Anda di halaman 1dari 16

Implementasi Kebijakan Vaksinasi Covid-19......

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN VAKSINASI COVID -19 DI PUSKESMAS KEDUNGDORO


KECAMATAN TEGALSARI KOTA SURABAYA

Ruliani Siregar
S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
ruliani.18009@mhs.unesa.ac.id
Indah Prabawati
S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
Indahprabawati@unesa.ac.id

Abstrak

Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan vaksinasi covid-19 sebagai upaya mengatasi permasalahan
covid-19. Puskesmas Kedungdoro merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang berada di pusat kota
dengan tingkat mobilitas masyarakat yang padat. Dengan kepadatan mobilitas diperlukan kekebalan
imunitas kelompok untuk mengatasi penyebaran virus covid-19 dengan melakukan vaksinasi covid-19.
Tujuan penelitian ini mendeskripsikan implementasi Kebijakan Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas
Kedungdoro sebagai upaya perlindungan diri dari virus covid-19 dengan menggunakan indikator content of
policy dan context of policy. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi
partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian berdasarkan indikator content of
policy yaitu manfaat adanya kebijakan vaksinasi mampu menurunkan kasus pasien positif dan meninggal
akibat covid-19 di Puskesmas Kedungdoro. Hal ini juga didorong dengan peran pelaksana program yang
baik dan sumber daya yang sudah tercukupi. Kendala yang ditemui yaitu tingkat kepatuhan masyarakat
masih kurang karena takut terhadap jarum suntik, ketakutan penderita komorbid, dan keraguan akan
efektivitas vaksin akibat dari penyebaran berita hoax. Sedangkan dalam indikator context of policy, strategi
yang digunakan yaitu sosialisasi, pembuatan grup whatsApp, door to door dan monitoring vaksinasi
dilakukan melalui aplikasi Pcare dan smile. Proses vaksinasi yang dilakukan Puskesmas Kedungdoro
sudah sesuai dengan petunjuk teknis, namun hanya saja kurangnya persiapan dalam pelaksanaannya. Saran
peneliti yaitu puskesmas melakukan sosialisasi rutin lebih mendalam dengan menjelaskan isi kebijakan
yang mengatur vaksinasi untuk meyakinkan masyarakat terkait pentingnya vaksinasi covid-19 disertai
dengan melakukan pengawasan penyebaran berita hoax.

Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Vaksinasi, Covid-19

Abstract

The Indonesian government issued a COVID-19 vaccination policy as an effort to overcome the Covid-19
problem. The Kedungdoro Health Center is one of the health facilities located in the city center with a
dense level of community mobility. With the density of mobility, group immunity is needed to overcome
the spread of the Covid-19 virus by vaccinating against Covid-19. The purpose of this study is to describe
the implementation of the Covid-19 Vaccination Policy at the Kedungdoro Health Center as an effort to
protect themselves from the covid-19 virus by usingindicators content of policy and context of policy.
The research method used is a qualitative approach research method with descriptive research type. Data
collection techniques used are participant observation, in-depth interviews, and documentation. The
results of the study were based on indicators of content of policy, namely the benefits of a vaccination
policy being able to reduce cases of positive patients and deaths due to COVID-19 at the Kedungdoro
Health Center. This is also driven by the role of good program implementers and sufficient resources. The
obstacles encountered were the level of community compliance was still lacking due to fear of needles,
fear of comorbid patients, and doubts about the effectiveness of vaccines due to the spread ofnews hoax.
Meanwhile, inindicators context of policy, the strategies used are socialization, creatinggroups
WhatsApp, door to door and vaccination monitoring throughapplications Pcare and Smile. The
vaccination process carried out by the Kedungdoro Health Center was in accordance with technical
instructions, but there was a lack of preparation in its implementation. The researcher's suggestion is that
the puskesmas carry out routine socialization more deeply by explaining the contents of policies that
regulate vaccination to convince the public regarding the importance of covid-19 vaccination
accompanied by monitoring the spread ofnews hoax.

Keywords: Policy Implementation, Vaccination, Covid-19.

471
Publika. Volume 10 Nomor 2, Tahun 2022, 471-486.

lainnya hingga masyarakat Indonesia (Satuan Tugas


PENDAHULUAN Penanganan Covid, 2021). Kebijakan Vaksinasi Covid-19
Virus covid-19 atau severe acute respiratory ini merupakan sebuah peraturan yang dibuat oleh Presiden
syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) merupakan virus Republik Indonesia Bapak Joko Widodo melalui
yang menyerang pada sistem pernafasan. Penyebaran Peraturan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2021 tentang
virus covid-19 di Indonesia pada tanggal 21 Oktober 2021 Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 99
mencapai angka 4.237.834 terkonfirmasi dan 4.079.120 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
dinyatakan sembuh. Pelonjakan kasus covid-19 di Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi
Indonesia yang terus meningkat menuntut Pemerintah Covid-19.
untuk mencari solusi dalam mengatasi permasalahan ini. Jenis vaksin yang diberikan harus mendapatkan
Pemerintah pusat juga telah mengambil tindakan sepihak Emergency Use of Authorization (EUA) atau persetujuan
terhadap penanganan Covid-19. Hal ini dilakukan karena penggunaan dalam kondisi emergensi dari Badan
Covid-19 dinyatakan sebagai ancaman dunia dengan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan juga
status darurat global, yang artinya pemerintah harus menetapkan jenis dan kriteria vaksin yang digunakan.
tanggap terhadap kedaruratan kesehatan masyarakat yang Jenis vaksin yang dapat digunakan untuk vaksinasi covid-
memerlukan penanganan serius (Purba et al., 2021). 19 di Indonesia yaitu yang diproduksi oleh PT Bio Farma
Segala cara telah dilakukan untuk menyelesaikan (Persero), AstraZeneca,China National Pharmaceutical
permasalahan covid-19. Selain melakukan prosedur Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Novavax Inc,
perawatan kesehatan seperti mencuci tangan, memakai Pfizer Inc. and BioNTech, dan Sinovac Life Sciences Co.,
masker dan menjaga jarak, tentunya juga harus menjaga Ltd (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia,
imunitas atau daya tahan tubuh. Dimana pada kondisi 2020).
pandemi covid-19 ini daya tahan tubuh menjadi salah satu Vaksin Covid-19 telah menunjukkan hasil
senjata yang dimiliki oleh manusia untuk bertahan dan imunogenik yang menjanjikan dalam uji klinis. Hasil ini
menghindari penyebaran virus covid-19. Meningkatkan didasarkan pada tingkat perlindungan dan profil
imunitas untuk menghindari virus covid-19 dapat keamanan yang dapat diterima. dari hasil studi referensi
dilakukan dengan banyak cara, salah satunya dengan Vaksin PfizerBiONTech memiliki skor efikasi dan
melakukan vaksinasi covid-19. Vaksin covid-19 dapat keamanan 94,6% dan merupakan vaksin yang tidak
menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahun. menimbulkan efek samping yang serius (Nugroho &
Mengembangkan vaksin covid-19 yang aman dan efektif Hidayat, 2021) .
merupakan langkah penting dalam upaya penyelamatan Pemerintah terus berupaya untuk mencukupi
global untuk mengakhiri pandemi covid-19. Hal ini kebutuhan vaksin untuk masyarakat. Hingga saat ini, total
dilakukan agar masyarakat dapat kembali beraktivitas vaksin yang diterima oleh Pemerintah Indonesia mencapai
secara normal (Unicef, 2021). 285,3 Juta per 21 Oktober 2021 (Tim Komunikasi Komite
Vaksin adalah produk biologi yang mengandung Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan
antigen berupa toksoid atau mikroorganisme protein Pemulihan Ekonomi Nasional, 2021). Berikut merupakan
rekombinan yang bila ditambahkan ke zat lain bersifat update data jumlah masyarakat terpapar covid-19 dan data
spesifik aktif untuk penyakit tertentu bila diberikan vaksinasi covid-19 di Indonesia.
kepada seseorang. Sedangkan vaksinasi adalah pemberian
vaksin yang secara khusus diberikan secara aktif untuk Tabel 1. Tabel Jumlah Penduduk Terpapar Covid-
menciptakan atau meningkatkan kekebalan terhadap 19 dan Data Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Update 21
penyakit. Hal ini memastikan bahwa jika seseorang Oktober 2021
terkena suatu penyakit suatu hari nanti, penderita hanya Jumlah Penduduk Terpapar Covid-19 di Indonesia
mengalami sakit ringan. (Peraturan Menteri Kesehatan Update 21 Oktober 2021
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2021 Tentang Konfirmasi Sembuh Meninggal
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kesehatan 4.237.834 4.079.120 143.120
Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Vaksinasi Data Vaksinasi Covid-19 Update 21 Oktober 2021
Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19, Target Sasaran Vaksinasi Nasional
2021). 208.265.720
Kebijakan vaksinasi covid-19 telah tersedia di Vaksinasi Vaksinasi Dosis 2 Vaksinasi Dosis 3
Indonesia dan mulai diimplementasikan pada tanggal 13 Dosis 1 65.173.148 1.084.605
Januari 2021 dimana vaksinasi pertama diberikan kepada 110.406.777
Bapak Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia Sumber: covid19.go.id (*data diolah)
dan dilanjutkan oleh para tenaga medis, pejabat negara

