2. Unsur Naturalia adalah unsur yang lazim melekat pada perjanjian, yaitu unsur yang tanpa
diperjanjikan secara khusus dalam perjanjian secara diam-diam dengan sendirinya dianggap ada
dalam perjanjian. Unsur ini merupakan sifat bawaan (natuur) atau melekat pada perjanjian.
Misalnya dalam perjanjian kontrak tidak tercantum namun diatur oleh Undang undang yang
berlaku di Indonbesia.
Penjelasan :
a. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi;
b. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan);
c. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010;
d. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya ;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 31/PRT/M/2015
Tentang Perubahan ketiga Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi.
3. Unsur aksidentalia merupakan unsur yang nanti ada atau mengikat para pihak jika para pihak
memperjanjikannya. Contohnya dalam perjanjian jual beli dengan angsuran diperjanjikan bahwa
pihak debitor lalai membayar utangnya, dikenakan denda 2 (dua) persen perbulan keterlambatan,
dan apabila debitor lalai membayar selama 3 (tiga) bulan berturut-turut, barang yang sudah dibeli
dapat ditarik kembali oleh kreditor tanpa melalui pengadilan
Contoh yang termuat dalam kerja (kontrak) adalah sebagai berikut :
1. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan / penyelesaian pekerjaan penyedia
akan dikenakan Denda Keterlambatan sesuai dengan indikator Kinerja Penyedia Jasa dimana
besarnya pemotongan pembayaran sama dengan 0,01 dikali dengan jumlah hari keterlambatan
dikali dengan pajang jalan yang cacat dibahagi panjang jalan dalam kontrak dan dikalikan
dengan Nilai lingkup pekerjaan dalam kontrak.
2. Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak dalam Kontrak dapat dilakukan
melalui musyawarah, arbitrase, mediasi, konsiliasi atau pengadilan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
3. Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
dari Kontrak ini :
a. adendum Surat Perjanjian;
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
d. syarat-syarat khusus kontrak;
e. syarat-syarat umum kontrak;
f. Kerangka Acuan Kerja;
g. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPJ, BAHP.