B. Unsur Naturalia
Naturalia adalah ketentuan hukum umum, suatu syarat yang biasanya dicantumkan dalam
perjanjian. Unsur-unsur atau hal ini biasanya dijumpai dalam perjanjian-perjanjian tertentu,
dianggap ada kecuali dinyatakan sebaliknya.
Merupakan unsur yang wajib dimiliki oleh suatu perjanjian yang menyangkut suatu
keadaan yang pasti ada setelah diketahui unsur essensialianya. Jadi terlebih dahulu harus
dirumuskan unsur essensialianya baru kemudian dapat dirumuskan unsur
naturalianya. Berikut adalah contoh unsur naturalia:
● Kontrak beli sewa, unsur naturalia nya adalah:
o Tempat pembayaran
o Tempat penyerahan barang
● Kontrak tukar menukar, unsur naturalianya adalah:
o Waktu penyerahan barang
o Tempat penyerahan barang
● Kontrak penyelesaian sengketa, unsur naturalianya adalah:
o Cara/ metode penyelesaian masalah
C. Unsur Accidentalia
Yaitu berbagai hal khusus (particular) yang dinyatakan dalam perjanjian yang disetujui
oleh para pihak. Accidentalia artinya bisa ada atau diatur, bisa juga tidak ada, bergantung
pada keinginan para pihak, merasa perlu untuk memuat ataukah tidak.
Selain itu aksidentalia adalah unsur pelengkap dalam suatu perjanjian yang merupakan
ketentuan-ketentuan yang dapat diatur secara menyimpang oleh para pihak, sesuai dengan
kehendak para pihak yang merupakan persyaratan khusus yang ditentukan secara
bersama-sama oleh para pihak.
2. ANATOMI PERJANJIAN
Setiap badan usaha dan perorangan yang membuat dan/atau merancang suatu
perjanjian/kontrak dengan itikad baik di Indonesia berdasarkan pada buku III Pasal 1338
KUHPerdata yang menyebutkan semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
undang - undang bagi mereka yang membuatnya (asas kebebasan berkontrak). Dalam membuat
perjanjian/kontrak harus mempunyai anatomi perjanjian/kontrak yang jelas agar dapat dipahami
oleh para pihak yang membuat, anatomi perjanjian/kontrak yang digunakan dalam bisnis, yaitu
memuat:
1) Kepala Perjanjian/Kontrak
Judul dari suatu perjanjian/kontrak.
2) Komparasi/Preamble
Hari, Tanggal, Tahun pembuatan perjanjian/kontrak dan data para pihak yang melakukan
perjanjian/kontrak.
3) Latar belakang/Recital
Latar belakang di adakannya suatu perjanjian/kontrak antara para pihak dan kedudukan para
pihak.
4) Kalimat Penghubung
Kalimat berupa pernyataan kesepakatan para pihak sebelum memuat pasal - pasal tentang isi
atau muatan perjanjian.
5) Substansi Perjanjian/Kontrak
Definisi, obyek perjanjian/kontrak, jangka waktu perjanjian/kontrak, cara pembayaran, hak
dan kewajiban para pihak.
6) Klausul Penunjang
Force majeur/ keadaan kahar, addendum, pilihan penyelesaian sengketa, notice/
pemberitahuan, pengakhiran perjanjian/kontrak, dan bahasa yang digunakan.
7) Penutup/Testimonium
Memuat pernyataan tegas kekuatan hukum dalam perjanjian/kontrak yang dibuat para pihak
yang berlaku sama dan tanda tangan para pihak.
CASE :
PLN tandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik dua PLTMH di Jatim
https://jatim.antaranews.com/berita/419625/pln-tandatangani-perjanjian-jual-beli-tenaga-listrik-d
ua-pltmh-di-jatim
Surabaya (ANTARA) - PT PLN (Persero) bersama PT Mega Hidro Energi dan PT Wahana
Energi Sejahtera menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dua
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yakni di Bayu dan Sumberarum 2 yang
berlokasi di Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Nyoman S Astawa usai
penandatanganan di Ruang Majapahit, PLN Jawa Timur, Surabaya, Selasa mengatakan,
penandatanganan bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT)
sebagai pembangkit tenaga listrik.
Ia mengatakan dengan ditandatanganinya SPJBTL PLTMH Bayu dan Sumber Arum 2 dapat
menjadi salah satu upaya mencapai target pemanfaatan EBT sebagai pembangkit listrik yang
diharapkan menyentuh angka 25 persen pada tahun 2025 dan mendukung berkurangnya emisi
karbon.
Disisi lain, hadirnya PLTMH Bayu dan Sumber Arum 2 turut meningkatkan keandalan pasokan
listrik dengan adanya perbaikan tegangan pelayanan pada pelanggan yang berada di sekitar
lokasi tersebut. Selain itu kedua pembangkit itu mampu melayani tambahan 3.300 pelanggan di
Kabupaten Banyuwangi dan sekitarnya.
"Dengan adanya PLTMH Bayu dan Sumber Arum 2, diharapkan dapat mendatangkan manfaat
besar untuk lingkungan sekitarnya serta mendorong investor untuk mau berinvestasi dalam
pengembangan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi baru terbarukan," kata Nyoman.
Sementara itu PLTMH Bayu berkapasitas 2x1,8 MW dikelola oleh PT Wahana Energi Sejahtera
dan PLTMH Sumber Arum 2 berkapasitas 2x1,5 MW dikelola oleh PT Mega Hidro Energi.
Keduanya akan beroperasi secara resmi pada tahun 2021 mendatang dan nantinya menyokong
kebutuhan listrik Kabupaten Banyuwangi dan sekitarnya.
Direktur PT Mega Hidro Energi, Muwardi mengaku bersyukur karena sebelumnya melalui
proses yang cukup panjang dalam pengelolaan PLTMH. "Kami bersyukur setelah melalui proses
cukup panjang, hari ini kita dapat melangsungkan penandatanganan perjanjian jual beli tenaga
listrik. Harapan kami, semoga ke depannya kerjasama antara kami dan PT PLN (Persero) dapat
berjalan dengan baik," katanya.
Hal yang sama dikatakan Jacob Tedjakusuma selaku Direktur PT Wahana Energi Sejahtera, yang
menyampaikan rasa syukur serta harapan agar kerja sama ini dapat terus terjalin dengan baik. (*)
Analisis :
What : PLN tandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik dua PLTMH di Jatim
Who : PT PLN (Persero), PT Mega Hidro Energi, dan PT Wahana Energi Sejahtera.
Why : Salah satu upaya mencapai target pemanfaatan EBT sebagai pembangkit listrik yang
diharapkan menyentuh angka 25 persen pada tahun 2025 dan mendukung berkurangnya emisi
karbon.
Unsur esensilia : pada kasus ini yaitu identitas pihak pihak dalam kontrak yaitu PT PLN
(Persero), PT Mega Hidro Energi, dan PT Wahana Energi Sejahtera.
Unsur Naturalia : pada kasus ini yaitu tempat penandatanganan kontrak yang dilaksanakan di
Ruang Majapahit, PLN Jawa Timur, Surabaya.