472
Implementasi Kebijakan Vaksinasi Covid-19......

Menurut Junaedi et al., (2021), efektivitas Puskesmas Kedungdoro merupakan layanan


vaksinasi Covid-19 di Indonesia menyatakan bahwa kesehatan yang berada dipusat Kota Surabaya tepatnya di
kebijakan pemberlakuan vaksinasi terutama vaksin dosis Jalan Kaliasin Pompa 79-81 Kelurahan Kedungdoro,
ke-2 berdampak signifikan dengan peningkatan kasus Kecamatan Tegalsari. Wilayah kerja dari Puskesmas
pasien covid-19, kematian, hingga kesembuhan pasien. Kedungdoro ini meliputi dua kelurahan yaitu Kelurahan
Dampak kesembuhan pasien lebih tinggi daripada dampak Kedungdoro dan Kelurahan Tegalsari. Puskesmas
kasus positif dan kematian. Namun, dalam Kedungdoro memiliki lokasi yang strategis karena selain
pengimplementasin vaksinasi covid-19 masih ditemukan berlokasikan di pusat kota, juga berlokasi pada pusat
beberapa kendala seperti keengganan masyarakat untuk kegiatan masyarakat seperti pasar, mall, dan layanan
melakukan vaksin, sinkronisasi data yang kurang, dan publik. Dengan begitu tingkat mobilitas di lingkungan
sebagainya (Asyafin et al., 2021). Kebijakan Vaksinasi Puskesmas Kedungdoro menjadi padat. Menurut Profil
Covid-19 di Indonesia mendapatkan tanggapan yang Puskesmas Kedungdoro, jumlah penduduk dipuskesmas
beragam dari masyarakat. Munculnya banyak sumber Kedungdoro pada tahun 2021 yaitu sebanyak 22.816 jiwa
berita khususnya berita hoax yang dapat mempengaruhi di Keluarahan Kedungdoro dan 18.051 jiwa di Kelurahan
persepsi masyarakat Indonesia terhadap vaksinasi. Tegalsari. Dengan padatnya tingkat mobilitas masyarakat
Persepsi negatif yang dialami masyarakat dapat dilingkugan Puskesmas Kedungdoro, tentu akan
menyebabkan terjadinya rasa kecemasan. Sumber berdampak pada penyebaran virus covid-19. Dengan
kekhawatiran masyarakat yaitu tentang keamanan, begitu penilaian terhadap implementasi kebijakan
kemanjuran, efek samping, kesalahpahaman kebutuhan vaksinasi covid -19 akan terlihat.
vaksin, kurangnya kepercayaan pada sistem layanan Proses pelayanan vaksinasi covid-19 di Puskesmas
kesehatan, dan juga kurangnya pemahaman masyarakat Kedungdoro dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis
penyakit covid-19 dapat dicegah dengan vaksin (Putri et yang dibuat oleh Menteri Kesehatan melalui Keputusan
al., 2021). Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Keragu-raguan masyarakat atas dasar kecemasan HK.01.07/MENKES/4638/ 2021 tentang Petunjuk Teknis
disebabkan karena kurangnya informasi yang jelas dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan
memadai. Pemerintah dapat mengatasi permasalahan ini Pandemi Corona Virus Disease 2019. Sesuai dengan
dengan melakukan kolaborasi upaya pemerintah, pembuat peraturan tersebut, Puskesmas Kedungdoro telah
kebijakan kesehatan (vaksinasi), dan sumber media yang melakukan vaksinasi kepada kelompok prioritas yaitu
dipercaya sebagai komunikasi kesehatan yang kredibel tenaga kesehatan puskesmas dan memberikan layanan
untuk membangun public trust terhadap vaksinasi covid- vaksinasi massal untuk lansia pada tanggal 23 dan 24
19 dengan melakukan penyebaran berita yang tepat Februari 2021 dan hingga saat ini, vaksinasi covid-19
waktu, konsisten, jelas, aman, dan dapat dipercaya (Astuti telah diberikan pada masyarakat umum diatas 18 tahun.
et al., 2021). Untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat Puskesmas Kedungdoro memberikan pelayanan vaksinasi
dalam melaksanakan vaksinasi, keberhasilan kebijakan covid-19 baik dosis 1 maupun dosis 2. Jenis vaksin yang
vaksinasi covid-19 dapat dilaksanakan oleh Pemerintah digunakan yaitu jenis Sinovac, Astra Zeneca, dan
Indonesia dimulai dengan membangun kepercayaan Moderna, dimana jenis vaksin moderna diperuntukan
rakyat, serta juga melibatkan pastisipasi masyarakat, untuk tenaga kesehatan Puskesmas Kedungdoro. Dalam
kepastian hukum, transparasi, tanggungjawab keadilan, pelaksanaannya, Puskesmas Kedungdoro juga
efektif, dan efisien (Djayaputra, 2021). bekerjasama dengan lintas sektor. Vaksinasi dilakukan
Pelayanan vaksinasi Covid-19 diberikan di fasilitas didalam Puskesmas dan diluar Puskesmas. Jika diluar
kesehatan, baik milik pemerintah pusat, daerah, Puskesmas, pelaksanaan vaksinasi covid-19
kabupaten/kota, maupun milik pemerintah/swasta yang memanfaatkan gedung serbaguna milik Kelurahan, Balai
memenuhi persyaratan seperti Puskesmas dan Puskesmas RW, dan tempat lainnya sesuai dengan jumlah masyarakat
Pembantu, Klinik, Rumah Sakit, dan/atau Sarana yang melakukan vaksinasi. Selain itu, Puskesmas
Kesehatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (Peraturan Kedungdoro juga melakukan giat vaksin yang
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun bekerjasama dengan pihak RT dan RW. Maksudnya yaitu
2021 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri pihak RW/RT mengajukan kepada Puskesmas
Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Kedungdoro untuk menyelenggarakn vaksinasi didaerah
Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi RT/RW tersebut. Data masyarakat Puskesmas
COVID-19, 2021). Salah satu puskesmas yang Kedungdoro yang sudah menerima vaksin pada tanggal
memberikan pelayanan vaksinasi covid-19 adalah 19 September 2021 yaitu mencapai 26.707 jiwa. Berikut
Puskesmas Kedungdoro. tabel data masyarakat Puskesmas Kedungdoro yang telah
menerima vaksin.

473
Publika. Volume 10 Nomor 2, Tahun 2022, 471-486.

pemerintah atau kelompok swasta untuk mencapai tujuan


Tabel 2. Tabel Data Penduduk Penerima Vaksin yang ditetapkan dalam keputusan kebijakan.
Tanggal 19 September 2021 Kesuksesan implementasi kebijakan menurut
VAKSIN SINOVAC VAKSIN AZTRA ZENECA Marilee S. Grindle dalam Agustino (2008:154-157)
Dosis 1: 14.147 Dosis 1: 1.654 ditentukan oleh tingkat implementability yaitu content of
Dosis 2: 10.002 Dosis 2 :904 policy (isi kebijakan) dan context of policy (lingkungan
Sumber: Puskesmas Kedungdoro kebijakan). Pengukuran implementasi kebijakan melalui
content of policy (isi kebijakan) mencakup beberapa
Dalam pelaksanaannya, pemberian vaksinasi indikator seperti:
covid-19 di Puskesmas Kedungdoro memiliki kendala- 1) Kepentingan yang mempengaruhi, berkaitan dengan
kendala. Kendala yang dialami yaitu kurangnya kesadaran berbagai kepentingan yang mempengaruhi suatu
masyarakat tentang pentingnya vaksin covid-19 sehingga pelaksanaan kebijakan. Indikator ini menyatakan
terjadi peningkatan kasus pasien positif. Namun, seiring bahwa dalam pelaksanaan kebijakan pasti melibatkan
berjalannya waktu, mulai banyak masyarakat yang mulai beberapa kepentingan, dan sejauhmana kepentingan-
mau divaksin. Salah satu faktor terjadinya peningkatan kepentingan itu membawa pengaruh terhadap
minat vaksinasi covid-19 masyarakat yaitu dengan adanya pelaksanaannya.
ancaman. Ancaman ini berupa desakan untuk melakukan 2) Tipe manfaat, indikator ini menjelaskan bahwa
vaksinasi dikarenakan untuk menggunakan layanan kebijakan harus memiliki beberapa manfaat, yang
pemerintah syarat utama yang harus dimiliki yaitu telah menunjukkan dampak positif dari penerapan
melakukan vaksin dibuktikan dengan sertifikat vaksin kebijakan tersebut.
(Dahlan, 2021). Selain layanan pemerintah, beberapa mall 3) Derajat perubahan yang ingin dicapai, maksud dari
juga menerapkan syarat penunjukan sertifikat vaksin indikator ini adalah untuk menjelaskan besarnya
melalui aplikasi peduli lindungi sebelum memasuki perubahan/tujuan yang dicapai dari implementasikan
kawasan mall. Untuk mengatasi kendala-kendala yang kebijakan tersebut
ada, Puskesmas Kedungdoro telah menyiapkan beberapa 4) Letak pengambilan keputusan, pengambilan keputusan
strategi untuk mengoptimalkan pelaksanaan vaksinasi kebijakan memainkan peran penting dalam
covid-19. implementasi kebijakan. Oleh karena itu, pada
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan indikator ini perlu menjelaskan dimana pengambilan
mengenai implementasi kebijakan vaksinasi, kendala- keputusan atas kebijakan yang diimplementasikan.
kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kebijakan 5) Pelaksana Program, pada indikator ini menjelaskan
vaksinasi covid-19 di Puskesmas Kedungdoro, yaitu tentang pelaksana kebijakan yang kompeten guna
tingkat kepatuhan sasaran kebijakan yaitu penduduk mencapai keberhasilan dari suatu kebijakan.
Puskesmas Kedungoro dalam menerima vaksin covid-19 6) Sumber daya yang digunakan, keberhasilan suatu
sangat rendah, maka peneliti tertarik untuk menganalisis kebijakan tentunya didukung oleh sumber daya agar
implementasi kebijakan vaksinasi covid-19 ini. Dengan proses pengimplementasiaan berjalan dengan baik.
begitu peneliti mengambil judul "Implementasi Kebijakan Dan dalam pengukuran context of policy mencakup
Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kedungdoro indikator seperti:
Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya". Rumusan masalah 1) Kekuasaan, kepentingan, dan strategi aktor yang
dalam penelitian ini yaitu bagaimana implementasi terlibat, indikator ini perlu mempertimbangkan
kebijakan vakasinasi covid-19 di Puskesmas Kedungdoro kekuatan, kekuasaan, kepentingan, dan strategi para
Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya?. pihak yang terlibat dalam rangka memperlancar
Kebijakan publik menurut Friedrich dalam implementasi kebijakan.
Agustino (2008:7), yaitu Serangkaian tindakan/kegiatan 2) Karakteristik lembaga dan rezim yang berkuasa,
yang diusulkan oleh individu, kelompok atau pemerintah berkaitan dengan kondisi lingkungan dimana suatu
dalam situasi tertentu dimana kebijakan yang diusulkan kebijakan tersebut dilaksanakan.
memiliki hambatan (kesulitan) dan metode (peluang) yang 3) Tingkat kepatuhan dan respon dari pelaksana,
berguna dalam mencapai tujuan yang dimaksudkan. berkaitan dengan sejauuh mana kepatuhan dan respon
Dengan demikian, kebijakan publik memiliki hubungan dari pelaksana dengan adanya kebijakan tersebut.
dengan pemecahan masalah yang konsisten dengan
tujuannya. Menurut Van Meter dan Van Horn dalam Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian ini
Agustino (2008:139), Implementasi kebijakan adalah bertujuan mendeskripsikan implementasi Kebijakan
tindakan yang diambil oleh individu atau pejabat, atau Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kedungdoro
Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya dalam meningkatkan

