Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU MINGGU KE-3

ASPEK HUKUM DALAM BISNIS


UNSUR-UNSUR DAN ANATOMI PERJANJIAN

Disusun Oleh:
Alya Azzahra Khairunnisa
041711233174

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
UNSUR PERJANJIAN
- Unsur Esensilia
Hal yang pokok yang terdapat pada kontrak perjanjian dan tanpa hal-hal itu
suatu kontrak tidak dapat dilaksanakan. E.g.: harga jual beli merupakan unsur
essensialia yang harus ada pada perjanjian jual beli.
- Unsur Naturalia
Ketentuan hukum umum (diatur secara terbuka dalam KUH Perdata) sebagai
suatu syarat yang biasanya dicantumkan dalam perjanjian. E.g.: kewajiban dari
penjual untuk menanggung kebendaan yang dijual, seperti cacat-cacat yang dimiliki
oleh barang yang dijualnya
- Unsur Aksidentalia
Berbagai hal khusus yang dinyatakan dalam perjanjian dan disetujui oleh para
pihak terkait. hal-hal tersebut tidak diatur secara tersendiri atau tidak diatur secara
lebih lanjut dalam KUHPerdata. E.g.: ketentuan mengenai tempat dan saat
penyerahan kebendaan yang dijual atau dibeli.

ANATOMI PERJANJIAN
Setiap badan usaha dan perorangan yang membuat dan/atau merancang suatu
perjanjian/kontrak dengan itikad baik di Indonesia berdasarkan pada buku III Pasal 1338
KUHPerdata yang menyebutkan semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
undang - undang bagi mereka yang membuatnya (asas kebebasan berkontrak). Dalam
membuat perjanjian/kontrak harus mempunyai anatomi perjanjian/kontrak yang jelas agar
dapat dipahami oleh para pihak yang membuat, anatomi perjanjian/kontrak yang digunakan
dalam bisnis, yaitu memuat:
○ Kepala Perjanjian/Kontrak
Judul dari suatu perjanjian/kontrak.
○ Komparasi/Preamble
Hari, Tanggal, Tahun pembuatan perjanjian/kontrak dan data para pihak yang
melakukan perjanjian/kontrak.
○ Latar belakang/Recital
Latar belakang di adakannya suatu perjanjian/kontrak antara para pihak dan
kedudukan para pihak.
○ Kalimat Penghubung
Kalimat berupa pernyataan kesepakatan para pihak sebelum memuat pasal -
pasal tentang isi atau muatan perjanjian.
○ Substansi Perjanjian/Kontrak
Definisi, objek perjanjian/kontrak, jangka waktu perjanjian/kontrak, cara
pembayaran, hak dan kewajiban para pihak.
○ Klausul Penunjang
Force majeure, addendum, pilihan penyelesaian sengketa,
notice/pemberitahuan, pengakhiran perjanjian/kontrak, dan bahasa yang
digunakan.
○ Penutup/Testimonium
Memuat pernyataan tegas kekuatan hukum dalam perjanjian/kontrak yang
dibuat para pihak yang berlaku sama dan tanda tangan para pihak.
○ Lampiran
Lampiran yang memuat hal - hal detail atau penjelasan lebih lanjut dari
klausul - klausul dalam kontrak.

Perjanjian Jual Beli Gas PGN - Krakatau Steel Disepakati

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk. dan PT ​Krakatau Steel ​Tbk.
menyepakati perjanjian jual beli gas (PJBG) sebagai bagian dari implementasi Kepmen
ESDM No. 89K/2020.
Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Direktur Komersial PGN Fariz Azoz dan
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dan disaksikan langsung oleh Direktur Utama
PGN Suko Hartono pada Jumat, 26 Juni 2020.
Berdasarkan perjanjian ini, PT Krakatau Steel menyerap gas bumi dari PGN sebesar
300.000-450.000 Mmbtu per bulan atau setara dengan 10-15 Bbtud untuk Kawasan Industri
Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC), Banten.
Direktur Komersial PGN Faris Aziz mengungkapkan perjanjian ini juga bagian dari
realisasi implementasi Kepmen ESDM No. 89K/2020. Krakatau Steel bergerak di sektor
prokduksi dan pengelolaan baja, sehingga mendapatkan manfaat dari harga gas yang khusus
berdasarkan Kepmen ESDM tersebut.
“PGN sangat berharap, PT Krakatau Steel dapat memaksimalkan volume pemakaian
gas ​pada kegiatan bisnisnya sesuai kontrak yang telah disepakati,” ujar Faris dalam
keterangan resmi, Jumat, 26 Juni 2020.
Fariz menjelaskan, kesepakatan antara PGN dan Krakatau Steel berlaku efektif sejak
waktu penandatanganan sampai dengan 31 Desember 2024. Dia menambahkan, pemakaian
gas bisa berbeda tiap bulannya atau ketika di luar kontrak minimum atau maksimum,
sehingga disepakati penggunaan formulasi pembayaran yang disesuaikan dengan pemakaian
gas.
Sebelumnya, PGN juga pernah kerja sama dengan PT Krakatau Steel untuk alokasi
gas di PT Krakatau Daya Listrik (PT KDL). Kemudian, kerjasama dapat kembali
dilaksanakan kembali. Faris juga berharap, potensi lainnya dapat semakin berkembang untuk
pertumbuhan sektor industri baja di Indonesia.
“Pada prinsipnya, ​PGN ​membuka kesempatan yang besar bagi semua sektor indutri
untuk menggunakan gas bumi,” ungkapnya.

Sumber:
https://bisnis.tempo.co/read/1358309/perjanjian-jual-beli-gas-pgn-krakatau-steel-disepakati/f
ull&view=ok

ANALISIS KASUS
A. Unsur Perjanjian
- Esensialia: PT Krakatau Steel menyerap gas bumi dari PGN sebesar
300.000-450.000 Mmbtu per bulan atau setara dengan ​10-15 Bbtud untuk
Kawasan Industri Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC)
- Naturalia: PGN harus menjamin aspek kebendaan dari gas bumi, dan
bertanggung jawab apabila kondisi gas bumi tidak sesuai kontrak.
- Aksidentalia: PGN dan PT Krakatau Steel menandatangani perjanjian pada
Jumat, 26 Juni 2020, yang dilakukan oleh Direktur Komersial PGN Fariz
Azoz dan Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dan disaksikan
langsung oleh Direktur Utama PGN Suko Hartono.
B. Anatomi Perjanjian
1. Kepala Perjanjian/Kontrak
Perjanjian Jual Beli Gas PGN - Krakatau Steel
2. Komparasi/Preamble
Hari/tanggal pembuatan perjanjian: Jumat, 26 Juni 2020
3. Latar belakang/Recital
Tidak dijelaskan dalam artikel.
4. Kalimat Penghubung
Tidak dijelaskan dalam artikel.
5. Substansi Perjanjian/Kontrak
a. Definisi perjanjian
i. Krakatau steel dapat menyerap gas bumi dari PGN sebesar
300.000-450.000 Mmbtu per bulan atau setara dengan 10-15
Bbtud untuk Kawasan Industri Krakatau Industrial Estate
Cilegon (KIEC).
b. Objek perjanjian
i. Barang berupa gas bumi.
c. Jangka waktu perjanjian
i. 26 Juni 2020 s.d. 31 Desember 2024
6. Klausul Penunjang
Tidak dijelaskan dalam artikel.
7. Penutup/Testimonium
Tidak dijelaskan dalam artikel.
8. Lampiran
Tidak dijelaskan dalam artikel.

Anda mungkin juga menyukai