sektor
Presiden Nomor 56 Tahun 2011 Ketenagalistrikan mengenai
tentang Perubahan Kedua Atas RUKN, Jakarta, 22 Juli 2016,
Peraturan Presiden Nomor 67 dipublikasi oleh Direktorat
Tahun 2005; Jenderal Ketenagalistrikan
Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun Kementerian ESDM, diunduh
2012 tentang Penyelenggaraan dari
Pengadaan Tanah bagi http://www.djk.esdm.go.id/pdf/C
Pembangunan untuk offee%20Morning/Juli%202016/
Kepentingan Umum jo Peraturan Rencana%20Umum%20Ketenag
Presiden Nomor 148 Tahun alistrikan%20Nasional%20(RU
2015 tentang Perubahan KN)%20--%20Dirpro.pdf
Keempat atas Peraturan Presiden Daftar Informasi Publik PT PLN
Nomor 71 Tahun 2012 tentang (Persero), diakses dari
Penyelenggaraan Pengadaan http://www.pln.co.id/wp-
Tanah bagi Pembangunan untuk content/uploads/2015/11/Info-
Kepentingan Umum; KIP-1_Nama-dan-Kedudukan-
Peraturan Menteri Keuangan Nomor Perusahaan.pdf
84 Tahun 2006 tentang Kegiatan Direktorat Kerjasama Pemerintah –
Usaha Perusahaan Pembiayaan; Swasta dan Rancang Bangun,
Keputusan Menteri Keuangan diakses dari
Nomor 634/KMK.013/1990 http://pkps.bappenas.go.id/
tentang Pengadaan Barang IPP Procurement Division of PT
Modal Berfasilitas Melalui PLN (Persero), (Jakarta, 2013),
Perusahaan Sewa Guna Usaha Booklet Independent Power
(Perusahaan Leasing); Producers Business in PT PLN
Keputusan Menteri Keuangan (Persero), diunduh dari
Nomor 1169/KMK.01/1991 http://listrik.org/pln/ipp-ppa/
tentang Kegiatan Sewa Guna Jaringan Dokumentasi dan Informasi
Usaha (Leasing). Hukum Kementerian Energi dan

10
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Sumber Daya Mineral, diakses


dari
http://jdih.esdm.go.id/?page=per
aturan&act=listperaturan&id=52
Jaringan Dokumentasi dan Informasi
hukum Kementerian Keuangan
RI, diakses dari
http://www.jdih.kemenkeu.go.id/
Ind/?strArghome=nothome&str
Arg=ind01
Jaringan Dokumentasi dan Informasi
Hukum Nasional, diakses dari
http://jdihn.bphn.go.id/?page=pe
raturan&section=produk_hukum
&act=jdih
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa Edisi IV, KBBI IV
Daring, diakses dari
http://kbbi4.portalbahasa.com
Klinik Hukum Online, diakses dari
http://www.hukumonline.com/kl
inik/detail/cl6908/prosedur-dan-
perizinan-penjualan-tenaga-
listrik-oleh-swasta
KPJB, diakses dari
http://www.kpjb.co.id/
Profil Unit PT PLN (Persero)
Pembangkitan Tanjung Jati B,
diakses dari
http://www.pln.co.id/kittjb/?p=2
4
Profil Unit PT PLN (Persero)
Pembangkitan Tanjung Jati B,
diakses dari
http://www.pln.co.id/kittjb/?p=2
4
Power in Indonesia: Investment and
Taxation Guide 3rd Edition,
(Jakarta: PwC, 2015), diunduh
dari
http://www.pwc.com/id/en/publi
cations/assets/electricity-guide-
2013.pdf
TJB Power Services, diakses dari
http://www.tjbservices.com/

11

Anda mungkin juga menyukai