474
Implementasi Kebijakan Vaksinasi Covid-19......

imunitas tubuh sebagai upaya perlindungan diri dari Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kedungdoro
penyebaran virus covid-19. Manfaat yang diperoleh dari Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya dalam upaya
penulisan artikel ini yaitu sebagai bahan masukan kepada mengatasi penyebaran virus covid-19.
Pemerintah dan khususnya pada Puskesmas Kedungdoro A. Content of policy (isi kebijakan)
dalam mengimplementasikan kebijakan vaksinasi covid- Dalam mengukur keberhasilan kebijakan terdapat
19. Selain itu juga dapat dijadikan referensi bahan bacaan 6 indikator, yaitu:
atau referensi jurnal untuk masyarakat sehingga mampu 1) Kepentingan yang mempengaruhi
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Kepentingan yang mempengaruhi dalam
pentingnya vaksinasi covid-19 dalam menekan angka pengimplementasian kebijakan melibatkan
kasus positif covid-19. kepentingan dari aktor, dan sejauh mana
kepentingan itu mempengaruhi implementasi
METODE kebijakan. Aktor yang terlibat dalam pelaksanaan
Metode penelitian yang digunakan dalam vaksinasi covid-19 di Puskesmas Kedungdoro
penelitian ini yaitu metode penelitian pendekatan yaitu Presiden dan Kementerian Kesehatan selaku
kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini pembuat kebijakan, dan Dinas Kesehatan Kota
berlokasi di Puskesmas Kedungdoro yang berada di Jalan Surabaya dan tenaga kesehatan Puskesmas
Kaliasin Pompa 79-81 RT.12 RW.11 Kelurahan Kedungdoro yang menjalankan secara teknis isi
Kedungdoro Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya. kebijakan yang terdiri dari dokter umum, bidan,
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam dan perawat yang bertugas untuk memberikan
penelitian ini yaitu interview atau wawancara mendalam, layanan vaksinasi. Dalam pelaksaaannya
observasi partisipan dan dokumentasi. Metode penelitian Puskesmas Kedungdoro dibantu kader kesehatan,
ini juga menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi pendekar biru, dan lintas sektor seperti pihak
merupakan cara atau teknik dari proses pengumpulan RT/RW, kelurahan, kecamatan, polisi dan tentara.
data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik Puskesmas Kedungdoro dalam
pemgumpulan data dan sumber data yang telah ada melaksanakan vaksinasi covid-19 melakukan
(Sugiyono, 2013:241). Sehingga data yang digunakan segala tugas apapun yang diberikan oleh
dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang diperoleh Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun
dari dokumen yang dipublikasikan dan data primer pemerintah kota selaku pembuat kebijakan.
diperoleh dari subjek penelitian. Subjek dalam penelitian Puskesmas Kedungdoro dalam melaksanaan
ini dipilih dengan teknik purposive sampling. Subjek vaksinasi covid-19 berpedoman dari peraturan-
dalam penelitian ini yaitu Dr. Dayanti dan Ibu Nia selaku peraturan yaitu petunjuk teknis yang dibuat oleh
tenaga kesehatan Puskesmas Kedungdoro dan beberapa Menteri Kesehatan melalui Keputusan Menteri
masyarakat yang sudah melaksanakan vaksinasi maupun Kesehatan Republik Indonesia Nomor
yang belum melaksanakan vaksinasi diantaranya yaitu HK.01.07/MENKES/4638/ 2021 tentang Petunjuk
Bapak Agus, Bapak Yoyok, Bapak Sunaryo, Ibu Ulfa, Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka
Bapak Aswan, Ibu Dian, Ibu Neni, Ibu Dewi, dan Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease
beberapa masyarakat lainnya. 2019 meliputi perencananaan kebutuhan, sasaran
Teknik analisis data yang digunakan yaitu vaksinasi, pendanaan, distribusi dan manajemen
teknik analisis data menurut Miles and Huberman dan vaksin dan logistik, pelaksanaan pelayanan, kerja
aktivitas dalam analisis data yaitu pengumpulan data, sama, pencatatan dan pelaporan, strategi
kondensasi data, penyajian data, dan penarikan komunikasi, pementauan, penanggulangan
kesimpulan. Fokus dalam penelitian ini yaitu pelaksanaan kejadian ikutan pasca vaksinasi covid-19, serta
implementasi kebijakan vaksinasi di Puskesmas monitoring dan evaluasi. Kepentingan Puskesmas
Kedungdoro dengan teori implementasi kebijakan Kedungdoro dalam menjalankan vaksinasi covid-
menurut teori Merilee S. Grindle yaitu implementasi 19 hanya fokus sebagai tempat layanan kesehatan
kebijakan dipengaruhi oleh isi kebijakan (content of guna memberikan pelayanan vaksinasi bagi
policy) dan lingkungan kebijakan (context of policy). masyarakat untuk mengurangi kasus pasien positif
covid-19 khususnya dilingkungan Puskesmas
HASIL DAN PEMBAHASAN Kedungdoro, yaitu lingkup Kelurahan Kedungdoro
Menurut Grindle untuk melihat keberhasilan suatu dan Kelurahan Tegalsari. Berikut hasil wawancara
implementasi kebijakan dapat diukur melalui indikator isi peneliti dengan dr. Dayanti selaku tenaga medis
kebijakan dan lingkungan kebijakan yang telah Puskesmas Kedungdoro dengan adanya kebijakan
ditetapkan. Berikut analisis Implementasi Kebijakan

475
Publika. Volume 10 Nomor 2, Tahun 2022, 471-486.

vaksinasi covid-19 dalam upaya menanggulangi sinkronisasi data sasaran vaksinasi antara
penyebaran virus covid-19. masyarakat yang sudah maupun yang belum
“Ya kalau kami petugas Puskesmas divaksin.
Kedungdoro terutama kan dibawah Berdasarkan hasil penelitian dapat
Pemerintah Kota Surabaya ya, melakukan disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh negatif dari
tugas apapun yang diberikan oleh kepentingan aktor yang terlibat di Puskesmas
Pemerintah. Jadi selama ada perintah harus Kedungdoro. Proses implementasi kebijakan
melaksanakan vaksin misalnya sasaran vaksinasi covid-19 di Puskesmas Kedungdoro
pertama nakes ya kita lakukan ke nakes, hanya difokuskan untuk memberikan layanan
sasaran kedua lansia ya kita lakukan ke kesehatan khususnya layanan vaksinasi covid-19.
lansia sesuai dengan wilayah kerja di Sehingga kapasitas Puskesmas hanya menjalankan
Puskesmas Kedungdoro" (wawancara pada tugas atau perintah dari Pemerintah Pusat melalui
tanggal 29 November 2021). peraturan yang dibuat.
Proses pelaksanaan vaksinasi covid-19 2) Tipe manfaat
Puskesmas Kedungdoro dimulai dengan Manfaat adanya kebijakan vaksinasi covid-
memberikan edukasi kepada masyarakat tentang 19 yaitu memberikan perlindungan pada tubuh
pentingnya vaksinasi covid-19 melalui sosialisasi, agar tidak mudah terserang atau sakit akibat covid-
door to door kerumah masyarakat. Hal ini 19 dengan menstimulasi kekebalan tubuh manusia.
dilakukan agar masyarakat mulai paham dan mau Dengan begitu apabila seorang pasien terpapar
melakukan vaksinasi covid-19. Dengan begitu virus covid-19, efek yang ditimbulkan tidak terlalu
dalam penerapannya tidak ada unsur paksaan berat. Hal ini tentu juga akan membantu dalam
kepada masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi. menekan tingkat kasus kematian covid-19.
Proses pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Penerapan vaksinasi covid-19 di Puskesmas
Puskesmas Kedungdoro dilakukan dengan Kedungdoro sendiri memiliki manfaat yang baik
membuat sebuah data berupa daftar sasaran yaitu menurunnya kasus pasien positif covid-19.
(masyarakat) vaksinasi. Data ini digunakan untuk Hingga saat ini (Desember 2021) tidak ada kasus
mengetahui berapa jumlah masyarakat yang belum pasien positif covid-19 di Puskesmas Kedungdoro.
maupun sudah meneria vaksin, baik itu dosis 1 dan Manfaat lain juga dirasakan oleh Bu. Nia selaku
dosis 2. Data ini digunakan oleh Puskesmas tenaga kesehatan Puskesmas Kedungdoro. Manfaat
Kedungdoro sebagai laporan hasil jumlah yang dirasakan yaitu dengan adanya kebijakan
masyarakat yang kemudian disetorkan diweb vaksinasi covid-19 ini bermanfaat menurunkan
vaksinasi covid-19 yang telah disediakan oleh kasus pasien positif-19 di Puskesmas Kedungdoro,
pemerintah untuk mengontrol sasaran vaksinasi sehingga Puskesmas tidak hanya fokus dengan
covid-19. pasien positif, namun bisa mengoptimalkan
Pengolahan data sasaran/masyarakat layanan kesehatan yang lain. Berikut adalah data
vaksinasi covid-19, Puskesmas Kedungdoro tabel kasus pendudukt/pasien positif covid-19 di
bekerjasama dengan RT/RW dan masing-masing Puskesmas Kedungdoro.
Keluarahan untuk mengecek data nama
sasaran/masyarakat. Data ini diupgrade setiap hari Tabel 3. Data Penduduk Positif Covid-19 di
dan data masyarakat yang sudah divaksin bisa Puskesmas Kedungdoro Tahun 2021
disetorkan diaplikasi vaksinasi covid-19 milik No Bulan Jumlah Kasus
pemerintah. Data ini berisikan nama warga dan 1. Januari 86
alamat warga apakah warga tersebut berdomisili 2. Februari 99
dilingkungan Puskesmas Kedungdoro atau tidak. 3. Maret 32
Dalam pelaksanaannya juga ditemui beberapa 4. April 4
kendala data seperti adanya warga yang ber-KTP 5. Mei 14
tempat tinggal dilingkungan Puskesmas 6. Juni 134
Kedungdoro, namun ternyata warga tersebut tidak 7. Juli 148
tingal disini. Dengan begitu untuk penyelesaian 8. Agustus 123
kendala data ini dilakukan dengan melakukan
9. September 16
verifikasi dengan RT/RW setempat. Sehingga
10. Oktober 9
dalam melaksanakan vaksinasi covid-19 pihak
Sumber: Puskesmas Kedungdoro
RT/RW dan Kelurahan memiliki peranan dalam

