Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MISKONSEPSI MASYARAKAT TERHADAP VAKSIN COVID 19

Disusun oleh :

Yosef Krisnadi

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN XXXV
PPSDM KEMENDAGRI REGIONAL YOGYAKARTA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 2
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Pembahasan 3

BAB II PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Vaksin 4
1.2 Cara Kerja Vaksin Covid-19 4
1.3 Tujuan Vaksinasi Covid-19 5
1.4 Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 6
1.5 Jenis Vaksin Covid-19 yang Digunakan Pemerintah Indonesia 6
1.6 Miskonsepsi Masyarakat Terhadap Vaksin Covid-19 7

BAB III PENUTUP


1.1 Kesimpulan 9
1.2 Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Coronavirus disebut juga dengan virus corona atau Covid-19 merupakan keluarga
besar virus yang mengakibatkan terjadinya infeksi saluran pernapasan atas ringan
hingga sedang, seperti halnya penyakit flu yang bisa menjangkiti manusia maupun
hewan. Sejak pertama kali ditemukan laporan bahwa virus ini menginfeksi manusia
yakni di Wuhan, Tiongkok, virus ini kini menyebar di seluruh dunia. WHO secara
resmi menyatakan Covid-19 menjadi pandemi pada Rabu, 11 Maret 2020.

Kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia pertama kali tercatat pada tanggal 2 Maret
2020 ( Permana, 2020). Sejak saat itulah terjadi peningkatan kasus di berbagai
propinsi di Indonesia. Tercatat sejak kasus pertama hingga Kamis, 26 Agustus 2021
terdapat 4.026.837 kasus positif dengan 3.639.867 kasus sembuh dan 129.293
kasus meninggal (covid19.go.id).

Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk menekan penyebaran kasus Covid-
19. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan dilaksanakannya program
vaksinasi secara bertahap baik terhadap tenaga kesehatan maupun kepada
masyarakat. Vaksinasi atau imunisasi bertujuan untuk membuat sistem kekebalan
tubuh seseorang mampu mengenali dan dengan cepat melawan bakteri atau virus
penyebab infeksi. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin Covid-19
adalah menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat infeksi virus Covid-
19.

Kendati pemerintah sudah mengupayakan program vaksinasi Covid-19 untuk


masyarakat. Namun saat ini masih banyak masyarakat yang ragu tentang keefektifan
dan keamanan vaksin, terkait dampak yang ditimbulkannya bagi kesehatan. Masih
banyak masyarakat yang kontra dengan program vaksinasi dengan berbagai alasan.
Kesimpangsiuran informasi, minimnya edukasi yang dilakukan oleh pihak-pihak
terkait tentang pentingnya vaksin merupakan penyebab kurangnya pemahaman dan
kesadaran masyarakat tentang vaksin Covid-19.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia ( LSI ). Di


Indonesia 30 persen masyarakat masih tidak percaya vaksin bahkan tidak percaya
Covid-19 itu ada. Ketidakpercayaan dan keraguan masyarakat bisa diakibatkan
karena minimnya informasi yang tepat dan akurat serta kurangnya edukasi dari pihak
penyelenggara vaksinasi dalam hal ini adalah pemerintah. Dengan edukasi yang
tepat dan dari sumber yang dapat dipercaya setidaknya masyarakat menjadi lebih
percaya dan tidak ragu lagi untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dalam upaya
menekan angka dan memutuskan mata rantai penyebaran corona virus.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa itu vaksin Covid-19?


b. Bagaimana cara kerja vaksin Covid-19?
c. Apa tujuan dari vaksinasi Covid-19 ?
d. Kapan vaksinasi Covid-19 dilaksanakan ?
e. Jenis vaksin Covid-19 apa saja yang saat ini digunakan oleh pemerintah?
f. Miskonsepsi apa saja yang beredar di masyarakat terkait vaksin Covid-19 ?

1.3 Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah :

a. Untuk mengetahui pengertian vaksin Covid-19


b. Untuk mengetahui cara kerja vaksin Covid-19
c. Untuk mengetahui tujuan vaksinasi Covid-19
d. Untuk mengetahu pelaksanaan vaksinasi Covid-19
e. Untuk mengetahui jenis vaksin Covid-19
f. Untuk mengetahui miskonsepsi masyarakat terkait vaksin Covid-19
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Vaksin

Vaksin adalah produk biologi yang berisi suatu senyawa berupa mikroorganisme,
atau bagiannya, atau zat yang dihasilkannya, yang telah diolah sedemikian rupa
sehingga aman diberikan pada seseorang. Vaksin dapat menimbulkan kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu ( Kemenkes 2020 ). Sedangkan
Vaksinasi adalah proses di dalam tubuh, dimana seseorang menjadi kebal atau
terlindungi dari suatu penyakit sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit
tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan, biasanya dengan
pemberian vaksin.

