Disusun oleh:
Kondisi pandemi Covid-19 dapat dibilang keadaan darurat sehingga perlu dilakukan
penanganan yang cepat. Sama seperti di Tiongkok, pemerintahnya juga telah
mendistribusikan vaksin ke masyarakatnya. Sehingga, menurut teori etika “Ethics For
Greater Good”, kebijakan pemberian vaksin layak untuk diterapkan ke seluruh warga
Indonesia. Dalam teori ini perilaku dianggap etis dan layak dilakukan apabila dapat
menghasilkan manfaat bagi khalayak banyak. Sehingga demi mencapai pengendalian kasus
Covid-19 di Indonesia pemerintah dapat mengambil langkah apapun dan tidak ada yang
bertanggung jawab atas tindakan yang diambil untuk mencapai hasil itu.
Setiap langkah yang diambil pemerintah pasti memiliki risiko tersendiri. Sama seperti
vaksin lainnya, penyuntikan vaksin Covid-19 ke tubuh manusia pasti memiliki efek samping,
seperti demam ringan, nyeri atau kemerahan di lokasi penyuntikan vaksin, dll. Namun,
dengan terjalinnya kerjasama Pemerintah Indonesia dengan beberapa perusahaan
multinasional penghasil obat-obatan untuk pendistribusian vaksin dapat meredakan
kekhawatiran masyarakat mengenai penanganan Covid-19 di Indonesia, karena urgensi untuk
menghentikan penyebaran virus. Sehingga, wajar bagi pemerintah Indonesia untuk
mengambil kebijakan etis reaktif, yakni kebijakan yang dihasilkan oleh dorongan peristiwa
dan/atau ketakutan akan peristiwa di masa depan.
3.