476
Implementasi Kebijakan Vaksinasi Covid-19......

Sasaran penduduk Puskesmas Kedungdoro


Dari tabel diatas, dapat diketahui berjumlah 34.527 jiwa yang terdiri dari 19.448
penyebaran virus covid-19 dilingkungan jiwa dari Kelurahan Kedungdoro dan 15.079 jiwa
Puskesmas Kedungdoro mulai meningkat dari Kelurahan Tegalsari. Dari hasil ini, persentase
semenjak adanya gelombang kedua covid-19. penduduk yang sudah melakukan vaksin yaitu 80%
Penyebaran covid-19 mulai meningkat pada bulan untuk Kelurahan Kedungdoro dan 77% untuk
Juni 2021 dan mengalami peningkatan tinggi pada Kelurahan Tegalsari. Hasil persentase ini bisa
bulan Juli dan mulai kembali menurun dibulan dikatakan baik, karena sudah lebih dari 70%
September. Dan hingga saat ini kasus pasien positif penduduk telah divaksin. Namun meskipun begitu,
di Puskesmas Kedungdoro sudah tidak ada. ketercapaian dalam membentuk imunitas tubuh
Tentunya hal ini juga dipengaruhi dengan mulai perlu diperhatikan untuk setiap orangnya. Sehingga
aktifnya masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi masih diperlukan pemahaman untuk masyarakat.
covid-19. Harapan Puskesmas Kedungdoro dengan
Selain itu, manfaat vaksinasi covid-19 juga adanya kebijakan vaksinasi ini yaitu masyarakat
dirasakan oleh masyarakat Puskesmas mulai sadar akan pentingnya vaksinasi dan segera
Kedungdoro. Manfaat yang dirasakan yaitu dengan melakukan vaksinasi kecuali masyarakat yang
adanya vaksinasi ini masyarakat sedikit tidak memang tidak boleh divaksin. Sejauh ini
merasa was-was dengan penyebaran virus covid- implementasi vaksinasi covid-19 di Puskesmas
19. Hal ini disampaikan oleh Pak. Agus selaku Kedungdoro memiliki perubahan yang baik. Hal
masyarakat yang tinggal di wilayah Puskesmas ini dapat dilihat dari menurunnya kasus kematian
Kedungdoro pada saat wawancara dengan peneliti. pasien covid-19. Berikut tabel kasus pasien
Berdasarkan hasil penelitian dapat meninggal dunia akibat covid-19 di Puskesmas
disimpulkan bahwa kebijakan vaksinasi covid-19 Kedungdoro.
ini bermanfaat baik bagi masyarakat, tenaga
kesehatan Puskesmas Kedungdoro, dan Tabel 4. Data Kasus pasien meninggal karena
Pemerintah. Dampak positif yang dirasakan selama Covid-19 di Puskesmas Kedungdoro Tahun 2021
berjalannya vaksinasi covid-19 yaitu menurunnya No Bulan Jumlah Kasus
kasus pasien positif covid-19 di lingkungan 1. Januari 5
Pusksmas Kedungdoro sehingga masyarakat tidak 2. Februari 3
khawatir dan Puskesmas Kedungdoro bisa 3. Maret 3
mengoptimalkan layanan kesehatan lainnya. 4. April 4
3) Derajat perubahan yang diinginkan 5. Mei 3
Perubahan yang diinginkan dengan adanya 6. Juni 4
vaksinasi covid-19 yaitu untuk mengatasi 7. Juli 5
penularan virus melalui kekebalan tubuh dan 8. Agustus 5
menurunkan angka kematian dan melindungi 9. September 0
masyarakat dari virus covid-19 agar tetap bisa
10. Oktober 0
produktif melakukan kegiatan sehingga
Sumber: Puskesmas Kedungdoro
mengurangi dampak negatif khususnya dibidang
kesehatan, sosial dan ekonomi.
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat kasus
Implementasi kebijakan vaksinasi covid-19
kematian akibat covid-19 di Puskesmas
yang dijadikan sebagai opsi pemecahan masalah
Kedungdoro mengalami fluktuasi. Kasus kematian
covid-19 sendiri tidak 100% bisa menghindari
mulai menurun pada bulan Februari dan mulai
penyebaran virus, namun bisa meminimalisir
meningkat pada bulan Juli dan Agustus. Hal ini
dampak buruk yang terjadi. Target ketercapaian
terjadi karena adanya penyebaran virus gelombang
sasaran/masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan
ke-2. Namun, seiiring berjalannya waktu
vaksinasi covid-19 di Indonesia yaitu 70% dari
masyarakat mulai aktif untuk melakukan vaksinasi
populasi untuk penerima vaksin dosis pertama.
covid. Sehingga kasus kematian mulai surut hingga
Pemerintah berharap target ini dapat tercapai pada
saat ini.
akhir bulan Desember 2021. Berdasarkan data
Perubahan lain yang diharapkan oleh
Kementerian Kesehatan RI, per November 2021
Puskesmas Kedungdoro adalah pandemi covid-19
vaksinasi covid-19 di Indonesia sudah mencapai
40% (kategori lengkap), dan 60% (dosis pertama).

477
Publika. Volume 10 Nomor 2, Tahun 2022, 471-486.

segera berakhir. Hal ini disampaikan oleh Ibu. Nia hal ini yaitu Kementerian Kesehatan dan Dinas
dalam wawancara bersama peneliti. Kesehatan. Sasaran vaksinasi covid-19 dilakukan
“Perubahan yang diinginkan pandemi cepat dengan 3 tahapan dengan memperhatikan
selesai, mudah-mudahan yang gelombang 3 Roadmap WHO Strategic Advisory Group of
hoax saja dek, karena sebenarnya kita sudah Experts on Immunization (SAGE) serta
capek, ke-2 saja sudah capek apalagi ke-3, kajian/rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli
jangan sampai, mudah-mudahan pandemi Imunisasi Nasional (Indonesian Technical
cepat berakhir” (wawancara pada tanggal 17 Advisory Group). Pada tahap ke-1 sasaran
November 2021). vaksinasi yaitu kelompok prioritas tenaga
Wawancara tersebut menjelaskan bahwa, Kesehatan dan selingkupnya. Tahapan ke-2 yaitu
tenaga kesehatan Puskesmas Kedungdoro sasaran kelompok prioritas diantaranya kelompok
khususnya yang melayani covid-19 baik pasien usia lanjut/lansia (> 60 tahun) dan petugas
positif maupun layanan vaksinasi covid-19 pelayanan publik. Dan pada tahapan ke-3 sasaran
berharap kondisi pandemi covid-19 ini segera kelompok prioritas yaitu masyarakat rentan dari
berakhir. Hal ini dikarenakan tenaga kesehatan aspek geospasial, sosial, ekonomi yang berusia
sebagai garda terdepan sudah mulai lelah bertarung diatas 18 tahun serta masyarakat lainnya.
dengan virus covid-19 ini. Pada awal adanya vaksinasi covid-19 ini,
Dari hasil wawancara dan data-data diatas langkah awal Puskesmas Kedungdoro yaitu
dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan setelah melakukan vaksinasi terhadap tenaga kesehatannya
adanya kebijakan vaksinasi. Perubahan itu terlihat dan kemudian dilanjutkan kepada masyarakat yang
dari bertambahnya jumlah masyarakat Puskesmas rentan tertular seperti lansia, pra-lansia, masyarakat
Kedungdoro yang mau divaksin. Dengan begitu diatas 50 tahun, masyarakat berpenghasilan rendah
vaksinasi covid-19 mampu untuk merubah kondisi (MBR), masyarakat umum, dan karena lokasi
penyebaran wabah virus di lingkukan Puskesmas Puskesmas Kedungdoro berhadapan dengan
Kedungdoro dengan menekan angka kematian di pedagang UMKM, maka puskesmas Kedungdoro
Puskesmas Kedungdoro dengan membentuk juga melakukan vaksinasi pada para pedagang.
kekebalan tubuh masyarakatnya. Kepatuhan masyarakat dalam
4) Letak pengambilan keputusan pengimplementasian kebijakan vaksinasi covid-19
Indikator letak pengambilan keputusan masih bisa dikatakan belum baik. Hal ini
membahas tentang apakah kebijakan vaksinasi dikarenakan di Indonesia sendiri analisis sentimen
covid-19 ini sudah tepat dalam memecahkan opini masyarakat tentang vaksinasi covid-19
masalah, dan apakah pengambilan keputusan cenderung lebih banyak tanggapan negatif (Harun
sudah memperhatikan kelompok & Ananda, 2021).
sasaran/masyarakat. Implementasi kebijakan Untuk mengsukseskan jalannya kebijakan
vaksinasi covid-19 di Puskesmas Kedungdoro vaksinasi covid-19 tentu memerlukan dukungan
masih mengalami beberapa kendala. Dalam dari masyarakat, dukungan tersebut berupa
mengatasi permasalahan tersebut, Kepala kepatuhan masyarakat untuk melakukan vaksinasi
Puskesmas Kedungdoro bersama dengan staff covid-19. Kasus penyebaran covid-19 akan terus
tenaga kesehatan lainnya saling bekerjasama untuk meningkat jika sikap masyarakat masih lalai dalam
menemukan jalan keluar masalah. Jika terjadi menjaga kesehatan dan juga kurangnya tingkat
masalah didalam Puskesmas Kedungdoro maka pemahaman masyarakat akan pentingnya vaksinasi
pengambilan keputusan dilakukan oleh Kepala (Iqbal & Niswah, 2021).
Puskesmas. Proses pengambilan keputusan Akar masalah dari rendahnya minat
mengenai permasalahan pengimplementasian masyarakat dan keraguan masyarakat untuk
vaksinasi covid-19 diambil dengan cara melakukan melakukan vaksinasi yaitu karena banyaknya
rapat bersama. Rapat dihadir oleh aktor-aktor yang berita hoax yang bersebaran mengenai pasien
terlibat seperti penanggung jawab program dan meninggal setelah melakukan vaksinasi, pasien
tenaga kesehatan yang terlibat.. Dengan begitu terpapar virus setelah vaksinasi, dan sebagainya
keputusan yang dibuat akan sesuai dengan sehingga menurunkan kepercayaan masyarakat
penyelesaian masalah. terhadap manfaat vaksin covid (Alpito et al.,
Pengambilan keputusan dalam hal 2021). Dengan begitu diperlukan komunikasi
menentukan sasaran kebijakan, Puskesmas antara pemerintah dan masyarakat dalam
Kedungdoro perpedoman pada Pemerintah dalam menyampaikan informasi yang mengedukasi dan