WHO sendiri mengkategorikan vaksin menjadi 4 jenis yakni vaksin yang hidup ( live
attenuated ), vaksin yang sudah dimatikan ( inactivated / killed antigen ), vaksin yang
berisi sub unit dari antigen ( antigen yang sudah dimurnikan ) dan vaksin yang berisi
toksoid / toksin yang sudah diinaktivasi. Pemberian vaksin pada tubuh kita sangat
efektif untuk menimbulkann kekebalan terhadap penyakit tertentu.

B. Cara Kerja Vaksin Covid-19

Menurut WHO, saat memasuki tubuh kita, patogen atau penyakit baru membawa
antigen yang baru. Tubuh kita perlu membuat antibodi spesifik untuk setiap antigen
baru yang dapat menempel pada antigen dan mengalahkan patogennya. Patogen
yang dimaksud adalah virus dan bakteri. Masing-masing patogen terdiri dari
beberapa bagian yang biasanya hanya ada pada jenis patogen tersebut dan penyakit
yang diakibatkannya. Bagian patogen yang menyebabkan pembentukan antibodi
disebut antigen. Kita memiliki ribuan antibodi yang berbeda di dalam tubuh kita. Saat
tubuh manusia terpapar suatu antigen untuk pertama kalinya, sistem imun
membutuhkan waktu untuk merespons dan memproduksi antibodi khusus untuk
antigen tersebut.

Vaksin berperan dalam melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan memerangi
patogen. Ketika vaksin yang berisi antigen yang telah dilemahkan dimasukkan ke dalam
tubuh kita, maka sistem kekebalan tubuh akan mengenalinya sebagai antigen yang
berbahaya, meskipun antigen dalam vaksin sudah didesain untuk tidak menimbulkan
penyakit. Sistem kekebalan tubuh kita lalu akan memproduksi antibodi dan
mengingatnya apabila antigen tersebut menyerang lagi di kemudian hari. Apabila
seseorang di kemudian hari terinfeksi oleh antigen tersebut, maka sistem kekebalan
tubuh mampu mengenali antigen secara lebih efektif, sehingga mampu melakukan
penyerangan terhadap antigen secara lebih agresif dan destruktif untuk mencegah
antigen menyebar dalam tubuh dan menyebabkan penyakit.
C. Tujuan Vaksinasi Covid-19

Seperti halnya vaksin lainnya, pemberian vaksin Covid-19 bertujuan untuk


memberikan perlindungan tubuh agar tidak jatuh sakit akibat terjangkit virus Covid-
19. Tidak hanya itu saja, vaksinasi juga berfungsi untuk mencegah penyebaran virus
corona ke orang lain serta, membentuk kekebalan kelompok ( herd imunity ),
memutus rantai penularan penyakit dan menghentikan pandemi khususnya pandemi
Covid-19 serta melindungi masyarakat dari Covid-19 agar tetap produktif secara
sosial dan ekonomi.

Pemerintah negara Republik Indonesia mengambil langkah vaksinasi sebagai salah


satu upaya untuk menekan angka penularan kasus Covid-19. Hal itu diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 10 tahun 2021 tentang
pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi corona virus disease
Covid - 19. Sasaran prioritas penerima vaksin diantaranya :

a. Tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang


bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
b. Masyarakat lanjut usia dan tenaga / petugas pelayanan publik
c. Masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi; dan masyarakat
lainnya.

D. Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19

Dalam pelaksanaannya, vaksinasi dilakukan melalui 4 tahapan. Didasarkan pada


ketersediaan vaksin, waktu kedatangan, serta jumlah SDM yang akan terlibat di
dalamnya. 4 tahapan pelaksanaan vaksin dilaksanakan sebagai berikut : Vaksinasi
tahap 1 waktu pelaksanaan Januari - April 2021 dengan sasaran tenaga kesehatan,
asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang
menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. Vaksinasi tahap 2 waktu pelaksanaan Januar i- April 2021 dengan
sasaran petugas pelayanan publik yaitu Tentara Nasional Indonesia / Kepolisian
Negara Republik Indonesia, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya
yang meliputi petugas di bandara / pelabuhan / stasiun / terminal, perbankan,
perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum, serta petugas lain
yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat. Vaksinasi
tahap 3 waktu pelaksanaan April 2021 - Maret 2022 dengan sasaran masyarakat
rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi. Dan terakhir vaksinasi tahap 4
waktu pelaksanaan April 2021 - Maret 2022 dengan sasaran adalah masyarakat dan
pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan
ketersediaan vaksin.