478
Implementasi Kebijakan Vaksinasi Covid-19......

mempersuasi masyarakat agar mematuhi protokol (wawancara pada tanggal 28 November


kesehatan dan bersedia untuk melakukan vaksinasi 2021).
covid-19 (Dewi, 2021). Dari hasil wawancara diatas, proses
Beberapa masyarakat menolak untuk vaksinasi covid-19 di Puskesmas Kedungdoro
melakukan vaksinasi covid-19 dengan berbagai belum mendapatkan respon yang baik dari
alasan seperti masih ragu akan kemanan vaksin beberapa masyarakat. Beberapa masyarakat
covid (30%), keraguan akan efektivitasnya (22%), menolak karena memiliki alasan tersendiri seperti
tidak percaya dengan vaksin (13%), takut akan ragu akan efektivitas dan dampak/efek samping
efek samping dari vaksin (12%), dan beberapa dari vaksinasi. Namun dalam pelaksanaannya
memiliki alasan keagamaan (8%) (Dahlan, 2021). beberapa masyarakat sudah melaksanakan
Respon masyarakat Puskesmas Kedungdoro vaksinasi covid-19. Berikut data tabel penduduk
terhadap vaksinasi covid-19 juga dapat dikatakan Puskesmas Kedungdoro yang belum dan sudah
belum baik. Masyarakat memiliki beberapa alasan melaksanakan vaksinasi covid-19.
untuk menolak vaksinasi covid-19. Alasan yang
digunakan yaitu seperti takut jarum suntik, takut Tabel 5. Data Penduduk Puskesmas Kedungdoro
akan efek samping vaksinasi, dan memiliki riwayat yang Belum dan Sudah divaksin Update 20
penyakit komorbid. November 2021
Beberapa masyarakat yang memiliki Kelurahan Jumlah Jumlah Jumlah
penyakit komorbid, tidak mau melakukan Penduduk Penduduk Penduduk
vaksinasi karena tidak adanya biaya/dana untuk Belum Sudah
melakukan kontrol dengan dokter spesialis. Vaksin Vaksin
Sehingga mereka masih takut untuk melakukan Kel. 22.816 3.915 jiwa 15.533
vaksinasi covid-19 tanpa saran dari dokter Kedungdoro jiwa jiwa
spesialis. Kel. 18.051 3.395 jiwa 11.684
Kendala kepatuhan masyarakat juga terjadi Tegalsari jiwa jiwa
pada masyarakat Suku Madura yang tinggal 40.867 7.310 jiwa 27.217
dilingkungan Puskesmas Kedungdoro. Total
jiwa jiwa
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Nia Sumber: Puskesmas Kedungdoro (Update data 20
selaku tenaga kesehatan puskesmas, beliau November 2021)
mengatakan bahwa masyarakat Madura juga
banyak yang menolak untuk divaksin. Mereka juga Perubahan masyarakat yang mau
memiliki alasan yang beragam. melakukan vaksin terasa pada saat covid-19
Selain itu peneliti juga melakukan gelombang-2 terjadi, dimana masyarakat mulai
wawancara dengan masyarakat yang hingga saat mau divaksin. Hal ini terjadi karena pada saat
ini belum melakukan vaksinasi covid-19. Salah penyebaran covid-19 gelombang 2 kasus pasien
satunya yaitu Pak. Sunaryo. Berikut hasil positif mulai meningkat. Selain itu, beberapa
wawancaranya. masyarakat mengatakan alasan lain mereka mau
“Saya rasa vaksin covid-19 tidak menjamin divaksin yaitu karena adanya tuntutan dari
terhindar dari covid-19, dan juga hingga saat pekerjaan mereka. Dan juga beberapa masyarakat
ini covid-19 masih ada. Padahal sudah mau melakukan vaksinasi karena ingin melakukan
banyak yang divaksin” (wawancara pada perjalanan luar kota dan ingin masuk ke mall.
tanggal 28 November 2021). Sehingga hal ini juga berdampak pada peningkatan
Menurut Pak. Sunaryo dalam wawancara masyarakat untuk melakukan vaksinasi.
diatas, beliau masih ragu akan keefektifan dan Berdasarkan hasil penelitian dapat
manfaat vaksin covid-19, sehingga beliau tidak disimpulkan bahwa pengambilan keputusan atas
ingin melakukan vaksinasi. kendala yang terjadi di Puskesmas Kedungdoro
Selain itu, peneliti juga melakukan dilakukan oleh Kepala Puskesmas dengan
wawancara dengan warga yang lain yang juga melakukan rapat bersama. Sedangkan sasaran
menolak untuk divaksin. Berikut hasil wawancara kebijakan vaksinasi covid-19 di Puskesmas
Ibu. Ulfa dan peneliti. Kedungdoro sudah memperhatikan sasarannya
“Saya takut jarum suntik. Terus juga takut sesuai dengan orang yang rentan tertular. Namun
sama efek dari vaksinasi karena dimedia dalam hal ini kendala utama yang dihadapi
sosial banyak berita tentang efek vaksin” Puskesmas yaitu kepatuhan masyarakat yang

479
Publika. Volume 10 Nomor 2, Tahun 2022, 471-486.

kurang baik dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19 jumlah penduduk di tiap RTnya. Semakin banyak
dikarenakan berbagai alasan. jumlah penduduk, maka anggota kader kesehatan
5) Pelaksana program ditiap RT juga bertambah. Selain itu, pelaksanaan
Keadaan darurat pandemi covid-19 tidak vaksinasi covid-19 di Puskesmas Kedungdoro juga
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi dibantu oleh pendekar biru. Pendekar biru
tata kelola kolaborasi juga penting karena kerja sebenarnya memiliki peran yang sama dengan
sama dengan masing-masing pemangku kader kesehatan, namun letak perbedannya yaitu
kepentingan dapat bersatu dalam sebuah forum, pendekar biru hanya difokuskan kearah pandemi
membangun pemahaman, komitmen, dan covid-19. Jadi anggota pendekar biru juga
akuntabilitas untuk segera mengakhiri pandemi mengikuti penyuluhan. Selain itu, pendekar biru
(Megawati et al., 2020). Kolaborasi antar juga turut membantu pelaksaaan vaksinasi masal.
pelaksana kebijakan juga dibutuhkan untuk Kecamatan dan Keluarahan memiliki
mengatasi penyebaran covid-19. Pelaksana peranan yang sama dalam membantu jalannya
program atau pelaksana kebijakan merupakan alat vaksinasi covid-19 di Puskesmas Kedungdoro.
penggerak untuk mencapai keberhasilan Kecamatan dan Kelurahan memiliki data terkait
implementasi kebijakan. jumlah penduduk yang belum ataupun yang sudah
Puskesmas Kedungdoro berperan sebagai divaksin. Dengan adanya data ini, bisa dijadikan
tempat atau fasilitas layanan vaksinasi covid-19. sebagai perbandingan data untuk mengsinkronkan
Puskesmas Kedungdoro sendiri memiliki tenaga antara data dari puskesmas maupun dari
kesehatan yaitu diantaranya 4 dokter umum, 2 Kecamatan/Kelurahan. Selain itu, tidak lupa dalam
dokter gigi, 4 perawat, 1 bidan klinik, 2 bidan desa, pelaksanaan vaksinasi covid-19, Puskesmas
2 bidan umum, 1 apoteker, 1 asisten apoteker, 2 Kedungdoro juga dibantu oleh polisi dan TNI
kesehatan masyarakat umum, 1 kesehatan dalam hal penertiban masyarakat. Sehingga dalam
lingkungan, 1 nutrisionis, 1 analisis kesehatan (ahli pelaksanaannya berjalan dengan tertib dan aman.
teknologi laboratorium medik), dan 14 petugas Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
dukungan manajemen yang terdiri dari pengelola pelaksana kebijakan vaksinasi covid-19 di
jaringan, juru mudi keamanan, dan sebagainya. Puskesmas Kedungdoro memiliki peranan yang
Tenaga kesehatan Puskesmas Kedungdoro penting. Pelaksana kebijakan yaitu tenaga
yang bertugas untuk memberikan pelayanan kesehatan Puskesmas Kedungdoro sendiri
vaksinasi covid-19 telah diberikan pelatihan. bekerjasama dengan kader kesehatan dan lintas
Dengan adanya pelatihan pada tenaga kesehatan di sektor. Lintas sektor terdiri dari Pak. Lurah (pihak
Puskesmas Kedungdoro, artinya para pemberi kelurahan), Pak. Camat (pihak kecamatan), Polisi,
layanan vaksinasi memiliki kompetensi untuk dan tentara. Selain itu Puskesmas Kedungdoro juga
menjalankan tugasnya. Pelatihan yang diberikan bekerjasama dengan Pendekar Biru, Rukun
pasca pelaksanaan vaksinasi covid-19 dilakukan Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) sekitar.
selam 3 hari dengan 2 gelombang. Pada RT dan RW membantu Puskesmas dalam proses
gelombang 1 diikuti oleh 2 tenaga kesahatan, dan sinkronisasi data tempat tinggal masyarakat.
gelombang 2 diikuti oleh 3 tenaga kesehatan. 6) Sumber daya yang digunakan
Sehingga tenaga kesehatan Puskesmas Implementasi Kebijakan Vaksinasi Covid-
Kedungdoro yang mengikuti pelatihan berjumlah 5 19 di Puskesmas Kedungdoro memiliki sumber
orang terdiri dari dokter, bidan, dan perawat. daya, yaitu sumber daya manusia, sumber daya
Kader kesehatan Puskesmas Kedungdoro finansial atau pendanaan, dan sumber daya
memiliki peran dalam membantu jalannya perlengkapan atau logistik. Sumber daya yang
sosialisasi dan edukasi masyarakat terkait dibutuhkan oleh Puskesmas Kedungdoro selama
pentingnya vaksinasi covid-19 guna mengatasi pelaksanaan vaksinasi covid-19 sejauh ini tidak
permasalahan penyebaran virus covid-19. memiliki kendala spesifik. Puskesmas Kedungdoro
Sosialisasi dan edukasi dilakukan dengan sudah mengatur segala sumber dayanya dengan
berkeliling di lingkungan warga. Tidak hanya itu, baik melalui pembuat jadwal tenaga medis dan
kader kesehatan juga memiliki peran dalam pembuatan rincian stock vaksinasi.
membantu Puskesmas Kedungdoro dalam layanan Sumber daya manusia yang terlibat dalam
non covid. Anggota kader kesehatan terdiri dari pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Puskesmas
warga-warga. Setiap RT setidaknya memiliki 2 Kedungdoro yaitu tenaga kesehatan yang berperan
anggota. Namun hal ini juga disesuaikan dengan dalam memberikan layanan vaksinasi covid-19

480
Implementasi Kebijakan Vaksinasi Covid-19......

seperti menyuntik, dan sebagainya. Dan sumber (wawancara pada tanggal 2 November
daya manusia lainnya seperti kader kesehatan 2021).
Puskesmas Kedungdoro, pihak-pihak lintas sektor, Sumber daya logistik dalam pelaksanaan
RT & RW, dan pendekar biru berperan dalam vaksinasi covid-19 membutuhkan safety box, alat
menggerakkan masyarakat dalam kegiatan suntik (auto dysable syiringe), alcohol swab, APD
vaksinasi covid-19. level 1 dan sebagainya. Seluruh keperluan logistik
Proses pelaksanakan vaksinasi covid-19 di ini disediakan oleh Kementerian Kesehatan RI
Puskesmas Kedungdoro memiliki jadwal piket yang kemudian didistribusikan kepada Dinas
team. Hal ini dilakukan untuk membagi antara Kesehatan Provinsi dan dilanjutkan kepada Dinas
pemberian layanan kesehatan vaksinasi covid-19 Kesehatan Kabupaten/Kota dan terakhir
dengan layanan kesehatan umum. Pelaksanaan distribusikan kepada Puskesmas berdasarkan
vaksinasi covid-19, Puskesmas Kedungdoro jumlah sasaran vaksinasi. Setiap puskesmas dan
membuat sebuah jadwal piket untuk tenaga fasilitas vaksinasi lainnya alokasi vaksin dan
keseahatan yang akan memberikan layanan logistik ditentukan berdasarkan data sasaran yang
vakasinasi. Dalam 1 (satu) team piket terdiri dari 4 terverifikasi melalui Sistem Informasi Satu Data
orang, yaitu petugas administrasi, petugas skrining, Vaksinasi Covid-19. Sehingga, untuk proses
vaksinator, dan asisten vaksinator. Petugas pengiriman vaksin dan logistik, Puskesmas
administrasi bertugas untuk memeriksa membuat jadwal pelayanan vaksinasi seperti hari
pendaftaran atau verifikasi data masyarakat. pelayanan, jumlah sesi layanan per-harinya, jam
Petugas skrining bertugas untuk pemberian edukasi pelayanan, dan kuota masyarakan yang akan
dan pemeriksaan fisik sederhana. Disini petugas mendapatkan vaksin (Keputusan Direktur Jenderal
skrining menge-cek kondisi tubuh masyarakat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tentang
apakah boleh atau tidak melakuan vaksinasi covid- Petunjuk Teknis Pelayanan Vaksinasi Dalam
19. Vaksinator bertugas untuk menyuntikkan Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus
vaksin kepada masyarakat. Dan untuk asisten Disease 2019 (COVID-19), 2021).
vaksinator bertugas untuk menyiapkan cairan Proses pengelolaan stock vaksin dan
vaksin dan mencatat atau menginput data serta logistik Puskesmas Kedungdoro memperhitungkan
memberikan kartu vaksinasi kepada masyarakat. segala keperluan dengan memperhatikan laporan.
Vaksinator dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19 Puskesmas Kedungdoro menghitung jumlah
terdiri dari tenaga kesehatan medis-paramedis, keperluan vaksinasi dengan jangka waktu 1
perawat, bidan, dokter. minggu. Sehingga 1 minggu sebelum pelaksanaan
Sumber dana finansial atau sumber daya vaksinasi Puskesmas Kedungdoro sudah memiliki
pendanaan pelaksanaan vaksinasi covid-19 di stock vaksin.
Puskesmas Kedungdoro berasal dari APBN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
(anggaran pendapatan belanja negara), APBD bahwa sumber daya yang dibutuhkan dalam
(anggaran pendapatan belanja daerah), dan sumber pengimplementasian kebijakan vaksinasi covid-19
lainnya yang sesuai dengan ketentuan peraturan ini dapat dikatakan sudah tercukupi. Baik itu
yang berlaku. Biaya yang dikeluarkan dalam sumber daya manusianya, sumber daya finansial,
proses vaksinasi covid-19 yaitu seperti biaya dan sumber daya logistik. Segala kebutuhan
operasional, biaya distribusi logistik, vaksin, dan vakasinasi telah diperhitungkan dan dipersiapkan
sebagainya. Namun dalam pengimplementasian dengan baik.
kebijakan vaksinasi covid-19 di Puskesmas
Kedungdoro sumber daya finansial tidak diberikan B. Context of policy (lingkungan kebijakan)
dalam bentuk uang. Seluruh kebutuhan vaksinasi Dalam mengukur keberhasilan kebijakan
diberikan dalam bentuk logistik. Hal ini juga terdapat 3 indikator, yaitu:
diucapkan oleh Ibu. Nia selaku tenaga kesehatan di 1) Kekuasaan, kekuatan, dan strategi aktor yang
Puskesmas Kedungdoro dalam wawancara terlibat
bersama peneliti. Kekuasaan aktor yang terlibat dalam
“Puskesmas tidak menerima uang untuk implementasi kebijakan vaksinasi covid-19 yaitu
vaksinasi. Jadi kita itu mendata kebutuhan terletak pada Pemerintah Pusat, yaitu Presiden dan
untuk vaksinasi sesuai kebutuhan. Sehingga Kementerian Kesehatan RI. Hal ini dikarenakan
keperluan yang dikirim ke Puskesmas sesuai kebijakan vaksinasi dibuat oleh Presiden dan
dengan jumlah sasaran vaksinasi” Menteri Kesehatan RI. Kebijakan yang telah