E. Jenis Vaksin Covid-19 yang Digunakan Pemerintah Indonesia

Pemerintah telah memastikan keamanan pemberian vaksin melalui beberapa


tahapan uji klinis dengan menjunjung kaidah ilmu pengetahuan, dan kesehatan.
Selain itu pemerintah berkomitmen hanya menyediakan vaksin yang benar-benar
terbukti aman serta mendapat Emergency Use of Authorization (EUA) dan digunakan
dalam kondisi darurat oleh BPOM. Vaksin yang diproduksi secara massal telah
melalui proses yang panjang dan harus memenuhi syarat utama yaitu aman, efektif,
stabil, dan efisien dari segi biaya. Melalui beberapa tahap uji klinis yang benar dan
sesuai terhadap prinsip dan standar ilmiah serta kesehatan, keamanan vaksin dapat
dipastikan. Adapun jenis vaksin Covid-19 yang disetujui oleh BPPOM diantaranya
adalah :

a. Vaksin Covid-19 dari Sinovac


Vaksin ini merupakan produk perusahaan dari China yang pertama kali digunakan
oleh pemerintah Indonesia. Vaksin Covid-19 Sinovac dikembangkan dari inactivated
virus dan diberikan melalui intramuskular. Terdiri dari dua dosis vaksin Covid-19,
masing-masing 0,5 ml dan tiap dosis diberikan dengan interval 28 hari. Vaksin Covid-
19 Sinovac ini juga dinyatakan aman untuk anak-anak khususnya usia 12 sampai 18
tahun.

b. Vaksin Covid-19 AstraZeneca


Vaksin Covid-19 AstraZeneca ini memiliki platform berupa viral vector (non
replicating), dan diberikan dalam dua dosis. Vaksin Covid-19 AstraZeneca diberikan
dalam interval yang paling jauh dibandingkan vaksin lainnya di Indonesia, hingga 12
minggu.

c. Vaksin Covid-19 Moderna


Vaksin Covid-19 Moderna adalah vaksin berbasis messenger RNA (mRNA) yang
pertama kali dipakai di Indonesia. Vaksin Covid-19 Moderna ini tidak menggunakan
virus yang dilemahkan, melainkan memanfaatkan komponen materi genetik yang
direkayasa. Vaksin Covid-19 Moderna diproduksi oleh Moderna Incorporation AS,
diklaim ampuh melawan varian Delta, Kappa dan Gamma. Selain itu, vaksin Covid-
19 Moderna ini dinilai aman untuk orang dengan komorbid alias penyekit penyerta.

d. Vaksin Covid-19 Pfizer


Vaksin Covid-19 Pfizer adalah vaksin berbasis RNA (RNA) dan paling banyak
dipakai di AS serta Eropa. Efektivitas vaksin Covid-19 Pfizer dinilai sangat tinggi
sehingga sempat amat diminati oleh berbagai negara di dunia.

e. Vaksin Covid-19 Novavax


Vaksin Covid-19 Novavax adalah vaksin berbasis protein sub-unit buatan
perusahaan kesehatan di AS. Vaksin Covid-19 Novavax ini mengandung antigen
protein yang dimurnikan dan tidak dapat bereplikasi. Vaksin Covid-19 Novavax ini
diberikan dalam dua dosis, masing-masing sebanyak 0,5 ml.

f. Vaksin Covid-19 Sinopharm


Vaksin Covid-19 Sinopharm juga telah mendapatkan izin penggunaan darurat untuk
dipakai di Indonesia. Vaksin Covid-19 Sinopharm ini produksi perusahaan farmasi
Tiongkok dengan karakter yang mirip dengan Sinovac. Vaksin Covid-19 Sinopharm
ini memiliki efikasi mencapai 78 persen.

F. Miskonsepsi Masyarakat Terhadap Vaksin COVID-19

Kendati program vaksinasi sudah menjadi agenda pemerintah. Tidak sedikit


kalangan masyarakat yang masih ragu dan menolak tindakan ini. Bahkan muncul
gerakan antivaksin yang bisa ditemukan di beberapa media sosial. Berdasarkan hasil
survei LSI, di Indonesia 30 persen masyarakat masih tidak mau vaksin bahkan tidak
percaya Covid-19 itu ada. Hal tersebut berdasarkan hasil Lembaga Survei Indonesia
(LSI) di mana sebanyak 90 persen responden merasa terancam Covid-19. Namun
berbanding terbalik dengan jumlah responden yang belum di vaksinasi yakni sekitar
82,6 persen dari 36,4 persen pun tidak bersedia divaksinasi..
Beberapa alasan mengapa masyarakat menolak vaksinasi adalah kekhawatiran
akan riwayat kesehatan dari calon penerima vaksin. Kekhawatiran akan efek
samping dari vaksin yang nantinya justru berakibat buruk terhadap kesehatan.
Beberapa masyarakat meragukan manfaat dari vaksin itu sendiri dan ada pula yang
meragukan sifat kehalalan dari vaksin yang dikembangkan dan diproduksi.