481
Publika. Volume 10 Nomor 2, Tahun 2022, 471-486.

disahkan kemudian mulai dilaksanakan dengan Puskesmas Kedungdoro selalu melayani


melakukan koordinasi melalui Dinas Kesehatan masyarakat yang ingin divaksin, walaupun dalam
Kabupaten/Kota, dalam hal ini yaitu Dinas satu hari sedikit yang mau divaksin, namun
Kesehatan Kota Surabaya yang kemudian Puskesmas Kedungdoro tetap melayani. Hal ini
dilanjutkan secara teknis oleh Puskesmas merupakan strategi dari Puskesmas Kedungdoro
Kedungdoro. Sehingga dalam hal implementasi agar masyarakat di lingkup Puskesmas
kebijakan, Puskesmas Kedungdoro hanya Kedungdoro sudah tervaksin semuanya. Segala
menjalankan kebijakan vaksinasi covid-19 yang cara terus dicoba oleh Puskesmas Kedungdoro,
telah disusun dan disahkan oleh Pemerintah Pusat. namun masih ditemui beberapa masyarakat yang
Namun, Puskesmas Kedungdoro juga memiliki enggan untuk melakukan vaksin. Puskesmas
tanggungjawab untuk menyelenggarakan Kedungdoro juga tidak bisa memaksa, karena hal
pembagungan kesehatan diwilayahnya. Salah satu ini juga menjadi hak mereka.
penyelenggaraan pembangunan kesehatan pada “Strategi lain kita ya itu dek, penyuluhan
masa pandemi ini yaitu dengan memberikan tidak didengar, door to door bersama lintas
perawatan kesehatan dan layanan vaksinasi covid- sektor tadi, kalau masih gak berhasil angkat
19 pada masyarakatnya. Untuk memberikan tangan kita” (wawancara pada tanggal 17
perawatan dan layanan vaksinasi covid-19, November 2021).
Puskesmas Kedungdoro bekerja sama dengan Berdasarkan hasil penelitian dapat
kader kesehatan, RT/RW, Kelurahan, Kecamatan, disimpulkan kekuasaan kebijakan vaksinasi terletak
tentara/polisi, dan sebagainya. pada pemerintah pusat, sedangkan kekuatan dan
Proses pelaksanaan vaksinasi di Puskesmas strategi yang dimiliki oleh Puskesmas Kedungdoro
Kedungoro dilakukan dengan menyebarkan dan aktor yang lainnya bisa dikatakan belum
informasi mengenai waktu, tempat, dan jenis maksimal namun juga bisa dikatakan berhasil.
vaksin yang digunakan. Penyebaran informasi ini Puskesmas Kedungdoro bersama dengan aktor
dilakukan dengan membuat sebuah grup whatsapp terlibat telah melakukan berbagai upaya untuk
yang didalamnya beranggotakan tenaga kesehatan mendorong masyarakat agar mau melakukan
puskesmas, RT, RW, kader Kesehatan, dan aktor vaksin covid-19. Namun, dalam pelaksanaanya
yang lain. Dengan begitu setiap anggota grup akan Puskesmas tidak bisa memaksa masyarakat.
membagikan informasi tersebut kemasyarakat. Sehingga, keputusan untuk melakukan vaksin atau
Untuk memperlancar jalannya vaksinasi covid-19, tidak tetap pada kemauan masyarakat sediri.
Puskesmas Kedungdoro telah melakukan 2) Karakteristik lembaga dan rezim yang
sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya berkuasa
vaksinasi covid-19, selain itu Puskesmas Pada proses implementasi kebijakan
Kedungdoro juga menjelaskan satu persatu tentang lingkungan karakteristik lembaga dan rezim yang
pelaksanaan vaksinasi. Sosialisasi dilakukan sesuai berkuasa juga mempengaruhi keberhasilan
dengan jadwal dari promotor kesehatan. Jadwal kebijakan. karakter yang baik tentu akan
telah disesuaikan tiap lokasi antara Kelurahan menghasilkan penerapan kebijakan yang baik pula.
Kedungdoro dan Kelurahan Tegalsaari. Namun, Hasil observasi dilapangan menunjukkan
masih dijumpai beberapa masyarakat yang benar- Puskesmas Kedungdoro telah melakukan upaya
benar tidak mau divaksin. Dari hasil observasi yang baik dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19.
dilapangan, masyarakat menolak divaksin karena Berbagai upaya seperti sosialisasi, door to door
masyarakat memiliki keresahan atas dampak atau setidaknya mampu memberikan pandangan dan
efek samping yang dialami setelah vaksin. pemahaman pada masyarakat tentang pentingnya
Selain itu strategi Puskesmas Kedungdoro vaksinasi covid-19. Pelaksanaan vaksinasi covid-
untuk memantau masyarakat yaitu membentuk 19 di Puskesmas Kedungdoro ini dilakukan sesuai
penanggung jawab di tiap RW. Ruang lingkup dengan standart operasional prosedur yang ada,
Puskesmas Kedungdoro sendiri terdiri dari 2 dimana SOP ini disesuaikan dengan yang dibuat
Kelurahan, 14 RW. Penanggung jawab di tiap RW oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
sendiri berjumlah 1-2 tenaga kesehatan. Hal ini Selain itu adanya peraturan yang membatasi
dilakukan untuk memantau jumlah masyarakat gerak masyarakat seperti diwajibkan melakukan
yang sudah maupun yang belum divaksin. vaksinasi sebelum melakukan perjalanan dengan
Sehingga setiap penanggung jawab bisa fokus transportasi pesawat terbang, kereta api, dan juga
untuk memegang wilayahnya sendiri.

482
Implementasi Kebijakan Vaksinasi Covid-19......

pada saat masuk mall juga mendorong masyarakat pada kekecewaan masyarakat karena sudah ikut
untuk segera melaksanakan vaksinasi covid-19. mengantre.
Pengawasan dan monitoring pelaksanaan Antrean mulai banyak terjadi pada saat
vaksinasi covid-19 dilakukan melalui aplikasi adanya tekanan yang diberikan oleh pemerintah.
Pcare dan smile. Aplikasi Pcare digunakan untuk Tekanan itu berupa adanya peraturan yang
melihat data dan jumlah masyarakat yang telah mengharuskan seseorang terdaftar telah melakukan
melaksanakan vaksinasi covid-19. Sedangkan vaksinasi sebelum melakukan aktivitas.
aplikasi smile digunakan untuk pengawasan dan Selain kecewa karena tidak mendapatkan
monitoring jumlah stock vaksin covid-19. Dengan stock vaksin, masyarakat juga kecewa karena
adanya aplikasi ini koordinasi dan monitorig antara pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan juga tidak
Pemerintah dan puskesmas dapat berjalan dengan teratur sehingga menyebabkan kerumunan yang
baik. dapat memicu pelonjakan kasus pasien positif
Pemerintah juga turut membantu puskesmas covid-19. Pelaksanaan vaksinasi yang
dalam memberikan layanan vaksinasi melalui diselenggarakan dirasa kurang persiapan.
vaksinasi massal. Hal ini tentu berdampak baik Kekurangan persiapan ini terletak pada tidak
bagi Puskesmas dan juga masyarakat. Masyarakat adanya nomor antrean untuk masyarakat yang
bisa melakukan vaksinasi diluar Puskesmas/ terlebih dulu datang. Sehingga terjadi kegaduhan
tempat layanan vaksinasi lainnya. Selain itu beban kecil untuk mendapatkan posisi pertama dalam
Puskesmas juga terkurangi dalam hal memberi antrean.
layanan vaksinasi, sehingga bisa mengoptimalkan Berdasarkan penjelasan diatas, dapat
layanan kesehatan lainnnya. Pemerintah Kota disimpulkan bahwa implementasi vaksinasi yang
Surabaya juga turut memberikan layanan vaksinasi dilakukan Puskesmas Kedungdoro sudah sesuai
massal pada saat mendekati hari Pahlawan. dengan petunjuk teknis, namun hanya saja
Pemerintah Kota Surabaya membuka hampir 2 kurangnya persiapan dalam pelaksanaannya
bulan layanan vaksinasi covid-19 di Tugu sehingga menyebabkan kerumunan.
Pahlawan. Selain itu bantuan pelaksanaan
vaksinasi juga dilakukan oleh pabrik Wings. PENUTUP
Bantuan yang diberikan yaitu setelah masyarakat Simpulan
melakukan vaksinasi, mereka akan mendapatkkan Berdasarkan hasil penelitian tentang keberhasilan
minuman dari produk wings. implementasi kebijakan vaksinasi covid-19 di Puskesmas
Berdasarkan hasil penelitian dapat Kedungdoro menurut Grindle yang terdiri dari content of
disimpulkan bahwa karakteristik dan rezim yang policy dan context of policy dapat disimpulkan bahwa
berkuasa dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19 proses implementasi kebijakan vaksinasi covid-19 di
sudah baik. Komunikasi dan koordinasi dalam Puskesmas Kedungdoro sudah berjalan cukup baik
pelaksanaan, pengawasan, dan monitoring antara walaupun masih ada beberapa kendala yang perlu
Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, dan diperbaiki. Kepentingan dari aktor yang terlibat dalam
Puskesmas berjaln dengan baik. Peran pihak pelaksanaan kebijakan difokuskan untuk memberikan
swasta juga sangat membantu dalam pelaksanaan layanan kesehatan vaksinasi covid-19 untuk
vaksinasi covid-19. meningkatkan imunitas pada tubuh manusia. Manfaat
3) Tingkat kepatuhan dan respon dari pelaksana yang dirasakan yaitu menurunnya kasus pasien positif
Proses pelaksanaan vaksinasi covid-19 di covid-19 dilingkungan Puskesmas Kedungdoro. Dengan
Puskesmas Kedungdoro dilakukan diberbagai begitu perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah
lokasi seperti di Balai RW, gedung serbaguna, adanya kebijakan vaksinasi yaitu menurunnya kasus
lapangan sport center milik kelurahan, dan juga di pasien meninggal dunia akibat covid di Puskesmas
puskesmas. Dalam memberikan layanan vaksinasi, Kedungdoro.
Puskesmas Kedungdoro memiliki stock vaksin Pengambilan keputusan atas penyelesaian kendala
yang telah disesuaikan dengan jumlah sasaran dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Puskesmas
masyarakat. Namun stock vaksin yang diterima Kedungdoro dilakukan oleh Kepala Puskesmas dengan
tidak langsung diberikan secara bersamaan. Stock didasarkan dari hasil rapat. Sedangakan sasaran kebijakan
vaksin didistribusikan secara bertahap. Hal ini sudah tepat namun kepatuhan sasaran/ masyarakat masih
menyebabkan pada saat pelaksanaan vaksinasi kurang baik karena berbagai alasan. Pelaksanaan
terjadi kekurangan stock vaksin yang berakibat kebijakan vaksinasi covid-19 di Puskesmas Kedungdoro
dibantu oleh beberapa aktor seperti pihak RT/RW,