Beberapa miskonsepsi dari masyarakat tentang vaksin bukan tanpa dasar atau
alasan, mengingat efek samping dari vaksin itu sendiri yang menimbulkan beberapa
reaksi setelah vaksin itu diberikan yang kita kenal sebagai Kejadian Ikutan Pasca-
Imunisasi ( KIPI ). Beberapa reaksi yang muncul seperti nyeri di daerah injeksi,
demam, mual, muntah, nyeri otot atau sendi, sakit kepala dan kelelahan merupakan
reaksi sistemik yang wajar apabila seseorang selesai menerima vaksin. Selain itu
beberapa kalangan menilai pembuatan vaksin Covid-19 terlalu cepat, sehingga
memunculkan keraguan dan menganggap pembuatan vaksin sebagai langkah yang
tidak hati-hati.

Beberapa informasi yang tidak benar ( hoax ) yang sumbernya tidak dapat
dipertanggung jawabkan turut andil dalam pembentukan opini masyarakat yang
salah tentang vaksin. Masyarakat cenderung mudah percaya dan enggan mencari
validasi informasi yang diterimanya. Ditambah lagi dengan banyaknya influencer dan
beberapa kalangan dari tenaga kesehatan justru menjadi anomali di saat pandemi
sedang berlangsung.
BAB III
PENUTUP

1.1 Simpulan

Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk memberikan perlindungan tubuh agar tidak jatuh
sakit akibat terjangkit virus Covid-19, mencegah penyebaran virus corona ke orang
lain, membentuk kekebalan kelompok ( herd imunity ), memutus rantai penularan
penyakit, menghentikan pandemi khususnya pandemi covid-19 serta melindungi
masyarakat dari Covid-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.

Kesimpangsiuran informasi yang diperoleh masyarakat serta kurangnya edukasi dari


penyelenggara vaksin dalam hal ini pemerintah menimbulkan ketidakpercayaan dan
kesadaran masyarakat akan pentingya vaksin ini, terutama untuk memutus rantai
penularan dan penyebaran Covid-19.

1.2 Saran

Bagi pemerintah : Pemerintah tetap melibatkan semua pihak kementerian dan


lembaga untuk mensukseskan program vaksinasi yang sudah dilaksanakan serta
tidak menutup akses informasi terkait dengan vaksinasi Covid-19.

Bagi masyarakat : Masyarakat sebaiknya lebih waspada, lebih pandai memilah


terhadap informasi yang diterimanya serta tidak menyebarkan informasi yang belum
diketahui tentang kebenarannya.

Masyarakat hendaknya mencari informasi dari sumber yang benar-benar bisa


dipercaya sebagai contoh informasi dari lembaga kesehatan, instansi pemerintah
serta lembaga penelitian.

Bagi anggota masyarakat yang saat ini menjadi influencer agar tetap memberikan
dukungan terhadap kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah serta tidak
memberikan informasi yang justru menambah ketidakpercayaan masyarakat
terhadap program vaksinasi.
Daftar Pustaka

Ekklesia, Jan. 2021. Menelusuri Gerakan Komunitas Anti Vaksin di


Indonesia.Tersedia pada https://kumparan.com/jan-ekklesia/menelusuri-gerakan-
komunitas-anti-vaksin-di-indonesia ( diakses tanggal 26 Agustus 2021 )

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. 2021.Seputar


Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19. Tersedia pada
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/others/FAQ_VAKSINASI_COV
ID__call_center.pdf

Bemfkunud. 2021. Vaksinasi COVID-19: Solusi Menghadapi Pandemi? Tersedia


pada https://bemfkunud.com/2021/04/28/vaksinasi-covid-19-solusi-menghadapi-
pandemi/ ( diakses tanggal 26 Agustus 2021 )

Sorongan Tommy. 2021. Ini Ternyata Alasan Orang yang Tak Mau Divaksin Covid-
19. Tersedia pada https://www.cnbcindonesia.com/news/20210813195639-4-
268390/ini-ternyata-alasan-orang-yang-tak-mau-divaksin-covid-19 ( diakses tanggal
26 Agustus 2021 )

Satgas COVID-19. 2021a. Peta Sebaran COVID-19. [Daring] Covid19.go.id.


Tersedia pada https://covid19.go.id/peta-sebaran (Diakses 26 Agustus 2021).

World Health Organization (WHO). 2021a. Tanya Jawab: Bagaimana cara kerja
vaksin?. [Daring] World Health Organization. Tersedia pada
https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa/qa-cara-kerja-vaksin
( diakses tanggal 26 Agustus 2021 )

Anda mungkin juga menyukai