483
Publika. Volume 10 Nomor 2, Tahun 2022, 471-486.

Kelurahan, Kecamatan, Kader Kesehatan, Pendekar Biru, perawatan kesehatan jika terjadi efek samping
Polisi, TNI, dan juga pihak swasta. yang berbahaya setelah melakukan vaksinasi.
Sumber daya yang dibutuhkan dalam 5. Pemerintah melalui Dinas Kesehatan bersama
pengimplementasian kebijakan vaksinasi covid-19 di pihak Rumah Sakit Pemerintah/Puskesmas
Puskesmas Kedungdoro sudah tercukupi mulai dari tenaga memberikan pendampingan khusus bagi pasien
kesehatan hingga peralatan logistik. Segala keperluan komorbid seperti bantuan kontrol kesehatan gratis
logistik telah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan dan sebelum melakukan vaksinasi.
didistribusikan ke puskesmas melalui Dinas Kesehatan 6. Puskesmas Kedungdoro perlu mempersiapkan
Kota Surabaya. segala kebutuhan seperti nomor atrean dan
Kekuasaan dari kebijakan vaksinasi covid-19 sebagainya agar tidak terjadi kerumunan pada saat
terletak pada Pemerintah Pusat, yaitu Presiden dan pelaksanaan vaksinasi covid-19.
Kementerian Kesehatan selaku pembuat kebijakan.
Namun, Puskesmas Kedungdoro tetap memiliki Ucapan Terimakasih
tanggungjawab dalam penyelenggaraa kesehatan Peneliti mengucapkan terimakasih banyak kepada
diwilayahnya. Untuk mengatasi permasalahan Puskesmas seluruh pihak yang membantu dalam penyelesaian
Kedungdoro memiliki strategi yaitu dengan memberikan penulisan artikel ini, diantaranya:
sosialisasi hingga door to door kerumah warga. 1. Ibu Indah Prabawati, S.Sos., M.Si sebagai dosen
Dalam pengimplementasian kebijakan vaksinasi pembimbing.
covid-19 ini, pengawasan dan monitoring dilakukan 2. Ibu Dr. Tjitjik Rahaju, M.Si dan Ibu Dr. Suci
melalui aplikasi pemerintah yaitu pcare dan smile. Selain Megawati, S.IP., M.Si sebagai dosen penguji.
itu dukungan yang dilakukan pemerintah untuk membantu 3. Seluruh dosen S1 Ilmu Administrasi Negara FISH
jalannya vaksinasi covid-19 yaitu dengan mengadakan Unesa.
vaksinasi massal untuk masyarakat. Vaksinasi yang 4. Kedua orang tua yang selalu memberikan
dilakukan Puskesmas Kedungdoro sudah sesuai dengan dukungan.
petunjuk teknis, namun masih memiliki kekurangan, yaitu 5. Dr. Dayanti dan Ibu Nia selaku tenaga kesehatan
dalam proses pelaksanaannya membuat masyarakat Puskesmas Kedungdoro.
kecewa karena kehabisan stock vaksin. Hal ini terjadi 6. Bapak Agus, Bapak Sunaryo, Ibu Ulfa, dan
karena distribusi vaksin pada puskesmas dilakukan secara masyarakat yang telah membantu.
bertahap. 7. Teman-teman yang selalu memberikan semangat,
dorongan, dan hiburan.
Saran
Dari beberapa kendala yang ditemui dalam DAFTAR PUSTAKA
pengimplementasian kebijakan vaksiasi covid-19 di Agustino, L. (2008). Dasar-Dasar Kebijakan Publik.
Puskesmas Kedungdoro, maka peneliti memberikan ALFABETA.
beberapa saran diantaranya yaitu: Alpito, D., Etris, R., Fikri, & Sadiyanti, K. (2021).
1. Masyarakat Indonesia khususnya penduduk Respon Masyarakat Terhadap Vaksin Covid-19.
Puskesmas Kedungdoro mempelajari dan Seminar Nasional Karya Ilmiah Multidisiplin, 1(1),
menyaring segala informasi terkait covid-19 65–69.
sehingga tidak mudah percaya terhadap berita https://journal.unilak.ac.id/index.php/senkim/article
hoax. /view/7734/3248
2. Pihak Puskesmas melakukan pendekatan Astuti, N. P., Nugroho, E., Lattu, J., Potempu, I., &
mendalam pada masyarakat yang menolak Swandana, D. (2021). PERSEPSI MASYARAKAT
divaksin melalui sosialisasi rutin disertai dengan TERHADAP PENERIMAAN VAKSINASI
menjelaskan segala kebijakan pemerintah yang COVID-19: LITERATURE REVIEW. Jurnal
Keperawatan, 13.
mengatur vaksinasi untuk meyakinkan kepada
masyarakat terkait pentingnya vaksinasi covid-19. Asyafin, M. A., Virdani, D., Kasih, K. D., & Arif, L.
3. Pemerintah melalui Dinas Komunikasi dan (2021). Implementasi Kebijakan Vaksinasi Covid-
19 Di Kota Surabaya. Journal Publicuho, 4(2),
Informatika melakukan pengawasan dan
501–510. https://doi.org/10.35817/jpu.v4i2.18061
monitoring terhadap penyebaran berita hoax dan
juga memberikan klarifikasi tentang Dahlan, D. N. (2021). Upaya Petugas Kesehatan Dalam
Menumbuhkan Semangat Vaksin Pada Masyarakat
kebenaran/kesalahan berita vaksinasi yang bereder.
( Fenomena Ledakan Minat Vaksin Covid 19 )
4. Pemerintah melalui Dinas Kesehatan/Puskesmas Kota Tulungagung Jawa Timur. Sultan Idris
memberikan jaminan kepada masyarakat berupa

484
Implementasi Kebijakan Vaksinasi Covid-19......

Journal of Psychology and Education, xx(Vol 1 No Treatment of Covid-19. JPSI (Journal of Public
1 (2021): SIJOPE), 70–76. Sector Innovations), 5(2), 43.
https://doi.org/10.26740/jpsi.v5n2.p43-51
Dewi, S. A. E. (2021). Komunikasi Publik Terkait
Vaksinasi Covid 19. Health Care : Jurnal Putri, K. E., Wiranti, K., Ziliwu, Y. S., Elvita, M., Y, F.
Kesehatan, 10(1), 162–167. D., S, P. R., Niman, S., & ... (2021). Kecemasan
https://doi.org/10.36763/healthcare.v10i1.119 Masyarakat Akan Vaksinasi Covid-19. Jurnal
Keperawatan …, 9(3), 539–548.
Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/vie
Pengendalian Penyakit tentang Petunjuk Teknis
w/7794
Pelayanan Vaksinasi dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease Satuan Tugas Penanganan Covid. (2021, January 13).
2019 (COVID-19), Kementerian Kesehatan RI Program Vaksinasi COVID-19 Resmi Dimulai.
(2021). Covid19.Go.Id. https://covid19.go.id/p/masyarakat-
umum/program-vaksinasi-covid-19-resmi-dimulai
Djayaputra, G. (2021). Analysis of People ’ s Compliance
with the Law in the Covid-19 Vaccination Program Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif
in Indonesia. 09(03), 321–337. Kualitatif dan R&D. In Alfabeta.
https://doi.org/10.18535/ijsrm/v9i3.lla01
Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus
Harun, A., & Ananda, D. P. (2021). Analysis of Public Disease 2019 (COVID-19) dan Pemulihan
Opinion Sentiment About Covid-19 Vaccination in Ekonomi Nasional. (2021, October 21). Pemerintah
Indonesia Using Naïve Bayes and Decission Tree Terus Cukupi Kebutuhan Vaksin di Dalam Negeri.
Analisa Sentimen Opini Publik Tentang Vaksinasi Covid19.Go.Id.
Covid-19 di Indonesia Menggunakan Naïve Bayes https://covid19.go.id/berita/pemerintah-terus-
dan Decission Tree. Indonesia Journal of Machine cukupi-kebutuhan-vaksin-di-dalam-negeri
Learning and Computer Science, 1(April), 58–63.
Unicef. (2021). Hal-hal Penting Seputar Vaksin COVID-
Iqbal, M., & Niswah, F. (2021). TINGKAT 19.
PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/ha
VAKSINASI COVID-19 DI KELURAHAN l-hal-penting-seputar-vaksin-covid-19
SIDOKLUMPUK KABUPATEN SIDOARJO.
Jurnal Publika, 9, 601–612.
Junaedi, D., Arsyad, M. R., Salistia, F., & Romli, M.
(2021). Menguji Efektivitas Vaksinasi Covid-19 di
Indonesia. 4, 120–143.
https://doi.org/10.47476/reslaj.v4i2.558
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.01.07/Menkes/12758/2020 Tentang
Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan
Vaksinasi, (2020).
Megawati, S., Niswah, F., & Oktariyanda, T. A. (2020).
Collaborative Governance as Handling Efforts of
Pandemic Covid-19 in Surabaya City. 473(April),
312–316.
https://doi.org/10.2991/assehr.k.201014.067
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2021 Tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun
2021 Tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam
Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19,
(2021). https://tumj.tums.ac.ir/article-1-11063-
fa.html
Nugroho, S. A., & Hidayat, I. N. (2021). Efektivitas Dan
Keamanan Vaksin Covid-19 : Studi Refrensi.
Jurnal Keperawatan Profesional (JKP), 9.
Purba, I. P. M. H., Suwanda, I. M., Adi, A. S., & Wijaya,
R. (2021). Policy Synergy between The Provincial
Government of East Java and The Central
Government on Health Quarantine in The

485
Publika. Volume 10 Nomor 2, Tahun 2022, 471-486.

486

Anda mungkin juga menyukai